PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN...

13
PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASAR Search Current Archives About Register Login Current Issue 2018: Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar "Menyongsong Transformasi Pendidikan Abad 21" Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar ISSN : 2526-5564 membahas kajian literatur tentang perkembangan ilmu pendidikan dasar dan hasil penelitian mengenai pendidikan dasar. pada terbitan ini prosiding dan diskusi nasional pendidikan dasar memiliki tema yaitu “Menyongsong Transformasi Pendidikan Abad 21” tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan semangat meneliti, memberikan solusi kebijakan, teknologi (IPTEK) yang dapat menjadi sumber energi bagi proses perkembangannya pendidikan dasar. Published: 2019-01-31 Articles

Transcript of PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN...

Page 1: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASAR

Search

Current Archives About

Register Login

Current Issue

2018: Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar "Menyongsong TransformasiPendidikan Abad 21"

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar ISSN : 2526-5564 membahas kajian

literatur tentang perkembangan ilmu pendidikan dasar dan hasil penelitian mengenai pendidikan

dasar. pada terbitan ini prosiding dan diskusi nasional pendidikan dasar memiliki tema yaitu

“Menyongsong Transformasi Pendidikan Abad 21” tujuan dari kegiatan ini adalah untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemampuan semangat meneliti, memberikan solusi

kebijakan, teknologi (IPTEK) yang dapat menjadi sumber energi bagi proses perkembangannya

pendidikan dasar.

Published: 2019-01-31

Articles

Page 2: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA BERBASIS KOMPETENSI ABAD 21

PDF

PERBEDAAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS) SISWA DENGANMENGGUNAKAN METODE LEARNING CYCLE 7E DAN LEARNING CYCLE 5E PADA PEMBELAJARANIPA

PDF

EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT MEMBANGUN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWASEKOLAH DASAR

PDF

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI EKTRAKURIKULER SENI TARI DI SDNPERWIRA IV BEKASI UTARA

PDF

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN PEMANFAATANBARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA

PDF

IMPLEMENTASI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 KOTAKARANGBANDARLAMPUNG

PDF

PENINGKATAN ECOLITERACY DALAM MEMANFAATAN SAMPAH DENGAN MENGGUNAKANMODEL PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS

PDF

PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR

Etrina Etrina, Nurul Anriani, Maman Fathurrohman

Fajar Yumanhadi Aripin, Ucu Cahyana, Muchlas Suseno

Ana Riani, Agung Purwanto

Ririn Nurcholidah Anisa, Fera Fazriani Nurafifah, Siti Munawaroh, Mohamad Syarif Sumantri

Siti Hana Listiani, Agung Purwanto

Yulia Siska

Sekarsari sunaryo putri, M Japar, Riana bagaskorowati

Page 3: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

PDF

SUSTAINING STUDENT’S MOTIVATION THROUGH TEACHING METHODS

PDF

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS PADAPESERTA DIDIK KELAS V

PDF

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) IPA SEKOLAH DASAR BERORIENTASI LINGKUNGAN

PDF

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TEMA INDAHNYA KERAGAMAN DINEGERIKU SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILANIPSISWAKELAS IV SD (Penelitian Tindakan di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Warakas 07 Jakarta Utara)

PDF

PENGARUH PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATISDAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWALMATEMATIKA

PDF

UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUALPADA SISWA KELAS V DI SDN MANGGARAI 09 PAGI JAKARTA SELATAN

PDF

PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMATSEDERHANA DI SEKOLAH DASAR

PDF

Jani Nata Sari

BAI LATIFAH

Reny Kristyowati

Ririn Deselinawati

Laila Munawaroh, Pinta Deniyanti Sampoerno, Yurniwati Yurniwati

Kartika Dwi Ningrum

Getmi Purnama Setia

Page 4: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MOBILE LEARNING

PDF

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KARAKTER SISWA DISEKOLAH DASAR (Studi Kasus Di Salah satu sekolah swasta di Kabupaten Tangerang )

PDF

PENGARUH FILSAFAT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD

PDF

PENGEMBANGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT)PADA MATA PELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

