PROSEDUR RESMI OBAT DAN MAKANAN DI AMERIKA
description
Transcript of PROSEDUR RESMI OBAT DAN MAKANAN DI AMERIKA
PROSEDUR RESMI OBAT DAN MAKANAN DI AMERIKA
MIKROBIOLOGI ANALITIK (BM-3202)
Disusun oleh:Retnoastuti R.L 10406004
Laras Cempaka 10406007Siti Aisyah A. 10406009Venesia F. D. 10406010Nurul Rizka H. 10406013
Andhiniar Dwi P. 10406023Intan Nurul R 10406027
Ahmad Efendi 10406038Puti Utari Emilia 10605115
Sistem Keamanan Pangan di U.S. Karakteristik :
Wewenang pemegang kekuasaan Sains, dan Partisipasi publik
Sistem Keamanan Pangan yang memiliki Kekuatan, Fleksibilitas, Sains berdasarkan pada aturan pemerintah dan hukum yang berlaku serta tanggung jawab pihak industri untuk menghasilkan pangan yang aman untuk dikonsumsi.
Pedoman
Produk aman dipasarkan Based on science Pemerintah memiliki tanggung jawab Manufakturer, distributor, importer
dan pihak lain diharapkan taat dan bertanggung jawab
Proses regulator : transparant & dapat diakses publik
Principal federal regulatory organizations Department of Health and Human
Services' (DHHS) Food and Drug Administration (FDA), the U.S. Department of Agriculture's
(USDA) Food Safety and Inspection Service
(FSIS) and Animal and Plant Health Inspection
Service (APHIS), and the Environmental Protection Agency
(EPA)
FDA : melindungi konsumen dari tidak murni, tidak terlindungi, perbuatan curang label suatu produk.
FSIS : menjamin daging, hewan ternak, dan telur tetap aman, sehat, dan terlabel secara akurat.
EPA : perlindungan kesehatan publik dan lingkungan dari resiko pestisida, menaikkan mutu manajemen hama/ pengganggu.Tidak ada produk makanan yang terlabeli legal di U.S. jika mengandung food additive atau residu obat yang tidak diberi izin FDA atau residu pestisida tanpa toleransi EPA
APHIS' : melindungi tanaman dan hewan dari penyakit. Lainnya : Federal Food, Drug, and Cosmetic Act (FFDCA), the Federal Meat Inspection Act (FMIA), the Poultry Products Inspection Act (PPIA), the Egg Products Inspection Act (EPIA), Food Quality Protection Act (FQPA), and Public Health Service Act.
Desain Fasilitas dan Infrastruktur Mudah untuk dibersihkan Melindungi produk dari kontaminasi
mikroba, fisika, dan kimia
Minimize contamination and cross contamination • physical design,• emphasizing proper product flow, • using appropriate construction
materials, • managing facility traffic, and • ensuring proper airflow
External/Internal Structures facility and to its processing areas providing adequate space for operations ensuring adequate drainage of
processing and wash water installing food contact surfaces that are
easy to clean and maintain designing areas and structures to
protect the product and equipment from contamination
Adequately screening open windows, vents, fans, and similar features to prevent pest (insect, bird, rodent, reptile) entry
Closing all exterior doors and entrances when not in use and ensuring an adequate seal when exterior doors and entrances are closed
Properly constructing all walls, ceilings, windows, doors, floors, and overheads (e.g., pipes, air vents, and lights) and maintaining them in good condition (e.g., no cracks, rust, breakage, missing parts, or dips allowing puddles to form) so that they do not harbor pests or pathogens
Designing properly sloping floors to drains (¼ inch per foot), and sealing and keeping them in good repair so as to provide adequate drainage
Designing floor drains to prevent the accumulation of water in or around the drains and making drains accessible for cleaning
Fitting floor drains with seals and grates capable of preventing pest entry
Using floor flumes with caution due to the potential for water aerosol contamination of the room air and nearby equipment surfaces
Equipment Design, Construction, and Maintenance
Equipment Design and Construction Equipment Maintenance
Strategy for Producing Safe Foods
GMP (Good Manufacturing Practices)
both requirements and guidelines for manufacturing of food and drug products in a sanitary environment, developed by FDA.
