Proposal PTK Gambar Teknik Jd

35
PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK PADA SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK WIDYA MANDALA BADUNG SEMESTER 1 TAHUN 2012/2013 OLEH : I WAYAN SANTOSA, ST

Transcript of Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Page 1: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK

PADA SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK WIDYA MANDALA BADUNGSEMESTER 1 TAHUN 2012/2013

OLEH :

I WAYAN SANTOSA, ST

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BADUNG

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

TAHUN 2013

Page 2: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

STRATEGI PEMBELAJARAN MASTERY LERNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GAMBAR TEKNIK

PADA SISWA KELAS X OTOMOTIF SMK WIDYA MANDALA BADUNGSEMESTER 1 TAHUN 2012/2013

Telah diterima dan disahkan

Pada hari : Kamis

Tanggal : 29 Agustus 2013

Di : Badung

Kepala Sekolah

SMK WIDYA MANDALA BADUNG

Drs. I Wayan Sukadana, Mpd

Page 3: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul……………………………………………………………… i

Halaman Pengesahan………..……………………………………………… ii

Daftar Isi……….............................................................................................. iii

Daftar Gambar….............................................................................................. v

Daftar Lampiran….............................................................................................. vi

A. Judul Penelitian…………………………………………………………. 1

B. Pendahuluan…………………………………………………………….. 1

1. Latar Belakang…….………………………………………………….. 1

2. Identifikasi Masalah…….…………………………………………….. 4

3. Rumusan Masalah……….……………………………………………. 4

4. Tujuan Penelitian………….………………………………………….. 5

5. Manfaat Penelitian………….………………………………………… 5

C. Kajian Pustaka………………………………………………………….. 6

1. Kajian Teori........................................................................................... 6

a. Strategi Pembelajaran …….………………………………… 6

b Mastery Lerning................................................................................. 7

c. Hasil Belajar ...................................................................................... 8

d. Pembelajaran Program Produktif Gambar Teknik.………………… 9

2. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan…………………………… 10

a. Kerangka Berfikir…………………………………………………… 10

b. Hipotesis Tindakan…………………………….…………………… 12

Page 4: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

D. Metode Penelitian………………………………………………………. 13

1. Setting dan Waktu Penelitian…………………………………………. 13

a. Setting Penelitian………………………………………………… 13

b. Waktu Penelitian…………………………………………..……… 13

2. Subyek Penelitian…………………………………………..………... 13

3. Alat dan Metode Pengumpulan Data……………………..………… 14

a. Alat Pengumpul data…………………………………..…………. 14

Page 5: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

A. Judul Penelitian

Strategi Pembelajaran Mastery Lerning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Gambar

Teknik Pada Siswa Kelas X Otomotif SMK WIDYA MANDALA BADUNG Semester 1

Tahun 2013/2014

B. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pendidikan kejuruan Indonesia dirancang oleh pemerintah pusat menerapkan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pendekatan strategi yang digunakan melalui

pengenalan pelatihan berdasarkan kompetensi/Competency Based Training (CBT). Strategi ini

dapat membantu memberikan solusi dari pokok permasalahan tentang lulusan sekolah

kejuruan yang belum siap pakai untuk memulai pekerjaan di industri. Kurikulum pendidikan

kejuruan berdasarkan CBT menggunakan sumber pengajaran dan pembelajaran berdasarkan

kompetensi sebagai pengantar dasar standar kompetensi industri. Pengakuan tentang

ketrampilan dan pengetahuan seseorang harus diperagakan dalam pekerjaan mereka untuk

memenuhi standarisasi di tempat kerja. Implementasi kurikulum KTSP dalam menerapkan

pendekatan CBT di sekolah pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan strategi

pembelajaran sistem belajar tuntas (mastery lerning). Pendekatan tersebut diharapkan dapat

meningkatkan keberhasilan pendidikan.

Pelajaran produktif Gambar Teknik adalah salah satu pelajaran dari kurikulum SMK

Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang harus disampaikan di kelas X semester 1.

Materi pelajaran ini cukup sulit dipahami siswa baik dari aspek teori maupun praktek.

Kesulitan siswa dari aspek teori meliputi : fungsi gambar dan standardarisasi, alat-alat gambar

dan penggunaannya, membaca gambar, gambar proyeksi dan penerapannya dalam bidang

keahlian teknik otomotif. Dalam penguasaan praktek kesulitan siswa meliputi : praktek

penggunaan alat-alat gambar, menggambar proyeksi, menerapkan gambar proyeksi pada

bidang keahlian teknik otomotif, membuat sketsa rencana gambar teknik otomotif, membuat

lay out gambar sesuai dengan sketsa dan ukuran kertas gambar yang ditentukan. Kesulitan

siswa untuk memahami pelajaran disebabkan karena pada pelajaran Gambar Teknik terdapat

aturan-aturan teknik dalam menggambar yang belum pernah diperoleh pada tingkat

pendidikan sebelumnya. Dalam bidang keahlian keahlian teknik otomotif gambar teknik

Page 6: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai disamping kompetensi-kompetensi

yang lain. Hal ini karena kompetensi gambar teknik mendasari semua kompetensi yang ada

dalam bidang teknik otomotif. Gambar teknik sebagai bahasa komunikasi teknik digunakan

dari sejak proses perencanaan, proses produksi dan pembuatan, proses pemasaran dan

penjualan sampai dengan proses pelayanan purna jual yaitu untuk kebutuhan servis dan

reparasi.

