PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL...

20
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG LANGIT” BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK JALANAN DI SURAKARTA BIDANG KEGIATAN PKM-GAGASAN TERTULIS Diusulkan oleh: Gigih Herry Purwoko I 0211030 2011 Ketua Nugraini Aprilia G 0111063 2011 Anggota 1 Diah Wahyuningsih G 0112032 2012 Anggota 2 UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015

Transcript of PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL...

Page 1: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

“RUMAH KOLONG LANGIT”

BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN ANAK

JALANAN DI SURAKARTA

BIDANG KEGIATAN

PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Gigih Herry Purwoko I 0211030 2011 Ketua

Nugraini Aprilia G 0111063 2011 Anggota 1

Diah Wahyuningsih G 0112032 2012 Anggota 2

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015

Page 2: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG
Page 3: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil`alamin,

Maha Suci Allah, Rabb Yang Maha Agung, segala puji tercurahkan pada-

Nya atas limpahan nikmat, rahmat, dan petunjuk-Nya. Shalawat serta salam semoga

selalu senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW.

Atas berkat izin-Nya lah kami dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis ini berfokus pada prototype program penanggulangan anak

jalanan melalui usaha pembinaan dan pelatihan keterampilan secara komprehensif

dan kontinyu dalam suatu wadah terpusat (center based) yaitu Rumah Kolong

Langit. Agar apa yang ditulis benar-benar terungkap, maka diperlukan kegiatan

studi literatur yang mendalam, yaitu melalui penilaian secara sistematik atas

program Rumah Kolong Langit. Hal tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan

bahwa untuk mampu mengentaskan anak jalanan maka dibutuhkan suatu

pembinaan dan pelatihan keterampilan yang terpadu agar mereka dapat

memperoleh penghidupan tanpa menjadi anak jalanan. Peran serta pemerintah

melalui pihak-pihak terkait, yayasan maupun LSM peduli anak jalanan serta

dukungan dari masyarakat luas akan sangat membantu dalam terwujud dan

suksesnya progam ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kritik dan saran yang bermanfaat senantiasa penulis nantikan dan hargai.

Semoga penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang

bersangkutan di masa depan.

Surakarta, 17 Maret 2015

Penulis

Page 4: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... .. ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... v

RINGKASAN ................................................................................................. vi

PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................................. 1

Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

Tujuan Penulisan ............................................................................................. 2

Manfaat Penulisan ............................................................................................ 2

GAGASAN

Urgensi Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan kepada Anak Jalanan. ......... 3

Upaya Pemerintah dan Swasta dalam Mengatasi Masalah Anak Jalanan......... 4

Rumah Kolong Langit Merupakan Pembaharuan Konsep Rumah Singgah..... 5

Pihak-pihak yang Terlibat................................................................................ 5

Langkah-langkah Perwujudan Program Rumah Kolong Langit...................... 5

KESIMPULAN

Konsep Rumah Kolong Langit......................................................................... 6

Definisi ............................................................................................................ 6

Strategi ............................................................................................................ 6

Alur pembinaan ................................................................................................ 7

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 5: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Persentase pembinaan anak jalanan di Surakarta ........................... 4

Gambar 2: Bagan pendekatan perlindungan anak jalanan .............................. 6

Gambar 3: Bagan pendekatan pemberdayaan anak jalanan ............................. 7

Gambar 4: Skema alur pembinaan anak jalanan ................................................. 7

Page 6: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

vi

RUMAH KOLONG LANGIT

BALAI PEMBINAAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN

ANAK JALANAN DI SURAKARTA

Gigih Herry Purwoko, Nugraini Aprilia, Diah Wahyuningsih

RINGKASAN

Permasalahan anak jalanan di Indonesia sudah menjadi perhatian sejak

beberapa tahun yang lalu, akan tetapi usaha penghapusan anak jalanan yang

dijalankan masih belum optimal. Permasalahan anak jalanan ini juga ditemui di

Kota Surakarta. Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kota Surakarta, jumlah anak jalanan meningkat lebih dari 300% dalam lima tahun

terakhir. Keberadaan anak-anak yang mencari nafkah di jalanan ini selain

membahayakan dirinya sendiri, mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum,

juga berpotensi memunculkan kejahatan dan kriminalias di jalanan.

