Proposal TA. Air Asam Tambang

36
STUDI PENGENDALIAN AIR ASAM TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL SANGATTA KALIMANTAN TIMUR I. LATAR BELAKANG PT. Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar di Indonesia yang terletak di Sangatta Kalimantan Timur. Sistem penambangan yang diterapkan di PT. Kaltim Prima Coal adalah sistem tambag terbuka (open pit mining) yang meliputi kegiatan pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan. Setelah kegiatan penambangan berakhir selanjutnya lokasi bekas tambang ditutup kembali menggunakan tanah penutup (over burden). Pada tanah penutup ini mengandung pirit (FeS 2 ) yang berpotensi menimbulkan air asam tambang. Timbulnya air asam tambang (Acid Mine Drainage) berasal dari kegiatan penambangan batubara baik tambang terbuka maupun tambang dalam, unit pengolahan batubara serta timbunan batuan buangan (Over Burden).

Transcript of Proposal TA. Air Asam Tambang

Page 1: Proposal TA. Air Asam Tambang

STUDI PENGENDALIAN AIR ASAM TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. KALTIM PRIMA COAL

SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

I. LATAR BELAKANG

PT. Kaltim Prima Coal merupakan salah satu perusahaan swasta terbesar

di Indonesia yang terletak di Sangatta Kalimantan Timur. Sistem penambangan

yang diterapkan di PT. Kaltim Prima Coal adalah sistem tambag terbuka (open

pit mining) yang meliputi kegiatan pembongkaran, pemuatan dan

pengangkutan. Setelah kegiatan penambangan berakhir selanjutnya lokasi bekas

tambang ditutup kembali menggunakan tanah penutup (over burden). Pada

tanah penutup ini mengandung pirit (FeS2) yang berpotensi menimbulkan air

asam tambang.

Timbulnya air asam tambang (Acid Mine Drainage) berasal dari

kegiatan penambangan batubara baik tambang terbuka maupun tambang dalam,

unit pengolahan batubara serta timbunan batuan buangan (Over Burden).

Potensi air asam tambang harus diketahui agar langkah-langkah pencegahan dan

pengendaliannya dapat dilakukan sehingga timbulnya permasalahan terhadap

lingkungan dapat diatasai serta tidak menjadi persoalan dikemudian hari, baik

tambang tersebut masih aktif ataupun setelah tambang tersebut tidak beropersi

lagi.

Persoalan lingkungan yang ditimbulkan karena pengaruh air asam

tambang baik selama kegiatan penambangan maupun pasca penambangan

Page 2: Proposal TA. Air Asam Tambang

adalah menurunnya kualitas air tanah, air permukaan terutama jika dialirkan

kesungai akan berdampak pada bioata yang ada diperairan, terutama masyarakat

yang tinggal didaerah aliran sungai.

Oleh karena itu penulis berkeinginan untuk mengkaji langkah-langkah

apa yang ditempuh oleh PT. Kaltim Prima Coal dan sejauh mana keberhasilan

dalam mengatasi permasalahan air asam tambang.

II. IDENTIFIKASI MASALAH

Adapun permasalahan yang akan di analisis adalah :

1. Mengetahui karakteristik air tanah atau batuan penutup (Over Burden)

terhadap adanya material yang berpotensi menimbulkan air asam tambang.

2. Menganalisa factor-faktor yang menyebabkan terjadinya air asam tambang.

III. BATASAN MASALAH

1. Upaya apa yang dilakukan untuk mencegah terjadinya air asam tambang.

2. Hal-hal apa saja yang dilakukan untuk menetralisis air asam tambang.

3. Apakah air asam tambang yang ada dilokasi penambangan memenuhi syarat

untuk dialirkan kesungai.

.

IV. PEMECAHAN MASALAH

Untuk memecahkan masalah tersebut diatas maka penulis melakukan

hal-hal sebagai berikut :

Page 3: Proposal TA. Air Asam Tambang

Membuat hipotesa yang diperkirakan dapat menyelesaikan masalah.

Mengadakan penelitian langsung di lapangan.

Mengumpulkan data yang berkaitan dengan masalah.

Mengolah data untuk menguji hipotesa.

