Proposal Pecinan - Bab 1

download Proposal Pecinan - Bab 1

of 81

Transcript of Proposal Pecinan - Bab 1

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

A. FLAT HOUSES PECINAN SEMARANG Rumah Susun Sebagai Wadah Hunian, Sentra Bisnis , dan Pariwisata Budaya Yang Memiliki Fleksibilitas Ruang dan Nilai Investasi Berkelanjutan Di Kawasan Pecinan Semarang

B. BATASAN PENGERTIAN JUDUL Judul : FLAT HOUSES PECINAN SEMARANG

Sub judul : Rumah Susun Sebagai Wadah Hunian, Sentra Bisnis , dan Pariwisata Budaya Yang Memiliki Fleksibilitas Ruang dan Nilai Investasi Berkelanjutan Di Kawasan Pecinan Semarang 1. Flat House Pengertian Flat House Rusun adalah dikonotasikan kepanjangan apartemen dari rumah versi susun. Kerap walupun

sebagai

sederhana,

sebenarnya apartemen bertingkat sendiri bisa dikategorikan sebagai rumah susun. Rusun menjadi jawaban atas terbatasnya lahan untuk pemukiman di daerah perkotaan. Karena mahalnya harga tanah di kota besar maka masyarakat terpaksa membeli rumah di luar kota. Hal ini adalah pemborosan, terjadi pada pemborosan waktu, pemborosan biaya, pemborosan lingkungan (karena pencemaran), pemborosan sosial (karena tersitanya waktu untuk bersosialisasi). 1 Dan secara harfiah Flat atau sering juga disebut Rumah Susun diartikan sebagai gedung atau bangunan bertingkat yang terbagi atas beberapa tempat tinggal yang terdiri atas ruang duduk,

1

Rusun, Halaman terakhir diubah 4 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diunduh 20

September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Rusun>.

Proposal Final Project | Page

1

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

kamar tidur, kamar mandi dan dapur, dibangun secara berderet-deret pada setiap lantai bangunan bertingkat.2 Kamar atau beberapa kamar (ruangan) yang diperuntukan sebagai tempat tinggal, terdapat didalam suatu bangunan yang biasanya mempunyai kamar atau ruangan itu.3 Suatu kompleks hunian dan bukan rumah tinggal yang berdiri sendiri. 4 Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, rumah tinggal di dalamnya merupakan suatu bentuk kehidupan bersama, dalam lingkungan tanah yang terbatas.5 Suatu bangunan terdiri dari tiga unit atau lebih, yang merupakan suatu kehidupan bersama dalam lingkungan terbatas, dimana masing-masing unit hunian itu dapat digunakan atau dimiliki secara terpitu rusun yang dimiliki perorangan atau suatu badan usaha bersama dengan unit unit rusun yang disewakan pemakai atas dasar perjanjian sewa menyewa. 6

2

Suharso & Retnoningsih, A. 2009, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Lux,8th edn. Semarang: Penerbit Widya Karya. 3 Poerwadarminta, 1991. 4 Joseph de chiara, Time Saver Standart for building Types. 5 Ibid 6 Ibid

Proposal Final Project | Page

2

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

2.

Pecinan ( Chinatown ) Pengertian Chinatown / Pecinan Kawasan perdagangan yang di dominasi warga tiong hoa (china). Kampung Cina (Chinatown dalam Bahasa Inggris) merujuk kepada sebuah wilayah kota yang mayoritas penghuninya adalah orang Tionghoa. Pecinan banyak terdapat di kota-kota besar di berbagai negara di mana orang Tionghoa merantau dan kemudian menetap seperti di Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Asia Tenggara.7 Faktor politik, berupa peraturan pemerintah lokal yang mengharuskan masyarakat Tionghoa dikonsentrasikan di wilayahwilayah tertentu supaya lebih mudah diatur (Wijkenstelsel). Ini lumrah dijumpai di Indonesia di zaman Hindia Belanda karena pemerintah kolonial melakukan segregasi berdasarkan latar belakang rasial. Di waktu-waktu tertentu, malah diperlukan izin masuk atau keluar dari pecinan (Passenstelsel) semisal di pecinan Batavia. Faktor sosial, berupa keinginan sendiri masyarakat Tionghoa untuk hidup berkelompok karena adanya perasaan aman dan dapat saling bantu-membantu. Ini sering dikaitkan dengan sifat ekslusif orang Tionghoa, namun sebenarnya sifat ekslusif ada pada etnis dan bangsa apapun.8

7

Pecinan Semarang, Halaman terakhir diubah 14 Maret 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diunduh 20 September 2011,.8

Liem T. J. 1931. Riwajat Semarang 1416 1931. Dari djamannja sam poo sampe terhapoesnja kongkoan: Tjitakan Pertama. Semarang Batavia : Penerbit Boekhandel Ho Kim Yo.

