Proposal Penelitian LS 2

16
A. Judul “PENERAPAN  PEMBELAJ ARAN  BERBASIS  MASALAH   UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMPRODUKSI TEKS BAHASA INGGRIS  B. Pendahuluan Dalam Standar Isi (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006), tujuan pembelajaran Bahasa Inggris adalah sebagai berikut: 1. Memper siapk an peserta didik untu k mencapai kompe tensi yang memb uat peserta didik mampu mer efleksi pen gal ama nny a sendir i dan pen gal ama n ora ng lai n, mengungkapkan gagasan dan perasaan dan memahami beragam nuansa makna 2. Memban tu pes erta did ik mengen al dir iny a, bud aya nya dan bud aya ora ng lai n, berpar tisip asi dalam masya rakat yang mengguna kan buda ya terseb ut, membu at keputusan  yang  bertanggung  jawab  pada  tingkat  pribadi  dan  sosial  dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif pada dirinya (Depdiknas, 2006) Untuk mencapai tujuan tersebut, maka jelas perlu diterapkan berbagai pendekatan yang bertujuan  menumbuhkan  kemampuan  berpikir  analitis  serta  berkomunikasi  untuk memecahkan masalah sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu, pembelajaran Bahasa Inggris harus dilaksanakan dengan menekankan pada pemberian penga laman belaja r secara langsung melalui peng gunaa n dan penge mbang an masal ah yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya sehari – hari. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris yang dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep gramatika saja.  Peserta  didik  kurang  dipajankan  kepada  pengalaman  berbahasa  secara  utuh. Aki bat nya , ket erampil an memecah kan mas ala h di kal ang an pes erta did ik tid ak dap at Proposal Penelitian LS MGMP 2011  1

Transcript of Proposal Penelitian LS 2

Page 1: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 1/16

A. Judul

“PENERAPAN   PEMBELAJARAN   BERBASIS   MASALAH     UNTUK 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK DALAM MEMPRODUKSI

TEKS BAHASA INGGRIS  ”

B. Pendahuluan

Dalam Standar Isi (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006), tujuan pembelajaran Bahasa

Inggris adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang membuat peserta

didik mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain,

mengungkapkan gagasan dan perasaan dan memahami beragam nuansa makna

2. Membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya dan budaya orang lain,

berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan budaya tersebut, membuat

keputusan   yang   bertanggung   jawab   pada   tingkat   pribadi   dan   sosial   dan

menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imajinatif pada dirinya

(Depdiknas, 2006)

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka jelas perlu diterapkan berbagai pendekatan yang

bertujuan   menumbuhkan   kemampuan   berpikir   analitis   serta   berkomunikasi   untuk 

memecahkan masalah sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu,

pembelajaran Bahasa Inggris harus dilaksanakan dengan menekankan pada pemberian

pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan masalah

yang dihadapi peserta didik dalam kehidupannya sehari – hari.

Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran Bahasa Inggris yang

dilakukan lebih dominan kepada aspek pengetahuan dan pemahaman konsep gramatika

saja.  Peserta  didik  kurang  dipajankan   kepada  pengalaman  berbahasa  secara   utuh.

Akibatnya, keterampilan memecahkan masalah di kalangan peserta didik tidak dapat

Proposal Penelitian LS MGMP 2011  1

Page 2: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 2/16

berkembang sesuai dengan harapan. Selain itu banyak peserta didik yang bersikap negatif 

terhadap pelajaran bahasa Inggris. Peserta didik menganggap pelajaran bahasa Inggris

sebagai momok yang sulit untuk dipelajari apalagi untuk dikuasai dan ini berlangsung

turun temurun kepada generasi di bawahnya. Akhirnya, peserta didik tidak berani untuk 

mempelajari pelajaran bahasa Inggris, sehingga membuat hasil belajarnya menjadi buruk.

