PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi...

22
PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA PENGARUH PEMBELAJARAN CONCTRUCTIVE CONTROVERSY (CC) DAN MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN HIGHER ORDER THINKING SKILS (HOTS) DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS MAHASISWA BIOLOGI Peneliti Utama : Zakiah Fithah Aini, M.Pd Anggota : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA 2013 PENDIDIKAN

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi...

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

PROPOSAL PENELITIAN

DIPA LP2M UNINDRA

PENGARUH PEMBELAJARAN CONCTRUCTIVE CONTROVERSY (CC)

DAN MODIFIED FREE INQUIRY (MFI) TERHADAP PRESTASI

BELAJAR DAN HIGHER ORDER THINKING SKILS (HOTS)

DITINJAU DARI KEMAMPUAN ANALISIS

MAHASISWA BIOLOGI

Peneliti Utama :

Zakiah Fithah A’ini, M.Pd

Anggota :

Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

JAKARTA

2013

PENDIDIKAN

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa
Page 3: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

iv

DAFTAR ISI

HAL

Halaman Pengesahan Proposal Penelitian ....................................................... ii

Daftar Isi........................................................................................................... iii

Daftar Lampiran ............................................................................................... iv

A. Judul Penelitian ........................................................................................... 1

B. Bidang Ilmu ................................................................................................. 1

C. Latar belakang ............................................................................................. 1

D. Perumusan Masalah..................................................................................... 4

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 4

1.1. Pembelajaran Constructive Controversy …………………………… 4

1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry ................................................... 5

1.3. Kemampuan Analisis ........................................................................... 6

1.4. Prestasi Belajar ..................................................................................... 7

1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS) ................................................ 8

F. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 8

G. Kontribusi Penelitian ................................................................................... 9

H. Metode Penelitian ........................................................................................ 9

1.1. Metode....................................................................... .......................... 9

1.2 Desain Penelitian................................................................................. .. 10

1.3. Variabel Penelitian.............................................................................. 10

1.4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 10

1.5. Teknik Analisis Data........................................................................... 10

I. Jadwal Penelitian......................................................................................... 11

J. Biaya Penelitian.......................................................................................... 11

K. Daftar Pustaka............................................................................................ 12

L. Lampiran-Lampiran ..................................................................................... 13

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

iv

DAFTAR LAMPIRAN

1. SAP Mata Kuliah Kimia Dasar 2 ................................................. …….13

2. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Analisis ........................................... 14

3. Soal Prestasi ..........................................................................................15

4. Kisi-Kisi Tes Higher Order Thinking Skill ...........................................16

5. Daftar Riwayat Ketua Peneliti ..............................................................17

6. .. Daftar Riwayat Anggota peneliti ..................................................... ...18`

7. Daftar Nilai UAS Kimia Dasar .............................................................19

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

1

A. JUDUL PENELITIAN

Pengaruh Pembelajaran Conctructive Controversy (CC) dan Modified Free

Inquiry (MFI) terhadap Prestasi Belajar dan Higher Order Thinking Skils

(HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi

B. BIDANG ILMU

Pendidikan

C. LATAR BELAKANG

Masih rendahnya partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran

berdampak pada rendahnya hasil belajar mahasiswa khususnya mata kuliah

kimia dasar. Prestasi belajar mahasiswa untuk mata kuliah kimia dasar di

Program Studi Pendidikan Biologi belum memuaskan, masih ada 30%

mahasiswa yang mendapat nilai UAS Kimia Dasar I di bawah 70 (terlampir).

Berdasarkan hasil analisis wawancara dengan mahasiswa, belum tercapainya

hasil belajar kimia mahasiswa yang memuaskan kemungkinan disebabkan

karena hal-hal berikut: (1) Metode diskusi informasi masih dominan dalam

kegiatan belajar-mengajar sehingga menimbulkan kejenuhan pada mahasiswa.

(2) Mahasiswa merasa kurang diikutsertakan dalam partisipasi proses belajar

mengajar. (3) Kurang dioptimalkannya penggunaan laboratorium dan media

pembelajaran. (4) Aktivitas mahasiswa seperti oral activities yaitu

mengemukakan pendapat, menjawab pertanyaan dan mendebat pernyataan

masih belum muncul selama proses KBM. (5) Dosen belum sepenuhnya

memperhatikan faktor internal mahasiswa sehingga metode yang digunakan

kadang tidak sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Hal ini membawa

konsekuensi kepada dosen untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya

karena proses belajar mengajar dan hasil belajar mahasiswa sebagian besar

ditentukan oleh dosen sebagai fasilitatornya.

