Proses Perubahan Dalam Sistem Kolaborasi Kebidanan
-
Upload
budi-usmanto -
Category
Documents
-
view
170 -
download
0
Transcript of Proses Perubahan Dalam Sistem Kolaborasi Kebidanan
MAKALAH
PROSES PERUBAHAN DALAM SISTEM KOLABORASI
KEBIDANAN
DISUSUN OLEH
1. FEBRI KURNIASIH
2. NOVITA ANISA PUTRI
3. NUR AMALIA ROSA
4. NURLAELA INDRIANI
5. PERMATA DIAH PRATIWI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) MUHAMMADIYAH
PRODI D3 KEBIDANAN PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan Rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Proses Perubahan dalam Sistem
Kolaborasi Kebidanan ”.
Selama penulisan makalah ini, kami banyak menemukan hambatan
dan kesulitan. Berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Kelompok menyadari
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh karena itu
kelompok mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya kelompok berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca khususnya dan tenaga keperawatan pada umumnya.
Pringsewu, Desember 2013
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................. 1
C. Manfaat ............................................................................... 1
BAB II TINJAUAN KASUS
A. Pengertian Berubah............................................................. 2
B. Proses Terjadinya Perubahan.............................................. 3
C. Macam-Macam berubah...................................................... 4
D. Faktor Yang Mempengaruhi Berubah................................. 5
E. Sifat Berubah....................................................................... 7
F. Strategi Dalam Berubah...................................................... 9
G. Tingkat Berubah.................................................................. 10
H. Motivasi Dalam Berubah..................................................... 11
I. Teori-teori Dalam Perubahan.............................................. 12
J. Perubahan Dalam Kebidanan.............................................. 15
BAB III KASUS DAN PENYELESAIANNYA
A. Contoh kasus....................................................................... 16
BAB IV PENUTUP
iii
A. Kesimpulan.......................................................................... 23
B. Saran.................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan adalah suatu proses untuk menuju pada
perubahan perilaku masyarakat, baik masyarakat konsumen maupun
penyedia(provider). Untuk itu perlu dibahas teori-teori perubahan
perilaku.
Perubahan perilaku yang dikehendaki oleh pendidikan kesehatan
adalah yang didasari oleh kesadaran, oleh karena itu diperlukan suatu
proses yang disebut proses belajar. Selain itu juga dikatakan bahwa
prilaku kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya,
ekonomi dan sebagainya.
B. Tujuan
Pembelajaran ini mahasiswa diharapkan dapat:
Untuk mengetahui arti proses berubah
Untuk mengetahui macam-macam perubahan
Menjelaskan Ciri-ciri dan lain-lain dalam perubahan
C. Manfaat
Meningkatkan kepuasan kelompok sasaran, meningkatkan daya tarik
program berbagai kemungkinan sumber daya baru, dan meningkatkan
efektifitas dan efesien program.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Berubah
Perubahan merupakan suatu proses dimana terjadi peralihan atau
perpindahan dari status tetap(dinamis) menjadi status yang bersifat
dinamis, artinya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
Proses berubah dapat juga diartikan sebagai proses beranjaknya
seseorang dari keadaan status quo menjadi keadaan keseimbangan
semu, status quo adalah keadaan dimana seseorang belum bergerak dari
keadaan yang semula, sedangkan keadaan keseimbangan semu adalah
keadaan yang dirasakan belum memadai dalam waktu tertentu.
Beberapa pengertian menurut ahli antara lain:
Perubahan yang baik dapat dijalani manusia bertahap dan
memerlukan waktu sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri.
Sehingga perubahan yang terjadi secara radikal biasanya akan menemui
banyak hambatan.(Potter dan Perry, 2005).
Perubahan adalah suatu proses transformasi, mengubah, dan
memodifikasi sesuatu(Taylor,et all 1997).
Perubahan merupakan proses pergerakan dari suatu sistem ke sistem
yang lain(Gillies 1994).
2
Brooten, Himen dan Naylor Proses membimbing pada alterasi
individu atau pola institusi dari tingkah laku.
Max dan Miller Proses terjadinya dalam fungsi dan struktur
masyarakat.
Definisi lain Suatu proses dan kolaborasi yang meliputi suatu agen
perubahan dan suatu sistem klien.