PDF

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER PADA ANAK

PDF

PERAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN

PDF

URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER ABAD 21 PADA ANAK USIA DINI

PDF

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN KOMPETENSI PROFESIONALGURU DI SEKOLAH DASAR NEGERI, KECAMATAN CAKUNG, JAKARTA TIMUR

PDF

Hadi Hardiansyah, Rusmono Rusmono, Murni Winarsih

Karmila Karmila

Novia Catur Wiji Asih

Ade Taufiq Izzuddin

Syarifatul Adawiyah

Siti Namiroh, Mohamad Syarif Sumantri, Robinson Situmorang

Meyke Garzia

Thewed Neniati Handoyo

Page 5: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASAR

Search

Current Archives About

Register Login

Home / Editorial Team

DIRECTOR OF PUBLICATION Prof. Dr. Mohamad Syarif Sumantri, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

EDITORIAL IN CHIEFProf. Dr. Zulela MS, M.Pd. ((Universitas Negeri Jakarta)

EDITORIAL BOARDProf. Fasli Jalal, Ph.D (Universitas Negeri Jakarta)

Dr. Fahrurrozi, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta)

Dr. Arita Marini, M.Pd. (Universitas Negeri Jakarta)

Dr. Ajat Sudrajat, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

Dr. Asep Supena, M.Psi (Universitas Negeri Jakarta)

Dr. Gusti Yarmi, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

Riana Bagaskorowati,Ph.D (Universitas Negeri Jakarta)

Erry Utomo, Ph.D (Universitas Negeri Jakarta)

Page 6: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prayuningtyas Angger Wardani, M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

Yustia Suntari,M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

Tunjungsari Sekarningtyas,M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

REVIEWER

Dr. Abdul Mutadir, M.Pd (Universitas Bengkulu)

Dr. Rasmitadila, M.Pd (Universitas Juanda)

Neza Gusdianita, M.Pd (Universitas Bengkulu)

Reza Rachmadtullah,M.Pd (Universitas Negeri Jakarta)

Rossi Iskandar, M.Pd (Universitas Trilogi)

Ari Kenedi Kiswanto, M.Pd ( Universitas Negeri Padang)

Fahrudin, M.Pd (Universitas Nadharatul Ulama)

Grace Neolaka, M.Pd (President University)

Iqbal Apranudin, M.Pd (Universitas Negeri Yogjakarta)

Farah Diba, M.Pd (Universitas Bayangkara Jakarta)

Harlinda Sofyan (Universitas Esa Unggul)

Ujang Jamaludin, M.Pd, M.Si (Universitas Sultan Ageng Tirtayasa)

Francine Avanti Samino, M.Pd ( Universitas Atma jaya Jakarta)

ADMINISTRATION EXCUTORVina Iasha (Universitas Negeri Jakarta)

Page 7: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

523

WORKSHOP PENGEMBANGAN HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN DI SDN BEJI 1 DEPOK JAWA BARAT

NINA NURHASANAH, YURNIWATI, GUSTI YARMI Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta E-mail: [email protected] ABSTRACT : The purpose of this workshop is to provide information and insights and training on various knowledge, understanding and skills to teachers regarding the development of students' skills in higher-order thinking through scientific application in elementary school as a form of implementation of the 2013 curriculum. High-level thinking skills are indeed not yet optimally developed of Elementary School, and the trend is only developing a low-level thinking skills course. Therefore, the development of the ability to think ti n high gkat can be done by implementing learning scientific at school. This needs to be done because indeed this high level of thinking ability is very much needed in the 21st century education process to prepare the Indonesian golden generation of 2045, so that it is expected to be ready to face global competition and interaction in the international community. With thesehigh-level thinking skills the teacher can use learning with a scientific approach as a form of implementation of the 2013 curriculum. This workshop was held at Beji 1 Elememtary School in Depok, West Java. The target and purpose of the activity is for elementary school teachers in the Pancoran Mas area, Depok City, West Java. With this activity can improve the professional competence of teachers in these schools. Activities held in elementary school Pancoran Mas, Depok City, West Java. Event followed by workshop participants consisted of headmaster and teachers in the region. The material was delivered using the lecture method, question and answer, discussion, assignment. Implementation, dan focus group discussion. The target participants made examples of class I to III learning devices and implementations in applying the scientific approach to developing higher- order thinking skills (Higher Order Thinking Skill ). Keywords: Higher Order Thinking Skill (HOTS), Scientific Approach