Solusi dari permasalahan ini yaitu membina anak jalanan dan memberi bekal

keterampilan untuk dapat memberikan penghidupan tanpa harus menjadi anak

jalanan. Pembinaan dan pelatihan keterampilan untuk anak jalanan akan optimal

apabila program tersebut diterapkan secara komprehensif dan kontinyu pada suatu

wadah yang terpusat (centre based). Sehingga terdapat tiga strategi utama yang

digunakan dalam permasalahan ini yaitu Pendekatan Perlindungan (wadah terpusat,

rumah), Pendekatan Pemberdayaan (Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan), dan

Pendekatan Pengentasan.

Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mengetahui bagaimana

Rumah Kolong Langit: Balai Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Anak Jalanan

dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengentaskan anak jalanan di Kota Surakarta.

Karya tulis ini berusaha menggambarkan konsep dari program Rumah Kolong

Langit tersebut melalui penulisan deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi

fenomenologis.

Rumah Kolong Langit merupakan wadah terpusat (center based) sebagai balai

pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan di Surakarta yang mengacu

kepada konsep pembinaan holistic berbasis rehabilitasi (pendidikan, psikologis dan

sosial) yang disusun berdasarkan sasaran rehabilitasi Qoleman (1988). Metode yang

digunakan pada program Rumah Kolong Langit merupakan kolaborasi dari upaya

penanggulangan yang pernah dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Surakarta, program

Rumah Singgah, dan pendekatan pembinaan berbasis rehabilitasi yang akan

dilakukan secara komprehensif dan integratif.

Hasil yang diharapkan dari pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan

di Rumah Kolong Langit ini yaitu anak jalanan mampu memiliki bekal untuk

berkarya dan bekerja dan tidak lagi mencari nafkah di jalanan. Sehingga dengan

keberlangsungan program ini diharapkan mampu menjadi solusi pengentasan anak

jalanan di Kota Surakarta.

Penulis merekomendasikan kepada pemerintah dan pihak-pihak terkait untuk

berperan aktif dalam mewujudkan dan menyukseskan program Rumah Kolong

Langit sebagai balai pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan di Kota

Surakarta ini. Dengan suksesnya program ini, diharapkan dapat menjadi prototype

usaha penanggulangan masalah anak jalanan di kota-kota lain di Indonesia.

Page 7: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

1

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANGJumlah Anak Jalanan Semakin Meningkat

Sebagai negara berkembang, Indonesia tengah menggalakkan pembangunan di semua aspek. Akan tetapi pembangunan ini tidak disertai dengan peningkatan ekonomi masyarakat secara merata. Masih banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan dan harus berusaha keras untuk dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Salah satunya yaitu dengan hidup di jalan untuk mencari nafkah. Hal yang demikian juga dilakukan oleh anak-anak yang kemudian lazim disebut anak jalanan.

Fenomena anak jalanan ini juga ditemui di Kota Surakarta. Sebagai kota yang tengah mengalami perkembangan yang relatif pesat, Kota Surakarta tidak lepas dari problematika anak jalanan. Bukan hanya berasal dari Kota Surakarta saja, namun kota ini seakan menjadi magnet untuk berdatangannya anak-anak jalanan dari kota-kota di sekitarnya.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan yang signifikan dari jumlah anak jalanan yang ada. Data pada tahun 2010, tercatat ada sekitar 120 anak jalanan yang terdiri dari anak terlantar, anak nakal, dan pekerja jalanan tersebar di Surakarta. Kemudian dari pendataan yang dilakukan oleh Organisasi Taman Hijau Ceria, yaitu organisasi yang berfokus pada pendidikan terhadap anak jalanan, pada bulan Januari 2014 terdata sebanyak 405 anak jalanan dari 5 Kecamatan di Surakarta.

