TPK-1 Minggu Ke 3
-
Upload
123habib123fikri -
Category
Documents
-
view
46 -
download
3
Transcript of TPK-1 Minggu Ke 3
TEKNIK
PERMESINAN
KAPAL I
(Minggu – 3) LS 091308 ( 4 SKS)
Jurusan Teknik Sistem Perkapalan
ITS Surabaya
Prosedur mendesain kapal: konsep dan
preliminary design; detail, tender atau
contract design.
INTRODUCTION
Requirement perancangan kapal secara luas diperlukan untuk
memperoleh kepastian bahwa kapal dapat mendukung dari
misi tujuan secara menyeluruh; dapat dijabarkan dalam
bentuk kapabelitas dari performance kapal oleh para merine
engineer maupun naval architect.
Prosedur yang dilakukan oleh para marine engineer dan naval
architect dalam menjabarkan requirement perancangan kapal
kedalam kriteria dari rancangan kapal yang spesifik acapkali
didiskripsikan sebagai desain spiral (lihat gambar)
Proses desain kapal umumnya diperoleh dalam empat tahap
yaitu:
conceptual design
preliminary design
contract design
detail design (full design)
SHIP DESIGN PROCESS
SHIP DESIGN REQUIREMENTS
Sebagaimana ditunjukkan dalam
gambar, proses desain kapal
dimulai dengan definisi ship design
requirements
Didasarkan pada:
- Payload delivery schedule.
- Limiting hull dimensions.
- Ship missions.
CONCEPTUAL DESIGN
Pada tahap conceptual design, feasibility studies biasanya dilakukan oleh kelompok kecil, tujuannya untuk mengidentifikasi konfigurasi kapal alternatif yang mungkin memenuhi persyaratan kapal desain.
Upaya penelitian memerlukan pengembangan konfigurasi desain alternatif yang melibatkan berbagai kombinasi, dimensi kapal, kecepatan kapal, bentuk lambung khusus, penggerak opsional dan konsep machinery.
Dalam conceptual design, jumlah konfigurasi dikerucutkan menjadi kombinasi dari karakteristik utama yang memiliki potensi terbesar untuk penetapan cost dan performance criteria.
CONCEPTUAL DESIGN
Produk-produk dari tahap conceptual design umumnya meliputi: Hull dimension
Propulsion power requirements
General arrangement drawings
Interior allocation of space by function:
Machinery rooms.
Cargo or combat system volume.
Crew accommodations.
An estimate of total manning requirements.
Light ship weight estimate:
Weight of steel.
Outfitting.
Machinery.
An estimate of construction cost.
Similar high level characteristics.
CONCEPTUAL DESIGN
Conceptual design berfungsi sebagai dasar untuk menentukan kelayakan program akuisisi kapal secara keseluruhan dan untuk mengidentifikasi konsep alternatif yang diusulkan, seperti jenis opsional propulsion plants untuk dievaluasi dalam tahap preliminary design
Tahap conceptual design dapat terus berlanjut dalam iterasi berkesinambungan seperti yang ditunjukkan dalam diagram spiral yang telah ditujukkan sebelumnya.
Bisa jadi hasil analisis ship design conceptual menjadi kurang praktis dimana dalam tahap ship design requirements ada batasan-batsan, maka perlu adanya perobahan ataupun pemodifikasian.
Jika konsep kesinambungan ship design dapat diterima untuk dideveloped dan diapproved, maka otorisasi tahap preliminary design dapat diberikan.
PRELIMINARY DESIGN
Tahap preliminary design memerlukan analisis yang lebih rinci, oleh karenanya memerlukan teknik serta design effort yang libih besar ketimbang conceptual design
Preliminary design adalah untuk mengevaluasi manfaat dari berbagai alternatif ship systems
Diperlukan listing sementara dari komponen machinery yang perlu dikembangkan.
Selain itu, sketsa awal yang menggambarkan susunan komponen utama dan unit tambahan yang lebih besar dan lebih penting dapat dibuat.
PRELIMINARY DESIGN
Banyak aspek dari ship design tetap tentatif selama tahap ini, dan
komunikasi yang solid antar anggota tim menjadi sangat penting
Sebagai contoh, perubahan bentuk hasil dimensi lambung, bisa jadi
perubahan yang diperlukan adanya perobahan rating dari propulsion
plant atau plant configuration
Selama tahap preliminary design, ship design dikembangkan lebih
lanjut untuk memastikan bahwa aspek teknis dapat memenuhi
requirements dari ship design
Apabila Preliminary ship design telah dapat comfirmed dan approved,
maka dapat dilanjutkan menuju pengesahan cotract design
CONTRACT DESIGN
Basic design charactersitics dari kapal umumnya didefinisikan pada tahap preliminary design, parameter design dan performance tidak dikembangkan secara terperinci dan detail dalam pelayanan berbasis sebuah construction contract
Tujuan dari contract design adalah untuk mengembangkan ship design yang cukup rinci agar memudahkan pemahaman dari shipbuider secara jelas tentang fitur kapal dan estimasi yang akurat cost dari membangun kapal. Ini memerlukan full definition tentang fitur-fitur kapal dan umumnya engineering effort.
Untuk kapal niaga, perlu requirement dari classification societies, sperti Biro Klasifikasi Indonesia, Lloid's register of shipping, American Bureau of Shipping ( ABS), serta requirement badan pengatur, seperti Dept. Perhubungan RI, Dirjen Perhubungan Laut, Kesyahbandaran.
Contract design biasanya dilakukan oleh galangan kapal yang memiliki depertemen teknik yang cukup besar dan berpengalaman, atau oleh agen desain indepenen
Beberapa rincian dari ship design tidak mudah dijelaskan dengan
kata-kata, contoh adalah hull lines, space arrangements, dan skema
perpipaan. Dalam kasus tersebut, contract drawings atau contract
guidence drawings perlu dipersiapkan. Contract drawings justru
menggambarkan desain yang diinginkan oleh owner, dan
shipbuilder harus memberikan desain yang sesuai dengan yang
dijelaskan, hull lines seringkali ditentukan dengan cara ini.
contract design meliputi:
contract specifications and drawings,
the results of preliminary model tests,
a list of machinery and equipment,
contract weight estimate.
DETAIL DESIGN
Tahap detail design (full design) dimulai setelah penyelesaian
dan approval dari paket contract design , dan biasanya dimulai
segera setelah pemberian construction contract
Desain rinci biasanya dilakukan oleh ship builder, tetapi dapat
dilakukan oleh agen desain independen. Selama tahap ini,
gambar kerja dan data lain yang diperlukan untuk pembangunan
konstruksi kapal.
LIST OF MACHINERY (TANKER 42,000 DWT)
Centralized Control and Automation System
Name Description
Machinery control room
Machinery control
console
Bridge console
Diesel generator auto-
star system
Preferential trip systems
Automatic stand by
Diesek engine