Proposal TPK Active Learning.doc

40
1 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN RASUL PENERIMA KITAB SUCI DENGAN METODE ACTIVE LEARNING PADA KELAS V SEMESTER I SDN MAYANGAN 6, KELURAHAN MAYANGAN, KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama Islam di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil belajar berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan tujuan kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana yang tertuang dalam kurikulum. Sedangkan kurikulum mengalami inovasi mengikuti perkembangan era mordenisasi, perubahan kurikulum juga berdampak pada paradigma baru pula. Pada tahun 2006 di Indonesia menggunakan Kurikulum Tngkat satuan Pendidikan ( KTSP) yang intinya proses pembelajaran berpusan pada siswa, sehingga kemampuan yang dimiliki siswa dapat tersalurkan karena keterlitannya dalam proses pembelajaran sesuai dengan harapan empat pilar pendidikan, yaitu; belajar untuk mengetahui (learning 1

description

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Membaca Surat-surat Pendek dari Al-Qur’an melalui Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) pada Siswa Kelas IV SD Negeri Krenceng IV Kepung Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012.

Transcript of Proposal TPK Active Learning.doc

Page 1: Proposal TPK Active Learning.doc

1UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN RASUL PENERIMA KITAB SUCI DENGAN METODE ACTIVE LEARNING PADA KELAS V SEMESTER I SDN MAYANGAN 6, KELURAHAN MAYANGAN, KECAMATAN MAYANGAN KOTA PROBOLINGGO

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan agama Islam di sekolah dasar seharusnya membuahkan hasil

belajar berupa perubahan pengetahuan, dan keterampilan yang sejalan dengan

tujuan kelembagaan sekolah dasar. Sebagaimana yang tertuang dalam

kurikulum. Sedangkan kurikulum mengalami inovasi mengikuti perkembangan

era mordenisasi, perubahan kurikulum juga berdampak pada paradigma baru

pula. Pada tahun 2006 di Indonesia menggunakan Kurikulum Tngkat satuan

Pendidikan ( KTSP) yang intinya proses pembelajaran berpusan pada siswa,

sehingga kemampuan yang dimiliki siswa dapat tersalurkan karena

keterlitannya dalam proses pembelajaran sesuai dengan harapan empat pilar

pendidikan, yaitu; belajar untuk mengetahui (learning to know), belajar

melakukan (learning to do), belajar hidup dalam kebersamaan (learning to life

together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be).

Agama memiliki peran yang penting dalam kehidupan umat manusia

dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna dan bermartabat.

Oleh karena itu, Pendidikan Agama Islam merupakan kebutuhan yang tidak

dapat diabaikan dalam kehidupan setiap pribadi yang dapat ditempuh melalui

pendidikan baik dilingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

1

Page 2: Proposal TPK Active Learning.doc

Menurut Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, Ruang

Lingkup Pendidkan Agama Islam SD meliputi aspek-aspek : Alquran dan

Hadits, Aqidah, Akhlak, Fiqih, Tarikh dan Kebudayaan Islam. Salah satu unsur

materi aqidah adalah menyebutkan rasul penerima kitab suci.

Proses pembelajaran tentang rasul penerima kitab suci mengandung

berbagai persoalan. Adapun masalah tersebut siswa banyak yang tidak dapat

menyebutkan rasul penerima kitab suci, karena dalam proses pembelajaran

tentang rasul penerima kitab suci . Guru dalam proses pembelajaran tentang

rasul penerima kitab suci tidak menggunakan media pembelajaran karena

sekolah tidak memiliki sarana media pembelajaran untuk menunjang proses

pembelajaran menyebutkan rasul penerima kitab suci.

Untuk mengatasi persoalan tersebut perlu dilakukan penelitian tindakan

kelas. PTK tersebut akan memberikan kontribusi terhadap kualitas

peningkatan belajaran menyebutkan rasul penerima kitab suci. Disamping itu,

PTK ini diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar materi akidah

pada umumnya dan menyebutkan nama rasul penerima kitab suci pada

khususnya.

PTK tentang menyebutkan rosul penerima kitab suci belum banyak

dilakukan penelitian.

Sepengetahuan peneliti PTK tentang menyebutkan nama rasul penerima

kitab suci belum pernah dilakukan penelitian. Dengan demikian, masalah

penelitian PTK tentang menyebutkan rasul penerima kitab suci orisinil.