Kimia adalah ilmu yang mengkaji suatu materi dan perubahannya.

Unsur dan senyawa adalah zat yang mengalami perubahan kimia.

Karakterisasi zat dapat dilakukan dengan mengetahui sifat fisik yang dapat

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

2

kita amati dan sifat kimia yang hanya ditunjukkan melalui perubahan kimia.

Sesuai dengan karakteristik ilmu kimia tersebut, Nobert J. Pienta et.al (2005:

11) dalam bukunya “Chemists’ Guide to Effective Teaching” mengungkapkan

bahwa ilmu kimia dapat disampaikan dengan memadukan cooperative

learning dan laboratory work untuk mendiskusikan konsep kimia dan

membuktikan fakta (things in science) menggunakan inkuiri ilmiah (scientific

inquiry). Dengan menggabungkan kedua metode tersebut diharapkan

mahasiswa dapat memperoleh pemahaman ilmu kimia lebih dalam (deeper

understanding).

Alexander Smith dalam Nobert J. Pienta et.al (2005: 40)

mengungkapan bahwa ilmu sains termasuk kimia sering menggunakan formal

thinking skill termasuk kemampuan menganalisis. Selain itu hasil penelitian

Zhou Qing et.al (2010: 4) mengungkapkan bahwa belajar kimia membutuhkan

kemampuan analisis. Kemampuan analisis diartikan sebagai kemampuan

mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya

diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya

untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi

atau opini (Facione, 2011: 4). Kemampuan analisis sangat mempengaruhi

pembentukan sistem konseptual mahasiswa. Pembelajaran dengan

mengutamakan kemampuan analisis mampu mendukung tercapainya prestasi

belajar yang lebih tinggi. Kemampuan analisis sangat dibutuhkan pada materi

kimia dasar 2, misalnya mengidentifikasi setiap reaksi pada senyawa

makromolekul dan mikromolekul, menginterpretasi data hasil eksperimen,

dan menghubungkan data dengan teori.

Materi kimia dasar 2 yang tercantum dalam SAP mencakup struktur

dan reaksi biokimia pada makromolekul (karbohidrat, lipid, protein) dan

mikromolekul (vitamin dan mineral). Seluruh materi kimia dasar 2 dapat

dikuasai dengan maksimal jika mahasiswa berperan aktif dalam proses

pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

3

Berdasarkan kajian karakteristik materi dan faktor internal

mahasiswa yang mencakup kemampuan analisis maka diperlukan penerapan

metode pembelajaran yang tepat sehingga proses pembelajaran berjalan

efektif dan efisien. Metode yang cocok untuk diterapkan pada materi kimia

dasar 2 adalah Constructive Controversy (CC) dan Modified Free Inquiry

(MFI). Kedua metode tersebut merupakan metode pembelajaran yang sesuai

diterapkan pada mata kuliah kimia karena berbasis inquiry.

Pembelajaran menggunakan Modified Free Inquiry (MFI) memberi

kebebasan kepada mahasiswa untuk memecahkan masalah, mengumpulkan

data, menganalisis data sampai menarik kesimpulan. Tugas utama dosen

adalah memilih masalah yang perlu dilontarkan kepada kelas dan

menyediakan sumber belajar bagi mahasiswa dalam rangka pemecahan

masalah. Sama halnya dengan metode Constructive Controversy (CC) yang

disarankan untuk diterapkan dalam pembelajaran kimia. Mats Daniel dan Asa

Cajander (2010) menyebutkan bahwa Constructive Controversy adalah salah

satu metode pembelajaran kolaboratif yang mengembangkan kemampuan

berpikir mahasiswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, perlu adanya penelitian

mengenai pengaruh penerapan pembelajaran kimia menggunakan metode MFI

dan CC pada materi kimia dasar 2 terhadap prestasi belajar dan keterampilan

berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skill)/ HOTS mahasiswa.

Manfaat jangka pendek yang dapat diperoleh jika penelitian ini dilakukan

adalah mahasiswa menjadi active leaner sehingga prestasi belajar mahasiswa

memuaskan sedangkan manfaat jangka panjang jika mahasiswa terbiasa

menempatkan dirinya sebagai active leaner maka mahasiswa dapat

mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual,

kecerdasan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

4

D. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Constructive Controversy dan

Modified Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?

2. Apakah terdapat pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap

prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?

3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran Constructive Controversy

dan Modified Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa

terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa?

