Proposal Pre FS PLTMH Sesaot

2
SURVAI AWAL STUDI POTENSI PLTMH DI DESA SESAOT LOMBOK BARAT NTB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu energi terbarukan yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah penggunaan energi air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). PLTMH adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran (debit) dan ketinggian (head) tertentu. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik. Dalam beberapa kasus PLTMH juga dapat dijadikan alasan untuk melestarikan lingkungan, minimal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) sumber air ditengah menggebu-gebunya pembalakan hutan dan pembukaan kawasan perkebunan yang tidak ramah lingkungan. 1.2 Maksud dan Tujuan Kegiatan studi potensi ini adalah kegiatan awal sebagai kajian umum atau penjajakan awal untuk pengumpulan atau mendapatkan data dan informasi tentang kemungkinan suatu aliran sungai Jangkok yang terletak pada LS 8,5565 0 dan BT 116.2325 0 dapat dikembangkan atau dimanfaatkan menjadi suatu potensi pembangkit energi listrik tenaga air skala mikro/Mini (PLTMH/PLTM). II. Survei Awal Studi Potensi Pegumpulan Data Teknis 2.1 Pengumpulan Bahan Referensi dasar terdiri dari : a. Peta ini bisa didapatkan di Badan Koordinasi Survai dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal). b. Peta Geologi. Pengamatan geologi permukaan yang meliputi struktur tanah dan jenis tanah dilakukan untuk mengetahui kondisi awal di lokasi bendung, kolam penenang dan bangunan pembangkit. Peta geologi diperoleh dari DirektoratGeologi dan Tata Lingkungan c. Data Debit Aliran Data ini bisa didapatkan di Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan/Pengelolaan Sumber Daya Air. 2.2 Pemilihan Lokasi Potensial. a. Pemilihan menggunakan Peta Topografi.

description

Proposal Pre FS

Transcript of Proposal Pre FS PLTMH Sesaot

  • SURVAI AWAL STUDI POTENSI PLTMH DI DESA SESAOT LOMBOK BARAT NTB

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Salah satu energi terbarukan yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah penggunaan

    energi air sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). PLTMH adalah istilah yang

    digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang menggunakan energi air. Kondisi air yang bisa

    dimanfaatkan sebagai sumber daya (resources) penghasil listrik adalah memiliki kapasitas aliran (debit)

    dan ketinggian (head) tertentu. Semakin besar kapasitas aliran maupun ketinggiannya dari instalasi

    maka semakin besar energi yang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

    Dalam beberapa kasus PLTMH juga dapat dijadikan alasan untuk melestarikan lingkungan,

    minimal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) sumber air ditengah menggebu-gebunya

    pembalakan hutan dan pembukaan kawasan perkebunan yang tidak ramah lingkungan.

    1.2 Maksud dan Tujuan

    Kegiatan studi potensi ini adalah kegiatan awal sebagai kajian umum atau penjajakan awal

    untuk pengumpulan atau mendapatkan data dan informasi tentang kemungkinan suatu aliran sungai

    Jangkok yang terletak pada LS 8,55650 dan BT 116.23250 dapat dikembangkan atau dimanfaatkan

    menjadi suatu potensi pembangkit energi listrik tenaga air skala mikro/Mini (PLTMH/PLTM).

    II. Survei Awal Studi Potensi

    Pegumpulan Data Teknis

    2.1 Pengumpulan Bahan Referensi dasar terdiri dari :

    a. Peta ini bisa didapatkan di Badan Koordinasi Survai dan Pemetaan Nasional

    (Bakosurtanal).

    b. Peta Geologi.

    Pengamatan geologi permukaan yang meliputi struktur tanah dan jenis tanah dilakukan

    untuk mengetahui kondisi awal di lokasi bendung, kolam penenang dan bangunan

    pembangkit. Peta geologi diperoleh dari DirektoratGeologi dan Tata Lingkungan

    c. Data Debit Aliran

    Data ini bisa didapatkan di Dinas Pekerjaan Umum/Pengairan/Pengelolaan Sumber

    Daya Air.

    2.2 Pemilihan Lokasi Potensial.

    a. Pemilihan menggunakan Peta Topografi.

  • Peta topografi ini digunakan untuk mengetahui daerah tangkapan air

    b. Pemilihan dengan Pertimbangan Kemiringan Sungai/Saluran dan Debit Sungai/Saluran.

    2.3 Pengumpulan Data dan Informasi Kelayakan Teknis Lokasi

    a. Pengukuran , survai proyek di lokasi dimulai dari intake sampai dengan tailrace.

    b. Pengukuran aliran dengan metode hidrometri.

    c. Pengukuran dengan menggunakan peralatan global positioning system (GPS).

    III. Hasil dari survai awal studi potensi PLTMH

    Survei awal potensi ini akan menghasilkan luaran (output) sebagai berikut :

    1. Menentukan data kondisi awal lokasi bendungan, saluran pembawa, kolam penenang dan

    bangunan rumah pembangkit (power house).

    2. Mengetahui debit aliran sungai berdasarkan data historis 10 tahun sebelumnya.

    3. Menggambarkan luas daerah tangkapan air (catchment area).

    4. Menentukan jalur dan kemiringan saluran pembawa.

    5. Menentukan posisi, panjang pipa pesat (penstock) dari intake sampai tailrace.

    6. Mengetahui debit aliran sungai saat ini berdasarkan pengukuran.

    7. Menentukan tinggi jatuh (head) efektif untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi air.