PROPOSAL TUGAS AKHIR.pdf

15

Transcript of PROPOSAL TUGAS AKHIR.pdf

  • PROPOSAL TUGAS AKHIR

    PENENTUAN KARAKTER DAN MODEL SEDIMENTOLOGI MODERN

    MENGGUNAKAN METODE GRANULOMETRI PADA SEDIMEN RESEN

    DANAU TOBA, KABUPATEN SAMOSIR,

    PROVINSI SUMATERA UTARA

    Oleh :

    Rolas Alwin Nainggolan

    11307037

    J U R U S A N T E K N I K G E O L O G I

    FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

    INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN

    2015

  • 29

  • 1. Latar Belakang

    Danau Toba adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan termasuk danau

    terdalam di dunia. Danau Toba merupakan kawah gunung api atau vulkanik,

    sehingga Danau Toba pun merupakan danau vulkanik terbesar di dunia. Letusan

    gunung api Toba merupakan letusan terbesar di dunia dalam 74.000 tahun

    terakhir, bahkan mungkin yang terbesar dalam sejarah Bumi yang kita ketahui.

    Danau Toba, pandangan ke selatan, melintas dari Parapat ke Pulau Samosir.

    Bagian terangkat di timur adalah Semenanjung Uluan, bagian terangkat di sebelah

    barat adalah Pulau Samosir. Semenanjung Uluan dan Pulau Samosir merupakan

    bagian puncak Gunung Toba yang pernah tenggelam saat terjadi pembentukan

    kawah, kemudian terangkat kembali. Selat Latung (kedalaman 400 m)

    memisahkan Uluan dan Samosir. Panjang dari danau in 100 km x 31 km dengan

    titik terdalam 529 meter di sebelah utara dekat Haranggaol. Perairan Toba

    mempunyai luas 1.130 km2, tidak termasuk Pulau Samosir seluas 647 km2 dan

    pulau-pulau kecil lainnya. Tebing-tebing curam setinggi 400-1.220 m

    mengelilingi Danau Toba. Tebing-tebing curam ini diyakini merupakan bidang

    sesar saat terjadi pembentukan kawah vulkanik Toba akibat runtuhan.

    Danau yang keterbentukannya dikontrol oleh letusan gunung api toba dan

    sistem patahan Sumatera (Sumatera Fault System) ini merupakan tipe danau yang

    terbentuk karena adanya letusan gunung api dan gaya yang bekerja pada sesar

    Sumatera yang saling tarik hingga membentuk suatu cekungan. Bentuknya yang

    memanjang dari Barat Laut ke Tenggara dan keterdapatan beberapa sesar

    disekitarnya juga menjelaskan bahwa danau Toba merupakan jenis danau

    tektovulkanik terbesar di dunia.

  • Keberadaan danau Toba yang memiliki kondisi geologi yang kompleks

    serta variasi litologi disekitarnya menjadikan danau ini menarik untuk diteliti.

    Secara sedimentologi, penelitian di danau dengan tipe tektovulkanik yang

    terbentuk oleh letusan gunung api Toba dan sistem sesar sumatera akan

    memberikan gambaran sejauh apa pengaruh dari struktur geologi serta litologi di

    sekitarnya dalam proses pengendapan sedimen-sedimen di danau ini dan model

    dari sedimen endapan danau (lacustrine). Kondisi geologi yang ada di Danau

    Toba yang kompleks menjadi sangat menarik untuk dapat diteliti, terutama dari

    sisi Sedimentologi untuk mengetahui model sedimentasi dan karakter sedimen

    danau.

    2. Maksud dan Tujuan penelitian

    Maksud dari penelitian ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan

    pendidikan tingkat sarjana strata satu (S1) di Program Studi Teknik

    Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Institut Teknologi Medan.

    Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui Distribusi sedimen endapan danau.

    2. Dapat mengetahui sedimen vertical bawah permukaan berdasarkan hasil

    Coring.

    3. Untuk mengetahui model sedimentologi saat ini menggunakan analisa

    coring sedimen. Kemudian berdasarkan analisa tersebut akan

    menghasilkan bentuk bentuk model sedimentasi Danau Toba.