Dalam lima tahun terakhir jumlah anak jalanan telah peningkat secara pesat mencapai lebih dari 300%. Diperkirakan jumlah tersebut akan terus meningkat jika tidak ada penanganan yang jelas dan nyata dari pihak-pihak terkait. Hal tersebut merupakan fenomena sosial yang harus mendapatkan perhatian secara serius guna merumuskan penyelesaiannya sesegera mungkin sehingga pertumbuhan jumlah anak jalanan di Kota Surakarta dapat ditekan seminimal mungkin.

Kota Surakarta Mencanangkan untuk Menjadi Kota Layak AnakPada tahun 2013 yang lalu, Pemkot Surakarta telah mencanangkan untuk

menjadi Kota Layak Anak (KLA) pada tahun 2015. Kota Layak Anak (KLA) adalah kabupaten/kota yang mempunyai sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana secara menyeluruh dan berkelanjutan dalam kebijakan, program dan kegiatan untuk menjamin terpenuhinya hak anak (Permen No. 11 Tahun 2011). Program Kota Layak Anak ini dibagi ke dalam 4 bidang, yaitu kesehatan, pendidikan, perlindungan anak, dan partisipasi anak.

Menurut Anung Indro Susanto selaku Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga

Page 8: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

2

Berencana Surakarta, salah satu indikator layak anak berarti tidak ada lagi anak jalanan pada 2015. Namun pada kenyataannya, di Surakarta masih banyak anak-anak mencari nafkah di jalan-jalan maupun di tempat-tempat umum lainnya. Pembiaran terhadap masalah anak jalanan ini merupakan kontradiksi terhadap usaha pemerintah untuk mewujudkan program KLA. Sehingga perlu penanganan yang serius menyikapi masalah anak jalanan yang ada guna mempercepat tercapainya program KLA ini.

Kebutuhan Fasilitas Penanggulangan Anak Jalanan di Kota SurakartaKota Surakarta belum memiliki fasilitas bangunan yang dapat digunakan

sebagai sarana penanggulangan anak jalanan. Bahkan belum memiliki rumah singgah untuk anak jalanan yang terintegrasi dengan Dinas Sosial Kota Surakarta. Namun tercatat empat rumah singgah yang dikelola oleh beberapa pihak yang pernah didirikan di Surakarta, diantaranya; Rumah Singgah Harapan Bangsa di Jajar, Rumah Singgah Panji di Banjarsari, Rumah Singgah Kusuma Bangsa di Jebres, dan Rumah Singgah Putra Bangsa di Gilingan.

Usaha dari berbagai pihak dalam memfasilitasi kebutuhan anak jalanan ini tentu akan berhasil bila dimanfaatkan secara optimal, namun pada kenyataannya semua rumah singgah tersebut sudah tidak digunakan secara optimal. Sebagian sudah tidak lagi digunakan (tidak berfungsi), dan sebagian lainnya sudah dialih fungsikan menjadi ‘pondok boro’, yaitu gudang dan barak sewa bagi buruh pekerja dan pedagang yang mengadu nasib di Kota Surakarta.

RUMUSAN MASALAHAdapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah bagaimana Rumah

Kolong Langit: Balai Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Anak Jalanan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengentaskan anak jalanan di Kota Surakarta?

TUJUAN PENULISANAdapun tujuan penulisan dalam karya tulis ini adalah untuk mengetahui

bagaimana Rumah Kolong Langit: Balai Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Anak Jalanan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mengentaskan anak jalanan di Kota Surakarta

MANFAATAdapun manfaat penulisan karya tulis ini adalah:

1. Bagi PemerintahMemberikan rekomendasi program untuk pengentasan anak jalanan di

Surakarta berupa Rumah Kolong Langit: Balai Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan Anak Jalanan yang bertujuan untuk merealisasikan program Surakarta Kota Layak Anak.