To control the risk of contaminating foods with filth, chemicals, microbes, and other means during their manufacture.
GMPs categories Maintenance of physical facilities Cleaning and sanitizing of equipment
and utensils Storage and handling of clean
equipment and utensils Pest control Proper use and storage of cleaning
compounds, sanitizers, and pesticides Employee training Plant design Quality assurance assessment
SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURES (SSOP)
written procedures necessary to ensure sanitary conditions in the food plant.
specific, but similar to plants in the same or a similar industry
include written steps for cleaning and sanitizing to prevent product adulteration
SSOP records must be maintained on-site for 48 hours and maintained for a minimum of six months.
SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURES PLAN1. Safety of Processing Water and Ice 2. Condition and Cleanliness of Food Contact Surface (including utensils, gloves and outer garments)3. Prevention of Cross Contamination4. Maintenance of Hand Washing, Hand Sanitizing and Toilet Facilities5. Control of Employee Health Conditions6. Protection of Food from Adulterants7. Proper Labelling, Storage and Use of Toxic Compounds8. Pest from Food Plant
Safety of Processing Water and Ice
Monitoring : Identify source and distribution of water used Maintain wells in good working condition Maintain temperature Maintain water quality Keep water cooling and chilling equipment
clean Keep water and ice clean sanitary Keep store and transport ice and water under
sanitary conditions
Condition and Cleanliness of Food Contact Surface
Monitoring : Condition of the food contact surface Cleanliness and sanitation of food contact
surface Type and concentration of sanitizers used Gloves and outer germents which might
contact food are clean and in good condition Visual inspection (surface of utensils,
gloves and outer garments), chemical testing (sanitizer concentration), microbial test
Prevention of Cross Contamination Cros contamination : transfer
biological/chemical contaminants to food products from raw food, food handlers or food handling environment.
Monitoring : Separation of raw and cooked or ready-to-eat
food product or handling/process activities Separation/protection of food product in
storage Food handling/processing areas and
equipment cleaned and sanitized
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
systematic preventive approach to identify potential food safety hazards (biological, chemical and physics)
involves seven principles : Analyze hazards Identify critical control points. Establish preventive measures with
critical limits for each control point. Establish procedures to monitor the
critical control points Establish corrective actions to be taken
when monitoring shows that a critical limit has not been met
Establish procedures to verify that the system is working properly
Establish effective recordkeeping to document the HACCP system.
Sanitation Operation
Mikro-jasad patogen mungkin ditemukan di lantai, di saluran, dan di atas permukaan penyaringan, penggolongan, pengolahan, dan kemasan perlengkapan.
Tanpa latihan kebersihan yang layak, permukaan ini mungkin menjadi sumber pencemaran mikroba.
Program Sanitasi
1. Cleaning and Sanitizing ChemicalsMembersihkan dan mensanitasi bahan-bahan kimia yang mungkin beracun dan seharusnya disimpan ditempat yang kering, aman dan berventilasi jauh dari lalulintas fasilitas dan seharusnya pula ditangani oleh tenaga kerja yang terlatih dalam menggunakan bahan-bahan kimia tersebut.
2. Pest ControlPest control program akan mengimplementasikan keseluruhan proses fasilitas untuk mengeliminasi hama-hama seperti rodents, burung, reptil dan serangga yang bisa menjadi vektor untuk varietas pada patogen
Cleaning and Sanitizing Chemicals Memakai air mutu yang memadai
untuk pembersihan dan menyucihamakan di suhu yan sesuai untuk bahan kimia bekas
Memberi label yang jelas pada bahan-bahan kimia yang beracun
Memonitor keefektifan dari pembersihan dan sanitasi bahan kimia dengan inspeksi visual dan uji lingkungan untuk pertumbuhan mikroba
Pest Control
Menjaga pintu keluar tertutup ketika tidak digunakan
Menyingkirkan perlengkapan yang bekas (tua) dari fasilitas
Mempertahankan bagian luar yang melindungi fasilitas di cara yang akan mengontrol hama harborage
Memakai tirai jendela dan pintu kasa untuk semua pintu, dan kipas angin di semua pintu keluar-masuk.
