Proses Sensori

12
Proses Sensori: Penglihatan Penglihatan dimulai dengan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek. Ahli fisika menjelaskan radiasi ini secara detail, tetapi kita cukup mengetahui bahwa radiasi ini sepeti listrik yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan kira-kira 300 juta meter per sekon. Radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang, dan oleh karenanya lazim juga disebut gelombang elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat diukur dan diklasifikasikan dalam istilah panjang gelombang. Beberapa radiasi elektromagnetik memiliki panjang gelombang sependek 10 trillionthon meter (sinar gamma), beberapa memiliki panjang gelombang ribuan meter (gelombang radio), dan berbagai panjang gelombang di antara keduanya. Keseluruhan rentang panjang gelombang disebut spektrum elektromagnetik. Walaupun seluruh energi radian -semua panjang gelombang dari spektrum elektromagnetik- sangat serupa secara fisik, hanya beberapa bagian yang dapat dilihat. Di tengah-tengah rentang panjang gelombang dari energi radian adalah panjang gelombang yang dapat kita lihat. Panjang gelombang ini dikenal sebagai visible spectrum. Untuk mengekspresikan panjang gelombang, kita menggunakan skala metrik; dalam visible spectrum, panjang gelombang diekspresikan dalam billionth meter, atau nanometer (nm). Visible spectrum berjarak antara 380 sampai 780 nanometer. Melihat Cahaya masuk ke mata melalui pupil, melewati kornea, lensa, dan interior bola mata lalu mengenai sel batang dan kerucut dari retina di belakang bola mata. Transduksi dari energi fisik menjadi reseptor potensial terjadi di sel batang dan kerucut. Impuls syaraf diciptakan di beberapa sel lainnya di retina -sel ganglion; impuls ini menuju otak melalui syaraf optik, dan membuat kita menyadari peristiwa visual di lingkungan. Jumlah cahaya yang mengenai sel batang dan kerucut secara otomatis disesuaikan oleh mekanisme refleks yang mengatur ukuran pupil. Cahaya dibelokkan atau direfrasikan, oleh

Transcript of Proses Sensori

Page 1: Proses Sensori

Proses Sensori: Penglihatan

Penglihatan dimulai dengan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan oleh objek. Ahli fisika menjelaskan radiasi ini secara detail, tetapi kita cukup mengetahui bahwa radiasi ini sepeti listrik yang bergerak melalui ruang dengan kecepatan kira-kira 300 juta meter per sekon. Radiasi elektromagnetik memiliki sifat gelombang, dan oleh karenanya lazim juga disebut gelombang elektromagnetik.Gelombang elektromagnetik dapat diukur dan diklasifikasikan dalam istilah panjang gelombang. Beberapa radiasi elektromagnetik memiliki panjang gelombang sependek 10 trillionthon meter (sinar gamma), beberapa memiliki panjang gelombang ribuan meter (gelombang radio), dan berbagai panjang gelombang di antara keduanya. Keseluruhan rentang panjang gelombang disebut spektrum elektromagnetik.Walaupun seluruh energi radian -semua panjang gelombang dari spektrum elektromagnetik- sangat serupa secara fisik, hanya beberapa bagian yang dapat dilihat. Di tengah-tengah rentang panjang gelombang dari energi radian adalah panjang gelombang yang dapat kita lihat. Panjang gelombang ini dikenal sebagai visible spectrum. Untuk mengekspresikan panjang gelombang, kita menggunakan skala metrik; dalam visible spectrum, panjang gelombang diekspresikan dalam billionth meter, atau nanometer (nm). Visible spectrum berjarak antara 380 sampai 780 nanometer.

