Proposal Ptk
-
Upload
ekowahyono50 -
Category
Documents
-
view
122 -
download
2
Transcript of Proposal Ptk
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN MELALUI MEDIA
DAKON TOURNAMENT PADA SISWA KELAS III
SDN NGLAMES 01 MADIUN
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dosen Pengampu: Drs. Edy Siswanto, M.Pd.
Disusun Oleh:
Eko Pristiwahyono (NPM 09.141.061)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar
pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu
menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar
dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,
sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap.
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik,
yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa
belajar dan siswa belajar baik dari aspek kognitif, afektif maupun
psikomotorik sehingga dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya
masing-masing. Untuk itu, peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar
yang variatif sangat dibutuhkan dalam mendukung keberhasilan setiap
kegiatan belajar.
Di SDN Nglames I tempat penelitian ini dilaksanakan, pembelajaran
matematika masih cenderung berorientasi pada transfer pengetahuan semata,
guru tidak pernah menggunakan media yang dapat menumbuhkan motivasi
siswa dalam belajar. Hal inilah yang mengakibatkan siswa sulit memahami
materi dan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Selain itu pembelajaran
yang digunakan masih menganut perspektif pembelajaran tradisional, yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek
pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang
mempunyai karakter beragam memerlukan perhatian-perhatian khusus dari
guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap
informasi yang diterima. Untuk itu guru harus memilih media yang tepat
untuk menjadikan semua peserta didik lebih antusias, semangat, dan juga
terlibat sehingga merasa senang selama proses pembelajaran.
Melihat dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi
adalah penggunaan media yang tepat, yaitu media yang mampu membuat
seluruh siswa mudah memahami materi yang disampaikan dan terlibat aktif
dalam suasana pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu alat yang
digunakan dalam menyampaikan suatu materi dalam pembelajaran. Oleh
karena itu, media pembelajaran sangat penting sebagai upaya untuk
meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Salah satu alternatif yang dapat
dilakukan oleh seorang guru guna lebih mengaktifkan dan mendorong siswa
lebih semangat dalam belajar matematika khususnya materi perkalian dan
pembagian yaitu dengan penggunaan media Dakon Tournament.
Berangkat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian
Dan Pembagian Melalui Media Dakon Tournament Pada Siswa Kelas III
SDN Nglames 01 Madiun.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana penerapan media Dakon Tournament pada pembelajaran
Matematika siswa kelas III SDN Nglames 01 Madiun?
2. Apakah dengan media Dakon Tournament dapat meningkatkan prestasi
belajar Matematika tentang perkalian dan Pembagian pada siswa kelas III
SDN Nglames 01 Madiun?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan
untuk:
1. Mendiskripsikan bagaimanakah penerapan media Dakon Tournament pada
pembelajaran Matematika siswa kelas III SDN Nglames 01 Madiun.
2. Media Dakon Tournament dapat meningkatkan prestasi belajar
Matematika tentang perkalian dan pembagian pada siswa kelas III SDN
Nglames 01 Madiun.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan,
hipotesis tindakan penelitian ini adalah jika media dakon tournament
diterapkan pada siswa kelas III SDN Nglames 01 maka prestasi belajar
matematika akan meningkat.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.
2. Bagi guru, memungkinkan dapat terus diterapkan dalam setiap
pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian kelas III.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan acuan pada penelitian sejenis.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan
belajar . Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara
satu dengan yang lain. Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari
suatu kegiatan. Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki
ukuran atau nilai.
Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata
prestasi yaitu:
a. WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).
b. Mas ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,
hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja.
c. Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang
berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum.
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu
kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam
pendidikan, prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta
penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi
dapat diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi
belajar.
Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli antara lain adalah :
a. Hitzman berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman
yang dapat dipengaruhi oleh tingkah laku organisme tersebut.
4
b. Chaplin berpendapat bahwa belajar merupakan perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
c. Barlow, mengemukakan bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sifat perubahan yang terjadi pada
bidang-bidang tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang
dialami.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari
pengalaman seseorang berinteraksi dengan lingkungannya. Prestasi belajar
secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan perubahan tingkah laku
yaitu melalui proses membandingkan pengalaman masa lampau dengan apa
yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka yang bersangkutan dan
hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada
dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri
individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.
B. Macam-Macam Prestasi Belajar
Macam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai
tingkatan keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf
pencapaian prestasi.
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi belajar
mengemukakan : pada prinsipnya, pengembangan hasil belajar ideal meliputi
segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses
belajar siswa.