E. TINJAUAN PUSTAKA

1.1. Pembelajaran Constructive Controversy

Menurut Tjosvold (1983: 2) dalam catatannya secara eksperimen

mendemonstrasikan bahwa Constructive Controversy dapat berkontribusi

untuk membuat keputusan berdasarkan diskusi dari ide-ide yang berbeda yang

bersifat membangun (konstruktif). Menurut Berlyne (1963) dalam Tjosvold

(1983: 2) menyebutkan bahwa Controversy mampu menumbuhkan sifat

keingintahuan (curiosity) yang pada akhirnya mendorong mahasiswa untuk

bereksplorasi karena adanya perbedaan ide, menggunakan pikiran terbuka,

dan mengintegrasi ide-ide dan pikirannya sehingga menghasilkan kognisi

yang berkualitas tinggi dan menerima penyelesaian.

Marcketti, Sara B (2007) menyarankan teknik untuk mendukung

pembelajaran yang optimal melalui Constructive Controversy. Pembelajaran

akan optimal ketika mahasiswa difokuskan pada suatu materi, dimotivasi

dengan tantangan dan kesempatan belajar berkualitas dan ketika mahasiswa

dikonsentrasikan dalam atmosfer belajar yang menyenangkan. Adapun sintaks

pembelajaran Constructive Controversy disajikan pada tabel 1.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

5

Tabel 1. Tahapan Pembelajaran Constructive Controversy

Tahapan Kegiatan

Tahap 1:

Penyajian masalah

Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran

kemudian mahasiswa diminta mencari sendiri

konsep materi yang sedang dipelajari melalui

analisis masalah.

Tahap 2:

Diskusi kelompok melalui

laboratory work

Mahasiswa secara berkelompok memecahkan

masalah dengan berdiskusi.

Mahasiswa mengeksplorasi beberapa sumber,

mengkaji teori, prinsip dan hukum.

Mendayagunakan segala alat dan bahan di

laboratorium (berekperimen) untuk

mendapatkan data dan informasi guna

memecahkan masalah.

Tahap 3

Mengkomunikasikan hasil

diskusi

Setiap kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya.

Tahap 4

Controversy

(berdiskusi, berargumen, dan

berdebat sehingga diperoleh

kesimpulan)

Antar kelompok berdebat mempertahankan hasil

diskusi kelompok. Titik utama dari kontroversi

adalah ketidaksamaan pendapat antara anggota

atau kelompok.

Tahap 5

Mengintegrasi perbedaan

pendapat dan evaluasi

proses pemecahan masalah

Mahasiswa mengintegrasi perbedaan ide, opini,

informasi dan teori kedalam satu kesepakatan

yang berkualitas dan disetujui bersama. Dosen

membantu mahasiswa melakukan pemantapan

terhadap hasil diskusi mereka.

1.2. Pembelajaran Modified Free Inquiry

Menurut Sund dan Trowbridge (1973) dalam Jacinta Agbarachi

Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor (2011: 192) pada Modified Free Inquiry

dosen memberikan permasalahan atau problem kemudian peserta didik

diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan,

eksplorasi, dan prosedur penelitian. Metode ini pada prinsipnya hampir sama

dengan metode inkuiri bebas, tetapi dosen yang menyiapkan masalah

sedangkan mahasiswa diundang untuk memecahkan masalah tersebut melalui

pengamatan, eksplorasi, atau melalui prosedur penelitian untuk memperoleh

jawabannya.

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

6

Mahasiswa merencanakan garis besar prosedur penelitian atau

membuat langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah sedangkan dosen

hanya menyiapkan masalah dan menyediakan bahan–bahan dan alat yang

diperlukan mahasiswa untuk memecahkan masalah tersebut. Dosen

merupakan nara sumber (resource person) yang tugasnya hanya memberi

bantuan yang diperlukan untuk menjamin bahwa mahasiswanya tidak frustasi

atau gagal. Adapun langkah-langkah kegiatan inkuiri bebas termodifikasi

digambarkan pada tabel 2.

Tabel 2. Tahapan Kegiatan Inkuiri Bebas Termodifikasi

Tahapan Kegiatan

Tahap 1:

Penyajian masalah

Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran

kemudian memberikan masalah/ garis besar

prosedur penelitian untuk menemukan konsep

dengan diskusi kelompok.

Tahap 2:

Membuat hipotesis

Mahasiswa dalam kelompok aktif berdiskusi

untuk memecahkan masalah dengan melakukan

Mahasiswa merumuskan hipotesis dan

merancang eksperimennya.

Tahap 3

Melakukan penyelidikan

Mahasiswa melakukan eksperimen, melakukan

pengamatan, mengambil dan mencatat data, dan

berdiskusi dan menyimpulkan hasil eksperimen.

Tahap 4

Menyajikan hasil karya dan

mengkomunikasikannya

Setiap kelompok mempresentasikan hasil

eksperimennya dan menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya.

