Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

21
PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dan PENGHUNINYA, TERJADINYA GALAKSI, TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYA MAKALAH PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dan PENGHUNINYA, TERJADINYA GALAKSI, TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYA Disusun Guna Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah “IASBD” Dosen Pembimbing: Drs. H. Athor Subroto, M.Si Disusun Oleh: M. KHOIRUDIN ERVIANA ZAIDA KUMALA MUHAMMAD ZAENAL MU’IN SITI NUR WASI’AH ARBA’ATUN Penugasan Pertama SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA” ( STAIM)

description

prosesnya adalah

Transcript of Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

Page 1: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dan PENGHUNINYA, TERJADINYA GALAKSI, TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYA

MAKALAH

PROSES TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA dan PENGHUNINYA,

TERJADINYA GALAKSI, TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYA

Disusun Guna Memenuhi Tugas DariMata Kuliah “IASBD”

Dosen Pembimbing:Drs. H. Athor Subroto, M.Si

Disusun Oleh:M. KHOIRUDIN

ERVIANA ZAIDA KUMALAMUHAMMAD ZAENAL MU’IN

SITI NUR WASI’AHARBA’ATUN

Penugasan PertamaSEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM “MIFTAHUL ‘ULA”

( STAIM)NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

2012/2013

Page 2: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pernahkah kamu bayangkan betapa luas alam semesta tempat

kita tinggal? Mungkin kamu memang belum banyak tahu tentang

hal itu. Kalaupun pernah, kamu tentu masih sangat sulit

membayangkan betapa besar ukuran alam semesta ini. Akan kami

terangkan seberapa besar alam semesta ini dengan menggunakan

suatu contoh. Seberapa jauhkah jarak yang dapat kamu

bayangkan? Jarak antara batas kota tempat kamu tinggal mungkin

tampak begitu besar bagimu. Anggap saja kamu sedang melintasi

seluruh jalan-jalan di kotamu, dari timur ke barat, dan kamu akan

terkagum-kagum oleh keluasannya. Mungkin diantara kalian ada

yang pernah bepergian ke kota lain yang jauh jaraknya. Tapi,

camkan satu hal! Meskipun kamu pergi mengelilingi dunia, tetap

saja masih sulit untuk membantumu membayangkan betapa luas

alam semesta ini. Karena ukuran bumi hanyalah sebesar debu jika

dibandingkan dengan ukuran alam semesta yang teramat sangat

luas ini.

Mungkin kamu terkejut, tapi memang itu kenyataannya; planet

bumi hanyalah sebutir debu jika dibandingkan dengan luas seluruh

alam semesta. 

Page 3: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

B. RUMUSAN MASALAH

Untuk memfokuskan makalah ini penulis dapat merumuskan

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana terbentuknya alam semesta dan penghuninya ?

2. Apakah ada perbedaan terbentuknya alam semesta dan

penghuninya ?

3. Bagaimanakah bentuk alam semesta ?

4. Seperti apakah kehidupan yang terjadi dibumi ?

C.  TUJUAN PENULISAN

Penulis makalah ini memilih beberapa tujuan antara lain

adalah :

1. Untuk mengetahui/memahami terciptanya alam semesta serta

terjadinya kehidupan di muka bumi.

2. Agar kita bisa mengambil hikmah dari apa terjadi bebera tahun

silam berkaitan dengan terciptanya alam semesta ini.

3. Untuk mengetahui bagaimana proses terbentuknya alam semesta

dan penghuninya.

D. MANFAAT

Adapun manfaat yang akan diperoleh dalam makalah ini

adalah kita bisa mengetahui bagaimana proses terbentuknya alam

semesta dan penghuninya serta bisa menambah wawasan kita

untuk berfiir lebih luas.

Page 4: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

BAB II

PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN ALAM SEMESTA

Alam semesta menurut orang Babylonia (kurang lebih sekitar

tahun 700-600 SM) merupakan suatu ruangan atau selungkup

dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang

sebagai atapnya yang di dalamnya terdapat kehidupan yang biotic

dan abiotic, serta di dalamnya terjadi segala peristiwa alam baik

yang dapat diungkapkan manusia ataupun yang tidak.