Melihat

Cahaya masuk ke mata melalui pupil, melewati kornea, lensa, dan interior bola mata lalu mengenai sel batang dan kerucut dari retina di belakang bola mata. Transduksi dari energi fisik menjadi reseptor potensial terjadi di sel batang dan kerucut. Impuls syaraf diciptakan di beberapa sel lainnya di retina -sel ganglion; impuls ini menuju otak melalui syaraf optik, dan membuat kita menyadari peristiwa visual di lingkungan.Jumlah cahaya yang mengenai sel batang dan kerucut secara otomatis disesuaikan oleh mekanisme refleks yang mengatur ukuran pupil. Cahaya dibelokkan atau direfrasikan, oleh kornea dan lensa untuk difokuskan ke retina. Pembelokkan cahaya atau refraksi di mata kebanyakan dilakukan oleh kornea; lensa, dengan mengubah bentuknya, membantu refraksi kornea untuk membawa cahaya dari objek yang jaraknya dekat ke retina. Perubahan lensa ini disebut akomodasi; koreksi masalah akomodasi ialah alasan umum untuk menggunakan kacamata.

Page 2: Proses Sensori

Retina dan PenglihatanRetina ialah lembaran kompleks dari sel dan jaringan di belakang bola mata.

Sel Batang dan KerucutDua tipe sel -batang dan kerucut- ialah elemen peka cahaya dari retina di mana proses transduksi dimulai. Sel batang berbentuk silindris, sementara sel kerucut agak meruncing ke ujung. Diperkirakan bola mata manusia mengandung sekitar 120 juta sel batang dan 6 juta sel kerucut.Sel batang dan kerucut tidak menyebar secara merata di retina. Sebagai contoh, di titik buta tidak ada sel batang dan kerucut dan maka dari itu penglihatan tidak memungkinkan. Titik buta merupakan bagian dari retina dimana sel optik pergi dan dimana pembuluh darah memasuki dan meninggalkan retina. Sel kerucut paling banyak ditemui di bagian retina yang disebut fovea, yang tidak mengandung sel batang sama sekali. Sel batang paling banyak berada sekitar 20 derajat dari fovea. Fovea merupakan bagian retina yang kita pakai untuk melihat objek yang ingin kita lihat dengan jelas. Ketajaman penglihatan paling baik di fovea, tidak ada di titik buta, dan menurun secara berkala sampai tepi retina.Selain peran dalam ketajaman penglihatan, sel kerucut memiliki karakteristik lain yang membedakan fungsi mereka dari sel batang. Bahkan, kadang-kadang dikatakan bahwa kita sebenarnya memiliki dua sistem penglihatan -sistem kerucut dan sistem batang. Sel kerucut merupakan elemen retina yang aktif dalam cahaya terang atau siang hari; sel batang adalah elemen retina yang aktif dalam cahaya yang sangat suram. Sel kerucut juga merupakan elemn retina yang diperlukan untuk melihat warna. Orang buta warna memiliki masalah dalam fungsi sel kerucut mereka.

Transduksi dalam Penglihatan.Sel batang dan sel kerucut mengandung pigmen fotosensitif. Ketika cahaya mengenai pigmen ini, beberapa energi cahaya diserap oleh pigmen ini, dan perubahan kimia terjadi yang memulai serangkaian peristiwa yang terlibat dalam penglihatan. Penelitian membuktikan bahwa sel batang dan kerucut memiliki perbedaan fungsi. Apa yang terjadi ketika cahaya mengenai pigmen fotosensitif pada sel batang dan kerucut? Penyerapan energi cahaya menyebabkan molekul pigmen mengubah konfigurasi mereka dan proses ini menciptakan energi listrik. Sebagai contoh, rhodopsin, pigmen di sel batang, ada dalam susunan cis-rhodopsin ketika tidak terangsang; rangsang oleh cahaya menyebabkan susunannya berubah menjadi susunan trans-rhodopsin. Mengikuti perubahan susunan ialah serangkaian peristiwa yang menghasilkan tegangan reseptor, atau teganan, yang dapat diukur. Melalui serangkaian proses yang melibatkan sel horizontal,

Page 3: Proses Sensori

bipolar dan amakrin pada retina, aktivitas elektrik diteruskan dari sel batang ke sel ganglion di retina. Peristiwa elektrik yang telah melewati retina memicu impuls syaraf pada sel ganglion.