Kemajuan teknologi yang begitu cepat di bidang keahlian teknik otomotif hampir

semua industri otomotif selalu mengaplikasikan teknologi tinggi (hi-tech) dalam

mengeluarkan produk-produk terbarunya. Aplikasi teknologi tinggi tersebut antara lain seperti

EFI (Electronik Fuel Injection), ECS (Engine Control System), ESA (Electronic Spark

Advance), PPS (Progessive Power Steering), ABS (Anti Lock Breaking System), TCCS

(Toyota Controlled Computerated System), EBD (Electronic Brake Distribution), ECT

(Electronic Control Transmision), VVT-I (Variable Valve Timing Intelligence), CVT-I

(Continously Variable Transmission -Intelligence) dan lain-lain masih banyak lagi. Aplikasi

teknologi tinggi (hi-tech) tersebut menyebabkan tampilan gambar teknik menjadi tidak

sederhana lagi atau menjadi semakin rumit. Kemajuan teknologi yang begitu cepat telah

direspon dengan baik oleh pendidikan kita. Pemerintah memberlakukan Kurikulum Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Edisi Tahun 2009 berupa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Spektrum Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Salah satu pelajaran produktif

dalam bidang keahlian teknik otomotif adalah Gambar Teknik.

Berdasarkan kesulitan siswa dalam memahami pelajaran produktif Gambar Teknik,

guru mengadakan observasi berkaitan dengan masalah tersebut. Observasi dilakukan pada

bulan Juli tahun 2013 dengan salah satu hasil ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada

program Produktif Gambar Teknik masih rendah. Permasalahan tersebut perlu segera diatasi

melalui proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Namun demikian mengingat sulitnya

materi, guru dituntut kesungguhannya dalam mempergunakan berbagai strategi dan media

mengajar agar tujuan pembelajaran tercapai dengan optimal.

Berdasarkan paparan tersebut di atas nampak adanya kesenjangan antara realitas dan

kenyataan dengan idealitas atau harapan. Hasil belajar siswa dalam pelajaran gambar teknik

masih rendah karena siswa kesulitan dalam memahami materi pelajaran, siswa kurang aktif,

kurang responsif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Guru kurang kreatif masih

menggunakan strategi ceramah yang monoton dalam pemberian materi pelajaran. Idealnya

Page 7: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

siswa sebagai pusat belajar hendaknya aktif dan antusias. Guru sebaiknya mengemas materi

pembelajaran dengan lebih menarik dan menyenangkan sehinga tidak membosankan siswa.

Siswa menjadi lebih mudah dan cepat dalam memahami materi pelajaran kejuruan Gambar

Teknik. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu adanya solusi tindakan dengan

menggunakan strategi tertentu yang menarik yaitu dengan pendekatan strategi pembelajaran

mastery lerning.

Mengingat pentingnya materi tersebut bagi siswa jurusan otomotif, sedangkan pada

kenyataannya siswa banyak mengalami kesulitan dalam memahaminya, bahkan kadang-

kadang menimbulkan persepsi yang berbeda-beda maka perlu diupayakan kreativitas guru

agar proses pembelajaran berjalan efektif dan menarik perhatian siswa dengan strategi

pembelajaran mastery lerning. Dengan alternative tersebut diharapkan mampu meningkatkan

hasil belajar siswa terhadap pelajaran produktif Gambar Teknik.

Pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu pendekatan instruksional strategi

pembelajaran masstery lerning mempunyai tahap spesifik sebagai berikut : (1) evaluasi

menggunakan Ketercapaian Ketuntasan Minimal (KKM) untuk menentukan nilai akhir siswa,

(2) siswa tidak bisa mengikuti program pembelajaran pada materi selanjutnya sebelum materi

yang diikuti mencapai nilai KKM (3) pengajaran remidial (remidial teaching) untuk program

perbaikan, (4) pengayaan diberikan unuk meningkatkan prestasi siswasesuai dengan

kemampuan individunya.

Penyelanggaraan pendidikan yang dilaksanakan dengan pola konvensional selama ini,

terbukti kurang efektif. Sejalan dengan kebijakan keterkaitan dan kesepadanan perlu

dilakukan perbaikan dan penyempurnaan lewat pelaksanaan program Pendidikan Sistem

Ganda (PSG). Ada beberapa prinsip yang menjadi pedoman, salah satunya masstery lerning.