Proposal Final Project | Page

3

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

3.

Investasi Pengertian Investasi Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. 9 Berdasarkan teori ekonomi, investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang produksi). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. dan keahlian, diharapkan pencarian kerja dan pendapatan lebih besar. 10

9

Investasi, Halaman terakhir diubah 22 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diunduh 22

September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi>.10

Investasi Ekonomi, Halaman terakhir diubah 22 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas,

diunduh 22 September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi_ekonomi>.

Proposal Final Project | Page

4

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

4.

Pariwisata Budaya Pengertian Pariwisata Budaya Wisata berbasis budaya adalah menggunakan salah satu jenis sebagai

kegiatan pariwisata yang

kebudayaan

objeknya. Pariwisata jenis ini dibedakan dari minat-minat khusus lain, seperti wisata alam, dan wisata petualangan. Ada 12 unsur kebudayaan yang dapat menarik kedatangan wisatawan, yaitu: 1. Bahasa (language). 2. Masyarakat (traditions). 3. Kerajinan tangan (handicraft). 4. Makanan dan kebiasaan makan (foods and eating habits). 5. Musik dan kesenian (art and music). 6. Sejarah suatu tempat (history of the region) 7. Cara Kerja dan Teknolgi (work and technology). 8. Agama (religion) yang dinyatakan dalam cerita atau sesuatu yang dapat disaksikan. 9. Bentuk dan karakteristik arsitektur di masing-masing daerah tujuan wisata (architectural characteristic in the area). 10. Sistem pendidikan (educational system). 11. Aktivitas pada waktu senggang (leisure activities). 12. Tata cara berpakaian penduduk setempat (dress and clothes). Objek-objek tersebut tidak jarang dikemas khusus bagi penyajian untuk turis, dengan maksud agar menjadi lebih menarik.11

11

Pariwisata Berbasis Budaya, Halaman terakhir diubah 22 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia

Bebas, diunduh 22 September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_berbasis_budaya >.

Proposal Final Project | Page

5

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

5.

Arsitektur Fleksibilitas Ruang Pengertian Arsitektur Fleksibilitas Mengenai fleksibilitas ruang itu sendiri mempunyai arti adalah sebuah ruang atau ruangan yang dapat membagi menjadi beberapa jenis ruang.fleksibilitas ruang itu sendiri mempuyai konsep yang dapat digolongkan menjadi 3 jenis,antara lain: ekspandibilitas, vertabilitas, convertibilitas. Fleksibilitas penggunaan ruang adalah suatu sifat kemungkinan dapat digunakannya sebuah ruang untuk bermacammacam sifat dan kegiatan, dan dapat dilakukannya pengubahan susunan ruang sesuai dengan kebutuhan tanpa mengubah tatanan bangunan. Kriteria pertimbangan fleksibilitas adalah: Segi teknik, yaitu kecepatan perubahan, kepraktisan, resiko rusak kecil, tidak banyak aturan, memenuhi persyaratan ruang. Segi ekonomis, yaitu murah dari segi biaya pembuatan dan pemeliharaan. Ada tiga konsep fleksibilitas, yaitu ekspansibilitas, konvertibilitas, dan versabilitas. Ekspansibilitas adalah konsep fleksibilitas yang penerapannya pada ruang atau bangunan yaitu bahwa ruang dan bangunan yang dimaksud dapat menampung pertumbuhan melalui perluasan. Untuk Konsep Konvertibilitas, ruang atau bangunan dapat memungkinkan adanya perubahan tata atur pada satu ruang. Untuk konsep Versatibilitas, ruang atau bangunan dapat bersifat multi fungsi. 12

12

Fleksibilitas Ruang, Halaman terakhir diubah 2 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas,

diunduh 20 September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Fleksibilitas_ruang >.

Proposal Final Project | Page

6

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

6.

Bisnis Pengertian Bisnis Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.13

7.

