Proposal Ptk

54
 IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Transcript of Proposal Ptk

Page 1: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 167

IMPLEMENTASI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 267

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemen

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pen

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanamengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah y

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas Odiagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gur

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat diteliti

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelitikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin da

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat ter

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru-bopermasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yang―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti bahw

tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalam kegiatadapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas proses belajar

pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesionalPTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bel

menerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar medilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaiki m

PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau peraga 2) su

lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubungan antara siswa

tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru secara profesional Jadi mayang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam pene

dilakukan bersama ituPenetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama) u

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahnya

masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar siswa m

belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupabull Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sabar men

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 367

datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebutbull Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar -benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)bull Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamannya m

itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnyabull Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materibull Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah dan a

peristiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah ter

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaanTujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetaada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalakkan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin hands on atau minds on bahkan juga kalau mungkin hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik secaminds on maupun hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitianContoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara hands on minds on maupun

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahkan

B Bentuk dan Skenario TindakanGagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam kela

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalampenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) at

dalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI s trategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan in i dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan

dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati1 Dari sisi proses

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 467

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan out

a Instrumen untuk inputInstrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu d

yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mengara

pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dstb Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digunak

format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai amban

peningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk dilalagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang DiamatiSelain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (observing studen

Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas r

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal medi dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tid

mempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas

2) tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-hati dan

4) pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

b) Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

c) Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)d) Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

e) Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

f) Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

g) Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

h) Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 567

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan ha

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan s

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman PengamatanPengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengam

daftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills 2

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan duntuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar dan peneliti berperan sebagai mitra W

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 2: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 267

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemen

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pen

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksanamengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah y

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas Odiagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gur

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat diteliti

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelitikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin da

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat ter

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru-bopermasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yang―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti bahw

tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalam kegiatadapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas proses belajar

pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesionalPTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bel

menerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar medilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaiki m

PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau peraga 2) su

lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubungan antara siswa

tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru secara profesional Jadi mayang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam pene

dilakukan bersama ituPenetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama) u

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahnya

masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar siswa m

belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupabull Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sabar men

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 367

datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebutbull Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar -benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)bull Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamannya m

itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnyabull Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materibull Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah dan a

peristiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah ter

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaanTujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetaada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalakkan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin hands on atau minds on bahkan juga kalau mungkin hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik secaminds on maupun hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitianContoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara hands on minds on maupun

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahkan

B Bentuk dan Skenario TindakanGagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam kela

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalampenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) at

dalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI s trategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan in i dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan

dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati1 Dari sisi proses

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 467

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan out

a Instrumen untuk inputInstrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu d

yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mengara

pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dstb Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digunak

format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai amban

peningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk dilalagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang DiamatiSelain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (observing studen

Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas r

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal medi dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tid

mempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas

2) tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-hati dan

4) pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

b) Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

c) Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)d) Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

e) Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

f) Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

g) Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

h) Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 567

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan ha

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan s

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman PengamatanPengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengam

daftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills 2

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan duntuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar dan peneliti berperan sebagai mitra W

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 3: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 367

datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebutbull Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar -benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)bull Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamannya m

itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnyabull Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materibull Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah dan a

peristiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah ter

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaanTujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tetaada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalakkan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin hands on atau minds on bahkan juga kalau mungkin hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik secaminds on maupun hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitianContoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara hands on minds on maupun

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahkan

B Bentuk dan Skenario TindakanGagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam kela

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalampenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) at

dalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI s trategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan in i dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindakan

dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati1 Dari sisi proses

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 467

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan out

a Instrumen untuk inputInstrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu d

yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mengara

pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dstb Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digunak

format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai amban

peningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk dilalagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang DiamatiSelain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (observing studen

Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas r

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal medi dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tid

mempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas

2) tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-hati dan

4) pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

b) Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

c) Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)d) Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

e) Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

f) Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

g) Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

h) Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 567

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan ha

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan s

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman PengamatanPengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengam

daftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills 2

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan duntuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar dan peneliti berperan sebagai mitra W

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 4: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 467

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan out

a Instrumen untuk inputInstrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu d

yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mengara

pemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dstb Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digunak

format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai amban

peningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk dilalagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang DiamatiSelain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga)

untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (observing studen

Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas r

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal medi dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tid

mempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu1) pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas

2) tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas3) hasil pengamatan dicatat lengkap dan hati-hati dan

4) pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

b) Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

c) Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)d) Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

e) Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

f) Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

g) Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

h) Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 567

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan ha

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan s

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman PengamatanPengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengam

daftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills 2

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan duntuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar dan peneliti berperan sebagai mitra W

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 5: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 567

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat mengpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan ha

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara laina) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan s

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Tes Diagnostik (Diagnostic Test) b) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman PengamatanPengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengam

daftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills 2

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan duntuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar dan peneliti berperan sebagai mitra W

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 6: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 667

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kura

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara memiyang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar denprosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3 mdash 17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntunga

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikannya

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tindasebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pen

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pro

daripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data PenelitianTahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil rpembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan dos

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 7: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 767

analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjadi se

diharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan validdimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Validasi

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apakah

lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atau informasi y

diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data PenelitianInterpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalaman

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan sisw

tindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apa

dilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa di ikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikludengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu k

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diban

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awalPaparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian T

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil siklindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasiE Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu me

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memec

ini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tahdimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilakuka

memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya guruberusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitian

sumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maupu

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTKKeinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-rekdosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 8: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 867

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidang s

dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosenAkhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen harus s

dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepanjang

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005 Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri MLaboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice HallReed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice HallTim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dikti

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 9: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 967

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 10: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1067

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenbaik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gu

kenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dalakelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas p

belajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 11: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1167

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahama

materi itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah ini

Misalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca

―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 12: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1267

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dalapenggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan ou

a Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 13: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1367

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelasterhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 14: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1467

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fisik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompo

berlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 15: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1567

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau w awasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang kurdilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara me

objektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 16: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1667

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencap

belum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan vaini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk h ipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 17: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1767

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 18: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1867

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 19: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 1967

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 20: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2067

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

( PTK )

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MELALUI TEHNIK PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN RUMAH

BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SAMUDRA KULON

Disusun oleh

NURSIDIK KURNIAWAN AMaPdSD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 21: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2167

No KEGIATAN MINGGU KEhelliphellip

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Perencanaan

2 Proses pembelajaran

3 Evaluasi

4 Pengumpulan Data

5 Analisis Data

6 Penyusunan Hasil

7 Pelaporan Hasil

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 22: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2267

X BIAYA PENELITIAN

Akibat yang timbul dari penelitian ini menjadi tanggung jawab peneliti adapun biaya tersebut adalah

1 Fotocopy Naskah Rp

2 Kerta folio 1 pack Rp

3 jilid buku Rp

4 Rental Komputer Rp5 lain ndash lain Rp

JUMLAH Rp

XI PERSONALIA PENELITI

Penelitian ini melibatkan Tim peneliti identitas dari Tim tersebut adalah

1 Nama NURSIDIK KURNIAWAN

NIM 813846371

Pekerjaan Guru Wiyata Bakti SDN 1 Samudra Kulon

Tugas dalam penelitian Pengumpulan dan Analisis Data

Mendengar + Membaca = 10 x Berbicara

Pergunakanlah waktu anda untuk mendengarkan dan membaca kira-kira sepuluh kali waktu anda berbicara Ini akan memastikan anda terus belajar serta memperbaik

McGinnis Presiden Direktur Respironics Inc)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 23: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2367

Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Saturday 22 December 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 24: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2467

Ada beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan penelitian tindakan (lihat misalnya Cohen dan Manion 1908 Taba dan Noel 1982 Winter 1989) Ltersebut adalah sebagai berikut (1) mengidentifikasi dan merumuskan masalah (2) menganalisis masalah (3) merumuskan hipotesis tindakan (4) membuat rencana t

pemantauannya (5) melaksanakan tindakan dan mengamatinya (6) mengolah dan menafsirkan data dan (7) melaporkan

Secara alami langkah-langkah itu biasanya tidak terjadi dalam alur yang lurus Apabila terjadi perubahan masalah pada waktu dilakukan analisis masalah maka diperlu

masalah yang baru Data diperlukan untuk memfokuskan masalahnya dengan mengidentifikasi faktor penyebab dalam menentukan hipotesis tindakan dalam evaluas

1 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Seperti telah disinggung di muka PTK Anda dilakukan untuk mengubah perilaku Anda sendiri perilaku sejawat dan murid-murid Anda atau mengubah kerangka kerpembelajaran yang pada gilirannya menghasilkan perubahan pada perilaku Anda dan sejawat serta murid-murid Anda Singkatnya PTK Anda lakukan untuk mening

pembelajaran Anda Contoh-contoh bidang garapan PTK

1) metode mengajar mungkin mengganti metode tradisional dengan metode penemuan

2) strategi belajar menggunakan pendekatan integratif pada pembelajaran daripada satu gaya belajar mengajar

3) prosedur evaluasi misalnya meningkatkan metode dalam penilaian kontinyuotentik

4) penanaman atau perubahan sikap dan nilai mungkin mendorong timbulnya sikap yang lebih positif terhadap beberapa aspek kehidupan

5) pengembangan profesional guru misalnya meningkatkan keterampilan mengajar mengembangkan metode mengajar yang baru menambah kemampuan analisis ataukesadaran diri

6) pengelolaan dan kontrol pengenalan bertahap pada teknik modifikasi perilaku dan

7) administrasi menambah efisiensi aspek tertentu dari administrasi sekolah (Cohen dan Manion 1980 181)

a Identifikasi masalah

Seperti dalam jenis penelitian lain langkah pertama dalam penelitian tindakan adalah mengidentifikasi masalah Langkah ini merupakan langkah yang menentukan Ma

diteliti harus dirasakan dan diidentifikasi oleh peneliti sendiri bersama kolaborator meskipun dapat dengan bantuan seorang fasilitator supaya mereka betul-betul terlib

penelitiannya Masalahnya dapat berupa kekurangan yang dirasakan dalam pengetahuan keterampilan sikap etos kerja kelancaran komunikasi kreativitas dsb Padmasalahnya berupa kesenjangan antara kenyataan dan keadaan yang diinginkan

Masalahnya hendaknya bersifat tematik seperti telah disebutkan di atas dan dapat diidentifikasi dengan pertolongan tabel dua arah model Aristoteles Misalnya dalapendidikan ada empat sel lajur dan kolom sehubungan dengan anggapan bahwa ada empat komponen pokok yang ada di dalamnya (Schab 1969) yaitu guru siswa b

lingkungan Semua komponen tersebut berinteraksi dalam proses belajar-mengajar dan oleh karena itu dalam usaha memahami komponen tertentu peneliti perlu me

b b di t k k t b t

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 25: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2567

bubungan di antara komponen-komponen tersebut

Berikut adalah beberapa kriteria dalam penentuan masalah (a) Masalah harus penting bagi orang yang mengusulkannya dan sekaligus signifikan dilihat dari segi penlembaga atau program (b) Masalahnya hendaknya dalam jangkauan penanganan Jangan sampai memilih masalah yang memerlukan komitmen terlalu besar dari pihak

dan waktunya terlalu lama (c) Pernyataan masalahnya harus mengungkapkan beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor sehingga pemecahannya

berdasarkan hal-hal fundamental ini daripada berdasarkan fenomena dangkal

Berikut ini beberapa contoh masalah yang diidentifikasi sebagai fokus penelitian tindakan (1) rendahnya kemampuan mengajukan pertanyaan kritis di kalangan maha

rendahnya ketaatan staf pada perintah atasan (3) rendahnya keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran bahasa Inggris (4) rendahnya kualitas pengelolaan interaks

guru-siswa-siswa (5) rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut dan (6

kemandirian belajar siswa di suatu sekolah menengah atas

Masalah hendaknya diidentifikasi melalui proses refleksi dan evaluasi yang dalam model Kemmis dan Taggart disebutreconnaissance terhadap data pengamatan awa

rendahnya kualitas pembelajaran bahasa Inggris ditinjau dari tujuan mengembangkan keterampilan berkomunikasi dalam bahasa tersebut (lihat nomor 5 di atas) diidenberdasarkan hasil pengamatan awal terhadap proses pembelajaran bahasa Inggris di kelas Sebagai contoh cuplikan proses pembelajaran bermasalah tersebut disajikan

