Proposal Tesis Kk Hen

17
IMPLEMEMTASI ZAKAT SAHAM PT BPR. LPN PANAMPUNG KABUPATEN AGAM SERTA PEMANFAATANNYA A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat baik pada masa lalu maupun pada masa sekarang, sering dijumpai adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Hubungan kaya miskin ini dalam syari’at Islam dilandaskan pada firman Allah dalam surah al-Dzariyat:19 yang berbunyi: Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. Islam sebagai sebuah ajaran menghendaki adanya perhatian pada mereka-mereka yang berada dalam jurang kemiskinan. Keinginan Islam untuk membantu dan mengangkat mereka dari jurang kemiskinan tersebut diaplikasikan dengan ditunaikannya zakat dalam agama Islam. Zakat merupakan ajaran yang melandasi tumbuh kembangnya sebuah kekuatan sosial ekonomi umat Islam. Kerangka terminologi zakat menumbuhkan pemahaman diantaranya yaitu : Pertama, dalam bentuk pengertian tauhid, zakat dilaksanakan berda sarkan petunjuk Allah SWT, sehingga tujuan pokok 1

description

Proposal Tesis Kk Hen

Transcript of Proposal Tesis Kk Hen

Page 1: Proposal Tesis Kk Hen

IMPLEMEMTASI ZAKAT SAHAM

PT BPR. LPN PANAMPUNG KABUPATEN AGAM

SERTA PEMANFAATANNYA

A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat baik pada masa lalu maupun pada masa sekarang,

sering dijumpai adanya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin. Hubungan kaya

miskin ini dalam syari’at Islam dilandaskan pada firman Allah dalam surah al-

Dzariyat:19 yang berbunyi:

Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan

orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Islam sebagai sebuah ajaran menghendaki adanya perhatian pada mereka-mereka

yang berada dalam jurang kemiskinan. Keinginan Islam untuk membantu dan

mengangkat mereka dari jurang kemiskinan tersebut diaplikasikan dengan ditunaikannya

zakat dalam agama Islam.

Zakat merupakan ajaran yang melandasi tumbuh kembangnya sebuah kekuatan

sosial ekonomi umat Islam. Kerangka terminologi zakat menumbuhkan pemahaman

diantaranya yaitu : Pertama, dalam bentuk pengertian tauhid, zakat dilaksanakan berda

sarkan petunjuk Allah SWT, sehingga tujuan pokok pelaksanaannya adalah untuk

mendekatkan diri kepada Tuhan yang Maha Kuasa, beriman dan ikhlas beramal dalam

usaha beribadah kepada Tuhan; Kedua, dalam pengertian hukum, zakat adalah hukum

Tuhan yang sesuai dengan hukum yang berlaku dalam alam semesta agar manusia dapat

hidup saling mencintai dan tolong-menolong yang didasari rasa kasih sayang sesama

makhluk Tuhan; Ketiga, dalam pengertian akhlak, zakat adalah isi dari penjelmaan budi

manusia yang mulia, pelaksanaan kehendak rasa antara si kaya dan si miskin, dan

sekaligus sumber praktik persamaan dan persaudaraan kemanusiaan dalam aspek

kehidupan sosial; Keempat, dalam pengertian sosial, zakat tumbuh untuk menyamakan

1

Page 2: Proposal Tesis Kk Hen

dan mempersaudarakan seluruh umat manusia dalam masyarakat kemanusiaan yang satu,

yang berwujud pengorbanan benda dalam hidup bertolong-tolongan; Kelima, dalam

pengertian ekonomi, zakat meninggikan hasrat produksi modern bagi keperluan hidup,

melancarkan jalan distribusi dan menstabilitaskan konsumsi dalam kehidupan ma-

syarakat tanpa ada jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.

Pelaksanaan zakat telah diwajibkan kepada semua orang muslim karena merupakan

bagian dari rukun Islam. Kewajiban tersebut berupa pengeluaran sejumlah harta tertentu

yang terselip dalam kekayaan yang dimiliki oleh setiap pribadi muslim yang di wajibkan

oleh Allah untuk diserahkankan kepada orang-orang yang berhak setelah mencapai

nishab dan haul dengan satu tujuan sosial sebagai salah satu alternatif solusi pengentasan

kemiskinan umat.