ABSTRAK : Tujuan kegiatan workshop ini adalah untuk memberikan informasi dan wawasan dan pelatihan tentang berbagai pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada guru mengenai pengembangan ketrampilan siswa dalam berpikir tingkat tinggi dengan melalui penerapan saintifik di SD sebagai bentuk implementasi Kurikulum 2013. Kemampuan berpikir tingkat tinggi memang belum secara optimal dikembangkan di Sekolah Dasar (SD), dan kecenderungan hanya mengembangkan kemampuan berpikir tingkat rendah saja. Oleh karena itu pengembangan kemampuan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan dengan melaksanakan pembelajaran saintifik di sekolah. Hal ini perlu dilakukan karena memang kemampuan berpikir tingkat tinggi ini sangat diperlukan dalam proses pendidikan abad 21 untuk menyiapkan generasi emas Indonesia 2045, sehingga diharapkan siap menghadapi persiangan dan interaksi global yang ada di masyarakat internasional. Dengan keterampilan berpikir tingkat tinggi ini guru dapat menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sebagai bentuk implementasi kurikulum 2013. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di SDN Beji 1 Depok Jawa Barat untuk guru-guru SD di wilayah gugus Pancoran Mas Kota Depok Jawa Barat. Dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi professional guru di sekolah. Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas, implementasi dari guru model untuk kelas 1, 2, dan 3, dan focus group discussion untuk merefleksikan hasil implementasi. Target peserta membuat contoh perangkat pembelajaran kelas I sampai III dan melakukan implementasi pendekatan saintifik untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). Kata Kunci: Higher Order Thinking Skill (HOTS), Pendekatan Saintifik, Kurikulum 2013.

Page 8: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

524

PENDAHULUAN

Di wilayah kota Depok terdapat beberapa Sekolah Dasar baik negeri dan swasta.

Permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran di sekolah adalah belum

optimalnya pencapaian salah satu tujuan pembelajaran yaitu mengem-bangkan

kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill). Oleh karena

itu, guru-guru diharapkan mampu untuk melatih siswa agar tujuan tersebut dapat tercapai.

Untuk itu maka dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pembelajaran tematik dengan

pendekatan saintifik, diharapkan dapat mengembangkan kemampuan berpikir tingkat

tinggi yaitu kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, menilai dan mencipta.

Hasil kajian yang dilakukan oleh lembaga yang bernama Partnership for 21st Century

Skill (Anindtya dan Suwarjo, dalam Khusnul: 2017) keterampilan berpikir tingkat tinggi

yakni berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan esensi di era globalisasi yang

mengarahkan siswa untuk dapat memilah informasi yang diperoleh secara luas. Dengan

demikian, proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa perlu dilaksanakan selaras

dengan pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi

Pendekatan saintifik dapat menjadi salah satu alternatif tindakan dalam menerapkan

pembelajaran yang mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir tingkat tinggi.

Melalui pendekatan saintifik menjadikan pembelajaran menjadi lebih optimal dalam

mengembangkan kemampuan berpikirnya, sehingga dapat menstimulus kemampuan

bukan sekedar menghafal, memahami, namun juga mampu untuk menganalisis,

mensintesis, dan mencipta. Dengan menerapkan langlah-langkah pendekatan saintifik

dalam pembelajaran diasumsikan akan dapat melatih peserta didik untuk mampu berpikir

tingkat tinggi. Siswa berlatih melakukan kegiatan langah-langkah ilmiah yang sistematis,

berhipotesis dan menganalisis data dari berbagai sumber belajar, serta menemukan

pengetahuan barunya secara mandiri.

