PROSES PRODUKSI
-
Upload
seprian-haris-ananda -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
description
Transcript of PROSES PRODUKSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangPada era globalisasi seperti saat ini kreativitas dan inovasi menjadi sesuatu
hal yang harus dimiliki oleh setiap orang. Hampir setiap peralatan-pelatan rumah
tangga maupun alat-alat industri saat ini adalah hasil dari kreativitas dan inovasi.
Salah satu cara dalam mengembangkan kreativitas adalah dengan metode
kerja bangku. Kerja bangku merupakan suatu teknik dasar bagi seseorang dalam
mengerjakan benda kerja. Pekerjaan dengan teknik kerja bangku lebih ditekankan
pada penggunaan alat manual. Kerja bangku ini meliputi menggambar,
menekuk/melipat, dan lain sebagainya sesuai dengan produk yang akan dibuat.
Pada praktikum kerja bangku ini, praktikan akan membuat sebuah produk,
yaitu serokan yang terbuat dari plat, dalam proses pembuatannya tidak
menggunakan teknik pengelasan karena pada proses penyambungan dengan
menggunakan paku keeling (rivet).
Maka dari itu, kerja bangku yang dilakukan pada praktikum kali ini
merupakan suatu pembelajaran bagi setiap praktikan untuk meningkatkan
kreativitas dan kemampuan dalam memahami proses-proses manufaktur. Serokan
yang menjadi objek kerja yang akan dikerjakan melibatkan berbagai proses
manufaktur diantaranya yaitu pemotongan, penyambungan, dan pengeboran.
Dengan demikian, pada pengerjaan praktikum ini selain melatih kreativitas
praktikan, praktikum ini juga akan meningkatkan kemampuan praktikan dalam
melakukan proses-proses manufaktur.
1.2 Batasan Masalah
Berikut merupakan batasan masalah pada laporan ini:
1. Produk yang akan dibuat adalah serokan.
2. Proses dalam pembuatan serokan yaitu pemotongan, bending, dan
penyambungan.
3. Ukuran produk yang akan dibuat sesuai dengan gambar kerja yang telah
ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori DasarTeknik kerja bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan
sebagai dasar untuk materi teknik pemesinan pada tingkat selanjutnya. Pekerjaan
kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan
perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam
praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat
ketrampilan dasar penguasaaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat,
dan tingkat kepresisian hasil kerja.
Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja,
tetapi juga pada prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan
pada etos kerja yang meliputi ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai
dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan yang menggunakan mesin-mesin
produksi.
2.2 MesinBerikut adalah mesin-mesin yang digunakan pada kerja bangku:
Mesin Gerinda TanganMesin gerinda adalah suatu alat untuk menghasilkan bahan dasar benda
kerja dengan permukaan kasar maupun halus utnuk mendapatkan hasil yang baik.
Mesin gerinda dalam pengoperasiannya menggunakan mata gerinda. Jadi dapat
dikatakan bahwa mesin gerinda merupakan salah satu jenis mesin perkakas
dengan mata potong, dimana mata potongnya digunakan untuk kemampuan dalam
penggunaan mengasah maupun sebagi alat potong benda kerja.
Prinsip kerja mesin gerinda adalah bat gerinda berputar bersentuhan
dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman, pengasahan,
pemolesan, maupun pemotongan. Sejak awal tahun 1900-an mata gerinda sudah
mulai dibuat dengan butiran abrasive seperti pasir silikon karbida, serta
aluminium karbida.
Fungsi utama mesin gerinda yaitu:
- Memotong benda kerja yang ketebalannya tidak relatif tebal
- Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja
- Mengasah alat potong agar tajam
- Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja
Komponen utama pada mesin gerinda tangan yaitu:
1. Motor/mesin, berfungsi untuk menjalankan putaran pada batu gerinda
2. Batu gerinda, berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda yang kasar
3. Pengaman batu gerinda, berfungsi untuk menutup atau menahan serbuk-
serbuk agar tidak tersebar dan mengenai mata.
