PROSES JAWAB MENJAWAB

29
PROSES JAWAB MENJAWAB

description

PROSES JAWAB MENJAWAB. SISTEM KONTRADIKTOIR. Memberikan kesempatan kepada pihak tergugat untuk membantah dalil-dalil gugatan penggugat begitu juga sebaliknya . GUGATAN. JAWABAN. VERSTEK. VERZET. REPLIK. DUPLIK. PEBUKTIAN. KONKLUSI. SIDANG PERTAMA. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PROSES JAWAB MENJAWAB

Page 1: PROSES JAWAB MENJAWAB

PROSES JAWAB MENJAWAB

Page 2: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SISTEM KONTRADIKTOIR- Memberikan kesempatan kepada pihak tergugat untuk

membantah dalil-dalil gugatan penggugat begitu juga sebaliknya.

GUGATAN

JAWABAN

REPLIK

DUPLIK

VERSTEK VERZET

PEBUKTIAN

KONKLUSI

Page 3: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG PERTAMASetelah Hakim membuka sidang dengan menyatakan “ sidang terbuka untuk umum” dengan mengetuk palu, hakim memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada penggugat dan tergugat:a. Identitas Penggugat/ Tergugatb. Apakah sudah mengerti maksud didatangkannya para

pihak di muka persidanganc. Hakim menghimbau agar dilakukan perdamaian. d. Sebagai bukti identitas para pihak menunjukkan KTP

masing-masing

Page 4: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KEDUA (JAWABAN TERGUGAT)

1. Apabila para pihak dapat berdamai maka ada 2 kemungkinan, yaitu gugatan dicabut atau mereka mengadakan perdamaian diluar atau dimuka sidang

2. Apabila perdamaian diluar sidang maka hakim tidak ikut campur

3. Apabila perdamaian dilakukan dimuka hakim, maka ciri-cirinya adalah:

1. Kekuatan perdamaian sama dengan putusan pengadilan2. Apabila salah satu pihak melakukan ingkar janji, perkara tidak

dapat diajukan kembali3. Apabila tidak tercapai suatu perdamaian maka sidang dilanjutkan

dengan penyerahan jawaban dari pihak tergugat. Jawaban ini dibuat rangkap tiga. Lembar pertama untuk penggugat, lembar kedua, untuk hakim, lembar ketiga untuk arsip tergugat sendiri.

Page 5: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KETIGA (REPLIK)

Pada sidang ini penggugat dan kuasa hukumnya menyerahkan replik, satu untuk hakim, satu untuk tergugat, satu untuk penggugat itu sendiri. Replik adalah tanggapan penggugat terhadap jawaban tergugat

Page 6: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KEEMPAT (DUPLIK)

Dalam sidang ini, tergugat menyerahkan duplik, yaitu tanggapan tergugat terhadap replik penggugat, kurang lebih berisi meneguhkan sikap konsistensi pendirian yang disampaikan dalam jawaban atas gugatan

Page 7: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KELIMA (PEMBUKTIAN PENGGUGAT)

Penggugat mengajukan bukti-bukti yang memperkuat dalil-dalil penggugat sendiri dengan melemahkan dalil-dalil tergugat.

Page 8: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KEENAM (PEMBUKTIAN TERGUGAT)

Jalan nya sidang sama dengan sidang pembuktian dari pihak penggugat, dengan catatan bahwa yang mengajukan bukti-bukti dan saksi-saksi adalah tergugat, sedang tanya jawabnya kebalikan dari sidang kelima

Page 9: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KETUJUHPenyerahan kesimpulan, hasil-hasil yang diperoleh atau ditemukan selama proses persidangan. Isi pokok kesimpulan sudah barang tentu dibuat menguntungkan masing-masing pihak yang berperkara

Page 10: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO SIDANG KEDELAPANDinamakan sidang putusan hakim. Hakim membaca putusan yang seharusnya dihadiri oleh para pihak. Setelah selesai membaca putusan maka kakim mengetuk palu tiga kali dan para pihak diberi kesempatan untuk mengajukan banding apabila tidak puas dengan putusan hakim.Pernyataan banding ini harus dilakukan dalam jangka waktu 14 hari terhitung ketika putusan dijatuhkan.

Page 11: PROSES JAWAB MENJAWAB

KUMULASI GUGATAN

Page 12: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO MACAM-MACAM KOMULASI GUGATAN

1. Komulasi Subyektif: penggabungan dari subyek (pasal 127 HIR,151 Rbg, 1283-1284BW dan 18 Wvk

2. Komulasi Obyektif : Penggabungan tuntutan dalam satu perkara sekaligus. Tetapi Putusan MA No 880 K/Sip/1970 untuk menghindari putusan yang saling bertentangan Procesual doelmatig.Pengecualian:

3. Gugatan tertentu yang diperlukan suatu acara khusus (gugat cerai) sedangkan lain memerlukan acara biasa (gugatan memenuhi perjanjian)

4. Hakim tidak berwenang secara relative u memeriksa salah satu tuntutan yang diajukan bersama-sama dalam satu gugatan dengan tuntutan lain.