Page 9: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

3

2. Bagi Anak JalananMemberikan fasilitas berupa perlindungan dan pemberdayaan melalui

pembinaan dan pelatihan keterampilan sehingga memiliki bekal untuk hidup di masyarakat tanpa harus mencari nafkah di jalanan.3. Bagi Masyarakat (Pengguna jalan)

Mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan oleh aktivitas anak jalanan di jalan raya maupun tempat-tempat umum lainnya. Selain itu, program ini dapat mewadahi masyarakat untuk menyalurkan kepedulian terhadap anak jalanan baik berupa bantuan moral maupun bantuan materiil.4. Bagi Penulis

Memaksimalkan fungsi mahasiswa sebagai agent of change dengan melakukan respon intelektual dalam bentuk karya tulis yang bertujuan memberikan kontribusi untuk perubahan yang lebih baik pada masyarakat.

GAGASAN

Urgensi Pembinaan dan Pelatihan Keterampilan kepada Anak Jalanan.Menurut Soedijar (1989), anak Jalanan adalah anak usia tujuh sampai dengan

tujuh belas tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain dan membayahakan bagi dirinya sendiri. Menurut Soedijar (1989), anak Jalanan adalah anak usia tujuh sampai dengan tujuh belas tahun yang bekerja di jalan raya dan tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatan orang lain dan membayahakan bagi dirinya sendiri. Menurut Departemen Sosial dan United National Development Program (UNDP), anak jalanan yaitu anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang menghabiskan waktu mereka untuk mencari nafkah di jalanan dan tempat umum lainnya yang berpotensi mengganggu kenyamanan, ketentraman dan keselamatan orang lain.

Fenomena anak jalanan ini merupakan permasalahan yang harus menjadi fokus perhatian utamanya bagi pemerintah dan umumnya bagi masyarakat luas mengingat dampak dari aktivitas anak jalanan yang cenderung negatif. Selain mengganggu ketertiban jalan, efek jangka panjang keberadaan anak jalanan ini juga berakibat pada penyimpangan fungsi strategis dari jalan sebagai fasilitas umum. Jalan berfungsi sebagai fasilitas ekonomis untuk mencari nafkah dengan bekal keterampilan yang minim. Oleh karena itu, diperlukan upaya preventif untuk mencegah timbulnya permasalahan yang lebih kompleks dengan cara mengentaskan anak jalanan.

Upaya pengentasan anak jalanan ini tidak dapat dilakukan secara instan. Butuh proses panjang dan solusi yang tepat untuk mampu menanggulangi permasalahan anak jalanan. Solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah anak jalanan agar

Page 10: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

tidak mencari nafkah di jalanan yaitu dengan memberikan bekal untuk dapat mencari nafkah di tempat lain. Maka dari itu, anak jalanan membutuhkan suatu program pembinaan dan pelatihan keterampilan yang komprehensif dan holistik untuk kemudian dapat digunakan dalam bersaing dan bertahan hidup di masyarakat tanpa harus bekerja di jalanan.

Upaya Pemerintah dan Swasta dalam Mengatasi Masalah Anak Jalanan.Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Kota Surakarta

yaitu berupa penjaringaProgram ini kurang optimal dikarenakan belum adanya fasilitas yang memadai. Anak jalanan yang terjaring razia kemudian didata dan diberi sosialisasi seadanya sebelum dikembalikan ke keluarganya atau monitoring dan pendampingan secara kontinyu. Kenyataan tersebut menjadikan anak-anak ini rentan untuk kembali ke jalan.

Program dari Dinas Sosial ini hanya menyentuh sebagian kecil dari keseluruhan jumlah anak jalanan yang ada.menjaring dan membina 30 anak jalanan dari jumlah keseluruhan 154 anak sedangkan pada tahun 2012 tercatat ada 38 anak jalanan yang berhasil dibina dari keseluruhan jumlahnya yaitu 204.

Tahun 2011Gambar 1.