Jalur Penglihatan Di Dalam OtakSel ganglion memiliki syaraf yang panjang, atau akson, yang meninggalkan retina melalui optic disc untuk membangun syaraf penglihatan. Pola dari impuls syaraf di dalam jaringan ini membawa informasi tentang cahaya yang mengenai sel batang dan kerucut. Rute dari impuls syaraf yangmelalui otak digambarkan pada figur 3.7. Figur ini menunjukkan bahwa akson dari sel ganglion di syaraf otak mencapai bagian samping dari thalamus (lateral geniculate body of thalamus). Di situ mereka membuat koneksi, atau sinaps, dengan sel dari lateral geniculate body . Lalu jaringan dari lateral geniculate body membawa impuls syaraf ke area sensori utama penglihatan di bagian belakang otak.

Proses Sensori: Indra Kulit

Agar mampu beradaptasi dengan lingkungan, kita perlu untuk mengetahui apa yang terjadi pada permukaan tubuh kita. Indra kulit memberikan informasi ini, dan kulit dapat dianggap sebagai “organ indra raksasa” yang menutupi tubuh kita. Empat indra kulit terdiri dari: tekanan atau sentuhan, dingin, hangat, dan sakit. Kebanyakan respon yang kita terima dari kulit terwujud dalam sensasi “sederhana” seperti gatal, perasaan panas dan dingin, atau rasa sensasi sakit dari luka. Indra kulit mampu memberi tahu kita lebih dari ini. Kita dapat mengenali objek dengan menyentuh atau bahkan mempelajari membaca Braille seperti orang buta.Kulit tidak sensitif secara merata. Salah satu hal yang ditemukan oleh peneliti indra kulit ialah bahwa kulit memiliki sensitiitas yang tepat artinya kulit sensitif di beberapa titik dan tidak begitu sensitif di titik lainnya. Dan, secara umum, letak sensitivitas terbesar untuk stmulus sentuhan, dingin, hangat, dan sakit berbeda.

Tekanan Atau SentuhanJumlah dari tekanan fisik yang dibutuhkan untuk menghasilkan sensasi sentuhan bervariasi untuk bagian tubuh yang berbeda. Ujung lidah, bibir, jari, dan tangan adalah area yang paling sensitif. Lengan dan kaki kurang sensitif, dan batang tubuh serta area tubuh yang berkulit tebal adalah yang paling tidak sensitif. Kita mengalami sensasi sentuhan, tidak hanya ketika suatu objek menekan kulit tetapi juga ketika rambut pada tubuh digerakkan sedikit.Psikolog telah mempelajari secara hati-hati tentang stimulus yang memicu pengalaman sentuhan. Mereka ingin mengetahui, secara

Page 4: Proses Sensori

khusus, apakah berat dari objek pada kulit atau proses melipatnya kulit yang menyebabkan sensasi sentuhan. Mereka telah menyimpulkan bahwa yang menyebabkan sensasi sentuhan ialah proses melipatnya kulit.Selama lebih dari 100 tahun, banyak usaha telah dilakukan untuk menentukan reseptor dari sentuhan. Kita berpikir bahwa struktur kompleks yang bernama Meissner corpuscle menerima sensasi tekanan pada bagian tubuh yang tidak berambut. Kita berpikir bahwa struktur lainnya, the basket nerve ending, bekerja menerima sensasi tekanan pada akar rambut. Kita juga memiliki alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa free nerve endings menyampaikan impuls sentuhan karena orang dapat merasakan tekanan pada area kulit di mana tidak ada reseptor lain kecuali free nerve endings. Kita juga sensitif terhadap tekanan dalam. Reseptor untuk ini sepertinya ialah kapsul kecil yang disebut Pacinian corpuscles.

