PROSES PREtreatment
-
Upload
made-anres-wigha-nashatya -
Category
Documents
-
view
96 -
download
22
description
Transcript of PROSES PREtreatment
PROSES PRE-TREATMENT
Proses pra-pengerjaan ini dilakukan untuk mengoptimalkan kinerja dalam
proses pemisahan mineral ektraktif secara metalurgi. Dalam proses ini akan
menghilangkan beberapa sifat sifat material, sesmisal sifat oksidasi, sifat sulfida,
sifat klorida bahkan dapat mengurangi kadar air dalam material tersebut.
Sehingga ketika dilakukan pemisahan secara metalurgi bahan yang digunakan
akan ter-ekstraksi secara optimal karena zat-zat yang menggangu proses ini
sudah dikurangi ataupun di tiadakan dalam proses pra-pengerjaan ini. Berikut
adalah proses- proses pra-pengerjaan yang dilakukan :
1. Drying (pengeringan0
2. Calcination (kalsinasi)
3. Roasting (pemaggangan)
4. Agglomeration (aglomerasi)
1. Proses Pengeringan (Drying)Pengeringan dalam hal ini dimaksdud untuk menghilangkan kandungan
air atau kelembaban secara mekanis dengan cara penguapan dengan
menggunkan tangki panas dengan menggunakan udara kering panas ataupun
dengan menggunakan api. Pengeringan disini sesuai dengan tekanan atmosfer
sehingga kandungan air dapat menguap pada temperatur normal.
H2O(l) ↔ H2O(g) ΔH298o K = +10.5 Kcal / gram-mole (proses endotermis)
Oleh karena itu, selain panas yang dibutuhkan untuk membawa substansi untuk
pengeringan suhu, panas penguapan harus diberikan pada suhu tersebut.
Sumber : https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/penelitianisometri.jpgGambar 1.1 Proses pengeringan
Sugih Nugraha | 10070112114 1
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
Cara Mengukur Berat Air
1. Ambil Contoh Sampel
2. Timbang Sampel (Berat Awal)
3. Simpan Di Alat Pengering
4. Panaskan @105°C
5. Timbang Kembali Sampel ( Berat Akhir)
6. Hitung Berat Massa Sampel
7. Hitung % Kelembaban
% kelembaban = {(berat kering – berat basah) / berat basah} * 100
2. Proses Kalsinasi (Calsination)Proses kalsinasi adalah Proses pemanasan (dehidrasi) yang berguna
untuk mendekomposisikan dan menghilangkan prodak yang mudah menguap
seperti, CO2, uap air, dan gas-gas lainya.
Akan tetapi proses kalsinasi sangatlah berbeda kengan proses
pengeringan, karena dalam proses kalsinasi melibatkan penghapusan kadar H20
dan CO2 secara bersamaan, ataupun yang secara kimiawi saling terikat.
Sugih Nugraha | 10070112114 2
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
Suhu yang di haruskan dalam peroses dekomposisi untuk mencapai 1 atm
FeCo3 dan Mg(OH)2 ; T≥200oC
MnCO3 , MgCO3 ; T≥400oC
CaCo3 ; T≥900oC
BaCO3 dan Na2CO3 ; T≥1000oC
Contoh dari Reaksi Kalsinasi
i. CaCO3 ↔ CaO + CO2 ΔH298o K= +42.5 kcal/gram-mole T ≥ 900o Crekasi pada proses ini reaksi endotermik. Reaksi endotermik disini lebih
dari proses pengeringan .
ii. MgCO3 ↔ MgO + CO2 @ about 1700 – 1800°C MgO disini disebut produk periklas. Itu merupakan unsur kristal yang
stabil (tanpa terkena dampak dari kalsinasi), digunakan dalam refractory
iii. 2Al(OH)3 ↔ Al2O3 + 3H2O @ about 1000°C
Sumber : https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/penelitianisometri.jpgGambar 1.2
Mesin Kalsinasi (Rotary Klin)
3. Proses Pemanggangan (Roasting)Definisi dari Pemanggangan Disni Ialah oksidasi untuk memberikan
oksidasi pada mineral logam sulfida menjadi mineral logam oksida dan sulfur
oksida. Contohnya :
Pemanggangan sphalerite diubah ke zincite:
ZnS + 3/2O2 → ZnO + SO2
Pemanggangan chalcopyrite diubah ke cuprite:
6CuFeS2 + 18O2 → 3Cu2O+3Fe2O3+12SO2
Sugih Nugraha | 10070112114 3
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
Hasil dari uap panggangan. Dapat digunakan untuk menghilangkan
kotoran seperti arsenik (As), antimon (Sb), merkuri (Hg) dll sebagai oksida yang
mudah menguap mereka selama pemanggangan.
Pemanggangan Sulphatizing . merubah sulphides kedalam sulphates.
