Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

24
MAKALAH PROSES OBSERVASI PEMBELAJARAN LINGKUNGAN PAUD AL-FIKRI Disusun Oleh : UNIVERSITAS DEHASEN KOTA BENGKULU

Transcript of Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

Page 1: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

MAKALAH

PROSES OBSERVASI PEMBELAJARAN

LINGKUNGAN PAUD AL-FIKRI

Disusun Oleh :

UNIVERSITAS DEHASEN KOTA BENGKULU

2014

Page 2: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan

rahmat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah  yang membahas tentang

Prose Observasi Pembelajaran Lingkungan PAUD Al-Fikri

Makalah ini membahas Tentang Metode Pembelajaran Anak Usia dini. Dengan

membaca makalah ini, diharapkan pembaca dapat memahami dan mengerti tentang

Metode pembelajaran beserta Keunggulan dan kekurangannya.

Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan

dan kekurangan. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran demi

kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini Penulis buat, semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.

Bengkulu , 16 November 2014

Penulis

ii

Page 3: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................................2

C. Tujuan Penulis.......................................................................................................................2

D. Metode dan Teknik penulisan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................3

A. Hakikat Anak UsiaDini..........................................................................................................3

B. Karakteristik  Pembelajaran untuk Anak Usia Dini...............................................................3

C. Macam-macam Metode Pembelajaran Anak Usia Dini.........................................................5

D. Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia Dini........6

1. Ceramah..........................................................................................................................6

2. Metode Bermain..............................................................................................................6

3. Metode Bercerita.............................................................................................................7

4. Bernyanyi........................................................................................................................7

5. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab ).........................................................................8

6. Metode Karya wisata......................................................................................................8

7. Praktik langsung..............................................................................................................9

8. Bermain peran (sosio-drama)..........................................................................................9

9. Penugasan.......................................................................................................................10

10. Demonstrasi....................................................................................................................10

11. Eksperimen.....................................................................................................................10

12. Diskusi............................................................................................................................10

13. Pemecahan masalah (problem solving)..........................................................................11

14. Latihan............................................................................................................................11

BAB III PENUTUP......................................................................................................................12

A. Kesimpulan............................................................................................................................12

B. Saran-saran.............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

iii

Page 4: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keberhasilan anak usia dini merupakan landasan bagi keberhasilan pendidikan

pada jenjang berikutnya. Usia dini merupakan “usia emas” bagi seseorang, artinya bila

seseorang pada masa itu mendapat pendidikan yang tepat, maka ia memperoleh kesiapan

belajar yang baik yang merupakan salah satu kunci utama bagi keberhasilan belajarnya

pada jenjang berikutnya.

Dalam undang-undang tentang system pendidikan nasional dinyatakan bahwa

pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak

lahir sampaio dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar

anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (UU nomor 20 tahun

2003 Bab I pasa 1 ayat 14).

Selain itu dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak. Dalam pasal 53 ayat (1) diungkapkan bahwa : Pemerintah

bertanggung jawab untuk memberikan biaya pendidikan dan / atau bantuan Cuma-Cuma

atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga tidak mampu, anak telantar, dan anak yang

bertempat tinggal di daerah terpencil.

Keberadaan pendidikan Usia dini telah diakui secara sah sejak terbitnya Undang-

Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Menurut UU

No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pendidikan Usia dini sangat penting sebagai upaya

pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang

dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani ahgar anak memiliki kesiapan dama memasuki

pendidikan lebih lanjut.

Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut guru/tutor dituntut untuk menguasai seluruh

proses pengelolaan PAUD. Terutama dalam melakukan proses pembelajaran sehingga

proses tersebut dapat mencapai tujuan-tujuannya, baik tujuan pendidikan nasional maupun

tujuan –tujuan pembelajaran. Penguasaan metode-metode pembelajaran anak usia dini

1

Page 5: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru/tutor agar proses pembelajaran

tersebut dapat mendorong perkembangan anak, baik perkembangan intelektual, fisik

maupun emosionalnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengkaji berbagi metode pembelajaran

yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini. Metode-metode tersebut kemudian dianalisis

baik kelebihan maupun kelemahannya, sehingga dapat diperoleh man metode yang sesuai

dengan pendidikan anak usia dini.

B. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, masalah yang dikaji akan dirumuskan dalam

beberapa pertanyaan sebagai berikut.

a. Metode-metode pembelajaran apa saja yang sesuai dengan pembelajaran anak usia

dini?

b. Bagaimana keunggulan dan kekurangan masing-masing metode pembelajaran

tersebut?

C. Tujuan Penulis

1. Mengetahui metode pembelajaran anak usia dini

2. Mengetahui keunggulan dan kekurangan masing-masing pembelajaran anak usia dini

D. Metode dan Teknik penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif

analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian

dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada  dan pengetahuan penulis.

Adapun teknis penulisan yang digunakan adalah kajian kepustakaan dan observasi

terhadap proses pembelajaran PAUD yang selama ini dilakukan penulis.