Sensasi Temperatur: Dingin dan HangatPengalaman dari dingin dan hangat dipicu oleh perubahan pada gradien normal dari suhu kulit-oleh perubahan atara temperatur dari permukaan kulit dan temperatur dari darah di bawah permukaan kulit tsb. Temperatur dari permukaan kulit biasanya sekitar 32-33 derajat Celcius dan darah sekitar 37 derajat C. Stimulus dari 28 sampai 30 derajat C, yang pasti dirasakan sebagai dingin, meningkatkan gradien ini sedikit. Stimulus 34 derajat C, yang dapat dirasakan sebagai hangat, menurunkan gradien ini. Maka rasa hangat atau dingin hanya membutuhkan perubahan temperatur sekita 1 sampai 2 derajat Celcius.

Proses Sensori: Penciuman

Melalui penciuman kita mendeteksi dan mengalami banyak peristiwa dalam dunia kimia di sekitar kita. Tetapi penciuman mungkin juga memiliki peran khusus dalam tingkah laku. Penciuman sepertinya memicu tingkah laku dan memulai proses berikir; bau yang dianggap menyenangkan akan memicu tingkah laku mendekat, sementara bau yang dianggap tidak menyenangkan akan memicu tingkah laku menjauh. Dan bau juga akan memicu memori dari pengalaman emosional di masa lalu.Reseptor untuk penciuman merespon zat kimia, terutama jika zat tersebut mudah menguap. Reseptor penciuman terletak di atas nsal passages. Reseptor ini terletak di duacelah kecil, satu di sebelah kiri dan satu di sebelah kanan, di langit-langit nasal passages. Karena mereka berada di pinggir jalur utama dari udara yang masuk dalam proses bernapas normal, indra penciuman kita relatif tumpul ketika kita bernapas normal dan perlahan. Namun hirupan tiba-tiba (sniff) dapat mendorong udara ke nasal passages dan membawa lebih

Page 5: Proses Sensori

banyak udara ke reseptor.Sensitivitas dari resptor penciuman sangat mengagumkan. Manusia dapat mdneteksi sejumlah kecil dari zat yang berbau. Sebagai contoh, artificial musk, satu dari zat berbau yang paling tajam, dapat diindra oleh manusia dalam konsentrasi 0,0004 miligram dalam satu liter udara. Indra penciuman pasti merespon beberapa molekul saja dalam tiap hirupan, dan indra penciuman pada kebanyakan bintang melebihi kemampuan indra penciuman manusia.

Indera Pendengar

Telinga mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran bunyi dan untuk keseimbangan. Ada tiga bagian utama dari telinga manusia, yaitu bagian telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga luar berfungsi menangkap getaran bunyi, dan telinga tengah meneruskan getaran dari telinga luar ke telinga dalam. Reseptor yang ada pada telinga dalam akan menerima rarigsang bunyi dan mengirimkannya berupa impuls ke otak untuk diolah.

Gelombang suara adalah suatu energi yang dihasilkan dari pemampatan dan perengangan molekul yang dihasilkan oleh sumber bunyi.Ketika penala bergetar ketika dia bergerak ke satu arah, maka dia akan menyebabkan pemempatan molekul udara yang searah, lalu ketika penala bergerak ke arah sebaliknya, hal ini akan menyebabkan perenggangan molekul udara di sekitarnya. Hal ini berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan gelombang udara yang terdiri dari pemampatan dan perenggangan molekul udara.

Selain melalui udara, getaran suara juga dapat merambat melalui air, namun getaran suara tersebut kurang efektif bila dibandingkan dengan jika merambat di udara. Diperlukan amplitudo/intensitas yang lebih besar untuk dapat merambat melalui air

Cara kerja indra pendengaran

Gelombang bunyi yang masuk ke dalam telinga luar menggetarkan gendang telinga. Getaran ini akan diteruskan oleh ketiga tulang dengar ke jendela oval. Getaran Struktur koklea pada jendela oval diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairanlimfa dalam saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan cairan dalam saluran timpani. Perpindahan ini menyebabkan melebarnya membran pada jendela bundar. Getaran dengan frekuensi tertentu akan menggetarkan selaput-selaput

Page 6: Proses Sensori

basiler, yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan ke bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran tektorial, terjadilah rangsangan (impuls). Getaran membran tektorial dan membran basiler akan menekan sel sensori pada organ Korti dan kemudian menghasilkan impuls yang akan dikirim ke pusat pendengar di dalam otak melalui saraf pendengaran.