Study pustaka

Penarikan kesimpulan.

V. MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD

Menganalisa dampak yang ditimbulkan bila terjadi air asam tambang

terhadap biota darat dan perairan serta terhadap masyarakat yang berda

disekitar aliran sungai.

TUJUAN

Adapun tujuan dari penelitian ini yakni untuk mengetahui dan menganalisis

langkah-langlah pencegahan air asam tambang sebelum dialirkan kesungai

VI. DATA-DATA YANG DIBUTUHKAN

1. Data primer adalah data yang langsung diperoleh pada objek penelitian yaitu

pada PT. Kaltim Prima Coal yitu data kuantitatif mengenai penanganan air

asam tambang.

2. Data sekunder adalah data yang pengumpulan dan pengolahannya dilakukan

oleh orang lain dan dipakai sebagai sumber data tambahan, data ini meliputi

Page 4: Proposal TA. Air Asam Tambang

teori-teori yang digunakan sebagai landasan pemikiran yang dapat diperoleh

dari berbagai literature referensi.

VII. LANDASAN TEORI

1. Dasar Hukum Pengeloaan Lingkungan

Dasar hukum pengelolaan linhgkungan di Indonesia adalah Undang-

Undang No. 23 tahun 1997. PT. Kaltim Prima Coal sebagai salah satu

perusahaan pertambangan dimana dimana dalam kegiatannya tidak terlepas dari

dampak-dampak yang ditimbulkannya dan menjadikan undang-undang no. 23

tahun 1997 sebagai dasar hukum pengelolaan lingkungan.

Selai itu juga digunakan Baku Mutu Ambien Air Golongan B yang

ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan

KEK-02/MENKHLH/1988 untuk mengetahui air yang dialirkan ke sungai telah

memenuhi standar atau tidak.

2. Daur Hidrologi

Daur hidrologi yaitu suatu bagian dari jumlah air keseluruhan

mengalami proses yang membentuk daur, dimana air megalami perubahan

bentuk dan tempat. Melalui penguapan air berubah menjadi uap dan naik ke

atmosfer, setelah mengalami transport dan kondensasi uap air tersebut akan

jatuh ke bumi dalam bentuk presipitasi (hijan, embun, dan salju). Air yang jatuh

di daratan sebagian akan menguap, sebagian lagi akan meresap ke dalam tanah

sebagian lagi akan mengalir dipermukaan menuju ke sungai seterusnya ke laut.

Page 5: Proposal TA. Air Asam Tambang

3. Kualiatas Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh adanya aktivitas didekat sumber

air (sungai, danau, pantai). Pada kegiatan penambangan suber air tambang

berasal dari air tanah dan air permukaan terutama dari hujan. Sumber-sumber

pencemaran sdihasilkan oleh pemukiman, industri dan sumber pencemaran

lainnya. Salah satu dampak dari pencemaran air yaitu terjadinya

perubahankualitas dan kuantitas air.

Potensi kualitas air didasarkan pada berbagai sifat kualitas air yang

dimiliki, maka untuk mengevaluasi dan mengetahui perubahan pada kualitas air

dapat dilihat dari sifat fisik, sifat kimia, dan bakterriologis.

3.1 Sifat Fisik

Sifat fisik kualitas air dinyatakan dalam beberapa parameter antara lain :

1. Warna dari air tanah dapat disebabkan oleh adanya zat-zat terkandug

didalamnya baik berupa suspensi dan yang terlarut.

2. Bau dan Rasa. Bau dapat disebabkan oleh zat-zat atau gas-gas yang

mempunyai aroma yang terkandung di dalam air. Rasa ditentukan oleh adanya

garam atau zat lain baik yang tersuspensi atau yang terlarut.

3. Kekentalan dipengaruhi oleh partikel-partikel yang terkandung di dalamnya.

Semakin banyak partikel ang dikandung maka akan semakin kental. Disamping

itu bila suhunya tinggi maka kekentalannya akan semakin turun.

4. Kekeruhan disebabkan karena adanya zat-zat yang terkandung didalamnya,

semakin banyak yang terkandung maka air semakin keruh.