Tahap 5

Membuat Kesimpulan

Menyimpulkan hasil praktikum yang dikaji

dengan teori, prinsip, dan hukum-hulum yang

relevan.

1.3. Kemampuan Analisis

Facione (2011: 4) dalam jurnalnya “Critical thinking: What It is and

Why It Counts” menyatakan bahwa keterampilan berpikir analisis yang

merupakan bagian dari kemampuan berpikir kritis sangat disarankan untuk

dikembangkan dalam memahamkan konsep-konsep. Analisis adalah

mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata yang diharapkan dan terpercaya

diantara pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk lain dari perwakilannya

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

7

untuk mengungkapkan keyakinan, penilaian, pengalaman, alasan, informasi

atau opini. Komponen-komponen dari kemampuan analisis mencakup

menginterpretasi informasi dan ide, mengidentifikasi pernyataan dan

informasi yang disajikan, membangun hipotesis, dan menguraikan hubungan

dari kalimat atau bagian-bagian suatu konsep untuk memberikan keputusan.

1.4. Prestasi Belajar

Kegiatan yang paling penting dalam dunia pendidikan adalah proses

kegiatan belajar-mengajar. Beberapa ahli telah menyusun definisi belajar,

yang perumusannya berbeda-beda antara lain: (1) Winkel (2007:162)

mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar

atau kemampuan seseorang mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajarnya

sesuai dengan bobot yang dicapainya. (2) Nana Sudjana (2009: 22)

mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki

mahasiswa setelah ia menerima pengamalan belajarnya. (3) Alvin W. Howard

dalam Slameto (2010: 32) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah

keterampilan dan kebiasaan; pengetahuan dan pengertian; sikap dan cita-cita.

Prestasi belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan dalam

kurikulum. Prestasi merupakan penguasaan pengetahuan, ketrampilan

terhadap mata pelajaran sebagai hasil usaha yang telah dilaksanakan menurut

batas kemampuan dari pelaksana usaha tersebut.

Dari beberapa pendapat ahli diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan

usaha untuk mendapat ilmu pengetahuan yaitu berupa penguasaan

pengetahuan, sikap, keterampilan terhadap mata pelajaran yang dibuktikan

melalui hasil tes. Penilaian dilakukan secara menyeluruh yaitu mencakup

semua aspek kompetensi yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor.

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

8

1.5. Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Beberapa konsep yang relevan dengan proses berpikir tingkat tinggi

(higher order thinking) didasarkan pada tiga asumsi berpikir dan belajar.

Pertama, tingkatan berpikir tidak dapat dipisahkan dari tingkatan belajar,

proses berpikir memiliki keterkaitan, komponen dan tingkatan yang banyak.

Kedua, berpikir tidak dapat dipelajari tanpa isi dari materi teoritis. Ketiga,

higher order thinking mencakup proses berpikir yang beragam yang

diaplikasikan kedalam masalah yang kompleks. Konsep umum dari higher

order thinking sebagai berikut yaitu: (1) Kreativitas. (2) Problem Solving, dan

(3) Creativity (King FJ et.al., 2004: 14).

Assessmen yang valid untuk mengukur higher order thinking skills

mensyaratkan bahwa mahasiswa tidak familiar dengan pertanyaan yang

diberikan dan mahasiswa harus memiliki kemampuan awal yang cukup untuk

menggunakan keterampilan berpikir tingkat tingginya dalam menjawab

pertanyaan. Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1)

menghubungkan informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan

masalah, 2) memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan

alur berpikir deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan

3) merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Dalam

penelitian ini penilaian aspek Higher Order Thinking Skill dengan

memberikan soal bentuk essay.

F. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya:

1. Pengaruh pembelajaran kimia dengan menggunakan metode pembelajaran

kimia dengan menggunakan metode Constructive Controversy dan Modified

Free Inquiry terhadap prestasi belajar dan HOTS mahasiswa.

2. Pengaruh kemampuan analisis tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar dan

HOTS mahasiswa.

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

9

3. Interaksi antara metode pembelajaran Constructive Controversy dan Modified

Free Inquiry dengan kemampuan analisis mahasiswa terhadap prestasi belajar

dan HOTS mahasiswa.

G. KONTRIBUSI PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah penelitian mengenai penerapan pembelajaran Constructive

Controversy dan Modified Free Inquiry.

b. Masukan dan bahan pertimbangan untuk penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan bagi dosen/guru untuk menerapkan pembelajaran

Constructive Controversy dan Modified Free Inquiry.

b. Memberikan masukan bagi mahasiswa bahwa pencapaian hasil belajar

yang baik memerlukan peran aktif mahasiswa.