Page 3: Proposal TPK Active Learning.doc

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran rasul penerima kitab suci ?

b. Permasalahan apa yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran rasul

penerima kitab suci ?

c. Bagaimana peningkatan kualitas pembelajaran rasul penerima kitab

suci ?

2. Pemecahan Masalah

a. Mengubah model pembelajaran dengan metode Active Learning.

b. Menggunakan media pembelajaran kartu rasul dan kartu kitab suci

Allah.

c. Menggunakan pembelajaran dengan pendekatan diskusi dan bermain.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitin ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran rasul penerima

kitab suci.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa, guru, dan

lingkungan sekolah dalam pembelajaran akidah tentang rasul penerima

kitab suci.

3. Meningkatkan kualitas pembelajaran akidah tentang rasul penerima kitab

Page 4: Proposal TPK Active Learning.doc

suci.

D. Manfaat Penelitian.

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan

sumbangsih terhadap perkembangan teori pembelajaran, karena penelitian

saya ini meneliti tentang :

a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran akidah tentang

rasul penerima kitab suci.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa, guru, dan

lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran akidah tentang rasul

penerima kitab suci, dan .

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran akidah tentang rasul penerima kitab

suci.

2. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis PTK ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi siswa

Hasil penetilian PTK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas siswa,

di samping itu hasil penelitian ini juga dapat memberikan motivasi

kepada siswa untuk lebih giat menyebutkan rasul penerima kitab suci.

b. Bagi guru

Page 5: Proposal TPK Active Learning.doc

Hasil penelitian PTK ini diharapkan dapat menambah wawasan kepada

guru dan percaya diri bagi para guru.

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapakan juga dapat memberikani informasi bagi

sekolah tentang proses pelaksanaan pembelajaran menyebutkan rasul

penerima kitab suci pada khususnya.

E. Kajian Pustaka

1. Konsep pembelajaran

Pembelajaran atau pengajaran adalah pemindahan pengetahuan dari

seseorang yang mempunyai pengetahuan kepada orang lain yang belum

mengetahui Depag RI, (2001: 39). Sejalur dengan Depad RI, Kegiatan

pembelajaran adalah kegiatan dimana terjadi interaksi educatif antara peserta

didik dengan guru Seksi Mapenda Kemenag Kota probolinggo (2011: 4).

Berdasarkan Permen RI Nomor 55 tahun 2007 Bab IV pasal 8 butir 1

menyatakan : Proses Pembelajaran Agama dilakukan dengan

mengedepankan keteladanan dan pembiasaan akhlak mulia serta pengamalan

ajaran agama. Dan Pasal 1 Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang

sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar.

Jadi pembelajaran adalah proses nawaitunya dan tindakan serta

Page 6: Proposal TPK Active Learning.doc

tujuan yang menyebabkan siswa belajar pada suatu lingkungan belajar untuk

melakukan kegiatan pada situasi tertentu serta terciptalah perubahan menjadi

situasi yang lebih baik.

2. Konsep Rasul.

“Segenap manusia mengakui adanya rasul, yang mempunyai

beberapa keistimewaan atau mukjizat. Fungsi diutusnya rasul tersebut

adalah satu sama lain saling membenarkan. Semua mereka sepakat

mentauhidkan Allah SWT dan mengi'tikadkan bahwa Allah itu Maha

Berilmu, Berkudrat, Berirodat dan Berhikmah.” Hanafi (2001:31-32).

Firman Allah yang artinya : “Tiap-tiap umat mempunyai rasul, maka apabila

telah datang rasul mereka, diberikanlah keputusan antara mereka dengan

adil dan mereka tidak dianiaya.” Alquran terjemah edisi lux (1992:314).

Tidak semua nabi dan rasul menerima kitab suci, Nabi dan rasul telah

banyak terdapat dalam Al Quran. Adapun dalil tentang kewajiban iman

kepada para nabi dan rasul adalah sebagai berikut :

Allah berfirman:

وُل� َء�اَم�َن� ُس� آُأ�نِز�ُل� الَّر� �ِه� ِب�َم ��ل�ْي ِه� َم�َن ِإ �ِب َّر�وَن� �ُن ْؤ�َم� ال�َم� ٌّل َو� �ِه� َء�اَم�َن� ُكِه� ِب�الل �ِه� َو�َم�َال�ِئ�َك�ِت �ُك�ِت�ِب َو�

ل�ِه� ُس� ُق� َال� َو�َّر� َّر� ٍد- ِب�ْي�َن� ن�َف� ل�ِه� َم�َن ُأ�َح� ُس� ال�وا َّر0 َو�َق�ْع�ُن�ا َم� ان�َك� ُس� َّر� ُأ�َط�ْع�ُن�اُغ�َف� ِب�ُن�ا َو� �ل�ْي�َك� َّر� ِإ ْيَّر� َو� ال�َم�ِص�

Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya," dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali". [ QS. Al Baqarah: 285].