Page 6: Proposal TA. Air Asam Tambang

5. Air juga dipengaruhi oleh keadaan di sekitarnya seperti musim, cuaca,

siang ,malam, tempat dan lokasinya.

3.2 Sifat Kimia

Sifat kimia antara lain : pH dan eH, kesadahan, jumlah garam terlarut,

daya hantar listrik, keasaman kebasaan dan kandungan ion.

pH dan eH memegang peranan penting karena digunakan untuk

menentukan apakah campuran yang terbentuk stabil. eH adalah ukuran

potensial pemindahan elektron disebut “REDOKS”, keadaan oksidasi

yaitu melepaskan elektron atau ion yang ditunjukkan dengan angka ,

sedangkan reduksi adalah penerimaan elektron. pH adalah parameter

untuk menentukan tingkat keasaman larutan pada range 5,0-9,0 adalah air

alamiah.

Kesadahan disebabkan oleh kandungan Ca dan Mg. kesadahan

ada 2 macam yaitu kesadahan karbonat dan non karbonat. Untuk

menentukan besarnya kesadahan kesadahan dapat dilakukan dengan titrasi

dengan satuan ppm setara mg/l atau 0D = 10 mg/l (CaO).

CaCO3 CaCO3

Hr (kesadahan ) = Ca +

Ca Mg

Page 7: Proposal TA. Air Asam Tambang

Klasufikasi air berdasarkan kesadahannya sebagai berikut ;

Kesadahan (mg/l CaCO3

Klas Air Hem Sawyer dan Mc Carty

0-60 0-75 Lunak

61-120 75-150 Menengah

121-180 150-300 Keras

> 180 >300 Sangat Keras

Jumlah garam terlarut atau TDS adalah jumlah konsentrasi garam yang

terkandug di dalam air. Klasifikasi air berdasarkan jumlah garam terlarutnya

menurut Hem Bouwer, 1978 adalah :

Jumlah Garam Terlarut (mg/l) Macam Air

<3.000 Tawar

3.000-10.000 Masin (moderately saline)

10.000-35.000 Sangat Masin (very saline)

>35.000 Asin (briny)

Sebagai perbandingan bahewea jumlah garam terlarut dari air laut adalah sekitar

34.000 mg/l dan larutan NaCl jenuh > 300.000 mg/l jumlah garam terlarut dapat

didekati dengan harga daya hantar listrik (DHL = EC). Semakin banyak ion

Page 8: Proposal TA. Air Asam Tambang

(semakin tinggi jumlah garam terlarut) maka daya hantarnya akan semakin

besar.

Daya hantar listrik (electric conductance) adalah sifat menghantarkan

listrik dari air. Air yang banyak mengandung garam mempunyai haarga

DHL tinggi. Pengukuran dengan EC meter, karena satuannya sangat kecil

maka digunakan satuan mikrosiemen (μS/ Sm) atau mikromhos

(μmho/Sm). DHL pada suhu standar yaitu 250C harus dilakukan koreksi

dengan rumus :

DHL t0C

DHL 250C =

1+0,02(t-25)

Air tanah pada umumnya mempunyai harga 100-5.000 μ

4. Keasaman Larutan

Parameter untuk menentukan tingkat keasaman larutan adalah dengan

menggunakan harga pH. Pengukura pH dapat dilakukan dengan menggunakan

kertas lakmus atau dengan menggunakan pH meter, keasaman suatu larutan dapat

dipahami dengan menggunakan pengertian pH dan pOH, yang menunjukkan

besarnya konsentrasi ion H+ dan konsentrasi ion OH- yang terkandung dalam

larutan. Huruf p berasal dari potenz yang artinya pangkat, huruf H adalah tanda

atom hidrogen dan huruf O adalah tanda atom Oksigen. Jadi pH adalah harga

negatif logaritma konsentrasi ion H+ sedangkan pOH-

Page 9: Proposal TA. Air Asam Tambang

pH = - log [ H+ ]

pOH = - log [ OH- ]

Dalam air murni konsentrasi ion H+ dan konsentrasi ion OH- sama besarnya

yaitu 10-7, sehingga sesuai rumus pH= - log [ H+ ] air murni mempunyai pH =7

pH = - log [ H+ ] = -log [10 -7]= 7

pH = - log [ OH- ] = - log [10-7]

larutan bersifat asam, bila pH< 7

larutan bersifat netral, bila pH =7

larutan bersifat basa, bila pH >7

Jadi semakin kecil harga pH maka larutan air semakin bersifat asam.