31 di bawah ini

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 26: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2667

Gambar 31 Vignette Pembelajaran Bahasa Inggris Kelas IV SD

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 27: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2767

Seperti dapat dilihat dalam Gambar 31 guru telah melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran Akan tetapi kegiatannya terbatas pada pembelajaran tentang lafal kata per kata lalu membuat kalimat terpisah Tampak bahwa siswa terlibat aktif tetapi ditinjau dari sudut pandang pembelajaran bahasa komunikatif proses pembelaj

belum baik karena belum melibatkan siswa dalam kegiatan menggunakan ungkapan-ungkapan yang dipelajari untuk berkomunikasi misalnya lewat permainan dan be

Data awal tersedia dalam beberapa vignette yang dicermati bersama oleh peneliti dan kolaboratornya dalam suasana terbuka di mana setiap peserta penelitian mendapaberbicara sehingga terjadi dialog profesional yang enak Tentu saja masalah yang ditemukan tidak mungkin hanya satu biasanya ada sederet masalah Maka peneliti

kolaboratornya perlu membatasi masalah atau menentukan fokus penelitian Dalam kasus pengajaran bahasa Inggris di atas kualitas pembelajaran di kelas dianggap

yang perlu segera dipecahkan agar hasil pembelajaran yang diharapkan dapat dicapai yaitu keterampilan menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi Setelah

masalah perlu dirumuskan

b Perumusan masalah

Seperti telah disebutkan di atas masalah penelitian tindakan yang merupakan kesenjangan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan hendaknya dideskripsikmerumuskannya Pada intinya rumusan masalah harus mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan Contoh-contoh masalah di atas

contoh rumusannya dalam Tabel 31 di bawah

Seperti dapat dilihat pada Tabel 31 dalam rumusan ada deskripsi tentang keadaan nyata dan deskripsi tentang keadaan yang di inginkan dan kesenjangan anta

tersebut merupakan masalah yang harus diselesaikan dengan menutupnya melalui tindakan yang sesuai Bagaimana cara menutupnya Karena penelitian tindakan meru

akademik dan profesional seorang peneliti perlu mencari wawasan teoretis dari pustaka yang relevan untuk dapat menentukan cara-cara yang akan digunakan untuk m

pertanyaan penelitiannya Pustaka yang ditinjau hendaknya mencakup teori-teori dan hasil penelitian yang relevan Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa teori datindakan bukan untuk diuji melainkan untuk menuntun peneliti dalam membuat keputusan-keputusan selama proses penelitian berlangsung Wawasan teoretis sangat

proses analisis masalah

Pada akhir tinjauan pustaka peneliti tindakan dapat mengajukan hipotesis tindakan atau pertanyaan penelitian

2 Analisis Masalah

Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui demensi-dimensi masalah yang mungkin ada untuk mengidentifikasikan aspek-aspek pentingnya dan untuk memb

penekanan yang memadai

Analisis masalah melibatkan beberapa jenis kegiatan bergantung pada kesulitan yang ditunjukkan dalam pertanyaan masalahnya analisis sebab dan akibat tentang

dihadapi pemeriksaan asumsi yang dibuat kajian terhadap data penelitian yang tersedia atau mengamankan data pendahuluan untuk mengklarifikasi persoalan atau un

perspektif orang-orang yang terlibat dalam penelitian tentang masalahnya Kegiatan-kegiatan ini dapat dilakukan melalui diskusi di antara para peserta penelitian dan uga kajian pustaka yang gayut

Tabel 3 1 Masalah dan Rumusannya

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 28: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2867

Tabel 31 Masalah dan Rumusannya

Untuk mempertajam hasil analisis peneliti dapat berusaha menjawab sebagian pertanyaan di bawah ini yang dianggap gayut dengan permasalahannya (Kemm

McTaggart 1988)

a Apa hubungan antara individu dan kelompok dalam situasi ini

b Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara jati diri individual dan budayanya

c Bagaimana situasi ini menunjukkan kerja hubungan antaranilai-nilai orang dan kepentingan diri mereka

d Sejauh mana situasi ini dibentuk olehkondisi objektif dan sejauh mana situasi dibentuk oleh kondisi subjektif (harapan cara memahami dunia) orang-orang yang

e Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang kekuatan khususnya hubungan antarakendali dan perlawanan

f Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pertentangan dan perlembagaan

g Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antaraagen manusia (kapasitas kemauan manusia) dan struktur sosial (kerangka kerja sosial) yang mem

membatasi kapasitas untuk melaksanakan kemauan

h Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarateori dan praktik

i Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara proses dan produk

Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antara pendidikan dan masyarakat

k Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarareproduksi dan transformasi

l Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarastabilitas (atau kesinambungan sejarah) dan perubahan (atau keputusan sejarah)

m Apa yang ditunjukkan oleh situasi ini tentang hubungan antarakeadaan dan konsekuensi atau tentang hubungan antara tujuan dan pencapaian

Tentu saja peneliti mungkin dapat menjawab semua pertanyaan di atas atau menjawab semua pertanyaan secara menyeluruh Namun daftar pertanyaan ini dapat memb

dalam memahami situasi yang ada bersama gejala-gejala yang perlu diteliti

Pertanyaan-pertanyaan di atas mungkin akan membuat peneliti merasa miskin pengetahuan tentang situasi yang akan diteliti sehingga mampu melihat kekurangan

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 29: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 2967

Kemampuan untuk melihat kekurangan yang ada pada dirinya adalah salah satu persyaratan bagi keberhasilan penelitian tindakan itu sendiri seperti telah disebutkanBandingkan siratan semua pertanyaan di atas dengan komentar yang terkenal dari Isaac Newton seperti dikutip di bawah ini

I donrsquot know what I may appear to the world but to myself I seem to have been only a boy playing on the sea-shore and diverting myself in now and again finding a smo

the prettier shell than ordinary whilst the great ocean of truth lay all undiscovered before me ( dalam Kemmis dan McTagart 1988 99)

(Saya tidak tahu bagaimana saya ini tampak di dunia tetapi saya sendiri merasa hanyalah seorang bocah laki-laki yang bermain di pantai dan lari mondar-mandir ke swaktu ke waktu untuk menemukan batu kecil yang lebih halus atau kerang yang lebih cantik dari biasanya sementara samudera kebenaran terbentang di depanku pen

3 Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis dalam penelitian tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan Idealnya hipotesis penelitian tindakan mendekati keketaformal Namun situasi lapangan yang senantiasa berubah membuatnya sulit untuk memenuhi tuntutan itu

Rumusan hipotesis tindakan memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan Untuk sampai pada pemilihan tindakan yang dipeneliti dapat mulai dengan menimbang prosedur-prosedur yang mungkin dapat dilaksanakan agar perbaikan yang diinginkan dapat dicapai sampai menemukan prose

yang dianggap tepat Dalam menimbang-nimbang berbagai prosedur ini sebaiknya peneliti mencari masukan dari sejawat atau orang-orang yang peduli lainnya dan me

teorihasil penelitian yang telah ditinjau seblumnya sehingga rumusan hipotesis akan lebih tepat

Contoh hipotesis tindakan akan diberikan di sini Situasinya adalah kelas yang siswa-siswanya sangat lamban dalam memahami bacaan Berdasarkan analisis m

peneliti menyimpulkan bahwa siswa-siswa tersebut memiliki kebiasaan membaca yang salah dalam memahami makna bahan bacaannya dan bahwa kesiapan pengala

memahami konteks perlu ditingkatkan Maka hipotesis tindakannya sebagai berikut ―Bila kebiasaan membaca yang salah dibetulkan lewat teknik-teknik perbaikan yan

kesiapan pengalamanlsquo untuk memahami konteks bacaan ditingkatkan maka para siswa akan meningkat kecepatan membacanya Apabila setelah dilaksanakan tindak

direncanakan dan telah diamati hipotesis tindakan ini ternyata meleset dalam arti pengaruh tindakannya belum seperti yang diinginkan peneliti harus merumuskan hip

yang baru untuk putaran penelitian tindakan berikutnya Dengan demikian dalam suatu putaran spiral penelitian tindakan peneliti merumuskan hipotesis dan pada putmerumuskan hipotesis yang lain dan putaran berikutnya lagi merumuskan hipotesis yang lain lagi begitu seterusnya sehingga pelaksanaan tugas te rus meningkat

kualitasnya

Untuk masalah-masalah yang dicontohkan di atas diberikan contoh rumusan hipotesis tindakannya dalam Tabel 32 di bawah

Tabel 32 Masalah Rumusan Masalah dan Hipotesis Tindakan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 30: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3067

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 31: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3167

Untuk melengkapi contoh hipotesis tindakan berikut disajikan hipotesis tindakan suatu proyek penelitian tindakan yang dilaporkan oleh Elliott (1988) seperti disajika

a Guru tidak mungkin bergeser dari situasi formal kalau mereka menggunakan pendekatan terstruktur jangka pendek

Yang dimaksud dengan pendekatan terstruktur jangka pendek adalah pendekatan untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah ditentukan dalam waktu yang singkat terstruktur jangka pendek cenderung menceburkan guru ke dalam salah satu dari dua dilema yang mungkin timbulPertama ada kemungkinan bahwa siswa mengguna

penalaran yang berbeda dengan alur penalaran yang diinginkan oleh guru Katakan misalnya guru telah menentukan waktu yang digunakan untuk mencapai tujuan K

perbedaan alur penalaran antara dia dan siswanya dia terpaksa mencapai tujuan itu dalam waktu yang lebih lama atau dia harus mengendalikan penalaran siswa agar sa

penalarannya Jika cara kedua yang dipilih ketergantungan intelektual siswa pada posisi orang yang berwenang pasti bertambahKedua siswa mungkin sama sekali tmelakukan banyak penalaran Lagi-lagi agar mencapai tujuan dalam waktu yang ditentukan guru mungkin membimbing siswa ke arah tujuan itu dengan memberinya

petunjuk Dalam situasi seperti itu kemungkinan besar siswa banyak menebak ke arah mana jawaban yang diinginkan oleh guru karena mereka tidak ingin terlalu men

awaban yang diinginkan oleh guru Dengan demikian siswa mulai kehilangan kemerdekaan penalarannya Dengan kata lain ketergantungan siswa kepada guru meni

b Untuk menghilangkan tebak-menebak dan bergeser dari situasi formal ke situasi informal guru mungkin harus menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal beriku

1) Mengubah topik

Guru mengubah topik yang sedang dibicarakan mungkin menghambat siswa dalam mengungkapkan dan mengembangkan gagasan-gagasannya sendiri karena siswa ce

menafsirkan perubahan tersebut sebagai usaha untuk mendapatkan kesesuaian dengan alur penalaran tertentu

2) Penguatan positif

Ungkapan tanggapan positif yang terlalu mantap seperti baguslsquo menariklsquo dan betullsquo sebagai t anggapan terhadap gagasan tertentu yang diungkapkan siswa dapat m

pengungkapan dan pembahasan gagasan-gagasan yang lain karena siswa cenderung menafsirkan penguatan tersebut sebagai usaha untuk mengesahkan pengembangan g

saja dan menutup kemungkinan pengembangan gagasan-gagasan yang lain

3) Pengajuan pertanyaan kritis secara selektif

Guru yang mengajukan pertanyaan yang kritis kepada siswa-siswa tertentu saja dan bukan kepada siswa-siswa lainnya mungkin menghalangi kelompok siswa pertammengembangkan gagasan-gagasannya karena pertanyaan demikian cenderung ditafsirkan sebagai evaluasi negatif terhadap gagasan-gagasan yang diungkapkan