Strategi ini merupakan pembelajaran terstruktur untuk mengadaptasi pembelajaran klasikal,

sehingga perbedaan individu siswa memperoleh perhatian yang cukup khususnya yang

menyangkut kemajuan atau kecepatan belajar. Siswa belajar sesuai struktur dan pentahapan

sampai berhasil dan benar-benar menguasai (tuntas menyelesaikan). Siswa baru diperbolehkan

melanjutkan kegiatan belajar pada tahapan berikutnya. Dengan menerapkan mastery lerning

diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan pendidikan, terutama diukur dari tingkat

penyerapan tamatan di dunia kerja yang relevan, baik dalam arti mandiri ataupun bekerja pada

orang lain.

Page 8: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas menunjukkan adanya

kompleksitas permasalahan pada pembelajaran dalam bidang keahlian teknik otomotif

khususnya pada pelajaran Gambar Teknik , oleh karenanya dalam penelitian ini perlu adanya

batasan dalam mengidentifikasi masalah yang memungkinkan untuk diteliti. Masalah yang

akan diteliti adalah mengenai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa terhadap

pelajaran program produktif Gambar Teknik.

3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas permasalahan dalam

penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana hasil belajar siswa terhadap pembelajaran program produktif

Gambar Teknik ?

b. Bagaimana pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dapat

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik ?

4. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian tindakan kelas

ini adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik

b. Menggunakan pendekatan strategi pembelajaran mastery lerning dalam

meningkatkan hasil belajar siswa terhadap pelajaran program produktif

Gambar Teknik.

5. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Bagi siswa

Bagi siswa, penelitian ini mampu hasil belajar siswa terhadap pelajaran

Page 9: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

program produktif Gambar Teknik , dengan partisipasi aktif dalam pelajaran dan

bertanggungjawab. Belajar Gambar Teknik menjadi lebih menarik, menyenangkan, lebih

bersemangat dan meningkatkan kepercayaan diri untuk menyelesaikan tugas lainnya.

b. Bagi guru

Dengan dilakukannya penelitian tindakan kelas ini bagi guru dapat meningkatkan

kualitas pembelajaran yang bervariasi dengan memperhatikan aktivitas belajar siswa

dalam mengembangkan kemampuan individu dan tanggungjawab. Disamping itu guru

mampu melaksanakan proses pengajaran dengan lebih efektif dan terbiasa melakukan

penelitian yang sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalitasnya.

c. Bagi sekolah

Penelitiasn ini akan memberikan sumbangan informasi pada sekolah dalam

perbaikan pembelajaran, sebagi penentu kebijakan meningkatkan hasil belajar siswa

terhadap pelajaran program produktif Gambar Teknik.

Page 10: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

C. Kajian Pustaka

1. Kajian Teori

a. Strategi Pembelajaran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, strategi diartikan rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (Peter Salim: 1991). Raka Joni yang

dikutip W. Gulo (2002: 2), mengatakan bahwa strategi belajar sebagai pola dan urutan umum

perbuatan guru murid dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.

Strategi pembelajaran adalah cara pengajaran dalam mengelola kondisi-kondisi

lingkungan yang dapat mempengaruhi faktor internal pembelajaran sehingga dapat

menguasai pengetahuan atau ketreampilan tertentu (Suparman, 1994:157). Menurut Dimyati

(1999:297), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar.

Hal ini sejalan dengan pendapat Herminanto Sofyan (2002:49), Strategi

pembelajaran adalah keseluruhan pola umum kegiatan guru siswa dalam mewujudkan belajar

mengajar yang efektif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, terbentuk oleh paduan

antara urutan kegiatan, strategi yang digunakan penggunaan media dalam pembelajaran dan

pendefinisian peran guru dan siswa.

Sebagai pola umum kegiatan guru siswa dalam Strategi pembelajaran digambarkan

dalam garis kontinum untuk mempresentasikan tingkat dominasi peran guru dan partisipasi

aktif siswa dalam keseluruhan proses pembelajaran. Semakin kuat atau dominan peran guru

semakin pasif peran siswa dalam proses pembelajaran, dan sebaliknya berkurang peran dan

dominan guru semakin besar peran aktif siswa dalam pembelajaran.

Sebagai fasilitator guru mendorong siswa untuk meningkatkan inisiatif dalam

menjajaki kegiatan-kegiatan baru, dan membimbing dan membantu mereka belajar mandiri.

Pengalaman disusun sesuai rasa ingin tahu anak dengan menghadapkan sejumlah kegiatan

yang relevan berdasarkan kebutuhan, tujuan dan minat siswa. Dengan demikian yang

terpenting bagi guru dalam membimbing siswa-siswanya untuk belajar bukanlah transfer

pengetahuan tetapi mengkondisikan siswa menjadi lebih termotivasi dalam belajar.

