Proposal Penelitian LS 2
-
Upload
agus-budiyanto -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Proposal Penelitian LS 2
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 1/16
A. Judul
“PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMPRODUKSI
TEKS BAHASA INGGRIS ”
B. Pendahuluan
Dalam Standar Isi (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006), tujuan pembelajaran Bahasa
Inggris adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang membuat peserta
didik mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain,
mengungkapkan gagasan dan perasaan dan memahami beragam nuansa makna
2. Membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan budaya tersebut, membuat
keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif pada dirinya
(Depdiknas, 2006)
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka jelas perlu diterapkan berbagai pendekatan yang
bertujuan menumbuhkan kemampuan berpikir analitis serta berkomunikasi untuk
memecahkan masalah sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu,
pembelajaran Bahasa Inggris harus dilaksanakan dengan menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan masalah
yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya sehari – hari.
Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris yang
dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep gramatika
saja. Peserta didik kurang dipajankan kepada pengalaman berbahasa secara utuh.
Akibatnya, keterampilan memecahkan masalah di kalangan peserta didik tidak dapat
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 1
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 2/16
berkembang sesuai dengan harapan. Selain itu banyak peserta didik yang bersikap negatif
terhadap pelajaran bahasa Inggris. Peserta didik menganggap pelajaran bahasa Inggris
sebagai momok yang sulit untuk dipelajari apalagi untuk dikuasai dan ini berlangsung
turun temurun kepada generasi di bawahnya. Akhirnya, peserta didik tidak berani untuk
mempelajari pelajaran bahasa Inggris, sehingga membuat hasil belajarnya menjadi buruk.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu dirancang pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris,
sehingga mampu menumbuhkembangkan keterampilan memecahkan masalah disatu pihak
dan pemahaman konsep peserta didik di pihak lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada pembelajaran Bahasa Inggris yaitu:
1 pembelajaran Bahasa harus disajikan secara menarik,
2 dirancang secara gradual mulai dari konsep yang mudah ke konsep yang lebih
sulit dari tempat yang dekat ke tempat yang lebih jauh, dari masalah kongkrit
ke masalah abstrak dengan contoh sehari-hari agar persyaratanprior
knowledge pada konstruktivisme dipenuhi,
3 memanfaatkan multi media,
4 melibatkan peserta didik secara aktif selama pembelajaran sehingga
menyeimbangkan antara proses dan content,
5 merangsang rasa ingin tahu untuk mencari dan belajar sendiri,
6 menekankan pada pengertian dan bukan ingatan atau hafalan,
7 harus terpadu, melibatkan seluruh keterampilan berbahasa,
8 bentuk asesmen disesuaikan dengan bahan ajar dan lebih berorientasi pada
proses.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 4 ayat 3, menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai suatu
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 2
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 3/16
proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,
dan pada pasal 4 ayat 4, dinyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi
keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam
proses pembelajaran. Disamping itu PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik.
Oleh karena itu peranan guru lebih bertindak sebagai mediator, fasilitator, dan motivator.
Pembelajaran yang dirancang tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolahnya,
sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan kontekstual, artinya menyentuh langsung
dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran berbasis
masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah adalah alternatif model
pembelajaran inovatif yang dikembangkan berlandaskan paradigma konstruktivistik.
Esensi dari model pembelajaran tersebut adalah adanya reorientasi pembelajaran dari
semula berpusat pada pengajar menjadi berpusat pada peserta didik. Model pembelajaran
berbasis masalah memberikan peluang pemberdayaan potensi berpikir peserta didik dalam
aktivitas-aktivitas pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam konteks
kehidupan dunia nyata yang kompleks.
Berpijak pada permasalahan tersebut di atas, melalui kegiatan Lesson Study berbasis
MGMP di Gugus 3 SMP Kabupaten Bandung, peneliti bersama guru – guru bahasa
Inggris di lingkungan Gugus 03 SMP Kabupaten Bandung berupaya mencari solusi serta
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 3
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 4/16
mengurai permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran bahasa Inggris untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memproduksi teks.
C. Perumusan Masalah
Masalah yang ingin penulis kaji melalui penelitian ini ialah: “sejauh manakah penerapan
model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam memproduksi teks bahasa inggris?”
Pokok permasalahan tersebut lebih dapat diperinci ke dalam pertanyaan penelitian sebagai
berikut:
1 Apakah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris?
2 Apakah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
3 Apakah Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan
pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris?
4 Bagaimana pendapat peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Bahasa
Inggris Berbasis Masalah?