B. Proses Terjadinya Perubahan
Dalam proses perubahan akan terjadinsebuah siklus. Siklus dalam
sistem perubahan tersebut itulah yang dinamakan sebuah proses yang
akan menghasilkan sesuatu dan berdambak pada sesuatu. Dalam proses
perubahan terdapat komponen yang satu dengan yang lain dapat
mempengaruhi seperti perubahan terdapat komponen yang satu dengan
yang lain dapat mempengaruhi seperti perubahan prilaku sosial,
perubahan struktural dan institusional dan perubahan teknologi.
Komponen dalam prosese berubah:
1. Perubahan struktural institusional
2. Perubahan teknologikal
Berdasarkan komponen di atas, proses perubahan dapat saling
mempengaruhi komponen yang ada, sebagaimana contoh dengan
adanya penemuan teknologi tepat guna, maka di masyarakat akan
terjadi perubahan dalam prilaku sosial kemungkinan masyarakat akan
3
menggunakan dari teknologi yang dihasilkan. Perilaku sosial di
masyarakat dapat merubah struktural institusional dari sistem organisasi
yang ada di masyarakat.
C. Macam-Macam Berubah
Perubahan ditinjau dari sifatnya, yaitu:
Perubahan spontan(samson, 1971)
1. Perubahan sebagai respon terhadap kejadian alamiah dan
terkontrol/alamiah.
2. Perubahan yang terjadi tidak di ramalkan atau diprediksikan
sebelumnya.
3. kemajuan/peningkatan/penambahan yang terjadi pada individu,
kelompok dan organisasi.
4. Perubahan yang direncanakan yaitu sebagai upaya yang bertujuan
untuk mencapai tingkat yang lebih baik.
Perubahan ditinjau dari keterlibatan:
1. Melalui penyediaan informasi yang cukup
2. Adanya sikap positif terhadap perubahan sesuatu atau inovasi
3. Timbulnya komitmen diri sifat pengelolaan
4
Perubahan ditinjau dari sifat pengelolaan
Menurut Duncan(1978)
1. Perubahan berencana
2. Perubahan acak/kacau
Horsey dan Blancard(1977)
1. Partisipatif
2. Paksaan
Thomas dan Bennis(1972)
1. Perubahan terencana(planned change)
2. Perubahan tidak terencana(unplanned change)
D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Berubah
Faktor-faktor yang mempercapat/pendukung
Predisposisi Factor(faktor pemudah)
Enabling Factor(faktor pendukung)
Rein Forcinf Factor(faktor penguat)
Faktor pendukung/pendorong
Perubahan dipandang sebagai suatu hal yang positif oleh seseorang
yang akan berubah
Perubahan sesuai dengan nilai-nilai dan norma yand diyakini
5
Perubahan yang dijalani adalah sesuatu yang sederhana dan
konkrit/nyata
Perubahan yang dilakukan pada hal-hal yang kecil terlebih dahulu
Melibatkan tokoh/orang lain yang berpangaruh
Komunikasi terbuka antara target berubah dengan innovator(change
agent)
Faktor penghambat
Tidak adanya kemauan untuk berubah
Perubahan yang dilakukan adalah perubahan yang sangat sulit
dilakukan
Tidak adanya orang/lingkungan yang mendukung target berubah
untuk melakukan perubahan
Faktor-faktor pendukung lainnya
Perubahan dipandang sebagai sesuatu yang positif oleh target
berubah
Perubahan sederhana dan konkrit
Target berubah dilibatkan sejak awal
Perubahan dilakukan pada skala kecil dulu lalu diantisipasi menuju
skala yang besar
Pemimpin dan tokoh masyarakat
Komunikasi terbuka antara klien dengan agen perubahan
Cara mempengaruhi kekuatan
6
Meningkatkan faktor pendukung
1. Menggunakan model dan demonstrasi
2. Memberikan dukungan dan dorongan terus menerus selama
berlangsungnya proses berubah
3. Menggunakan keberhasilan perubahan orang lain sebagai contoh
Mengurangi/menekan faktor penghambat
1. Mempertahankan forum diskusibaik langsung maupun tidak
langsung kepada target berubah
2. Menyediakan informasi yang diperlukan pada saat yang tepat sesuai
dengan kemampuan target berubah
3. Menggunakan metode pemecahan masalah secara khusus
E. Sifat Berubah
Dalam proses perubahan akan menghasilkan penerapan dari konsep
atau ide terbaru. Menurut Lancaster tahun 1982, proses perubahan
memiliki tiga sifat di antaranya perubahan bersifat berkembang,
spontan, dan direncanakan.
Perubahan Bersifat Berkembang:
Sifat perubahan ini mengikuti dari proses perkembangan yang ada baik
pada individu, kelompok atau masyarakat secara umum.