Dengan demikian prestasi belajar di bagi ke dalam tiga macam
prestasi diantaranya:
a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)
Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan,
pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan penilaian
secara teliti), sisntesis (membuat paduan baru dan utuh).
b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)
Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi:
penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi
(pendalaman), karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat
menunjukkan sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan
dari permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasi
dalam hal yang dianggap baik dan lain-lain.
c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (Ranah Karsa)
Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu:
ketrampilan bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non
verbal. Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun
kepada orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya
dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing. Makmun dalam buku
Mulyasa mengemukakan komponen-komponen yang terlibat dalam
pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah:
a. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin
dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.
b. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapan
sarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan
program.
c. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan
suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
adalah:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini
terdiri dari:
1) Faktor fisiologis
a. Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik
mempengaruhi kehidupan seseorang.
b. Panca indra
2) Faktor psikologis
Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh
terhadap prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini
adalah:
a. Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada
kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai
dengan tujuan.
b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran
tertentu.
c. Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaan
dan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode
berfikir.
d. Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai sesuatu
perubahan tenagadalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai
tujuan.
e. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:
1) Faktor lingkungan social
Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi
dalam berbagai situasi social. Lingkungan social sekolah seperti para
guru, para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.
2) Faktor lingkungan non social
Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial
seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa
dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang digunakan
siswa.
3) Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat
operasional yang direkayasa sedemikina rupa untuk memecahkan masalah
atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan
prestasi belajar antara lain:
a. Keadaan Jasmani
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang
sehat, karena belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam keadaan
sakit, kurang Gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan
efektif.
b. Keadaan Sosial Emosional.
Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau
mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya
tidak dapat belajar dengan efektif, karena kondisi ini sangat
mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.
c. Keadaan lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh
perangsang dari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.
Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala
sesuatu yang diperlukan.
d. Memulai pelajaran
Memulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila
merasakan keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri
untuk memulai pelajaran tepat pada waktunya.
e. Membagi pekerjaan
Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada
suatu tugas yang khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat
untuk diselesaikan, sebaiknya untuk memulai pelajaran lebih dulu
menentukan apa yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.
f. Adakan control
Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah
dikuasai. Hasil baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan
menyiksa diri dan memerlukan latihan khusus.
g. Pupuk sikap optimis
Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat
dan karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu
dengan sesempurna, karena pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja
yang menggembirakan.
h. Menggunakan waktu
Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu
dengan efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai
habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga
dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang khas.
i. Cara mempelajari buku
Sebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh
gambaran tentang buku dalam garis besarnya.
j. Mempertinggi kecepatan membaca
Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-
banyaknya dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena itu
harus diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi membaca sampai
perguruan tinggi.
Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah, waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh
setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan
kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki
banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang
tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belajar.
D. Pengertian Media
1. Media
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medius yang secara
harfiah berarti “tengah”, “perantara”, atau “pengantar”. Dalam bahasa
Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada
penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely, media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap. Sehingga guru, buku teks dan lingkungan sekolah marupakan
media.
Hainich dan kawan-kawan mengemukakan istilah medium
sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Kesimpulannya, media adalah segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima. Sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
2. Media pembelajaran
Media pembelajaran adalah media yang membawa pesan-pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-
maksud pengajaran menurut Gagne dan Briggs (1975) media
pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari buku, tape recorder,
kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar), foto, gambar,
grafik, televisi dan computer.
Salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam belajar
mengajar adalah pemilihan media pembelajaran yang tepat. Menurut
Hamalik (1986), media pembelajaran yang tepat dapat membangkitkan
motivasi, keinginan minat, dan rangsangan kepada siswa. Sehingga dapat
membantu pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya,
memudahkan penafsiran data, memadatkan informasi.
E. Media Dakon Tournament
Pada dasarnya Dakon atau Congklak adalah sebuah permainan
tradisional yang terkenal di Indonesia (seperti Jawa dan Sumatera).
Umumnya permainan dakon ini dimainkan oleh anak-anak sebagai permainan
sehari-hari. Permainan dakon sendiri dikenal sebagai permainan khas yang
cara bermainnya menggunakan biji kecik (biji sawo). Sebuah papan Dakon
memiliki 16 lubang diantaranya 14 lubang kecil dan 2 lubang
lumbung/rumah.
Media dakon tournament yang dimaksud pada penelitian ini adalah
suatu alat/perangkat yang digunakan guru dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan suatu materi yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
konsep dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Media ini merupakan suatu
permainan yang di aplikasikan ke dalam proses pembelajaran.
Berikut adalah alat dan bahan media dakon tournament: Papan dakon,
kelereng/kerikil, dan kartu soal. Adapun peraturan dalam penerapan media
dakon tournament sebagai berikut:
1. Setiap team beranggotakan 2 orang dan dipastikan telah mendapatkan
peralatan dakon
2. Semua team adu cepat dalam menjawab soal yang telah disiapkan dalam
bentuk kartu oleh guru.