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini penulis laksanakan di Gugus 03 SMP Kabupaten Bandung dengan tujuan
untuk mengidentifikasi:
1 Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris melalui
penerapan model pembelajaran berbasis masalah;
2 Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran Bahasa
Inggris melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah;
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 4
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 5/16
3 Meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris
melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah; dan
4 Mengetahui pendapat siswa terhadap penerapan model pembelajaran Bahasa
Inggris berbasis masalah.
E. Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk :
1. Kontribusi Teoritis
Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan, dengan tema
yang sama akan tetapi dengan metode dan teknik analisa yang lain, sehingga dapat
dilakukan proses verifikasi demi kemajuan ilmu pengetahuan.
2. Kontribusi Praktis
a. Pemerintah Daerah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk
menentukan kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas guru
bahasa Inggris, sehingga dapat dihasilkan peserta didik-peserta didik yang
berprestasi dan berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia.
b. Kepala Sekolah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menentukan
kebijakan baru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik
dengan menyediakan fasilitas belajar bahasa Inggris di sekolah.
c. Guru, sebagai ujung tombak proses pembelajaran, dapat menggunakan
hasil penelitian ini untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penulis
mengenai model pembelajaran berbasis masalah sehingga dapat digunakan
untuk meningkatkan mutu proses dan mutu hasil belajar peserta didik sesuai
kondisi sekolahnya masing - masing.
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 5
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 6/16
F. Landasan Teori
1. Kompetensi Komunikatif
Kompetensi Wacana hanya dapat diperoleh jika peserta didik memperoleh kompetensi
pendukungnya seperti Linguistic Competence (kompetensi linguistik) Kompetensi Tindak
tutur dalam bahasa lisan atau kompetensi retorika dalam bahasa tulis (keduanya tercakup
dalam Actional Competence), Sociocultural Competence, dan Strategic Competence.
Setiap kompetensi diatas merupakan sub komponen darideclarative knowledge
(pengetahuan tentang seluk beluk bahasa) yang sangat membantu dalam mengidentifikasi
apa saja yang perlu dicakup oleh sebuah program pendidikan bahasa.
Discourse Competence atau kompetensi wacana lebih mengacu pada prosedur untuk
memobilisasi seluruh declarative knowledge dalam konteks komunikasi yang nyata untuk
menciptakan makna sesuai konteks kommunikasinya. Kemampuan ini biasa disebut
procedural knowledge.
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 6
Discourse
Linguistic Actional
Strategic
Socio-cultural
Competence
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 7/16
Diagram diatas menunjukan bahwa kompetensi utama yang dituju oleh pendidikan bahasa
adalah Discourse Compentece atau Kompetensi Wacana.
2. Bentuk - Bentuk Teks untuk Tingkat SMP
Tujuan utama belajar bahasa Inggris adalah kompetensi berkomunikasi atau kompetensi
wacana, yaitu kemampuan memahami dan menghasilkan berbagai teks baik lisan muapun
tertulis sesuai dengan teingkat perkembangan peserta didik. Pemahaman dan penciptaan
berbagai jenis teks menjadi focus pembelajaran. Seperti yang tercantum dalam Standar Isi
bentuk teks untuk tingkat SMP ini meliputi bentuk deskriptif, prosedur, recount, naratif,
dan report. Pembagian jenis teks kedalam kelas sebagai berikut:
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Dialog transactional dan
Interpersonal
Dialog transactional dan
Interpersonal
Dialog transactional dan
Interpersonal
Deskriptif Descriptif Naratif
Prosedur Recount Report
Naratif Prosedur
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Pembelajaran Berbasis Masalah dalam bahasa inggrisnya diistilahkan Problem-based
learning (PBL) adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memajankan peserta didik
kepada masalah-masalah praktis dengan struktur rumpang (tidak sempurna) melalui
stimulus dalam belajar. PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1)
belajar dimulai dengan suatu permasalahan, (2) memastikan bahwa permasalahan yang
diberikan berhubungan dengan dunianyata pembelajar, (3) mengorganisasikan pelajaran
di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu, (4) memberikan tanggung jawab
sepenuhnya kepada peserta didik dalam mengalami secara langsung proses belajar
mereka sendiri, (5) menggunakan kelompok kecil, dan (6) menuntut peserta didik
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 7
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 8/16
untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau
kinerja (performance).
Proses pembelajaran dengan pendekatan problem-based learning dijalankan dengan 8
langkah, yaitu:
a. Menemukan masalah. Pembelajar diberikan masalah berstruktur ill-defined
yang diangkat dari konteks kehidupan sehari-hari. Pernyataa
permasalahan diungkapkan dengan kalimat-kalimat yang pendek dan
memberikan sedikit fakta-fakta di seputar konteks permasalahan.