B.  TERBENTUKNYA ALAM SEMESTA DAN PENGHUNINYA

1.    Terbentuknya Alam Semesta

1.1  Teori Terbentuknya Alam Semesta

Alam semesta terjadi pada tahun lampau bersamaan dengan berbagai letusan

besar.

a.       Teori Dentuman Atau Ledakan

Mengutamakan bahwa adanya suatu massa yang sangat besar dijagat raya dan

mempunyai jenis yang sangat besar, meledak dengan hebatnya akibat adanya reaksi

inti, massa yang meledak berserekan dan mengembang dengan sangat cepat serta

Page 5: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

menjauhi pusat ledakan, massa yang berserakan itu berbentuk kelompok dengan berat

jenis relatif kecil dari massa semula yang kita kenal sebagai galaksi-galaksi ini terus

bergerak menjauhi titik Intinya.

b.      Teori Ledakan Besar (Big-Bang Theory)

Teori Big Bang yaitu teori yang bisa diterima secara ilmiah

sekarang untuk menjelaskan asal mula terbentuknya alam semesta

(universe).Teori ini berbunyi:

“ Alam semesta diciptakan kira-kira 15.000.000.000 (lima

belas trilyun) tahun yang lalu,kejadiannya berawal dari meledaknya

atom prima atau atom awal (Primeval Atom). Ledakan itu sangat besar

dan dasyat yang menyebabkan berhamburannya seluruh isi (Materi

dan energi)atom prima itu ke segala arah.”

Dengan dasar teori Big Bang itu, para ahli sekarang berhasil

mereka ulang pembentukan alam semesta dari waktu ke waktu,

dimulai dari pristiwa Big Bang bahkan saat ini mereka dapat

memperkirakan bagaimana bentuk alam semesta ini beberapa abad

nanti, contohnya jika Galaksi Bimasakti (Milkyway) tempat kita berpijak

dan galaksi tetangga yang paling dekat yaitu Galaksi Andromeda akan

saling bergerak mendekat dan suatu saat mereka akan

bertabrakan.

c.       Teori Ekspansi Dan Kontraksi

Dalam jangka waktu 30.000 juta tahun dalam masa ekspansi, terbentuklah

galaksi beserta bintang-bintangnya. Ekspansi tersebut didukung oleh adanya tenaga

yang bersumber dari reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk berbagai

unsur lain yang kompleks pada masa kontraksi, terjadi galaksi dan bintang-bintang

Page 6: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

yang terbentuk menyusut dengan menimbulkan tenaga berupa panas yang sangat

tinggi.

1.2 Proses Terbentuknya Alam Semesta

Setelah terjadinya ledakan (big Bang), terjadilah semacam

bencana alam semesta (cosmic cataclysm). Alam semesta dipenuhi

oleh bola-bola api yang sangat panas dan padat. Dari bola-bola api

inilah kemudian terbentuk partikel-partikel dasar dan muatan-

muatan energi, dari muatan-muatan energi ini kemudian terbentuk

daya-daya kekuatan di alam semesta. Daya kekuatan alam yang

diperkirakan pertama kali terbentuk adalah daya gravitasi,

kemudian daya nuklir serta daya electromagnetis.

Partikel-partikel dasar yaitu elektron, photon, neutron dan

lain-lain saling bertubrukan untuk kemudian membentuk proton dan

neutron. Selama masa ini sebagian besar energi masih berbentuk

radiasi (percikan-percikan cahaya dari bola-bola api).

Alam semesta terus mengembang dan perlahan-lahan mulai

mendingin. Pada tahap ini, inti atom hidrogen, helium dan litium

mulai membentuk. Tahap selanjutnya alam semesta mulai

memasuki tahap suhu yang cukup dingin sehingga partikel-partikel

elektron yang bermuatan negatif dapat berkait dan menyatu

dengan inti-inti atom hidrogen dan helium yang bermuatan positif

untuk kemudian membentuk atom-atom yang netral.

Karena alam semesta terus membesar, kepadatannya

otomatis semakin berkurang dan suhunya juga semakin mendingin.