Hubungan pH dengan pOH adalah pH = pOH = 14, perhitungan konsentrasi

masing-masing pereaksi baik asam maupun basa dapat dirumuskan sebagai

berikut :

M = mol =

Dimana :

M = Molaritas

l = Liter

gr = gram

Mr = Massa Molekul Relatif zat Terlarut (gr/Mr)

Page 10: Proposal TA. Air Asam Tambang

Molaritas dapat juga dihitung dari nilai pH =

- untuk larutan asam

M =10 -pH

- untuk larutan basa

M = 10-(14-pH)

3. Pengertian Air Asam Tambang

Air asam tambang atau dalam bahasa asing Acid Mine Drainage (AMD)

adalah air yang terbentuk dilokasi penambangan denagn pH rendah ( pH<6 ) sebagai

dampak dibukanya suatu potensi keasaman batuan sehingga menimbulkan masalah

bagi kualitas air tanah, dimana pembentukannya dipengaruhi oleh tiga faktor utama

yaitu air, oksigen, dan batuan yang m,engandung mineral-mineral sulfida (pirit,

kalkopirit, markasit, dll).

Page 11: Proposal TA. Air Asam Tambang

Mineal mineral sulfida yang berpotensi enimbulkan air asam tambang

adalah :

Mineral Komposisi

Pirit FeS2

Marcasite FeS2

Calcopirirt CuFeS2

Calcosite Cu2S

Sphalerit ZnS

Millerit NiS

Pirotit Fe1-Xs (dimana 0<x<0,2)

Arsenpirit FeAsS

Cinnabar HgS

Galena PbS

4. Proses terjadinya Air Asam Tambang

Air asam tambang terjadi apabila mineral-mineral sulfida yang terdapat pada

batuan hasil galian teroksidasi dengan air (H2O) dan Oksigen (O2).

Oksidasi logam sulfida dalam membentuk asam terjadi dalam beberapa

persamaan reaksi sebagai berikut :

Page 12: Proposal TA. Air Asam Tambang

1. FeS2 + 7/2 O2 + H2O Fe=2 + 2SO4-2 + 2H+

2. Fe+2 + + 1/4 O2 + H+ Fe+3 + ½ H2O

3. Fe+3 + 3H2O Fe(OH)3 + 3H+

4. FeS2 + 14 Fe+3 + 8 H2O 15Fe+2 + 2SO4-2 + 16H+

Ada tiga jenis sulfida dalam air maupun air limbah yaitu :

a. Total Sulfida : mencakup H2S, HS terlarut dan sulfida-sulfida

logam tersuspensi yag dapat dihidrolisasi dengan asam.

b. Sulfida terlarut : sulfida yang tertinggal setelah padatan tersuspensi

dalam contoh air dihilangkan dengan cara fluktuasi maupun pengendapan.

c. H2S yang tidak terionisasi : H2S jenis ini dapat dihitung dari

konsentrasi H2S terlarut, pH contoh air dan konstanta ionisasi H2S.

Faktor-faktor koimia yang meentukan pembentukan air asam tambang ialah :

pH

Kandungan O pada fase gas, dengan kejenuhan <100%

Kandungan O pada fase cair

Akumulasi kimia dari Fe+3

Luas permukaan Sulfida yag terpajang

Energi kimia yang dibutuhkan untuk menurunkan asam

Peranan bakteri

Sedangklan sifat fisik yang mempengaruhi migrasi air asam tambang ialah :

Kondis limbah

Permiabilitas limbah

Page 13: Proposal TA. Air Asam Tambang

Keberadaan lubang air

Tekanan lubang air

Mekanisme perpindahannya

Faktor yang mengendalikan tingkat perpindahan kontaminan adalah jumlah

pengencer dan tingkat pencampuran yang membentuk air asam tambang yang pindah

dari sumber ke lingkungan penerimanya.