Sentra Pengertian Sentra Menurut bahasa kata sentra berasal dari kata central dalam bahasa asing yang berarti pusat. Sentra dalam bahasa ekonomi memiliki arti pusat perdagangan.14

13

Bisnis, Halaman terakhir diubah 5 Maret 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diunduh 24

September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/ Binis >.14

Sentra, Halaman terakhir diubah 23 Januari 2011, Wikipedia Ensiklopedia Bebas, diunduh 22

September 2011,< http://id.wikipedia.org/wiki/Sentra>.

Proposal Final Project | Page

7

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

FLAT HOUSES PECINAN SEMARANG

Rumah Susun Yang Mampu Mewadahi Aspek Hunian, Sentra Perdagangan & Bisnis, dan Kepariwisataaan Budaya Dengan

Mengusung Konsep Feksibilitas Ruang Luar Yang Mampu Mewadahi Berbagai Aktifitas Kebudayaan Lokal. Sebuah rumah susun pecinan sebagai solusi alternatif dengan kemampuan pewadahan berbagai aktifitas budaya di dalamnya. Rusun yang mengakomodir kebutuhan bisnis, hunian dan aktifitas kebudayaan lokal. Dalam skala mikro menjadi solusi pemenuhan kebutuhan hunian dan bisnis di kawasan pecinan. Dengan mengusung konsep properti Semi Real Estate, memberikan peluang infestasi yang baik dan berkelanjutan pada semua pihak dimasa mendatang.

Proposal Final Project | Page

8

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

C. LATAR BELAKANG 1. Latar Belakang Non Arsitektural Penyelesaian masalah perkotaan (terutama masalah pemukiman) suatu planning jangka panjang untuk mennyelaraskan tujuan dan realita yang ada sekarang. Disisi lain kota Semarang Berkeinginan me-Go Public kan pariwisata local (Slogan : Semarang Pesona Asia) secara internasional, namun disisi lain permasalahan kota seperti kawasan kumuh, kepadatan pemukiman, pemukiman liar, kurangnya ruang sebagai wadah kebudayaan, dan hunian wisatawan menjadi kendala yang dihadapi. Kawasan Pecinan sebagai domain ekonomi kota memang telah dikenal umum, bahkan hampir setiap kota di Nusantara ini memiliki Pecinan yang berfungsi sebagai sentra ekonomi dan hunian. Sebagai sebuah komponen perkotaan yang memiliki keunikan dari segi etnisitas dan fungsi (dan latar belakang sejarah tentunya) selain perbedaan fisiknya, Pecinan ternyata menyimpan banyak keunikan, potensi dan masalah, baik dalam aspek-aspek perkotaan, arsitektur, dan sosial budaya yang ke semuanya saling jalin menjalin.15

Gambar 1 & 2. Gerbang Kawasan Pecinan

Sumber : http://google.co.id/dataprop/PECINAN.jpg.Diunduh pada tanggal 10 September 2011

15

Sopandi. 2003. Pengembangan Pecinan Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya : Edisi 1. Semarang : Penerbit Cipta Karya.

Proposal Final Project | Page

9

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Pecinan sebagai kawasan kuno banyak mengandung nilai sejarah bagi perkembangan kota baik secara fisik maupun sosial budaya, ini terlihat dari peninggalan masa lalu yang sampai sekarang masih ada. Peninggalan tersebut dapat berupa struktur morfologi kota yang masih bertahan sampai sekarang, kemudian peninggalan berupa bangunan fisik seperti bangunan klenteng dan rumah tempat tinggal yang bercorak ke- Cinaan. Selain itu juga terdapat kebudayaan khas Pecinan yang merupakan percampuran antara budaya Cina dan lokal seperti seni tari, seni kerajinan maupun seni boga (makanan khas).16 Melihat potensi yang ada kawasan Pecinan sebagai salah satu unsur perkotaan dapat menjadi suatu pembentuk citra kota sekaligus sebagai aset yang dapat dikembangkan menjadi komoditas melalui pengembangan kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata terutama wisata budaya. Dan tentunya dibutuhkan suatu wadah yang mampu mengakomodir potensi kepariwisataan yang ada di kawasan ini. Baik dari aspek tourism dan kegiatan/aktifitas budaya yang menjadi central point of interest.

Grafik 1.

Jumlah Penduduk WNI dan WNA Kelurahan Kranggan. Peningkatan Jumlah Penduduk WNA & WNI Dari Tahun 2008 2011. Sumber : Data Monografi Kelurahan Kranggan, Bulan Juli, 2011.