Sanitary Facilities and Controls1. Employee
Changing Facilities and Toilets
2. Hand Washing Facilities
3. Air Quality4. Water Supply5. Environmental
Monitoring
Hand Washing Facilities
Menyediakan bak cuci, air ledeng panas dan dingin persiapan pembersihan tangan efektif yang mutu dan memadai (e.g., sabun cair)
Alat pengeringan tangan sanitasi (seperti serbet kertas yang dapat dibuang)
Memasang alat kontrol air (seperti lutut, kaki, atau kontrol kran siku) yang akan melindungi terhadap pencemaran pada tangan bersih
Mengirimkan tanda yang memperlihatkan prosedur pencucian tangan
Environment Monitoring
Menampilkan sampel lingkungan pada kedua kontak makanan dan non kontak permukaan makanan
Determinasi target patogen, lokasi uji dan frekuensi sampel
Fokus memonitor lingkungan dengan indikator organisme seperti Listeria spp, yang akan mengindikasikan kontaminasi mikroba tapi non patogen dan lebih mudah dideteksi daripada terget yang patogen
Pekerja
Kesehatan dan Higienitas Pekerja Kontrol Penyakit
Pengembangan peraturan perusahaanMelakukan pelatihan bagi karyawan untuk mengetahui gejala dan tanda-tanda penyakit infeksi
KebersihanMenjaga kebersihan diriMencuci tangan secara efektif dan berkala dan sanitasi tangan jika dibutuhkanMenjaga dan mencuci peralatan keamanan sebelum bekerja, atau saat dibutuhkan
Pelatihan Kesehatan dan higienitas pekerja
Teknik mencuci tangan yang benarPemakaian seragam yang tepatTata cara pelaksanaan kerja yang benar
Tugas dan tanggung jawab pekerjaUntuk membantu pekerja akan pentingnya tugas yang diemban, dan meminimalisir bahaya mikroba pada makanan
Prinsip dan praktek sanitasiMemahami prinsip dan metode yang dibutuhkan untuk sanitasi dan pembersihan yang efektif, terutama yang berhubungan dengan keamanan makanan
Mengapa Amerika Melakukan ini semua (kontrol produksi makanan olahan)? Pertama, Meningkatkan nilai
ekonomi produk olahan Kedua, Menumbuhkan inovasi
teknologi modern Ketiga, Meningkatkan apresiasi
terhadap produk. Keempat, Membentuk SDM
berkualitas dan kompeten
Canned Food Alliance (CFA)• Canned Food Alliance (CFA) sebuah
perkumpulan dari pembuat baja, kaleng, prosesor makanan terpilih yang bergabung untuk mempromosikan nutrisi dan keuntungan dari makanan kaleng.
• Misi utama dari CFA adalah menyediakan sumber informasi nutrisi, keuntungan, permintaan jaman, dan keragaman makanan kaleng.
• Dua dari tiga warga Amerika tidak memakan buah-buahan dan sayuran, makanan kaleng menjadi salah satu jalan untuk menjaga nutrisi dalam gaya hidup yang talah ada.
• Beberapa universitas telah mempelajari bahwa buah-buahan dan sayuran kaleng memiliki nutrisi yang sama dengan buah-buahan atau sayuran segar, yang membuat warga Amerika memulai untuk makan lebih sehat. Tambahan, makanan kaleng sangat mudah diperoleh oleh siapapun, dimanapun, kapanpun. (http://www.steel.org)
Quick Facts Hampir semua sayuran dan buah-buahan kaleng bebas lemak Berdasarkan studi epidemiologi wortel kalengan, dapat dijadikan
bagian dr diet sehat memiliki potensi untuk mengurangi resiko kanker
Tomat kalengan dan saos tomat sumber terbaik lycopene. Lycopene, ditemukan pada buah dan sayuran merah, dapat membantu mencegah beberapa kanker khusunya kanker prostate. Pemanasan dari pengalengan lycopene pada tomat dapat diserap lebih baik dalam tubuh
Hanya dibutuhkan pemanasan karena sudah terlebih dahulu dimasak.