5. Sumber-Sumber Air Asam Tambang

air asam tambang dapat terjadi pada kegiatan penambangan baik itu tambang

terbuka maupun tambang dalam, umumnya keadaan ini terjadi karena unsur sulfur

yang terdapat di dalam batuan teroksidasi secara alamiah didukung juga dengan curah

hujan yang tinggi semakin mempercepat perubahan oksida sulfur menjadi asam.

Sumber-sumber air asam tambang berasal dari kegiatan sebagai berikut ;

1. Air dari tambang terbuka

Lapisan batuan akan terbuka sebagai akibat dari terkupasnya lapisan

penutup sehingga unsur-unsur sulfur yang terdapat di dalam batuan

sulfida akan mudah teroksidasi dan bila bereaksi air dan oksigen akan

membentuk air asam tambang.

2. Air dari pengolahan batuan buangan

Material yang banyak terdapat limbah kegiatan penambangan adalah

batuan buangan (waste rock). Jumlah batuan buangan ini akan semakin

meningkat dengan bertambahnya kegiatan penambangan. Sebagai

akibatnya batuan buangan yang mengandung sulfur akan berhubungan

Page 14: Proposal TA. Air Asam Tambang

langsug dengan udara terbuka membentuk senyawa sulfur oksida

selanjutnya degan adanya air akan membentuk air asam tambang.

3. Air dari lokasi penimbunan batuan

Timbunan batuan yag berasal batuan sulfida dapat menghasilkan air asam

tam, pH dalam ang karena adanya kontak langsung dengan udara yang

selanjutnya terjadi pelarutan akibat adanya air.

4. Air dari unit pengolahan limbanh tailing

Kandungan unsur unsur sulfur didalam tailing diketahui mempunyai

potensi dlam membentuk air asam tambang dalam tailing pond ini

biasanya cukup tinggi karena adanya penambahan hydrated lime untuk

menetralkan air yang bersifat asam yag dibuang kedalamnya. Air yang

masuk kedalam tailing pond yang bersifat asam tersebut diperkirakan

akan menyebabkan limbah asam bila merembes keluar daritailing pond.

6. Dampak –Dampak Air Asam Tambang

Terbentuknya air asam tambang di lokasi penambangan akan menimbulkan

dampak negatif terhadap lingkungan. Adapun dampak negatif dari air asam tambang

adalah :

1. Masyarakat Disekitar Wilayah Tambang

Dampak terhadap masyarakat disekitar wilayah tambang tidak dirasakan

secara langsung akan tetapi akan dirasakan beberapa tahun kemudian karena

air yang terkontaminasi dengan asam tambang banyak mengandung logam

berat seperti besi, seng yang mana bila dikonsumsi oleh masyarakat secara

Page 15: Proposal TA. Air Asam Tambang

terus menerus maka masyarakat tadi akan menderita keracunan dan dapat

mengakibatl

2. Biota perairan

Bila air sungai terkontaminasi dengan air asam tambang maka biota di

perairan akan berkurang atau mereka tidak akan bertahan hidup.

3. Kualitas Air Permukaan

Terbentuknya air asam tambang hasil oksidasi pirit akan menyebabkan

menurunnya kualitas air permukaan.

4. Kualitas Tanah

Tanah yang asam banyak mengandung logam berat seperti besi, tembaga

seng, yang semua ini merupakan unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman,

sedangkn unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman seperti fosfor,

magnesium, kalsium sangat kurang. Akibatnya karena kelebihan unsur hara

mikro akan menyebabkan keracunan pada tanaman, ini ditandai denagan

busuknya akar tanaman sehingga tanaman menjadi layu.

7. Pencegahan Air Asam Tambang

Pencegahan terjadinya air asam tambang dapat dilakukan dengan

menghindari faktor-faktor pembentuk air asam tambang, seperti mineral-mineral

sulfida. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mencegah air asam tambang :

8.1. Hidrologi

Page 16: Proposal TA. Air Asam Tambang

Pergerakan terhadap air di atas atau yang melewatidaerah timbunan

merupakan faktor yang menentukan dalam upaya pencegahan dan pegendalian air

asam tambang. Pada umumnya prioritas dan hantaran hidrolik (konduktivitas

hidrolik) mterial pada daerah timbunan lebih besar dari pada batuan pada tanah

penutup sebelum digali. Selain itu juga akibat penggalian juga akan mengubah pola

dan kecepatan aliran.