16

Liem T. J. 1931. Riwajat Semarang 1416 1931 Dari djamannja sam poo sampe terhapoesnja kongkoan : Tjitakan Pertama. Semarang Batavia : Penerbit Boekhandel Ho Kim Yo.

Proposal Final Project | Page

10

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Grafik 2 Migrasi Penduduk Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Sumber : Data Monografi Kelurahan Kranggan, Bulan Juli, 2011.

Pecinan Semarang merupakan kawasan yang unik, baik dari segi latar belakang sejarah, wujud fisik (artefak), maupun aktivitas yang ada di dalamnya. Hingga kini Pecinan Semarang relatif masih utuh, dihuni dan aktif sebagai sentra ekonomi dan bisnis. Kawasan ini terus berkembang hingga kini telah menjadi salah satu pusat hunian dan perdagangan penting di jantung kota Semarang. Tumbuhnya perdagangan ini tidak lepas dari potret keahlian berdagang dari para penduduk etnis Tiong-Hoa perantauan yang melebur dengan penduduk pribumi. Di samping keunikan historis yang memiliki pertalian emosional dengan market Cina di seluruh dunia, kawasan ini memiliki peranan penting sebagai sentra perdagangan Semarang yang berskala regional. Kedudukan Pecianan sebagai pusat perdaganagn dan hunian serta aktivitas kebudayaan dapat dirasakan oleh siapa saja yang berada di dalamnya. Pecinan identik dengan perdaganagn dikarenakan sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup pada sektor ini. Fungsi kawasan ditandai oleh bangunan-bangunan yang ada di dalamnya. Bangunan merupakan rumah toko (shop house) atau rumah hunian yang bergabung dengan toko. Kegiatan perdagangan di kawasana ini pada dasarnya membentuk cluster (di dalam kawasan dan pada kawasan yang berbatasan) bedasarkan jenis dagangan dan jumlah yang di jual (grosir dan eceran). Kranggan sebagai pusat perdagangan emas dan perhiasan, Gang BetengProposal Final Project | Page 11

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

sebagai pusat grosir perdagangan hasil bumi, Gang Warung yang namanya diambil dari mata pencaharian penduduknya yang berdagang di warung yang sekarang sudah berkembang menjadi pertokoan grosir, Gang Besen dahulu menjadi tempat berdagang besi/peralatan besi sekarang berkembang menjadi permukiman dan perkantoran, Gang Pinggir sebagai pusat kuliner dengan rumah makan/makanan rumah di sajikan sekaligus juga pusat perkantoran, Gang Tengah sebagai daerah pelayanan ban, Gang Belakang dan Gambiran sebagian besar wilayah permukiman, dan Gang Baru dijadikan sebagai termasyur sebagai pasar barang berkualitas. Kawasan pecinan, sejalan dengan pertumbuhan kegiatan

perdagangan menyebabkan terjadinya perubahan baik pada fisik bangunan maupun nilai budayanya. Wajah-wajah fisik yang baru dengat cepat menggantikan yang lama. Pertumbuhan kegiatan perdagangan telah mendesak ruang hunian, sehingga sekarang hampir seluruh ruang permukiman dijadikan untuk usaha serta sebagai ruang

penyimpanan/gudang barang dagangan. Perubahan ini memang tidak bisa dihindari, namun diperlukan upaya untuk menjaga kekayaan arsitektur dan kehidupannya demi terpeliharanya identitas kawasan. Permasalahan kebutuhan/permintaan pasar akan sebuah hunian terus menanjak di kota besar termasuk Semarang. Pupulasi penduduk kota yang terus meningkat menyebabkan permintaan dan kebutuhan akan sebuah hunian juga bertambah. Namun permasalahan ini tidaklah dengan mudah dapat diatasi dikarenakan makin sedikitnya lahan/tanah di pusat kota. Permukiman horizontal yang terus bertambah yang tidak terkontrol adalah salah satu penyebab utama kepadatan permukiman di kota besar. Kawasan Pecinan Semarang merupakan salah satu kawasan di kota semarang yang terkena dampak dari problematika kepadatan hunian dan keterbatasan lahan. Kepadatan permukiman berbanding lurus dengan pertumbuhan hunian-hunian liar yang menjadi penyebab munculnya kawasan kumuh

(slump areas). Arus urbanisasi yang pesat dan tidak terbendung dan didukung dengan SDM yang minim akan skill dan knowledge semakinProposal Final Project | Page 12

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

menambah jumlah slump area di perkotaan. Dikarenakan hal tersebut, program tata ruang kota menjadi sulit untuk dilaksanakan. Pemerintah sudah menyadari problemaika tersebut dan dicanangkanlah program rusuna di tiap daerah di Indonesia.