Page 7: Proposal TPK Active Learning.doc

Jadi rasul adalah utusan Allah SWT yang diberi ijin untuk

menyampaikan berita kebenaran dari Tuhannya.

3. Konsep Rasul penerima kitab suci

“Menurut Hanafi, (2001:23), Tiap-tiap rasul dan nabi mengajarka tauhid. Esensi dari setiap kitab suci adalah tauhid. Dalam setiap kitab suci pokok-pokok keimanan sama, namun syarat-syaratnya berbeda. Kitab-kitab suci yang diturunkan Allah SWT sebagaimana diberitakan dalam Alquran adalah: suhuf diturunkan kepada Nabi Ibrahim as, Taurat diturunkan kepada Nabi Musa as, Zabur diturunkan kepada Nabi Daud as, Injil diturnkan kepada Nabi Isa as, dan Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.

Rasul penerima kitab suci adalah manusia biasa yang terpilih oleh Allah

SWT. Untuk memperoleh suatu pedoman dalam mengajarkan ketuhanan

atau biasa dinamakan ajaran tauhid. Tidak semua rasul berhak menerima

kitab suci. Diatara rasul-rasul penerima kitab suci adalah sbb:

a. Nabi Musa As.

b. Nabi Daud As.

c. Nabi Isa As.

d. Nabi Muhammad saw.

4. Konsep Kitab suci

“Menurut Hanafi (2001:23), Iman kepada kitab suci dalam Islam

merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan iman kepada Allah

SWT. Sasaran wahyu adalah kemanusiaan. Kemanusiaan itu serba tetap.

Dulu sekarang kini dan masa yang akan datang. Pikiran manusia

Page 8: Proposal TPK Active Learning.doc

berkembang terus sesuai dengan perkembangan zaman. Wahyu menjelaskan

hal-hal yang ghaib, soal keilahian, balasan amal baik dan buruk, kehidupan

sesudah sesudah mati, tentang surga dan neraka dan sebagainya.

Berdaskan penjelasan sebelumnya, Kitab suci adalah sebuah buku

yang memuat ajaran-ajaran atau sebuah teks yang menjadikan inspirasi

sebuah umat beragama. Kitab suci yang digunakan sebagai dasar ajaran

oleh nabi penerimanya antara lain :

a. Kitab Taurot diberikan kepada Nabi Musa As untuk kaum bani Israel di

Mesir berbahasa Ibrani.

b. Kitab Zabur yang diberikan kepada nabi Daud As untuk kaum bani Israel

di Palestina berbahasa Qibti.

c. Kitab Injil diberikan kepada nabi Isa As untuk kaum bani Israil di

Palestina berbahasa Suryani.

d. Kitab Alquran diberikan kepada Nabi Muhammad saw untuk umat

manusia dan bangsa Jin di Jajirah Arab dengan berbahasa Arab.

5. Konsep Metode.

Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes'

yang berarti melalui. Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang

harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang

terdapat dalam sebuah metode adalah : cara melakukan sesuatu dan rencana

dalam pelaksanaan.

Page 9: Proposal TPK Active Learning.doc

“Depag RI, (2001:19) Metode diartikan cara mengerjakan sesuatu.”

“Metodologi berarti ilmu tentang metode, sementara metode berarti cara

kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna

mencapai tujuan.” Depag RI, (2001:19).

Jadi metode berarti suatu cara untuk melakukan suatu kegiatan yang

telah tersusun agar tercapai hasil sesuai dengan yang diharapkan.

6. Konsep Active Learning

Active Learning menurut arti bahasa adalah active berarti aktif atau

mengoptimalkan atau memanfaatkan seluruh kemampuan peserta didik,

sedangkan learning mengandung arti belajar. Maka active learning berarti

mengoptimalkan seluruh kemampuan peserta didik untuk belajar.

