_Indonesia Energy Outlook 2050

37
ENERGI & LINGKUNGAN INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2050 ASHADI

Transcript of _Indonesia Energy Outlook 2050

Page 1: _Indonesia Energy Outlook 2050

ENERGI & LINGKUNGAN

INDONESIA ENERGY OUTLOOK

2050

ASHADI

(1006802793)

Departemen Elektro FTUI

Page 2: _Indonesia Energy Outlook 2050

Executive Summary

Tujuan dari makalah ini adalah untuk merancang proyeksi Energy Demand vs Energy Supply di Indonesia pada tahun 2050, beserta dengan proyeksi Energy Mix-nya. Makalah dimulai dengan penjelasan awal mengenai situasi energi di Indonesia (Primary Production, Primary Supply, Final Supply, Final Consumption, dll) saat ini yang mengacu ke data statistik tahun 2008.

Proyeksi Demand di tahun 2050 dirancang dengan menggunakan paramater utama yaitu proyeksi pertumbuhan populasi dan GDP, beserta dengan driving factor di masa dpean. Setelah didapatkan proyeksi Demand di tahun 2050, dilakukan proyeksi Supply pada tahun tersebut dengan menganalisa alternatif energi yang berpotensi.

Tahap terakhir adalah menentukan komposisi bauran energi antara Permintaan vs Supply Energy yang tersedia. Goal dari komposisi ini tegas dan jelas, yaitu memaksimalkan penggunaan NRE dan menggunakan energi fossil hanya sebagai balancer.

Rekomendasi dan Final Review akan diberikan pada akhir makalah.

Page 3: _Indonesia Energy Outlook 2050

BAB I.

KONDISI ENERGY DI INDONESIA SAAT INI

Untuk mengetahui kondisi energi di indonesia saat ini, perlu diketahui 4 (empat) faktor utama, yaitu :

1. Primary Energy Production2. Primary Energy Supply3. Final Energy Supply4. Final Energy Consumption

Hubungan antara ketiga faktor tersebut adalah sebagai berikut :

Page 4: _Indonesia Energy Outlook 2050

Atau dalam bentuk yang lebih rinci, dapat mengacu pada table di bawah ini :

Setelah mengetahui hubungan antara tiap parameter tersebut, selanjutnya adalah mengetahui dan mempelajari data statistik di Indonesia.

Table di bawah berikut ini merupakan data Primary Energy Production di Indonesia saat ini (Tahun 2008) :

Page 5: _Indonesia Energy Outlook 2050

Table di bawah berikut ini merupakan situasi Primary Energy Supply saat ini.

Primary Energy Supply = Energy Production + Import – Export.

Table di bawah berikut ini merupakan situasi Final Energy Supply saat ini.

FINAL ENERGY SUPPLY = FINAL ENERGY SUPPLY +/- Rugi-rugi (Losses) +/- Export Import.

Page 6: _Indonesia Energy Outlook 2050

Table di bawah berikut ini merupakan situasi Final Energy Consumption saat ini.

Beberapa kenyataan tentang kondisi energi di Indonesia saat ini :

- Minyak bumi masih mendominasi total energi mix, yaitu sebesar 49 %- Minyak dan gas merupakan salah satu sumber utama pendapatan negara- Cadangan minyak bumi semakin menipis, walaupun cadangan coal dan gas masih

cukup banyak- Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mereduksi GHG sebesar 26% di tahun

2020 (tanpa bantuan international) atau 41% dengan bantuan international

Page 7: _Indonesia Energy Outlook 2050

BAB. 2 .

MENGAPA DIPERLUKAN PERUBAHAN ?

Ada beberapa alasan penting mengapa kita harus mulai melakukan perubahan, i.e. mengganti energi fossil dengan energi yang lebih ramah lingkungan. Isu-isu global warming, menipisnya lapisan ozon, dan akan habisnya energi fossil merupakan beberapa alasan utama.