Berkaitan   dengan   hal   tersebut,   maka   perlu   dirancang   pembelajaran   yang   dapat

meningkatkan keterlibatan  peserta didik dalam proses pembelajaran Bahasa Inggris,

sehingga mampu menumbuhkembangkan keterampilan memecahkan masalah disatu pihak 

dan pemahaman konsep peserta didik di pihak lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan

pada pembelajaran Bahasa Inggris yaitu:

1 pembelajaran Bahasa harus disajikan secara menarik,

2 dirancang secara gradual mulai dari konsep yang mudah ke konsep yang lebih

sulit  dari tempat yang dekat ke tempat yang lebih jauh, dari masalah kongkrit

ke   masalah   abstrak   dengan   contoh   sehari-hari   agar   persyaratanprior 

knowledge pada konstruktivisme dipenuhi,

3 memanfaatkan multi media,

4 melibatkan   peserta   didik   secara   aktif   selama   pembelajaran   sehingga

menyeimbangkan antara proses dan content,

5 merangsang rasa ingin tahu untuk mencari dan belajar sendiri,

6 menekankan pada pengertian dan bukan ingatan atau hafalan,

7 harus terpadu, melibatkan seluruh keterampilan berbahasa,

8 bentuk asesmen disesuaikan dengan bahan ajar dan lebih berorientasi pada

proses.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 4 ayat 3, menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan sebagai suatu

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 2

Page 3: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 3/16

proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat,

dan pada pasal 4 ayat 4, dinyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberi

keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam

proses pembelajaran. Disamping itu PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, pada pasal 19 mengamanatkan bahwa proses pembelajaran pada satuan

pendidikan  diselenggarakan  secara   interaktif,  inspiratif,   menyenangkan,  menantang,

memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup

bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan

fisik serta psikologis peserta didik.

Oleh karena itu peranan guru lebih bertindak sebagai mediator, fasilitator, dan motivator.

Pembelajaran yang dirancang tersebut disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolahnya,

sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan kontekstual, artinya menyentuh langsung

dalam kehidupan nyata sehari-hari.

Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model pembelajaran berbasis

masalah (problem based learning). Pembelajaran berbasis masalah adalah alternatif model

pembelajaran  inovatif  yang  dikembangkan  berlandaskan  paradigma  konstruktivistik.

Esensi dari model pembelajaran tersebut adalah adanya reorientasi pembelajaran dari

semula berpusat pada pengajar menjadi berpusat pada peserta didik. Model pembelajaran

berbasis masalah memberikan peluang pemberdayaan potensi berpikir peserta didik dalam

aktivitas-aktivitas  pemecahan  masalah  dan  pengambilan  keputusan  dalam  konteks

kehidupan dunia nyata yang kompleks.

Berpijak pada permasalahan tersebut di atas, melalui kegiatan Lesson Study berbasis

MGMP di Gugus 3 SMP Kabupaten Bandung, peneliti bersama guru – guru bahasa

Inggris di lingkungan Gugus 03 SMP Kabupaten Bandung berupaya mencari solusi serta

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 3

Page 4: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 4/16

mengurai permasalahan yang dialami dalam proses pembelajaran bahasa Inggris untuk 

meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memproduksi teks.

C. Perumusan Masalah

Masalah yang ingin penulis kaji melalui penelitian ini ialah: “sejauh manakah penerapan

model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan  kemampuan peserta didik 

dalam memproduksi teks bahasa inggris?”

Pokok permasalahan tersebut lebih dapat diperinci ke dalam pertanyaan penelitian sebagai

berikut:

1 Apakah  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan

aktivitas belajar peserta didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris?

2 Apakah  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris?

3 Apakah  Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat meningkatkan

pemahaman konsep peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Inggris?

4 Bagaimana pendapat peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Bahasa

Inggris Berbasis Masalah?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini penulis laksanakan di Gugus 03 SMP Kabupaten Bandung dengan tujuan

untuk mengidentifikasi:

1 Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Inggris melalui

penerapan model pembelajaran berbasis masalah;

2 Meningkatkan  keterampilan  berpikir  kritis  siswa  pada  pembelajaran  Bahasa

Inggris melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah;

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 4

Page 5: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 5/16

3 Meningkatkan  pemahaman  konsep  siswa  pada  pembelajaran  Bahasa  Inggris

melalui penerapan model pembelajaran berbasis masalah; dan

4 Mengetahui pendapat siswa terhadap  penerapan model pembelajaran Bahasa

Inggris berbasis masalah.