Suara memiliki 3 kharakteristik :

1. Nada, yang diatur oleh frekuensi, tinggi rendahnya suara

2. Intensitas, yang diatur oleh amplitudo, keras lembutnya suara.

3. Timbre (warna suara) yang diatur oleh frekuensi tambahan yang menyertai nada murni. Nada murni memiliki 1 frekuensi utama, dan tidak ada frekuensi tambahan. Timbre berguna agar manusia dapat membedakan asal sumber suara tersebut, sehingga seseorang dapat membedakan suara wanita dan laki-laki.

1. Susunan Telinga

Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

Telinga terbagi menjadi 3 bagian :

1. Telinga luar yang terdiri dari

a.Daun telinga (pinna)

b. Liang telinga (meatus akustikus eksternus)

c. Gendang telinga (membran timpani)

2. Telinga tengah, yang terdiri dari tulang-tulang pendengaran (MIS)

a. Maleus

b. Inkus

c. Stapes

3. Telinga dalam yang terdiri dari koklea yang berisi organ corti tempat terdapatnya saraf pendengaran

2. Susunan dan Cara Kerja Alat Keseimbangan

Page 7: Proses Sensori

Bagian dari alat vestibulum atau alat keseimbangan berupa tiga saluran setengah lingkaran yang dilengkapi dengan organ ampula (kristal) dan organ keseimbangan yang ada di dalam utrikulus clan sakulus.

Ujung dari setup saluran setengah lingkaran membesar dan disebut ampula yang berisi reseptor, sedangkan pangkalnya berhubungan dengan utrikulus yang menuju ke sakulus. Utrikulus maupun sakulus berisi reseptor keseimbangan. Alat keseimbangan yang ada di dalam ampula terdiri dari kelompok sel saraf sensori yang mempunyai rambut dalam tudung gelatin yang berbentuk kubah. Alat ini disebut kupula. Saluran semisirkular (saluran setengah lingkaran) peka terhadap gerakan kepala.

Alat keseimbangan di dalam utrikulus dan sakulus terdiri dari sekelompok sel saraf yang ujungnya berupa rambut bebas yang melekat pada otolith, yaitu butiran natrium karbonat. Posisi kepala mengakibatkan desakan otolith pada rambut yang menimbulkan impuls yang akan dikirim ke otak.

Indera Pengecap

Lidah mempunyai reseptor khusus yang berkaitan dengan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yang tersusun dari otot. Permukaan lidah dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung kelenjar lendir, dan reseptor pengecap berupa tunas pengecap. Tunas pengecap terdiri atas sekelompok sel sensori yang mempunyai tonjolan seperti rambut.

Permukaan atas lidah penuh dengan tonjolan (papila). Tonjolan itu dapat dikelompokkan menjadi tiga macam bentuk, yaitu bentuk benang, bentuk dataran yang dikelilingi parit-parit, dan bentuk jamur. Tunas pengecap terdapat pada paritparit papila bentuk dataran, di bagian samping dari papila berbentuk jamur, dan di permukaan papila berbentuk benang.

Indera Pembau

Indra pembau berupa kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap. Epitelium pembau mengandung 20 juta sel-sel olfaktori yang khusus dengan akson-akson yang tegak sebagai serabut-serabut saraf pembau. Di akhir setiap sel pembau pada permukaan epitelium mengandung beberapa rambut-rambut pembau yang bereaksi terhadap bahan kimia bau-bauan di udara.

SENSASI

Page 8: Proses Sensori

Sensasi adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan atau dipantulkan oleh objek-objek fisik; terjadi ketika energi dalam lingkungan eksternal atau dalam tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ indera.

Sensasi dimulai dari reseptor indera (sense receptor), sel yang terletak di organ indera. Reseptor untuk bau, tekanan, rasa sakit, dan suhu merupakan perpanjangan (dendrit) dari saraf-saraf sensorik. Reseptor untuk penglihatan, pendengaran, dan rasa merupakan sel-sel khusus yang terpisahkan dari saraf sensorik oleh sinapsis.

