Proposal Tak
-
Upload
rizky-alanda -
Category
Documents
-
view
526 -
download
96
description
Transcript of Proposal Tak
PROPOSAL
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
“TERAPI MUSIK DAN TEBAK GAMBAR”
A. Latar Belakang
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktivitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan. Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi
yang saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat
lansia melatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang
maladaptif. Wisma Sago, wisma Selasih dan wisma gunung tigo adalah beberapa
wisma yang terdapat di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin.
Lansia yang berada di wisma sago, wisma selasih dan wisma gunung tigo pada
umumnya adalah menderita penyakit pada sistem pernapasan, kardiovaskuler,
perkemihan, pencernaan, endokrin, muskoleskletal, integumen, dan penglihatan.
Sebagian besar lansia di wisma tersebut, aktivitasnya terbatas dan sebagian ada
yang dibantu. Dalam kesehariannya, sebagian besar waktu lansia dihabiskan
dengan melakukan kegiatan yang tesedia di Panti Sosial Tresna Werdha Sabai
Nan Aluih Sicincin dan ada sebagian yang hanya didalam kamar saja. Panti Sosial
Tresna Werdha Sabai Nan Aluih Sicincin sering mengadakan kegiatan setiap
harinya seperti hari selasa dan kamis diadakan senam lansia dan pada hari rabu
diadakan wirid keagamaan, sehingga lansia bisa melakukan kegiatan yang ingin
dilakukan.
Berdasarkan hasil survei di lapangan, sebanyak 8 orang di wisma sago,
wisma selasih sebanyak 4 orang, sedangkan di wisma gunung tigo sebanyak 6
orang. Diantara 18 orang tersbut diantaranya banyak yang menderita gangguan
pada muskuloskeletal, gangguan pendengaran, dan gangguan penglihatan. Maka
dengan data yang ada kami mahasiswa akan melakukan terapi aktivitas kelompok
(TAK) yaitu terapi musik dan tebak gambar.
B. Topik
Stimulasi sensoris, fungsi pendengaran dan kemampuan mengingat.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Lansia dapat berespon terhadap stimulus yang diberikan oleh
mahasiswa yaitu musik.
b. Lansia dapat melatih kemampuan megingat.
2. Tujuan Khusus
a. Lansia mampu memberi respons terhadap musik yang didengar.
b. Lansia mampu menceritakan perasaannya setelah mendengarkan
musik.
c. Lansia mampu melatih kemampuan mengingat.
D. Landasan Teori
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan adalah proses sepanjang hidup,
tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
pertumbuhan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti
seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua.
Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikilogis. Memasuki
usia tua berarti mengalami kemunduran dimana salah satunya seperti
pendengaran kurang jelas, penglihatan semakin memburuk.
Penurunan sensori-persepsi dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang mana
salah satunya bisa berakibat depresi. Dimana seperti kita ketahui gangguan
sensori persepsi seperti penglihatan kurang jelas, pendengaran kurang jelas,
dan persepsi mereka dalam menilai dirinya sendiri yang kurang baik. Biasanya
mereka akan beranggapan merasa tidak berguna dan gampang putus asa,
sampai menyebutkan kata mati. Sebaliknya dengan mereka yang mempunyai
penglihatan kurang jelas dan pendengaran kurang jelas juga memicu klien
untuk depresi, yang mana mereka merasa dengan kondisi mereka yang seperti
sekarang selalu merepotkan orang lain dan tidak berguna dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
Jadi secara teori depresi merupakan perasaan sedih, ketidakberdayaan,
dan pesimis, yang berhubungan dengan suatu penderitaan. Dapat berupa
serangan yang ditujukan kepada diri sendiri atau perasaan marah yang dalam.
Gejala yang terjadi umumnya : pandangan kosong, kurang atau hilangnya
perhatian pada diri, orang lain, atau lingkungan, inisiatif menurun,
ketidakmampuan berkonsentrasi, aktivitas menurun, kurangnya nafsu makan,
mengeluh tidak enak badan, dan kehilangan semangat, sedih, atau cepat lelah
sepanjang waktu, dan mungkin susah tidur di malam hari.
Terapi disini diartikan sebagai suatu aktifitas yang digunakan di dalam
kelompok seperti membaca puisi, seni, musik, menari dan literature.
Aktivitas disini diartikan sebagai stimulus dan persepsi. Stimulus yang
disediakan : baca artikel/majalah, buku/puisi, menonton acara TV (ini
merupakan stimulus yang disediakan) : stimulus dari pengalaman masa lalu
yang menghasilkan proses persepsi lansia yang maladaptif atau destruktif,
misalnya kemarahan, kebencian, putus hubungan, pandangan negatif pada
orang,dan halusinasi. Kemudian dilatih persepsi lansia terhadap stimulus.
Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu
dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama (Stuart
dan Laraia, 2001). Tujuan kelompok adalah membantu anggotanya
berhubungan dengan orang lain serta mengubah prilaku yang obstruktif dan
maladaptif. Kelompok berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan
saling membantu satu sama lainnya untuk menemukan cara menyelesaikan
masalah.
Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika lansia ditemui dalam
rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan tertentu.
Fokus dari terapi kelompok adalah membuat perubahan sadar diri,
peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktifitas kelompok merupakan salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat kepada sekelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan sebagai terapi dan kelompok
digunakan sebagai target asuhan.
Dengan TAK itu sendiri memerlukan psikoterapi dengan sejumlah pasien
dengan waktu yang sama , manfaat terapi aktivitas kelompok adalah agar
lansia dapat kembali belajar bagaimana cara bersosialisasi karena kelompok
ini berfungsi sebagai tempat berbagi pengalaman dan membantu satu sama
lain untuk menemukan cara menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.
E. Lansia
1. Kriteria
- Lansia yang berada di Wisma Cempaka.
2. Proses seleksi
- Lansia yang termasuk dalam katagori lansia mandiri
dan lansia dengan alat bantu (kursi roda)
F. Pengorganisasian
1. Waktu
a. Hari / tanggal : Rabu, 23 Mei 2012
b. Jam : 09.30-10.15 WIB
c. Acara : 45 menit
- Fase Orientasi : 10 menit
- Fase Kerja : 30 menit
K
- Fase Terminasi : 5 menit
d. Tempat : Wisma Cempaka
e. Jumlah pasien : 22 orang
2. Tim terapis
a. Leader
- Membuka jalannya kegiatan
- Memperkenalkan diri
- Menganalisa dan observasi pola
komunikasi dalam kelompok
- Menetapkan tujuan dan peraturan
kelompok
- Membacakan tujuan dan peraturan
kelompok sebelum kegiatan dimulai
- Motivasi kelompok untuk aktif.
- Memberi reinforcement positif
- Menyimpulkan keseluruhan aktivitas
kelompok
b. Penyaji
- Memaparkan materi yang ingin disampaikan
- Memperagakan relaksasi progresif
c. Co leader
- Membantu tugas leader
- Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
- Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang
menyimpang
- Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu
kegiatan
- Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang
baik
K
d. Fasilitator
- Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok
- Memotivasi anggota kelompok yang kurang atau
tidak aktif selama TAK berlangsung
- Menjadi role model selama acara berlangsung
- Menyiapkan alat/media
e. Observer
- Ikut serta sebagai anggota kelompok
- Mengawasi jalannya kegiatan
- Menilai setiap jalannya kegiatan
3. Metode dan media
a. Metode
- Diskusi
- Sharing persepsi
- Mengekspresikan perasaan
- Mendengarkan musik
b. Media
- Alat tulis
- Laptop
- LCD
K KK FK KK K
F K K K CL
L KF KK
K K O
F K K K F K K K F K
L
CLOKF
c. Setting
Keterangan :
: Leader
: Co leader
: Observer
: Fasilitator
: Lansia
G. Proses Pelaksanaan
1. Orientasi
Pada saat ini terapis melakukan :
a. Memberi salam terapeutik : salam mulai dari
terapis, perkenalan nama dan panggilan terapis.
b. Evaluasi/Validasi : menanyakan perasaan lansia saat
ini dan terapis menanyakan tentang sejak kapan
lansia mulai tinggal di Wisma Cempaka merasakan
penurunan daya ingat dan fungsi pendengaran.
c. Kontrak :
1) Menjelaskan tujuan kegiatan
2) Menjelaskan aturan main tersebut
- Jika ada lansia yang akan meninggalkan kelompok harus minta
ijin kepada terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap lansia mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
- Jika peserta merasa kurang jelas dengan penjelaskan leader,
dapat menanyakan kepada leader dengan menunjuk tangan
terlebih dahulu.
- Peserta hadir di tempat 5 menit sebelum kegiatan berlangsung.
2. Kerja
a. Terapis mengajak lansia untuk saling
memperkenalkan diri (nama, dan nama panggilan)
dimulai secara berurutan searah jarum jam.
b. Setiap lansia selesai memperkenalkan diri, terapis
mengajak semua lansia untuk bertepuk tangan.
c. Terapis menjelaskan bahwa akan diputar lagu,
lansia boleh tepuk tangan atau boleh menari sesuai
dengan irama lagu. Setelah lagu selesai lansia
akan diminta menceritakan isi dari lagu tersebut
dan perasaan lansia setelah mendengar lagu.
d. Terapis memutar lagu, lansia mendengar, boleh
berjoget atau tepuk tangan (kira-kira 15 menit).
Musik yang diputar boleh diulang beberapa kali.
Terapis mengobservasi respons lansia terhadap
musik
e. Secara bergiliran, lansia diminta menceritakan isi
lagu/mengungkapkan perasaannya selama
dirawat/pengalaman hidup. Sampai semua lansia
mendapatkan giliran.
f. Terapis memberikan pujian, setiap lansia selesai
menceritakan perasaannya, dan mengajak lansia
bertepuk tangan.
g. Terapis dan lansia bernyanyi bersama.
3. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1) Mahasiswa menanyakan perasaan lansia setelah
mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas keberhasilan lansia.
b. Rencana Tindak lanjut
Terapis meminta lansia untuk mengulang hal yang sama dengan salah
satu teman yang berada di Wisma Cempaka, menganjurkan klien untuk
mendengarkan musik yang disukai dan bermakna dalam
kehidupannya.
c. Kontrak yang akan datang
Terapis mengakhiri kegiatan dan mengingatkan kepada lansia untuk
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di Sasana Tresna Werdha.
4. Evaluasi dan Dokumentasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dinilai dan dievaluasi adalah kemampuan lansia
sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi sensoris mendengar
musik, kemampuan lansia yang diharapkan adalah mengikuti kegiatan,
respons terhadap musik, pendengaran, memberi pendapat tentang musik
yang didengar, dan perasaan saat mendengar musik. Formulir evaluasi
sebagai berikut.
Terapi Musik dan Eksplorasi Perasaan
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1. Mengikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
2. Memberi respons (ikut
bernyanyi/menari/menggerakan
tangan-kaki-dagu sesuai irama
3. Memberi pendapat tentang musik
yang didengar
4. Menjelaskan perasaan setelah
mendengar lagu
Petunjuk :
Untuk tiap lansia, semua aspek di nilai dengan memberi tanda √ (check list) jika
ditemukan pada lansia atau tanda “X” jika tidak ditemukan kemampuan yang
ditemukan. Jika mendapatkan nilai > 2 berarti lansia aktif, jika nilai ≤ 2 berarti
lansia tidak aktif.
a. Evaluasi struktur
Sebelum melakukan kegiatan kami mengumpulkan referensi setelah itu
penulis membaca serta menganalisa kegiatan yang baik untuk lansia di
Wisma Cempaka serta berdiskusi dengan penanggung jawab ruangan.
Kemudian kami membuat proposal kegiatan dengan proses pengkoreksian
atau konsul dengan dosen pembimbing. Setelah di ACC, kami melakukan
persiapan untuk pelaksanaan kegiatan kepada lansia di Wisma Cempaka.
Kegiatan dilaksanakan dengan beranggotakan 12 orang yaitu sebagai leader :
M. Khafi Ikhlas Pambudi, Penyaji: Fitriyani dan Astri Astuti, Co leader : Luci
Anna dan Indah Nufrita, Fasilitator : Maya Rodianna, Martina Riska, Sapto
Nuryatdi, Nofita Nuryani, Dito Lutfiabri, dan Febi Gagas Pradipta, dan
Observer : Febri Siswo Rinanto. Dosen pembimbing : Ns. Chandra, Skep.
Setelah kegiatan selesai dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan
mengevaluasi kegiatan.
b. Evaluasi proses
TAK yang dilakukan di Wisma Cempaka berhasil dilakukan dimana jumlah
mahasisiwa yang melakukan TAK berjumlah 12 orang dan pasien yang hadir
22 orang. Acara di mulai dengan salam pembuka, penjelasan topik yang akan
dilakukan dalam TAK hari ini, dimulai dari leader, co leader, fasilitator, dan
observer serta pendokumentasiannya. Peserta aktif dalam mengikuti kegiatan,
80% lansia dapat mengikuti kegiatan sampai selesai, leader dan co leader
dapat mengarahkan peserta untuk aktif melaksanakan kegiatan, fasilitator
dapat memotivasi peserta untuk aktif menyelesaikan kegiatan, observer dapat
melaporkan jalannya kegiatan.
c. Evaluasi hasil
Target yang ingin kami capai dalam kegiatan aktivitas kelompok (TAK) yang
dilakukan pada hari Selasa, 22 Mei 2012 pukul 09.30 – 10.15 WIB di Wisma
Cempaka. Target yang ingin kami capai dalam pengembangan kemampuan
lansia untuk melakukan TAK ini sekitar 80 %. Dengan kriteria hasil :
1) Kemampuan verbal
a) Lansia mampu mengekspresikan isi lagu yang didengar :
80 %
b) Lansia mampu menceritakan pengalaman yang
menyenangkan : 80%
c) Lansia mampu mengungkapkan perasaan selama dirawat di
wisma : 80%
2) Kemampuan non verbal
a) Lansia terlihat menggerakkan kaki/tangan/dagu
sesuai irama lagu : 80%
b) Kontak mata
: 80 %
c) Duduk dengan rapi
: 80 %
d) Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
: 80 %
fLayoutInCell1fAllowOverlap1fBehindDocument1fHidden0fLayoutInCell1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
“TERAPI MUSIK DAN EKSPLORASI PERASAAN”
DI WISMA CEMPAKA SASANA TRESNA WERDHA KARYA RIA
PEMBANGUNAN CIBUBUR
OLEH :
KELOMPOK III & IV
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2012