H. METODE PENELITIAN

1.1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan dua kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen pertama diberi

perlakuan dengan metode pembelajaran CC, sedangkan kelompok kedua

diberi perlakuan dengan metode pembelajaran MFI. Setelah mahasiswa

selesai melakukan pembelajaran dilakukan penilaian prestasi dan

pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

1.2 Desain faktorial penelitian ini ditunjukkan pada tabel 3.

Tabel 3. Desain Faktorial 2 X 2

Metode Pembelajaran

CC (A1) MFI (A2)

Kemampuan Analisis Tinggi (B1) A1B1 A2B1

Kemampuan Analisis Rendah (B2) A1B2 A2B2

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

10

Keterangan :

A1 B1 C1 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang

diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS.

A1 B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang

diberi perlakuan metode pembelajaran CC terhadap prestasi dan HOTS.

A2B2C1 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis tinggi yang

diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS.

A2B2C2 : Kelompok mahasiswa dengan kemampuan analisis rendah yang

diberi perlakuan metode pembelajaran MFI terhadap prestasi dan HOTS.

1.3 Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini sebagai variabel bebas yaitu metode pembelajaran dan

kemampuan analisis. Variabel terikat terdiri dari prestasi belajar dan

keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS).

1.4 Teknik Pengumpulan Data

Adapun sumber data penelitian ini disusun relevan dengan variabel penelitian

dan metode pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan

data prestasi belajar ranah kognitif, kemampuan analisis, dan higher order

thinking skills (HOTS) berupa tes. Sedangkan untuk mengukur prestasi ranah

afektif mahasiswa menggunakan angket dan prestasi ranah psikomotor

menggunakan lembar observasi yang dilengkapi rubrik penilaian.

1.5 Teknik Analisis Data Penelitian

a. Uji prasyarat mencakup uji Normalitas dan uji homogenitas.

b. Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan Multivariate Analysis

of Variance (Manova) karena variable terikat (dependent) yang mencakup

prestasi dan HOTS diuji secara bersamaan.

Page 15: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

11

I. JADWAL PENELITIAN

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 - Januari 2014.

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara bertahap. Adapun tahap-tahap

pelaksanaannya sebagai berikut :

Tabel 3. Tahapan Penelitian

Kegiatan Bulan

Sep Okt Nov Des Jan Feb

Penyusunan proposal

Permohonan ijin

Pembuatan dan uji coba instrumen

Pengambilan data

penelitian

Penyusunan laporan

J. BIAYA PENELITIAN

PERINCIAN PENGELUARAN UANG JUMLAH (Rp)

1. Gaji dan Upah (@ 2 org) Rp 600.000,00

2. Bahan Kimia dan Alat Laboratorium Habis Pakai (Material

Penelitian)

Rp 600.000,00

3. Biaya Transportasi Rp 500.000,00

4. Biaya Pengeluaran Lain-lain, meliputi

• Biaya Dokumentasi

• Pembuatan Laporan Print Out + CD

• Fotokopi Instrumen Penelitian untuk Soal Prestasi dan

HOTS

• Fotokopi Instrumen Uji Coba untuk Soal Prestasi dan

HOTS

Rp 600.000,00

JUMLAH Rp 2.300.000,00

Page 16: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

12

K. DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2003. Standar Kompetensi Kurikulum 2004. Jakarta: Direktorat

Pendidikan Menengah Umum Depdiknas.

Facione, Peter A. 2011. Critical Thinking: What It Is and Why It Counts.

California: California Academic Press.

Jacinta Agbarachi Opara dan Nkasiobi Silas Oguzor. 2011. Inquiry Instructional

Method and The School Science Curriculum. Current Research Journal of

Social Science (3): 188-189. ISSN: 2041-3246. Federal College of Education

Nigeria: Maxwell Scientific Organization.

King, FJ, Goodson Ludwika, and Rohani Faranak. 2004. Higher Order Thinking

Skill. http://www. Cala. Fsu. Edu. Diakses tanggal 20 September 2013.

Marcketti, Sara B. 2007. Optimal Learning. College Students Journal Publisher:

Project Inovation Alabama. ISSN: 0146-3934. Volume 41 Isuue: 4. Diakses

tanggal 28 September 2013.

Nana Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

National Committee on Science Education Standards and Assessment. 2001.

National Science Education Standards. USA. National Research Council.

ISBN: 0-309-54885-X, http://www. nap.edu. Diakses tanggal 24 September

2013.

Pienta, Nobert J, Copper, Melanie M, and Greenbowe, Thomas J. 2005. Chemists’

Guide Effective Teaching. USA: Pearson Prentice Hill.