Pembelajaran aktif (active learning) disampaikan untuk menjaga agar

perhatian peserta didik tertuju pada proses pembelajaran.

“Menurut Mahmudah (2008:64) Pembelajaran Aktif merupakan segala

bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam

proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi sesama siswa

maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran.”

“Arti penting dari keaktifan siswa untuk mendukung keberhasilannya dalam

kegiatan belajar itulah yang menjadi dasar diterapkan pendekatan Active

Learning dalam pembelajaran.” Kemenag RI,DITPAIS (2012:7)

Jadi pembelajaran Active Learning atau pembelajaran aktif siswa

dituntut berfikir kritis, mengevaluasi perolehan informasi, menganalisa

Page 10: Proposal TPK Active Learning.doc

informasi yang diperoleh, feadback lebih cepat ditanggapi peserta didik

dalam proses pembelajaran.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini mrupakan penilitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian diskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai.

“Menurut Sukidin dkk (2002:54) ada 4 macam bentuk penelitian

tindakan, yaitu : (1) penelitian tindakan guru sebagai peneliti, (2) penelitian

tindakan kolaboratif, (3) penelitian tindakan simultan terintegratif, dan (4)

penelitian tindakan sosial eksperimental.” Keempat bentuk penelitian tindakan

diatas ada persamaan dan perbedaannya. “Menurut Oja dan Smulyan dikutip

oleh Kasbulah (Sukidin,2002:55), ciri-ciri dari setiap penelitian tergantung

pada: (1) tujuan utamanya atau pada tekanannya, (2) tingkat kontektual

berbasis masalah antara pelaku peneliti dan peneliti dari luar, (3) proses yang

digunakan dalam melakukan penelitian, dan (4) hubungan antara proyek

dengan sekolah.”

Dalam penelitian ini menggunakan bentuk guru sebagai peneliti,

dimana guru sangat berperan dalam proses penelitian tindakan kelas. Dari

bentuk ini, tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan

Page 11: Proposal TPK Active Learning.doc

praktik-praktik pembelajaran di kelas.

Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, (masuk akal) empiris

(berdasarkan teori) dan sistematis (tersusun). Rasional berarti kegiatan

penelitian tersebut dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga

terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara yang dilakukan itu

dapat diamati oleh indra manusia, sehingga orang lain pun dapat

mengamatinya. Sistematis berarti proses yang dilakukan dalam penelitian itu

menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis.

1. Pendekatan penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan

metode diskriptif. “Menurut John W.Creswell, dalam (Tuwu, 1993:96)

metode pendekatan kualitatif merupakan sebuah investigasi. Secara bertahap

peneliti berusaha memahami fenomena sosial dengan membedakan,

membandingkan, meniru, mengkatalogkan, dan mengelompokkan objek

studi.”

Darmadi (2011:7) “Penelitian Deskriptif berkaitan dengan pengumpulan

data untuk memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep atau gejala,

juga menjawab perntanyaan-pertanyaan sehubungan dengan suatu subyek

penelitian pada saat ini.” karena penelitian Ini merupakan PTK, dalam

penelitian ini membicarakan tentang / akan mencoba mengetahui dan

Page 12: Proposal TPK Active Learning.doc

menemukan,

a. Meningkatkan kualitas pelaksanaan proses pembelajaran akidah tentang

rasul penerima kitab suci.

b. Mengidentifikasi permasalahan yang dialami oleh siswa, guru, dan

lingkungan sekolah dalam proses pembelajaran akidah tentang rasul

penerima kitab suci, dan .

c. Meningkatkan kualitas pembelajaran akidah tentang rasul penerima

kitab suci.

Peneliti memasuki dunia informan dan mencari sudut pandang

informan pada pendekatan kualitatif , peneliti merupakan instrument utama

dalam pengumpulan data. Fokus penelitiannya ada pada persepsi dan

pengalaman informan dengan cara mereka memandang kehidupannya,

sehingga tujuannya bukan untuk memahami realita tunggal, tetapi realita

majemuk. Penelitian kualitatif memusatkan perhatian pada proses yang

berlangsung dan hasilnya. “Terkait dengan metode diskripsi Arikunto

(1996:291) mengungkapkan bahwa penelitian diskriptif tidak bermaksud

untuk menguji hipotesis tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang

variabel , gejala atau keadaan dengan cara data yang diperoleh disajikan

melalui ungkapan verbal yang dapat menggambarkan sebagai mana kondisi

yang sebenarnya.” Sependapat dengan Arikunto bahwa; “Penelitian

diskriptif ini hanya berusaha menggambarkan secara jelas dan sekuensial

terhadap pertanyaan peneliti yang telah ditentukan sebelum para peneliti

Page 13: Proposal TPK Active Learning.doc

terjun kelapangan dan mereka tidak menggunakan hipotesis sebagai

petunjuk arch atau guide dalam penelitian.” Darmadi (2011:34).