Perubahan Bersifat Spontan:
7
Sifat perubahan ini dapat terjadi karena keadaan yang dapat
memberikan respons tersendiri terhadap kejadian-kejadian yang bersifat
alamiah yang diluar kehendak manusia, yang tidak dapat diramalkan
atau diprediksi sehingga sulit untuk diantisipasi.
Perubahan Bersifatdirencanakan
Perubahan bersifat direncanakan ini dilakukan bagi individu, kelompok
atau masyarakat yang ingin menadakan perubahan ke arah yang lebih
maju atau mencapai tingkat perkembangan yang lebih baik dari
sebelumnya.
Pertimbangan etik:
Keputusan untuk berubah atau tidak itu adalah hak individu
Profesional medis tidak mempunyai hak untuk memaksa pasien untuk
menentukan perubahan
Keputusan pasien untuk berubah berdasarkan informasi. Tidak ada
ketakutan pada balas dendam dari perawat atau profesional kesehatan
lain. Perawat dan profesional kesehatan lain mempunyai hak untuk
mengendalikan atau menahan pasien untuk berubah
F. Strategi Dalam Berubah
8
Dalam perubahan dibutuhan cara tepat agar tujuan dalam perubahan
dapat tercapai secara tepat, efektif dan efesien. Cara tersebut
membutuhkan strategi khusus dalam perubahan, antaranya:
Strategi Rasional Empirik
Strategi ini didasarkan karena manusia sebagai komponen dalam
perubahan memiliki sifat rasional untuk kepentingan diri untuk
berprilaku. Dasar adalah Manusia adalah makhluk rasional, sedangkan
Cara adalah penyebaran pengetahuan dan penelitian.
Strategi reedukaif Normatif
Strategi ini dilaksanakan berdasarkan standar norma yang ada di
masyarakat. Perubahan ini melihat nilai-nilai normatif yang ada di
masyarakat sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru di
masyarakat. Pendukung adalah norma, sosial budaya, komitmen diri.
Sedangkan perubahan norma meliputi sikap dan nilai.
Strategi paksaan-kekuatan
Dikatakan strategi paksaan-kekuatan karena adanya penggunaan
kekuatan atau kekuasaan yang dilaksanakan secara paksa dengan
menggunakan kekuatan politik. Meliputi: kekuatan dari institusi,
kekuasaan, manipulasi kekuatan elit.
9
G. Tingkat Berubah
Tingkat Berubah
1. Pengetahuan(knowledge)
2. Sikap(attitude)
3. Perilaku individu(individual behavior)
4. Perilaku kelompok(group behavior)
Dampak Perubahan
1. Individu
Bagaimana individu mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan
dan mengelolahan perubahan tersebut.
2. Organisasi atau kelompok
Bagaimana kelompok tersebut beradaptasi terhadap perubahan tersebut
dalam hal pandangan dan pengelolahan program-program selanjutnya.
3. Geopolitik
Bagaimana badan baik dalam linhkungan nasional maupun
internasional menghadapi tuntutan perubahan dan masala-masalah yang
bersifat global.
H. Motivasi Dalam Berubah
10
Perubahan timbul karena danya motivasi yang ada dalam diri
manusia. Motivasi itu timbul karena tuntutan kebutuhan dasar manusia
sedangkan kebutuhan dasar manusia yang dimaksud antara lain:
Kebutuhan fisiologi seperti makan, minum, tidur, oksigenasi dan
lain-lain yang secara fisiologis dibutuhkan manusia untuk
mempertahankan hidupnya.
Kebutuhan keamanan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan manusia
agar dapat mendapatkan jaminan keamanan atau perlindungan dari
berbagai ancaman bahaya seperti mendapatkan pekerjaan tetap,
bertempat tinggal yang aman, dan lainnya.
Kebutuhan sosial. Kebutuhan ini mutlak dibutuhkan karena manusia
tidak akan dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain.
Kebutuhan penghargaan dan dihargai. Setiap manusia selalu ingin
mendapatkan penghargaan di mata masyarakat akan prestasi, status dan
lain-lain untuk itu manusia akan termotivasi untuk mengadakan
perubahan.
Kebutuhan aktualisasi. Kebutuhan perwujudan diri agar diakui
masyarakat akan kemampuaannya dari potensi yang dimiliki, akan
motivasi seseorang untuk memacu diri dalam memenuhinya melalui
suatu perubahan.
Kebutuhan interpersonal yang meliputi kebutuhan untuk berkumpul
bersama.
