Proposal Tugas Akhir Pengaruh Korosi Tulangan Baja Pada...
Transcript of Proposal Tugas Akhir Pengaruh Korosi Tulangan Baja Pada...
Tugas Akhir
Pengaruh Korosi Tulangan Balok Beton
Bertulang Terhadap Kuat Lentur
Berbasis Waktu Dengan Menggunakan
Software LUSAS Agus Apriyanto 3108 100 075
Latar Belakang
Gagalnya elemen struktur beton bertulang pada daerah agresif akibat korosi
Korosi mengakibatkan pengurangan luasan tulangan
Melihat seberapa besar pengaruh korosi terhadap pengurangan luasan yang mengurangi kemampuan layan dari elemen struktur
beton bertulang
Rumusan Masalah
• Permasalahan Utama – Berapa besar pengaruh korosi baja tulangan pada balok
beton bertulang terhadap kuat lentur berbasis waktu?
• Rincian Permasalahan
– Apa saja hal-hal yang terkait langsung korosi tulangan baja
pada balok beton bertulang?
– Berapa besar pengaruh korosi terhadap pengurangan
luasan tulangan baja?
– Berapa besar kapasitas maksimum beban yang mampu
dipikul oleh balok beton bertulang yang tulangan bajanya
mengalami korosi sampai batas lendutan ijin?
– Bagaimana pengaruh momen nominal pada balok beton
bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi?
Tujuan Penulisan
• Tujuan Utama
– Mengetahui besarnya pengaruh korosi pada baja tulangan balok beton bertulang terhadap kuat lentur berbasis waktu.
• Detail Tujuan
– Mengetahui hal-hal yang terkait langsung korosi tulangan
baja pada balok beton bertulang.
– Mengetahui besarnya pengaruh korosi terhadap
pengurangan luasan tulangan baja.
– Mengetahui kapasitas maksimum beban yang mampu
dipikul oleh balok beton bertulang yang tulangan bajanya
mengalami korosi sampai batas lendutan ijin.
– Mengetahui pengaruh momen lentur pada balok beton
bertulang yang tulangan bajanya mengalami korosi.
Batasan Masalah
• Besarnya tingkat korosi diasumsikan sebagai
korosi seragam yang dihitung berdasarkan
perumusan empiris
• Perhitungan kapasistas beban akibat pengaruh
korosi dihitung menggunakan program LUSAS
berbasis elemen hingga.
• Tulangan sengkang balok dianggap tidak ada.
2
64,1
/cov
127
cmAer
c
w
icorr
Batasan Masalah
• Dimensi balok yang digunakan 3300 mm x 300
mm x 150 mm.
• Pengaruh korosi disini hanya mempengaruhi
pengurangan luasan tulangan baja.
• Asumsi kondisi lingkungan dengan
kelembaban 80% dan suhu 20 ͦ C.
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Baja memiliki lapisan pasif baja yang berfungsi untuk melindungi baja dari korosi.
• Sifat beton alkali dengan pH sekitar 12-13.
• Secara mikro, beton merupakan material yang berpori dengan diameter kecil berukuran 3 nm – 2 μm.
• Ukuran tersebut masih memungkinkan senyawa-senyawa disekitar beton untuk berinfiltrasi kedalam beton dengan cara berdifusi.
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Beton beraksi dengan air
Karat
Penambahan volume
Beton tidak kedap dan terkelupas
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Faktor yang mempengaruhi Korosi
– Kehilangan alkanitas akibat Karbonasi dan Klorida.
– Retak karena memikul beban.