  • 3. Tinjauan Pustaka

    Sedimentologi adalah ilmu yang mempelajari sedimen atau endapan

    (Wadell, 1932). Sedimen atau endapan pada umumnya diartikan sebagai hasil

    dari proses pelapukan terhadap suatu tubuh batuan,yang kemudian mengalami

    erosi, tertansportasi oleh air, angin, dll, dan pada akhirnya terendapkan atau

    tersedimentasikan.

    Sedimentologi adalah studi tentang proses-proses pembentukan,

    transportasi dan pengendapan material yang terakumulasi sebagai sedimen di

    dalam lingkungan kontinen dan laut hingga membentuk batuan sedimen.

    Dalam bukunya Sedimentology and Stratigraphy (2009), Gary Nichols

    membagi fasies lingkungan pengendapan pada danau menjadi dua bagian yaitu :

    pengendapan klastik pada batas danau (lake margin clastic deposit) dan fasies

    danau dalam (deep lake facies).

    Pada bagian batas danau terjadi pengendapan sedimen klastik. Sedimen

    yang terbawa oleh sungai mengalami pengurangan kecepatan transportasi pada

    saat tiba di muara dan membentuk delta pada bagian muara sungai. Delta yang

    terbentuk adalah delta yang didominasi (river-dominated) oleh sungai sebagai

    sumber sedimen utama karena gelombang yang terbentuk pada permukaan danau

    umumnya kecil dan hanya pada saat-saat tertentu dimana hembusan angin yang

    cukup keras dan membentuk gelombang yang cukup besar akan terjadi

    sedimentasi kembali (reworking). Karakter endapan delta didominasi oleh

    pengaruh suplai sedimen alami dari sungai dengan ukuran butir halus hingga kasar

    serta gravel pada kondisi terbentuknya kipas delta (fan deltas).

  • Pada bagian yang tidak terpengaruh oleh delta dan arus sungai, akan

    terbentuk pantai disepanjang tepian danau (lake shoreline), dimana sedimen yang

    diendapkan bergantung kepada kekuatan gelombang dan arus air danau. Dalam

    kondisi dimana angin yang berhembus tidak kuat, cenderung hanya akan

    diendapkan sedimen berukuran halus, namun pada kondisi dimana anging

    berhembus kuat, gelombang air dapat menggerus kembali sedimen yang telah

    terendapkan dan membentuk endapan pasir pantai (sandy beach deposits) (Reid

    and Frostick, 1985 dalam Nichols, 2009).

    Pada bagian lain dimana kondisi topografi lereng lebih landai, akan

    terbentuk daerah basah di pertemuan dataran alluvial dengan batas danau yang

    akan membentuk daerah batas danau yang berawa (marshy) yang juga dikenal

    dengan lingkungan palustrine. Lingkungan ini memiliki keragaman organik yang

    hidup seperti tumbuhan dan juga hewan dimana sedimen yang diendapkan

    sebelumnya akan berubah menjadi tanah dengan tekstur simpul (nodular texture)

    dan terkadang karbonatan (calcareous). Pada bagian danau yang lebih dalam,

    pengendapan sedimen berlangsung dengan penyebaran sedimen suspensi dan

    transportasi oleh arus densitas. Sedimen suspensi yang menyebar adalah sedimen

    yang terbawa oleh arus sungai yang masuk dan kehilangan kecepatan pada saat

    bercampur dengan air danau. Endapan dari sedimen suspensi ini akan membentuk

    lapisan-lapisan tipis atau laminasi lumpur (mud) yang juga akan bercampur

    dengan material organik yang juga hidup di dalam danau seperti alga dan

    plankton. Arus densitas yang mungkin terjadi pada dasar danau umumnya

    terbentuk oleh campuran sedimen yang terjadi pada ujung depan delta (delta

    front) yang membentuk arus turbidit dan kemudian akan membentuk endapan

  • lantai danau dengan ukuran sedimen yang lebih kasar. Pada kondisi tersebut juga

    akan terbentuk lapisan-

    atau lempung (clay) yang akan menutupi lapisan sedimen berukuran pasir atau

    bahkan gravel.