4) Pertanyaan dan pernyataan yang mengarah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 32: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3267

Pertanyaan dan pernyataan yang mengandung informasi tentang jawaban yang diinginkan guru mungkin menghalangi siswa untuk mengembangkan gagasan-gagasan mereka cenderung menafsirkan tindakan demikian sebagai usaha menghambat atau membatasi arah pemikiran mereka

5) Mengundang kesepakatan bulat

Guru menanggapi gagasan-gagasan siswa dengan pertanyaan seperti Apakah kalian semua setujulsquo atau Apakah ada yang tidak setujulsquo cenderung menghalangi peng

keragaman pikiran atau pendapat

6) Urutan pertanyaanjawaban

Guru yang selalu mengajukan pertanyaan setelah mendengar jawaban siswa terhadap pertanyaan sebelumnya mungkin menghalangi siswa untuk mengemukakan gaga

mereka sendiri karena siswa mungkin menafsirkan pola demikian sebagai usaha untuk mengendalikan masukan dan urutan gagasan

7) Mengendalikan informasi faktual

Guru yang menyampaikan informasi faktual secara pribadi apakah secara lisan atau tertulis mungkin menghalangi siswa untuk mengevaluasinya karena siswa cenderu

intervensi demikian sebagai usaha untuk membuat mereka menerima kebenaran

8) Tidak meminta evaluasi

Guru yang tidak meminta siswanya untuk mengevaluasi informasi yang mereka pelajari mungkin menghalangi mereka untuk mengritik karena siswa cenderung mena

tersebut sebagai hal yang melarang adanya kritik

c Guru yang menggunakan pendekatan terstruktur jangka panjang dalam konteks di mana siswa secara psikologis bergantung kepada guru lebih kecil kemungkinannyadari situasi formal dibandingkan dengan guru yang menggunakan pendekatan tak terstruktur

Ketika siswa sangat bergantung kepada guru secara psikologis guru mungkin dapat mengurangi ketergantungan tersebut dengan ja lan meyakinkan bahwa mereka tidamendapatkan jawaban daripadanya Pertanda apa pun yang menunjukkan digunakannya pendekatan terstruktur meskipun dalam jangka panjang mendorong mereka u

menghabiskan tenaganya untuk medapatkan jawaban dari gurunya Tentu saja guru dapat berusaha meyakinkan siswanya bahwa dia tidak memiliki jawaban yang dii

mungkin cara yang baik adalah mengusahakan mencapai tujuan-tujuan yang tak terstruktur sehingga siswa lebih leluasa dalam mengembangkan gagasan-gagasan merek

pada jawaban yang diinginkan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 33: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3367

Implementasi Penelitian Tindakan Kelas

Oleh Prof Dra Herawati Susilo MSc PhD dan Dr Kisyani Laksono

Tuesday 25 December 2007

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar Diimplemenb ik di i i b ti ih k t lib t (d d ) b d d b k k d l d t k i d hk l h l h

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 34: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3467

baik di sini berarti pihak yang terlibat (dosen dan guru) mencoba dengan sadar mengembangkan kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah pe

pembelajaran melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian secara cermat mengamati pelaksan

mengukur tingkat keberhasilannya Diimplementasikan dengan benar berarti sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian tindakan

Makalah ini membahas bagaimana implementasi penelitian tindakan kelas untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang mencakup diagnosis dan penetapan masalah

diselesaikan bentuk dan skenario tindakan pengembangan instrumen untuk mengukur kebehasilan tindakan serta prosedur analisis dan interpretasi data penelitian

A Diagnosis dan Penetapan Masalah

Masalah PTK yang merupakan penelitian kolaborasi antara dosen dan guru di sekolah hendaknya berasal dari persoalan-persoalan praktis yang dihadapi guru di kelas

diagnosis masalah hendaknya tidak dilakukan oleh dosen lalu ―ditawarkan kepada guru untuk dipecahkan tetapi sebaiknya dilakukan bersama-sama oleh dosen dan gukenyataannya dosen dapat mengajak guru untuk berkolaborasi melakukan PTK dan menanyakan masalah-masalah apa yang dihadapi guru yang mungkin dapat ditelit

Guru yang telah berpengalaman melakukan penelitian tindakan kelas mungkin dapat langsung mengatakan permasalahan yang dihadapinya yang mungkin dapat ditelikemudian membahas masalah tersebut dengan dosen

Lain halnya dengan guru yang belum berpengalaman dalam PTK Guru tersebut mungkin belum dapat secara langsung mengemukakan permasalahan yang mungkin d

bersama dosen Dalam hal ini dosen perlu meminta izin kepada guru untuk hadir di kelas dan mengamati guru mengajar Setelah pembelajaran berakhir dosen dapat te

menanyakan kepada guru masalah apa yang dirasakan guru pada saat pembelajaran sebelum mengusulkan salah satu permasalahan yang dipikirkan dosen Dosen baru

mengajukan permasalahan bila guru tidak dapat mendeteksi adanya masalah di kelasnya

Di dalam mendiagnosis masalah untuk PTK ini guru dan dosen harus ingat bahwa tidak semua topik penelitian dapat diangkat sebagai topik PTK Hanya masalah yan―dikembangkan berkelanjutan dalam kegiatan harian selama satu semester atau satu tahun yang dapat dipilih menjadi topik ―Dikembangkan berkelanjutan berarti ba

waktu tertentu misalnya 2 minggu atau satu bulan rumusan masalahnya atau hipotesis tindakannya atau pelaksanaannya sudah perlu diganti atau dimodifikasi Dala

kelas guru dapat mencermati masalah-masalah apa yang dapat dikembangkan berkelanjutan ini dalam empat bidang yaitu yang berkaitan dengan pengelolaan kelas pbelajar-mengajar pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar maupun sebagai wahana peningkatan personal dan profesional

PTK yang dikaitkan dengan pengelolaan kelas dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan kegiatan belajar-mengajar 2) meningkatkan partisipasi siswa dalam bemenerapkan pendekatan belajar-mengajar inovatif dan 4) mengikutsertakan pihak ketiga dalam proses belajar-mengajar PTK yang dikaitkan dengan proses belajar m

dilakukan dalam rangka 1) menerapkan berbagai metode mengajar 2) mengembangkan kurikulum 3) meningkatkan peranan siswa dalam belajar dan 4) memperbaik

evaluasi PTK yang dikaitkan dengan pengembanganpenggunaan sumber-sumber belajar dapat dilakukan dalam rangka pengembangan pemanfaatan 1) model atau pe

sumber-sumber lingkungan dan 3) peralatan tertentu PTK sebagai wahana peningkatan personal dan profesional dapat dilakukan dalam rangka 1) meningkatkan hubsiswa guru dan orang tua 2) meningkatkan ―konsep diri siswa dalam belajar 3) meningkatkan sifat dan kepribadian siswa serta 4) meningkatkan kompetensi guru seca

Jadi masalah penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kriteria ―dapat diteliti dapat ―ditindaki dan ―ditindaklanjuti Contoh permasalahan ada di Lampiran 1

Dari sekian banyak kemungkinan masalah guru bersama dosen perlu mendiagnosis masalah apa atau masalah mana yang perlu diprioritaskan pemecahannya dalam p

akan dilakukan bersama itu

Penetapan masalah hendaknya dilakukan bersama oleh dosen dan guru setelah menganalisis seluruh pilihan masalah minat dan keinginan guru serta dosen (bersama)

memecahkan salah satu atau beberapa di antaranya Penetapan masalah ini ditandai dengan penentuan permasalahan yang akan diteliti dan perumusan fokus masalahn

fokus masalah yang mungkin ditetapkan bersama antara guru dan dosen dapat berupa rumusan sebagai berikut Bagaimana membelajarkan siswa materi tertentu agar mampu belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 35: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3567

mampu belajar

Masalah-masalah lain yang mungkin dihadapi guru dapat berupa

Bagaimana meningkatkan minat dan motivasi siswa untuk belajar yang ―ideal itu dapat meningkatkan antusiasme siswa sehingga mereka sepertinya ―tidak sa

menunggu-nunggu datangnya jam pelajaran yang dibina oleh guru tersebut

Bagaimana mengajak siswa agar di kelas mereka benar-benar aktif belajar (aktif secara mental maupun fisik aktif berpikir)

Bagaimana menghubungkan materi pembelajaran dengan lingkungan kehidupan siswa sehari-hari agar mereka dapat menggunakan pengetahuan dan pemahamamateri itu dalam kehidupan sehari-hari dan tertarik untuk mempelajarinya karena mengetahui manfaatnya

Bagaimana memilih strategi pembelajaran yang paling tepat untuk membelajarkan materi

Bagaimana melaksanakan pembelajaran kooperatif

Striger (2004) memberikan arahan untuk memfokuskan penelitian dengan jelas setelah melakukan refleksi mengenai apa yang terjadi yang memunculkan masalah danperistiwa yang terkait dengan masalah Isu atau masalah itu harus dinyatakan dalam bentuk pertanyaan yang dapat diteliti dan diidentifikasi tujuan meneliti masalah te

Isu atau topik yang ingin diteliti Definisikan apa isu atau peristiwa yang menimbulkan permasalahan

Masalah penelitian Nyatakan isu sebagai suatu masalah

Rumusan masalah Tuliskan masalah dalam bentuk pertanyaan

Tujuan penelitianDeskripsikan apa yang diharapkan dapat diperoleh dengan meneliti masalah iniMisalnya dipilih masalah sebagai berikut

Isu Siswa kurang aktif di kelas cenderung tidak pernah mengajukan pertanyaan dalam pembelajaran Guru sering memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

tidak ada siswa yang bertanya

Masalah Siswa perlu digalak kan untuk aktif dalam kelas aktif secara utuh (sedapat mungkin ―hands on atau ―minds on bahkan juga kalau mungkin ―hearts on)

Fokus masalah Bagaimana meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas

Rumusan masalah PTK yang lengkap biasanya berupa suatu pertanyaan dalam bentuk ―Masalah apa yang terjadi di kelas bagaimana upaya mengatasinya apa tindakan

tepat untuk itu di kelas dan sekolah mana hal itu terjadi

Contoh fokus masalah (rumusan masalah yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Bagaimana peningkatan partisipasi siswa dalam kelas baik seca―minds on maupun ―hearts on

Tujuan penelitian Merupakan jawaban terhadap masalah penelitian

Contoh tujuan (yang belum dilengkapi dengan tindakan dan lokasi penelitian) Meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas baik secara ―hands on ―minds on maupu

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 36: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3667

Setelah ditetapkan fokus masalah seperti itu dosen dan guru berdiskusi mengadakan gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat dipilih untuk memecahka

B Bentuk dan Skenario Tindakan

Gagas pendapat mengenai tindakan apa saja yang dapat memecahkan masalah yang dihadapi akan menghasilkan banyak alternatif tindakan yang dapat dipilih

Dosen dan guru perlu membahas bentuk dan macam tindakan (atau tindakan-tindakan) apa yang kira-kira paling dikehendaki untuk dicoba dan dilaksanakan dalam ke

macam tindakan ini kemudian dimasukkan dalam judul usulan penelitian yang akan disusun bersama oleh dosen dan guru

Tindakan yang dipilih dapat disebutkan sebagai suatu nama tindakan (misalnya penugasan siswa membaca materi pelajaran 10 menit sebelum pembelajaran) atau dala

penggunaan salah satu bentuk media pembelajaran (misalnya penggunaan peta konsep penggunaan lingkungan sekitar sekolah penggunaan sungai dan seterusnya) adalam bentuk suatu strategi pembelajaran (misalnya strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw atau STAD atau TGT atau GI strategi pembelajaran berbasis masalah d