Hasil kajian yang dilakukan oleh lembaga yang bernama Partnership for 21st Century

Skill (Anindtya dan Suwarjo, 2014) keterampilan berpikir tingkat tinggi yakni berpikir kritis

merupakan salah satu keterampilan esensi di era globalisasi yang mengarahkan siswa untuk

dapat memilah informasi yang diperoleh secara luas. Dengan demikian, proses

pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa perlu dilaksanakan selaras dengan

pencapaian keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Page 9: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

525

Beberapa ahli menekankan berpikir tingkat tinggi pada aspek pemecahan masalah

yaitu berpikir tingkat tinggi adalah menyusun argumen, bertanya, membuat perbandingan,

menyelesaikan masalah tidak rutin (Zohar and Dori, 2003). Pendapat serupa oleh Yang

(2015) menyatakan berpikir kreatif dan kritis, pemecahan masalah merupakan berpikir

tingkat tinggi. Selanjutnya terdapat dua kategori berpikir tingkat tinggi yaitu berpikir

tingkat tinggi dalam disiplin ilmu dan keterampilan berpikir tingkat tinggi umum.

Keterampilan Berpikir tingkat tinggi umum adalah kelas khusus yang mengajarkan bahwa

keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat ditransfer diantara mata pelajaran. Berpikir

tingkat tinggi dalam mata pelajaran mengarah kepada integrasi keterampilan dan teknik

berpikir tingkat tinggi dalam mata pelajaran tersebut (Resnick,1987)

Sebaliknya lawan dari berpikir tinggi yaitu berpikir tingkat rendah adalah menyatakan

kembali fakta atau menerapkan aturan dan algoritma melalui masalah rutin (Newman,

1993). Sebagai penerima informasi, siswadiberi pengetahuan dari sederhana sampai kepada

konsep yang kompleks. Siswa dalam hal ini mengulang pengetahuan yang telah diterima

untuk menjawab pertanyaan yang bersifat ingatan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa

kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir yang tidak sekedar

menghafal dan menyampaikan kembali informasi yang diketahui. Kemampuan berpikir

tingkat tinggi merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan

menstransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara

kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan masalah pada

situasi yang baru dan itu semua tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Dengan

demikian maka dapat diasumsikan bahwa melatih untuk berpikir tingkat tinggi menuntut

siswa untuk selalu kritis dalam berpikir sehingga dengan mudah menentukan sikap dan

perilaku yang benar dan tepat pada saat dibutuhkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik menjadi lebih berhati-hati untuk bersikap dan berperilaku, sehingga selalu

jauh dari perilaku negatif yang tidak diiinginkan serta berani mengatakan tidak pada hal

yang negatif saat dihadapkan pada situasi tertentu dalam kehidupannya sehari-hari. Cara

berpikir yang baik dapat dibentuk melalui pengembangan HOTS yang nantinya dapat

mengarahkan pada pembentukan sikap yang baik, dan sikap yang baik diwujudkan dalam

bentuk perilaku yang baik.

METODE PELAKSANAAN

Page 10: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

526

Program pelatihan dilaksanakan dengan melalui 3 tahap yaitu perencanaan,

implementasi dan refleksi. Tahap 1 melakukan perencanaan, yaitu tim pengabdi melakukan

pelatihan bagi gurur-guru dengan lokasi di SDN Beji 1 Depok untuk membuat model

pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang dapat mengembangkan keterampilan

berpikir tingkat tinggi bagi siswa di SD. Kegiatannya berupa Workshop dengan pemberian

materi tentang Higher Order Thinking Skill (HOTS) dan penerapannya melalui pendekatan

saintifik, serta membuat model pembelajaran untuk mengembangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi (HOTS) dalam pembelajaran di SD. Materi kegiatan berkaitan dengan upaya

mengatasi permasalahan tentang: (1). bagaimana konsep tentang Keterampilan Berpikir