Secara garis besar, faktor utama (driving factor) diperlukannya suatu perubahan, sekaligus merupakan motivasi utama untuk berpindah ke penggunaaan clean energy, adalah sebagai berikut :

1. Global Warming

2. Mayoritas Energy yang digunakan saat ini (Fossil) akan segera habis.

Untuk itu, perlu dilakukan dan dicanangkan perubahan paradigma, yaitu dengan memaksimalkan Energy Terbarukan, sedangkan energi yang telah existing sekarang ini (Energi Fossil) hanya akan berfungsi sebagai balancer, yaitu untuk melengkapi kekurangan energi saja.

Page 8: _Indonesia Energy Outlook 2050

BAB. III.

PROYEKSI DEMAND & SUPPLY ENERGI di TAHUN 2050

Sesuai dengan hukum ekonomi paling dasar, yaitu pergerakan supply dan demand, Driving Factor yang mempengaruhi supply akan berefek pada demand, dan juga sebaliknya. Drivers perkembangan energi tersebut adalah :

Demand Model

• Transportasi

• Rumah tangga

• Industri

• Komersial

Supply Model

• Minyak

• Gas

• Batubara

• Air

• Panas Bumi

Transform

GasBatubara

BBM, LPGListrik

Growth drivers• Populasi• Ekonomi• Harga energi• Sumberdaya• Teknologi • Kebijakan• Kondisi lingkungan strategis

PROYEKSI DEMAND ENERGY

Sebagaimana sejarah dari tahun 1971 – 2008, pertumbuhan konsumsi seiring sejalan dengan pertumbuhan populasi dan GDP. Pertumbuhan konsumsi energi rata-rata sejak tahun 1971 -2008 adalah sekitar 7%, dan pertumbuhan GDP di Indonesia untuk periode tahun yang sama adalah sekitar 5,3 %, dengan rata-rata elastisiatas energy 1,21. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi sangat berkaitan dengan konsumsi energi.

Page 9: _Indonesia Energy Outlook 2050

Proyeksi konsumsi energi di tahun 2050 dapat dibuat dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

1. Data Historis : population growth dan economic indicatorApabila dilihat data dari tahun 1971-2008, dapat diketahui bahwa pertumbuhan konsumsi energi bertumbuh seiring dengan pertumbuhan populasi dan GDP.

2. Driving Factor Masa Depana. Kebijakan energi b. Harga energi c. Komponen energi dalam struktur pengeluaran konsumen d. Teknologi energi (sisi demand dan sisi suplai)e. Ketersediaan sumberdaya energi dan kemampuan produksi/penyediaan

energi f. Ketersediaan infrastruktur (sistem produksi s/d distribusi)g. Kondisi lingkungan strategis (ekonomi dunia, climate change, low carbon

economy/society) h. Perubahan paradigma

Selanjutnya, dengan berdasarkan teori di atas, proyeksi kebutuhan Energi di tahun 2050 akan dibuat dengan menggunakan asumsi dasar sebagai berikut :

Page 10: _Indonesia Energy Outlook 2050

Maka diperoleh proyeksi Demand pada tahun 2050 sebagai berikut :

Sebagai validasi data, salah satu peneliti dari ITB melakukan proyeksi berdasarkan asumsinya dan memperoleh data sebagai berikut :

Page 11: _Indonesia Energy Outlook 2050

Dari sisi sektor, dengan menggunakan pertimbangan analisa sbb:

Transportasi:– Transp. darat (jumah kendaraan, konsumsi energi spesifik, share moda

transportasi, energy mix sektor transportasi), – Transp. udara (% konsumsi sektor), – Transp. Laut (% konsumsi sektor)– Opsi diversivikasi: BBN, BBG, MRT, Mobil listrik

Industri:– Struktur GDP Nasional (share sektor industri)– GDP growth sektor industri – Energy mix sektor industri – Harga energi – Potensi efisiensi energi – Infrastruktur

Rumah Tangga – jenis dan harga energi – income/capita – potensi efisiensi energi – infrastruktur (ratio elektrifikasi)