Dengan mengacu pada penjelasan yang telah dikemukakan di atas

maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif

diskriptif. Peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang

dilakukan pada objek secara jelas dan sistematik.

2. Subjek penelitian

“Subjek yang akan diambil dalam penelitian biasanya disebut sebagai populasi. Jika jumlah populasi terlalu besar, maka peneliti dapat mengambil sebagian dari jumlah total. Sedangkan untuk jumlah populasi kecil, sebaiknya seluruh populasi digunakan sebagai sumber pengambilan data. Sebagian dari populasi yang terpilih untuk penelitian ini jumlahnya harus memenuhi syarat mewakili populasi yang ada.” Sukardi (2003:55).

Subjek penelitian ini adalah proses pembelajaran akidah tentang

menyebutkan rasul penerima kitab suci. Proses pembelajaran tersebut

mencakup siswa, guru dan lingkungan. Siswa Kelas 5 SDN Mayangan 6

Tahun Pelajaran 2011/2012, dengan jumlah subjek penelitian 13 orang.

Proses pembelajaran aqidah tentang menyebutkan rasul penerima kitab suci

menarik karena, kitab suci tersebut berisi tentang ajaran-ajaran ketauhidan,

kemasyarakatan berakhlaq, berbangsa, dan bernegara.

3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN Mayangan 6 kelas 5 Kelurahan

Page 14: Proposal TPK Active Learning.doc

Mayangan Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo. Sedangkan waktu

penelitian ini direncanakan satu bulan dimulai dari tanggal 1 Pebruari 2012

s/d 29 Pebruari 2012.

4. Setting penelitian

a. Penelitian dalam penentuan setting harus memperhatikan tiga unsur

dimensi sosial yaitu: tempat (lokasi), pelaku (subyek) dan kegiatan

(proses pembelajaran).

Dimensi tempat (lokasi) maksudnya bahwa penelitian tidak

pernah lepas dari tempat dimana berlangsungnya kejadian. Pelaku

(subjek) maksudnya bahwa dalam penelitian tersebut peneliti melakukan

pengamatan. Terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan subjek

penelitian secara berlangsungnya penelitian, sedangkan dimensi kegiatan

(proses pembelajaran) yaitu segala sesuatu yang dilakukan subjek

penelitian merupakan bagian-bagian dari data yang akan dikumpulkan,

setting dalam penelitian ini berlangsung di kelas V saat berlangsung

proses pembelajaran dan di lingkungan SDN Mayangan 6, Kelurahan

Mayangan, Kecamatan Mayangan Kota Probolinggo.

b. Proses pembelajaran akidah tentang menyebutkan rasul penerima kitab

suci, dan lingkunagn yang terkait dengan proses pembelajaran akidah

tentang menyebutkan rasul penerima kitab suci.

5. Langkah-langkah PTK

Page 15: Proposal TPK Active Learning.doc

“Menurut Sukardi (2003:212-213) Penelitian tindakan kelas secara garis besar, peneliti pada umumnya mengenal adanya empat langkah penting yaitu: pengembangan plan (perencanaan), act (tindakan), observe (pengamatan), dan reflect (perenungan), atau disingkat PAOR yang dilakukan secara intensif dan sistematik atas seseorang yang mengerjakan pekerjaan sehari-hari.”

“Sependapat dengan gagasan Sukardi adalah Darmadi (2011:246).”