Contoh tindakan untuk rumusan masalah di atas problem posing

Bagaimana tindakan tersebut akan dilaksanakan dalam PTK perlu direncanakan dengan cermat Perencanaan pelaksanaan tindakan ini dituangkan dalam bentuk Rencan

(RP) atau dalam bentuk Skenario Pembelajaran Dalam makalah ini dilampirkan (Lampiran 2) contoh salah satu RP untuk pembelajaran dengan Problem Posing (Chotim

C Pengembangan Instrumen untuk Mengukur Keberhasilan Tindakan

Instrumen yang diperlukan dalam penelitian tindakan kelas (PTK) haruslah sejalan dengan prosedur dan langkah PTK Instrumen untuk mengukur keberhasilan tindak

dipahami dari dua sisi yaitu sisi proses dan sisi hal yang diamati

1 Dari sisi proses

Dari sisi proses (bagan alirnya) instrumen dalam PTK harus dapat menjangkau masalah yang berkaitan dengan input (kondisi awal) proses (saat berlangsung) dan oa Instrumen untuk input

Instrumen untuk input dapat dikembangkan dari hal-hal yang menjadi akar masalah beserta pendukungnya Misalnya akar masalah adalah bekal awalprestasi tertentu

didik yang dianggap kurang Dalam hal ini tes bekal awal dapat menjadi instrumen yang tepat Di samping itu mungkin diperlukan pula instrumen pendukung yang mpemberdayaan tindakan yang akan dilakukan misalnya format peta kelas dalam kondisi awal buku teks dalam kondisi awal dst

b Instrumen untuk proses

Instrumen yang digunakan pada saat proses berlangsung berkaitan erat dengan tindakan yang dipilih untuk dilakukan Dalam tahap ini banyak format yang dapat digutetapi format yang digunakan hendaknya yang sesuai dengan tindakan yang dipilih

c Instrumen untuk output

Adapun instrumen untuk output berkaitan erat dengan evaluasi pencapaian hasil berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Misalnya nilai 75 ditetapkan sebagai ambpeningkatan (pada saat dilaksanakan tes bekal awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapaian hasil yang belum sampai pada angka 75 perlu untuk

tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 37: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3767

2 Dari sisi Hal yang Diamati

Selain dari sisi proses (bagan alir) instrumen dapat pula dipahami dari sisi hal yang diamati Dari sisi hal yang diamati instrumen dapat dikelompokkan menjadi 3 (tig

instrumen untuk mengamati guru (observing teachers) instrumen untuk mengamati kelas (observing classroom) dan instrumen untuk mengamati perilaku siswa (obse

(Reed dan Bergermann1992)

a Pengamatan terhadap Guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan di kelas misalnya tentang organisasi kelas

terhadap lingkungan kelas dsb Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah catatan anekdotal (anecdotal record)

Catatan anekdotal memfokuskan pada hal-hal spesifik yang terjadi di dalam kelas atau catatan tentang aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran Catatan anekdotal m

di dalam kelas secara informal dalam bentuk naratif Sejauh mungkin catatan itu memuat deskripsi rinci dan lugas peristiwa yang terjadi di kelas Catatan anekdotal tmempersyaratkan pengamat memperoleh latihan secara khusus Suatu catatan anekdotal yang baik setidaknya memiliki empat ciri yaitu

pengamat harus mengamati keseluruhan sekuensi peristiwa yang terjadi di kelas tujuan batas waktu dan rambu-rambu pengamatan jelas hasil pengamatan dicatat len

hati-hati dan pengamatan harus dilakukan secara objektif

Beberapa model catatan anekdotal yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

Catatan Anekdotal Peristiwa dalam Pembelajaran (Anecdotal Record for Observing Instructional Events)

Catatan Anecdotal Interaksi Guru-Siswa (Anecdotal Teacher-Student Interaction Form)

Catatan Anekdotal Pola Pengelompokan Belajar (Anecdotal Record Form for Grouping Patterns)

Pengamatan Terstruktur (Structured Observation)

Lembar Pengamatan Model Manajemen Kelas (Checklist for Management Model)

Lembar Pengamatan Keterampilan Bertanya (Checklist for Examining Questions)

Catatan Anekdotal Aktivitas Pembelajaran (Anecdotal Record of Pre- Whilst- and Post-Teaching Activities)

Catatan Anekdotal Membantu Siswa Berpartisipasi (Checklist for Routine Involving Students) dsb

b Pengamatan terhadap Kelas (Observing Classrooms)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 38: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3867

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas Pengamatan ini sangat bermanfaat karena dapat menpraktik-praktik pembelajaran yang menarik di kelas Di samping itu pengamatan itu dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam menangani kendala dan h

pembelajaran yang terjadi di kelas Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang lingkungan fi sik kelas tata letaknya dan manajemen kelas

Beberapa model catatan anekdotal kelas yang diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) dan dapat digunakan dalam PTK antara lain

a) Format Anekdotal Organisasi Kelas (Form for Anecdotal Record of Classroom Organization)

b) Format Peta Kelas (Form for a Classroom Map)

c) Observasi Kelas Terstruktur (Structured Observation of Classrooms)

d) Format Skala Pengkodean Lingkungan Sosial Kelas (Form for Coding Scale of Classroom Social Environment)

e) Lembar Cek Wawancara Personalia Sekolah (Checklist for School Personnel Interviews)

f) Lembar Cek Kompetensi (Checklist of Competencies) dsb

c Pengamatan terhadap Siswa (Observing Students)

Pengamatan terhadap perilaku siswa dapat mengungkapkan berbagai hal yang menarik Masing-masing individu siswa dapat diamati secara individual atau berkelompoberlangsung dan sesudah usai pembelajaran Perubahan pada setiap individu juga dapat diamati dalam kurun waktu tertentu mulai dari sebelum dilakukan tindakan

diimplementasikan dan seusai tindakan

Beberapa model pengamatan terhadap perilaku siswa diusulkan oleh Reed dan Bergermann (1992) yang dapat digunakan dalam PTK antara lain

Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

a) Catatan Anekdotal Perilaku Siswa (Anecdotal Record for Observing Students)

b) Format Bayangan (Shadowing Form)

c) Kartu Profil Siswa (Profile Card of Students)

d) Carta Deskripsi Profil Siswa (Descriptive Profile Chart)

e) Sistem Koding Partisipasi Siswa (Coding System to Observe Student Participation in Lessons)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 39: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 3967

f) Inventori Kalimat tak Lengkap (Incomplete Sentence Inventory)

g) Pedoman Wawancara untuk Refleksi (Interview Guide for Reflection)

h) Sosiogram dsb

Adapun instrumen lain selain catatan anekdotal yang dapat digunakan dalam pengumpulan data PTK dapat berwujud

(1) Pedoman Pengamatan

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif dalam proses pelaksanaan tindakan Pengamatan ini dapat dilaksanakan dengan pedoman pengdaftar cek) catatan lapangan jurnal harian observasi aktivitas di kelas penggambaran interaksi dalam kelas alat perekam elektronik atau pemetaan kelas (cf Mills

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif misalnya perilaku aktivitas dan proses lainnya Catatan lapangaan sebagai salah satu wujud dari pengamatan d

untuk mencatat data kualitatif kasus istimewa atau untuk melukiskan suatu proses

(2) Pedoman Wawancara

Untuk memperoleh data dan atau informasi yang lebih rinci dan untuk melengkapi data hasil observasi tim peneliti dapat melakukan wawancara kepada guru siswa kep

fasilitator yang berkolaborasi Wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap pendapat atau wawasan

Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur Wawancara hendaknya dapat dilakukan dalam situasi informal wajar d an peneliti berperan sebagai mitra W

hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap Jika dianggap masih ada informasi yang ku

dilakukan secara bebas Guru yang berkolaborasi dapat berperan pula sebagai pewawancara terhadap siswanya Namun harus dapat menjaga agar hasil wawancara meobjektivitas yang tinggi

(3) Angket atau kuesioner

Indikator untuk angket atau kuesioner dikembangkan dari permasalahan yang ingin digali

(4) Pedoman Pengkajian Data dokumen

Dokumen yang dikaji dapat berupa daftar hadir silabus hasil karya peserta didik hasil karya guru arsip lembar kerja dll

(5) Tes dan Asesmen Alternatif

Pengambilan data yang berupa informasi mengenai pengetahuan sikap bakat dan lainnya dapat dilakukan dengan tes atau pengukuran bekal awal atau hasil belajar de

prosedur asesmen (cf Tim PGSM 1999 Sumarno 1997 Mills 2004)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 40: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4067

Dalam Lampiran 3-17 dicontohkan beberapa macam instrumen yang dapat digunakan oleh peneliti (Chotimah dkk 2005 Tim Biologi SMA Lab UM 2005)

Instrumen ini dikembangkan pada saat penyusunan usulan penelitian atau dikembangkan setelah usulan penelitian disetujui untuk didanai dan dilaksanakan Keuntung

instrumen dikembangkan pada saat penyusunan usulan adalah peneliti telah mempersiapkan diri lebih dini sehingga peneliti dapat lebih cepat mengimplementasikann

Pengukuran keberhasilan tindakan sedapat mungkin telah ditetapkan caranya sejak awal penelitian demikian pula kriteria keberhasilan tindakannya Keberhasilan tind

sebagai indikator keberhasilan tindakan Indikator keberhasilan tindakan biasanya ditetapkan berdasarkan suatu ukuran standar yang berlaku Misalnya pencapaian pe

kompetensi sebesar 75 ditetapkan sebagai ambang batas ketuntasan belajar (pada saat dilaksanakan tes awal nilai peserta didik berkisar pada angka 50) maka pencapbelum sampai 75 diartikan masih perlu dilakukan tindakan lagi (ada siklus berikutnya)

D Prosedur Analisis dan Interpretasi Data Penelitian

Dalam PTK perhatian lebih kepada kasus daripada sampel Hal ini berimplikasi bahwa metodologi yang dipakai lebih dapat diterapkan terhadap pemahaman situasi pdaripada atas dasar prediksi di dalam parameter

1 Analisis Data Penelitian

Tahap-tahap analisis data penelitian meliputi

a validasi hipotesis dengan menggunakan teknik yang sesuai (saturasi triangulasi atau jika memang perlu uji statistik)

b interpretasi dengan acuan teori menumbuhkan praktik atau pendapat guru

c tindakan untuk perbaikan lebih lanjut yang juga dimonitor dengan teknik penelitian kelas

Analisis dilakukan dengan menggunakan hasil pengumpulan informasi yang telah dilakukan dalam tahap pengumpulan data Misalnya dengan memutar kembali hasil

pembelajaran dengan video tape recorder guru mengamati kegiatan mengajarnya dan membahas masalah-masalah yang menjadi perhatian penelitian bersama dengan d

proses analisis dibahas apa yang diharapkan terjadi apa yang kemudian terjadi mengapa terjadi tidak seperti yang diharapkan apa penyebabnya atau ternyata sudah terjdiharapkan dan apakah perlu dilakukan tindaklanjut

2 Validasi hipotesis

Validasi hipotesis adalah diterima atau ditolaknya suatu hipotesis

Jika di dalam desain penelitian tindakan kelas diajukan hipotesis tindakan yang merupakan keyakinan terhadap tindakan yang akan dilakukan maka perlu dilakukan v

ini dimaksudkan untuk menguji atau memberikan bukti secara empirik apakah pernyataan keyakinan yang dirumuskan dalam bentuk hipotesis tindakan itu benar Val

tindakan dengan menggunakan tehnik yang sesuai yaitu saturasi triangulasi dan jika perlu dengan uji statistik tetapi bukan generalisasi atas hasil PTK Saturasi apak

ditemukan lagi data tambahan Triangulasi mempertentangkan persepsi seseorang pelaku dalam situasi tertentu dengan aktor-aktor lain dalam situasi itu jadi data atautelah diperoleh divalidasi dengan melakukan cek recek dan cek silang dengan pihak terkait untuk memperoleh kesimpulan yang objektif