Permen Dalam Negeri :

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : 3 TAHUN :1992 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DAERAH TENTANG RUMAH SUSUN a. bahwa dengan telah diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentang Rumah Susun dan sebagai pengaturan lebih lanjut khususnya untuk pasal 33, 37 dan 72, Pemerintah Daerah perlu segera menyusun Peraturan Daerah tentang Rumah Susun

sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan tersebut; b. bahwa untuk pelaksanaan penyusunan Peraturan Daerah tentang Rumah Susun dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Daerah Tentang Rumah Susun.

Pemerintah Daerah Semarang kini telah mencanangkan program revitalisasi kawasan-kawasan yang potensial untuk dijadikan sebuah tempat pariwisata. Kawasan Pecinan yang berada di Kecamatan Semarang Tengah adalah termasuk salah satu daerah yang akan dikembangkan lebih jauh potensi kepariwisataannya. Maka program revitalisasi pada kawasan ini akan segera dilakukan oleh pemerintah daerah guna memperbaiki tata ruang kawasan (kepadatan permukiman dan slump area) serta perbaikan fasilitasfasilitas yang ada. Ekses-ekses yang timbul akibat pemindahan pusat pemerintahan, kawasan pecinan tersebut tidak lagi menjadi ramai, sehingga

Proposal Final Project | Page

13

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

muncul wacana untuk me-revitalisasi kawasan tersebut (khususnya kawasan pecinan). Secara sederhana, revitalisasi berarti membuat vital kembali. 17 Dengan lebih panjang revitalisasi adalah upaya untuk memvitalkan kembali suatu kawasan atau bagian kota yang dulunya pernah hidup / vital akan tetapi kemudian mengalami kemunduran / degradasi, agar terkondisi menjadi lingkup kehidupan yang produktif dan memberikan kontribusi positif pada kehidupan sosial-budaya, terutama kehidupan ekonomi kota. Upaya revitalisasi bisa dilakukan dalam skala mikro (pada sebuah jalan, bangunan) ataupun pada skala makro (mencakup kawasan yang lebih luas). Tujuan adanya revitaslisasi Pecinan Semarang dimaksudkan untuk

menjadikannya sebagai tempat diunggulkan di pantai utara

tujuan wisata budaya yang dapat Jawa Tengah, disamping menjadi

pemukiman yang sehat, aman, nyaman dan Indah. Sisi unik lain yang dimilki kawasan ini adalah selain menjadi sebuah kawasan pariwisata heritage, pecinan juga merupakan sentra kawasan perdagangan. Kawasan ini telah dijadikan pusat perdagangan semenjak jaman kolonial. Dan hingga sekarang masih memiliki peran penting dalam perekonomian kota semarang. Pusat-pusat perbelanjaan, Toko dan Pasar berdampingan dengan kawasan yang memiliki nilai pariwisata budaya yang tinggi. Sentra perdagangan tidak diragukan lagi menjadi salah satu faktor pemikat masyarakat mengunjungi kawasn pecinan.18

17

www.portalsemarang.com. 25 April 2011. Revitalisasi Pecinan Semarang. Diunduh tanggal 17 September 2011. 18 Liem T. J. 1931. Riwajat Semarang 1416 1931 Dari djamannja sam poo sampe terhapoesnja kongkoan : Tjitakan Pertama. Semarang Batavia : Penerbit Boekhandel Ho Kim Yo.

Proposal Final Project | Page

14

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

a. Kajian Kawasan & Ragam Arsitektur China di Semarang

Untuk memahami arsitektur Peninan, kita melihat arsitektur bangunan Cina secara umum, terutama pada pola penataan ruang, langgam dan gaya, serta struktur dan konstruksi. Disamping diengaruhi oleh faktorfaktor geografi, geologi, dan iklim, juga merupakan sarana atau wadah untuk mendukung perilaku dengan segala peraturan dan kegiatannya. Arsitektur, keberadaannya dapat memberikan nuansa bagi kegiatan tertentu, mengingatkan orang tentang jenis kegiatan, menyatakan

kekuasaan, status atau hal-hal pribadi, menampilkan dan mendukung keyakinan-keyakinan tertentu, menyampaikan informasi, membantu