Dari beberapa difinasi di atas diambil kesimpulan bahwa strategi pembelajaran adalah

paduan antara urutan kegiatan, strategi yang digunakan, penggunaan media dalam

pembelajaran dan pendifinisian peran guru dan siswa sebagai pola umum kegiatan guru siswa

Page 11: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

dalam usaha menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih efektif dan mampu memotivasi

siswa sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.

b. Mastery Lerning

Mastry lerning adalah suatu strategi pembelajaran yang bertujuan agar seluruh siswa

dapat menguasai materi pelajaran secara tuntas sesuai dengan tujuan instruksional dari pokok

bahasan atau sub pokok bahasan materi pelajaran. Pada prinsipnya pembelajaran mastery

lerning sangat memperhatikan perbedaan individual siswa dalam hal kemajuan atau

kecepatan belajarnya. Bagi siswa yang telah menguasai pelajaran sebelum waktu yang

ditentukan habis diberikan kegiatan pengayaan untuk menambah pengetahuan dan

ketrampilan siswa. Sedangkan siswa yang belum menguasai pelajaran diberikan kegiatan

perbaikan untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Mastery lerning dalam melaksaanakan evaluasi menggunakan Ketercapaian

Ketuntasan Minimal (KKM) untuk menentukan nilai akhir siswa. Untuk mata pelajaran

produktif di SMK Widya Mandala Badung KKM ditentukan tujuh koma tiga nol (7,30).

Siswa harus menguasai dengan baik materi pembelajaran dengan nilai minimal tujuh koma

tiga nol (7,30). Apabila ada siswa yang nilainya kurang dari tujuh koma tiga nol (7,30) pada

satu sub pokok bahasan, maka siswa tersebut tidak boleh mengikuti pembelajaran pada sub

pokok bahasan berikutnya, guru perlu memberikan pengajaran remidi (remidial teaching)

sehingga siswa tersebut dapat mencapai standard KKM yang ditentukan yaitu memperoleh

nilai minimal. Setelah ketentuan tersebut tercapai barulah siswa melanjutkan ke sub pokok

bahasan berikutnya. Untuk siswa yang nilainya tujuh koma tiga nol (7,30) atau lebih dengan

waktu yang lebih cepat maka siswa tersebut diberikan pengayaan berupa materi sub pokok

bahasan berikutnya sehingga siswa tidak bosan.

c. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikhis yang berlangsung secara hubungan timbal

balik peserta didik dengan lingkungannya. Dalam proses belajar tersebut hendaknya dapat

terjadi kepositifan peserta didik yang mengalami berbagai perubahan. Hasil dari perubahan

dan perkembangan demikian diantaranya adalah ilmu pengetahuan, pemahaman, ketrampilan

dan nilai-nilai serta sikap sebagai pola dasar untuk bertingkahlaku . Menurut S.Wendel dalam

Page 12: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

bukunya yang berjudul Psikologi Pengajaran, sifat terjadinya perubahan- perubahan tersebut

relatif konstan dan berbekas (Sumarna dalam Warta Guru , 2005 : 16)

Pendapat Collin Rose (1997:136) belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan

eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal kita sendiri. Petualangan itu

haruslah melibatkan kemampuan untuk terus menerus menganalisis dan meningkatkan cara

belajar dan juga kemampuan untuk sadar akan proses belajar dan berpikir itu sendiri (Collin

Rose, 1997 : 136).

Menurut Winkel (1996:53) belajar adalah proses melalui serangkaian kegiatan yang

terencana, tersusun dan terarah untuk menghasilkan suatu perubahan. Kegiatan tersebut

berupa proses aktif yang mengahasilkan perubahan perilaku baik pengetahuan, keterampilan

dan perasaan. (Winkel, 1996: 53).

Hal ini sejalan dengan pendapat Oemar Hamelik (2000;27), bahwa ”Belajar adalah

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini belajar

merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan ”. Belajar bukan

hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami.

Berdasarkan dari beberapa pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa belajar adalah

suatu suatu aktivitas siswa dalam interaksi edukasi dengan langkah-langkah tertentu yang

terencana, tersusun dan terarah sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku yang relatif

konstan dan berbekas yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap sebagai akibat

interaksi dengan lingkungan. Keberhasilan belajar dapat diketahui melalui perubahan tingkah

laku pada individu yang belajar sesuai dengan tujuan belajar.

Pada hakekatnya tujuan belajar adalah merupakan penjabaran mengenai hasil belajar.

Oleh karena itu hasil belajar dapat dikatakan sebagai kemampuan (capability) yang diperoleh

seseorang sebagai akibat belajar. Secara umum kemampuan yang diperoleh sebagai hasil

kegiatan belajar berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dapat dilihat wujudnya

sesudah seseorang melakukan kegiatan belajar tersebut.