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 41: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4167

3 Interpretasi Data Penelitian

Interpretasi berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang dimiliki peneliti Hal ini dilakukan dengan acuan teori dibandingkan dengan pengalam

penilaian dan pendapat guru Hipotesis tindakan yang telah divalidasi dicocokkan dengan mengacu pada kriteria norma dan nilai yang telah diterima oleh guru dan siswtindakan

4 Penyusunan Laporan Penelitian

Di Bab Hasil dan Pembahasan Penelitian dalam Laporan PTK pada umumnya peneliti terlebih dulu menyajikan paparan data yang mendeskripsikan secara ringkas apdilakukan peneliti sejak pengamatan awal (sebelum penelitian) yaitu kondisi awal guru dan siswa diikuti refleksi awal yang merupakan dasar perencanaan tindakan sikl

dengan paparan mengenai pelaksanaan tindakan hasil observasi kegiatan guru observasi situasi dan kondisi kelas dan hasil observasi kegiatan siswa Paparan data itu

diringkas dalam bentuk temuan penelitian yang berisi pokok-pokok hasil observasi dan evaluasi yang disarikan dari paparan data

Berikutnya berdasarkan temuan data dilakukan refleksi hasil tindakan siklus 1 yang dijadikan dasar untuk merencanakan tindakan untuk siklus ke 2 Di sini dapat diba

siklus 1 dengan indikator keberhasilan tindakan siklus 1 yang telah ditetapkan berdasarkan refleksi awal

Paparan data siklus dua juga lengkap mulai perencanaan pelaksanaan observasi dan evaluasi Ringkasan paparan data dicantumkan dalam bentuk temuan penelitian

menjadi dasar refleksi tindakan siklus ke 2 termasuk apakah perlu dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk siklus ke 3 Peneliti dapat membandingkan hasil sikindikator keberhasilan tindakan siklus 2 yang telah ditetapkan berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus ke 1

Jadi prosedur analisis dan interpretasi data penelitian dilaksanakan secara deskriptif kualitatif dengan meringkas data (reduksi data) saturasi dan triangulasi

E Penutup

PTK merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keprofesionalan guru maupun dosen Dalam pelaksanaannya dosen dan guru perlu m

langkah penelitian ini secara bersama-sama (kolaboratif) dari awal hingga akhir Ciri khas penelitian ini ialah adanya masalah pembelajaran dan tindakan untuk memeini Penelitian tindakan sebenarnya dapat dilakukan oleh guru atau dosen sendiri-sendiri atau seperti dalam pelatihan ini guru dan dosen dapat saling berkolaborasi Tah

dimulai dari perencanaan pelaksanaan tindakan dan evaluasi refleksi yang dapat diulang sebagai siklus Refleksi merupakan pemaknaan dari hasil tindakan yang dilak

rangka memecahkan masalah Disarankan guru dan dosen dapat secara kolaboratif melakukan tindakan kelas ini untuk peningkatan keprofesionalannya

Proposal usulan penelitian tindakan kelas perlu dibuat sebagai pedoman (tuntunan) dalam melaksanakan penelitian Dalam penyusunan usulan yang sesungguhnya gur

berusaha memenuhi ketentuan kriteria atau standar yang ditetapkan oleh sponsor atau lembaga pemberi dana Saran lainnya ialah banyak membaca laporan penelitiansumber-sumber mengenai penelitian tindakan kelas

Di hadapan para bapak ibu dosen yang hadir dalam pelatihan kali ini saya sampaikan harapan masa depan saya mengenai PTK ini yaitu agar makin banyak guru maup

seluruh Indonesia yang melaksanakan PTK

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 42: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4267

Keinginan lainnya adalah agar dalam pelaksanaan PTK itu dosen dan guru tidak hanya sekedar melaksanakan tapi juga mengkomunikasikan hasilnya kepada rekan-redosen lain melalui media komunikasi (majalah) yang sudah ada sekarang Saya pikir kita juga sudah punya organisasi profesi sehingga pertemuan periodik antar guru d

pengembangan profesi dapat direncanakan dan dilaksanakan secara lebih terjadwal Melalui pertemuan ilmiah dan majalah ilmiah itu antara para guru dan dosen bidan

diharapkan dapat terjadi saling tukar informasi pengalaman dan pemikiran untuk peningkatan keprofesionalan guru dan dosen

Akhir kata saya ingatkan kembali bahwa profesi guru dan dosen adalah profesi yang memerlukan pengembangan terus-menerus karenanya setiap guru dan dosen har

mau dan mampu untuk membelajarkan dirinya sepanjang hayat agar dapat lebih mampu membelajarkan anak didiknya PTK merupakan salah satu sarana belajar sepan

penting yang perlu dikuasai oleh setiap guru dan dosen yang mau mengembangkan keprofesionalannya

Daftar Rujukan

Chotimah Husnul dkk 2005 ―Laporan Koordinator Bidang Studi Biologi Semester II Tahun Pelajaran 2004-2005Prime Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri

Laboratorium UM

Depdikbud 1999 Bahan Pelatihan Penelitian Tindakan Jakarta Depdikbud Dirjen Dikdasmen Dikmenum

Mills Geoffrey 2003 Action Research A Guide for the Teacher Researcher New Jersey Prentice Hall

Reed A J S amp Bergermann VE 1992 A Guide to Observation and Participation In the Classroom Connecticut The Dushkin Publishing Group Inc

Stringer Ernie 2004 Action Research in Education Columbus Pearson Menvi Prentice Hall

Tim Biologi SMA Lab UM 2005 ―Jurnal Belajar Biologi Kelas X Malang Yayasan Pendidikan Universitas Negeri Malang

Tim PGSM 1999 Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) Bahan Pelatihan Dosen LPTK dan Guru Sekolah Menengah Jakarta Proyek PGSM Dik

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 43: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4367

Friday 28 December 2007

Keberhasilan PTK sangat ditentukan oleh banyak faktor yag saling kait mengait McNiff Lomax dan Whitehead (2003) menyatakan ada 10 syarat agar PTK berhasil

berikut

1 Anda dan kolaborator serta murid-murid harus punya tekad dan komitmen untuk meningkatkankualitas pembelajaran dan komitmen itu terwujud dalam keterlidalam seluruh kegiatan PTK secara proporsional Andil itu mungkin terwujud jika ada maksud yang jelasdalam melakukan intervensi tersebut

2 Anda dan kolaborator menjadi pusat dari penelitian sehingga dituntut untuk bertanggung jawab atas peningkatan yang akan dicapai

3 Tindakan yang Anda lakukan hendaknya didasarkan pada pengetahun baik pengetahuan konseptual dari tinjauan pustaka teoretis maupun pengetahuan teknis pdiperoleh lewat refleksi kritis dan dipadukan dengan pengalaman orang lain dari tinjauan pustaka hasil penelitian tindakan) berdasarkan nilai-nilai yang diyakinRefleksi kritis dapat dilakukan dengan baik jika didukung oleh keterbukaan dan kejujuran terhadap diri sendiri khususnya kejujuran mengakui kelemahankek

4 Tindakan tersebut dilakukan atas dasar komitmen kuat dan keyakinan bahwa situasi dapat diubah ke arah perbaikan

5 Penelitian tindakan melibatkan pengajuan pertanyaan agar dapat melakukan perubahan melalui tindakan yang disadari dalam konteks yang ada dengan seluruh

6 Anda mesti mamantau secara sistematik agar Anda mengetahui dengan mudah arah dan jenis perbaikan yang semuanya berkenaan dengan pemahaman yang lebpraktik dan pemahaman tentang bagaimana perbaikan ini telah terjadi

7 Anda perlu membuat deskripsi otentik objektif (bukan penjelasan) tentang tindakan yang dilaksanakan dalam riwayat faktual perekaman video and audio riw

yang diambil dari buku harian dan refleksi dan observasi pribadi dan riwayat fiksional

8 Anda perlu memberi penjelasan tentang tindakan berdasarkan deskripsi autentik tersebut di atas yang mencakup (1) identifikasi makna-makna yang mungkin d(dibantu) wawasan teoretik yang relevan pengaitan dengan penelitian lain (misalnya lewat tinjauan pustaka di mana kesetujuan dan ketidaksetujuan dengan pa

dijelaskan) dan konstruksi model (dalam konteks praktik terkait) bersama penjelasannya (2) mempermasalahkan deskripsi terkait yaitu secara kritis mempert

tindakan dan evaluasi terhadap hasilnya dan (3) teorisasi yang dilahirkan dengan memberikan penjelasan tentang apa yang dilakukan dengan cara tertentu

9 Anda perlu menyajikan laporan hasil PTK dalam berbagai bentuk termasuk (1) tulisan tentang hasil refleksi-diri dalam bentuk catatan harian dan dialog yaitudengan dirinya sendiri (2) percakapan tertulis yang dialogis dengan gambaran jelas tentang proses percakapan tersebut (3) narasi dan cerita dan (4) bentuk v

diagram gambar dan grafik

10 Kesepuluh Anda perlu memvalidasi pernyataan Anda tentang keberhasilan tindakan Anda lewat pemeriksaan kritis dengan mencocokkan pernyataan den

mentah) baik dilakukan sendiri maupun bersama teman (validasi-diri) meminta teman sejawat untuk memeriksanya dengan masukan dipakai untuk memperbasejawat) dan terakhir menyajikan hasil seminar dalam suatu seminar (validasi public) Perlu dipastikan bahwa temuan validasi selaras satu sama lain karena se

berdasarkan pemeriksaan terhadap penyataan dan data mentah Jika ada perbedaan pasti ada sesuatu yang masih harus dicermati kembali

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 44: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4467

Faktor-faktor Yang Dapat Menurunkan Motivasi Belajar Siswa

Sunday 25 November 2007

Dalam dunia pendidikan motivasi untuk belajar merupakan salah satu hal yang penting Tanpa motivasi seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses belajar yangmerupakan langkah awal terjadinya pembelajaran yang baik Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal umum dan khusus tercapai

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 45: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4567

Orang dewasa yang mempunyai need to know kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi mempunyai karakteristik yang berbeda dalam hal psikologis mereka Motiv

berkaitan dengan psikologis peserta didik orang dewasa Terkadang motivasi belajar dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab berikut dijabarkan berbagai sebabfa

menurunkan motivasi belajar peserta didik orang dewasa

bull Kehilangan harga diri

Pengaruh dari hilangnya harga diri bagi orang dewasa sangat besar Tanpa harga diri peserta didik orang dewasa akan berlaku sangat emosional dan pasti menurunka

belajarnya Penting bagi tutorguru untuk menyadari hal ini Berhati-hati dengan latar belakang dan tidak menyinggung perasaan orang lain merupakan hal yang harus

tutorguru untuk peserta didik orang dewasa Contohnya jika seorang peserta didik orang dewasa dihukum dengan cara maju kedepan dan menjewer kupingnya sendi

diangkat satu niscaya ia tidak akan respek lagi terhadap gurututornya dan mungkin materi serta keseluruhan proses belajarnya Bahkan ia dapat seketika keluar kelaslagi selamanya

bull Ketidaknyamanan fisik

Fisik merupakan aspek fisiologispenampakan yang penting untuk meningkatkan motivasi belajar Seorang peserta didik dewasa biasanya selalu memperhatikan penam