2

Page 6: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Anak UsiaDini

Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini

merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian

anak (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 7). Usia dini merupakan usia di mana anak

mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Usia dini disebut sebagai usia

emas (golden age). Makanan yang bergizi yang seimbang serta stimulasi yang intensif

sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tersebut.

Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak usia dini

diantaranya sebagai berikut.

1. Anak bersifat Unik

2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan

3. Anak bersifat aktif dan enerjik.

4. Anak itu egosentris

5. Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal

6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang

7. Anak umumnya kaya dengan fantasi

8. Anak masih mudah frustasi

9. Anak masih kurang pertimbngan dalam bertindak.

10. Anak memiliki daya perhatian yang pendek

11. Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial

12. Anak semakin menunjukkan minat terhadapa teman

B. Karakteristik  Pembelajaran untuk Anak Usia Dini

Anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa dalam berperilaku.

Dengan demikian dalam hal belajar anak juga memiliki karakteristik yang tidak sama pula

dengan orang dewasa. Karakteristik cara belajar anak merupakan fenomena yang harus

dipahami dan dijadikan acuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran untuk

anak usia dini. Adapun karakterisktik cara belajar anak adalah :

3

Page 7: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

1. Anak belajar melalui bermain.

2. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya.

3. Anak belajar secara alamiah.

4. Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan

aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional.

Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada dasarnya adalah pengembangan

kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana yang berisi sejumlah pengalaman

belajar melalui bermain yang diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas

perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapaian kompetensi yang harus

dimiliki oleh anak.

Atas dasar pendapat di atas dapat dinyatakan bahwa pembelajaran untuk anak usia

dini memiliki karakteristik sebagai berikut.

1. Belajar, bermain, dan bernyanyi

Pembelajaran untuk anak usia dini menggunakan prinsip belajar, bermain, dan

bernyanyi. Pembelajaran untuk anak usia dini diwujudkan sedemikian rupa sehingga

dapat membuat anak aktif, senang, bebas memilih. Anak-anak belajar melalui interaksi

dengan alat-alat permainan dan perlengkapan serta manusia. Anak belajar dengan

bermain dalam suasana yang menyenangkan. Hasil belajar anak menjadi lebih baik jika

kegiatan belajar dilakukan dengan teman sebayanya. Dalam belajar, anak

menggunakan seluruh alat inderanya.

2. Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan mengacu pada tiga hal penting,

yaitu:

a.berorientasi pada usia yang tepat,

b. berorientasi pada individu yang tepat, dan

c.berorientasi pada konteks social budaya.

Pembelajaran yang berorientasi pada perkembangan harus sesuai dengan tingkat usia

anak, artinya pembelajaran harus diminati, kemampuan yang diharapkan dapat dicapai,

serta kegiatan belajar tersebut menantang untuk dilakukan anak di usia tersebut.

Manusia merupakan makhluk individu. Perbedaan individual juga harus manjadi

pertimbangan guru dalam merancang, menerapkan, mengevaluasi kegiatan,

berinteraksi, dan memenuhi harapan anak. Selain berorientasi pada usia dan individu

yang tepat, pembelajaran berorientasi perkembangan harus mempertimbangkan

4

Page 8: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

konteks sosial budaya anak. Untuk dapat mengembangkan program pembelajaran yang

bermakna, guru hendaknya melihat anak dalam konteks keluarga, masyarakat, faktor

budaya yang melingkupinya.

C. Macam-macam Metode Pembelajaran Anak Usia Dini

Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang

digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan

pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses

pembelajaran menggunakan satu model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya dan

dapat menggunakan lebih dari satu metode disesuaikan dengan model pembelajaran yang

digunakan serta kebutuhan anak ketika pembelajaran berlangsung.

Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan

dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal

serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Secara teknis ada beberapa metode

yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :

2. Ceramah

3. Bermain

4. Bercerita

5. Bernyanyi

6. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )

7. Karya wisata

8. Praktik langsung

9. Bermain peran ( sosio-drama )

10. Penugasan

11. Demonstrasi

12. Eksperimen

13. Diskusi

14. Pemecahan masalah (problem solving)

15. Latihan

5

Page 9: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

D. Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia

Dini

Berikut adalah beberapa analisis penulis terhadap beberapa metode pembelajaran

anak usia dini.

1. Ceramah

Metode ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada

pendidikan anak usia dini. Adapun kelebihan metode ceramah adalah:

Banyak materi dapat disampaikan pada proses pembelajaran.

Sedangkan Kekurangannya adalah :

Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak mendorong anak untuk aktif dan kreatif.

2. Metode Bermain

Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila

bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam pembelajaran

anak usia dini. Adapun kelebihan metode ini adalah:

Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam

mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik,

perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya.

Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak

menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus utama

mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.

Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut:

Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada

kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab

anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi misalnya guru kurang

memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini.

Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan

secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat

diterapkannya metode ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat

berbentuk berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran

berjalan dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka

tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.

