Proposal Tak Gelatik

15
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI) DISUSUN OLEH: DESI HANDAYANI RENDI ALFONS AYUMI KALSUM DEWI HANDAYANI AYU SHAFIYYAH FITRIA HARJA ALHADAYAT JUSRI AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADING

description

Propsal TAK stimulasi persepsi

Transcript of Proposal Tak Gelatik

PROPOSALTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)STIMULASI PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

DISUSUN OLEH:

DESI HANDAYANIRENDI ALFONSAYUMI KALSUMDEWI HANDAYANIAYU SHAFIYYAHFITRIA HARJAALHADAYAT JUSRI

AKADEMI KEPERAWATAN SAWERIGADINGPEMDA LUWUCISARUA, 2014

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangTerapi Aktivitas Kelompol (TAK): Stimulasi Persepsi adalah terapi dengan memamnfaatkan kekuatan kelompok untuk membantu pasien memberi stimulasi yang tepat terhadap respon realita.. Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami perubahan sensori persepsi; merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan perabaan atau penciuman. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Dampak dari halusinasi yang diderita klien diantaranya dapat menyebabkan klien tidak mempunyai teman dan asyik dengan fikirannya sendiri. Salah satu penanganannya yaitu dengan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok yang bertujuan untuk mengidentifikasi halusinasi dan mengontrol halusinasi yang dialaminya.Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di ruang Gelatik RSJ Pemprov Jabar sebagian besar pasien mengalami halusinasi. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas Kelompok jenis Stimulasi Persepsi Sensori.

B. Landasan TeoriTerapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.C. Tujuan1. Tujuan umumKlien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengontrol halusinasi dalam kelompok secara bertahap.2. Tujuan khususa. Klien dapat mengenal halusinasi.b. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.c. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain.d. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas terjadwal.e. Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat.

BAB IIPENGORGANISASIAN

A. Sesi yang digunakanPada pertemuan ini kelompok kami menggunakan sesi I yaitu klien mengenal halusinasiB. Klien1. Kriteria kliena. Klien gangguan orientasi realita yang mulai terkontrol.b. Klien yang mengalami perubahan persepsi.2. Proses seleksia. Mengobservasi klien yang masuk kriteria.b. Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.c. Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.d. Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompokC. Kriteria Hasil1. Evaluasi Struktur a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatanb. Posisi tempat dihalaman depan ruang Gelatikc. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatand. Alat yang digunakan dalam kondisi baike. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.2. Evaluasi Prosesa. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.b. Leader mampu memimpin acara.c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.d. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompokg. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir3. Evaluasi HasilDiharapkan 75% dari kelompok mampu:a. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihatb. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelasD. Antisipasi Masalah1. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitasa. Memanggil klienb. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain2. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izina. Panggil nama klienb. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan3. Bila klien lain ingin ikuta. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilihb. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti oleh klien tersebutc. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada kegiatan iniE. PengorgnisasianSESI I1. Pelaksanaana. Hari/Tanggal: Kamis, 12 Juni 2014b. Waktu: Pkl. 09.00 WIB s.d selesai c. Alokasi waktu: Perkenalan dan pengarahan (10 menit) Terapi kelompok (20 menit) Penutup (10 menit)d. Tempat: Ruang TAK Gelatike. Jumlah klien: 5 orang2. Tim Terapia. Leader : Rendi Alfons Uraian tugas: 1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan2) Memimpin jalannya terapi kelompok3) Memimpin diskusib. Co-leader : Fitria Harja Uraian tugas:1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang3) Membantu memimpin jalannya kegiatan4) Menggantikan leader jika terhalang tugas c. Observer : Dewi Handayani Uraian tugas:1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan jalannya acara2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga evaluasi kelompok d. Fasilitator: 1. Desi Handayani 2. Ayumi Kalsum J 3. Ayu Shaffiyah 4. Alhidayat Jusri Uraian tugas:1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok 2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