Kandungan garam pada beberapa produk makanan kaleng dapat dikatakan rendah
Sayuran kalengan seperti bayam, aprikot, wortel, labu tinggi karoten antioksidan
Kacang kalengan (berbagai macam tipe) biasanya kandungan lemaknya rendah
Blueberry kalengan memberikan banyak flavonoids, lebih dari yang biasanya antioksidan
Facts About the Canning Process• Makanan yang dipersiapkan, seperti sup, harus
dikalengkan segera setelah dimasak untuk menjaga kesegarannya.
• Sekali kaleng telah disegel dan diproses dengan panas, maka kualitas makanan bisa bertahan sampai 2 tahun dan aman dimakan selama kalengnya tidak penyok atau bocor.
• Sayur dan buah dalam kaleng tidak menggunakan bahan pengawet dikemas dalam keadaan matang, dimasak dalam temperatur tinggi, dan disterilisasi.
• Tempat pengalengan berada dekat dengan perkebunan makanan kaleng dalam keadaan segar.
What about Vitamins, Minerals and Protein?• Buah labu kaleng sumber beta karoten• Pengalengan merupakan cara yang paling aman dalam
pengawetan makanan. Bertahan sampai 2 tahun, vitamin dan nutrisinya stabil.
• Produk daging&ikan kaleng kaya protein, protein tidak rusak oleh pemanasan
• Bayam kaleng memiliki vitamin A yang sama jumlahnya seperti pada saat masih segar.
• Sayur dan buah kaleng tinggi vitamin A.• Kacang kaleng sumber protein, serat, besi, thiamin,
dan folat.• Kadar vitamin C dalam sayur dan buah kaleng tidak
berkurang setelah 2 tahun.
Canned Food is Good for Your Health.• Sebagian besar sayur dan buah kaleng
bebas lemak. • Wortel kaleng reduksi resiko kanker. • Tomat kalenglycopene lebih tinggi
daripada tomat segar. Lycopene mereduksi resiko kanker, dan lebih efektif dikonsumsi setelah tomat dimasak atau dikaleng.
• Makanan kaleng hanya perlu dipanaskan, nutrisi yang hilang hanya sedikit.
• Makanan kaleng memiliki kadar garam yang rendah, atau tidak ada sama sekali.
Canned Foods are Good Sources of Many Nutrients.• Pengalengan merupakan cara yang
paling aman untuk mengawetkan makanan. Bisa bertahan minimal 2 tahun, kadar nutrisi stabil.
• Nutrisi makanan kaleng bertahan sampai 2 tahun disegel rapat dan vakum.
• Sayur dan buah kaleng vitamin A dan C tinggi.
Berdasarkan penelitian University of Illinois Department of Food Science and Human Nutrition, sayur dan buah kaleng memiliki kadar serat yang sama dengan pada saat segar menurunkan resiko serangan jantung dan kanker.
Fresh Fruits and Vegetables Standard Quality Primary Production Environmental Hygiene Hygienic Primary Production of Fresh Fruits and
Vegetables Agricultural input requirements Indoor facilities associated with growing and
harvesting Personnel health, hygiene and sanitary facilities Equipment associated with growing and harvesting
Handling, Storage and Transport Prevention of cross-contamination Storage and transport from the field to the packing
facility
Cleaning Maintenance and Sanitation Cleaning programs Cleaning procedures and methods Pest control systems Waste management
Packing Establishment : design and Facilities Control of operation
Control of Food Hazards Key Aspects of Hygiene Control Systems
Time and temperature control Specific process steps Microbiological and other specifications Microbial cross-contamination Physical and chemical
Incoming Material Requirements Packing Water Used in the packing
Establishment Management and Supervision Transportation
Pengemasan Umum Minuman
Pengemasan minuman tergantung dari karakeristik minuman itu sendiri
Susu dan jus material komposit atau botol Cream dan yoghurt gelas plastik Softdrink wadah plastik tahan asam
2 teknik yang sering digunakan saat pengemasan produkUltrasonic Welding Technique Proses cepat Tidak ada pengaruh suhu (cocok untuk produk sensitif Tidak menggangu kualitas produk Tidak membutuhkan zat aditif Branson's Technique Membutuhkan sistem tenaga tinggi listrik Didukung oleh software tertentu program canggih Otomatis Adanya kontrol quality
Soft Drink
Softdrink merupakan minuman berkarbonat yang tidak mengandung alkohol dan mengandung gula yang kadarnya sangat tinggi sehingga bisa menyebabkan obesitas. Softdrink di daerah USA memiliki peraturan tertentu untuk pengemasan dan pembuatan sofdrink. USA memiliki organisasi sendiri yaitu USA softdrink and Ice Manufactured yang mengurusi hal_hal yang berhubungan dengan softdrink.