Proses pengembangan alam semesta terus berlanjut dengan

tingkat kecepatan yang tinggi. Daya gravitasi mulai mempengaruhi

tingkat kepadatan gas-gas yang terbentuk akibat Big Bang,

sehingga menciptakan gumpalan-gumpalan awan gas. Saat

Page 7: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

gumpalan-gumpalan ini semakin memadat, inti gumpalan gas

tersebut juga bertambah padat berlipat-lipat dengan suhu yang

juga terus meningkat panas sampai akhirnya menyala sebagai

bentuk awal sebuah bintang. Saat semua kantong-kantong gas

mengalami proses serupa maka kelompok bintang-bintang muda ini

membentuk menjadi sebuah gugusan bintang (galaksi). Seluruh

proses di atas, dari Big Bang hingga terbentuknya planet, bintang

serta galaksi berlangsung dalam kurun waktu milyaran

tahun.Seperti halnya proses pembentukan bintang-bintang yang

lain, bintang kita, yang kita kenal dengan nama Matahati (sun) juga

terbentuk dari gumpalan atau kantong awan gas. Gumpalan awan

gas yang berbentuk piringan yang sangat luas ini beterbangan

berputar-putar. Bagian tengahnya mulai padat dan memanas untuk

kemudian menyala menjadi bintang sementara materi sisa

disekelilingnya saling bertumbukan, menyatu dan menggumpal

membentuk planet-planet, bulan-bulan dan asteroid. Bumi yang

merupakan bagian kecil dari material yang menggumpal ini menjadi

planet ke tiga. Dengan suhunya yang relatif lebih dingin,

memungkinkan terbentuknya atmosfer pendukung kehidupan.

1.3 Terbentuknya Materi Padat

Setelah big bang sampai 300.000 tahun kemudian, bentuk

materi masih berupa gas. Dari gumpalan-gumpalan gas ini

selanjutnya bintang-bintang berukuran sangat besar mulai

terbentuk tetapi hanya berusia pendek karena kemudian meledak

(supernova). Setelah meledak gas-gasnya menggumpal lagi,

menjadi padat, kemudian menyala dan terbentuk bintang-bintang

lagi yang berukuran lebih kecil,

Page 8: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

meledak kembali, demikian terus menerus untuk beberapa

kali sampai akhirnya terbentuk materi-materi berat di inti bintang-

bintang yang meledak. Materi-materi padat inilah yang kemudian

membentuk benda-benda di alam semesta seperti yang sekarang

ini seperti planet-planet dll bahkan unsur-unsur pembentuk tubuh

kita sebagian besar dari materi-materi berat ini.

Jadi, materi-materi padat dibentuk di dalam inti bintang

melalui proses fusi nuklir (peleburan / penyatuan materi nuklir) dan

dimulai dari materi-materi ringan seperti hidrogen dan helium.

Sementara materi-materi yang lebih berat seperti karbon, oksigen,

nitrogen hingga besi dibentuk di dalam inti bintang karena memang

suhu dan tekanannya lebih memungkinkan. Materi-materi ini

terlempar ke luar angkasa saat bintang-bintang tersebut meledak.

1.4 Evolusi Alam Semesta

Naluri manusia selalu ingin mengetahui asal usul sesuatu,

termasuk asal-usul alam semesta. Berbagai hasil pengamatan

dianalisis dengan dukungan teori-teori fisika untuk mengungkapkan

asal-usul alam semesta. Teori yang kini diyakini bukti-buktinya

menyatakan bahwa alam semesta ini bermula dari ledakan besar

(Big Bang) sekitar 13,7 milyar tahun yang lalu. Semua materi dan

energi yang kini ada di alam terkumpul dalam satu titik tak

berdimensi yang berkerapatan tak berhingga. Tetapi ini jangan

dibayangkan seolah olah titik itu berada di suatu tempat di alam

yang kita kenal sekarang ini. Yang benar, baik materi, energi,

maupun ruang yang ditempatinya seluruhnya bervolume amat

kecil, hanya satu titik tak berdimensi.

Page 9: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

Tidak ada suatu titik pun di alam semesta yang dapat dianggap

sebagai pusat ledakan. Dengan kata lain ledakan besar alam

semesta tidak seperti ledakan bom yang meledak dari satu titik ke

segenap penjuru. Hal ini karena pada hakekatnya seluruh alam

turut serta dalam ledakan itu. Lebih tepatnya, seluruh alam

semesta mengembang tiba tiba secara serentak. Ketika itulah

mulainya terbentuk materi, ruang, dan waktu.

