Proses Terbentuknya Emas

25
Proses Terbentuknya Emas Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 – 3 (skala mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%. Bagamana proses terbentuknya emas

description

Proses Terbentuknya Emas di Alam

Transcript of Proses Terbentuknya Emas

Proses Terbentuknya Emas

Emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius. Emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

Bagamana proses terbentuknya emas

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:

* endapan primer* endapan plaser. Kegunaan emas

Emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Emas juga diperdagangkan dalam bentuk koin emas, seperti krugerrand yang diproduksi oleh south african mint company dalam berbagai satuan berat. Satuan berat krugerrand yang umum ditemui adalah 1/10 oz (ounce), 1/4 oz, 1/2 oz dan 1 oz. Harga koin krugerrand didasarkan pada pergerakan harga emas di pasar komoditas dunia yang bergerak terus sepanjang masa perdagangan. Koin krugerrand khusus (atau biasa disebut proof collector edition) juga diproduksi secara terbatas sesuai dengan tema tertentu. Karena diproduksi terbatas, sering kali harga koin krugerrand edisi proof ini melebihi harga kandungan emas koin tersebut tergantung pada kelangkaan dan kondisi koin khusus ini. Edisi yang cukup digemari dan dicari para investor adalah edisi yang memuat gambar nelson mandela.

Terdapat beberapa negara yang memproduksi secara massal koin emas untuk ditawarkan sebagai alternatif investasi, antara lain:

1. Australia - kangaroo2. China - panda3. Malaysia - kijang emas4. Canada - maple leaf5. Inggris - britannia6. Amerika serikat - eagle dan buffalo7. Afrika selatan - krugerrand8. New zealand - kiwi9. Singapore - lion10. Austria - philharmonic

Cara memisahkannya Emas Murni dari pertambangan (ekstraksi), jenisnya ada dua:

Ekstraksi emasAmalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (au hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam Proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai berikut:

4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-4ag + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-

pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h22 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2

Penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag, hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag, tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini disebut proses merill crowe.

dibawah ini adalah teknik pengolahan emas dengan berbagai cara Dengan cara sianida

cara kerja1. Bahan berupa batuan dihaluskan dengan menggunakan alat grinding sehinggamenjadi tepung (mesh + 200).2. Bahan di masukkan ke dalam tangki bahan, kemudian tambahkan h2o (2/3 daribahan).3. Tambahkan tohor (kapur) hingga ph mencapai 10,2 10,5 dan kemudiantambahkan nitrate (pbno3) 0,05 %.4. Tambahkan sianid 0.3 % sambil di aduk hingga (t = 48/72h) sambil di jaga phlarutan (10 11) dengan (t = 85 derajat).5. Kemudian saring, lalu filtrat di tambahkan karbon (4/1 bagian) dan di aduk hingga (t= 48h), kemudian di saring.6. Karbon dikeringkan lalu di bakar, hingga menjadi bullion atau gunakan. (metode 1)7. Metode merill crow (dengan penambahan zink anode / zink dass), saring laludimurnikan / dibakar hingga menjadi bullion. (metode 2)8. Karbon di hilangkan dari kandungan lain dengan asam (3 / 5 %), selama (t =30/45m), kemudian di bilas dengan h2o selama (t = 2j) pada (t = 80 90 derajat).9. Lakukan proses pretreatment dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda(naoh) 3 % selama (t =15 20m) pada (t = 90 100o).10. Lakukan proses recycle elution dengan menggunakan larutan sianid 3 % dan soda3 % selama (t = 2.5 j) pada (t = 110 120 derajat).11. Lakukan proses water elution dengan menggunakan larutan h2o pada (t = 110 120o) selama (t = 1.45j).12. Lakukan proses cooling.13. Saring kemudian lakukan proses elektrowining dengan (v = 3) dan (a = 50) selama(t = 3.5j). (metode 3)

proses pemurnian (dari bullion) dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu:

1. metode cepatsecara hidrometallurgy yaitu dengan dilarutkan dalam larutan hno3 kemudian tambahkan garam dapur untuk mengendapkan perak sedangkan emasnya tidak larut dalam larutan hno3 selanjutnya saring aja dan dibakar.