11
I. Teori-Teori Perubahan
Teori Stimulus Organisme ( S – O – R )
Didasarkan pada asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan
perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang
berkomunikasi dengan organisme. Artinya, kualitas dari sumber
komunikasi, misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara,
sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang,
kelompok atau masyarakat.
Hosland, et al (1953) mengatakan bahwa perubahan perilaku pada
hakikatnya adalah sama dengan proses belajar. Teori ini mengatakan
bahwa perilaku berubah hanya apabila stimulus(rangsang) yang
diberikan benar – benar melebihi dari rangsang semula. Rangsang yang
dapat melabihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan
harus dapat meyakinkan organisme. Dalam menyakinkan organisme ini
factor rein forcement memegang peranan penting.
Teori Festinger(Dissonance Theory, 1957)
Teori ini sebenarnya sama dengan konsep imbalance (tidak
seimbang).
Hal ini berarti bahwa keadaan cognitive dissonance merupakan
ketidak seimbangan psikologis yang diliputi oleh ketegangan diri yang
berusaha untuk mencapai keseimbangan kembali.Apabila terjadi
12
keseimbangan dalam diri individu, maka berarti terjadi ketegangan diri
lagi, dan keadaan ini disebut consonance (keseimbangan).
Ketidakseimbangan terjadi karena dalam diri individu terdapat dua
elemen kognisi yang saling bertentangan.Yang dimaksud elemen
kognisi adalah pengetahuan, pendapat dan keyakinan.Apabila individu
menghadapi suatu stimulus atau objek, dan stimulus tersebut
menimbulkan pendapat atau keyakinan yang berbeda/bertentangan di
dalam diri individu itu sendiri maka terjadilah dissonance.
Keberhasilan yang ditunjukkan dengan tercapainya keseimbangan
menunjukkan adanya perubahan sikap dan akhirnya akan terjadi
perubahan perilaku.
Teori Fungsi
Teori ini berdasarkan anggapan bahwa perubahan perilaku individu
tergantung kepada kebutuhan. Hal ini berarti bahwa stimulus yang
dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang adalah stimulus
yang dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut.
Menurut Katz ( 1960 ) perilaku dilatarbelakagi oleh kebutuhan
individu yang bersangkutan:
perilaku memeiliki fungsi instrumental Artinya dapat berfungsi
dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan.
13
Perilaku berfungsi sebagai pertahanan diri dalam menghadapi
lingkungannya.
Perilaku berfungsi sebagai penerima objek dan pemberi arti.
Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang
dalam menjawab suatu situasi.
Teori Kurt Lewin
Kurt Lewin(1970) berpendapat bahwa perilaku manusia adalah suatu
keadaan yang seimbang antara kekuatan–kekuatan pendorong dan
kekuatan–kekuatan penahan.
Perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidak seimbangan antara
kedua kekuatan tersebut di dalam diri seseorang sehingga ada tiga
kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang.
1. Kekuatan-kekuatan pendorong meningkat.
2. Kekuatan-kekuatan penahan menurun.
3. Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
J. Perubahan Dalam Kebidanan
Dalam perkembangan kebidanan juga mengalami proses perubahan
seiring dengan kemajuan dan teknologi. Alasannya terjadinya
perubahan dalam kebidanan, antara lain:
14
Kebidanan sebagai profesi yang diakui oleh masyarakat
dalam memberikan pelayanan kesehatan melalui asuhan
kebidanan.
Kebidanan senagai bentuk pelayanan asuhan kebidanan
profesional yang diberikan kepada masyarakat akan terus
memenuhi kebutuhan tuntutan masyarakat.
Kebidanan sebagai ilmu pengetahuan harus selalu berubah
dan berkembang sejalan dengan tuntutan zaman dan
perubahan teknologi.
Kebidanan sebagai komunitas masyarakat ilmiah harus selalu
menunjukan jiwa profesional dalam tugas dan tanggung
jawabnya.
15
BAB III
KASUS DAN PENYELESAIAN
A.Contoh Kasus
1. Akademi Kebidanan Pelita Persada
2. Latar belakangakibat komplikasi dari Kehamilan dan Persalinan AKI
Dunia 536.000 / tahun SDKI 2008 228 / 100.000 KH Puskesmas Kec.
Palmerah 9,07 % dirujuk
3. Menerima Ps dengan rasa hormat Sakit kepala hebat Penglihatan kabur
Perdarahan Quick Check Bengkak seluruh tubuh HPHT( 23/3/10) R.