Usaha penanggulangan anak jalanan ini juga telah dilakukan oleh berbagai yayasan swasta. Meskipun sudah ada usaha dari berbagai hal ini, namun usaha yang dilakukan dengan membangun rumah singgah anak jalanan juga belum optimal. Tercatat ada empat rumah singgah yang ada di Surakarta, yaitu Rumah Singgah Harapan Bangsa di Jajar, Rumah Singgah Panji di Banjarsari, Rumah Singgah Kusuma Bangsa di Jebres, dan Rumah Singgah Putra Bangsa di Gilingan.

Kesemua rumah singgah tersebut sudah tidak digunakan secara optimal. Sebagian sudah tidak lagi digunakan (tidak berfungsi), dan sebagian lainnya sudah dialih fungsikan menjadi pekerja dan pedagang yang mengadu nasib di Kota Surakarta.

81%

Terbina

tidak mencari nafkah di jalanan yaitu dengan memberikan bekal untuk dapat mencari nafkah di tempat lain. Maka dari itu, anak jalanan membutuhkan suatu program pembinaan dan pelatihan keterampilan yang komprehensif dan holistik

digunakan dalam bersaing dan bertahan hidup di masyarakat tanpa harus bekerja di jalanan.

Upaya Pemerintah dan Swasta dalam Mengatasi Masalah Anak Jalanan.Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Kota Surakarta

yaitu berupa penjaringan, identifikasi, home visit, dan pelatihan keterampilan. Program ini kurang optimal dikarenakan belum adanya fasilitas yang memadai. Anak jalanan yang terjaring razia kemudian didata dan diberi sosialisasi seadanya sebelum dikembalikan ke keluarganya atau dilepas kembali tanpa adanya monitoring dan pendampingan secara kontinyu. Kenyataan tersebut menjadikan

anak ini rentan untuk kembali ke jalan.Program dari Dinas Sosial ini hanya menyentuh sebagian kecil dari keseluruhan

jumlah anak jalanan yang ada. Tercatat pada tahun 2011, pihaknya berhasil menjaring dan membina 30 anak jalanan dari jumlah keseluruhan 154 anak sedangkan pada tahun 2012 tercatat ada 38 anak jalanan yang berhasil dibina dari keseluruhan jumlahnya yaitu 204.

Tahun 2011 Tahun 2012Gambar 1. Persentase pembinaan anak jalanan di Surakarta

Sumber: Data Dinsosnakertrans Kota Surakarta

Usaha penanggulangan anak jalanan ini juga telah dilakukan oleh berbagai yayasan swasta. Meskipun sudah ada usaha dari berbagai pihak yang peduli akan hal ini, namun usaha yang dilakukan dengan membangun rumah singgah anak jalanan juga belum optimal. Tercatat ada empat rumah singgah yang ada di Surakarta, yaitu Rumah Singgah Harapan Bangsa di Jajar, Rumah Singgah Panji di

i, Rumah Singgah Kusuma Bangsa di Jebres, dan Rumah Singgah Putra

Kesemua rumah singgah tersebut sudah tidak digunakan secara optimal. Sebagian sudah tidak lagi digunakan (tidak berfungsi), dan sebagian lainnya sudah

njadi ‘pondok boro’, yaitu gudang dan barak sewa bagi buruh pekerja dan pedagang yang mengadu nasib di Kota Surakarta.

19%

81%

Belum Terbina

18%

82%

Terbina Belum Terbina

4

tidak mencari nafkah di jalanan yaitu dengan memberikan bekal untuk dapat mencari nafkah di tempat lain. Maka dari itu, anak jalanan membutuhkan suatu program pembinaan dan pelatihan keterampilan yang komprehensif dan holistik

digunakan dalam bersaing dan bertahan hidup di masyarakat

Upaya Pemerintah dan Swasta dalam Mengatasi Masalah Anak Jalanan.Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh pihak Dinas Sosial Kota Surakarta

, dan pelatihan keterampilan. Program ini kurang optimal dikarenakan belum adanya fasilitas yang memadai. Anak jalanan yang terjaring razia kemudian didata dan diberi sosialisasi seadanya

dilepas kembali tanpa adanya monitoring dan pendampingan secara kontinyu. Kenyataan tersebut menjadikan