Hasil belajar pada dasarnya merupakan akibat dari suatu proses belajar, ini berarti

optimalnya hasil belajar siswa tergantung pada proses mengajar guru. Untuk menentukan

hasil belajar atau kemampuan apa saja yang akan dinilai, maka digunakan tes yang

penyusunannya berpedoman pada tujuan instruksional umum dan tujuan instruksional

khusus.

Page 13: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Menurut Hadari Nawawi (1977), prestasi tingkat keberhasilan dalam mempelajari

materi pelajaran dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu yang telah diberikan oleh guru. Hasil belajar dapat

memunjukkan tingkat kemampuan yang dicapai individu yang diimplementasikan dalam

perubahan-perubahan berupa pengetahuan , keterampilan dan sikap.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

tingkat keberhasilan dalam memperoleh kemampuan baru yang dapat diukur. Kemampuan

baru tersebut secara kualitatif lebih tinggi dengan kemampuan yang sudah ada sebelumnya.

.

d. Pembelajaran Program Produktif Gambar Teknik

Diskripsi pembelajaran Gambar Teknik pada penelitian ini tentang Satuan

Kompetensi (SK) gambar teknik dasar Perawatan dan Perbaikan Bodi Otomotif yang dibatasi

lagi pada empat Kompensi Dasar (KD): (1) Fungsi gambar dan standardaisasi. (2) Alat-alat

gambar dan penggunaannya. (3) Membaca gambar. (4) Gambar proyeksi dan penerapannya

dalam bidang keahlian teknik otomotif.

Pembelajaran bertujuan untuk mempelajari berbagai kompetensi dasar tersebut

sehingga siswa dapat memahami dan menguasai materi mata pelajaran Gambar Teknik.

Penguasaan materi tersebut akan berpengaruh terhadap keberhasilan siswa, sehingga hasil

belajar Gambar Teknik dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan dalam memperoleh

kemampuan baru berupa pengetahuan materi Gambar Teknik, yang dapat diukur secara

kualitatif lebih tinggi dibandingkan kemampuan yang sudah ada sebelumnya yang

diwujudkan dalam bentuk angka atau nilai..

2. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan

a. Kerangka Berfikir

Penerapan strategi pembelajaran mastery lerning pada pembelajaran program

produktif Gambar Teknik pada siswa kelas X Otomotif SMK WIDYA MANDALA

BADUNG disebabkan hasil belajar yang rendah . Hal ini ditunjukkan dari hasil tes diperoleh

nilai rata-rata 6,0, sedangkan KKM yang ideal rata-rata adalah 7,30. Dari jumlah peserta didik

sejumlah 32, siswa 75 % memperoleh nilai di bawah KKM.

Page 14: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Berdasarkan hasil tes tersebut selanjutnya guru menerapkan strategi pembelajaran

mastery lerning , peserta didik menerima pelajaran dari guru. Sebagai sekor awal diambil dari

nilai yang diperoleh hasil tes pertama Gambar Teknik.

Pelaksanaan strategi pembelajaran mastery lerning untuk meningkatkan

hasil belajar pelajaran produktif Gambar Teknik berlangsung sebagai berikut :

Peserta didik di kelas terdiri dari peserta yang beragam kecerdasannya, kecepatan

belajarnya, perhatian dan sebagainya. Oleh karena itu guru perlu mengetahui sejauh mana

bahan pelajaran yang diberikan dapat dimengerti peserta didiknya, sehingga dapat diketahui

apakah siswa sudah tuntas atau belum untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya.

Agar siswa yang telah mengetahui bahan pembelajaran dapat melanjutkan dengan

bahan pembelajaran baru bersama siswa yang lain dalam kelas, kegiatan pengayaan diberikan

kepada siswa yang telah menguasai bahan pembelajaran sebelum waktu yang ditentukan

habis. Guru dapat memilih apa saja asal memenuhi kriteria mengisi waktu untuk memperkaya

pengetahuan dan ketrampilan siswa, dengan catatan siswa tersebut sudah lebih dahulu

menguasai konsep dibandingkan dengan teman-temannya.

Kegiatan pengayaan dapat dikelompokkan pada yang berkaitan dengan topik atau tidak

langsung terkait dengan topik pokok, yang terakhir ini dapat dibedakan menjadi masih dalam

lingkup mata pelajaran yang bersangkutan dan tidak dalam lingkup mata pelajaran yang

bersangkutan. Dengan pengayaan dapat membantu siswa untuk memperkuat pemahaman atau

memperluas wawasan tentang materi yang telah dipelajari, untuk mata pelajaran produktif

pengayaan dapat meningkatkan kemahiran bagi siswa.

Program perbaikan merupakan kegiatan yang diberikan kepada siswa yang belum

menguasai bahan pelajaran dengan tujuan meningkatkan penguasaan siswa terhadap bahan

pelajaran tersebut. Waktu pelaksanaan program peerbaikan sangat tergantung pada sifat

bahan, berat ringannya kesulitan serta banyaknya siswa yang ditangani.