Materi alam semesta yang pertama terbentuk adalah

hidrogen yang menjadi bahan dasar bintang dan galaksi generasi

pertama. Dari reaksi fusi nuklir di dalam bintang terbentuklah

unsur-unsur berat seperti karbon, oksigen, nitrogen, dan besi.

Kandungan unsur-unsur berat dalam komposisi materi bintang

merupakan salah satu "akte" lahir bintang. Bintang-bintang yang

mengandung banyak unsur berat berarti bintang itu "generasi

muda" yang memanfaatkan materi-materi sisa ledakan bintang-

bintang tua. Materi pembentuk bumi pun diyakini berasal dari debu

dan gas antar bintang yang berasal dari ledakan bintang di masa

lalu. Jadi, seisi alam ini memang berasal dari satu kesatuan.

Bukti-bukti pengamatan menunjukkan bahwa alam semesta

mengembang. Spektrum galaksi galaksi yang jauh sebagian besar

menunjukkan bergeser ke arah merah yang dikenal sebagai red

shift (panjang gelombangnya bertambah karena alam

mengembang). Ini merupakan petunjuk bahwa galaksi galaksi itu

saling menjauh. Sebenarnya yang terjadi adalah pengembangan

ruang. Galaksi galaksi itu (dalam ukuran alam semesta hanya

dianggap seperti partikel partikel) dapat dikatakan menempati

kedudukan yang tetap dalam ruang, dan ruang itu sendiri yang

sedang berekspansi. Kita tidak mengenal adanya ruang di luar alam

Page 10: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

ini. Oleh karenanya kita tidak bisa menanyakan ada apa di luar

semesta ini.

Secara sederhana, keadaan awal alam semesta dan

pengembangannya itu dapat diilustrasikan dengan pembuatan roti.

Materi pembentuk roti itu semula terkumpul dalam gumpalan kecil.

Kemudian mulai mengembang. Dengan kata lain "ruang" roti

sedang mengembang. Butir butir partikel di dalam roti itu (analog

dengan galaksi di alam semesta) saling menjauh sejalan dengan

pengembangan roti itu (analog dengan alam).

Dalam ilustrasi tersebut, kita berada di salah satu partikel di

dalam roti itu. Di luar roti, kita tidak mengenal adanya ruang lain,

karena pengetahuan kita, yang berada di dalam roti itu, terbatas

hanya pada ruang roti itu sendiri. Demikian pulalah, kita tidak

mengenal alam fisik lain di luar dimensi "ruang waktu" yang kita

kenal.

Bukti lain adanya pengembangan alam semesta di peroleh

dari pengamatan radio astronomi. Radiasi yang terpancar pada saat

awal pembentukan itu masih berupa cahaya. Namun karena alam

semesta terus mengembang, panjang gelombang radiasi itu pun

makin panjang, menjadi gelombang radio. Kini radiasi awal itu

dikenal sebagai radiasi latar belakang kosmik (cosmic background

radiation) yang dapat dideteksi dengan teleskop radio.

C.  TERJADINYA GALAKSIGalaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan

juta dan terdapat di alam semesta.

Page 11: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

Menurut fowler kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi di

alam semesta yang jumlahnya rubuan tidaklah seperti galaksi yang

ada pada saat ini. Pada waktu galaksi masih merupakan kabut gas

hydrogen yang sangat besar, kabut gas hedrogen tersebut bergerak

berlahan-lahan dan berpitar pada porosnya,sehingga seolah-olah

berbentuk bulat karena gaya beratnya, kabut gas hydrogen

mengadakan kontraksi sehingga bagian luar dari kabut gas

hydrogen tersebut banyak yang tertinggal, pada tempat yang

berotasinya lambat atau berat jenisnya yang besar. Terbentuk lah

bintang-bintang gumpalan kabut hydrogen yang sudah menjadi

bintang juga melakukan kontraksi secara perlahan, panas yang

dipancarkan dari bintang-bitang yang terbentuk tadi suhunya

semakin menurun, kemudian setelah berjuta-juta tahun bintang-

bintang tersebut mempunyai bentuk seperti benda langit sekarang

ini.