Program dari Dinas Sosial ini hanya menyentuh sebagian kecil dari keseluruhan Tercatat pada tahun 2011, pihaknya berhasil

menjaring dan membina 30 anak jalanan dari jumlah keseluruhan 154 anak sedangkan pada tahun 2012 tercatat ada 38 anak jalanan yang berhasil dibina dari

Persentase pembinaan anak jalanan di Surakarta

Usaha penanggulangan anak jalanan ini juga telah dilakukan oleh berbagai pihak yang peduli akan

hal ini, namun usaha yang dilakukan dengan membangun rumah singgah anak jalanan juga belum optimal. Tercatat ada empat rumah singgah yang ada di Surakarta, yaitu Rumah Singgah Harapan Bangsa di Jajar, Rumah Singgah Panji di

i, Rumah Singgah Kusuma Bangsa di Jebres, dan Rumah Singgah Putra

Kesemua rumah singgah tersebut sudah tidak digunakan secara optimal. Sebagian sudah tidak lagi digunakan (tidak berfungsi), dan sebagian lainnya sudah

, yaitu gudang dan barak sewa bagi buruh

Page 11: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

5

Rumah Kolong Langit Merupakan Pembaharuan Konsep Rumah SinggahRumah Kolong Langit merupakan wadah terpusat (center based) sebagai balai

pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan di Surakarta yang mengacu kepada konsep pembinaan holistic berbasis rehabilitasi (pendidikan, psikologis dan sosial) yang disusun berdasarkan sasaran rehabilitasi Qoleman (1988). Sehingga walaupun berwujud rumah, Rumah Kolong Langit bukanlah sekedar rumah singgah untuk anak jalanan melainkan tempat tinggal tetap mereka sebelum siap untuk berkarya di masyarakat.

Metode yang digunakan dalam Program Rumah Kolong Langit merupakan kolaborasi dari upaya penanggulangan yang pernah dilakukan oleh Dinas Sosial Kota Surakarta, program Rumah Singgah, dan pendekatan pembinaan berbasis rehabilitasiyang akan dilakukan secara komprehensif dan integratif.

Pihak-pihak yang Terlibat Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan dan pelaksanaan

program pembinaan serta pelatihan keterampilan terhadap anak binaan di Rumah Kolong Langit diantaranya Dinas Sosial, pihak swasta yang ditunjuk (bisa dari yayasan atau LSM) serta volunteer yang berasal dari instansi pendidikan ataupun masyarakat luas.

Sumber dana dalam pelaksanaan program Rumah Kolong Langit dapat diperoleh dari pihak-pihak berikut, yaitu pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Sosial, Organisasi Internasional seperti UNICEF dan UNESCO, Yayasan dan LSM peduli anak jalanan, organisasi keagamaan serta dari pihak donatur baik itu pribadi maupun instansi non pemerintah (NGO).

Langkah-langkah Perwujudan Program Rumah Kolong Langit1. Pihak-pihak pencetus dan pendukung program ini (penulis, pakar psikologi,

pemerhati anak jalanan, LSM, pengusaha, dunia pendidikan) mengadakan musyawarah untuk menghasilkan usulan yang akan diajukan kepada pemerintah.

2. Penyampaian dan negosiasi usulan program kepada pemerintah.3. Pelaksanaan rapat kerja bersama semua pihak yang terlibat, untuk

menghasilkan dan menetapkan agenda kerja dari program ini.4. Melakukan persiapan-persiapan yang mendukung pelaksanaan program ini,

termasuk fasilitasi dan pematangan program-program pembinaan5. Mensosialisasikan program ini kepada masyarakat6. Melakukan Program Rumah Kolong Langit 7. Melakukan evaluasi8. Pengembangan konsep Rumah Kolong Langit ini kearah yang lebih baik9. Mengulangi lagi dari langkah ketiga sampai kedelapan secara konsisten.