Pernyataan permasalahan diupayakan memberikan peluang pada peserta
didik untuk melakukan penyelidikan. Peserta didik menggunakan
kecerdasan inter dan intra-personal untuk saling memahami dan saling
berbagi pengetahuan antar anggota kelompok terkait dengan
permasalahan yang dikaji.
b. Mendefinisikan masalah. Peserta didik mendefinisikan masalah
menggunakan kalimatnya sendiri. Permasalahan dinyatakan dengan
parameter yang jelas. Peserta didik membuat beberapa definisi sebagai
informasi awal yang perlu disediakan. Pada langkah ini, peserta didik
melibatkan kecerdasan intra-personal dan kemampuan awal yang dimiliki
dalam memahami dan mendefinisikan masalah.
c. Mengumpulkan fakta-fakta. Peserta didik membuka kembali pengalaman
yang sudah diperolehnya dan pengetahuan awaluntuk mengumpulkan
fakta-fakta. Peserta didik melibatkan kecerdasan majemuk yang dimiliki
untuk mencari informasi yang berhubungan dengan permasalahan. Pada
tahap ini, peserta didik mengorganisasikan informasi-informasi dengan
menggunakan istilah “apa yang diketahui (know)”, “apa yang dibutuhkan
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 8
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 9/16
(need to know)”, dan “apa yang dilakukan (need to do)” untu
menganalisis permasalahan dan fakta-fakta yang berhubungan dengan
permasalahan.
d. Menyusun dugaan sementara. Peserta didik menyusun jawaban-jawaban
sementara terhadap permasalahan dengan melibatkan kecerdasan logic-
mathematical. Peserta didik juga melibatkan kecerdasan interpersonal yang
dimilikinya untuk mengungkapkan apa yang dipikirkannya, membuat
hubungan-hubungan, jawaban dugaannya, dan penalaran mereka dengan
langkah-langkah yang logis.
e. Menyelidiki. Peserta didik melakukan penyelidikan terhadap data-data dan
informasi yang diperolehnya berorientasi pada permasalahan. Peserta
didik melibatkan kecerdasan majemuk yang dimilikinya dalam
memahami dan memaknai informasi dan fakta-fakta yang ditemukannya.
Guru membuat struktur belajar yang memungkinkan peserta didik dapat
menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan memahami (multiple
ways of knowing and understanding) dunia mereka.
f. Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan. Peserta didik
menyempurnakan kembali perumusan masalah dengan merefleksikannya
melalui gambaran nyata yang mereka pahami. Peserta didik melibatkan
kecerdasan verbal-linguistic memperbaiki pernyataan rumusan masalah
sedapat mungkin menggunakan kata yang lebih tepat. Perumusan ulang
permasalahan lebih memfokuskan penyelidikan, dan menunjukkan secara
jelas fakta-fakta dan informasi yang perlu dicari, serta memberikan tujuan
yang jelas dalam menganalisis data.
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 9
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 10/16
g. Menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan secara kolaboratif.
Peserta didik berkolaborasi mendiskusikan data dan informasi yang
relevan dengan permasalahan. Setiap anggota kelompok secara
kolaboratif mulai bergelut untuk mendiskusikan permasalahan dari
berbagai sudut pandang. Pada tahap ini proses pemecahan masalah berada
pada tahap menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan yang dihasilkan
dengan berkolaborasi. Kolaborasi menjadi mediasi u
menghimpun sejumlah alternatif pemecahan masalah yang
menghasilkan alternatif yang lebih baik ketimbang dilakukan secara
individual.
h. Menguji solusi permasalahan. Peserta didik menguji alternatif pemecahan
yang sesuai dengan permasalahan aktual melalui diskusi secara
komprehensip antar anggota kelompok untuk memperoleh hasil pemecahan
terbaik. Peserta didik menggunakan kecerdasan majemuk untuk menguji
alternatif pemecahan masalah dengan membuat sketsa, menulis, debat,
membuat plot untuk mengungkapkan ide-ide yang dimilikinya dalam
menguji alternatif pemecahan.
(Fogarty, 1997)
Guru membentuk kelompok-kelompok peserta didik yang jumlah anggotanya 4-5 orang.
Masing-masing kelompok mengumpulkan fakta-fakta dari permasalahan,
merepresentasi masalah, merumuskan model-model matematis u
penyelesaiannya, dan melakukan pengujian dengan perhitungan, dan menyajikan hasilnya
di depan kelas.
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 10
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 11/16
Guru berperan sebagai pembimbing dan menstimulasi peserta didik berpikir untuk
memecahkan masalah. Sebagai fasilitator, guru melatih kemampuan peserta didik
berpikir secara metakognisi.