Bahan pembelajaran yang merupakan prasarat bagi bahan pembelajaran berikutnya

harus segera ditangani saat itu agar tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran berikutnya.

Program perbaikan dapat dilakukan dengan mengganti strategi mengajar antara lain strategi

pemberian tugas, diskusi, kerja kelompok, percobaan atau gabungan keempatnya. Juga

membaca buku sumber yang berisi konsep yang sama. Tutor dapat dapat dilakukan dengan

bantuan orang tua. Pelaksanaan tutorial bisa diatur, siswa yang mengalami kesulitan belajar

agak berat perlu ditangani sendiri oleh guru. Siswa yang mengalami sedikit kesulitan

Page 15: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

diserahkan kepada tutor sebaya dan siswa yang memerlukan kegiatan ringan diberi tugas

mengulangi tanpa bantuan dengan belajar bersama atau diberi referensi untuk mendalami

konsep yang kurang dipahami.

Dengan mengikuti program perbaikan dan pengaayaan diikuti dengan evaluasi, siswa

dapat mengasai bahan pembelajaran secara tuntas walaupun dengan kecepatan waktu

penyelesaian yang tidak sama. Evaluasi yang dilakukan lebih berorientasi pada evaluasi

individual karena kecepatannya tidak sama, sehingga dimungkinkan tidak perlu dengan

ulangan umum (sumatif), tidak harus ada nilai rata-rata kelas, yang penting pada akhirnya

semua siswa menguasai bahan pembelajaran sebagai ilmu atau ketrampilan secara tuntas, yang

berarti memiliki kemahiran sesuai dengan dunia kerja.

Adapun fase-fase pembelajaran dengan strategi pembelajaran mastery lerning adalah

sebagai berikut :

1) Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

2) Elaborasi pembelajaran.

3) Umpan balik dan memberikan pendekatan.

4) Evaluasi.

5) Analisis hasil evaluasi

6) Pengayaan untuk siswa yang memperoleh nilai ≥ KKM

7) Perbaikan untuk siswa yang memperoleh nilai < KKM

Gambar dibawah menunjukkan skema kerangka berfikir PTK yang akan

dilaksanakan pada penelitian ini :

Skema Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

:KONDISI

AWAL

TINDAKAN

Guru peneliti :menggunakan

media ceramah dan tanya jawab

Menggunakan satrategi

pembelajaran mastery lerning

Siswa yang diteliti :hasil belajar rendah, 75 % siswa memperoleh nilai dibawah KKM

SIKLUS IMenggunakan strategi pembelajaran mastery lerning dengan acuan gambar-gambar yang ada di dalam buku paket gambar teknik mesin

SIKLUS IIMenggunakan strategi pembelajaran mastery lerning dengan acuan gambar yang ada di dalam buku teknik perawatan dan perbaikan bodi otomotif

Page 16: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Gambar 1. Skema Kerangka Berfikir Penelitian Tindakan Kelas

Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah : Strategi pembelajaran Mastery lerning

dalam pembelajaran program produktif Gambar Teknik dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas X Otomotif semester 1 SMK WIDYA MANDALA BADUNG

D. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, sehingga menggunakan prinsip-

prinsip dalam penelitian PTK, sebagai berikut :

1. Setting dan Waktu Penelitian

a. Setting penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X Otomotif SMK Widya Mandala Badung yang

beralamat di Jl. Serma Anom Puspa Mambal. Lokasi sekolah terletak dekat dengan

pemukiman penduduk dan tidak persis ditepi jalan raya dan tempat keramaian. Situasi dan

kondisi lingkungan bersih, sejuk, nyaman dan kondusif untuk belajar.

b. Waktu Penelitian

KONDISI AKHIR

Diduga melalui strategi pembelajaran mastery lerning dapat meningkatkan hasil belajar siswa

SIKLUS IIIMenggunakan strategi mastery lerning Guru mengarahkan siswa untuk membuat gambar teknik dengan terlebih dahulu membuat sketsa gambar benda asli yang ada di bengkel teknik perawatan dan perbaikan bodi otomotif

Page 17: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai dengan bulan Januari

2013 dalam kurun waktu 6 bulan.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas X Otomotif SMK Widya Mandala tahun

2012/2013 yang terdiri dari dua kelas yaitu O1 dan O2, masing-masing kelas berjumlah 32

orang semuanya berjenis kelamin laki-laki. Subyek yang lain yaitu guru program produktif

kejuruan Gambar Teknik .