2. metode lambatsecara hidrometallurgy plus electrometallurgy yaitu dengan menggunakan larutan h2so4 dan masukkan plat tembaga dalam larutan kemudian masukkan bullion ke dalam larutan tersebut, maka akan terjadi proses hidrolisis dimana perak akan larut dan menempel pada plat tembaga (menempel tidak begitu keras/mudah lepas) sedangkan emasnya tidak larut (tertinggal di dasar), lalu tinggal bakar aja masingmasing, jadi deh logam murni. Proses pengolahan emas dengan sistem perendamanbahan ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 tonformula kimia1. Nacn = 40 kg2. H2o2 = 5 liter3. Kostik soda/ soda api = 5 kg4. Ag no3 =100 gram5. Epox cl = 1 liter6. Lead acetate = 0.25 liter (cair)/ 1 ons (serbuk)7. Zinc dass/ zinc koil = 15 kg8. H2o (air) = 20.000 liter

proses perendaman perlakuan di bak i (bak kimia)1. Nacn dilarutkan dalam h2o (air) ukur pada ph 72. Tambahkan costik soda (+ 3 kg) untuk mendapatkan ph 11-123. Tambahkan h2o2, ag no3, epox cl diaduk hingga larut, dijaga pada ph 11-12 perlakuan di bak ii (bak lumpur)1.ore/ bijih emas yang sudah dihaluskan dengan mesh + 200 = 30 ton dimasukkan ke dalam bak2.larutan kimia dari bak i disedot dengan pompa dan ditumpahkan/ dimasukkan ke bak ii untuk merendam lumpur ore selama 48 jam3.setelah itu, air/ larutan diturunkan seluruhnya ke bak i dan diamkan selama 24 jam, dijaga pada ph 11-12. Apabila ph kurang untuk menaikkannya ditambah costic soda secukupnya4.dipompa lagi ke bak ii, diamkan selama 2 jam lalu disirkulasi ke bak i dengan melalui bak penyadapan/ penangkapan yang diisi dengan zinc dass/ zinc koil untuk mengikat/ menangkap logam au dan ag (emas dan perak) dari larutan air kaya5.lakukan sirkulasi larutan/ air kaya sampai zinc dass/ zinc koil hancur seperti pasir selama 5 10 hari6.zinc dass/ zinc koil yang sudah hancur kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam wadah untuk diperas dengan kain famatex7.untuk membersihkan hasil filtrasi dari zinc dass atau kotoran lain gunakan 200 ml h2so4 dan 3 liter air panas8.setelah itu bakar filtrasi untuk mendapatkan bullion

Diposkan oleh idiot on duty on 24 Agustus 2012

emas adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol au (bahasa latin: 'aurum') dan nomor atom 79. Sebuah logam transisi (trivalen dan univalen) yang lembek, mengkilap, kuning, berat, "malleable", dan "ductile". Emas tidak bereaksi dengan zat kimia lainnya tapi terserang oleh klorin, fluorin dan aqua regia. Logam ini banyak terdapat di nugget emas atau serbuk di bebatuan dan di deposit alluvial dan salah satu logam coinage. Kode isonya adalah xau. Emas melebur dalam bentuk cair pada suhu sekitar 1000 derajat celcius.

emas merupakan logam yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 (skala mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya. Mineral pembawa emas biasanya berasosiasi dengan mineral ikutan (gangue minerals). Mineral ikutan tersebut umumnya kuarsa, karbonat, turmalin, flourpar, dan sejumlah kecil mineral non logam. Mineral pembawa emas juga berasosiasi dengan endapan sulfida yang telah teroksidasi. Mineral pembawa emas terdiri dari emas nativ, elektrum, emas telurida, sejumlah paduan dan senyawa emas dengan unsur-unsur belerang, antimon, dan selenium. Elektrum sebenarnya jenis lain dari emas nativ, hanya kandungan perak di dalamnya >20%.

- Proses terbentuknya emas

jadi emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu:

- endapan primer - endapan plaser.