Komersial – Struktur GDP Nasional (share sektor komersial)– GDP growth sektor komersial – Energy mix sektor komersial – Harga energi – Potensi efisiensi energi – Infrastruktur

Lain-Lain :– Struktur GDP Nasional (share agregat sektor PKP)– GDP growth sektor PKP– Jenis dan harga energi – Potensi efisiensi energi – Infrastruktur

Maka dapat diperoleh data sebagai berikut :

Page 12: _Indonesia Energy Outlook 2050

Pada saat itu, kondisi diperkirakan sebagai berikut :

1. Kebutuhan industri mengalami peningkatan2. Household akan mengalami penurunan3. Transportasi menurun, karena public transport semakin optimal4. Commerical dan other sector meningkat5. Demand Listrik meningkat, karena perubahan dari manpower-intensive industries

menjadi technology-intensive industries

Khusus untuk listrik, diperkirakan Demand Electricity akan tumbuh sekitar 9,2 % per tahun sehingga bila diproyeksikan :

Ada dua hal penting yang dapat disimpulkan disini, yaitu :

1. Kapastitas Listrik terpasang yang diperlukan pada tahun 2050 adalah sebesar 812 GW

2. Demand Electricity adalah 3.189.638 MBOE, sehingga bisa disimpulkan bahwa Demand non-Electricity adalah sebesar 5.588.628 – 3.189.638 = 2.398.990 MBO

Untuk itu, Final Model untuk Demand Energy adalah sebagai berikut :

Page 13: _Indonesia Energy Outlook 2050

Selanjutnya, adalah tugas kita untuk mencari sumber Energy Supply.

Page 14: _Indonesia Energy Outlook 2050

BAB IV.

POTENSI ENERGY FOSSIL dan NRE (NEW AND RENEWABLE ENERGY)

Untuk mendesain skenario optimasi bauran energi, perlu diketahui jenis-jenis energi yang terdapat di bumi ini. Dalam gambaran besar, energi yang tersedia dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sbb :

1. Energi FossilEnergy fossil ini terutama adalah minyak bumi, gas alam, dan batubara

2. Energy Non-Fossil (New and Renewable Energy – NRE )Sesuai standard, klasifikasinya adalah sebagai berikut :

Dari tahun 2000 s/d tahun 2009, komposisi bauran energi di Indonesia hampir tidak ada perubahan yang signifikant. Energi fossil tetap menjadi energi utama (presentasi coal sudah mulai meningkat seiring dengan menurunnya oil), sedangkan pertumbuhan energi NRE sangat menyedihkan. Grafik di bawah ini menunjukkan hal tersebut.

Page 15: _Indonesia Energy Outlook 2050

PROYEKSI RESERVE dan SUPPLY ENERGY FOSSIL

Berdasarkan data 8 tahun terakhir, untuk minyak bumi, batubara serta gas, diketahui data sebagai berikut :

Berdasarkan rate produksi historical di atas, dapat dibuat proyeksi menuju tahun 2050 sebagai berikut :

Page 16: _Indonesia Energy Outlook 2050

20102012

20142016

20182020

20222024

20262028

20302032

20342036

20382040

20422044

20462048

20500

1,000,000 2,000,000 3,000,000 4,000,000 5,000,000 6,000,000 7,000,000 8,000,000 9,000,000

10,000,000

Proyeksi Statistik Minyak Tahun 2050

Production per Year (MBOE) Reserve Limit (MBOE)

20102012

20142016

20182020

20222024

20262028

20302032

20342036

20382040

20422044

20462048

20500

5,000,000

10,000,000

15,000,000

20,000,000

25,000,000

30,000,000

35,000,000

40,000,000

Proyeksi Statistik Gas Tahun 2050

Production (MBOE) Reserve (MBOE)

Berdasarkan proyeksi tersebut, dapat ditarik beberap kesimpulan sebagai berikut :

1. Cadangan Fossil sudah pasti akan habis dalam waktu dekat2. Sesuai dengan hukum Supply vs Demand, menipisnya cadangan akan mengakibatkan

tingginya harga Minyak Bumi dan Gas3. Dari sisi teknis, biaya Lifting (production) sumur tua akan semakin tinggi, yang

mengakibatkan nilai jual juga menjadi mahal.