Siswa kelas X Otomotif SMK Widya Mandala Badung tahun 2012/2013 pada dasarnya

adalah merupakan peserta didik dengan kemampuan rata-rata yang cukup baik dalam

mengikuti proses belajar mengajar. Prestasi siswa yang masih rendah, dibawah ketuntasan

minimal karena Siswa kesulitan dalam memahami materi Gambar Teknik dalam

pembelajaran. Dampak langsung yang dapat dirasakan di kelas yaitu siswa kurang konsentrasi

dan sering rame. Kurang perhatian siswa terhadap penjelasan materi pembelajaran teori dari

guru, menyebabkan siswa sering tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dan

melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

3. Alat dan Metode Pengumpulan Data

a. Alat Pengumpul Data

Dalam penelitian ini digunakan beberapa instrumen yaitu: .

1) Instrumen Penilaian Penyusunan RPP dengan Strategi Pembelajaran

Mastery lerning , menggunakan lembar cek lis penilaian Penyusunan

RPP, lap top dan kamera.

2) Instrumen Penilaian proses pelaksanaan pembelajaran dengan Strategi

Mastery lerning menggunakan lembar observasi guru berupa ceklis

penilaian pelaksanaan pembelajaran.

3) Instrumen Motivasi Siswa Belajar, menggunakan seperangkat

pertanyaan penilaian rasa senang atau bersemangat belajar siswa selama

pembelajaran.

4) Instrumen untuk menilai prestasi hasil belajar siswa menggunakan soal

soal penugasan materi pembelajaran produktif Gambar Teknik..

Page 18: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

b. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini, guru sebagai peneliti sekaligus sebagai pelaku tindakan. Pada

tahap awal penelitian, dilakukan identifikasi. Kemudian masalah yang akan dikenai tindakan

dituangkan dalam lembar observasi untuk diisi oleh pengamat selama peneliti melakukan

tindakan selain hasil pengamatan obyektif pengamat yanglain untuk mengetahui tingkat

keberhasilan tindakan. Hasil dari observasi pengamat menjadi data dalam penelitian ini.

Selain input dari pengamat, peneliti sendiri juga membuat catatan lapangan yang disusun

selama pelaksanaan tindakan.

Strategi pengumpulan data dalam penelitian ini melalui strategi , observasi,

wawancara, dokumentasi maupun tes.

1) Strategi observasi

Strategi observasi dilakukan dengan cara pengamatan terhadap kegiatan proses

pembelajaran dengan strategi Strategi pembelajaran Mastery lerning yang dilakukan

oleh guru di depan kelas, disamping itu juga dilakukan pengamatan terhaadap aktivitas

dan mativasi siswa saat mengikuti pembelajaran.

2) Strategi Wawancara

Strategi wawancara dilakukan dengan strategi tanya jawab dengan beberapa siswa yang

dipilih secara acak diluar jam pembelajaran di tempat yang tidak resmi.

3) Strategi dokumentasi

Strategi dokumentasi dilakukan dengan cara mencermati dokumen pembelajaran atau

RPP dan juga dokumentasi terhadap kegiatan guru dan siswa selama proses penelitian

berlangsung.

4) Strategi Tes

Strategi tes dilaksanakan dengan cara memberikan tes obyekstif kepada siswa pada saat

prasiklus, siklus 1, dan siklus 2.

4. Metode Analisis Data

Setelah data terkumpul berupa data kalitatif, dan data kuantitatif lalu dilakukan analisis

data secara analisis deskriptif persentase (%).

Data kualitatif adalah data yang tidak dapat dideskriptifkan dengan angka-angka yang

diperoleh dari sumber data yaitu (1) Proses aktivitas guru dan siswa saat proses pembelajaran

Page 19: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

berlangsung, (2) Hasil penilaian terhadap perencanaan pembelajaran (RPP), (3) hasil tanya

jawab (wawancara) dengan beberapa siswa terpilih. Sedangkan data kuantitatif adalah data

yang dapat dideskripsikan dengan angka-angka yang diperoleh dari sumber data berupa hasil

tes dan penugasan pada kompetensi dasar Gambar Teknik .

Data kualitatif setelah dihitung lalu dilakukan persentase. Kemudian dideskripsikan

hasilnya. Demikian halnya, data kuantitas setelah dihitung hasil prestasi belajar yang

memenuhi dan melampaui KKM lalu dianalisis persentase. Selanjutnya dihitung daya serap

dalam persentase juga, kemudian dideskripsikan kedalam uraian kalimat yang jelas.

5. Rencana Tindakan

Prosedur penelitian tindakan ini kelas ini terdiri atas tiga siklus yang diawali dengan

tindakan pra siklus. Tindakan prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa

melalui tes prestasi hasil belajar siswa kelas X Otomotif. Nilai ini digunakan sebagai sekor

awal dalam strategi pembelajaran mastery lerning .

Selanjutnya, prosedur setiap siklus PTK penggunaan Strategi pembelajaran Mastery

lerning ditunjukkan gambar di bawah ini :

Page 20: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Gambar 2: Riset Aksi Model John Elliot

a. Perencanaan

1) Menyusun RPP dengan strategi pembelajaran mastery lerning .