Jika fisiknya tidak membuat ia nyaman motivasi belajarnya pun akan menurun Contoh seorang yang mempunyai badan yang besar akan mengalami penurunan moti

diminta untuk belajar lari sprint dilapangan

bull Frustasi Kendala dan masalah hidup yang dihadapi oleh orang dewasa merupakan hal yang harus dijalani Terkadang dapat diatasi terkadang tidak Mereka yang mengalami ma

tertanggulangi biasanya akan cepat frustasi Peserta didik seperti ini tentu fokus utamanya menghadapi problem hidupnya yang sedang carut-marut itu Motivasi untuk

akan menurun sejalan dengan rasa frustasinya Tutorguru seharusnya dapat memahami apa yang dihadapi peserta didiknya Tutorguru harus dapat menyampingkan r

peserta didiknya dengan menjadikan proses pembelajaran sebagai sesuatu yang menyenangkan dan refreshing

bull Teguran yang tidak dimengerti

Orang dewasa tidak hanya manusia yang mempunyai pemikiran dan pengalaman luas ttapi juga prasangka yang besar pula Jika tutorguru menegur dengan tanpa ia mdidik orang dewasa itu pun akan merasa bingung dan berprasangka macam-macam yang pada akhirnya menjadi faktor penurun motivasi belajarnya Contohnya tutor

dengan peserta didiknya yang terlambat menacung-acungkan jari dengan cepat kepada peserta didik tersebut Peserta didik orang dewasa tersebut tentu bingung dan b

salah dengannya dan ia berinisiatif untuk tidak menghadiri kelas tersebut mungkin untuk selamanya

bull Menguji yang belum dibicarakandiajarkan

Tutorguru yang tidak memahami peserta didiknya dan mempunyai jam terbang rendah nampaknya kesulitan dan dapat saja ia lupa atau sengaja untuk menampilkan yang sulit atau belum diajarkanya karena berbagai sebab Peserta didik orang dewasa yang mengikuti pembelajarannya akan tidak dapat menjawab atau menjawab deng

sehingga mereka merasa kesal atau merasa dipermainkan tutornya Hal ini menjadi kontra produktif terhadap proses pembelajaran tersebut

bull Materi terlalu sulitmudah

Materi pembelajaran dapat diukur dengan menerapkan pratest dan pengidentifikasian sasaran peserta didik Terkadang hal ini tidak diperhatikan tutorguru sehingga mdiajarkan terlalu sulitmudah Bagi peserta didik orang dewasa mereka tentu sangat bosan dengan materi yang terlampau mudah dan sangat frustasi dengan materi yang

Keduan a mem en aruhi motivasi bela ar eserta didik ketin kat terendah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 46: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4667

Bullying Sebabkan Gangguan Mental pada Anak

Oleh Administrator

Thursday 15 November 2007

Anak yang menjadi korban bullying atau tindakan kekerasan fisik verbal atau pun psikologis di sekolah akan mengalami trauma besar dan depresi

bisa menyebabkan gangguan mental di masa mendatang

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental s

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 47: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4767

Tindakan yang bisa dikategorikan sebagai bullying di antaranya pengucilan pelecahan pemalakan intimidasi ejekan gosip fitnah serta kekerasan fisik atau mental sdilakukan oleh seorang atau sekelompok anak terhadap anak lainnya

Bullying bisa terjadi pada semua tingkatan sekolah dari TK sampai SLTA bahkan universitas Contoh bullying yang terjadi pada mahasiswa yakni kematian praja IPD

beberapa waktu lalu Contoh bullying secara verbal misalnya ejekan gendut atau bodoh

Studi terbaru mengenai dampak dari bullying dilakukan peneliti di Finland terhadap 2540 anak laki-laki dan dipublikasikan dalam Journal Pediatircs Pada usia 8 tahu

tersebut ditanyai apakah mereka melakukan tindakan bullying pada anak lain ataukah menjadi korban Orangtua dan guru-guru mereka juga diwawancara untuk menggejala kelainan mental yang dialami anak-anak mereka

Informasi tersebut lantas dibandingkan dengan gejala-gejala kelainan mental yang biasanya muncul pada masa kanak-kanak Secara umum terbukti anak pelakubullyin

memiliki kepribadian antisosial kriminal dan suka sewenang-wenang saat mereka dewasa Di lain pihak anak yang kerap menjadi korbanbullying akan tumbuh menja

pencemas Dampak langsung dari bullying pada anak antara lain sulit konsentrasi mudah gugup dan takut hingga tak bisa bicara

Kerjasama

Untuk mengatasi dan mencegah masalah bullying diperlukan kerjasama antara guru dan orangtua murid Di sekolah sebaiknya guru menyediakan jam khusus untuk beri

anak didik di luar kelas Selain itu anak-anak seharusnya juga dibekali pengetahuan yang berhubungan dengan interaksi sosial seperti saling menghormati kemampua

dan sebagainya

Di rumah idealnya anak memiliki interaksi dan komunikasi yang baik dengan orangtuanya Para ahli menilai anak yang memiliki interaksi kurang mulus dengan ayah

menjadi pelaku atau korban bullying

Sumber Harian Kompas

Sama halnya dengan keunikan tiap individu masing-masing anak ternyata memiliki gaya belajar sendiri Nah sudahkah Anda mengenali gaya belajar anak di rumah Siini kita salah menuduhnya malas belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 48: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4867

Meski bersekolah di sekolah yang sama dan duduk di kelas yang sama gaya belajar setiap anak ternyata tidak pernah sama Perbedaan itu bahkan ada pada anak-anak da

seperti beda dengan kakak adik atau saudara kembar sekalipun

Contohnya saat mengikuti pelajaran di kelas menurut Ike Sugianto Psi ada murid yang begitu tekun menyimak meski si guru menyampaikan materi pelajaran tak uceramah selama berjam-jam Ada yang terkesan hanya memperhatikan sepintas lalu meski sebetulnya mereka membuat catatan-catatan kecil di bukunya Namun jangan

banyak anak yang merasa bosan dengan pendekatan belajar yang menempatkan murid sebagai pendengar setia

Secara keseluruhan lanjut psikolog dari Klinik Anakku Jakarta ada anak yang lebih mudah menangkap isi pelajaran jika disertai praktek Siswa seperti ini lebih suka

laboratorium mengamati dan mempelajari berbagai hal nyata ketimbang mendengar penjelasan si guru Sedangkan temannya yang lain mungkin lebih tertarik mengikut

disertai berbagai aspek gerak Contohnya guru yang menerangkan materi pelajaran kesenian sambil sesekali diselingi nyanyian dan tepuk tangan

Tidak hanya itu Ada anak yang harus bersemedi dan tutup pintu kamar rapat-rapat supaya bisa konsentrasi belajar Akan tetapi cukup banyak yang mengaku justru terb

bila belajar sambil mendengarkan musik entah yang mengalun merdu atau malah ingar-bingar Sementara sebagian lainnya merasa perlu untuk mengubah materi pelakomik atau corat-coret yang gampang dibaca

KONTRIBUSI ORANG TUA

Apa pun gaya belajar yang dipilih pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu agar yang bersangkutan bisa menangkap materi pelajaran dengan sebaik-baiknya daoptimal Bukankah masing-masing pelajaran juga disampaikan oleh orang yang berbeda dengan karakter mengajar yang berbeda pula

Itulah mengapa Ike merasa perlu menggarisbawahi agar setiap orang tua turun tangan mengamati gaya belajar masing-masing anak Dengan memahami hal itu sebet

sudah memberi kontribusi besar dalam keberhasilan belajar anaknya karena si anak jadi mudah menangkap materi pelajaran

Buktinya ketidakpahaman orang tua dan guru terhadap gaya belajar anak kerap menimbulkan kesalahpahaman Ada guru yang tidak senang melihat muridnya asyik b

coretan-coretan selagi di kelas Atau ada juga guru yang langsung menegur anak yang terlihat tak bisa diam saat sedang diajar

Padahal tandasnya perilaku corat-coret saat belajar tak mesti berarti ia enggan belajar Bisa jadi ia justru tengah berusaha menangkap materi pelajaran lewat corat-co

Tidak sedikit anak yang cepat ngerti kalau materi pelajarannya disampaikan lewat gambar atau ilustrasi Nah karena guru tidak membuatnya maka si anaklah yang t

menggambari bukunya semata-mata untuk memudahkan dirinya

Demikian pula dengan anak-anak yang terlihat aktif bergerak ke sana kemari selama di kelas Anak seperti ini boleh jadi merupakan tipe aktif yang selalu kelebihan ener

aktivitas fisik dan mudah bosan pada omonganpenjelasan panjang lebar

MASUK TIPE YANG MANA

Menurut Ike ada 3 tipe gaya belajar yang biasa dijumpai

Visual Learner

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 49: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 4967

Gaya belajar visual (visual learner) menitikberatkan ketajaman penglihatan Artinya bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar si anak paham Ciri-

memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum ia memahaminya

Konkretnya yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar Selain itu ia memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna disamping me

pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik Hanya saja biasanya ia memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara seh

mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan

Untuk mendukung gaya belajar ini ada beberapa pendekatan yang bisa dipakai Caranya gunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasimateri pelajgrafis tersebut bisa berupa film slide ilustrasi coretan atau kartu-kartu gambar berseri yang dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan suatu informasi secara berurutan Ik

memiliki klien yang setiap kali rela mengubah materi pelajaran menjadi sebuah komik menarik agar anaknya bisa menangkap isi pelajaran tersebut

Auditory Learner

Gaya belajar ini mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran seb

untuk menyerap informasi atau pengetahuan Artinya untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu

memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca

Untuk membantu anak-anak seperti ini orang tua bisa membekali anaknya dengan tape untuk merekam semua materi pelajaran yang diajarkan di sekolah Selain itu k

dalam diskusi juga sangat cocok untuk anak seperti ini Bantuan lain yang bisa diberikan adalah mencoba membacakan informasi kemudian meringkasnya dalam ben

direkam untuk selanjutnya diperdengarkan dan dipahami Langkah terakhir adalah melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar

KinestheticTactile Learner

Gaya belajar ini mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya Tentu saja ada bebera

model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya

Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya Hanya dengan memegangnya saja seseorang yangbelajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian pelajaran Tak heran kalau individu yang memiini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik

Kelebihannya mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability) Tak jarang orang y

memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memah

Nah mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga semisal bekbelajar yang membolehkannya bermain Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah wa

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 50: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5067

Hanya saja dalam kenyataannya pengelompokan ketiga gaya belajar ini tidaklah sederhana Terbukti pada beberapa anak ditemukan kombinasi antara satu gaya belaj

belajar lainnya Contohnya adalah anak-anak yang gemar membuat gambarilustrasi selagi belajar tapi juga sibuk merekam pelajaran gurunya Kendati begitu Pasti

yang dominan dan subdominan Untuk mengetahui mana yang dominan dan mana yang subdominan harus dilakukan observasi menyeluruh

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH

Kapan gaya belajar ini mulai dimiliki anak Sebenarnya gaya belajar anak dipengaruhi oleh faktor bawaan atau sudah dari sananya Ada anak-anak yang memang medan prima sehingga cenderung memiliki gaya belajar kinestetik Atau ada juga anak yang memiliki rasa seni tinggi sehingga gaya belajar visual lebih melekat dalam d

Ike lantas menganalogikan fenomena ini dengan kompensasi Jika salah satu indra kurang berfungsi secara maksimal maka umumnya indra lain akan menggantikann

penglihatan seorang anak kurang berfungsi maka indra pendengarannya lebih menonjol sehingga ia lebih peka terhadap suara atau bunyi-bunyian Contohnya para pe

tunanetra biasanya memiliki indra pendengaran yang sangat tajam

Selain itu pola asuh juga memegang peran penting dalam kemunculan gaya belajar seseorang Maksudnya gaya belajar ditentukan oleh sejauh mana orang tua melak

terhadap masing-masing indra anaknya Anak yang sejak kecil terbiasa dibacakan dongeng boleh jadi akan terbiasa untuk mengasah kemampuan pendengarannya Ia

mencerna ucapan sang pendongeng Akibatnya anak akan cenderung menjadi seorang auditory learner dalam gaya belajarnya Sementara anak seorang pelukis yang mwaktunya lebih tercurah untuk mengamati detail-detail gambar orang tuanya biasanya akan menjadi seseorang dengan tipe belajar visual Nah bagaimana dengan ana