Menurut macamnya galaksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :

1.      Galaksi berbentuk spikal

2.      Galaksi berbentuk elips

3.      Galaksi berbentuk tak beraturan

D. TERJADINYA BUMI DAN SISTEM TATA SURYAMula-mula Ptolomeus ilmuan Yunani abad ke-II M berpendapat bahwa semua

benda di angkasa bergerak mengelilingi bumi yang disebut teori geosentris.

Kemudian dibetulkan oleh Nicolai Copernicus astronom Polandia dengan teorinya

heliosentris mengatakan bahwa semua benda angkasa bergerak mengelilingi

matahari, dengan orbit yang berbentuk leingkaran. Johanes Keplier, astronom dan

matematikawan Jerman berpendapat bahwa orbit bumi dalam mengelilingi matahari

berbentuk elips. Galelio dengan bantuan teleskop membenarkan teori Copernicus

Page 12: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

yang telah diralat oleh kepler. Issac Newton, dengan teori gravitasinya menjelaskan

bahwa bumi dan planet-planet mengorbit karena prinsip gravitasi.

a)      Immanuel Kant (1724-1804)Dalam bukunya Allgemeine Naturgeschichechte und theorie de himmels nach

newtonischen grundsatzen behandelt (sejarah umum dan teori tentang tata surya

berdasarkan hukum Newton) mengatakan jika bumi (planet-planet serta bintang)

proses terjadinya selalu menurut hukum alam.

b)      Piere Simon Marquis De Laplace (1749-1827)Terdapat kabut asal yang telah berputar, berpijar dan panas. Putaran kabut itu

perlahan menjadi dingin karena gaya gravitasi, bentuk gumpalan gas dibagian tengah

tidak begitu besar sehingga terjadi pemisahan fragmen-fragmen tersebut berbentuk

seperti cincin atau gelang yang bergerak mengelilingi kabut induknya. Gelangan

fragmen pertama terlepas dari induknya. Terlepas pula cincin fragmen yang kedua,

ketiga, dan seterusnya sampai kesembila. Cincin itu semakin mendingan, menyusut,

lalu membentuk planet.

c)      Hipotesis PlanetesimalLebih kurang 100 tahun setelah teori kabut Kant, Laplace, Thomas C

chmaberlin (geologiawan) dan Forest R. Moulton (astronom) dari Cicago, USA

mengemukakan teori baru yang disebut teori planetesimal, yaitu pada awalnya ada

matahari kemudian didekati bintah sehingga terjadilah gaya tarik menarik dan

terjadilah peledakan hebat yang menyebabkan banyak gas mencuat keluar dari

atmosfer matahari, sehingga berbentuk seperti kabut pilin (spiral), lalu mengembun

dan membeku menjadi planetsimal.

d)      Hipotesis Pasang-Surut Gas.Sir James M. Jeans Dan Hardz Jeffrey mengemukakan bahwa matahari

didekati oleh bintang yang besar tetapi tek saling bertabrakan. Karenagaya tarik-

menarik, terjadilah tonjolan lidah api yang berpijar dan merupakan gas yang panas

sehingga disebut hipotesis pasang-surut gas.

e)      Bumi Dan Perkembangannya

Page 13: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

Setelah bumi dan planet terlepas dari matahari, bumi masih dalam keadaan

stadia kabut. Kabut ini mulai-mula berbentuk tenaga penyinaran (cahaya), bukan

berbentuk materi atau zat kemudian energi atau tenaga berubah menjadi materi.

Kabut kosmos ini mula-mula merupakan kabut gelap yang temperaturnya hanya

beberapa derajat di atas titik nol mutlak.

E.     MATAHARIMatahari bukanlah benda padat, tetapi merupakan lapisan dari beberapa macam

gas dengan tekanan dan temperature yang sangat tinggi. Matahari melepaskan lapisan

luar, menghasilkan awan besar (nebula planet), dan sisanya mendingin, menyusut dan

menjadi blackhole, gila bahan bakar habis ferkurad, bintang (matahari) menjadi labil,

meledak dan menjadi supernova.