4. Penutup mesin, berfungsi untuk mempermudah dalam memegang mesin
padaa saat pengerjaan.
5. Tombol ON/OFF, berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan mesin
gerinda.
Hand Riveter (tang rivet)Hand Riveter adalah jenis alat yang digunakan untuk menggerakkan paku
keling (rivet). Hampir semua senjata paku keling pneumatik powered. Hand
riveter berfungsi untuk menyambungkan benda (contohnya menyambungkan plat
dengan plat) dengan paku rivet, selain itu juga bisa digunakan untuk
memasang/mengencangkan paku keling kepada plat secara permanen.
Penggunaan metoda penyambungan dengan riveting ini sangat baik
digunakan untuk penyambungan pelat-pelat alumnium, sebab plat plat aluminium
ini sangat sulit disolder atau dilas. Rivet terbuat dari berbagai macam material
seperti: kuningan, aluminium, stainless steel, tembaga atau monel.
Mesin Bor TanganMesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya
digunakan untuk melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. Khusus Mesin
bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk
mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu
kanan dan kiri.
Mesin bor umumnya digunakan untuk mengebor lubang-lubang
yang berdiameter kecil sampai diameter besar. Kepala mesin dapat digerakkan ke
atas dan ke bawah sepanjang tiang yang terpasang di meja kerja (alas).
Mesin bor mempunyai prinsip dasar gerakan yaitu gerakan berputar
spindel utama (n) dan gerakan/laju pemakanan (F).
1. Putaran mata bor (n) Gerakan putaran mata bor ini merupakan gerakan berputarnya spindel
mesin bor.
2. Laju pemakanan (F) Laju pemakanan adalah gerakan turunnya mata bor menuju benda
kerja tiap satuan waktu.
Komponen-komponen mesin bor tangan yaitu:
1. Drill atau Mata Bor
Mata bor digunakan untuk membuat lubang. Mata bor yang kerap
digunakan ialah mata bor spiral sebab daya hantar mata bor spiral sangat baik,
serta bidang potongnya bisa diasah tanpa harus mengubah diameter bor.
2. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang atau
mencekam mata bor.
3. Spindle head
Bagian ini merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh
motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle.
4. Drill Feed Handle
Drill Feed Handle berfungsi untuk menurunkan atau menekankan spindle
dan mata bor ke benda kerja.
5. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya
mulai dari kabel power dan kabel penghubung, fuse/sekring, lampu indikator,
saklar on/off dan saklar pengatur kecepatan.
Mesin BendingBending merupakan pengerjaan dengan cara memberi tekanan pada bagian
tertentu sehingga terjadi deformasi plastis pada bagian yang diberi tekanan.
Sedangkan proses bending merupakan proses penekukan atau pembengkokan
menggunakan alat bending manual maupun menggunakan mesin bending.
Pengerjan bending biasanya dilakukan pada bahan plat baja karbon rendah untuk
menghasilkan suatu produk dari bahan plat
Mesin bending yang digunakan yaitu mesin bending plat manual. Mesin
ini menggunakan tenaga manusia yang dibantu dengan bandul pemberat. Mesin
ini tidak menggunakan daya listrik sedikitpun murni menggunakan tenaga
manusia.
Bagian-bagian utama dari mesin penekuk plat yaitu:
1. Lembaran penjepit atas digunakan untuk menjepit benda kerja atau plat
yang ditarik dengan menggunakan tuas penarik penjepit lembaran atas,
2. Lembaran penekuk adalah lembaran yang dapat dilipat keatas untuk
menekuk benda kerja (plat)
3. Ulir pengatur digunakan untuk menyetting lembaran penekuk,
sehingga dapat menekuk plat yang tebal.