Penilaian pembelajaran dengan problem-based learning dilakukan dengan authentic
assesment. O’Malley dan Pierce (1996) mendefinisikan authentic assesment sebagai
bentuk penilaian di kelas yang mencerminkan proses belajar, hasil belajar, motivasi, dan
sikap terhadap kegiatan pembelajaran yang relevan.
Self-assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap
usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai
(standard) oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar (Griffin dan Nix, 1991).
Peer-assessment adalah penilaian di mana peserta didik berdiskusi untuk memberikan
penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya
sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya (Griffin dan Nix, 1991).
Proses penilaian pembelajaran pemecahan masalah mencakup penilaian proses dan
produk, bertolak dari langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan problem-based
learning oleh Fogarty (1997), koheren dengan langkah-langkah penilaian autentik
pembelajaran kontekstual menurut Johnson (2002) serta tahap- tahap pemecahan masalah
menurut Dewey, Polya dan Krulik dalam Carson (2007).
G. Metodologi Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian kualitatif diskriptif. Pen
berusaha mendeskripsi fenomena dalam keadaan yang seadanya (natural setting ).
Fenomena yang dimaksud adalah situasi pembelajaran yang dilaksanakan guru di
kelas. Situasi pembelajaran akan ditinjau dari 4 aspek yaitu 1) aktivitas belajar peserta
didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris, 2) keterampilan berpikir kritis peserta didik
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 11
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 12/16
pada mata pelajaran Bahasa Inggris, 3) pemahaman konsep peserta didik pada mata
pelajaran Bahasa Inggris, dan 4) pendapat peserta didik terhadap penerapan model
pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Masalah.
1. Metode Pengumpulan Data
Data bersifat kualitatif, yaitu berupa hasil deskripsi Silabus dan Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), deskripsi kegiatan pembelajaran di kelas, jawaban kuesioner
dan hasil diskusi kelompok. Data berturut-turut dikumpulkan melalui pengumpulan
contoh silabus dan RPP yang digunakan guru untuk pembelajaran di kelas, perekaman
video pembelajaran di kelas, pengisian kuesioner dan pelaksanaan kegiatan diskusi
kelompok fokus.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian ini berupa: (i) Dokumen silabus dan RPP; (ii) Perangkat
perekaman video pembelajaran di kelas; (iii) F o r m a t O b s e r v a s i ( i v ) Kuesioner
untuk peserta didik; (v) Diskusi kelompok (peneliti dan guru bahasa Inggris).
3. Metode Analisis Data
Berbagai data yang dikumpulkan melalui metode dan instrumen di atas akan di
analisis khususnya yang terkait dengan pendekatan berbasis genre. Untuk masing-
masing metode dan instrumen akan dianalisis menjadi: (i) Deskripsi silabus dan
RPP; (ii) Deskripsi kegiatan pembelajaran di kelas; (iii) Rangkuman jawaban
kuesioner; (iv) deskripsi masalah dan kebutuhan hasil diskusi kelompok fokus.
Selanjutnya dari hasil masing-masing analisis data di atas akan dirangkum dan
disintesakan menjadi identifikasi masalah dan kebutuhan yang meliputi 4
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 12
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 13/16
H. Jadwal Penelitian
Penelitian ini akan memakan waktu 3 bulan, dengan jadwal sebagai berikut :
No Deskripsi Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Judul Penelitian 2 Pembuatan Instrumen
Penelitian 3 Pengujian Instrumen
Penelitian 4 Pengumpulan Data 5 Pengolahan Data 6 Ringkasan Eksekutif 7 Seminar Hasil Penelitian 8 Penulisan Laporan Penelitian 9 Penggandaan Laporan
Penelitian
I. PERSONALIA PENELITIAN
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 13
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 14/16
1. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Muhammad Handi Gunawan, M.Pd
b. Golongan Pangkat/NIP : 197301132009121002
c. Jabatan Fungsional : Dosen
d. Jabatan Struktural : -
e. Fakultas/Program Studi :
f. Perguruan Tinggi :
g. Bidang Keahlian :
h. Waktu untuk Penelitian ini : 5 Bulan
2. Anggota Peneliti
a. Nama Lengkap : Agus Budiyanto, S.Pd
b. Golongan Pangkat/NIP : 197008312000121001
c. Jabatan Fungsional : Guru
d. Bidang Studi : Bahasa Inggris
e. Unit Kerja : SMP Negeri 3 Soreang
J. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 14
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 15/16
K. DAFTAR PUSTAKA
Proposal Penelitian LS MGMP 2011 15
8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2
http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 16/16