Tjosvold Dean. 1983. Learning to Make Decisions Through Constructive

Controversy. Canada: American Educational Research Assosiation.

Winkel. 2007. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Zhou Qing, Guo Jing and Wang Yan. 2010. Promoting Preservise Teachers’ Critical

Thinking Skills By Inquiry-Based Chemical Experiment. Procedia Social

and Behavioral Science. www. sciencedirect.com. Diakses Tanggal 3

Oktober 2013.

Page 17: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

13

SAP MATA KULIAH KIMIA DASAR II

Program Studi/ Smt : Pendidikan Biologi

SKS : 3

Dosen Terkait : Rosa Dewi Pratiwi, M.Pd dan Zakiah F.A’ini, M.Pd.

Deskripsi Mata Kuliah Kimia karbon (pendahuluan, atom C dengan 4 tangan, beserta gugus fungsi), K, L, P, M, & V.

Pert.

Ke-

Materi Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Penilaian

1 Pendahuluan Ilmu Kimia Menjelaskan perbedaan perubahan

Fisika dan Kimia

Mengetahui dan memahami istilah-

istilah dalam ilmu kimia

Lisan (direct)

2 Kimia Anorganik Dasar

(Stoikiometri)

Dapat menghitung molaritas, molalitas,

% massa, % volume dari larutan

Latihan Soal

3,4 Kimia Karbon Menjelaskan dan memahami seluk

beluk kimia karbon

Latihan Soal

5 Pendahuluan Ilmu Kimia, Kimia

Anorganik Dasar dan Kimia

Karbon (Praktikum)

Mampu bekerja dengan alat-alat Lab

Dapat melakukan pemisahan campuran

Memahami teori kimia karbon

Report Pract

6 Kimia Anorganik Dasar (Ikatan

Kimia)

Dapat membuat struktur ikatan kimia

dari rumus kimia

Latihan Soal

7 Kimia Anorganik Dasar (Atom,

konfigurasi elektron &

hibridisasi)

Menjelaskan teori-teori atom

Memahami konfigurasi elektron

Mengetahui hibridisasi

Tugas Mandiri

UTS 30%

1 Kimia Organik 1 (Alkana,

Alkena, Alkuna)

Mengetahui rumus dasar Alkana

Mengetahui rumus dasar Alkena

Mengetahui rumus dasar Alkuna

Memahami isomer

Latihan Soal

2 Kimia Organik 1 (Alkana,

haloalkana, sikloalkana, isomer)

Menjelaskan Alkana

Mahir membuat rumus struktur

Latihan Soal

3 Kimia Organik 1 (Alkena,

alkadiena, alkatriena, isomer cis-

trans)

Menjelaskan Alkena

Mahir membuat rumus struktur

Latihan Soal

4 Kimia Organik 1 (Alkuna,

alkadiuna, alkatriuna)

Menjelaskan Alkuna

Mahir membuat rumus struktur

Latihan Soal

5 Kimia Organik 1 (Alkanol,

Benzena)

Memahami alkanol

Memahami benzena

Latihan Soal

6 Kimia Organik 1 (Praktikum) Turunan Alkana/alkanol

Ikatan Benzena

Report Pract

7 Kimia Organik 1 (Ujian

Praktikum) & Kimia Lingkungan

Melihat kompetensi dan keahlian

mahasiswa/i

Melihat potensi mahasiswa/i

Tugas Mandiri

UAS 50%

Page 18: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

14

Lampiran 2

KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN ANALISIS

Definisi Komponen Indikator

(Facione, 2011: 4) Analisis adalah

mengidentifikasi hubungan-hubungan nyata

yang diharapkan dan terpercaya diantara

pernyataan, konsep, deskripsi, atau bentuk

lain dari perwakilannya untuk

mengungkapkan keyakinan, penilaian,

pengalaman, alasan, informasi atau opini.

Interpret information and ideas.

Menginterpretasi informasi dan ide.

Menginterpretasi informasi dari tabel data

secara akurat.

Menginterpretasi informasi dari pernyataaan-

pernyataan yang disajikan secara akurat.

Identify the similarities and

differences between informations to

the solution of a given problems.

Mengidentifikasi kesamaan dan

perbedaan dari pernyataan dan

informasi yang disajikan.

Mengidentifikasi adanya inconsistencies

(ketidakkonsistensian) informasi untuk

memecahkan masalah.

Construct hypotheses

Membangun hipotesis.

Memilih hipotesis yang tepat dari kajian teori

yang diberikan.

Sketching relationship of sentences or

passage of main concept to give

decicion.