Sebagai Contoh :
- CuS+2O2 → CuSO4
- ZnS+2O2 → ZnSO4
- CoS+2O2 → CoSO4
Sulphates yang dihasilkan adalah bahan yang mudah larut dalam air
sehingga dapat digunakan dalam pemisahan untuk pengikat residu dari besi.
Pemanggangan Chloridizing merubah sulphides atau oxides menjadi
larutan chlorides dalam chlorine gas atau dari chlorides lainnya. Sebagai
contoh :
- MeS + 2NaCl + 2O2 → MeCl2 + Na2SO4
- MeO + Cl2 → MeCl2 + 1/2O2
Suhu Yang Digunakan Dalam Pemanggangan
Troast > 500 - 600°C :dilakukan agar menghasilkan perubahan
..kecepatan reaksi yang cukup
Troast < 1000°C : pemanggangan biasanya dilakukan di bawah titik
...leleh dari sulfida dan oksida yang terlibat dan
untuk ...menghindari pembentukan ferit.
Sumber : https://yefrichan.files.wordpress.com/2010/05/penelitianisometri.jpgGambar 1.3
Mesin Pemanggang (Blast Roasting)
Sugih Nugraha | 10070112114 4
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
4. Proses Aglomerasi (Agglomeration)Proses pelletizing adalah proses aglomerasi/penggumpalan konsentrat
bijih atau mineral yang berukuran halus, umumnya kurang dari 74 miron menjadi
partikel berbentuk seperti kelereng atau bola kecil-kecil dengan ukuran antara 8
sampai dengan 25 mm.
Tujuan utama dari tahap pelletizing adalah membentuk partikel dengan
ukuran tertentu agar mudah dipindah tempat dan memiliki sifat-sifat yang dapat
memenuhi kebutuhan sifat metalurgis.
Partikel-partikel halus cenderung lebih sulit untuk ditangani/handling, baik
pemindahan dari satu tempat ketempat lain, dari satu proses ke proses
berikutnya. Selain itu, partikel halus cenderung berpengaruh buruk terhadap
tahapan operasi/proses, mesin dan lingkungan. Partikel-partikel halus cenderung
terbang/terangkat/terisap selama proses. Hal ini dapat mengganggu
peralatan/mesin dan mengotori lingkungan. Selain itu juga dapat menyebabkan
terbuangnya bijih/mineral, sehingga dapat menurunkan yield/perolehan.
Pada prinsipnya proses pelletizing terdiri dari dua tahapan utama yaitu
proses aglomerasi/pembuatan pellet dan tahapan indurasi/pemanasan
pengerasan. Tahap aglomerasi merupakan proses pembentukan bola-bola kecil
berukuran antara 8 – 25 mm dari serbuk konsentrat/bijih/mineral. Pellet hasil
aglomerasi ini disebut sebagai green pellet.
Sedangkan indurasi adalah proses pemanasan terhadap produk hasil
aglomerasi atau green pellet pada temperatur sekitar 1.200o Celcius. Indurasi
dilakukan di dalam dapur pemanas yang disebut dengan indurator. Produk dari
tahap indurasi ini disebut sebagai burnt pellet atau pellet bakar.
Tujuan utama dari tahapan induration adalah untuk mendapatkan pellet
yang memiliki sifat-sifat metalurgis seperti sifat mekanik atau kekuatan dan sifat
reduksi. Kekuatan diperlukan agar pellet tahan terhadap beban mekanik selama
proses berikutnya. Sedangkan sifat reduksi diperlukan untuk mempermudah
terjadinya proses reduksi selama pembuatan sponge.
Pada Tahapan ini terjadi reaksi antara oksigen yang terkandung dalam
udara dengan senyawa yang terdapat dalam Green pellet. Kandungan air dan
senyawa-senyawa yang mudah terbakar akan terlepas. Dengan oksigen berlebih
ini mineral besi yang semula magnetite (Fe3O4) dapat berubah menjadi hematite
Sugih Nugraha | 10070112114 5
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
(Fe2O3). Setelah tahapan indurasi ini akan dihasilkan pellet yang memiliki sifat-
sifat metalurgis yang dibutuhkan.
31 Sumber : http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral /proses-pembuatan-pelet-bijih-besi-pelletizing/
Gambar 1.4Skema Proses Aglomerasi
Green pellet yang sudah kering kemudian diumpankan ke proses
indurasi. Unit indurasi dilengkapi dangan indurator dan gasifier. Gasifier
berfungsi sebagai sumbar bahan bakar yang dugunakan untuk proses
pemanasan pada indurator.
Green pellet diumpan dari bagian atas indurator. Gas bahan bakar dari
gasifier dimasukkan ke bagian chamber indurator dan dibakar dengan udara.
Pellet yang sudah mengalami indurasi dikeluarkan dari bagian bawah indurator.
Sugih Nugraha | 10070112114 6
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN
Sugih Nugraha | 10070112114 7
PENGETAHUAN TENTANG BAHAN