Kehamilan anamnesa Tidak Ada tanda bahayaAda tanda bahaya
R.Penyakit Tak ada Obstetri keluhan Umum -TFU 33 cm Penunjang KU :
baik HB 11,6 gr % - Palpasi : preskep Anogenital Kes : cm Golda O puka
Tidak ada kelainan TTV : normal Protein (-) konvergen Antropometri
Reduksi (-) - DJJ 131 x/mnt Diagnosa G2P1A0 H 38 mg Informasi hasil
pemeriksaan JTHIU Preskep Tanda bahaya kehamilan Tanda persalinan
Planning Persiapan persalinan Persiapan kegawatdaruratan Therapy
DOKUMENTASI Kunjungan ulang(21/12/2010) Evaluasi
4. Menerima Ps dengan rasa hormat Sakit kepala hebat Penglihatan kabur
Perdarahan Quick Check Bengkak seluruh tubuh Ada tanda Tidak ada
bahaya anamnesa tanda bahaya Tak ada Obstetri Umum keluhan -TFU 33
cm KU : baik Anogenital - Palpasi : preskep, puki Penunjang Kes : cm
Tidak dilakukan divergen Tidak dilakukanTTV : normal 4/5
bagianAntropometri - DJJ 135 x/mnt Diagnosa Informasi hasil
pemeriksaan G2P1A0 H 39 mg diagnosa Review tanda bahaya kehamilan
JTHIU Pres Kep Review tanda persalinan Review Persiapan persalinan
16
Planning Review Persiapan kegawatdaruratan Therapy Kunjungan
ulang(28/12/2010) DOKUMENTASI Evaluasi
5. Menerima Ps dengan rasa hormat pukul 04.00 WIB Jumat, 24 Desember
Tidak ada tanda-tanda 2010 04:00 WIB Bahaya Quick Check Ada tanda
anamnesa Tidak ada tanda bahaya Hamil aterm bahaya Keluhan Mules-
mules, Anogenital Lendir darahUmum Obstetri Perineum belum menonjol
Sejak 22.00 WIB PenunjangKU : baik -TFU 32 cm Vulva tidak ada
kelainan Belum keluar Tidak dilaksanakanKes : cm - Palpasi : preskep,
Anus tidak ada hemoroid air – airTTV : normal Puki, divergen Px dalam :
4/5 bagian Vagina tidak ada benjolan - DJJ : 141 x/mnt Porsio tebal,
Pembukan 1 cm - His: 2 x 10 ‘x 30” Ket (+), Preskep, Penurunan H I
Posisi UUK kidep, Molase (-) Diagnosa Informasi hasil pemeriksaan
G2P1A0 H 39 mg inpartu kala I fase laten Merencanakan persalinan
pervaginam JTHIU Preskep Hidrasi dan Nutrisi Posisi senyaman
ibu,Mobilisasi Hadirkan pendamping Planning Obs his, DJJ, nadi 30
menit, suhu 2-4 jam PD -> kemajuan persalinan pkl 08.00 WIB
DOKUMENTASI Alat persalinan & obat Dokumentasi
6. Jumat, 24 Desember 2010 08:00 WIB S : mules semakin sering, lendir
darah semakin banyak, belum keluar air-air O : Ku, Kes, Ke normal TTV
normal Djj 140 x/menit His 3 x 10’ x 35 “ Px dalam : Vagina tidak ada
benjolan, porsio tipis lunak, pembukaan 9 cm, ketuban (+), preskep,
penurunan kepala H III, posisi UUK kidep, molase (-) A : G2P1A0 H 39
mg inpartu kala 1 fase aktif JTHIU Preskep P: 14) Informasi hasil
pemeriksaan 15)Menganjurkan relaksasi ( ambil nafas panjang) IntraNatal
Care 16)Hidrasi dan Nutrisi 17)Memberikan dukungan 18)Posisi
senyaman ibu 19)Hadirkan pendamping 20)Obs his, DJJ, nadi 30 menit,
suhu 2-4 jam 21)Merencanakan persalinan pervaginam 22)Memindahkan
Ny. M ke RB II 23)PD -> kemajuan persalinan 1 jam kemudian pkl 09.00
WIB 24)Alat persalinan & obat 25)Dokumentasi
17
7. Tanda dan gejala kala II Doran, Teknus, Perjol, Vulka Pemeriksaan -
Umum : Normal - obstetri : Djj 139 x/menit, Diagnosa His 4 x 10’ x 40 “
Planning G2P1A0 H 39 mg PK II - anogenital (Px dalam) : Portio tidak