Page 12: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

6

KESIMPULAN

Konsep Rumah Kolong LangitDefinisi

Pengertian rumah merujuk kepada tempat untuk tinggal dan menetap,berlindung, tempat untuk bersitirahat, serta berkumpul bersama keluarga. Sedangkan kolong langit merupakan kata kiasan untuk anak jalanan yang biasanya tinggal di ruang-ruang terbuka, tempat tanpa atap untuk berteduh. Sehingga Rumah Kolong Langit merupakan rumah bagi anak-anak yang biasa hidup di jalanan. Tempat untuk tinggal, berlindung dan beristirahat bagi anak-anak jalanan.

StrategiRumah Kolong Langit menggunakan tiga pendekatan utama yakni; Pendekatan

Perlindungan, Pendekatan Pemberdayaan, dan Pendekatan Penghapusan, sebagai strategi dalam mengentaskan anak jalanan. 1. Pendekatan Perlindungan

Pendekatan perlindungan tersebut dilakukan berdasarkan pemenuhan atas kebutuhan dasar manusia yang terdapat dalam Teori Hirarki Kebutuhan Maslow. Kebutuhan-kebutuhan tersebut diantaranya; Kebutuhan Fisiologis, Kebutuhan akan Rasa Aman, Kebutuhan akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang, Kebutuhan akan Penghargaan, dan Kebutuhan akan Aktualisasi Diri (Koeswara, 1991). Rumah Kolong Langit akan direalisasikan dalam bentuk fasilitas fisik (bangunan atau rumah untuk tempat tinggal) dengan dua fungsi sekaligus yaitu fungsi fisiologis (untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia seperti makan, minum), dan fungsi psikologis yang terdapat pendekatan perlindungan di dalamnya (keamanan, kasih sayang dan penghargaan).

\

Gambar 2. Bagan pendekatan perlindungan anak jalanan Sumber: Ilustrasi penulis

2. Pendekatan PemberdayaanSelain sebagai tempat tinggal, Rumah Kolong Langit ini difungsikan sebagai

balai pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan di Surakarta yang mengacu kepada konsep pembinaan holistic berbasis rehabilitasi (pendidikan,

Page 13: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

7

psikologis dan sosial) yang disusun berdasarkan sasaran rehabilitasi Qoleman(1988).Berikut ini adalah bagan konsep Program Rumah Kolong Langit.

Gambar 2. Bagan proses pemberdayaan anak jalanan di Rumah Kolong Langit

Sumber: Ilustrasi pribadi

Gambar 3. Bagan pendekatan pemberdayaan anak jalanan Sumber: Ilustrasi penulis

3. Pendekatan PengentasanPengentasan yang dimaksud disini merupakan hasil atau dampak dari kedua

pendekatan sebelumnya dan merupakan tujuan utama dari Program Rumah Kolong Langit ini.

Alur Pembinaan di Rumah Kolong LangitAlur pembinaan terhadap anak jalanan pada Rumah Kolong Langit ini

meliputi empat tahapan, yaitu sebagai berikut.

Gambar 4. Skema alur pembinaan anak jalanan Sumber: Ilustrasi penulis

Page 14: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

8

Keterangan:1. Pendekatan

Upaya pendekatan terhadap anak jalanan calon binaan diperlukan supaya anak jalanan tertarik untuk mengikuti program pembinaan yang ada di Rumah Kolong Langit. Upaya pendekatan menggunakan prinsip memperoleh kesepakatan. Menurut Cialdini (1994) ada enam prinsip-prinsip dasar dalam memperoleh kesepakatan (Baron & Byrne, 2004). Namun dalam pembahasan ini terdapat empat prinsip yang dinilai representatif yaitu:

a. Pertemanan/ rasa suka: kita lebih bersedia memenuhi permintaan dari teman atau orang yang kita sukai daripada permintaan dari orang asing atau orang-orang yang tidak kita sukai

b. Timbal balik/ resiprositas: kita umumnya lebih bersedia memenuhi permintaan dari orang yang pernah menolong kita, dengan kata lain kita seakan membayar apa yang telah dilakukan orang terhadap kita

c. Validasi sosial: kita umumnya lebih bersedia memenuhi permintaan untuk melakukan tindakan yang juga dilakukan oleh orang lain. Kita ingin menjadi benar, dan salah satu caranya adalah dengan berpikir dan bertindak seperti orang lain

d. Kekuasaan: kita lebih bersedia memenuhi permintaan dari seseorang yang memiliki kekuasaan sah.