Menguraikan hubungan dari kalimat

atau bagian-bagian suatu konsep

untuk memberikan keputusan.

Menghubungkan keterkaitan antar hal atau

bagian dari suatu konsep untuk memberikan

keputusan yang tepat.

Page 19: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

15

Lampiran 1

SOAL PRESTASI

1. Tuliskan struktur gugus fungsi derivate alkana di bawah ini disertai 1 contoh lagi dan

beserta tatanamanya! (20%)

a. Pentanol

b. Metoksietana

c. Heksanal

d. 2-pentanon

2. Buktikanlah pernyataan reaksi berikut dengan struktur reaksinya : (20%)

a. Methanol + asam etanoat ester

b. Butanol + asam fosfat ester

c. Oksidasi alcohol primer aldehid

d. Oksidasi alcohol sekunder keton

3. Berikanlah runutan terperinci laporan praktikum untuk kegiatan di bawah ini! (20%)

a. Pembuatan Tohlens

b. Reaksi Esterifikasi

c. Hidrolisis Pati Mentah dan Pati Matang

4. Berikut ini adalah nama struktur linear golongan karbohidrat. Buatlah struktur

Haworthnya! (20%)

a. D-Alosa c. D-Sorbosa e. D-gulosa

b. L-Alosa d. L-Sorbosa f. L-Gulosa

5. Mineral dan vitamin merupakan bahan makanan yang dapat diserap langsung oleh tubuh.

Struktur dasar dari mineral dan vitamin yang menyebabkan keanekaragaman jenisnya.

Berdasarkan tugas yang diberikan, uraikanlah penggolngan yang telah di cari! (20%)

Page 20: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

16

Lampiran 4

KISI-KISI TES HIGHER ORDER THINKING SKILL

A. Definisi Higher Order Thinking Skill

Higher order thinking skill yang adalah keterampilan menggabungkan

penguasaan konsep, logiko-matematik dan kegiatan laboratorium untuk

memecahkan masalah.

B. Komponen Higher Order Thinking Skill

Komponen-komponen Higher Order Thinking meliputi: 1) menghubungkan

informasi dengan penguasaan konsep untuk memecahkan masalah, 2)

memberikan alasan atau argument yang logis yaitu menggunakan alur berpikir

deduktif ataupun induktif untuk menjawab suatu pertanyaan, dan 3)

merancang kegiatan laboratorium untuk memecahkan masalah. Ketiga

komponen selalu ada di setiap item soal.

C. Indikator Item HOTS

Komponen Indikator Item Soal

Menghubungkan informasi

dengan penguasaan konsep

untuk memecahkan masalah.

Menuliskan reaksi yang terjadi dari hasil rancangan

eksperimen yang telah dirancang.

Menentukan jumlah zat dalam bentuk volum dari hasil

eksperimen yang telah dirancang.

Menentukan jumlah zat dalam bentuk massa dari hasil

eksperimen yang telah dirancang.

Memberikan alasan atau

argument yang logis yaitu

menggunakan alur berpikir

deduktif ataupun induktif untuk

menjawab suatu pertanyaan.

Menjelaskan keterkaitan eksperimen yang dirancang

dengan dasar teori.

Merancang kegiatan

laboratorium untuk

memecahkan masalah.

Menggambarkan rancangan eksperimen di

laboratorium terkait informasi yang diberikan.

Page 21: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

17

Lampiran 5

RIWAYAT HIDUP PENELITI

a. Nama Lengkap dan Gelar : Zakiah Fithah Aíni, M.Pd.

b. Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 05 Mei 1987

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Pangkat/ Jabatan/ Golongan : Dosen

e. NIP/ NIDN : 0305058701

f. Bidang Keahlian : Pendidikan

g. Jurusan/ PS : FTMIPA/ Pendidikan Biologi

h. Pendidikan tinggi : S2

Universitas Gelar Tahun Selesai Bidang Studi

Indraprasta PGRI S.Pd. 2009 Pendidikan Biologi

Indraprasta PGRI M.Pd. 2012 Pendidikan MIPA

i. Pengalaman Penelitian

No. Judul Kedudukan*) Tahun

1. Pengaruh Media Pembelajaran dan

Frekuensi Kegiatan Praktikum terhadap

Hasil Belajar Biologi di Kelas X SMA N

42 Halim Perdana Kusuma

Peneliti Utama (Skripsi) 2009

2. Analisis Penyebab Rendahnya Pengetahuan

Remaja Tentang Kesehatan Reproduksi

Peneliti Utama (Penelitian

didanai LP2M UNINDRA)