– Rasio air semen
– Kuat tarik beton yang rendah
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Insiasi
• proses masuknya Cl- ke dalam beton
Propagasi
• zat agresif Cl- mampu menembus lapisan palindung pasif
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
Stewart & Mullard, 2006
2
64,1
/cov
127
cmAer
c
w
icorr
29,0
185,01
TtiTi corrcorr
tahunTt 11
Korosi Tulangan Baja Pada
Beton Bertulang
• Waktu yang dibutuhkan ion Cl-
untuk berinfiltrasi dari
permukaan beton sampai
permukaan baja tulangan
adalah komponen yang
menentukan waktu layan
bangunan beton yang dihitung
berdasarkan kerusakan akibat
korosi baja tulangan.
• Kecepatan reaksi korosi baja
tulangan sangat ditentukan
oleh difusi gas O2 dari
permukaan beton sampai ke
lokasi sekitar permukaan baja
tulangan.
A. S. Sudjono (2005)
Metode Elemen Hingga
Metode elemen hingga didasarkan pada pemikiran bahwa solusi perkiraan untuk masalah teknik yang rumit dapat dicapai dengan membagi masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil
Metode Elemen Hingga
Ide
Kondisi batas
dan Nilai Awal
Metode Elemen Hingga
Metode Elemen Hingga
Keuntungan Metode Elemen Hingga
• Dapat diaplikasikan pada segala macam masalah.
• Tidak ada batasan geometri. Struktur yang dianalisa bisa saja
memiliki banyak bentuk.
• Tidak ada batasan pada kondisi batas (boundary condition)
dan pembebanan.
• Tidak ada batasan dalam jenis material, bahkan untuk
kombinasi beberapa material (komposit).
• Memungkinkan kombinasi antara elemen yang berbeda
prilaku.
• Model struktur elemen hingga bisa semirip mungkin dengan
struktur sesungguhnya.
• Pendekatan semakin baik dengan meningkatkan jumlah
elemen.
Metode Elemen Hingga dan
LUSAS
Metode Elemen Hingga
LUSAS
Klasifikasi Masalah
Pemodelan Diskrit Pemodelan Running Hasil
Analisa
Software LUSAS
Geometry Atrributes Loadcases
Meshing Utilities Control
Metodelogi
Start
Studi Literatur
Pengambilan
data
A
A
Pemodelan pengaruh
Korosi pada balok beton
Bertulang menggunakan
LUSAS
Analisa hasil pemodelan
Dengan perubahan
Pengaruh korosi
Finish
Data Material dan Konfigurasi
Balok
• Mutu beton
(f’c) : 35 MPa
• w/c : 0,5
• Poisson’s Ratio Beton : 0,2
• Mutu baja (fy) : 400 MPa
• Poisson’s Ratio Baja : 0,3
• Diameter
Tulangan : 2#22
• Selimut Beton : 25 mm
• Dimensi Balok : 3300 mm x
150 mm x 300 mm
Analisa Tingkat Korosi
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
0 20 40 60 80 100
Co
rro
sio
n R
ate
(μA
/cm
2 )
Year
Corrosion Rate
60
70
80
90
100
0 20 40 60 80 100
Ste
el A
rea
(%
)
Year
Steel Area
Pemodelan LUSAS
Geometry Pembagian
Group Definisi Model
Pembebanan Perletakkan Runnning
Load Capacity Balok
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
35000
40000
45000
-9.167 -7.167 -5.167 -3.167 -1.167
Lo
ad
(N
)
Displacement (mm)
Load Capacity
0 tahun
5 tahun
10 tahun
15 tahun
20 tahun
25 tahun
30 tahun
35 tahun
40 tahun
45 tahun
50 tahun
55 tahun
60 tahun
65 tahun
70 tahun
75 tahun
80 tahun
85 tahun
90 tahun
95 tahun
100 tahun
Retak Pada Balok
Lendutan -9,167 mm Lendutan -13,7505 mm
Jumlah retak 74
Jumlah retak 82
Jumlah retak 82
Jumlah retak 116
Jumlah retak 136
Jumlah retak 138
Stress Concrete
10.500
11.000
11.500
12.000
12.500
13.000
13.500
35000 37000 39000 41000 43000 45000
Str
ess C
on
cre
te (M
Pa
)
Load (N)
Stress Concrete (MPa)
Stress Bar
270.000
275.000
280.000
285.000
290.000
295.000
300.000
305.000
310.000
315.000
320.000
36000 38000 40000 42000 44000
Str
ess B
ar
(MP
a)
Load (N)
Stress Bar (MPa)
Stress Bar (MPa)
Linear (Stress Bar (MPa))
Momen Nominal Balok
0.000
0.500
1.000
1.500
2.000
2.500
3.000
65.000
70.000
75.000
80.000
85.000
90.000
95.000
100.000
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Pe
rse
nta
se
(%
)
Tahun
Steel Area (%)
Momen Nominal (%)
Corrosion Rate
Co
rro
sio
n R
ate
(μ
A/c
m2)
Kesimpulan
• Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat korosi
tulangan baja pada balok beton beton bertulang adalah:
– Kehilangan alkanitas baja akibat Karbonasi dan kadar
Klorida dalam beton (0,15 dari berat beton).