Page 17: _Indonesia Energy Outlook 2050

Grafik di bawah ini menunjukkan proyeksi harga minyak dunia.

Dapat dilihat dari grafik di atas bahwa pada satu titik (sekitar tahun 2040) harga Fuel Cost akan lebih tinggi dibandingkan harga NRE, sehingga harga Fossil tidak akan menarik lagi. Untuk itu, kita harus bersiap diri dari sekarang untuk memperkaya supply energi dari NRE, sehingga ketika sudah tiba saatnya, negeri kita tidak perlu mengimpor dari negara luar lagi.

Page 18: _Indonesia Energy Outlook 2050

TINJAUAN ALTERNATIF ENERGY

T.1. GEOTHERMAL

Indonesia berada pada “ring of fire”. Potensi panas bumi di Indonesia adalah sebesar 40% dari cadangan dunia, atau ekivalen dengan 27 Gwe. Sayang sekali kapasitas yg terpasang baru sekitar 3% atau 800 Mwe.

Page 19: _Indonesia Energy Outlook 2050
Page 20: _Indonesia Energy Outlook 2050

T.2. HYDRO

Potensi Hydropower di Indonesia adalah sekitar 75 Gwe termasuk micro-hydro sebesar 500 MW.

Sayang sekali, kapasitas yang terpasang baru sebesar 2700 MW dengan kepemilikan PT PLN sebesar 2500 MW. Saat ini sudah ada lebih dari 200 units micro hydro dengan kapasitas 50 kW dan 500 kW yang terpasang di negeri ini (off grid)

Page 21: _Indonesia Energy Outlook 2050

T.3 . BIOENERGY

Biomass dapat berupa biomass, biofuel, maupun biomass untuk pembakaran. Potensi Biomass di Indonesia adalah sebesar 50 Gwe. Kapasitas yang terpasang saat ini baru sekitar 445 MW. Sebagian besar penggunaan biomass saat ini adalah untuk keperluan non-komersil, seperti untuk dapur rumah tangga, pengeringan padi, dll. Sedangkan untuk Biofuel, potensi di Indonesia adalah sebesar 203 juta kiloliter per tahunnya.

Page 22: _Indonesia Energy Outlook 2050

T.4. SOLAR ENERGY

Solar energy mempunyai daya sekitar 1200 W/m2, dimana dari angka tersebut hanya sebesar 47% yang dapat terserap bumi. Potensi energi solar di Indonesia adalah sebesar 4,8-5,1 kWh/m2/day.

Total kapasitas Solar Plant yang terpasang saat ini baru sekitar 8 MW dari keseluruhan potensi yang ada.

Page 23: _Indonesia Energy Outlook 2050
Page 24: _Indonesia Energy Outlook 2050

T.5 . WIND ENERGY

Potensi energy angin di Indonesia memang tidak terlalu menjanjikan, karena kecepatan anginnya hanya 3 – 5 m/s untuk di ketinggian 50m. Kapasitas terpasang saat ini adalah 0,5 MW dari total 9,3 Mwe yang tersedia.

Page 25: _Indonesia Energy Outlook 2050
Page 26: _Indonesia Energy Outlook 2050

T.6. OCEAN ENERGY

Di Indonesia, 2/3 dari bagiannya merupakan lautan. Potensi ocean energy di Indonesia diperkirakan sebesar 240 Gwe.

Page 27: _Indonesia Energy Outlook 2050

G1,G2,G3 – COAL BASED ENERGY

Coal based energy (turunan energi dari batubara) sebenarnya juga merupakan jenis energi fossil yang akan habis (non-time dependant). Untuk itu Coal Based Energy tidak akan menjadi fokus proyeksi energi tahun 2050.