- Proses ekstraksi emas

amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan membentuk amalgam (au hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam membentuk emas murni yang bebas (free native gold).Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan, maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara au-ag tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.

proses sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses cyanidasi adalah nacn, kcn, ca(cn)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang paling sering digunakan adalah nacn, karena mampu melarutkan emas lebih baik dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan au dan ag adalah sebagai berikut:

4au + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4au(cn)2- + 4oh-4ag + 8cn- + o2 + 2 h2o = 4ag(cn)2- + 4oh-

pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan pengendapan dengan menggunakan serbuk zn (zinc precipitation). Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

2 zn + 2 naau(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 au + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h22 zn + 2 naag(cn)2 + 4 nacn +2 h2o = 2 ag + 2 naoh + 2 na2zn(cn)4 + h2

penggunaan serbuk zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk zn yang ditambahkan kedalam larutan akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan deret clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari logam-logam dalam larutan cyanide, yaitu mg, al, zn, cu, au, ag, hg, pb, fe, pt. Setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya zn yang dapat mendesak au dan ag, tetapi cu maupun al dapat juga dipakai, tetapi karena harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan zn. Proses pengambilan emas-perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk zn ini disebut proses merill crowe.

- Kegunaan emas

emas digunakan sebagai standar keuangan di banyak negara dan juga digunakan sebagai perhiasan, dan elektronik. Penggunaan emas dalam bidang moneter dan keuangan berdasarkan nilai moneter absolut dari emas itu sendiri terhadap berbagai mata uang di seluruh dunia, meskipun secara resmi di bursa komoditas dunia, harga emas dicantumkan dalam mata uang dolar amerika. Bentuk penggunaan emas dalam bidang moneter lazimnya berupa bulion atau batangan emas dalam berbagai satuan berat gram sampai kilogram.

Pengenalan Bahan Tambang : Emas Selasa, 25 November 2008

EMAS DAN PROSES TERJADINYA

Tentu Kita semua sudah mengetahui apakah emas itu. Yang paling umum emas biasanya dipakai oleh hampir semua kaum wanita sebagai perhiasan, namun banyak diantara kita tentu belum mengetahui proses terbentuknya emas. Disini kita akan belajar sedikit tentang proses terjadinya emas.Emas merupakan elemen yang dikenal sebagai logam mulia dan komoditas yang sangat berharga sepanjang sejarah manusia. Elemen ini memiliki nomor atom 79 dan nama kimia aurum atau Au. Emas termasuk golongan native element, dengan sedikit kandungan perak, tembaga, atau besi. Warnanya kuning keemasan dengan kekerasan 2,5-3 skala Mohs. Bentuk kristal isometric octahedron atau dodecahedron. Specific gravity 15,5-19,3 pada emas murni. Makin besar kandungan perak, makin berwarna keputih-putihan.

Emas terbentuk dari proses magmatisme atau pengkonsentrasian di permukaan. Beberapa endapan terbentuk karena proses metasomatisme kontak dan larutan hidrotermal, sedangkan pengkonsentrasian secara mekanis menghasilkan endapan letakan (placer). Genesa emas dikatagorikan menjadi dua yaitu endapan primer dan endapan plaser.Emas terdapat di alam dalam dua tipe deposit, pertama sebagai urat (vein) dalam batuan beku, kaya besi dan berasosiasi dengan urat kuarsa. Lainnya yaitu endapan atau placer deposit, dimana emas dari batuan asal yang tererosi terangkut oleh aliran sungai dan terendapkan karena berat jenis yang tinggi. Emas native terbentuk karena adanya kegiatan vulkanisma, bergerak berdasarkan adanya thermal atau adanya panas di dalam bumi, tempat tembentukan emas primer, sedangkan sekudernya merupakan hasil transportasi dari endapan primer umum disebut dengan emas endapan flaser, sedangkan asosiasi emas atau emas bersamaan hadir dengan mineral silikat, perak, platina, pirit dan lainnya

Kenampakan fisik bijih emas hampir mirip dengan pirit, markasit, dan kalkopirit dilihat dari warnanya, namun dapat dibedakan dari sifatnya yang lunak, berat jenis tinggi, dan ceratnya yang keemasan. Emas berasosiasi dengan kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak.

Sifat fisik unsur ini sangat stabil, tidak korosif ataupun lapuk dan jarang bersenyawa dengan unsur kimia lain. Konduktivitas elektrik dan termalnya sangat baik, malleable sehingga dapat dibentuk dan juga bersifat ductile. Emas adalah logam yang paling tinggi densitasnya.