E. Manfaat Penelitian.

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk :

1. Kontribusi Teoritis

Dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk penelitian lanjutan, dengan tema

yang sama akan tetapi dengan metode dan teknik analisa yang lain, sehingga dapat

dilakukan proses verifikasi demi kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Kontribusi Praktis

a. Pemerintah   Daerah,   dapat   menggunakan   hasil   penelitian   ini   untuk 

menentukan kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas guru

bahasa Inggris, sehingga dapat dihasilkan peserta didik-peserta didik yang

berprestasi dan berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia.

b. Kepala Sekolah, dapat menggunakan hasil penelitian ini untuk menentukan

kebijakan baru dalam rangka meningkatkan prestasi belajar peserta didik 

dengan menyediakan fasilitas belajar bahasa Inggris di sekolah.

c. Guru, sebagai ujung tombak proses pembelajaran, dapat menggunakan

hasil penelitian ini untuk memperluas wawasan dan pengetahuan penulis

mengenai model pembelajaran berbasis masalah sehingga dapat digunakan

untuk meningkatkan mutu proses dan mutu hasil belajar peserta didik sesuai

kondisi sekolahnya masing - masing.

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 5

Page 6: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 6/16

F. Landasan Teori

1. Kompetensi Komunikatif 

Kompetensi Wacana hanya dapat diperoleh jika peserta didik memperoleh kompetensi

pendukungnya seperti Linguistic Competence (kompetensi linguistik) Kompetensi Tindak 

tutur dalam bahasa lisan atau kompetensi retorika dalam bahasa tulis (keduanya tercakup

dalam Actional Competence), Sociocultural Competence, dan Strategic Competence. 

Setiap   kompetensi   diatas   merupakan   sub   komponen   darideclarative   knowledge

(pengetahuan tentang seluk beluk bahasa) yang sangat membantu dalam mengidentifikasi

apa saja yang perlu dicakup oleh sebuah program pendidikan bahasa.

Discourse Competence atau kompetensi wacana lebih mengacu pada prosedur untuk 

memobilisasi seluruh declarative knowledge dalam konteks komunikasi yang nyata untuk 

menciptakan makna sesuai konteks kommunikasinya. Kemampuan ini biasa disebut

procedural knowledge. 

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 6

Discourse

Linguistic Actional

Strategic

Socio-cultural

Competence

Page 7: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 7/16

Diagram diatas menunjukan bahwa kompetensi utama yang dituju oleh pendidikan bahasa

adalah Discourse Compentece atau Kompetensi Wacana.

2. Bentuk - Bentuk Teks untuk Tingkat SMP

Tujuan utama belajar bahasa Inggris adalah kompetensi berkomunikasi atau kompetensi

wacana, yaitu kemampuan memahami dan menghasilkan berbagai teks baik lisan muapun

tertulis sesuai dengan teingkat perkembangan peserta didik. Pemahaman dan penciptaan

berbagai jenis teks menjadi focus pembelajaran. Seperti yang tercantum dalam Standar Isi

bentuk teks untuk tingkat SMP ini meliputi bentuk deskriptif, prosedur, recount, naratif,

dan report. Pembagian jenis teks kedalam kelas sebagai berikut:

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Dialog   transactional   dan