G.4. NUCLEAR

Nuklir saat ini menjadi perdebatan. Potensi Nuklir di Indonesia adalah sebagai berikut :

Sedangkan untuk lokasi persediaan nuklir tersebut adalah sbb :

Page 28: _Indonesia Energy Outlook 2050

ANALISA KELAYAKAN NUKLIRPOSITIVE NEGATIVETingkat efisiensi energi sangat tinggi Teknologi tinggi, dan masih belum dikuasi

orang IndonesiaPenguasaan energi nuklir dapat membawa dampak lain : ketahanan militer, rekayasa biologis, dll

Nilai investasi sangat tinggi , dan waktu payback sangat lama.

Resiko sangat tinggiResource Indonesia sebenarnya sangat terbatas. Selain itu, letak Resource vs Lokasi Demand tidak match.Tersedia alternatif energi lain yang lebih realistis dan ekonomis.

Rekomendasi :

1. Penguasaan Teknologi Nuklir itu baik, tetapi tidak mesti dalam bentuk pembangunan PLTN, karena sumber alternatif energi lain sangat berlimpah

2. Biaya eksternalitas dari PLTN (akibat resikonya) sebenarnya sangat tinggi. Sehingga bila biaya tersebut di-internalisasi (ditanggung PLTN tersebut) dan dimasukkan ke dalam unit biaya, maka harga jual listrik dari Nuklir tersebut sebenarnya akan sangat mahal. Ini menjadikan harga tersebut tidak menarik lagi (non-ekonomis)

3. Pengembangan teknologi nuklir dalam jumlah besar sebaiknya diserahkan kepada pihak militer, sehingga penanganannya akan bersifat tertutup dan confidential.

4. Sedangkan untuk kepentingan rekayasa biologis, sebenarnya dibutuhkan jumlah yang kecil sehingga tidak beresiko.

5. Final Comment : Teknologi Nuklir memang penting untuk dikuasai, akan tetapi Penggunaan Energi Nuklir sebagai Alternatif Energi adalah Tidak Perlu.

Page 29: _Indonesia Energy Outlook 2050

BAB V

ENERGY MIX & MATCH SCENARIO

Bagian ini merupakan bagian yang terpenting dari makalah ini, yaitu bagaimana kita mengkombinasikan antara Demand yang diperlukan dengan potensi Supply yang tersedia, dalam komposisi yang tepat. Komposisi ini nantinya akan menentukan arah kebijakan, perkembangan teknologi, dll.

Sebelumnya telah didapatkan model kebutuhan energi di tahun 2050 adalah sbb :

Dimana dari angka tersebut dapat diperkirakan bahwa kapasitas listrik yang terpasang adalah :

Maka Energy Mix & Match Scenario dibuat dengan landasan spirit sbb :

1. Memaksimalkan penggunaan NRE 2. Minimalkan penggunaan Energy Fossil3. Optimalkan penggunaan BioFuel sebagai alat transportasi4. Optimalisasi penggunaan gas

Target utama :

1. 100 % Renewable Electricity2. Energy Fossil hanya sebagai Balancer.3. Penegasan Tidak Perlunya Energi Nuklir

Page 30: _Indonesia Energy Outlook 2050

Maksimalisasi Penggunaan NRE :

Sehingga diperoleh :

Maka Target 1 Terapai, yaitu 100% Renewable Electricity.

Selanjutnya, energi fossil sebagai balancer :

Page 31: _Indonesia Energy Outlook 2050

Maka diperoleh :

Page 32: _Indonesia Energy Outlook 2050

FINAL REVIEW :

1. Masalah utama Energi di Indonesia bukanlah pada ketidaktersediaan energi, tetapi pada Kebijakan dan Ketegasan dalam Menentukan Alternatif Energi

2. Fokuslah pada beberapa jenis energi saja (dalam hal ini direkomendasikan solar energy). Dengan demikian, teknologi akan semakin berkembang, harga semakin murah, dan pasar akan menerima

3.