– Beban lebih yang menyebabkan retak.
– Kualitas beton dengan f’cmin = 35 Mpa dan w/c maksimum =
0,4.
– Tebal selimut beton. Untuk tebal selimut beton minimum
disarankan 75 mm untuk daerah agresif.
Akibat faktor-faktor diatas tidak dipenuhi, maka akan
terjadi korosi tulangan baja yang dimulai pada tahun ke 4
dengan waktu insiasi 3 tahun.
Kesimpulan
• Dengan perumusan Stewart & Mullard dengan laju
korosi didapat laju korosi pada tahun ke 4 2,861 μA/cm2
dan menurun sampai 0,725 μA/cm2 pada tahun ke 100
dengan asumsi kondisi lingkungan dengan tingkat
kelembaban 80% dan suhu 20ͦ C.
• Pengurangan luasan tulangan akibat korosi sampai
seratus tahun hanya menyisakan tulangan sebesar
70,038% untuk tulangan #22.
• Kapasitas balok dalam memikul beban sampai batas
lendutan ijin yang awalnya 44.289 N menurun sebesar
36.120 N (81,555%) pada tahun ke 100.
Kesimpulan
• Pada saat balok melendut sampai batas lendutan ijin -
9,167 mm jumlah retak pada balok pada tahun ke 0
sebanyak 76 dengan beban 44.289 N dan pada tahun
berikutnya jumlah retak pada balok lebih banyak dengan
beban yang lebih kecil. Begitu juga pada saat balok
melendut 1,5 kali lendutan ijin -13,7505 mm, jumlah
retak pada balok sebanyak 116 dengan beban 59.647 N
dan pada tahun berikutnya jumlah retak pada balok
bertambah dengan beban menurun.
Kesimpulan
• Pada analisa tegangan material balok beton bertulang,
pengaruh yang signifikan akibat korosi terjadi pada
tulangan baja karena tengan baja pada tahun ke 100
mengalami kenaikan menjadi 319,934 MPa dengan
beban 36.120 N yang awalnya 273,66 MPa dengan
beban 44.289 N.
• Momen nominal balok mengalami penurunan akibat
korosi tulangan baja yang awalnya 74.400.262 N.mm
menjadi 54.361.870 N.mm (73,067%) pada tahun ke
100.
Saran
• Agar dilakukan penelitian mengenai hubungan kualitas
tulangan dengan pengaruh korosi pada berbagai kondisi
lingkungan agar memperkecil pengurangan luasan
tulangan sehingga dicapai pengurangan luasan tulangan
tidak lebih dari 25% selama 100 tahun.
• Diharapkan pada saat merancang elemen struktur beton
bertulang agar memperhatikan mutu (f’cmin = 35 MPa)
dan selimut beton (covermin = 75 mm) sehingga tingkat
korosi dapat diminimalisir.
TERIMA KASIH Agus Apriyanto 3108 100 075