Interpersonal

Dialog   transactional   dan

Interpersonal

Dialog   transactional   dan

Interpersonal

Deskriptif Descriptif Naratif  

Prosedur Recount Report

Naratif Prosedur   

3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran Berbasis Masalah dalam bahasa inggrisnya diistilahkan Problem-based

learning (PBL)   adalah suatu pendekatan pembelajaran yang memajankan peserta didik 

kepada masalah-masalah praktis dengan struktur rumpang (tidak sempurna) melalui

stimulus dalam belajar. PBL memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: (1)

belajar dimulai dengan suatu permasalahan, (2) memastikan bahwa permasalahan yang

diberikan berhubungan dengan dunianyata pembelajar, (3) mengorganisasikan pelajaran

di seputar permasalahan, bukan di seputar disiplin ilmu, (4) memberikan  tanggung  jawab

sepenuhnya  kepada  peserta didik  dalam  mengalami  secara langsung  proses  belajar 

mereka  sendiri,  (5)  menggunakan  kelompok  kecil,  dan  (6) menuntut peserta didik 

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 7

Page 8: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 8/16

untuk mendemonstrasikan apa yang telah mereka pelajari dalam bentuk produk atau

kinerja (performance).

Proses pembelajaran dengan pendekatan problem-based learning dijalankan dengan 8

langkah, yaitu:

a. Menemukan masalah.  Pembelajar diberikan masalah berstruktur ill-defined

yang  diangkat  dari       konteks  kehidupan     sehari-hari.     Pernyataa

permasalahan  diungkapkan dengan  kalimat-kalimat  yang  pendek  dan

memberikan   sedikit   fakta-fakta   di   seputar konteks permasalahan.

Pernyataan permasalahan  diupayakan memberikan peluang pada peserta

didik   untuk   melakukan   penyelidikan.   Peserta   didik   menggunakan

kecerdasan inter dan intra-personal  untuk  saling  memahami  dan  saling

berbagi     pengetahuan     antar     anggota  kelompok  terkait  dengan

permasalahan yang dikaji.

b. Mendefinisikan   masalah.   Peserta   didik   mendefinisikan   masalah

menggunakan kalimatnya   sendiri.   Permasalahan   dinyatakan   dengan

parameter  yang  jelas.  Peserta didik membuat  beberapa definisi sebagai

informasi awal yang perlu disediakan. Pada langkah ini, peserta didik 

melibatkan kecerdasan intra-personal dan kemampuan awal yang dimiliki

dalam memahami dan mendefinisikan masalah.

c. Mengumpulkan fakta-fakta. Peserta didik membuka kembali pengalaman

yang sudah diperolehnya dan pengetahuan awaluntuk   mengumpulkan

fakta-fakta. Peserta didik melibatkan kecerdasan majemuk yang dimiliki

untuk mencari informasi yang berhubungan dengan   permasalahan. Pada

tahap ini, peserta didik mengorganisasikan informasi-informasi dengan

menggunakan istilah “apa yang diketahui (know)”, “apa yang dibutuhkan

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 8

Page 9: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 9/16

(need   to   know)”,   dan   “apa   yang   dilakukan   (need   to   do)”   untu

menganalisis  permasalahan  dan fakta-fakta  yang berhubungan dengan

permasalahan.

d. Menyusun  dugaan  sementara.  Peserta didik  menyusun jawaban-jawaban

sementara terhadap permasalahan dengan melibatkan kecerdasan logic-

mathematical. Peserta didik juga melibatkan kecerdasan  interpersonal yang

dimilikinya  untuk  mengungkapkan  apa   yang  dipikirkannya,  membuat

hubungan-hubungan, jawaban dugaannya, dan penalaran mereka dengan

langkah-langkah yang logis.

e. Menyelidiki. Peserta didik melakukan penyelidikan terhadap data-data dan

informasi yang   diperolehnya  berorientasi  pada  permasalahan.  Peserta

didik     melibatkan     kecerdasan  majemuk  yang     dimilikinya  dalam

memahami dan memaknai informasi dan fakta-fakta yang ditemukannya.

