PROSES PERSALINAN gitu

8
PROSES PERSALINAN PERSALINAN / PARTUS Didefinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal / partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala / ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. Sedangkan Partus abnormal adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan sebagainya, atau lahir per abdominam dengan seksio sesaria. SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN 1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta berkurang. 2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi (pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus. 3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi. 4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan. KEBERHASILAN SUATU PERSALINAN PERSALINAN DITENTUKAN OLEH 3 FAKTOR “P” UTAMA 1. Power His (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaan kardiovaskular respirasi metabolik ibu. 2. Passage

Transcript of PROSES PERSALINAN gitu

PROSES PERSALINAN

PERSALINAN / PARTUSDidefinisiskan sebagai suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapathidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke dunia luar. Partus normal /partus biasa adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala /ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak melukai ibumaupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam.Sedangkan Partus abnormal adalah proses bayi lahir melalui vagina dengan bantuantindakan atau alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dansebagainya, atau lahir per abdominam dengan seksio sesaria.

SEBAB TERJADINYA PROSES PERSALINAN1. Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan estrogen menurun mendadak,nutrisi janin dari plasenta berkurang.2. Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus Frankenhauser, menjadi stimulasi(pacemaker) bagi kontraksi otot polos uterus.3. Iskemia otot-otot uterus karena pengaruh hormonal dan beban, semakinmerangsang terjadinya kontraksi.4. Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal dan peningkatanestrogen mengakibatkan peningkatan aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin,menjadi pencetus rangsangan untuk proses persalinan.

KEBERHASILAN SUATU PERSALINAN PERSALINAN DITENTUKAN OLEH3 FAKTOR P UTAMA1. PowerHis (kontraksi ritmis otot polos uterus), kekuatan mengejan ibu, keadaankardiovaskular respirasi metabolik ibu.2. PassageKeadaan jalan lahir3. PassangerKeadaan janin (letak, presentasi, ukuran/berat janin, ada/tidak kelainan anatomik mayor)(ditambah dengan faktor-faktor P lainya : Psikologi, Penolong dan Posisi). Denganadanya keseimbangan / kesesuaian antara faktor-faktor P tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung.

HIS / KONTRAKSI UTERUSHis adalah gelombang kontraksi ritmis otot polos dinding uterus yang dimulaidari daerah fundus uteri pada daerah di mana tuba falopii memasuki dinding uterus,awal gelombang tersebut didapat dari pacemaker yang terdapat di dinding uterusdaerah tersebut. Resultante efek gaya kontraksi tersebut dalam keadaan normalmengarah ke daerah lokus minoris yaitu daerah kanalis servikalis (jalan laihir) yangmembuka, untuk mendorong isi uterus ke luar. His dapat terjadi sebagai akibat dari :1. Kerja hormon oksitosin2. Regangan dinding uterus oleh isi konsepsi3. Rangsangan terhadap pleksus saraf Frankenhauser yang tertekan massakonsepsi.His dikatakan baik dan ideal apabila :1. Kontraksi simultan simetris di seluruh uterus2. Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus3. Terdapat periode relaksasi di antara dua periode kontraksi4. Terdapat retraksi otot-otot korpus uteri setiap sesudah his5. Serviks uteri yang banyak mengandung kolagen dan kurang mengandungserabut otot,akan tertarik ke atas oleh retraksi otot-otot korpus, kemudianterbuka secara pasif dan mendatar (cervical effacement). Ostium uteri eksternumdan internum pun akan terbuka.Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya nyeri saat his berlangsung adalah :1. Iskemia dinding korpus uteri yang menjadi stimulasi serabut saraf di pleksushipogastrikus diteruskan ke sistem saraf pusat menjadi sensasi nyeri2. Peregangan vagina, jaringan lunak dalam rongga panggul dan peritoneum,menjadi rangsang nyeri.3. Keadaan mental pasien (pasien bersalin sering ketakutan, cemas/ anxietas, ataueksitasi).4. Prostaglandin meningkat sebagai respons terhadap stressHal yang penting dinilai mengenai His adalah :1. Amplitudo : intensitas kontraksi otot polos : bagian pertama peningkatan agakcepat, bagian kedua penurunan agak lambat.2. Frekuensi : jumlah his dalam waktu tertentu (biasanya per 10 menit)3. Satuan his : unit Montevide (intensitas tekanan / mmHg terhadap frekuensi).