Tingkat Tinggi/Higher Order Thinking Skill (HOTS) dari segi teoritis dan praktis, (2)

bagaimana tentang pendekatan saintifik dari segi teoritis dan praktis, (3) bagaimana upaya

mengimplemen-tasikan pembelajaran yang dapat mengembangkan HOTS dengan

menggunakan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran di SD, khususnya di kelas

awal (1,2, dan 3). Selanjutnya pembuatan model pembelajaran dengan beserta

perangkatnya. Peserta dikelompokkan menjadi 3 yaitu model pembelajaran untuk kelas 1, 2,

dan 3 SD. Setiap kelompok membuat perangkat (RPP, LKPD, Media, Bahan ajar, Lembar

Evaluasi). Setiap kelompok memilih tema, subtema, dan pembelajaran dalam Kurikulum

2013.

Tahap 2 adalah melakukan implementasi, yaitu pelaksanaan dari rencana yang telah

dibuat kelompok sebelumnya di kegiatan workshop. Ketika pelaksanaan di kelas guru

model diobservasi dan dinilai oleh dosen. Observasi difokuskan pada respon siswa,

interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan peserta didik dengan guru dan

efektifitas pembelajaran. Penilaian menggunakan instrument APKG (Alat Penilaian

Kemampuan Guru) yang disusun oleh tim Pengabdian Masyarakat UNJ. Penilaian

dilakukan untuk melihat kemampuan guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir

tingkat tinggi dengan menggunakan pendekatan saitifik dalam pembelajaran di SD untuk

kelas 1, 2, dan 3.

Tahap 3 adalah Refleksi yang dilakukan dengan melalui kegiatan FGD (Focus Group

Discussion) dengan strategi berikut: 1)Guru model menyampaikan penilaian diri terhadap

pembelajaran yang baru dilaksanakan, 2)Para observer (tim pengabdi) menyampaikan hasil

pengamatan tentang aktivitas peserta didik dalam bentuk penyampaian data bukan

interpretasi, kritikan atau saran, dan 3)Tim pengabdi memberikan masukan terhadap

kekurangan yang terjadi agar pelaksanaan berikutnya menjadi lebih baik.

Page 11: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

527

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil workshop dan implementasi, serta FGD yang sudah dilakukan,

maka diharapkan guru-guru yang menjadi model dan peserta dapat memperbaiki

pembelajaran dan selanjutnya mampu menyusun pembelajaran yang dapat mengem-

bangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi seperti menganalisis, mensintesis, menilai,

dan mencipta dengan menggunakan pendekatan saintifik yang diamanatkan dalam

Kurikulum 2013. Dengan posisi dan kapasitas yang dimilikinya dapat diharapkan mampu

mengimplemen-tasikan hasil kegiatan ini, sehingga akhirnya menghasilkan guru yang

handal dan profesional. Selain itu diharapkan pula para peserta dapat menularkan

kemampuannya kepada rekan seprofesinya yang tidak dapat berkesempatan untuk

mengikuti pelatihan ini

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah hasil kerja sama antara pihak

Universitas Negeri Jakarta sebagai pemberi hibah dengan tim pengabdi dari dosen-dosen

program studi PGSD UNJ sebagai pelaksana serta SDN Beji 1 Depok sebagai sekolah Mitra 1

serta SDN Beji 2 Depok sebagai sekolah Mitra 2. Melalui kegiatan seperti ini diharapkan

dapat menambah wawasan dan memberikan penyegaran bagi para guru SD khususnya

mengenai implementasi pengembangan HOTS (Higher Oreder Thinking Skill) di Sekolah

Dasar.

PENUTUP

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah

terselenggara, maka dapat disimpulkan bahwa dengan kegiatan workshop pengembangan

HOTS (Higher Order Thinking Skill) melalui penggunaan pendekatan Saintifik di kelas awal

SD sudah terjadi proses peningkatan pengetahuan, wawasan, dan keterampilan bagi guru-

guru dan kepala sekolah sebagai peserta workshop. Hal ini terlihat dari produk buatan guru

yang sudah menunjukkan pemahamannya tentang materi workshop yang sudah diikuti.