Selain itu, emas sering ditemukan dalam penambangan bijih perak dan tembaga. Penambangan emas dilakukan besar-besaran untuk memenuhi permintaan dunia, diantaranya ditambang di Afsel, Autralia, USA, Meksiko, Brasil, Indonesia, dan negara lainnya. Penggunaan utama emas adalah untuk bahan baku perhiasan dan benda-benda seni. Selain itu, karena konduktif, emas penting dalam aplikasi elektronik. Kegunaan lain ada di bidang fotografi, pigment, dan pengobatan.

Emas Sejarah Emas Sifat Emas Karakteristik EmasPosted on January 29, 2012 Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 ( skala Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi lembaran sedemikian tipis hingga tembus pandang. Sebanyak 120.000 lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian tipisnya sehingga tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas dapat diulur menjadi kawat sepanjang 2,5 km.Emas mempunyai karakteristik sectile ( lunak, elastis, mudah dibentuk ), memiliki warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ), berat, tahan lama, tahan pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun karena emas sebagai salah satu logam coinage yang keberadaannya di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam yang sangat berharga.Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar emas.Dalam perdagangan emas, ukuran berat biasanya dipakai troy ouns, kemurnian emas murni dalam karat ditunjukan angka 24 atau dalam kehalusan ditunjukkan angka 1.000. Karena emas merupakan logam yang relatif lunak ( sectile ) menjadi satu halangan untuk digunakan dalam industri. Untuk mengatasi kelemahan ini, emas biasanya dipadukan dengan logam lain ( alloy ) seperti perak, tembaga, platinum, atau nikel.Emas putih adalah alloy emas dengan platinum, iridium, nikel, atau zink. Alloy emas dengan tembaga berwarna merah atau kuning. Alloy emas dengan besi berwarna hijau, dan alloy emas dengan aluminum berwarna ungu. Bagian emas yang terdapat dalam campuran diukur dalam karat atau persen. Karat adalah unit sama dengan 1 / 24 bagian dari emas murni dalam alloy. Dengan demikian, emas 24 Karat ( 24K ) adalah emas murni, sedangkan emas 18 Karat adalah 18 bagian emas murni dan 6 bagian logam lainnya, jadi emas 18 karat 18/24 berarti emas 75 %.Sejarah EmasEmas ( Sanskrit jval, Yunani = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah, Anglo-Saxon gold, China [jn], Jepang [kin] ) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman praejarah.Emas, merupakan salah satu logam tertua yang digunakan oleh manusia. Emas dikenal antara lain di Mesopotamia dan Mesir. Referensi ke awal mula penemuan emas didasari legendaris atau mitos. Oleh karena itu, beberapa penulis menyebutkan bahwa penemu emas pertama kali adalah Cadmus, bangsa Phoenicia. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa Thoas, raja Taurian, yang pertama kali menemukan logam berharga dalam legenda Pangaeus Mountains di Thrace. Legenda dan mitos serupa tentang awal penemuan emas juga terdapat dalam sastra kuno dari Hindu ( the Vedas ) serta Cina dan bangsa lainnyaEmas dari estetika properti fisik dikombinasikan dengan properti sudah lama menjadi logam yang berharga. Sepanjang sejarah, emas telah sering menjadi penyebab konflik misalnya ada awal tahun 1500-an Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para conquistador penakluk - hambanya yang akan berangkat mencari Dunia Baru, Bawa pulanglah emas, perintahnya kepada mereka, kalau bisa, dapatkan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya, bawalah emas. Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan peradaban Aztec dan Inca. Konflik karena perebutan emas juga terjadi pada awal ketika Amerika berburu emas ke Georgia, California, dan Alaska.Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga lahir ilmu alkimia, dengan tujuan membuat emas. Manusia modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air laut dan mengubah timbel atau merkurium menjadi emas dalam mempercepat partikel. Namun emas yang murah tetaplah emas alamiah yang harus ditambang.Biji emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori : Biji tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 g/1000 kg atau 0.5 g/ton atau 0.5 ppm ( part per million, per satu juta bagian ) Biji rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1-5 g/1000 kg (1 -5 ppm ) Biji bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 g/1000 kg ( 3 ppm ) Biji nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 g/1000 kg ( 30 ppm )Emas di dunia mulai ditambang sejak tahun 2.000 sebelum masehi oleh bangsa-bangsa di dataran Mesir ( bangsa Mesir, Sudan dan Arab Saudi ). Pada sekitar abad ke-19, pencarian emas muncul kapanpun ketika ditemukan adanya deposit emas, termasuk di California, Colorado, Otago, Australia, Black Hills, dan Klondike.Sedangkan deposit emas terbesar ditemukan di Precambrian Witwatersrand, Afrika Selatan, dengan luasan ratusan mil dan dengan kedalaman di lebih dari dua mil. Sejak tahun 1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber untuk sebagian besar sediaan emas dunia. Pada tahun 1970, produksinya mencapai hingga 70 % dari persediaan dunia, yaitu memproduksi sekitar 1000 ton, namun produksi di tahun 2004 hanya 342 ton. Penurunan ini berhubungan dengan bertambahnya kesulitan dalam ektraksi dan faktor ekonomi yang memperngaruhi industri Afrika Selatan. Produsen utama lainnya adalah Kanada, Australia, bekas Uni Soviet, dan Amerika Serikat ( Arizona, Colorado, California, Montana, Nevada, South Dakota, dan Washington ).Sebelum Perang Dunia II, Indonesia adalah penghasil emas terbesar di Asia Tenggara. Satu-satunya pengelola tambang emas di Indonesia pada awal tahun 1980-an adalah PT Aneka Tambang, sebuah BUMN di bawah Departemen Pertambangan dan Energi.Tiga penambang emas besar di Indonesia menurut data tahun 1987 adalah: PT Freeport Indonesia Inc. yang berlokasi di Tembagapura, Papua dengan jumlah produksi 2,2 ton/tahun ( 1986 ). PT Lusang Mining yang berlokasi di Bengkulu dengan jumlah produksi 300 kg/tahun ( 1986 ). PT Aneka Tambang ( Persero ) berlokasi di Cikotok, Jawa Barat dengan jumlah produksi 240 kg/tahun ( 1986 ).EMASSifat EmasEmas adalah logam yang berat dengan warna kuning yang khas. Dalam bentuk bubuk, warnanya coklat kemerahan. Logam ini melebur pada suhu 1064,18 oC. Emas merupakan logam transisi ( trivalen dan univalen ) yang bersifat lunak dan mudah ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5 3 ( skala Mohs ). Emas dapat dibentuk jadi lembaran sedemikian tipis hingga tembus pandang.Sebanyak 120.000 lembar emas dapat ditempa menjadi satu lapisan yang sedemikian tipisnya sehingga tebalnya tidak lebih dari 1 cm. Dari 1 gram emas dapat diulur menjadi kawat sepanjang 2,5 km.Emas mempunyai karakteristik sectile ( lunak, elastis, mudah dibentuk ), memiliki warna yang menarik ( kuning, mengkilap, tidak mudah memudar ), berat, tahan lama, tahan pada panas tinggi dan daya konduksi listrik juga sebagai perlawanan terhadap oksidasi ( tahan korosi ) sehingga emas memiliki banyak kegunaan. Namun karena emas sebagai salah satu logam coinage yang keberadaannya di alam sangat langka, menjadikannya sebagai logam yang sangat berharga.