Untuk mengilustrasikan betapa pentingnya kedudukan zakat, al-Qur’an dengan

jelas menyebutkan kata zakat (al-zakảh) yang dirangkaikan dengan kata shalat (al-shalảh)

sebanyak 72 kali. Menurut hitungan Ali Yafie, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa pe

nunaian zakat memiliki urgensi yang sebanding dengan pendirian shalat.

Seiring perkembangan zaman, berkembang pula pemahaman para tokoh Islam

dalam memahami makna dan objek zakat. Tidak ada ayat yang menunjukkan adanya

pembatasan sumber-sumber zakat. Semuanya ditampilkan dalam bentuk lafadh ảm yang

mencakup seluruh individu. Berdasarkan keumuman zakat tersebut, maka semua hasil

usaha atau hasil bumi dikenakan kewajiban zakat termasuk di dalamnya zakat saham dan

obligasi.

Saham dianggap sebagai bagian prosentatif dari modal usaha, oleh sebab itu harus

dikeluarkan zakatnya oleh para pemegang saham masing-masing. Namun, pihak

perusahaan bisa mengeluarkan zakatnya sebagai perwakilan mereka kalau itu ditegaskan

dalam peraturan dasar mereka, atau bisa juga diserahkan kepada para pemilik saham

untuk dikeluarkan zakatnya.

Mengenai kewajiban zakat saham dan obligasi para ulama telah sepakat untuk

mengeluarkan zakatnya karena saham dan obligasi adalah merupakan harta kekayaan dan

setiap harta kekayaan ada hak orang lain di dalamnya (zakat, infak, dan sedekah). Dalam

2

Page 3: Proposal Tesis Kk Hen

penentuan zakatnya para ulama berbeda pendapat. Sebagian ulama seperti Syekh Abdur

Rahman Isa, memandang bahwa zakat baru bisa ditentukan setelah melihat apakah saham

itu dikeluarkan atau dimiliki seseorang untuk industri murni (tidak melakukan kegiatan

dagang), seperti hotel, pengangkutan (udara, darat, laut), pabrik, dan usaha-usaha lain

yang mengadakan kegiatan dagang. Sebagian ulama lain seperti Abu Zahrah,

Abdurrahman Hasan dan Abdul Wahab Khallaf memandang sama antara saham dan

obligasi dengan barang dagangan dan merupakan harta kekayaan. Mereka juga

mengatakan bahwa saham dan obligasi itu sebagai surat berharga yang dapat

diperjualbelikan.

Saham memberikan keuntungan sesuai dengan keuntungan perusahaan atau bank,

yang besarnya tergantung pada keberhasilan perusahaan atau bank itu, tetapi juga

menanggung kerugiannya. Sedangkan obligasi memberikan keuntungan tertentu (bunga)

atas pinjaman tanpa bertambah atau berkurang.

Selama perusahaan tersebut tidak memproduksi barang-barang atau komoditas-

komoditas yang dilarang, maka saham menjadi salah satu objek atau sumber zakat.

Sedangkan obligasi sangat tergantung kepada bunga yang termasuk kategori riba, dan

riba itu sanagat jelas keharamnya, baik dalam jumlah sedikit maupun yang berlipat

ganda.

Hal ini sejaln dengan firman Allah SWT dalam surah Ali Imran: 130,

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat

ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat

keberuntungan.

Riba di sini ialah riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa riba nasi'ah itu

selamanya Haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba itu ada dua macam: nasiah dan

fadhl. riba nasiah ialah pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang

meminjamkan. riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis,

3

Page 4: Proposal Tesis Kk Hen

tetapi lebih banyak jumlahnya Karena orang yang menukarkan mensyaratkan demikian,

seperti penukaran emas dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. riba yang

dimaksud dalam ayat Ini riba nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam

masyarakat Arab zaman Jahiliyah.

Surah al-Baqarah 278:

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa

riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman.

Keharaman bunga di samping berlandaskan kepada ayat-ayat tersebut di atas,

beberapa hadis Nabi yang sahih, juga hampir seluruh ulama berpendapat hal yang sama,

bahkan sidang Organisasi Konferensi Isalm (OKI) kedua yuang berlansunng di Karachi

Pakistan pada bulan Desember 19701 dan keputusan fatwa Majelis Ulama Indonesia

nomor 1 tahun 2004 tentang bunga menyatakan hasil yang sama, yaitu bahwa bank

dengan sistem bunga tidak sesui dengan syariat Islam.