8.2 Pelapisan dan Penutupan

Pelapisan dan penutupan dimaksudkan untuk mencegah masuknya air

kedalam timbunan. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pelapis atau penutup

adalah material liat atau bahan sintetik.

a. Liat

Jenis material liat yang efektif sbagai pelapis adalah bentinit, karena

material ini memiliki sifat mengembang dan melapisi/menutup. Akan

tetapi bentonit mempunyai kecendrungan retak pada musim kemarau.

Pelapis liat ditempatkan pada material sulfida kemudian dipadatkan. Hal

yang perlu diperhatikan adalah terjadinya infiltrasi air kedalam timbunan.

Oleh karena itu pemadatanya harus benar-benar diperhatikan dan rata,

agar tidak terjadi pengumpulan air pada suatu tempat. Upaya stabilitas

lapisan lapisan pada timbunan dari erosi dan longsordilakukan dengan

memperhatikan kemengkinan penetrasi akar tanaman yang ditanam.

b. Bahan Sintetik

Page 17: Proposal TA. Air Asam Tambang

Denagn bahan sintetik harga dan biaya pemasangannya mahal serta

rentanterhadap pelapukan kimia. Pada umumnya digunakan untuk

pelapisan kegiatan tambang dalam. Keuntungan dari bahan sintetik ini

adalah dapat mencegah terjadinya ifiltrasi (impermiable). Bahan sintetik

yang biasa digunakan adalah aspal, tir, semen, plastik film dan geotekstil.

8.3 Kandungan Oksigen

Pemakaian nitrogen, metana atau karbon sebagai gas penyelimut dapat

mengurangi terjadinya air asam tambang, tetapi air asam tambang masih dapat terjadi

aklibat adanya oksigen terlarut dalam air. Penempatan material tanah diatas material

sulfida tidak seluruhnya dapat mencegah difusi oksigen. Akan tetapi tingkat ketebalan

dan kepadatan permukaan secara efektif dapat mengurangi jumlah dan laju masuknya

oksigen.

Pelapisan material sulfida denagn lapisan pengkonsumsi oksigen (tanah

pucuk yang mengandung mikro organisme yang aktif) merupakan strategi yang baik

untuk mengurangi kandungan oksigen.

Tiga (3) langkah untuk menguragi oksigen dalam timbunan adalah :

1. Material timbunan harus dikubur dan dilapisi dengan tanah pucuk

sesegaera mungkin.

2. Material timbunan harus dipadatkan selama konstruksinya,

terutama pada saat penempatan material sulfida.

Page 18: Proposal TA. Air Asam Tambang

3. Pemadatan pada permukaan dan lereng bagian luar adalah

sangat penting dalam mengurangi oksigen dan konveksi udara ke dalam

timbunan.

8.4 Bakterisida

Surfaktan anion, asam organik alam pengawet makanan sudah umum

digunakan sebagai senyawa anti bakterial. Surfaktan bekerja denagn pelepasan ion

hidrogen kedalam membran sel bakteri sehingga menyebabkan kerusakan sel dan

matinya bakteri. Salah satu jenis surfaktan sodium laurit sulfat (SLS) mampu

mengurangi terbentuknya air asam tambang 60 % - 90 % dalam percobaan lapangan

pada timbunan batubara buangan (coal rifusi). Kebanyakan dari surfaktan anionik

bersifat sangat mudah larut.

VIII.PERALATAN DAN FASILITAS

Untuk kelancaran penelitian ini, diharapkan kesediaan perusahaan

menyediakan peralatan berupa komputer, alat tulis menulis, alat ukur, fasilitas

berupa tempat tinggal, komsumsi serta biaya transportasi dan kebutuhan lainnya

selama melakukan penelitian.

IX. TEMPAT PENELITIAN

Tempat penelitian tugas akhir ini diusulkan pada PT. Kaltim Prima

Coal. Sangatta Kalimantan Timur..

X. WAKTU PELAKSANAAN

Tugas akhir ini direncanakan pada bulan juni sampai Juli 2012 (lampiran A).