    Gambar 3.1 Distribusi fasies pada danau air tawar yang didominasi oleh endapan klastik

    Sam Boggs Jr.

    Stratigraphy (2006) juga menjelaskan mengenai model sedimentologi pada

    lingkungan danau. Sebagian besar sedimen yang di endapkan pada danau

    umumnya terakumulasi pada bagia

    masuk ke danau. Sedimen yang berukuran lebih kasar seperti kerikil, kerakal dan

    juga bongkah juga mungkin hadir pada bagian bawah dari kipas alluvial

    fan) atau kipas delta (fan delta)

    danau. Sedimen berukuran pasir umumnya terendapkan pada bagian pantai, delta,

    lantai danau dengan ukuran sedimen yang lebih kasar. Pada kondisi tersebut juga

    lapisan tipis sedimen berukuran halus seperti lanau

    yang akan menutupi lapisan sedimen berukuran pasir atau

    Distribusi fasies pada danau air tawar yang didominasi oleh endapan klastik

    2009, p.155)

    Sam Boggs Jr. dalam bukunya Principles of Sedimentology and

    juga menjelaskan mengenai model sedimentologi pada

    lingkungan danau. Sebagian besar sedimen yang di endapkan pada danau

    umumnya terakumulasi pada bagian pantai danau dan didekat muara sungai yang

    masuk ke danau. Sedimen yang berukuran lebih kasar seperti kerikil, kerakal dan

    juga bongkah juga mungkin hadir pada bagian bawah dari kipas alluvial

    (fan delta) yang berada pada batas atau masuk kedalam

    danau. Sedimen berukuran pasir umumnya terendapkan pada bagian pantai, delta,

    lantai danau dengan ukuran sedimen yang lebih kasar. Pada kondisi tersebut juga

    lapisan tipis sedimen berukuran halus seperti lanau (silt)

    yang akan menutupi lapisan sedimen berukuran pasir atau

    Distribusi fasies pada danau air tawar yang didominasi oleh endapan klastik (Nichols,

    Principles of Sedimentology and

    juga menjelaskan mengenai model sedimentologi pada

    lingkungan danau. Sebagian besar sedimen yang di endapkan pada danau

    n pantai danau dan didekat muara sungai yang

    masuk ke danau. Sedimen yang berukuran lebih kasar seperti kerikil, kerakal dan

    juga bongkah juga mungkin hadir pada bagian bawah dari kipas alluvial (alluvial

    yang berada pada batas atau masuk kedalam

    danau. Sedimen berukuran pasir umumnya terendapkan pada bagian pantai, delta,

  • spit bar atau barrier bar. Sebagian sedimen berukuran pasir juga mungkin

    terendapkan pada bagian danau yang lebih dalam oleh arus turbidit dari longsoran

    yang terjadi pada dasar danau.

    Pada bagian yang lebih dalam, umumnya hanya akan di endapkan sedimen

    berukuran halus seperti lanau dan lempung yang berasal dari suplai sedimen pada

    bagian danau yang lebih dangkal maupun dari sungai-sungai yang masuk dimana

    pada kedalaman tertentu akan kehilangan kekuatan arus yang menggerakkannya

    dan hanya akan terendapkan oleh gaya gravitasi sebagai suspensi. Organisme

    seperti plankton dan alga yang hidup di kedalaman danau akan membentuk

    endapan sedimen lumpur yang kaya dengan material organik (organic rich mud).

    Bagian yang lebih dangkal dari sebuah lingkungan danau akan menjadi titik

    puncak ekosistem organisme yang hidup didanau. Dengan kondisi termoklin

    (masih mendapat cahaya matahari), kandungan oksigen yang kaya pada bagian ini

    menjadi daerah ideal untuk kehidupan organisme seperti moluska, ikan dan

    tumbuhan air. Pengendapan sedimen yang memiliki variasi dari pasir halus hingga

    lempung juga dapat mengandung material karbonat yang berasal dari organisme

    yang hidup disekitarnya. Beberapa kondisi juga memungkinkan terbentuknya

    struktur bioturbasi yang terjadi akibat aktifitas organisme.