menetapkan identitas pribadi atau kelompok dan lain sebagainya. Selain itu, arsitektur juga dapat memisahkan wilayah dan membedakan ruang suci dan duniawi, pria dan wanita, depan dan belakang, pribadi dan umum, dan lainlain. Pola Penataan Ruang Pola penataan ruang bangunan berarsitektur Cina dikenal tata ruang dalam yang disebut dengan istilah inner court. Rumah Cina ditandai dengan adanya impluvium (courtyard) sebagai suatu catatan dari pemikiran etnik confusius. Disamping itu, cara hidup masyarakat yang diwujudkan dalam wujud fisik dan spiritual kehidupan juga ikut mewarnai bentuk dan penataan ruangnya. Penataan impluvium bagi penghuninya dapat membentuk suatu dunia kecil (sebagai ruang pribadi), hal ini sesuai dengan kepercayaan orang Cina tentang Fengsui, sedang untuk Qi (breath) dalam kelompok bangunan, maka kelompok bangunan tersebut dihadapkan/diarahkan ke void (lubang). Bentuk geometris berperan untuk mengorganisasikan ruang, sehingga dengan bentuk sederhana dapat menghadirkan impluvium segi empat.

Proposal Final Project | Page

15

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Semua bangunan yang berlantai satu, besar atau kecil akan direncanakan atau dibangun dengan aturan-aturan tertentu disekeliling impluvium. Hal ini disesuaikan dengan pandangan hidup masyarakat Cina dekat dengan tanah/bumi (close to the earth) atau apabila manusia dekat dengan tanah atau bumi maka kesehatannya terjamin. Dalam perencanaan bangunan berarsitektur Cina, bangunan yang paling penting selalu ditempatkan pada daerah yang paling utama yang merupakan bagian terakhir dari tapak. Ukuran dan tinggi bangunan disekitarnya ditentukan setelah bangunan utama ditentukan. Disini tampak bahwa dalam penataan organisasi ruang berarsitektur Cina, kebutuhan praktis dan kosmologi dikaitkan dalam satu fungsi dan simbol nyata.

Gambar 3 & 4. Courtyard Pada Rumah Tinggal

Sumber : Dinas Purbakala, 1999/2000.

Impluvium, sebagai fokus dan pusat dari seluruh kegiatan yang ada juga tempat yang sangat diperlukan untuk sirkulasi dan untuk saling berhubungan/bertemu. Ruang penerima disekitar impluvium adalah sektor pribadi (privasi). Impluvium sebagai ruang umum merupakan fokus dari kehidupan yang juga berfungsi sebagai verandah/serambi yang dirancang untuk ruang transisi. Selain itu, ada pula aturan dalam penataan ruang yang dipengaruhi oleh Hong shui atau Fengsui, yang selalu menguraikan suatuProposal Final Project | Page 16

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

penataan ruang dengan beberapa unsur yaitu adanya unsur tanah, api, air, dan katu yang berfungsi untuk menetralisir unsur-unsur baik dan jahat atau dikenal dengan istilah yin dan yang. Inpluvium juga berfungsi sebagai pemisah kegiatan. Kegiatan utama harus ditata menghadap impluvium dan sedapat mungkin semua kamar tidur mempunyai pandangan ke arah impluvium tersebut. Di samping itu, fungsi taman dalam bangunan adalah untuk memasukkan udara segar. Pola penataan ruang pada bangunan berarsitektur Cina pada umumnya cenderung simetris dengan ruang terbuka atau pelataran yang berulang dan bertahap. Biasanya terdiri dari tiga buah pelataran, jika dilihat dari susunan masa yang terbentuk akan terlihat susunan atap yang makin meninggi ke belakang. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi bangunan semakin penting artinya dan berfungsi sebagai bangunan utama. Pola penataan ruang yang seimbang simetris merupakan dasar tata letak ruang yang dipengaruhi oleh faktor iklim serta dasar pemikiran ajaran filsuf Confusius yang telah biasa digunakan oleh masyarakat Cina sejak lama. Hal ini juga berpengaruh terhadap penampilan fisik dan fungsional dari rumah-rumah tersebut. Langgam dan Gaya Arsitektur Langgam dan gaya bangunan berarsitektur Cina dapat dijumpai pada bagian atap bangunan. Umumnya dilengkungan dengan cara ditonjolkan agar besar pada bagian ujung atapnya. Hal ini yang disebabkan oleh struktur kayu dan teknik pada pembentukan atap sopi-sopi. Selain bentukan atapnya, juga adanya unsur tambahan dekorasi dengan ukiran dan lukisan binatang atau bunga pada bubunganya sebagai komponen bangunan yang memberikan ciri khas menjadi suatu gaya atau langgam tersendiri. Ada lima macam tipe atap bangunan berarsitektur Cina, yaitu:

Proposal Final Project | Page

17

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

1. Atap pelana dengan struktur penopang atap gantung (overhanging gable roof) 2. Atap pelana dengan dinding sopi-sopi (flush gable roof) 3. Atap perisai, membuat susut (hip roof) 4. Gabungan atap pelana dengan perisai (gable and hip roof) 5. Atap piramid (pyramidal roof)

Gambar 5. Tipe Atap Bangunan Pecinan Sumber : Dinas Purbakala 1999/2000.

Gambar 6 & 7. Tipe Gunungan Atap Bangunan Pecinan Sumber : Dinas Purbakala 1999/2000, Widodo 1988.

Proposal Final Project | Page

18

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Struktur dan Konstruksi Karakteristik bangunan berarsitektur Cina tampak jelas pada sistem

struktur dan konstruksinya. Lengkungan atapnya menonjol sebagai suatu akibat dari sistem struktur rangka yang umumnya terbuat dari kayu. Sistem struktur ikatan balok Kolom-kolom ditempatkan pada jarak tertentu. Gording ditempatkan langsung di atas kolom tersebut. Rangka ini direncanakan dengan menggunakan beberapa garis dari ikatan balok yang menembus kolom sekaligus

menghubungkan kolom yang satu dengan kolom yang lainnya.

Struktur ikatan balok banyak digunakan pada bangunan rumah umumnya pada bagian Cina

Selatan dan juga pada bangunan peribadatan atau kuil-kuil.Gambar 8. Sistem Struktur Bangunan Pecinan Sumber : Dinas Purbakala 1999/2000.

Bangunan pertokoan Cara konstruksi bangunan pertokoan adalah seluruh beban struktural dialihkan melalui susunan dinding batu pendukung yang tebal dan pondasi batu sepanjang pinggir bangunan. Dinding pendukung beban ini secara khas ditempatkan dengan jarak tiga atau lima meter, yang berhubungan dengan tiang kayu dan balok induk yang tersedia di pasar. Puncak yang melengkung dari dinding-dinding batu ini merupakan hiasan indah tradisional yang berasal dari Cina. Berat atap, dengan ujungnya yang lebar, dialihkan ke dinding melalui seperangkat siku-siku kayu. Siku-siku ini tidak hanya berfungsi secara struktural, tetapi juga sebagai unsur keindahan. Para ahli bangunan yang memperkenalkan arsitektur rumah pertokoan di Indonesia adalah para

Proposal Final Project | Page

19

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

ahli yang sudah berpengalaman bertahun-tahun. Hal ini dapat terlihat dari rincian balkon kayu di langkan rumah pertokoan, atau di halaman dalam, dandi sekat-sekat bagian dalam yang berukir. Klenteng Tidak seperti rumah pertokoan, susunan atapnya ditopang oleh sistem penyangga yang bertumpu pada pilar-pilar. Bubungan atap menaik di ujungnya seperti buntut burung layang-layang dan diakhiri dengan sepasang naga yang melompat, melambangkan prinsip laki-laki dan perempuan dalam yin dan yang, pertentangan keduanya melambangkan pencarian atas kebenaran urutan. Ornamen Ornamen merupakan elemen pelengkap yang keberadaannya membuat suatu bangunan menjadi lebih menarik, memiliki jiwa dan karakter yang khas. Pada masyarakat ini, ornamen merupakan sarana untuk mengkomunikasikan konsep, ajaran, dan falsafah dalam kehidupan, dan memiliki makna yang lebih dari sekedar tujuan estetika. Ornamen tak lepas dari bentuk, warna, dan letaknya. Pada dinding luar bangunan biasanya diukir atau digambari dengan makhluk-makhluk yang mempunyai arti baik, misalnya kelelawar (pertanda rejeki dan umur panjang), kura-kura (umur panjang, kekuatan, dan daya tahan). Memiliki tanda atau lambang-lambang geomansi seperti pa-kua (dianggap dapat mengusir roh jahat dan pengaruh buruk yang merupakan ancaman bagi seisi rumah), yin dan yang (keseimbangan dan keselarasan), tai-ji (lambang telur dengan gambar dua ikan di dalamnya). Dinding dalam memiliki gambar simbol bambu dan buah prem merekah. Warna juga merupakan pelambangan penting, merah yang

dihubungkan dengan api dan darah, melambangkan kemakmuran, nasib baik, kebajikan, dan prinsip yang, dan pada umumnya digunakan sebagai warna dinding, tiang, dan hiasan bagian dalam.