teraba JTH Preskep Pembukaan 10 cm, Ket (-) AMR pukul 09:15 WIB,
Preskep, Penurunan kepala H IV, Posisi UUKidep. Molase
(-)InformasiPosisikan ibuPendamping persalinanMemberikan support dan
pujianNutrisi dan hidrasiDJJ saat his turun DOKUMENTASIMendekatkan
alat partus setMemimpin meneran saat ada hisMenolong persalinan secara
APN-> IMDDokumentasi
8. Pada pukul 09.45 WIB, bayi lahir spontan, letak belakang kepala, jenis
kelamin laki-laki. Menangis kuat, warna kulit kemerahan dan tonus otot
aktif, segera palpas dilakukan IMD. Kala III Ny. M Perut mules dan lelah
Informed consent Suntik oksitosin 10 IU IM Palpasi : Tidak adaPukul
09.46 WIB Tanda – tanda pelepasan janin keduaplasenta lahir spontan dan
PTT TFU sepusatlengkap. Panjang tali pusat ± Kontraksi baik50 cm, jenis
insersi marginalis Plasenta lahir Kandung kemih kosong Masase fundus
Diagnosa P2A0 Pk III Planing
9. Masih mules dan senang KU, KS, KE : normal TTV : Normal TFU 2 JBP,
kontraksi baik, kandung kemih kosong Perdarahan ± 100 CC Planing
Perineum grade II Diagnosa P2A0 PK IV Masalah Perineum ruptur grade
II Masalah potensial HPP Tindakan segera Penjahitan rupture Informasi
perineum Cek jalan lahir-> informed conset Hecting jelujur Membersihkan
ibu Membersihkan tempat tidur dg clorin 0,5% Memberikan hidrasi dan
nutrisi Memberi selamat -> ajarkan ibu, keluarga masase Terangkan
keluhan ibuObs kala IV (TTV, TFU, Kandung kemih, Perdarahan,
Kontraksi) Therapi SF, Vit C, Vit A, Amoxicillin 500mg
mendokumentasikan
10. care of newborns BB 3200 gr PB 50 cmJumat, 24 Desember Cacat (-)
2010 10:30 WIB Pemeriksaan Reflek normal Diagnosa Neonatus cukup
bulan sesuai dg masa kehamilan 1 jam Planning Informed consent untuk
18
pemeriksaan BBL Membersihkan jalan nafas Mengeringkan dan
menghangatkan bayi Perawatan tali pusat Identitas, peneng, cap kaki Salep
mata tetrasiklin 1 % , Vit K 0,5 cc 1 jam setelah bayi lahir Hep B 6 jam
setelah bayi lahir Rooming in, awasi 2 – 6 jam setelah lahir
DOKUMENTASI
11. . BB 3200 gr Bayi menyusu (+), BAB/BAK -/- PB 50cm S : 36,40 C N :
134x/m Pemeriksaan P : 48 x/mnt Diagnosa Neonatus cukup bulan sesuai
dg masa kehamilan 6 jam Planning ASI ekslusif Perawatan tali pusat
Menjemur bayi 15-30 menit Cuci tangan sebelum & sesudah memegang
bayi Jaga kehangatan bayi Tanda – tanda bahaya BBL-> panggil
nakesDOKUMENTASI
12. Bayi menyusu (+), tenang (tdk rewel), tali BB : 3500 gr pusat puput tgl 29
Desember 2010 PB 50 cm Sh : 36,8 0 C N : 140x/m Pemeriksaan Rr :
66x/m Diagnosa Planning Informasi hasil px Anjurkan ASI ekslusif
Review perawatan bayi sehari-hariDOKUMENTASI Review tanda bahaya
bayi Kontrol ulang untuk imunisasi BCG dan Polio I
13. Bayi menyusu(+) BB : 4150 gr Keadaan bayi sehat Sh : 36,8 0 C Hr :
144x/m Rr : 48 x/m Pemeriksaan Diagnosa Neonatus cukup bulan sesuai
dg masa kehamilan 2 minggu Planning 1. Informasi hasil pemeriksaan 2.
Review tanda bahaya bayiDOKUMENTASI 3. Anjurkan ibu untuk
imunisasi 4. Tanda bahaya -> pelayanan kesehata
14. 14. BB : 4500 gr Sh : 36,8 0 C Bayi menyusu (+), Pemeriksaan Hr :
136x/mKeadaan bayi sehat Rr : 42x/m Diagnosa Bayi usia 6 minggu
Planning 1. Informasi hasil pemeriksaan 2. Review tanda bahaya bayi 3.