Emas memberikan sumbangan yang amat besar bagi kehidupan manusia seperti, untuk perhiasan, peralatan elektronik, kedokteran gigi, uang, medali, dll. Sekitar 65 persen dari emas diolah digunakan dalam industri seni, terutama untuk membuat perhiasan. Selain perhiasan, emas juga digunakan di peralatan listrik, elektronik, dan industri keramik. Industri aplikasi ini telah berkembang dalam beberapa tahun dan kini menempati sekitar 25 persen dari pasar emas. Dalam perdagangan emas, ukuran berat biasanya dipakai troy ouns, kemurnian emas murni dalam karat ditunjukan angka 24 atau dalam kehalusan ditunjukkan angka 1.000. Karena emas merupakan logam yang relatif lunak ( sectile )menjadi satu halangan untuk digunakan dalam industri. Untuk mengatasi kelemahan ini, emas biasanya dipadukan dengan logam lain ( alloy ) seperti perak, tembaga, platinum, atau nikel. Emas putih adalah alloy emas dengan platinum, iridium, nikel, atau zink. Alloy emas dengan tembaga berwarna merah atau kuning. Alloy emas dengan besi berwarna hijau, dan alloy emas dengan aluminum berwarna ungu. Bagian emas yang terdapat dalam campuran diukur dalam karat atau persen. Karat adalah unit sama dengan 1 / 24 bagian dari emas murni dalam alloy. Dengan demikian, emas 24 Karat ( 24K ) adalah emas murni, sedangkan emas 18 Karat adalah 18 bagian emas murni dan 6 bagian logam lainnya, jadi emas 18 karat 18/24 berarti emas 75 %.