Guru membuat struktur belajar yang memungkinkan peserta didik dapat

menggunakan berbagai cara untuk mengetahui dan memahami (multiple

ways of knowing and understanding) dunia mereka.

f. Menyempurnakan permasalahan yang telah didefinisikan. Peserta didik 

menyempurnakan kembali perumusan masalah dengan merefleksikannya

melalui gambaran  nyata yang mereka pahami. Peserta didik melibatkan

kecerdasan verbal-linguistic memperbaiki pernyataan rumusan masalah

sedapat mungkin menggunakan kata yang lebih tepat. Perumusan ulang

permasalahan lebih memfokuskan penyelidikan, dan menunjukkan secara

jelas fakta-fakta dan informasi  yang perlu dicari, serta memberikan tujuan

yang jelas dalam menganalisis data.

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 9

Page 10: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 10/16

g. Menyimpulkan   alternatif-alternatif    pemecahan   secara   kolaboratif.

Peserta didik berkolaborasi mendiskusikan   data   dan   informasi   yang

relevan   dengan   permasalahan. Setiap     anggota     kelompok     secara

kolaboratif   mulai   bergelut   untuk   mendiskusikan permasalahan dari

berbagai sudut  pandang. Pada tahap ini proses pemecahan masalah berada

pada tahap menyimpulkan alternatif-alternatif pemecahan yang dihasilkan

dengan  berkolaborasi.       Kolaborasi       menjadi       mediasi     u

menghimpun       sejumlah       alternatif  pemecahan  masalah  yang

menghasilkan  alternatif  yang  lebih   baik  ketimbang  dilakukan  secara

individual.

h. Menguji solusi permasalahan. Peserta didik  menguji alternatif pemecahan

yang   sesuai   dengan   permasalahan   aktual   melalui   diskusi   secara

komprehensip antar anggota kelompok untuk memperoleh hasil pemecahan

terbaik. Peserta didik menggunakan kecerdasan majemuk untuk  menguji

alternatif pemecahan  masalah dengan  membuat  sketsa,  menulis,  debat,

membuat plot untuk mengungkapkan ide-ide yang   dimilikinya dalam

menguji alternatif pemecahan.

(Fogarty, 1997)

Guru membentuk kelompok-kelompok peserta didik yang jumlah anggotanya  4-5 orang.

Masing-masing     kelompok     mengumpulkan     fakta-fakta     dari  permasalahan,

merepresentasi     masalah,       merumuskan     model-model       matematis     u

penyelesaiannya, dan melakukan pengujian dengan perhitungan, dan menyajikan hasilnya

di depan kelas.

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 10

Page 11: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 11/16

Guru  berperan  sebagai  pembimbing  dan  menstimulasi  peserta didik  berpikir  untuk 

memecahkan   masalah.   Sebagai   fasilitator,   guru melatih kemampuan peserta didik 

berpikir secara metakognisi.

Penilaian  pembelajaran  dengan  problem-based  learning  dilakukan  dengan  authentic

assesment.  O’Malley  dan  Pierce  (1996)  mendefinisikan  authentic  assesment  sebagai

bentuk penilaian di kelas yang mencerminkan proses belajar, hasil belajar, motivasi, dan

sikap  terhadap kegiatan pembelajaran  yang  relevan.

Self-assessment adalah penilaian yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri terhadap

usaha-usahanya   dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai

(standard) oleh peserta didik itu sendiri dalam belajar (Griffin dan Nix, 1991).

Peer-assessment adalah penilaian di mana peserta didik berdiskusi untuk memberikan

penilaian  terhadap  upaya  dan  hasil  penyelesaian  tugas-tugas  yang  telah  dilakukannya

sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya (Griffin dan Nix, 1991).

Proses  penilaian  pembelajaran  pemecahan  masalah   mencakup  penilaian  proses  dan

produk,  bertolak dari langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan problem-based

learning  oleh  Fogarty   (1997),  koheren  dengan  langkah-langkah  penilaian  autentik 

pembelajaran kontekstual menurut Johnson (2002) serta tahap- tahap pemecahan masalah

menurut Dewey, Polya dan Krulik dalam Carson (2007).

G. Metodologi Penelitian

Penelitian   ini    tergolong    dalam    jenis    penelitian    kualitatif    diskriptif. Pen

berusaha   mendeskripsi   fenomena   dalam  keadaan   yang   seadanya (natural  setting ).