  • Gambar 3.2 Karakter sedimen pada lingkungan danau dengan sistem hidrologi terbuka

    4. Metodologi

    Penelitian akan dilakukan dalam

    pekerjaan lapangan dengan melakukan

    analisa dilaboratorium.

    dari berbagai kondisi yang ada di Danau Toba

    Tahap pekerjaan lapangan

    metode coring sediment untuk mendapatkan lapisan

    hingga dapat mengetahui stratigrafi sedimen

    di endapkan di danau Toba.

    secara vertikal kedalam sedimen dan kemudian mengangkatnya untuk

    mendapatkan lapisan secara ver

    Analisa laboratorium dilakukan untuk mendeskripsi secara detail lapisan

    lapisan sedimen yang didapat dari

    dan sifat lapisan sedimen vertikal. Karakter tersebut kemudian akan menjadi

    acuan untuk membuat model sedimentologi resen danau Toba

    Karakter sedimen pada lingkungan danau dengan sistem hidrologi terbuka Boggs, 2006, p.273)

    Penelitian akan dilakukan dalam dua tahap, pertama adalah tahap

    pekerjaan lapangan dengan melakukan coring sediment dan kedua adalah tahap

    Tujuannya adalah untuk mendapatkan sampel sedimen

    disi yang ada di Danau Toba.

    Tahap pekerjaan lapangan adalah proses pengambilan sampel dengan

    metode coring sediment untuk mendapatkan lapisan-lapisan sedimen vertikal

    hingga dapat mengetahui stratigrafi sedimen resen modeling sedimentologi yang

    di endapkan di danau Toba. Coring sediment dilakukan dengan memasukkan pipa

    secara vertikal kedalam sedimen dan kemudian mengangkatnya untuk

    mendapatkan lapisan secara vertikal dari sedimen yang ada di Danau Toba

    Analisa laboratorium dilakukan untuk mendeskripsi secara detail lapisan

    lapisan sedimen yang didapat dari coring sediment yang hasilnya adalah karakter

    dan sifat lapisan sedimen vertikal. Karakter tersebut kemudian akan menjadi

    acuan untuk membuat model sedimentologi resen danau Toba.

    Karakter sedimen pada lingkungan danau dengan sistem hidrologi terbuka (Sam

    dua tahap, pertama adalah tahap

    dan kedua adalah tahap

    Tujuannya adalah untuk mendapatkan sampel sedimen

    adalah proses pengambilan sampel dengan

    lapisan sedimen vertikal

    sedimentologi yang

    sukkan pipa

    secara vertikal kedalam sedimen dan kemudian mengangkatnya untuk

    tikal dari sedimen yang ada di Danau Toba.

    Analisa laboratorium dilakukan untuk mendeskripsi secara detail lapisan-

    yang hasilnya adalah karakter

    dan sifat lapisan sedimen vertikal. Karakter tersebut kemudian akan menjadi

  • 5. Hipotesa

    Danau Toba adalah danau terbesar di Asia Tenggara dan termasuk danau

    terdalam di dunia yang merupakan danau yang terbentuk akibat dari letusan

    gunung api Toba yang begitu dasyat pada 74.000 tahun terakhir memiliki kondisi

    geologi yang kompleks. Danau Toba yang memiliki input air dari sungai sungai

    bukit barisan dan pulau Samosir dan output ke sungai Asahan yang memotong ke

    arah timur pantai sumatera dan bermuara di delta Tanjung balai. Keberadaan

    pulau Samosir dan Bukit Barisan yang mengakibatkan transportasi pada tubuh

    sungai yang mengalir ke Danau Toba dan pengaruh arah angin yang akan

    membentuk endapan endapan Danau Toba.