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memnuhi beberapa prinsip

sebagai berikut:

a. Permasalahan atau topik yang harus memenuhi kreteria, yaitu benar-

benar nyata dan penting, menarik perhatian dan mampu ditangani serta

dalam jangkauan kewenangan peneliti untuk melakukan perubahan.

b. Kegiatan penelitian, baik intervensi maupun pengamatan yang dilakukan

tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat kegiatan utama.

c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya terpilih

dengan tepat sasaran dan tidak membosankan waktu, dana dan tenaga.

d. Metode yang digunakan harus jelas, rinci, dan terbuka, setiap langkah

dari tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang yang berminat

terhadap penelitian dapat mengecak setiap hipotesisi dan

pembuktiannya.

e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan yang

berkelanjutan (on-going), mengingat bahwa pengembangan dan

perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat berhenti tetapi

mnjadi tantangan sepanjang waktu. (Arikunto,2002:82-83)

Page 16: Proposal TPK Active Learning.doc

Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah :

Gambar ...... Alur PTK

a. Penjelasan alur di atas adalah:

1) Perencanaan (planning)

Hal ini merupakan tahap pertama. Perencanaan Siklus 1; ini, Peneliti

menggunakan langkah-langkah: Guru membuat skenario

pembelajaran yang berisi tentang langkah-langkah kegiatan dalam

pembelajaran beserta bentuk kegiatan yang akan dilakukan dalam

proses pembelajaran. Sesuai dengan rencana pelaksanaan

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Refleksi

Tindakan/Observasi

Rencana awal/rancangan

Rencana awal/rancangan

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Rencana yang direvisi

Put

ara

n 1

Put

ara

n 2

Put

ara

n 3

Page 17: Proposal TPK Active Learning.doc

pembelajaran KD; 2.2. Menyebutkan rasul penerima kitab suci. Dari

rumus ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana,

oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

2) Pelaksanaan (Acting )

Merupakan tahap kedua dalam siklus; 1. Adapun pelaksanaan PTK ini

dibagi : pembukaan, pelaksanaan, evaluasi.

Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 dilaksanakan sesuai dengan rencana

yaitu tindakan yang berlangsung pembelajaran pada pertemuan yang

ke 1. Bertempat di ruangan tempat kegiatan belajar mengajar

dilaksanakan. Pelaksanana oleh guru Pendidikan Agama Islam.

Secara garis besar kegiatan belajar mengajar berlangsung dalam

tahap- tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Perlu di

ingat dalam pelaksanaan ini guru harus mematuhi apa yang sudah

dirumuskan dalam perencanaan (planning) namun wajar dan tidak

dibuat-buat, nantinya akan terlihat kesingkrunan atau keterkaitan

antara perencanaan (planning) dengan pelaksanaan (Acting) dalam

pembahasan refleksi.

Kegiatan awal meliputi:

a) Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan kesehatan dan pada

hari ini sebagai pembukaan dan pengantar, dilanjutkan dengan

pengarahan tentang tugas yang akan dikerjakan siswa.

b) Apersepsi, tanya jawab tentang kartu bertuliskan bentuk rasul

Page 18: Proposal TPK Active Learning.doc

penerima kitab suci dan kitab suci Allah.

c) Pemberian informasi mengenai bahan dan alat yang digunakan,

prosedur kerja pembuatan skema maket disertai peragaan contoh

skema maket yang sudah jadi. Pemberian contoh ini dimaksdkan

agar siswa mempunyai gambaran tentang tugas yang akan

dikerjakan.

Kegiatan inti meliputi :

a) Pemberian tugas membuat skema maket yang meliputi :

Mempersiapkan alat dan bahan (sterofom, kertas karton, cuter,

gunting, lem kertas, kertas warna, pensil, spidol, penggaris).

b) Siswa diminta mengerjakan tugas yang dilaksanakan di dalam

kelas secara berkelompok aktif dan berdiskusi.

c) Adanya gambar kerja dalam bentuk dua dimensi, sebagai acuan

pembuatan skema maket.

d) Penggunaan skala sesuai dengan kesepakatan masing- masing

anggota kelompok.

e) Bimbingan dan pemantauan guru untuk pemberian bantuan selama

proses pembelajaran berlangsung.

f) Siswa membuat tabel yang terdiri dari no, jenis pnama rasul dan

kitab rasul.

g) Pengumpulan hasil pekerjaan siswa.

Page 19: Proposal TPK Active Learning.doc

Kegiatan akhir meliputi :

a) Penilaian hasil pekerjaan siswa dengan mengajak siswa untuk

mengapresiasi.

b) Pemajangan hasil pekerjaan siswa yang memenuhi kriteria

c) Penutupan oleh guru dengan mengadakan post tes serta pemberian

tugas untuk materi pembelajaran berikutnya .

3) Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang di lakukan pada setiap siklus, ini

digunakan untuk mencari kendala-kendala yang dihadapi dalam

proses pembelajaran akidah tentang menyebutkan rasul penerima

kitab suci. Yaitu pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

dilakukan pada waktu tindakan dilakukan.

“Menurut Darmadi (2011:263) Observasi adalah instrumen lain yang

sering dijumpai dalam penelitian pendidikan.” Dalam observasi

penelitian mengandalkan pancaindra penglihatan sebagai pengumpul

informasi baik berupa fakta, tingkahlaku, dokumen maupun hasil

kerja.

Dalam hal ini, guru pelaksana yang berpredikat sebagai

pengamat agar melakukan “pengamatan balik” terhadap apa yang

telah terjadi pada saat proses tindakan berjalan, sebagai pengamat

sekaligus guru pelaksanan pembelajaran mencatat sedikit demi sedikit

apa yang terjadi, apa yang ditemukan, data apa yang dapat

Page 20: Proposal TPK Active Learning.doc

dikumpulkan akurasinya untuk digunakan sebagai bahan perbaikan

dalam siklus berikutnya. Selanjutnya data-data dianalisis dan

intepretasi data setelah data2 terkumpul maka data tersebut dianalisis

dan diinterpretasi dalam rangka penemuan makna data.

4) Refleksi

Setelah proses observasi dan analisa data maka dilakukan refleksi

yaitu merenungkan kembali apa yg telah dilakukan , kendala-kendala

apa yg telah ditemukan, dan kebaikan-kebaikan apa yang telah

dilakukan. Istilah refleksi berasal dari bahasa Inggris reflection yang

diterjemahkan dalam bahasa kita berarti pemantulan. Kegiatan

refleksi ini tepat sekali dilakukan guru pelaksana pengamatan

sekaligus pelaksanan pembelajaran setelah melaksanakan tindakan.

Selanjutnya dikonfirmasikan dengan pengamat lain atau teman

seprofesi untuk didiskusikan dan diimplementasikan dengan

rancangan tindakan. Disinilah guru sebagai peneliti sekaligus

pengajar akan mengetahui capaian yang diperoleh dan kelemahan

dalam penyampaian yang datangnya berasal kemungkinan dari guru,

juga dari kurang perhatian siswa dalam menerima informasi serta

dukungan dari materi maupun meetode, sarana, lingkungan dan

sejenisnya. Kemudian problem-problem yang ditemukan diatasi

dalam pertemuan siklus berikutnya.

Page 21: Proposal TPK Active Learning.doc

5) Tindak Lanjut.

Jika rerata perolehan dalam pengamatan serta evaluasi pembelajaran

rasul penerima kitab suci Allah SWT dalam siklus pertama tidak

sesuai dengan harapan, maka peneliti perlu mengadakan kelanjutan

dari kegiatan penelitian. Berbagai kendala yang ditemukan dalam

proses pembelajaran siklus pertama harus diatasi dalam siklus

berikutnya. Dalam rangka untuk mengatasi berbagai kendala untuk

menigkatkan kualitas pembelajaran akidah tentang menyebutkan

rasul penerima kitab suci.

b. Siklus 2: sebagai langkah tindak lanjut adalah:

1) Perencanaan ulang ,

2) Pelaksanaan perbaikan

3) Observasi

4) Analisis dan intepretasi data

5) Refleksi

6) Tindak lanjut (kalau sudah berhasil, tidak perlu ada langkah tindak

lanjut

Page 22: Proposal TPK Active Learning.doc

6. Teknik pengumpulan data

“Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah tes buatan guru

yang berfungsi adalah: (1) untuk menentukan seberapa baik siswa telah

menguasai bahan pelajaran yang diberikan dalam waktu tertentu, (2) untuk

menentukan suatu tujuan telah tercapai, dan (3) untuk memperoleh suatu

nilai.” Arikunto (2002:149). Sedangkantujuan dari tes adalah untuk

mengetahui ketuntasan belajar siswa secara individu maupun secara

klasikal. Selain dari pada itu un tuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan

yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya,

khususnya pada bagian mana PTK yang belum tercapai. Untuk memperkuat

data yang dikumpulkan, maka digunakan juga teknik-teknik sebagai

berikut:

a. Observasi/ Pengamatan

Teknik observasi digunakan oleh guru untuk mengidentifikasi tentang

proses pembelajaran menyebutkan rasul penerima kitab suci, yang dalam

hal ini melibatkan guru, siswa, materi pembelajaran, metode, sarana dan

prasarana pendukung dan penghambat.

b. Tes (objektif tes)

Sedangkan teknik tes digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswar

tentang pembelajaran akidah rasul penerima kitab suci Allah SWT.

sedangkan alat tesnya menggunakan tes tulis bentuknya pilihan ganda.

