Proses Belajar Konsumen

24
Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 1 PROSES BELAJAR KONSUMEN Dosen : Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc Sumber: Sumarwan, U. 2003. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Jakarta: PT Ghalia Indonesia

description

silahkan bagi yang mau mempelajarinya...

Transcript of Proses Belajar Konsumen

Page 1: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 1

PROSES BELAJAR KONSUMEN

Dosen : Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc

Sumber:Sumarwan, U. 2003. Perilaku

Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran.

Jakarta: PT Ghalia Indonesia

Page 2: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 2

ARTI PROSES BELAJARBelajar adalah perubahan perilaku yang relatif

permanen yang diakibatkan oleh pengalaman.(Solomon, 1999)

Dari perspektif pemasaran, merupakan sebuah proses dimana seseorang memperoleh pengetahuan dan pengalaman pembelian dan konsumsi yang akan

diterapkan pada perilaku yang terkait pada masa yang akan datang.

(Schiffman dan Kanuk, 2000)Belajar adalah suatu proses dimana pengalaman akan

membawa kepada perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku.

(Engel, Blackwell dan Miniard, 1995)Belajar dapat dipandang sebagai perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang muncul akibat

pengalaman.(Loudon dan Della Bitta, 1993)

Page 3: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 3

HAL - HAL PENTING DARI BELAJAR :

Belajar adalah proses yang berkelanjutan Pengalaman memainkan peranan dalam proses

belajar Terminologi belajar memiliki makna yang luas

SYARAT PROSES BELAJAR : Motivasi (motivation)

Isyarat (cues)

Respons (response)

Pendorong atau penguatan (reinforcement)

Page 4: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 4

MOTIVASI Daya dorong dari dalam diri

konsumen, yang muncul karena adanya kebutuhan.

ISYARAT • Stimulus yang mengarahkan

motivasi• Mempengaruhi cara konsumen

bereaksi terhadap suatu motivasi

Page 5: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 5

RESPONS Reaksi konsumen terhadap

isyarat

PENDORONG ATAU PENGUATAN Sesuatu yang meningkatkan

kecenderungan seorang konsumen untuk berprilaku pada masa yang akan datang karena adanya isyarat atau stimulus.

Page 6: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 6

PROSES BELAJAR PERILAKUJenis-jenis Proses Belajar :

• Proses belajar kognitif (cognitif approach)

Proses belajar yang dicirikan oleh adanya perubahan pengetahuan, yang menekankan kepada proses

mental konsumen untuk mempelajari informasi.

• Proses belajar perilaku (behaviorist approach)

Proses belajar yang terjadi karena konsumen bereaksi terhadap lingkungannya atau stimulus luar.

Terbagi atas 3 bagian :• Proses belajar classical conditioning• Proses belajar instrumental conditioning• Proses belajar vicarious learning

Page 7: Proses Belajar Konsumen

7

CLASSICAL CONDITIONINGSuatu teori belajar yang mengutarakan bahwa mahluk

hidup, baik manusia maupun binatang adalah mahluk pasif yang bisa diajarkan perilaku tertentu melalui pengulangan (repetition atau conditioning).

Terjadi jika suatu suatu stimulus yang menyebabkan suatu respons dipasangkan dengan stimulus lain yang tidak bisa menghasilkan suatu respons.

PERCOBAAN PAVLOV

Ivan Pavlov adalah seorang psikolog Rusia yang melakukan percobaan terhadap seekor anjing untuk membuktikan teori belajar classical conditioning.