6

Page 10: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

3. Metode Bercerita

Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini,

khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak

diinternalisasikan kepada anak. Adapun kelebihan metode ini adalah:

Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang

dengan cerita-cerita.

Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat

menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam

cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus

menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru.

Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajaran.

Adapun kelemahannya antara lain:

Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak

sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini

dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi.

Guru dituntut untuk benar-benar menguasai teknik bercerita yang baik, sehingga

anak tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin

disampaikan akan diterima anak dengan baik.

4. Bernyanyi

Kelebihan metode bernyanyi antara lain:

Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya sangat

senang bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai

anak.

Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat dilakukan

dengan tanpa music ataupun dengan music, dapat pula dengan melihat gambar

dalam VCD.

Kelemahannya antara lain:

7

Page 11: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka

tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya

mengembangkan kecerdasan music saja.

5. Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )

Dalam metode ini terkandung beberapa kelebihan, yaitu:

Anak didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan bertanya, sehingga dapat

merangsang kemampuan berfikirnya.

Guru dapat mengetahui perkembangan setiap anak, karena guru dapat langsung

menilai kemampuan anak dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru dapat

melakukan diagnose dan rencana tindak lanjutnya.

Kelemahannya antara lain:

Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang lebih baik

saja yang mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus mampu

mengelola pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga setiap

siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.

6. Metode Karya wisata

Biasanya metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu

semester. Kelebihan metode ini adalah:

Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga proses

pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya kunjungan ke panti asuhan,

pasar, bank, dan lainnya.

Sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mendekatkan anak dengan

lingkungan sekitarnya, yaitu pendekatan belajar CTL (Contextual Teaching and

Learning).

Adapun kelemahannya biasanya adalah:

Unsur rekreasi biasanya lebih dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan.

Memerlukan biaya, sehingga memberatkan orang tua anak.

Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang,

seperti water boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-

8

Page 12: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

tempat yang mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke

perkampungan kumuh, panti asuhan dan lainnya.

7. Praktik langsung

Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah:

Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan

memecahkan masalah secara langsung.

Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang

dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir

dalam memecahkan masalah.

Kelemahannya adalah:

Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung

terhadap alat-alat tertentu.

Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan

dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.

8. Bermain peran (sosio-drama)

Kelebihannya adalah:

Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil

nilai baik dan buruk dari peran-peran tersebut.

Mendorong motivasi belajar anak, karena bermain peran merupakan metode

pembelajaran yang lebih terbuka terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga

mendorong kreativitas anak.

Adapun kelemahannya adalah:

Memerlukan waktu yang banyak, karena anak tidak akan langsung memahami

peran yang akan dilakukannya.

Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan

metode bermain peran.

9. Penugasan

Kelebihannya adalah:

9

Page 13: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk

belajar di rumah.

Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.

Kelemahannya adalah:

Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan

mengurangi jam bermainnya.

10. Demonstrasi

Kelebihan metode ini adalah:

Anak melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses

membuat sesuatu.

Kekurangannya adalah :

Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan

sesuatu.

11. Eksperimen

Kelebihan metode ini adalah:

Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya

melakukan pembuatan sesuatu.

Kekurangannya adalah :

Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen.

Selain itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan

eksperimennya.

12. Diskusi

Kelebihan metode ini adalah:

Anak dapat bertukar pendapat dengan temannya mengenai apa yang ia pelajari.

Mendorong anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan aspek-aspek

sosialnya.

Kekurangannya adalah :

10

Page 14: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

Kadang anak tidak focus pada apa yang ia pelajarinya, seringkali mereka sibuk

dengan dirinya sendiri atau diluar tugasnya.

13. Pemecahan masalah (problem solving)

Kelebihan metode ini adalah:

Anak dirangsang untuk mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang

ia hadapi.

Kekurangannya adalah :

Seringkali anak tidak memahami langkah-langkah sehingga masalah tidak berhasil 

dipecahkan.

14. Latihan

Kelebihan metode latihan  adalah:

Anak dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan,

biasanya latihan dilakukan berulang-ulang sampai anak menguasai materi latihan

tersebut.

Kekurangannya adalah :

Kadang anak menjadi bosan, apalagi anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan

yang dilakukan berulang-ulang akan membuatnya bosan dan frustasi.

BAB III

11

Page 15: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini

merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan

kepribadian anak

2. Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara

lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya

wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode

lainnya yang dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga

mencapai tujuan pembelajaran.

3. Tidak satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya.

Semua metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan

ketersediaan sarana belajar anak.

B. Saran-saran

1. Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini

harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.

2. Guru hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran

agar proses pembelajaran lebih menarik.

DAFTAR PUSTAKA

12

Page 16: Proses observasi pembelajaran lingkungan paud al fikri

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.

Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum

Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.

Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. 2002. Acuan Menu

Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran

Generik). Depdiknas:Jakarta.

M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan

Pendidikan Sejak Dini. Bandung

M. Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.

13