2) Menyusun lembar kegiatan belajar yang berisi materi gambar teknik dengan

strategi pembelajaran mastery lerning .

3) Menyusun instrumen hasil belajar-siswa berupa soal obyektif lengkap

dengan lembar jawabnya.

4) Membuat instrumen lembar penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan

strategi pembelajaran mastery lerning ..

5) Menyusun instrumen observasi guru dalam pembuatan RPP.

6) Menyusun lembar instrumen penilaian aktivitas siswa selama

Page 21: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

pembelajaran.

7) Menyususn dan menentukan skor awal serta menyusun kriteria untuk

menentukan poin kemajuan.

8) Menyusun kriteria untuk merekognisi prestasi kelompok

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan merupakan proses untuk mengatasi permasalahan yang

diangkat dalam situasi yang actual oleh pelaku tindakan dan pengamatan oleh kolaburator

atas segala yang terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Untuk memudahkan pengamatan

dapat pula digunakan lembar observasi yang disusun sesuai permasalahan yang diangkat

dan kemungkinan-kemungkinan yang muncul saat pelaksanaan tindakan. Adapun langkah-

langkah dari pelaksanaan tindakan adalah sebagai berikut :

1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran/kompetensi yang akan dicapai pada materi

Gambar Teknik .

2) Guru menjelaskan Gambar Teknik

3) Guru menyampaikan informasi pempelajaran dengan strategi pembelajaran

mastery lerning .

4) Guru membagi lembar kegiatan tugas pembuatan gambar teknik

5) Guru membimbing sebagai mediator dan fasilitator selama PBM

6) Siswa mengerjakan tugas gambar teknik.

7) Guru mengevaluasi tugas gambar siswa.

8) Guru menganalisis hasil belajar siswa.

10) Guru memberikan pengayaan untuk siswa yang mencapapai KKM atau lebih

11) Guru memberikan perbaikan untuk siswa yang belum mencapai nilai KKM

c. Pengamatan

Kolaborator melakukan observasi dengan instrumen dan mengisi lembar

observasi untuk mencari dan mengumpulkan data selama proses pembelajaran.

d. Refleksi

Page 22: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

Analisis data dalam rangka refleksi mencakup proses dan dampak dari tindakan

yang dilakukan, meliputi : menyeleksi, menyederhanakan, memfokuskan,

mengorganisasikan, dan mengabstraksikan data sebagai bahan untuk menyusun jawaban

terhadap tujuan PTK. Tahap yang dilalui yaitu : reduksi data, paparan data, dan

penyimpulan.

Refleksi merupakan upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi dan atau tidak

terjadi pada saat pelaksanaan tindakan. Hasilnya digunakan untuk menetapkan tindak lanjut

penelitian termasuk perubahan tindakan yang mungkin diambil bila siklus sebelumnya

belum mampu mengatasi persoalan.

Peneliti bersama kolaborator berdiskusi tentang hasil pengamatan (observasi) yang

diperoleh sebagai acuan (dasar) untuk menentukan siklus berikutnya.

6. Indikator Keberhasilan

a. Pembelajaran dinyatakan efektif apabila antara perncanaan pembelajaran

sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran di depan kelas, diikuti dengan

peningkatan aktivitas dan motivasi belajar serta peningkatan hasil belajar.

b. Adanya peningkatan aktivitas dan motivasi belajar antara kegiatan siklus I,

siklus II dan siklus III

c. Hasil belajar dikatakan baik apabila siswa yang memenuhi KKM lebih dari 75%.

d. Pembelajaran dimyatakan berhasil apabila daya serap yang dicapai dalam satu kelas

adalah 95 %

Page 23: Proposal PTK Gambar Teknik Jd

DAFTAR PUSTAKA

Mahmud, M. Dimyati. (1989). Psikologi Pendidikan.Jakarta:Depdikbud

Wankel, W.S. (1996), Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia

Oemar Hamelik. (2000). Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Aglesindo

Colin Rose, 2002. Cara Belajar Cepat Abad 21, Bandung : Nuansa

Herminanto Sofyan. (2002). Pengaruh Motivasi Belajar dn Status Ekonomi Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Motor Otomotif. Desertasi: Program Pasca Sarjana UNJ

Suharsimi Arikunto. 2003. Class Action Research (CAR), makalah disampaikan pada pelatihan penulisan karya ilmiah bagi guru yang diselenggarakan oleh Pusat Penelitian Pendidikan Dasar dan Menengah. pada 6-7 September 2004 (Tidak Diterbitkan). Lemlit Universitas Negeri Yogyakarta.

Sumarno. 2005.Strategi Belajar Mengajar Praktek Pada Siswa SMK. Laporan Penelitian : Warta Guru V.04 Edisi.10.2005

Dirjen Dikdasmen. 2005. Materi Pelatihan Terimtegrasi, Pelatihan Tindakan Kelas . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Zainal Akib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas.Bandung : Yrama Widya.