Anjurkan memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan penuh 4. Tanda bahaya
-> pelayanan kesehatan DOKUMENTASI
15. . Masih mules dan nafsu makan bertambah pemeriksaan KU, Kes, TTV :
Normal TFU : 2 JBP Kontraksi baik Diagnosa Kandung kemih : P2A0
19
Post Partum 6 jam kosong lochea : rubra ± 50 cc Planning Luka jalan
lahir : bersih dan tdk ada tanda infeksiJelaskan keluhan ibu -> proses
involusi Anjrkan ibu istirahat Berikan ASI DOKUMENTASI Mobilisasi
Gizi ibu menyusui Personal Hygiene Breast Care Tanda bahaya nifas
16. Tidak ada keluhan KU, Kes, TTV : pemeriksaan Normal TFU : tidak
teraba Kontraksi : baik Diagnosa Diagnosa Kandung kemih : P2A0 Post
Partum hr ke 6 kosong Lochea : serosa (b/ Planning wrn kuning) Luka
jalan lahir : kering dan bersih Informasi hasil px Personal Hygiene
Istirahat cukupReview Tanda bahaya nifas DOKUMENTASI -> segera
YanKes Dokumentasi
17. Ku, Kes, TTV : Normal TFU: tidak teraba Ibu Tidak Lochea : alba (b/wrn
Pemeriksaaanada keluhan putih) Luka jalan lahir : keringPuerperium Care
2 Minggu 20 Januari 2011 Diagnosa Planning • Informasi hasil px • Gizi
ibu menyusui • Personal Hygiene • Istirahat Dokumentasi • Konseling KB
• Review Tanda bahaya nifas, ASI ekslusif, personal hygiene
18. Ku, Kes, TTV : normalTidak ada keluhan Pemeriksaaan TFU : tidak
teraba Ingin menjadi Lochea : alba (b/wrn putih) akseptor KB Luka jalan
lahir : kering Diagnosa Puerperium Care 6 minggu 2 Februari 2011
Planning • Informasi hasil px • Akseptor KB -> suntik 3 bulan, IUD,
Implant dan MAL, Kondom. Dokumentasi • Review pentingnya ASI
ekslusif • Tanda bahaya nifas -> Segera YanKes
19. Pembahasan kasus antenatal care 1. Refokus ANC : deteksi dini, promkes,
persiapan persalinan bersih dan aman, persiapan mengahadapi
kegawatdaruratan ( Salmah Hajjah, 2006). Terdapat kesesuaian 2. Vitamin
ibu hamil (Yuni Kusmiyati, 2009). memberikan kalk 500mg/hr, Zat besi
30-50 mg/hr, vit C 10/hr mg Terdapat kesesuaian 3. Psikologi Trimester
III periode menanti persalinan, persiapan kelahiran bayinya, kekhawatiran
tntg proses persalinan (Varney, 1999). Memberikan konseling tentang
20
persiapan perlengkapan persalinan, tafsiran persalinan, tanda2 persalinan
& kegawatdaruratan. Terdapat Kesesuaian
20. . Pembahasan kasus intranatal care1.. Tanda persalinan :( APN, 2007) 6.
IMD ( Roesli Utami, 2008) Terdapat kesesuaian Terdapat kesesuaian 7.
MAK III ( APN.2007 ).2. Diagnosa (Sarwono Terdapat Kesesuaian
Prawirohardjo, 2006). 8. Kala IV ( APN. 2007 ). Terdapat kesesuaian
Terdapat kesesuaian3. Asuhan Kala I (Sarwono 9. Lama persalinan normal
pada Prawirohardjo, 2006). Multigravida dlm setiap kala (Saifuddin,
2006). Terdapat kesesuaian Terdapat Kesesuaian4. Posisi Melahirkan
(APN. 2007 ). 10. Anastesi Pre Hecting ( APN. Terdapat Kesesuaian
2007 )5. Benang Merah (APN.2007). Terdapat kesesuaian Terdapat
kesesuaian
21. Pembahasan kasuscare ofnewborns 4. Bayi Matur (M.Sholeh. 2001)1.
Pencegahan Hipotermi Terdapat kesesuaian (Sarwono P. 2002) 5. Vit K
(APN. 2007) Terdapat kesesuaian Terdapat kesesuaian2. Kriteria bayi
normal 6. Hep B ( APN. 2007 ). ( Sarwono.2002 ) Terdapat Kesesuaian
Terdapat kesesuaian 7. Salep Mata ( Sarwono. 2006).3. Px antropometri ().