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC

Page 8: Proses Belajar Konsumen
Page 9: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC9

TERMINOLOGI CLASSICAL CONDITIONING

SETELAH PENGULANGAN

Stimulus TerkondisiBel

Stimulus TerkondisiBel

Respons TerkondisiAir Liur

Respons TerkondisiAir Liur

Stimulus Tidak TerkondisiDaging

Stimulus Tidak TerkondisiDaging

Stimulus TerkondisiBel

Stimulus TerkondisiBel

Respons Tidak TerkondisiAir Liur

Respons Tidak TerkondisiAir Liur

Model Dasar Classical Conditioning Dari Parlov (Schiffman dan Kanuk, 2000)

Page 10: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 10

Stimulus TerkondisiBerita Pukul 6.00

Stimulus TerkondisiBerita Pukul 6.00

Respons TerkondisiAir Liur

Respons TerkondisiAir Liur

Stimulus TerkondisiAroma Makan MalamStimulus Terkondisi

Aroma Makan Malam

Stimulus TerkondisiBerita Pukul 6.00

Stimulus TerkondisiBerita Pukul 6.00

Respons TerkondisiAir Liur

Respons TerkondisiAir Liur

SETELAH PENGULANGAN

Model Parlov yang Diterapkan untuk Memahami Hubungan Antara Berita TV dan Makan Malam

(Schiffman dan Kanuk, 2000)

Page 11: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 12

APLIKASI CLASSICAL CONDITIONING DALAM PEMASARAN1. Pengulangan (repetition)

2. Generalisasi Stimulus (stimulus generalization)

3. Diskriminasi Stimulus (stimulus discrimination)

PENGULANGAN

Proses menyampaikan pesan kepada konsumen berulang kali, dengan frekuensi yang berkali-kali.

Page 12: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 13

GENERALISASI STIMULUS

Kemampuan seorang konsumen untuk bereaksi sama terhadap stimulus yang relatif berbeda.

1. Perluasan Lini Produk (Product Line Extention)

Menambahkan produk baru yang terkait atau sejenis kepada produk lama dengan merek yang sudah ternama.

Page 13: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 14

Memberikan merek yang sama kepada semua lini produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan.Retail Private Branding : prinsip family branding yang diterapkan pengecer dengan memberikan merek toko pada beberapa produk yang dijualnya.

2. Merek Keluarga (Family Branding)

Page 14: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC15

3. Me-too Products (Look-Alike Packaging)

Suatu konsep yang membuat kemasan mirip

dengan kemasan mirip dengan kemasan produk pesaing, yang

biasa melakukan ini adalah follower yang berusaha

membuat kemiripan dengan produk pemimpin pasar.

4. Similar Name

Prinsipnya bahwa pesaing ingin membuat citra produknya

sama dengan pemimpin pasar di mata konsumen.

Page 15: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 16

5. Licencing

Praktik pemberian merek dengan menggunakan nama-nama selebriti, nama desainer, nama produsen, nama perusahaan, bahkan tokoh-tokoh film kartun. Nama tersebut digunakan sebagai merek produk tertentu dengan imbalan fee atau sewa.

Page 16: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 17

DISKRIMINASI STIMULUS (Stimulus Discrimination)

Diskriminasi stimulus >< Generalisasi stimulus

Generalisasi stimulus:Konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan yang sama dar berbagaistimulus yang relatif berbeda

Diskriminasi stimulus:Konsumen diharapkan bisa mengambil kesimpulan berbeda terhadap

beberapa stimulus yang mirip satu dengan yang lainnya

Ketika konsumen mampu membedakan berbagai stimulus yang mirip, maka konsumen tersebut telah melakukan proses belajar classical conditioning

• Positioning: citra atau image atau persepsi yang dimiliki konsumen terhadap produk tersebut

• Differentiation: pemasaran atau produsen berusaha mengkomunikasikan berbagai atribut dari produknya yang berbeda atau yang tidak dimiliki oleh produk lain

Page 17: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 18

Pembelian produk

Puas/Tidak Puas

Imbalan bagikonsumen

Reward

Pengalaman

Membeli lagi produk

PROSES BELAJAR INSTRUMENTAL (OPERANT CONDITIONING)

Pengalaman terhadap membeli suatu produk berdasarkan reward yang dirasakan

Page 18: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 19

CONDITIONING

CLASSICAL OPERANT

• Membuat asosiasi antara dua stimulus yang selalu dipasangkan bersama-sama.