KENALI CIRI-CIRINYA

Secara rinci Ike menyebutkan ciri-ciri dari masing-masing gaya belajar

Auditory Learner

- Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok atau kelas

- Mengenal banyak sekali lagu atau iklan TV bahkan dapat menirukannya secara tepat dan komplet- Cenderung banyak omong

- Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya

- Kurang cakap dalam mengerjakan tugas mengarangmenulis

- Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru di lingkungan sekitarnya seperti hadirnya anak baru adanya papan pengumuman di pojok kelas dan sebagainya

Visual Learner

- Senantiasa berusaha melihat bibir guru yang sedang mengajar

- Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu biasanya anak akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak- Cenderung menggunakan gerakan tubuh (untuk mengekspresikan dan menggantikan kata-kata) saat mengungkapkan sesuatu

- Tak suka bicara di depan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain

Bi k i i f i dib ik li

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 51: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5167

- Biasanya kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan

- Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan- Biasanya dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut dan ramai tanpa merasa terganggu

KinestheticTactile Learner

- Gemar menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya

- Amat sulit untuk berdiam diriduduk manis

- Suka mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya sedemikian aktif- Memiliki koordinasi tubuh yang baik

- Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar

- Mempelajari hal-hal yang abstrak (simbol matematika peta dan sebagainya) dirasa amat sulit oleh anak dengan gaya belajar ini- Cenderung terlihat agak tertinggal dibanding teman sebayanya Padahal hal ini disebabkan oleh tidak cocoknya gaya belajar anak dengan metode pengajaran yang s

diterapkan di sekolah-sekolah

Sumber wwwtabloid-nakitacom

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 52: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5267

Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Anak

Oleh Administrator

Friday 21 September 2007

Bagaimana cara mengenali jenis-jenis kecerdasan anak kita apakah mereka memiliki kecerdasan bahasa logika spasial atau yang lain

Thomas Armstrong pakar Multiple Intelligences menyatakan ada dua cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mengenali jenis-jenis kecerdasan anak-anak PenArmstrong itu ditujukan buat para guru tapi dapat juga kita aplikasikan di luar kelas Salah satu cara yang baik untuk mengenali kecerdasan yang paling berkembang

adalah dengan mengamati kenakalan mereka di kelas

Kenakalan siswa adalah semacam seruan pemberontakan terhadap gaya belajar tertentu yang dipaksakan Karena anak-anak itu menganggap gaya belajar yang diteraptidak sesuai dengan gaya belajar alamiah mereka mereka berteriak minta tolong Dan cara anak-anak mengekspresikan permintaan tolong itu adalah dengan melakuka

dianggap orang dewasa sebagai kenakalan

Kalau diamati ternyata kenakalan anak-anak itu berbeda-beda ekspresinya Anak yang memiliki kecerdasan linguistik biasanya sering membuat celetukan dan canda

yang memiliki kecerdasan spasial akan mencoret-coret

Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal akan mengobrol dengan teman-temannya

Sedangkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetis-jasmani tidak bisa duduk diam dan terus bermain kejar-kejaran bersama temannya

Indikator pengamatan lain yang sederhana dan dapat digunakan adalah mengamati cara anak-anak menggunakan waktu luang mereka Pada saat jadwal anak tidak dia

eksternal oleh orang lain anak-anak dapat tampil alamiah dan apa adanya Mereka bebas memilih kegiatan apa saja yang disukainya Oleh karena itu aktivitas merek

bagaimana cara mereka belajar (learning style) dan jenis-jenis kecerdasan yang menonjol pada diri mereka Tentu saja pengamatan ini sangat sederhana

Tapi yang sederhana ini dapat kita terapkan di rumah pada anak-anak di rumah Walaupun kita bukan ahli psikologi at least kita dapat belajar semakin mengenal ana

Dengan demikian kita dapat lebih efektif saat memfasilitasi tumbuh-kembang anak-anak kita

Sumber httpforumwebgaulcom

Menumbuhkan Kepercayaan Diri Siswa

Oleh ISMAIL KUSMAYADI SPd- Pengajar di SMA 1 Banjaran

Wednesday 19 September 2007

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 53: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5367

Mengapa kursi disebut kursi mengapa itu disebut meja dan yang ini disebut baju Siapa yang memberi nama itu Riuhlah suasana kelas dengan gelak tawa ketika

bertanya seperti di atas

TEMAN-TEMANNYA meng-anggap pertanyaan siswa tadi mungkin terlalu bodoh untuk ditanyakan Akan tetapi bagi saya hal ini menjadi catatan yang sangat pen

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 54: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5467

ertanyaan tersebut adalah pertanyaan paling serius yang pernah saya temui berkenaan dengan pelajaran bahasa Indonesia Kedua saya salut dengan keberanian da

berpikir dia yang kemudian dia ungkapkan de-ngan penuh percaya diri

Dalam tulisan ini saya akan membahas catatan yang kedua Sebab salah satu permasalahan yang sampai saat ini masih menjadi faktor penghambat proses pembelaj

adalah ketidakpercayaan diri siswa dalam menyampaikan pendapat atau bahkan mengajukan pertanyaan

Kondisi ini tentunya bukan hanya disebabkan oleh faktor guru tapi faktor diri siswa sendiri Pembelajaran yang sedianya dilaksanakan secara interaktif kembali men

Akhirnya proses belajar-mengajar tidak berkembanga tidak menarik dan mengalami kejenuhan Para siswa datang ke sekolah hanya sebatas memenuhi kewajiban p

ada tujuan yang jelas Jika hal itu terjadi para siswa tidak akan memperoleh pengalaman belajar apa pun saat pulang dari sekolah

Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk menampilkan kemampuan dirinya tidaklah mudah Hal ini membutuhkan dorongan motivasi dan perhatin dari para gur

mengajarnya Apalagi dalam konteks pembelajaran keterampilan berbahasa rasa percaya diri siswa harus betul-betul dapat dimunculkan Bagaimana guru dapat me

enilaian atas kemampuan berbicara kalau siswanya tidak mau tampil berbicara atau sekadar membacakan cerita di depan kelas Jika hanya merujuk pada tes tulis be

hanya mengukur kemampuan kognitif

Sejatinya di era keterbukaan seperti sekarang ini para siswa tidak perlu lagi merasa takut mengemukakan pendapat atau mengajukan pertanyaan Begitu pula para g

selayaknya mereka memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyampaikan penda-pat dan menghargai apa pun pendapat yang disampaikan siswa Akan tet

kenyataannya masih banyak siswa yang masih merasa takut malu atau sungkan mengemukakan keinginan atau pendapatnya secara terbuka Pada situasi dan perasa

siswa lebih memilih diam daripada membuka dialog dengan guru atau teman-temannya

Melihat kondisi seperti itu kita perlu menanamkan kemampuan asertif dalam diri siswa khususnya siswa SMP dan SMA yang sedang mengalami masa remaja Kema

merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengemukakan pendapat saran dan keinginan yang dimilikinya secara langsung jujur dan terbuka kepada orang lai

Siswa yang asertif adalah siswa yang memiliki keberanian mengeks-presikan pikiran dan perasaan yang sesungguhnya mempertahankan hak-hak pribadinya serta m

ermintaan-permintaan yang tidak beralasan (Rathus 1982) Asertivitas bukan hanya berarti seseorang dapat bebas berbuat sesuatu seperti yang diinginkannya tetap

asertivitas juga terkandung berbagai pertimbangan positif mengenai baik buruknya suatu sikap dan perilaku yang akan dimunculkan

Asertivitas ini akan berkembang sejalan dengan usia seseorang Semakin dewasa kemampuan asertif ini akan semakin matang Dengan begitu penguasaan sikap dan p

ada periode-periode awal perkembangan akan memberikan dampak positif bagi periode-periode selanjutnya

Siswa yang memiliki kemampuan asertif pada umumnya akan lebih aktif mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di kelas Dengan senang hati mereka mau mengemukak

Dengan begitu kegiatan pembelajaran akan lebih berkesan dan bermakna

Sumber httpwwwlazuardiwebid

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 55: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5567

Kesulitan Belajar Siswa Dan Bimbingan Belajar

Oleh Drs Akhmad SudrajatMPd

Thursday 13 September 2007

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtKesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 56: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5667

Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dal

mengalami berbagai kesulitan

Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar dan dapat bersifat psikologis sosiologis maupun fisiologis

akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya

Kesulitan belajar siswa mencakup pengetian yang luas diantaranya (a)learning disorder (b) learning disfunction (c) underachiever (d) slow learner dan (e) learning

bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya res

bertentangan Pada dasarnya yang mengalami kekacauan belajar potensi dasarnya tidak dirugikan akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya responbertentangan sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya

Contoh siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate tinju dan sejenisnya mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menunt

lemah-gemulai

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik meskipu

siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental gangguan alat dria atau gangguan psikologis lainnya Contoh siswa yang yang memiliki postur tubu

atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtUnder Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas noprestasi belajarnya tergolong rendah Contoh siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 ndash 140) nbelajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtSlow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang ldibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gt Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghin

sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya

Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya baik

psikomotorik kognitif konatif maupun afektif Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar antara lain

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtMenunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yan

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtHasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajardiperolehnya selalu rendah

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtLambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang dise

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 57: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5767

[ pp ] [ ] g g g j y gg y y g

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtMenunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar seperti acuh tak acuh menentang berpura-pura dusta dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt5 lt--[endif]--gtMenunjukkan perilaku yang berkelainan seperti membolos datang terlambat tidak mengerjakan pekerjaan rumah mengg

atau pun di luar kelas tidak mau mencatat pelajaran tidak teratur dalam kegiatan belajar dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gt6 lt--[endif]--gtMenunjukkan gejala emosional yang kurang wajar seperti pemurung mudah tersinggung pemarah tidak atau kurang ge

menghadapi situasi tertentu Misalnya dalam menghadapi nilai rendah tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal dan sebagainya

Sementara itu Burton (Abin Syamsuddin 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dala

tujuan-tujuan belajar Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtdalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi(minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference)

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gttidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan bakat atau kedimilikinya Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gttidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran

Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature) sehingga harus menjadi pengulang (repeater)

Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan sehingga

ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa (1) tujuan pendidikan (2) kedudukan dalam kelompok (3) tingkat pencapaian h

dibandinngkan dengan potensi dan (4) kepribadian

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gtTujuan pendidikan

Dalam keseluruhan sistem pendidikan tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting karena akan memberikan arah proses kegiatan peSegenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dap

sebagai siswa yang berhasil Sedangkan apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar

Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran maka sebelum proses belajar dimulai tujuan harus dirumuskan secara jelas dan

Selanjutnya hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai tingkat pencapaian tujuan tersebut

Secara statistik berdasarkan distribusi normal seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60 dari seluruh tujuan yang haru

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 58: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5867

Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan seseorang dikatakan telah berhasil dalam belaj

menguasai standar minimal ketuntasan yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Sebaliknya jika penguasaa

bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar

Teknik yang dapat digunakan ialah dengan menganalisis prestasi belajar dalam bentuk nilai hasil belajar

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gtKedudukan dalam Kelompok

Kedudukan seorang siswa dalam kelompoknya akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar apabila mempebelajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan Misalnya rata-rata prestasi belajar kelompok 8 siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8 diperkira

kesulitan belajar Dengan demikian nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknorma ini guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok seca

Secara statistik mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 di bawah urutan kelompok yang biasa disebut denganlower gr

teknik ini kita mengurutkan siswa berdasarkan nilai nilai yang dicapainya dari yang paling tinggi hingga yang paling rendah sehingga siswa mendapat nomor urut pr

Mereka yang menduduki posisi 25 di bawah diperkirakan mengalami kesulitan belajar