5. Tuntutan tentang Bezit tidak boleh bersama-sama dengan tuntutan tentang eigendom dalam satu gugatan pasal 103 Rv

Page 13: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO KETENTUAN PENGGABUNGAN

1. Harus ada hubungan batin satu sama lainnya, sehingga memudahkan proses, dapat menghindarkan kemungkinan putusan saling bertentangan serta bermanfaat ditinjau dari segi acara atau Procesueel doelmatig (Yurisprudensi MARI, tanggal 6 Mei 1975, Nomor 880 K/Sip/1973

2. Haruslah dengan mengingat asas “ Cepat dan Murah” (Yurisprudensi MARI, tanggal 3 Desember 1974, Nomor 1043 K/ Sip/ 1971 jo. Pasal 4 ayat (2) UU No. 4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman, asas “sederhana, cepat dan biaya ringan”

3. Mengenai ketentuan hukum acara yang mengaturnya tidak ada perbedaan, misalnya tentang perkara HAKI (MEREK, PATEN, HAK CIPTA, dll.) dengan perkara PMH berdasarkan 1365 BW (Yurisprudensi MARI, Tanggal 13 Desember 1972, Nomor 677 K/ Sip/1972

Page 14: PROSES JAWAB MENJAWAB

PERUBAHAN DAN PENCABUTAN GUGATAN

M.HAMIDI MASYKUR SH,M.Kn

Page 15: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO PERUBAHAN GUGATAN1. Perubahan thd gugatan yang belum dikirim kepada Tergugat2. Perubahan thd gugatan yang telah dikirim kepada Tergugat

Apabila bersifat prinsip maka gugatan harus dicabut terlebih dahulu

Apabila tidak prinsip, maka perubahan dapat dilakukan pada sidang pertama, yaitu tingkat perdamaian (mediasi) atau sebelum pihak tergugat menyampaikan gugatan untuk itu perlu ada persetujuan dari TERGUGAT.

(pasal 271 Rv: Penggugat mempunyai hak penuh untuk mencabut gugatan, tanpa perlu persetujuan )

Page 16: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO PENTING!

1. Perubahan/ pencabutan gugatan sebelum jawaban, maka penggugat dapat melakukan dengan cara menyampaikan kepada Hakim, tanpa perlu persetujuan dari Tergugat (pasal 271 ayat (1) Rv). Akan tetapi poin-poin yang diubah atau pencabutan itu harus diberitahukan kepada pihak lawan (Tergugat)

2. Perubahan/Pecabutan Gugatan setelah ada jawaban dari Tergugat, maka harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari pihak lawan (pasal 271 ayat (2) Rv

3. Yurisprudensi MARI, tanggal 14 Oktober 1970, Nomor 546 K/Sip/ 1970 (Perubahan dan pencabutan gugatan masih bisa dilakukan, meskipun pada tingkat pemeriksaan, kesimpulan atau tinggal menunggu putusan, asal mendapat persetujuan dari PIHAK LAWAN

Page 17: PROSES JAWAB MENJAWAB

JAWABAN TERGUGAT

Page 18: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

18

EKSEPSI

Eksepsi merupakan suatu tangkisan atau bantahan dari pihak tergugat terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyentuh pokok perkara.

Eksepsi ditujukan kepada hal-hal yang menyangkut syarat-syarat atau formalitas gugatan; yaitu jika gugatan yang diajukan mengandung cacat atau pelanggaran formil yang mengakibatkan gugatan tidak sah yang karenanya gugatan tidak dapat diterima (inadmissible).

Tujuan pokok pengajuan eksepsi yaitu agar pengadilan mengakhiri proses pemeriksaan tanpa lebih lanjut memeriksa materi pokok perkara. Pengakhiran yang diminta melalui eksepsi bertujuan agar pengadilan menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet ontvankelijk).

Page 19: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

19

JENIS EKSEPSI (1)

Pasal 125 ayat (2), 132 dan 133 HIR hanya memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut dan relatif. Namun, Pasal 136 HIR mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi.

Dilihat dari Ilmu Hukum, jenis eksepsi terbagi atas:1. Eksepsi Prosesuil (Processuele Exceptie)2. Eksepsi Prosesuil di Luar Eksepsi Kompetensi3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)

Page 20: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

20

JENIS EKSEPSI (2)Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan.Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu:

1. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Absolut Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang melakukan pemeriksaan perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk

mengadili perkara tersebut, karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk wewenang pengadilan negeri tersebut melainkan wewenang badan peradilan lain, misalnya PTUN atau Pengadilan Agama.

Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung, bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 HIR).2. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Relatif

Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena tempat

kedudukan atau obyek sengketa tidak berada dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkara tersebut.

Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan pada permulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara.

Putusan dituangkan dalam bentuk:- Putusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak; atau- Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan.