Realita yang ada seperti yg terjadi pada PT. BPR LPN2 Panampung yang

mengeluarkan zakat saham dan obligasi setelah mencapai haul dan nisbanya. Oleh karena

itu peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang “Implememtasi Zakat

Saham dan Obligasi PT. BPR LPN Panampung Kabupaten Agam serta Pemanfaatannya”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah penelitian (research problem ) di

atas, selanjutnya dirumuskan pertanyaan penelitian (research question ) sebagai berikut:

1. Bagaimana Kedudukan saham dan obligasi PT. BPR LPN Panampung ?

1 Ada dua keputusan penting yang diambil yang dihasilkan dalam sidang tersebut. Pertama: praktik bank dengan sistem bunga adalah tidak sesuai dengan syari’at Islam. Kedua: perlu segera didirikan bank-bank alternatif yang menjalankan operasinya sesui dengan prinsip syariah Islam

2 PT. BPR LPN adalah singakatan dari Perseroan Terbatas Badan Pengkriditan Rakyat Lumbung

Pitih Nagari dalam penelitian ini selanjutnya akan ditulis: PT. BPR LPN .

4

Page 5: Proposal Tesis Kk Hen

2. Bagaimana implementasi zakat saham dan obligasi pada PT. BPR LPN

Panampung?

3. Bagaimana Pemanfaatan Zakat saham dan obligasi pada PT. BPR LPN

Panampung?

4. Bagaimana Hambatan Pelaksanaan Zakat saham dan obligasi di PT. BPR LPN

Panampung ?

C. Tujian dan Kegunaan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui Kedudukan saham dan obligasi PT. BPR LPN Panampung

2. Mengetaui implementasi zakat saham dan obligasi pada PT. BPR LPN

Panampung.

3. Pemanfaatan Zakat saham dan obligasi PT. BPR LPN Panampung.

4. Hambatan Pelaksanaan Zakat saham dan obligasi di PT. BPR LPN Panampung.

D. Defenisi Operasional

Sebelum mengadakan pembahasan lebih lanjut, ada baiknya Penulis terlebih

dahulu menjelaskan pengertian dari istilah-istilah penting yang dipakai dalam judul. Hal

ini dilakukan untuk mempermudah sekaligus untuk menghindari karancuan atau

kekeliruan dalam memahami judul yang dimaksud, istilah-istilah tersebut adalah:

1. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu kebijakan dan

tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga dimaksudkan menyediakan

sarana untuk membuat sesuatu dan memberikan hasil yang bersifat praktis

terhadap sesama.

2. Zakat Menurut Bahasa(lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan

atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau

mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

5

Page 6: Proposal Tesis Kk Hen

Menurut Hukum Islam (istilah syara'), zakat adalah nama bagi suatu pengambilan

tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk

diberikan kepada golongan tertentu.3

3. Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial

yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan.4 Dengan menerbitkan

saham, memungkinkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan pendanaan

jangka panjang untuk 'menjual' kepentingan dalam bisnis - saham (efek ekuitas) -

dengan imbalan uang tunai.5

4. Obligasi adalah :

a. Kewajiban membayar sejumlah uang berdasarkan suatu perjanjian

b. Surat pinjaman dari pemerintah dengan bunga tertentu yang dapat diperjual

belikan

c. Suarat utang berjangka yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan susuk bunga

tertentu dengan tujuan untuk menarik dana dari masyarakat untuk menutupi

biaya yang telah dikeluarkan perusaahan.6

Jadi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pelaksanaan dan penerapan zakat

saham dan obligasi pada PT. BPR LPN Panampung kota Bukittinggi serta

pemammpaatan zakat tersebut untuk para mustahiq zakat.