Fenomena   yang   dimaksud   adalah  situasi   pembelajaran  yang dilaksanakan guru di

kelas. Situasi pembelajaran akan ditinjau dari 4 aspek yaitu 1) aktivitas belajar peserta

didik dalam pembelajaran Bahasa Inggris, 2) keterampilan berpikir kritis peserta didik 

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 11

Page 12: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 12/16

pada mata pelajaran Bahasa Inggris, 3) pemahaman konsep peserta didik pada mata

pelajaran Bahasa Inggris, dan 4) pendapat peserta didik terhadap penerapan model

pembelajaran Bahasa Inggris Berbasis Masalah.

1. Metode Pengumpulan Data

Data bersifat kualitatif, yaitu berupa hasil deskripsi Silabus dan Rancangan Pelaksanaan

Pembelajaran  (RPP),  deskripsi  kegiatan  pembelajaran  di  kelas, jawaban   kuesioner 

dan   hasil   diskusi   kelompok.   Data   berturut-turut dikumpulkan melalui pengumpulan

contoh silabus dan RPP yang digunakan guru untuk pembelajaran di kelas, perekaman

video    pembelajaran di kelas, pengisian kuesioner dan pelaksanaan kegiatan diskusi

kelompok fokus.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen  penelitian  ini  berupa:  (i)  Dokumen  silabus  dan  RPP;  (ii) Perangkat

perekaman video pembelajaran di kelas; (iii) F o r m a t O b s e r v a s i ( i v ) Kuesioner 

untuk peserta didik; (v) Diskusi kelompok (peneliti dan guru bahasa Inggris).

3. Metode Analisis Data

Berbagai data yang dikumpulkan melalui metode dan instrumen di atas akan di

analisis khususnya   yang   terkait   dengan   pendekatan   berbasis genre.  Untuk  masing-

masing metode dan instrumen akan dianalisis   menjadi:   (i)   Deskripsi   silabus    dan

RPP;    (ii)    Deskripsi    kegiatan pembelajaran di kelas; (iii) Rangkuman jawaban

kuesioner; (iv) deskripsi masalah   dan   kebutuhan   hasil   diskusi   kelompok   fokus.

Selanjutnya    dari    hasil  masing-masing analisis data di atas akan dirangkum dan

disintesakan menjadi identifikasi   masalah   dan   kebutuhan   yang   meliputi   4   

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 12

Page 13: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 13/16

H. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan memakan waktu 3 bulan, dengan jadwal sebagai berikut :

No Deskripsi Kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan Judul Penelitian  2 Pembuatan Instrumen

Penelitian  3 Pengujian Instrumen

Penelitian  4 Pengumpulan Data  5 Pengolahan Data  6 Ringkasan Eksekutif   7 Seminar Hasil Penelitian  8 Penulisan Laporan Penelitian  9 Penggandaan Laporan

Penelitian  

I. PERSONALIA PENELITIAN

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 13

Page 14: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 14/16

1. Ketua Peneliti

a. Nama Lengkap : Muhammad Handi Gunawan, M.Pd

b. Golongan Pangkat/NIP : 197301132009121002

c. Jabatan Fungsional : Dosen

d. Jabatan Struktural : -

e. Fakultas/Program Studi :

f. Perguruan Tinggi :

g. Bidang Keahlian :

h. Waktu untuk Penelitian ini : 5 Bulan

2. Anggota Peneliti

a. Nama Lengkap : Agus Budiyanto, S.Pd

b. Golongan Pangkat/NIP : 197008312000121001

c. Jabatan Fungsional : Guru

d. Bidang Studi : Bahasa Inggris

e. Unit Kerja : SMP Negeri 3 Soreang

J. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 14

Page 15: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 15/16

K. DAFTAR PUSTAKA

Proposal Penelitian LS MGMP 2011 15

Page 16: Proposal Penelitian LS 2

8/7/2019 Proposal Penelitian LS 2

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-penelitian-ls-2 16/16