BAB III
METODOLOGI
3.1 FlowchartBerikut merupakan urutan proses pengerjaan plat bangku yang dijabarkan
dalam bentuk flowchart berikut ini:
3.2 Alat dan bahan Berikut merupakan alat yang digunakan pada praktikum ini
1.Sarung Tangan 2.Mistar Besi
3.Spidol 4.Palu
5.Mesin Gerinda Tangan 6.Mesin Bending
7.Hand Riveter 8.Mesin Bor
Berikut merupakan bahan yang diperlukan pada praktikun ini:
1. Plat tipis dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Plat tebal dengan ukuran yang telah di tentukan
3. Paku keling
3.3 Langkah-langkah PraktikumBerikut merupakan langkah-langkah praktikum kerja bangku
1. Siapkan peralatan yang diperlukan seperti plat tipis untuk membuat benda
kerja dan plat tebal untuk pegangan benda kerja
2. Ukur dan gambarkan pola benda kerja yang akan di buat di plat tipis dan
plat tebal
3. Potong plat dengan menggunakan mesin gerinda tangan sesuai dengan
ukuran yang telah ditentukan
4. Lakukan pelipatan benda kerja dengan cara menjepit benda kerja pada
mesin bending sesuai dengan pola yang sudah dibuat
5. Buat tanda pada benda kerja yang sudah dilipat unruk dilubangi sesuai
dengan ukuran yang ditentukan
6. Lubangi tanda tersebut dengan mesin bor tangan
7. Lakukan proses penyambungan sengan cara paku rivet dimasukkan ke
dalam lubang plat yang sudah dibuat
8. Benda kerja selesai
9. Bersihkan sisa proses pengerjaan kerja bangku
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil PraktikumBerikut merupakan hasil praktikum pada praktikum kerja bangku:
1. Pengerjaan kerja bangku menggunakan plat tipis dan plat tebal untuk
membuat benda kerja dan pegangan benda kerja
2. Proses pelipatan benda kerja dilakukan pada mesin bending
3. Proses penyambungan kerja bangku menggunakan hand riveter dan paku
keling
4.2 PembahasanTeknik kerja bangku adalah teknik yang harus dikuasai oleh seseorang
dalam mengerjakan kerja bangku. Pada proses pengerjaan kerja bangku
menggunakan plat tipis dan plat tebal untuk membuat benda kerja dan pegangan
benda kerja. Proses pelipatan bangku menggunakan mesin bending dengan cara
menjepit benda kerja sesuai dengan pola yang sudah dibuat. Proses
penyambungan kerja bangku dilakukan dengan cara paku rivet dimasukkan ke
lubang plat yang sudah dibor sebelumnya. Beberapa permasalahan yang perlu
diselesaikan dalam praktikum ini:
1. Keahlian seorang operator dalam pengoperasian mesin gerinda untuk
memotong yang menghasilkan hasil potongan plat yang masih kurang rapi
sehingga hasil potongan kurang optimal.
2. Pemberian nilai toleransi terhadap ukuran benda kerja yang terlalu besar
dibandingkan dengan gambar kerja yang telah dibuat sebelumnya.
3. Tingkat nalar praktikan dalam menganalisa benda kerja juga sangat perlu
diperhatikan agar proses pengerjaannya berurutan sebagaimana
semestinya.
4. Kurangnya perencanaan awal untuk membuat pengukuran produk
sehingga masih adanya terjadi kesalahan dimensi.
5. Keterbatasan alat membuat proses pembuatan agak terhambat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KesimpulanBerikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil dalam praktikum kerja
bangku ini
1. Proses pengerjaan kerja bangku menggunakan mesin gerinda, mesin bor,
mesin bending, dan hand riveter
2. Mesin bending digunakan untuk proses pelipatan benda kerja
3. Hand riveter digunakan untuk proses penyambungan benda kerja
menggunakan paku keling
4. Proses pengerjaan terdiri dari persiapan alat dan bahan, pengukuran,
pemotongan,bending,pelubangan,dan penyambungan
5.2 SaranBerikut merupakan saran yang dapat diberikan pada praktikum kerja
bangku ini
1. Sebaiknya produk yang dibuat oleh setiap kelompok berbeda, agar
praktikan dapat memahami dan juga belajar hal yang berbeda dari
kelompok lainnya