E. Tinjauan dan Kepustakaan

Kajian kepustakaan pada intinya dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang

hubungan topik penelitian yang akan diajukan dengan penelitian yang akan diajukan

dengan penelitian yang sejenis yang pernah dilakukan oleh para peneliti yang

sebelumnya sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu dan mubazir.7

Berbagai penelitian maupun karya ilmiah mengenai zakat saham dan obligasi

cukup banyak dilakukan, ada beberapa penelitian yang berhasil peneliti temukan adalah:

3 Tim Kashiko, Kamus Praktis Ekonomi, (Surabaya: Percetakan Bushido Indonesia, 2012), h.510.4 Darmadji, et-al, Pasar Modal di Indonesia, (Jakarta: Salemba Empat 2001), h. 8.5 Dalton, M John. How The Stock Market Works. Edisi ke-3,( United States of America: NYIF,

2001),h 1.6Tim Kashiko, Loc., Cit, h. 3777 Abuddin Nata, Metodologi Penelitian Hukum Islam, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), h.

183.

6

Page 7: Proposal Tesis Kk Hen

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ririn Faiziyah tentang “Pemikiran Yusuf Qardhawi

Mengenai Zakat Saham Dan Obligasi” dengan hasil penelitian :

Menurut Yusuf Qardhawi pabrik dan gedung dapat dianalogikan dengan tanah

pertanian, sehingga harus dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% dari pendapatan bersih.

Sedangkan perusahaan-perusahaan perdagangan, yaitu perusahaan yang kebanyakan

modalnya terletak dalam bentuk barang yang diperjual-belikan dan materinya tidak

tetap, maka zakatnya diambil dari sahamnya, sesuai dengan harga yang berlaku di

pasar, ditambah dengan keuntungannya. Oleh karena itu, zakatnya sekitar 2.5%,

setelah nilai peralatan yang masuk dalam saham, dikeluarkan. Hal ini sesuai dengan

pendapat beliau mengenai harta perdagangan yaitu, bahwa zakatnya wajib atas modal

yang bergerak. Sedangkan zakat obligasi wajib dikeluarkan zakatnya apabila obligasi

itu sudah berada di tangan pemilik selama satu tahun atau lebih. Obligasi yang

mendatangkan bunga, sebagaimana deposito berbunga itu wajib dikeluarkan zakatnya

seperti zakat perdagangan, yaitu sebesar 2.5%. Sedangkan bunga yang diperoleh

darinya tidak wajib dizakati, sebab ia merupakan harta tidak halal.

2. Penelitian yang dilakukan Muhammad Aris Safi’i tentang “Obligasi Syariah Ijarah

Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus PT. Matahari Putra Prima Tbk)”

dengan rumusan masalah:

a. Bagaimana pelaksanaan Obligasi Syari’ah Ijarah di PT. Mata hari Putra Prima

Tbk?

b. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadap praktek obligasi syariah ijarah di PT.

Matahari Putra Prima Tbk?

Hasil penelitian pelaksanaan oligasi syariah ijarah di PT. Matahari Putra Prima

terjadi pelanggaran ketika obligasi syari’ah yang berakad ijarah sebenarnya adalah

bertujuan untuk mencari dana guna membangun gedung, kemudian bangunan yang

telah jadi tersebut disewakan kepada pihak lain dan hasil sewa yang diperoleh

digunakan untuk memberikan keuntungan kepada pemegang obligasi. Kasus Matahari

Putra Prima Tbk. Dalam praktiknya konsep ini dilanggar oleh PT. Matahari Putra

Prima Tbk. karena pembangunan gedung dilakukan oleh PT. Matahari Putra Prima

Tbk. dan penyewanya pun PT. Matahari Putra Prima Tbk. sendiri. Kemudian Seluruh

7

Page 8: Proposal Tesis Kk Hen

dana hasil penerbitan Obligasi Syariah ijarah dimanfaatkan untuk pembayaran sewa

areal usaha.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field risearch). Penelitian ini

dilakukan dengan pendekatan sosiologis dalam bentuk studi kasus. Studi kasus

merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang penelaahannya kepada satu kasus,

dilakukan secara insentif, mendalam, mendetail dan komprehensif.8 Hal ini sejalan

dengan pendapat Geetz yang menyatakan bahwa tujuan penelitian kualitatif adlah

menemukan makna yang mengacu kepada mencari pengaetahuan kultural dalam

pungsinya sebagai motor penggerak individu-individu dalam kehidupan sosial.9

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT. BPR LPN Panampung Jl. Surau Laut

Panampung Kab. Agam, Sumatera Barat Kode Pos: 31700. Waktu penelitian mulai

dari bulan Mei 2013 sampai selesai.