Page 23: Proposal TPK Active Learning.doc

7. Teknik analisis data

a. Teknik deskriptif

Teknik analisa data penelitian ini meggunakan teknik analisis

deskriptif. Teknik deskripti ini digunakan untuk menganalisa proses

pembelajaran akidah tentang:

1) Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran rasul penerima kitab

suci ?

2) Permasalahan apa yang dihadapi dalam proses pelaksanan

pembelajaran rasul penerima kitab suci ?

3) Bagaimana peningkatan kualitas proses pembelajaran rasul penerima

kitab suci ?

b. Teknik analisis statistik (Mean)

Teknik analisis digunakan untuk menganalisa data kuantitatif

pembelajaran akidah tentang menyebutkan rasul penerima kitab suci

dengan menggunaka mean. Adapun rumus mean adalah

X= Σ X N

X = sembarang nilaiΣ = jumlahΣX = jumlah semua nilaiX = mean, atau rata-rata arit matika dari nilai-nilai.N = jumlah subjek keseluruhan

Page 24: Proposal TPK Active Learning.doc

8. Kriteria keberhasilan

Proses pembelajaran menyebutkan rasul penerima kitab suci dianggap

tuntasatau berhasil apabila secara individu jikam nilai minimal 70.

Proses peningkatan kualitas pembelajaran menyebutkan rasul penerima

kitab suci Allah SWT tersebut dianggap berhasil apabila nilai rata-rata

(mean) kelas telah mencapai minimal Mean 70.

G. Jadwal

No Rencana Kegiatan

Waktu (Minggu ke)

1 2 3 4 5 6

28/01/12

1-11/02/12

12-1502/12

16-2002/12

21-2702/12

28-2902/12

1 Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan X

Menyepakati jadwal dan tugas X

Menyusun instrumen X

Konfirmasi konsep pelaksanaan X

2 Pelaksanaan

Menyiapkan kelas X

Melakukan tindakan Siklus I X XX

Melakukan tindakan Siklus II XX X

3 Menyusun laporan

Menyusun konsep laporan X

Konfirmasi hasil penelitian X

Perbaikan laporan X

Penggandaan, pengiriman hasil X

Page 25: Proposal TPK Active Learning.doc

NO KEGIATAN BULAN/TH KET

1

2

3

4

5

6

Penyusunan proposal

Pelaksanaan penelitian

Observasi

Analisis data

Penulisan laporan

Penyerahan laporan

28 Januari 2012

1-11 Februari 2012

12-15 Februari 2012

16-20 Februari 2012

20-28 Februari 2012

29 Februari 2012

-

-

-

-

-

-

Page 26: Proposal TPK Active Learning.doc

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1996. Prosedur penelitian suatu Pendekatan Praktik . Jakarta: Rineka Cipta

......,2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineksa Cipta.

......,dkk.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.

Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.

Depag RI, 2001. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Bimbaga Islam.

...... 2001. Kendalli Mutu Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Dirjen Bimbaga Islam.

......, 1992, Al Quran Dan Terjemah Edisi Lux, Semarang, CV. Asy Syifa'.

......, 2001, Kendali Mutu Pendidikan Agama Islam, Dijen Bimbaga Islam, Jakarta.

Hanafi, RMA. 2001. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta. Philosophy Press.

Kemanag, 2011, Pedoman Penghitungan Baban Kerja Guru, Seksi Mapenda.Kemenag, Kota Probolinggo.

Kemenag. Ditpais, 2012, Workshop Peningkatan Kompetensi Dan wawasan Guru-guru PAI SD se Jawa Timur, Jombang, Ikaha Tebuireng.

Mahmudah, Umi. 2008. Active Learning dalam pembelajaran Bahasa Arab. Malang. UIN Malang Press.

Sukardi, 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta. PT. Bumi Aksara.

Tuwu,Alimuddin. 1993 . Study Kasus . Jakarta. UI.