Page 21: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

21

JENIS EKSEPSI (3)

Add. 2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi KompetensiEksepsi prosesual di luar eksepsi kompetensi terdiri dari berbagai

bentuk atau jenis. Yang terpenting dan yang paling sering diajukan dalam praktik, antara lain:1. Eksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak sah2. Eksepsi Error in Persona

Tergugat dapat mengajukan eksepsi ini, apabila gugatan mengandung cacat error in persona.

3. Eksepsi Res Judicata atau Ne Bis In IdemEksepsi terhadap perkara yang sama yang telah pernah

diputus hakim dan putusannya telah memiliki kekuatan hukum tetap.4. Eksepsi Obscuur Libel

Yang dimaksud dengan obscuur libel, surat gugatan penggugat kabur atau tidak terang (onduidelijk).

Page 22: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

22

Jenis Eksepsi (4)

Add. 3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)Jenis eksepsi materiil (Materiele Exceptie)

1. Eksepsi dilatoir (dilatoria exceptie)Adalah eksepsi yang menyatakan bahwa gugatan penggugat belum dapat dikabulkan, dengan kata lain gugatan penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa sengketanya di pengadilan karena masih prematur (terlampau dini).

2. Eksepsi peremptoir (exceptio peremptoria)Adalah eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan,

misalnya oleh karena gugatan telah diajukan lampau waktu (Kadaluwarsa) atau bahwa utang yang menjadi dasar gugatan telah dihapuskan.

Cara Pengajuannya diajukan bersama-sama dengan jawaban mengenai pokok perkara.

Cara Penyelesaiannya diperiksa dan diputus bersama-sama dengan pokok perkara. Oleh karena itu, putusannya tidak berbentuk putusan sela, tetapi langsung sebagai satu kesatuan dengan putusan pokok perkara dalam putusan akhir.

Page 23: PROSES JAWAB MENJAWAB

GUGATAN REKONVESI

Page 24: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO

24

REKONVENSI

Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat balik) terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya [Pasal 132a ayat (1) HIR].

Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersama-sama dengan jawaban tergugat (Pasal 132b HIR jo 158 RBg).

Tujuan rekonvensi antara lain:1. Menegakkan Asas Peradilan Sedehana2. Menghemat biaya perkara3. Mempercepat penyelesaian sengketa4. mempermudah pemeriksaan5. menghindari putusan yang saling bertentangan

Page 25: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO LANJUTAN Komposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan Rekonvensi

a. Komposisi GugatanGugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan

asal), sedangkan Gugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)

b. Komposisi para PihakPenggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan Berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal sebagai Penggugat Rekonvensi pada saat yang bersamaan berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.

Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) pada umumnya diperiksa bersama-sama dan diputus dalam satu putusan hakim. Pertimbangan hukumnya memuat dua hal, yaitu pertimbangan hukum dalam konvensi dan pertimbangan hukum dalam rekonvensi.

Page 26: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO Lanjutan Pada asasnya tuntutan rekonvensi dapat meliputi

segala hal ada pengecualiannya(ps132a(1) no 1,2,3 HIR,157,158 Rbg.

1. Bila penggugat dalam konvensi bertindak karena suatu kualitas tertentu, sedang tuntutan rekonvensi akan mengenai diri penggugat pribadi atau sebaliknya. Misalnya bertindak sebagai pihak formil(wali), maka tuntutan rekonvensi tidak boleh ditujukan kepada penggugat secara pribadi. Bila penggugat bertindak sebagai pemberes (vereffenaar) suatu perseroan, maka tuntutan rekonvensi tidak boleh mengenai penggugat secara pribadi

2. Bila Pengadilan Negeri yang memeriksa gugat konvensi tidak wenang memeriksa gugat rekonvensi

3. Dalam perkara yang berhubungan dengan pelaksanaan putusan

Page 27: PROSES JAWAB MENJAWAB

MASUKNYA PIHAK KETIGA

Page 28: PROSES JAWAB MENJAWAB

LOGO INTERVENSI

DASAR HUKUM Pasal 279-282 BRv“Masuknya pihak ketiga dalam suatu perkara perdata yang sedang berlangsung bila dia juga mempunyai kepentingan (interest)”Bentuknya :1. Voeging (menyertai) dengan cara menggabungkan diri kepada

salah satu pihak.2. Tussenkomst (menengahi) berdiri sendiri (tidak memihak salah satu

pihak.3. Vrijwaring (penanggungan) :

Mirip tapi tidak sama dengan intervensi karena insiatifnya tidak dari pihak ketiga yang bersangkutan.

Ikutsertanya karena diminta sebagai penjamin/pembebas oleh salah satu pihak yang berperkara.

4. Exceptio Plurium Litis Consortium: Masuknya pihak ketiga karena ditarik oleh salah satu pihak yang berperkara. Dilakukan karena pihak tersebut tidak lengkap. Contoh dalam perkara warisan.

Page 29: PROSES JAWAB MENJAWAB

www.themegallery.com