Page 19: Proposal TA. Air Asam Tambang

XI. RENCANA DAFTAR ISI

Penulisan laporan tugas akhir ini akan disusun secara sistematis dalam

sub-sub bahasan (lampiran B).

XII. RENCANA DAFTAR PUSTAKA

Sejumlah literatur akan digunakan sebagai referensi pembuatan

laporan tugas akhir ini (lampiran C).

XIII.PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat untuk menjadi pertimbangan, selain

sebagai acuan dalam melakukan tugas akhir juga diharapkan bisa menjadi bahan

pertimbangan semua pihak dalam menunjang kelancaran tugas akhir yang

dimaksud.

Page 20: Proposal TA. Air Asam Tambang

Lampiran A

Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian

No Kegiatanjuni Juli agustus

I II III IV I II III IV I II III IV

1Orientasi Lapangan

2Pengumpulan Data

3Pengolahan Data

4Penyusunan Laporan

5Presentase Laporan

6Persiapan Kembali

Page 21: Proposal TA. Air Asam Tambang

Lampiran B

Rencana Daftar Isi

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

Bab I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masaalah

1.2 Perumusan Masaalah

1.2.1 Identifikasi masaalah

1.2.2 Permasalahan

1.2.3 Batasan masaalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Metode Penelitian

1.4.1 Teknik pengambilan data

1.4.2 Teknik pengolahan data

1.5 Pemecahan Masalah

Bab II. TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah

2.2 Geografi daerah Penelitian

2.2.1 Iklim dan curah hujan

2.3 Geologi Derah Penelitian

2.3.1 Morfologi

Page 22: Proposal TA. Air Asam Tambang

2.3.2 Topografi

Bab III. LANDASAN TEORI

3.1 Dasar Hukum Pengelolaan Ligkungan

3.2 Daur Hidrologi

3.3 Kualitas Air

3.3.1 Sifat Fisik

3.3.2 sifat Kimia

3.4 Keasaman Larutan

3.5 Pengertian Air Asam Tambang

3.6 Proses Terjadinya Air Asam Tambang

3.7 Sumber-Sumber Air Asam Tambang

3.7.1 Air Dari Tambang Terbuka

3.7.2 Air Dari Unit Pengelolaan Batuan

3.7.3 Air Dari Lokasi Penimbunan Batuan

3.7.4 Air Dari Pengolahan Lombah Tailing

3.8 Dampak-Dampak Air Asam Tambang

3.8.1 Masyarakat Disekitar Wilayah Tambang

3.8.2 Biota Perairan

3.8.3 Kualitas Air Permukaan

3.8.4 Kualitas Air Tanah

3.9 Pencegahan Air Asam Tambang

3.9.1 Pelapisan dan Penutupan

3.9.2 Kandungan Oksigen

3.9.3 Bakterisida

Bab IV. PROSEDUR DAN HASIL PENELITIAN

4.1 Urutan Kegiatan Penelitian

4.2 Hasil Pengamatan

Page 23: Proposal TA. Air Asam Tambang

4.2.1 Sumber Pembentukan Air Asam Tambang

4.2.2 Upaya Penanggulangan

4.2.2.1 Penanganan Yang Dilakukan Sebelum Air Asam

Tambang Terbentuk

4.2.2.2 Penanganan Yang Dilakukan Setelah Air Asam

Tambang Terbentuk

Bab V. PEMBAHASAN

5.1 Evaluasi Penanganan

5.2 Teknis Penetralan Air Asam Tambang

5.3 Pencegahan Pemvbentukan Kembali Air Asam Tambang

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

6.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 24: Proposal TA. Air Asam Tambang

LAMPIRAN C

DAFTAR PUSTAKA

1. C.A.J. Appelo D. Postma,1996, “Geochemistry, Grounwater and Pollution” Amsterdam.

2. Colin R. Ward, “Coal Geology and Coal technology” University of New South Wales, Australia.

3. F.Gunarwan Suratmo, Prof.Dr.Ir, “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan” IPB,Bogor.

4. Sri Widodo, “Batubara UVRI Makassar.

5. Thomas F. Edgar , “Coal Processing and Pollution Control”.