3. Jawaban berupa penerapan pemahaman konsep pada media dakon.
Misalnya: soal yang ada di kartu 3x5, tugas siswa mengisi 3 lubang
dengan masing-masing 5 kelereng beserta mengisi lubang paling kanan
yang merupakan hasil dari 3x5.
4. Guru membimbing selama kegiatan berlangsung dan memberikan poin
untuk kelompok yang lebih cepat menjawab.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Nglames 01 Kelurahan Nglames,
Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun.
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester genap Tahun Ajaran
2012/2013, yaitu bulan maret sampai April 2013.
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas III SDN Nglames 01 Tahun
Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 19 siswa.
C. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari siswa, yang meliputi:
1. Data hasil pretest siswa yang dilaksanakan sebelum penerapan media
dakon tournament.
2. Data hasil evaluasi siswa sesudah penerapan media dakon tournament.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas merupakan tindakan yang dilakukan untuk
meneliti masalah yang bersumber dari kelas yang kemudian dapat
memperoleh data yang kongkrit untuk diberikan tindak lanjut. Untuk
memperoleh data dari objek yang di teliti, proses pelaksanaannya dilakukan
secara bersiklus. Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan 2 siklus dan
pada masing-masing siklus mempunyai tahap-tahap tertentu meliputi:
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan
masalah. Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan
13
bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Tahap perencanaan
merupakan langkah awal yang dilakukan oleh peneliti, pada tahap ini
peneliti melakukan observasi terhadap objek yang akan di teliti. Yakni
peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas III SDN
Nglames 01, menentukan jadwal pelaksanaan, membuat silabus dan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), menyusun format penilaian,
menyiapkan perangkat media yang akan digunakan dan melakukan pretest
sebelum pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah implementasi kegiatan yang telah direncanakan
sebelumnya. Kegiatan tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah
melakukan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang telah
disusun dalam RPP.
3. Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengukur
tingkat pemahaman atau keberhasilan yang telah kita lakukan. Pada tahap
ini peneliti memberikan lembar tugas kepada peserta didik guna mengukur
tingkat pemahaman peserta didik.
4. Refleksi
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang telah dilakukan. Pada tahap
ini kegiatan difokuskan pada upaya untuk menganalisis, mensintesis, dan
menyimpulkan. Oleh karena kegiatan penelitian dilakukan secara mandiri
maka kegiatan analisis dan refleksi menjadi tanggung jawab peneliti.
Berdasarkan hasil analisis tersebut peneliti melakukan refleksi yang akan
digunakan sebagai bahan pertimbangan apakah kriteria yang ditetapkan
tercapai atau belum. Jika telah berhasil maka siklus boleh berhenti, tetapi
jika belum maka peneliti harus mengulang siklus lagi dan seterusnya
sampai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Siklus II
Tahap yang dilakukan pada siklus II pada prinsipnya sama dengan
siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan refleksi. Tindakan
akan dilakukan atas dasar hasil dari siklus I, jika siklus I belum mencapai
hasil yang telah diharapkan maka harus dilakukan siklus II dan siklus
berikutnya hingga mencapai hasil yang telah diharapkan, jika siklus I
sudah mencapai hasil yang diharapkan maka penenelitian boleh dihentikan
dan tidak perlu dilanjut pada siklus II.
Berikut gambaran mengenai kedua siklus tersebut:
Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
E. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dalam penelitian
adalah pengukuran tes hasil belajar ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Tes tersebut juga sebagai
salah satu rangkaian kegiatan dalam penerapan media dakon tournament. Tes
yang dimaksud meliputi tes awal / pretest, yang akan digunakan untuk
mengetahui penguasaan konsep materi pelajaran sebelum pemberian
tindakan. Selanjutnya, dilakukan tes pada setiap akhir tindakan, hasil tes ini
akan digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika
Perencanaan
Refleksi Siklus I Pelaksanaan
Evaluasi
Perencanaan
Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Evaluasi
?
materi perkalian dan pembagian siswa kelas III setelah penerapan media
dakon tournament.
F. Analisis Data
Penelitian tindakan kelas ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan
demikian untuk menganalisis data juga menggunakan analisis data kuantitatif.
Data yang terkumpul akan di analisis oleh peneliti, data berupa hasil dari
pretest dan postest yang kemudian disimpulkan berdasarkan keseluruhan.
Daftar Pustaka
Azhar Arsyad. 1997. Media pengajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
FX Sudarsono. 2001. Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar . Bandung: Bumi Aksara.
Saiful Bahri Djamarah. 1994. Prestasi belajar dan kompetensi guru Surabaya:
Usaha Nasional.
Suharsimi Arikuntoro dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan. Jogjakarta: Aditya Media.