Ketika reseptor indera mendeteksi sebuah stimulus-cahaya, tekanan mekanis, atau molekul kimia-reseptor ini mengubah energi dari stimulus tersebut menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang saraf menuju otak.

Reseptor indera (pengawas) bertugas meneliti daerah tubuh untuk mencari tanda-tanda aktivitas. Pengawas tidak dapat membuat keputusan sendiri, melainkan harus meneruskan apa yang dipelajari kepada saraf-saraf sensorik (komandan lapangan). Saraf sensorik dalam sistem saraf perifer harus melaporkan pada pusat komando (sel-sel otak). Kemudian pusat komando bertanggung jawab untuk menganalisis laporan tersebut dan memutuskan apa arti informasi tersebut.

Semua saraf sensorik menggunakan bentuk komunikasi yang sama, yaitu impuls saraf. Sistem saraf mengubah pesan-pesan yang ditangkap menjadi kode. Salah satu jenis kode yaitu kode anatomis, yang dikenalkan oleh Johannes Muller (1826) sebagai doktrin energi saraf spesifik (doctrine of specific nerve energy).

Doktrin energi saraf spesifik adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa modalitas sensoris yang berbeda muncul karena sinyal-sinyal yang diterima oleh organ-oran indera merangsang jalan saraf yang berbeda-beda yang mengarah pada area-area yang berada di otak. Seperti: sinyal dari mata menyebabkan impuls berjalan sepanjang saraf optik menuju ke korteks visual. Sinyal dari telinga menyebabkan impuls berjalan dari saraf auditoris menuju korteks auditoris. Gelombang cahaya dan suara menghasilkan sensasi berbeda karena adanya perbedaan anatomi ini.

MENGUKUR INDERA

Sinestesia (synesthesia) adalah suatu kondisi di mana rangsangan pada satu indera mendorong rangsangan pada indera lainnya.Orang yang menderita sinestesia dapat

Page 9: Proses Sensori

mengatakan bahwa warna ungu tercium seperti bunga mawar, aroma kayu manis seperti kain beludru, atau suara sebuah nada pada klarinet terasa seperti buah ceri.

Ambang batas mutlak (absolute threshold) adalah jumlah terkecil energi fisik yang dapat secara konsisten terdeteksi indera. Ambang perbedaan (difference threshold) adalah perbedaan terkecil dalam stimulasi yang dapat dideteksi secara konsisten ketika dua stimulus dibandingkan; disebut juga just-noticeable difference (JND).

MENGUKUR BENDA

1. Spectrum Electromagnet, sistem visual kita hanya mendeteksi sebagian kecil dari energi elektromagnetis yang ada di sekitar kita.

2. Teori Sinyal-Deteksi (signal-detection theory) yaitu teori psikofisika yang membagi deteksi sinyal sensorik menjadi proses sensorik dan proses pengambilan keputusan. Menurut teori ini respon seorang pengamat dalam tugas mendeteksi sinyal dapat dibagi menjadi proses penginderaan yang tergantung pada intensitas stimulus dan proses keputusan yang dipengaruhi oleh kecenderungan pada respon pengamat.

ADAPTASI SENSORIK

Adaptasi sensorik (sensory adaptation) adalah pengurangan atau menghilangnya kepekaan sensorik ketika stimulus tidak berubah atau terjadi berulang-ulang.

Deprivasi sensorik (sensory deprivation) merupakan ketiadaan tingkat stimulasi sensoris yang normal

Atensi selektif (selective attention) adalah pemusatan perhatian pada aspek-aspek lingkungan yang terpilih dan pengabaian aspek lainnya.

Kebutaan inatensional (inattentional blindness) adalah kegagalan untuk secara sadar memprsepsikan sesuatu yang sedang kita lihat karena kita tidak memperhatika objek tersebut. Seperti pepatah “we look, but do not see” (Mack, 2003).

Oleh ; Sri Wulandari S.Psi, Psi