Reaksi Kimia UnsurTingginya nilai potensial reduksi emas mengakibatkan logam ini selalu terdapat di alam dalam keadaan bebas. Untuk keperluan ektraksi dari bijihnya, proses dengan melibatkan senyawa sianida dapat diterapkan seperti halnya pada ekstraksi logam perak.

Emas membentuk berbagai senyawa kompleks, tetapi hanya sedikit senyawa anorganik sederhana. Emas (I) oksida, Au2O, adalah salah satu senyawa yang stabil dengan tingkat oksidasi +1, seperti halnya tembaga, tingkat oksidasi +1 ini hanya stabil dalam senyawa padatan, karena semua larutan garam emas (I) mengalami disproporsionasi menjadi logam emas dan ion emas (III) menurut persamaan reaksi :3Au+(aq) 2Au(s) + Au3+(aq)Secara kimiawi emas tergolong inert sehingga disebut logam mulia. Emas tidak bereaksi dengan oksigen dan tidak terkorosi di udara di bawah kondisi normal. Namun emas terurai dalam larutan sianida dalam tekanan udara. Emas juga tidak bereaksi dengan asam atau basa apapun. Akan tetapi emas bereaksi dengan halogen dan aqua regia. Reaksi emas dengan halogenLogam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk trihalida emas (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3.2Au(s) + 3Cl2(g) 2AuCl3(s)2Au(s) + 3Br2(g) 2AuBr3(s)