2. PenjaringanUpaya penjaringan dilakukan dengan cara mendata calon anak binaan. Hal ini

dilakukan sebagai follow up dari kegiatan sebelumnya. Pada kegiatan ini diadakan kesepakatan antara calon anak binaan dan Rumah Kolong Langit yang berisi kesediaan calon anak binaan dalam mengikuti seluruh rangkaian program pembinaan yang ada di Rumah Kolong Langit.3. Pemberdayaan

Upaya pemberdayaan utama yang ada di Rumah Kolong Langit berupa pembinaan (pendidikan, sosial dan psikologis) dan pelatihan keterampilan. kegiatan-kegiatan yang termasuk di dalam pembinaan holistic berbasis rehabilitasi di antaranya adalah

a. Pendidikan; kegiatan belajar mengajar, les akademik, kelas bahasa asing, kelas-kelas keterampilan (handycraft, otomotif, IT, desain visual, menjahit, tata boga, dll.)

b. Psikologis; kegiatan pengembangan softskill, konseling, kelas motivasic. Sosial; outbond, outingclass, ekstrakurikuler (olahraga dan kesenian), kelas

keriwausahaan, serta kegiatan keagamaan. Hasil yang diharapkan dari pembinaan dan pelatihan keterampilan anak jalanan pada Rumah Kolong Langit ini yaitu anak jalanan mampu memiliki bekal untuk berkarya dan bekerja dan tidak lagi mencari nafkah di jalanan. Sehingga dengan keberlangsungan program ini diharapkan mampu menjadi solusi pengentasan anak jalanan di Kota Surakarta.

Page 15: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

9

4. AktualisasiAktualisasi meliputi perwujudan segala hasil pembinaan yang telah didapat

oleh anak binaan selama rangkaian pembinaan di Rumah Kolong Langit. Aktualisasi dapat berupa pameran karya dan workshop keterampilan yang dimiliki oleh anak binaan. Sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat luas dan donatur.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2013. Percepatan Aksi Kota Layak Anak Kota Surakarta. Surakarta: Pemerintah Kota Surakarta.

Baron, R. A., & Byrne, D. 2004. Psikologi Sosial Edisi Kesepuluh Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Brink, Barbara. 1997. Guidelines For The Design Of Centres For Street Children, Architecture for Education Section. Paris : UNESCO Paris.

Koeswara, E. 1991. Teori-Teori Kepribadian Psikoanalisis, Behaviorisme, Humanistik. Bandung: Eresco.

Sobur, A. 2010. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.

Soedijar, Z.A. 1989. Profil Anak Jalanan Di DKI. Jakarta : Media Informatika.

Sudrajat, Tata. 1996. Anak Jalanan dan Masalah Sehari-hari sampai Kebijaksanaan. Bandung : Yayasan Akatiga.

Surakarta dalam Angka Tahun 2013 (Surakarta in figures 2013). Surakarta: Bappeda Surakarta.

Page 16: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG
Page 17: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG
Page 18: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG
Page 19: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG

LAMPIRAN 2

SUSUNAN ORGANISASI TIM KEGIATAN DAN PEMBAGIAN TUGAS

No Nama / NIM Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi Waktu

(jam/minggu)

Uraian

Tugas

1 Gigih Herry Purwoko/

I0211030 Arsitektur Arsitektur 3 jam/ minggu

Ketua

pelaksana

2 NugrainiAprilia/

G0111063 Psikologi Psikologi 3 jam/ minggu Anggota 1

3 DiahWahyuningsih/

G0112032 Psikologi Psikologi 3 jam/ minggu Anggota 2

Page 20: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL …pkm.uns.ac.id/repositori/Front/download/pkm-gt/2016/I0211030... · PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM “RUMAH KOLONG