2010

3. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran

dan Asesmen Kinerja terhadap

Kemampuan Pemecahan Masalah dan

Kemampuan Komunikasi Matematika

dalam Mata Kuliah Statistika

Anggota 1 (Penelitian didanai

LP2M UNINDRA) 2011

4. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan

Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA

Anggota 2 (Penelitian didanai

LP2M UNINDRA) 2011

5. Persepsi Remaja Terhadap Perkawinan

Berdasarkan Pengetahuan Kesehatan

Reproduksi (Survey Pada Remaja Usia 19-

24 Tahun Di Lebak Sari, Tanjung Barat,

Jakarta Selatan)

Peneliti Utama (Dana Mandiri) 2011

6. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil

Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan

Air

Di Situgunung, Sukabumi

Anggota 1 (Penelitian didanai

Mandiri & didukung Lab. Mikro

IPB)

2012

j. Publikasi Ilmiah

No. Judul Kedudukan*) Tahun

1. Hubungan Pola Asuh dan Kebiasaan

Belajar terhadap Prestasi Belajar IPA

Anggota 2 (Penelitian didanai

LP2M UNINDRA) 2011

2. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penghasil

Iaa (Indole-3-Acetid Acid) Dari Tanah Dan

Air

Di Situgunung, Sukabumi

Anggota 1 (Penelitian didanai

Mandiri & didukung Lab. Mikro

IPB)

2013

Jakarta, 15 Oktober 2013

(Zakiah Fithah Aíni)

Page 22: PROPOSAL PENELITIAN DIPA LP2M UNINDRA · (HOTS) Ditinjau dari Kemampuan Analisis Mahasiswa Biologi B. BIDANG ILMU Pendidikan C. LATAR BELAKANG Masih rendahnya partisipasi mahasiswa

18

Lampiran 6

DATA DIRI ANGGOTA

Nama : Rosa Dewi Pratiwi

Alamat : Jl. Ranco Indah No. 26 I, Jakakarsa, Jakarta Selatan.

Tempat & tanggal lahir : Surabaya, 11 Juni 1988

Pangkat/ Jabatan : Dosen

NIDN : 0311068802

Bidang Keahlian : Pendidikan

Nomor telepon : 0857 2517 0562 / 081392152537

Email : [email protected]

PENDIDIKAN

April 2012 UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta, Indonesia

Program Pascasarjana, Pendidikan Sains, Minat Utama Kimia dengan IPK 4,00

Sept 2010 UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Program Sarjana Pendidikan Kimia dengan IPK 3,49 skala 4,00

PRESTASI DAN PENGALAMAN PENELITIAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

2011 Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema “Perkembangan Pendidikan dan

Pembelajaran Sains Menuju Bangsa yang Berkarakter, Kritis dan Kreatif.

2011 Pemakalah di Seminar Nasional dengan Tema Lingkungan Hidup di UNISRI.

2009-2010 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKMP

DIKTI tahun 2009/ 2010) sebagai ketua: dengan judul “Modifikasi Montmorilonit

Boyolali dengan Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben Kinerja Tingkat Tinggi”.

2008-2009 Mahasiswa berprestasi di Prodi Pendidikan Kimia UNS.

2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian

Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/ 2009), sebagai ketua: dengan judul “

Penyuluhan Pemanfaatan Limbah Udang Menjadi Chitosan Sebagai Pengawet Makanan

Alami di Kelurahan Pucangsawit”.

2008-2009 Lolos mengajukan proposal Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian

Masyarakat (PKMM DIKTI tahun 2008/2009) sebagai anggota: dengan judul

“Pemberdayaan Perempuan Kecamatan Jebres dalam memanfaatkan Minyak Jelantah

sebagai Soufenir Cantik”. Pengabdian ini lolos sebagai nominasi PIMNAS.

2008-2009 Nominator Lomba Karya Tulis Ilmiah Internasional sebagai ketua berjudul: Tiwul as

Modification Alternative Food.

PUBLIKASI ILMIAH

No. Judul Kedudukan*) Tahun

1. Modifikasi Montmorilonit Boyolali dengan

Surfaktan Amina Tersier sebagai Adsorben

Kinerja Tingkat Tinggi

Ketua (Penelitian didanai

DIKTI) Publish di Prosiding

Seminar Lingkungan Hidup

UNISRI

2011

2. Penerapan Metode TGT dilengkapi Media

Flash terhadap Materi Hidrokarbon Siswa

SMA N Muhammadiyah 1 Surakarta

Anggota 1 (Penelitian didanai

Mandiri) Publish di Prosiding

Seminar Pendidikan MIPA UNS

2012

Jakarta, 15 Oktober 2013

(Rosa Dewi Pratiwi)