Terdapat kesesuaian Terdapat 8. Jadwal Imunisasi ( IDAI 2009).
kesenjangan Terdapat kesesuaian
22. Pembahasan Kasus Puerperium Care1. Psikologi Ibu: Reva rubin (Barbara
R Stright. 2004) Terdapat kesesuaian2. Keluhan post partum fisiologis dan
involusi (Suherni, 2009). terdapat kesesuaian2. Lokhea (Prawirohardjo,
Sarwono. 2002) Terdapat Kesesuaian3. Vitamin A ( Saifuddin. 2002).
Terdapat kesesuaian4. Asuhan Masa Nifas ( Sarwono. 2002 ) Terdapat
kesenjangan
23. Kesimpulan dalam melakukan pengkajian pada Ny. M dari sejak
hamil,bersalin, bayi baru lahir, dan nifas sudah dilakukan sesuaidengan
manajemen atau format yang telah disediakandari institusi sesuai dengan
asuhan kebidanan denganlancar.Mahasiswa dapat menginterpretasikan
21
data yangdidiperoleh dari Ny. M sejak hamil, bersalin, bayi barulahir, dan
nifas.Dari hasil interpretasi data Ny. M mahasiswa mampumengantisipasi
masalah yang mungkin terjadi selamaproses kehamilan, bersalin, bayi baru
lahir, dan nifasdengan memberikan penyuluhan kesehatan
berdasarkankeluhan dan kebutuhan Ny. M
24. Evaluasi perlunya tindakan segera pada Ny. M selama proseskehamilan,
bersalin, bayi baru lahir dan nifas sudah dilakukan sesuaidengan
manajemen asuhan kebidanan.Perlunya pengembangan rencana asuhan
yang sesuai dengankeluhan dan kebutuhan pada Ny. M dalam proses
kehamilan,bersalin, bayi baru lahir, dan nifas sesuai dengan
manajemenasuhan kebidanan.Telah dilaksanakan rencana asuhan yang
yang dibuat berdasarkankebutuhan Ny. M pada saat kehamilan, bersalin,
bayi baru lahir dannifas sesuai dengan manajemen asuhan kebidanan.Telah
dilakukan evaluasi pada Ny. M pada saat kehamilan, bersalin,bayi baru
lahir dan nifas. Ny. M mengerti hal yang sudah dijelaskanserta dapat
menerapkannya
22
BAB IV
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Proses berubah merupakan suatu proses meliputi agen perubahan
dari suatu sistem pada individu yang mengarah pada tingkah laku
individu dalam masyarakat. Proses berubah terjadi disebabkan karena
keadaan terpaksa, meniru atau berdasarkan kesadaran dan penghayatan
masing-masing individu tersebut.
Proses berubah ini juga merupakan bagianintegral dari kebidanan.
Bidan harus mengerti tentang perubahan praktik kerjanya baik di
perintah, organisasi profesi maupun di lingkungan masyarakat. Ini
semua untuk mengantisipasi tingkat kebutuhan masyarakat yang
semakin bermutu di masyarakat karena adanyakemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam pelayanan kebidanan dan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
B. Saran
Membuat perubahan adalah change agent harus memiliki vivi yang
jelas, menciptakan iklim atau budaya organisasi yang kondusif, sistem
komunikasi yang jelas, singkat, dan berkesinambungan, serta ada
keterlibatan orang yang tepat.
23
Keberhasilan perubahan bergantung pada strategi yang diterapkan
oleh agent pembaharuan. Hal yang paling penting adalah harus
“Mulai”(mulai dari diri sendiri, mulai dari hal-hal kecil, dan mulai dari
sekarang, jangan menunggu-nunggu).
24
DAFTAR PUSTAKA
Soepardan,Suryani,Dra, Dipl.M,MM. 2007. Konsep Kebidanan. Jakarta :
EGC.
Sujianti, SST dan Susanti, SST. 2009. Buku Ajar Konsep Kebidanan
“Teori & Aplikasi”. Yogyakarta : Nusa Medika.
Asri Hidayat, S.SiT.M.Keb dan Mufdlilah, S.Pd.,S,SiT.,M.Sc. 2008.
Catatan Kuliah Konsep kebidanan plus Materi Bidan Delima.
Yogyakarta : Mitra Cendikia Press.
Asrinah, dkk. 2010. Konsep Kebidanan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
25