3. Informan Penelitian

Subjek penelitian akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai

macam informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini

meliputi tiga macam, yaitu informan kunci ( key informan ), informan utama dan

informan tambahan. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki

berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai

informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, adapun yang menjadi informan

kunci dalam penelitian ini adalah pemegam saham pada PT. BPR LPN Panampung

yaitu Syamsul Mairi (37.07%), Rabiah Maksum (21.69%) BPD Sumatera Barat

(2.03%) M. Dani (13.56%) dan Sepnina Mazni sebagai Pemegang Saham Pengendali.

Informan utama adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial

yang diteliti yaitu Dewan Komisaris: J. Elly Darwin,  M. Dani dan Mazni Arifin. 8 Sanafiah Faisal, Format-format Penelitian sosial, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001), h.

22.9 Clifford Greertz, Local Knowwledge: Futher Essays In Antrohistorical Method, (New York: Basic

Books, 1993), h. 298

8

Page 9: Proposal Tesis Kk Hen

Sedankan informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti pengurus lembaga

penyaluran zakat kota Bukittinggi yang menerima zakat dari PT BPR LPN

Panampung.

Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara sengaja ( purposive

sampling ). Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu.

4. Sumber Data

Yang menjadi sumber data dalm penelitian ini adalah:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi

yang menerbitkan . Maka yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini

adalah informan penelitian. Dengan memberikan pertanyaan- pertanyaan memalui

wawancara langsung untuk mengetahui jawaban dari rumusan masalah dlam

penelitian ini.

b. Data Skunder

data ini merupakan data tambahan dan penunjang data primer. Data ini terdiri

dari buku-buku, perundang-undangan, jurnal, artikel yang berkaitan dengan

depenitian.

5. Instrumen Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini, maka data-data

yang dibutuhkan dikumpulkan dengan cara:

a. Wawancara

Peneliti menggunakan wawancara tidak tersruktur dengan informan

penelitian yang telah ditentukan, tetapi susunan katadan urutannya disesuikan

dengan ciri responden. Dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat

wawancara, disesuikan dengan kebutuhan dan kondisi wawancara.

b. Dokumentasi

Menginventarisasi dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan

penelitian ini.

9

Page 10: Proposal Tesis Kk Hen

c. Membaca dan menganalisa buku-buku, jurnal-jurnal, artikel-artikel yang

berkaitan dengan topik penelitian.

6. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, kemudian data tersebut dikelompokkan sesui dengan

kategorinya masing-masing, maka data tersebut dianalisis secara kualitatif dengan

metode sebagai berikut:

a. Data yang diperoleh dari buku-buku sumber bersifat tektual dianalis dengan

cara berfikir induktif.

b. Data yang didapatkan di lapangan yang bersifat kontekstual yang

khusus(parsial) diolah dengan cara berpikir deduktif

c. Data-data yang saling bertentangan dianalisis dengan cara berfikir konfaratif

untuk menemukan suatu kasatuan fikiran sehingga dapat ditarik sebuah

kesimpulan.

10

Page 11: Proposal Tesis Kk Hen

BIBLIOGRAFI

Al-Quran.

Ali, Nuruddin Muhammad. Zakat sebagai intrumen dalm kebijakan Fiskal, Jakarta: PT.

Raja grafindo Persada, 2006

Darmadji, et-al, Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat 2001.

Faisal, Sanafiah. Format-format Penelitian sosial, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2001.

Greertz, Clifford. Local Knowwledge: Futher Essays In Antrohistorical Method, New York: Basic Books, 1993.

Hafifuddin, didin. Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002.

Hasan, Ali. Zakat Dan Infak, Jakarta: Kencana, 2006.

Islmail, Syauqi, Penerapan Zakat dalam Bisnis Modern, Bandung: Pustaka Setia, 2007

John, Dalton, M. How The Stock Market Works. Edisi ke-3, United States of America: NYIF, 2001.

Nata, Abuddin. Metodologi Penelitian Hukum Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Tim Kashiko, Kamus Praktis Ekonomi, Surabaya: Percetakan Bushido Indonesia, 2012.

Zainuddin. Teori Komperhensip Tentang Zakat dalam Zakat, Yogyakarta, 2003.

Zakariya, Maulana Muhammmad. Fadilah Sedekah, Cirebon: Pustaka Nabawi, tt.

11