Pada akhirnya nanti akan dapat diaplikasikan dalam tugas dan profesinya sebagai guru

kelas awal SD yang mampu melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi siswanya dengan menggunakan pendekatan saintifik.

Pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilakukan dengan

menggunakan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di kelas awal (1, 2,

dan 3). Oleh karena itu guru sebagai ujung tombak keberhasilan pembelajaran perlu

mendapatkan bekal yang cukup untuk menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan

Page 12: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Prosiding Seminar dan Diskusi Nasional Pendidikan Dasar 2018 ISSN: 2528-5564 Tema: Menyonsong Transformasi Pendidikan Abad 21

528

dan cara menimplementasikannya. Diasumsikan bahwa dengan kemampuan guru yang

cukup untuk memahami dan terampil menyelenggarakan pembelajaran yang menggunakan

pendekatan saintifik maka akan terjadinya proses latihan dalam mengembangkan

kemampuan berpikir tingkat tinggi bagi siswanya. Dengan langkah-langkah pendekatan

saintifik yang benar, siswa dapat berlatih untuk menganalisis. mensintesis, mengevaluasi,

maupun mencipta.

Sebaiknya workshop bagi guru-guru di SD wilayah Depok Pancoran Mas Jawa Barat

perlu dilakukan secara periodik, sehingga dapat merasakan imbasnya kemajuan ilmu

pengetahuan khususnya di bidang ilmu pendidikan. Dengan cara tersebut maka hasilnya

dapat memberikan manfaat untuk guru –guru dalam rangka pelaksanaan tugas dan

profesinya.

1. DAFTAR PUSTAKA

Department for Education and Skills (2005). Excellence and enjoyment: Social and emotional aspects of learning: Guidance. London: HMSO Khusnul Fajriyah, Analisis Asesmen Berbasis Higher Order Thinking Skill Pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masrakat UNIVERSITAS PGRI SEMARANG AGUSTUS 2017.

Newman, Fred M. dan Gary G.Wehlage. (2003). “Five Standards of Authentic Instruction.” Educational Leadership. Association for Supervision and Curriculum Development. Tersedia pada http://www. pdonline.ascd.org/ pd_online/diffinstr/el199304

Puchta, H. (2012). Developing thinking skills in the young learners’ classroom. Retrieved from http://www.herbertpuchta.com/wp-content/files_mf/ 1337014114YL_Thinking_booklet.pdf

Rajendran, N. (2002, June). Using constructivist approach to teach higher-order thinking skills: Transforming teaching practice to facilitate mindful learning. Paper presented at the 10th International Conference on Thinking. Retrieved from http://www.nsrajendran.com/documents/articles/harrogate2002.pdf

Resnick, L.B. (1987) Education and Learning to Think. Washington DC: National Academy Press

Yang, Y. T. C. (2015). Virtual CEOs: A blended approach to digital gaming for enhancing higher order thinking and academic achievement among vocational high schoolstudents. Computers & Education, 81, 281-295.

Yen, T. S., & Halili, S. H. (2015). Effective teaching of higher order thinking (HOT) in education. The Online Journal of Distance Education and e-Learning, 3(2), 41-47

Zohar,A. dan Dori, Y.J. (2003). Higher Order Thinking Skill and Low Achieving Students: Are There Mutually Exclusive?. [Online]. Tersedia di http://www.cc.gatech.edu/lst/jls/vol12no2.html#Article1. [15 September 2007

Page 13: PROSIDING SEMINAR DAN DISKUSI PENDIDIKAN DASARsipeg.unj.ac.id/repository/upload/artikel/workshop_HOTS.pdf · Metode yang digunakan berupa ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian

Yulia Elfrida Yanty Siregar (Universitas Negeri Jakarta)

MAIN MENU

Focus and ScopeEditorial BoardReviewersContact UsJournal HistoryIndexing

SUBMISSIONS

Submit to PSDPDAuthor Guidelines Manuscript Template Article Processing Charges

PUBLICATIONS

License & Copyright Peer Review Process Ethic Statement Plagiarism ScreeningJournal ManagementArchiving Sponsorship

INFORMATIONS

For Readers For Author For Librarians