Ada senyawa berbahaya yang sering mengkontaminasi softdrink yaitu benzen, senyawa karsinogen (ditemukan pada tahun 1990)
Penyebab adanya kontaminasi asam benzoat
Organisasi di USA yaitu The United States Food and Drug Administration (FDA) selal melakukan uji keberadaan senyawa benzen pada softdrink . The Environmental Protection Agency merekomendasikan kadar standar benzen pada softdrink yaitu 5ppb for benzene level.
Merek softdrink yang terkenal yaitu coca-cola, pepsi, dan 7up
Susu
Pasteurilization- Reduce microorganism with heating
in high temperaturePackaging Tetra Pak Aseptic Product Valve (APV) - for separating cleaning solutions
from pasteurized and/or aseptic milk and milk products
Pengemasan dalam botolsusu umumnya disimpan dalam botol kaca atau karton dan di tempat dingin.
Botol yang digunakan harus dicuci bersih dan disimpan dalam ar dingin untuk mencegah excessive re-heating dari susu. Jika botol disimpan dalam suhu 12°-15°C, akan meningkatkan suhu dalm susu sebesar 0.5°-1.5°C .
Untuk pengemasan dalam karton berbahan parafin, karon harus disimpan dulu di kulkas setelah disimpan dalam parafin bath yang suhunya 85°C untuk menjaga karton tetap steril dan suhu dari susu tidak berubah.
PenyimpananTempat yang bersuhu rendah
menjaga kualitas dari susu agar tidak terkontaminasi oleh mikroba penggangu sehingga tetap awet (meskipun pada suhu rendah bakteri mampu bereplikasi tapi prosesnya sangat lambat. Lactobacillus lebih cepat terinhibisi akibat suhu daripada bacteri pemroduksi proteolytic atau alkali.
Kefir
Ditemukan pertama kali di Caucasus Mountains
Produk olahan susu dengan bantuan mikroba
Bentuknya krim lembut dan memiliki aroma seperti beer
Memiliki bebefit menjaga kesehatan manusia karena sebagai proteksi dari penyakit
good nutrition
Mikroba yang digunakan: Lactobacillus kefiri Leuconostoc Lactococcus Acetobacter
Untuk menjaga kefir tetap awet diperlukan
pasteurisasi susu sebelum digunakan mikroba mati dan tidak dapat memproduksi gas CO2 saat penyimpanan
[The Codex Committee on Milk and Milk Products responsible for establishing international codes and standards for milk and milk products].
FAO/WHO CODEX STANDARD FOR FERMENTED MILKS [CODEX STAN 243-2003] "Kefir-- Starter culture prepared from kefir grains, Lactobacillus kefiri, species of the genera Leuconostoc, Lactococcus and Acetobacter growing in a strong specific relationship. [This is scientifically incorrect for the strong specific relationship (symbiosis) specifically requires YEASTS in Us kefir grains for symbiosis among all components to exist. Adendum Us kefir grains].
"Kefir grains constitute both lactose fermenting yeasts (Kluyveromyces marxianus) and non-lactose-fermenting yeasts (Saccharomyces unisporus, Saccharomyces cerevisiae and Saccharomyces exiguus). Other microorganisms than those constituting the specific starter culture(s) specified above may be added." [As with the Californian Food And Agricultural Code, Section 38871, it appears this is also stating yeasts can not be included or added in a commercial kefir, but other microorganisms may be added. Yes it explains constituents of Us kefir grains included yeasts. Go figure Us kefir grains].