Teknik lain ialah dengan membandingkan prestasi belajar setiap siswa dengan prestasi rata-rata kelompok Siswa yang mendapat prestasi di bawah rata ndash rata kelompok

pula mengalami kesulitan belajar

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gtPerbandingan antara potensi dan prestasi

Prestasi belajar yang dicapai seorang siswa akan tergantung dari tingkat potensinya baik yang berupa kecerdasan maupun bakat Siswa yang berpotensi tinggi cende

seyogyanya dapat memperoleh prestasi belajar yang tinggi pula Sebaliknya siswa yang memiliki potensi yang rendah cenderung untuk memperoleh prestasi belajar ya

Dengan membandingkan antara potensi dengan prestasi belajar yang dicapainya kita dapat memperkirakan sampai sejauhmana dapat merealisasikan potensi yang dimdikatakan mengalami kesulitan belajar apabila prestasi yang dicapainya tidak sesuai dengan potensi yang dimilikinya Misalkan seorang siswa setelah mengikuti pem

psikologis diketahui memiliki tingkat kecerdasan (IQ) sebesar 120 termasuk kategori cerdas dalam skala Simon amp Binnet Namun ternyata hasil belajarnya hanya m

angka 6 yang seharusnya dengan tingkat kecerdasan yang dimikinya dia paling tidak dia bisa memperoleh angka 8 Contoh di atas menggambarkan adanya gejala keyang biasa disebut dengan istilah underachiever

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtKepribadian

Hasil belajar yang dicapai oleh seseorang akan tercerminkan dalam seluruh kepribadiannya Setiap proses belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam asp

Siswa yang berhasil dalam belajar akan menunjukkan pola-pola kepribadian tertentu sesuai dengan tujuan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

Siswa diakatan mengalami kesulitan belajar apabila menunjukkan pola-pola perilaku atau kepribadian yang menyimpang dari seharusnya seperti acuh tak acuh mesering membolos menentang isolated motivasi lemah emosi yang tidak seimbang dan sebagainya

lt--[if supportLists]--gtA lt--[endif]--gtBimbingan Belajar

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 59: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 5967

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya Secara umum prosedur bimbingan belajar dapat dite

langkah-langkah seperti tampak dalam bagan berikut

Identifikasi Kasus

Identifikasi Masalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 60: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6067

Identifikasi Masalah

Diagnosis

Prognosis

RemedialReferal

Datang SendiriDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Informasi yang AdaDicari

Evaluasi Follow Up

lt--[if vml]--gt lt--[endif]--gt

[if tLi t ] 1 [ dif] Id ifik i k k t k k i did l k l bi bi b l j R bi

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 61: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6167

lt--[if supportLists]--gt1 lt--[endif]--gt Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar Robins

Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar y

lt--[if supportLists]--gta lt--[endif]--gtCall them approach melakukan wawancara dengan memanggil semua siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini ak

ditemukan siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan

lt--[if supportLists]--gtb lt--[endif]--gt Maintain good relationship menciptakan hubungan yang baik penuh keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah ant

siswa Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja misalnya melalui kegiatan ekstra kur

dan situasi-situasi informal lainnya

lt--[if supportLists]--gtc lt--[endif]--gt Developing a desire for counseling menciptakan suasana yang menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yanMisalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan tentang hasil dari suatu tes seperti tes inteligensi tes bakat dan hasil pengukuran lainnya un

bersama serta diupayakan berbagai tindak lanjutnya

lt--[if supportLists]--gtd lt--[endif]--gt Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa dengan cara ini bisa diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan

dihadapi siswa

lt--[if supportLists]--gte lt--[endif]--gt Melakukan analisis sosiometris dengan cara ini dapat ditemukan siswa yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian so

lt--[if supportLists]--gt2 lt--[endif]--gt Identifikasi Masalah langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis karakteristik kesulitan atau masalah yang

dihadapi siswa Dalam konteks Proses Belajar Mengajar permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek (a) substansial ndash material (b) struktural ndash fungsional

dan atau (d) personality Untuk mengidentifikasi masalah siswa Prayitno dkk telah mengembangkan suatu instrumen untuk melacak masalah siswa dengan apa yangUngkap Masalah (AUM) Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi lokasi kesulitan yang dihadapi siswa seputar aspek (a) jasmani dan kesehatan (b) diri p

hubungan sosial (d) ekonomi dan keuangan (e) karier dan pekerjaan (f) pendidikan dan pelajaran (g) agama nilai dan moral (h) hubungan muda-mudi (i) keadaan

keluarga dan (j) waktu senggang

lt--[if supportLists]--gt3 lt--[endif]--gt Diagnosis upaya untuk menemukan faktor-faktor penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa Dalam

Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan belajar siswa bisa dilihat dari segi input proses ataupun out put belajarnya WH Burton membagi ke dalafaktor ndash faktor yang mungkin dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa yaitu (a) faktor internal faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu se

kondisi jasmani dan kesehatan kecerdasan bakat kepribadian emosi sikap serta kondisi-kondisi psikis lainnya dan (b) faktor eksternal seperti lingkungan rumah

sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan lingkungan sosial dan sejenisnya

lt--[if supportLists]--gt4 lt--[endif]--gtPrognosis langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami siswa masih mungkin untuk diatasi serta menen

alternatif pemecahannya Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga Proses mengambil keputusaseyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi kasus dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja sama menangani kasus - kasus y

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 62: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6267

Anak Introvert Bukan Berarti Tidak Normal

Oleh Nancy R Fenn

Thursday 11 January 2007

Guru atau orang tua sering risau dengan anaknya yang mempunyai sifat introvert Mereka menganggap anak itu bermasalah sehingga berusaha mencari informasi baterapinya Lebih-lebih apabila orangtuanya termasuk golongan ekstrovert

Secara kuantitatif jumlah anakorang yang introvert sebesar 30 dari populasi penduduk Ada yang secara filosofis menggugat besaran persentase tersebut

didefinisikan oleh orang-orang yang menganggap dirinya ekstrovert Bagaimana seandainya yang mendefinisikan atau yang memacawanakan ke-trovert-an ini ada

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 63: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6367

introvert Orang yang tergolong ektrovert akan dianggap bermasalah

Secara sepintas orang yang introvert dicitrakan sebagai orang ―yang tidak menyukai orang lain atau pemalu atau cenderung menarik diri dari lingkungan sosialnya

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan anak yang introvert Mereka adalah anak-anak yang sangat normal lazimnya anak-anak yang dianggap lsquonormallsquo Sebe

introvert memberikan energi kepada orang lain Mereka menghindari interaksi sosial bukan karena mereka antisocial tetapi karena mereka menganggap bahwa aktivi

membuat lelahletih saja Mereka yang dianggap dirinya ekstrovert dan terlihat begitu ceria dalam suatu kelompok sebenarnya lsquomengambil energilsquo dari teman-t

introvert

Makin kita bisa memahami keintrovertan sebagai sebuah tipe kepribadian yang normal makin besar peluang kita untuk mampu membantu anak kita mengembangkan

positif Kita dapat membantu mereka untuk lsquomemenangkanlsquo dunia berdasarkan nilai-nilai yang berbeda

Jangan paksa mereka untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang memerlukan interaksi sosial yang tinggi Mereka justru malah akan stress dan merasa akan menjadi pe

Berikut ini beberapa aktivitas atau hobi yang sesuai dengan anak introvert

bull Koleksi (perangkos kupu-kupu koin pin)bull Menulis (jurnal puisi surat)

bull Fotografi

bull Binatang piaraan

bull Bermain musik

bull Sahabat pena (terutama jika mereka sedang belajar bahasa asing)bull Bidang Internet bull Olahraga yang tidak memerlukan team work

bull Mendekorasi ruangbull Mendengarkan musik

bull Bepergian sendirian (independent traveling)

bull Fashion arsitektur seni

bull Membacabull Kerja sosial (volunteer work)

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 64: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6467

Asertif Mungkin ada yang belum pernah mendengar kata ini Asertif itu kira-kira cara kita mengekspresikan pikiran atau perasaan kita kepada orang lain Tapi kalauorang lain enggak tersinggung Ya jangan sampai tersinggung dong Itu baru namanya asertif

Stres akibat adanya perkembangan yang menyangkut perubahan fisik psikologi dan hubungan dengan orang lain cenderung membuat remaja merasa menghadapi ma

Sebenarnya masalah ini bersumber dari pencarian aktif remaja untuk mencari identitas diri yang sesuai dengan gambaran idealnya Pencarian jati diri sebagai remaja

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 65: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6567

y p j y g g g y j g jhubungan dengan teman atau gang hubungan orangtua-anak pola asuh orangtua dan komunikasi di dalam keluarga Jika salah satu dari hal yang disebutkan itu ada m

adi cenderung merasa bermasalah

Modeling dan konformitas

Ketika bersama teman-teman remaja berusaha sama seperti mereka Gaya dandan hobi atau idola remaja pasti lebih banyak yang sama Ini yang namanyamodeling

Modeling yang dimaksud di sini bukan melenggak-lenggok di atas titian peraga ataucatwalk tapi kecenderungan meniru orang lain Dalam mencari identitas diri secasering melakukan modeling

Berbeda dengan masa anak-anak di mana anak mencari model dalam keluarga pada masa remaja model berasal dari kelompok sebaya Kelompok ini menganggap ba

kelompok sebaya jauh lebih penting daripada keinginan individu Hal ini membuat remaja menyesuaikan diri dengan kelompok dan menyebabkan si remaja mengikuti dan perilaku yang berlaku dalam kelompok Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena remaja takut dan tidak mau sendirian Penyesuaian dengan hal lain di lu

namanya konformitas

Efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi model Kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapat dan perilaku positif maka re

akan berperilaku dan berpandangan positif Efek positif akan membuat remaja mempunyai kemampuan dan keterampilan yang positif juga

Sebaliknya kalau kelompok teman si remaja memiliki sikap pendapatdan perilaku negatif maka remaja akan cenderung berperilaku dan berpandangan negatif Efek

konformitas adalah kenakalan remaja ( juvenile delinquency) seperti penyalahgunaan narkoba perkelahian pelajar membolos kebut-kebutan berjudi mencoret-coret

benda milik umum (vandalisme) ataupun perilaku seksual yang tidak sehat

Akan tetapi enggak secara otomatis kalau si remaja punya teman bandel remaja juga bakal jadi bandel Kalau si remaja punya teman bandel mereka kadang mengaja

bersikap atau berperilaku seperti mereka Nah kalau itu terjadi ia harus tahu bahwa ia punya pilihan untuk bersikap mandiri dan bebas

Remaja tidak harus selalu ikut aturan kelompok teman-temannya Ini berarti ia mampu mengambil keputusan sesuai dengan keinginannya tanpa merasa khawatir akandiberikan teman-temannya Ini yang namanya sikap asertif

Jujur dan terbuka

Bersikap asertif ketika remaja mampu berkata ―tidak mampu meminta pertolongan mampu mengekspresikan perasaan positif dan negatif secara wajar dan mampumengkomunikasikan tentang hal-hal yang bersifat umum Jadi asertif adalah kemampuan mengekspresikan hak pikiran perasaan dan kepercayaan secara langsung j

dan tidak mengganggu hak orang lain Jadi berani untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan perasaan dan pikiran dengan apa adanya tanpa menyakiti o

Sikap asertif itu perlu supaya remaja lebih mengenal diri dan lebih jujur dalam membina hubungan Dengan bersikap asertif remaja dapat belajar untuk lebih menghadan orang lain mengekspresikan perasaan positif dan negatif percaya diri mau mendengarkan orang lain mengembangkan kontrol diri mengembangkan kemampuan

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 66: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6667

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767

Page 67: Proposal Ptk

5172018 Proposal Ptk - slidepdfcom

httpslidepdfcomreaderfullproposal-ptk-55b07e219607a 6767