BAB IIIPROSES KEGIATAN TAK

A. Setting1. Terapis dan klien duduk bersamaan membentuk lingkaran2. Tempat yang tenang dan nyaman

Keterangan: = Leader = Co-leader = Observer = Perawat = Pasien

B. Alat1. Balon2. Kertas bergambar3. Jadwal kegiatan4. Pena5. Handphone 6. Speaker

C. Metode1. Diskusi dan Tanya Jawab2. Bermain Peran/Stimulasi D. Langkah-langkah kegiatan1. Persiapana. Memilih klien dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan sensori perseptual: halusinasib. Membuat kontrak yang jelas dengan klienc. Mempersiapkan alat dan tempatnya.2. Orientasia. Salam Teraputik1) Salam dari terapis kepada klien2) Perkenalan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)3) Menanyakan nama dan nama panggilan klien (beri papan nama).b. Evaluasi/ValidasiMenanyakan perasaan klien saat inic. Kontrak1) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi terjadinya, dan perasaan klien saat terjadi.2) Terapis menjelaskan aturan kegiatan:a) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta izin kepada terapis.b) Lama kegiatan 60 menitc) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai3. Tahapan Kerjaa) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu mengenal halusinasinya tentang isi, waktu, situasi pencetus dan perasaaan klien saat terjadi halusinasi.b) Klien dibagi dalam 3 pasangan c) Pasangan klien ditentukan dengan cara setiap klien akan mengambil satu gambar, dimana setiap klien yang mengambil gambar yang sama merupakan pasangan kelompoknya.d) Sebelum permainan setiap klien akan dipersilahkan untuk memperkenalkan diri: nama lengkap, nama panggilan dan hobi.e) Fasilitator memberikan balon kepada masing-masing pasangan.f) Saat musik dihidupkan klien yang telah berpasangan tersebut diminta untuk berjalan sampai garis finish yang telah ditentukan, sambil menjepit balon di kepala masing-masing pasangan. Apabila telah sampai digaris finish, klien diminta untuk tetap mempertahankan posisi balon di kepala sambil berjoget sampai musik berhenti.g) Pasangan yang terlebih dahulu sampai digaris finish dan dapat mempertahankan balon dengan waktu yang paling singkat atau paling sedikit dalam menjatuhkan balon berhak mendapatkan pujian.h) Pasangan yang telah memenangkan permainan dan mendapatkan pujian akan diberikan hadiah yaitu berhak memecahkan balon yang didalamnya berisi kupon hadiah.i) Pasangan yang paling lambat atau paling sering menjatuhkan balon akan mendapatkan hukuman atau sanksi sebagai peserta pertama untuk menyebutkan isi halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi. Pasangan yang kedua tiba di garis finish mendapat giliran kedua, dan pasangan pertama yang tiba di garis finish mendapat giliran ketiga untuk menyebutkan isi halusinasi, waktu terjadi, situasi terjadi, dan perasaan saat halusinasi.j) Beri pujian pada klien yang dapat melakukan dengan baik.k) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi, perasaan klien terhadap halusinasi.

4. Tahap Terminasia. Evaluasi1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.b. Tindak LanjutTerapis menjelaskan kembali mengenai halusinasi yang dialami oleh peserta.c. Kontrak Yang Akan datang1) Menyepakati TAK yang akan datang yaitu tentang: mengontrol halusinasi dengan cara menghardik.2) Menyepakati waktu dan tempatnya.

E. Evaluasi dan Dokumentasi1. EvaluasiEvaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.

KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN ADALAH MENGENAL ISI HALUSINASI, WAKTU TERJADINYA HALUSINASI DAN PERASAAN SAAT TERJADINYA HALUSINASI

NoNama KlienMenyebutkan isi halusinasiMenyebutkan waktu terjadinya halusinasiMenyebutkan situasi dan frekwensi yang bisa menimbulkan halusinasiPerasan saat terjadi serta akibat yang halusinasi

1

2

3

4

5

6

Petunjuk:a) Tulis nama panggilan klien yang mengikuti TAK pada kolom.b) Untuk setiap klien diberi poin/penilaian kemampuan mengenai halusinasi, isi, waktu terjadinya serta situasi dan perasaanya.

2. DokumentasiDokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 1 mengenal halusinasi klien mampu menyebutkan halusinasi (menyuruh mengikuti suara itu), waktunya (12.30 WIB) dan situasinya (saat sedang melamun dan mau tidur). perasaan saat halusinasi terjadi (jengkel dan kesal). Anjurkan kepada klien untuk mengidentifikasi halusinasinya yang timbul dan menyampaikannya kepada perawat.