PEMBAGIAN FASE / KALA PERSALINAN Kala 1 : disebut juga dengan kala pembukaan, terjadi pematangan dan pembukaanserviks sampai lengkap Kala 2 : disebut juga kala pengeluaran, terjadi pengeluaran bayi Kala 3 : disebut juga kala uri, terjadi pengeluaran plasenta Kala 4 : merupakan masa 1 jam setelah persalinan/ partus, terutama untukObservasi

KALA 1 PERSALINAN : Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur,makin lama, makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluarandarah-lendir yang tidak lebih banyak daripada darah haid. Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibirporsio serviks tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan padasaat akhir kala I.Terdapat 2 fase pada Kala 1 ini, yaitu :a. Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.b. Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6jam. Fase aktif terbagi atas :- Fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.- Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.- Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).Perbedaan proses pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) padaprimigravida dan multipara :- Pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih terlebih dahulu sebelum terjadipembukaan, sedangkan pada multipara serviks telah lunak akibat persalinansebelumnya, sehingga langsung terjadi proses penipisan dan pembukaan.- Pada primigravida, ostium internum membuka terlebih dahulu daripada ostiumeksternum (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah),sedangkan pada multipara, ostium internum dan eksternum membuka bersamaan(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis lebar)- Periode Kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara(+14 jam) karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasienprimigravida memerlukan waktu lebih lama.Sifat His pada Kala 1 :- Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama 20-30 detik. Serviksterbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus meningkat.- Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir- Terjadi peningkatan rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg,frekuensi 2-4 kali / 10 menit, lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap(+10cm).Peristiwa penting Kala 1 :1. Keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug)yang selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskularkapiler serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalamuterus.2. Ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis danmendatar.3. Selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecahdini jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).

KALA 2 PERSALINAN : Dimulai pada saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir pada saat bayi telahlahir lengkap. Pada Kala 2 ini His menjadi lebih kuat, lebih sering, dan lebih lama. Selaput ketubanmungkin juga sudah pecah/ baru pecah spontan pada awal Kala 2 ini. Rata-ratawaktu untuk keseluruhan proses Kala 2 pada primigravida 1,5 jam, dan multipara 0,5 jam.Sifat His :Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit. Refleks mengejan terjadi jugaakibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah janin (pada persalinan normal yaitukepala) yang menekan anus dan rektum. Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengankontraksi otot-otot dinding abdomen dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.Peristiwa penting pada Kala 2 :1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.2. Ibu timbul perasaan/ refleks ingin mengedan yang semakin kuat.3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologis)4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubissebagai sumbu putar/ hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalanlahir (episiotomi).Proses pengeluaran janin pada kala 2 (persalinan letak belakang kepala) :1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus denganpintu atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu ataspanggul (asinklitismus anterior / posterior).2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his daridaerah fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksiotot dinding perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi danmenegang.3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah daridiameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipitobregmatikus(belakang kepala).4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubunubunkecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewatidistansia interspinarum dengan diameter biparietalis.5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewatibawah simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi,hidung, mulut, dagu.6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumburotasi tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai dibawah simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan danbelakang, tungkai dan kaki.

KALA 3 PERSALINAN : Dimulai pada saat bayi telah lahir lengkap, dan berakhir dengan lahirnya plasenta. Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, sertapengeluaran plasenta dari kavum uteri. Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai denganperdarahan baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertaiperdarahan, atau mungkin juga serempak sentral dan marginal. Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalahbersifat adhesi, sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah. Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / diatas pusat.Sifat His :Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang, aktifitas uterus menurun.Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus ini, namun dapat juga tetap menempel(retensio) dan memerlukan tindakan aktif (manual aid).

KALA 4 PERSALINAN : Dimulai pada saat plaenta telah lahir lengkap, sampai dengan 1 jam setelahnya.Hal penting yang harus diperhatikan pada Kala 4 persalinan :1. Kontraksi uterus harus baik2. Tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap4. Kandung kencing harus kosong5. Luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma6. Resume keadaan umum ibu dan bayi.