    Berdasarkan proses proses tersebut akan terbentuk variasi model

    sedimentologi dan strata lapisan sedimen vertical yang di endapkan di Danau

    Toba. Secara umum karakter dan model tersebut dapat dibagi berdasarkan

    lingkungan pengendapannya, antara lain (lake shoreline) pantai disepanjang

    tepian danau dimana sedimen yang diendapkan bergantung kepada kekuatan

    gelombang dan arus air danau. Dalam kondisi dimana angin yang berhembus

    tidak kuat, cenderung hanya akan diendapkan sedimen berukuran halus, namun

    pada kondisi dimana anging berhembus kuat, fasies pantai danau yaitu pada

    pinggiran danau yang mengendapkan pasir yang terbawa oleh gelombang yang

    terkadang juga mengalami perubahan akibat pergantian musim, penurunan muka

    air maupun siklus pasang surut yang mengendapkan sedimen berukuran pasir

    hingga pasir kasar dan juga banyak didapati organisme maupun cangkang

    organisme tersebut, gelombang air dapat menggerus kembali sedimen yang telah

    terendapkan dan membentuk endapan pasir pantai (sandy beach deposits). fasies

  • danau dangkal yang masih dipengaruhi oleh pergerakan gelombang yang

    terbentuk di danau dimana pada kondisi ini di endapkan sedimen berukuran pasir

    dengan struktur ripple yang mengikuti arah gelombang, fasies delta yang dibentuk

    oleh aliran sungai sebagai input air, pada kondisi ini sedimen yang terbawa oleh

    aliran sungai akan bertumpuk membentuk delta didanau yang akan mengendapkan

    sedimen-sedimen darat dengan ukuran bervariasi mulai dari gravel hingga

    lempung dengan struktur graded bedding dan juga membawa material seperti

    kayu yang juga ikut terbawa oleh sungai, Lingkungan ini memiliki keragaman

    organik yang hidup seperti tumbuhan dan juga organisme terkadang karbonatan

    (calcareous).

    Pada bagian danau yang lebih dalam, pengendapan sedimen berlangsung

    dengan penyebaran sedimen suspensi dan transportasi oleh arus densitas. Sedimen

    suspensi yang menyebar adalah sedimen yang terbawa oleh arus sungai yang

    masuk dan kehilangan kecepatan pada saat bercampur dengan air danau. Endapan

    dari sedimen suspensi ini akan membentuk lapisan-lapisan tipis atau laminasi

    lumpur (mud) yang juga akan bercampur dengan material organik yang juga hidup

    di dalam danau seperti alga.

  • 6. Rencana Kegiatan

    Rencana kegiatan penelitian dilakukan mulai dari pengusulan proposal hingga pengambilan data lapangan dan penyusunan laporan

    dibuat dalam bentuk tabel rencana kegiatan sebagai berikut :

    Tabel 6.1 Rencana Kegiatan Penelitian

    NO KEGIATAN

    April Mei Juni Juli Agustus September Oktober

    I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

    1 Identifikasi Masalah

    2 Penentuan Judul & Penyusunan Proposal Penelitian

    4 Analisis data lapangan

    5 Analisis laboratorium

    6Bimbingan Laporan

    7 Penulisan Akhir Laporan

    8 Seminar/Ujian Skripsi

  • Refrensi

    Boggs, Sam Jr, 1987, Principles of Sedimentology and Stratigraphy : Fouth Edition,

    University of Oregon : USA

    Milzow, J. Christian, 2008, Hydrological and Sedimentological Modelling of

    the Okavango Delta, Wetland, Bostwana, Zurich : Germany.

    Nichols, Gary, 2009, Sedimentology and Stratigraphy : Second Edition, Wiley-

    Balckwell Publisher, United Kingdom

    Schnurrenberger, Douglas, 2003, Classification of Lacustrine Sediment Based

    On Sedimentary Component, Journal of Paleolimnology : Netherlands

    Wikipedia.org, Danau Toba

  • Surat Permohonanan TA.jpgCover TA.docxLembar Pengesahan.jpgIsi Proposal.docxRencana Keg.docxRefrensi.docxTranskip Nilai.jpg