AuCl3 dapat larut dalam asam hidroksida pekat menghasilkan ion tetrakloroaurat (III), [AuCl4]-, suatu ion yang merupakan salah satu komponen dalam emas cair, yaitu suatu campuran spesies emas dalam larutan yang akan mengendapkan suatu film logam emas jika dipanaskan.Di lain pihak, logam emas bereaksi dengan iodin, I2, untuk membentuk monohalida, emas (I) iodida, AuI.2Au(s) + I2(g) 2AuI(s)Emas dapat larut pada aqua regia, yaitu campuran tiga bagian volum asam klorida pekat dan atau bagian volum asam nitrat pekat ( Jabir ibn-Hayyan, ca. 760-815 ) :Au(s) + 4HCL (aq) + HNO3(aq) HAuCl4(aq) + NO (g) + 2H2O(l)Sejarah EmasEmas ( Sanskrit jval, Yunani = chrysos, Latin aurum, berarti fajar yang cerah, Anglo-Saxon gold, China [jn], Jepang [kin] ) telah diketahui sebagai sangat berharga sejak zaman prasejarah. Emas, merupakan salah satu logam tertua yang digunakan oleh manusia. Emas dikenal antara lain di Mesopotamia dan Mesir. Referensi ke awal mula penemuan emas didasari legendaris atau mitos. Oleh karena itu, beberapa penulis menyebutkan bahwa penemu emas pertama kali adalah Cadmus, bangsa Phoenicia. Sedangkan yang lainnya mengatakan bahwa Thoas, raja Taurian, yang pertama kali menemukan logam berharga dalam legenda Pangaeus Mountains di Thrace. Legenda dan mitos serupa tentang awal penemuan emas juga terdapat dalam sastra kuno dari Hindu ( the Vedas ) serta Cina dan bangsa lainnya... Emas dari estetika properti fisik dikombinasikan dengan properti sudah lama menjadi logam yang berharga. Sepanjang sejarah, emas telah sering menjadi penyebab konflik : misalnya ada awal tahun 1500-an Raja Ferdinand dari Spanyol menetapkan prioritas kepada para conquistador penakluk - hambanya yang akan berangkat mencari Dunia Baru, "Bawa pulanglah emas," perintahnya kepada mereka, "kalau bisa, dapatkan semanusiawi mungkin, tapi apapun risikonya, bawalah emas."Titah sang raja tersebut menjadi awal pemusnahan peradaban Aztec dan Inca. Konflik karena perebutan emas juga terjadi pada awal ketika Amerika berburu emas ke Georgia, California, dan Alaska.Pada abad pertengahan, begitu kuat orang mendambakan emas, sehingga lahir ilmu alkimia, dengan tujuan membuat emas. Manusia modern berhasil mencapai cita-cita itu dengan mengekstrak emas dari air laut dan mengubah timbel atau merkurium menjadi emas dalam mempercepat partikel. Namun emas yang murah tetaplah emas alamiah yang harus ditambang. Biji emas dikategorikan dalam 4 ( empat ) kategori :1. Biji tipis dimana kandungannya sebesar 0.5 g/1000 kg atau 0.5 g/ton atau 0.5 ppm ( part per million, per satu juta bagian ) 2. Biji rata-rata ( typical ) dengan mudah digali, nilai biji emas khas dalam galian terowongan terbuka yakni kandungan 1-5 g/1000 kg (1 -5 ppm ) 3. Biji bawah tanah/harrdrock dengan kandungan 3 g/1000 kg ( 3 ppm ) 4. Biji nampak mata ( visible ) dengan kandungan minimal 30 g/1000 kg ( 30 ppm )Kelimpahan relatif emas di dalam kerak bumi diperkirakan sebesar 0,004 g/ton, termasuk sekitar 0,001 g/ton terdapat di dalam perairan laut. Menurut Greenwood dkk (1989), batuan bijih emas yang layak untuk dieksploitasi sebagai industri tambang emas, kandungan emasnya sekitar 25 g/ton (25 ppm). Emas di dunia mulai ditambang sejak tahun 2.000 sebelum masehi oleh bangsa-bangsa di dataran Mesir ( bangsa Mesir, Sudan dan Arab Saudi ). Pada sekitar abad ke-19, pencarian emas muncul kapanpun ketika ditemukan adanya deposit emas, termasuk di California, Colorado, Otago, Australia, Black Hills, dan Klondike.Sedangkan deposit emas terbesar ditemukan di Precambrian Witwatersrand, Afrika Selatan, dengan luasan ratusan mil dan dengan kedalaman di lebih dari dua mil. Sejak tahun 1880-an, Afrika Selatan telah menjadi sumber untuk sebagian besar sediaan emas dunia. Pada tahun 1970, produksinya mencapai hingga 70 % dari persediaan dunia, yaitu memproduksi sekitar 1000 ton, namun produksi di tahun 2004 hanya 342 ton. Penurunan ini berhubungan dengan bertambahnya kesulitan dalam ektraksi dan faktor ekonomi yang memperngaruhi industri Afrika Selatan. Produsen utama lainnya adalah Kanada, Australia, bekas Uni Soviet, dan Amerika Serikat ( Arizona, Colorado, California, Montana, Nevada, South Dakota, dan Washington ). Sebelum Perang Dunia II, Indonesia adalah penghasil emas terbesar di Asia Tenggara. Satu-satunya pengelola tambang emas di Indonesia pada awal tahun 1980-an adalah PT Aneka Tambang, sebuah BUMN di bawah Departemen Pertambangan dan Energi.Tiga penambang emas besar di Indonesia menurut data tahun 1987 adalah: PT Freeport Indonesia Inc. yang berlokasi di Tembagapura, Papua dengan jumlah produksi 2,2 ton/tahun ( 1986 ). PT Lusang Mining yang berlokasi di Bengkulu dengan jumlah produksi 300 kg/tahun ( 1986 ). PT Aneka Tambang ( Persero ) berlokasi di Cikotok, Jawa Barat dengan jumlah produksi 240 kg/tahun ( 1986 ).