• Menghasilkan respon yang dipaksakan (tidak sukarela = involuntarily) dan respons yang sederhana

• Menjelaskan perilaku yang sederhana

• Tidak melalui proses trial and error

• Proses belajar yang terjadi karena adanya reward yang diterima konsumen

• Respons yang terkontrol (konsumen yang menentukan atau memiliki kontrol terhadap perilakunya)

• Memahami perilaku yang sulit

• Melalui proses trial and error

Page 19: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 20

KONSEP OPERANT CONDITIONING

1. Penguat (reinforcer)– Penguatan positif (positive reinforcer)

Hal-hal positif yang diterima konsumen karena mengkonsumsi atau membeli suatu produk

– Penguatan negatif (negative reinforcer)Hal-hal negatif atau sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan dirasakan konsumen karena ia tidak mengkonsumsi atau membeli suatu produk atau jasa

2. Hukuman (punishment)Hal-hal negatif atau tidak menyenangkan yang diterima konsumen karena dia melakukan suatu perbuatan. Contoh: pelanggaran lalu lintas

3. Kepunahan (extinction)Konsumen menganggap bahwa stimulus tidak dapat memberikan kepuasan yang diharapkannya. Kekecewaan mengakibatkan dihentikannya pembelian suatu produk

4. ShappingKonsumen diarahkan untuk melakukan suatu perilaku (mendatangi mal) sebelum dia bisa melakukan perilaku yang diharapkan konsumen

Page 20: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 21

BENTUK PENGUATAN

• Product reinforcementProduk yang dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, produk tersebut dengan sendirinya memberikan penguatan kepada konsumen apakah ia akan membeli ulang produk tersebut atau menghentikannya

• Nonproduct reinforcementProdusen memberikan contoh produk baru ke konsumen pada saat maupun sebelum peluncuran produk baru tersebut. Pengalaman konsumsi akan mempengaruhi konsumen dalam membeli produk tersebut di masa mendatang

Page 21: Proses Belajar Konsumen

JADWAL PEMBERIAN PENGUATAN• Fixed-Interval Reinforcement

Penguatan diberikan pada waktu tertentu secara rutin• Variable-Interval Reinforcement

Penguatan diberikan pada interval waktu yang bervariasi• Fixed-Ratio Reinforcement (Schedule)

Penguatan dilakukan jika konsumen telah melakukan respons (pembelian) dalam jumlah tertentu

• Variable-Ratio Reinforcement (Schedule)Penguatan diberikan kepada konsumen jika ia telah melakukan sejumlah respons, namun konsumen tidak mengetahui berapa jumlah respons yang diperlukan agar ia memperoleh penguatan

Solomon, Peter & Olson (1999)

• Total Reinforcement, penguatan yang diberikan kepada konsumen yang melakukan respons yang sesuai

• Partial Reinforcement, penguatan yang diberikan tidak kepada setiap respons yang dilakukan konsumen

Engel, Blackwell & Miniard (1995)

Page 22: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 23

OBSERVATIONAL LEARNING (VICARIOUS LEARNING)

DEFINISIProses belajar yang dilakukan konsumen ketika ia mengamati tindakan

dan perilaku orang lain dan konsekuensi dari perilaku tersebut. Konsumen meniru perilaku dari orang lain tersebut, sehingga dikenal sebagai

modeling

Page 23: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 24

TIGA PENGGUNAAN VICARIOUS LEARNING DALAM STRATEGI PEMASARAN

• Mengembangkan respons baruMempergunakan model untuk memperagakan bagaimana produk tersebut digunakan

• Mencegah respons yang tidak dikehendakiMenggunakan tokoh atau model yang baik yang bisa menjadi panutan konsumen dan dapat memberikan kepercayaan

• Memfasilitasi responsModel digunakan untuk memperagakan produk sehingga menjadi daya tarik konsumen untuk bisa meniru model tersebut

Page 24: Proses Belajar Konsumen

Dr. Ir. Ujang Sumarwan, MSC 25

TERIMA KASIH