F.      BUMIDibandingkan dengan planet lain, bumi merupakan planet yang istimewa.

Medan magnet bumi dapat menangkap Dzarah yang merusak (electron_ yang berasal

dari matahari dan angkasa luar sehingga Dzarah tersebut terkumpul dalam zona yang

disebut Sabuk Van Allen.

G.    BULANBulan beredar mengelilingi bumi sekali dan juga berotasi sekali. Gravitasi

bumi memperlambat perputaran bulan revolusi dan rotasi terjadi pada waktu yang

sama. Gravitasi bulan menyebabkan pasang naik di bawah Bulan, sementara pasang

surut naïf terjadi pula pada sisi bumi yang berlawanan.

Gravitasi bulan kurang lebih sama dengan 1/i6 temperatur pada siang hari 100 0C dan pada waktu malam, temperaturnya turun sampat 150 0C bulan tidak

mempunyai atmosfer dan juga air sehingga merupakan daerah yang kering dan mati.

Page 14: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.      Proses Terbentuknya Alam Semesta dan Penghuninya

Alam Semesta menurut orang Babylonia merupakan suatu ruangan atau

selungkup dengan bumi yang datar sebagai lantainya dan langit dan bintang sebagai

atapnya dan menurut teori terbentuknya ada 2 macam

a)      Teori dentuman dan ledakanb)      Teori ekspansi dan kontraksi

2.      Terjadinya GalaksiGalaksi adalah calon bintang atau kelompok bintang yang jumlahnya ribuan

juta dan terdapat di alam semesta.

Menurut fowler kira-kira 12.000 juta tahun yang lalu, galaksi

di alam semesta yang jumlahnya rubuan tidaklah seperti galaksi

yang ada pada saat ini. Pada waktu galaksi masih merupakan kabut

gas hydrogen yang sangat besar, kabut gas hedrogen tersebut

bergerak berlahan-lahan dan berpitar pada porosnya,sehingga

seolah-olah berbentuk bulat karena gaya beratnya, kabut gas

Page 15: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

hydrogen mengadakan kontraksi sehingga bagian luar dari kabut

gas hydrogen tersebut banyak yang tertinggal,

Menurut macamnya galaksi dibedakan menjadi 3 macam yaitu :-         Galaksi berbentuk spiral-         Galaksi berbentuk Elips-         Galaksi berbentuk tak beraturan.

3. Terjadinya Bumi dan Sistem Tata SuryaTerjadi bumi dan sistem tata surya banyak tokoh yang menjelaskan terjadinya

bumi dan tata surya diantaranya : Immanuel Kant dan Piere Simon Marquis

B. SARAN-SARAN1. Hendaknya kita sebagai manusia harus bisa menikmatidan menjaga

sebaik-baiknya segala sesuatu yang telah tercipta (alam semesta

beserta isinya).

2. Sebaiknya ilmu pendidikan yang kita pergunakan tidak terlepas dari

koridor keilmuan.

DAFTAR PUSTAKA

Mustafa KS. Buku Alam Semesta dan Kehancurannya. Penerbit Percetakan

Offcet.

Dr. Mawardi. Dkk. Buku IAD, ISD, IBD Penerbit Pustaka Setia. See. Harun

Yahya, The Evolution Deceit: The Scientific Collapse of Darwinism

and Its Ideological Background, Istanbul, 1998.

Cronin, Vincent, The View from Planet Earth: Man Looks at the Cosmos, New

York: William Morrow & Company, Inc., 1981, ISBN 0-688-00642-6

Page 16: Proses Terbentuknya Alam Semesta Dan Penghuninya

Roos, Matts Introduction to Cosmology. John Wiley & Sons, Ltd,

Chichester: 2003.

Hawley, John F. & Katerine A. Holcomb Foundations of Modern Cosmology.

Oxford University Press, Oxford: 1998.

Hetherington, Norriss S. Cosmology: Historical, Literary, Philosophical,

Religious, and Scientific Perspectives. Garland Publishing, New York:

1993.

Gal-Or, Benjamin, Cosmology, Physics and Philosophy, Springer Verlag,

1981, 1983, 1987, New York.

http://hadirukiyah2.blogspot.com/2010/01/terbentuknya-alam-

semesta-dan.html

http://zennuindotmuzain.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_9969.html