Proposal Final Project | Page

20

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Sosial Budaya Para ahli sosial budaya pada umumnyamelihat kebudayaan dalam tiaga wujud; pertama, kebudayaan dalam wujudnya yang paling nyata berupa benda-benda baik peninggalan masyarakat di masa lampau (artefact) ataupun benda-benda buatan masyarakat masa kini. Kedua, wujud kebudayaan berupa perilaku, berupa interaksi antar warga baik dalam suatu komunitas maupun antar komunitas, dan ketiga wujud kebudayaan yang paling abstrak berupa ide, gagasan atau buah pikiran. Sejarah panjang masyarakat Cina di Indonesia yang telah mulai berinteraksi dengan masyarakat asli sejak awal abad V, saat Fa Hien sekitar tahun 413, seorang utusan dinasti Sung. Dilanjutkan utusan-utusan dinasti Ling (502-557), Dinasti Ming (1405-1431) singgah di Jawa telah memberikan ciri yang spesifik bagi komunitas Cina di Indonesia pada umumnya di Jawa pada khususnya. Kebanyakan orang Cina yang merantau adalah orang-orang Hokkian yang berasal dari daerah-daerah yang terletak di sekitar Fujian dan Guangdong. Mereka ebanyakan khas para pedagang menengah yang menguasai perdagangan. Interaksi antara masyarakat Cina dengan penduduk asli tidak saja melahirkan kawin campur (asimilasi) antara orang-orang Cina dengan penduduk asli tetapi juga menyebabkan munculnya kebudayaan-kebudayaan baru buah campuran kebudayaan asli dengan kebudayaan para pendatang. Fenomena yang unik dari proses akulturasi antara kebudayaan asli khususnya Jawa dengan Cina adalah masih tetap dominannya ciri kebudayaan Cina sebagai kebudayaan pendatang, baik dari unsur kebudayaan yang paling nyata berupa benda-benda, tingkah laku, maupun gagasan. Salah satu faktor yang melatarbelakangi hal ini adalah pertama, kebudayaan Cina secara umum telah berkembang lebih kompleks dibandingkan kebudayaan asli; kedua, masyarakat Cina yang umumnya

Proposal Final Project | Page

21

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

datang dalam rombongan-rombongan relatif besar memiliki potensi mendirikan dan mengembangkan koloni atau enklave diantara pemukiman atau desa-desa penduduk asli sehingga kecenderungan eksklusif. Ketiga, kecenderungan ini diperkuat oleh ajaran Konfusianisme yang menempatkan masyarakat dan kebudayaan Cina sebagai pusat dunia dan melihat masyarakat dan kebudayaan lainnya, termasuk kebudayaan Jawa sebagai masyarakat dengan kebudayaan pinggiran, yang lebih muda, inferior, dan bahkan barbar. Keempat, politik yang dikembangkan pemerintah kolonial Belanda yang menempatkan masyarakat Cina dalam kelas atau strata sosial yang lebih tinggi dibanding dengan penduduk asli mendukung terciptanya suatu aliensi dengan penduduk atau masyarakat asli termasuk Jawa. Ekonomi/Perdagangan Pada awalnya, migrasi orang-orang Cina antara lain didorong oleh hubungan perdagangan dan untuk mendapatkan kehidupan ekonomi atau kesejahteraan yang lebih baik dibanding dengan kehidupan di daerah asal yang semakin padat penduduknya. Kedatangan mereka dikenal dengan istilah Chinese follow the trade atau kedatangan bangsa Cina untuk berdagang. Komoditi yang diperdagangkan terutama adalah aneka hasil bumi atau hasil pertanian, hasil tambang khususnya emas, dan batu-batu mulia, serta aneka bahan-bahan bangunan. Akibat dari dominasi usaha perdagangan oleh masyarakat Cina hampir di semua kota-kota, maka pusat perdagangan identik dengan kawasan Pecinan. Tatanan Sosial Masyarakat Cina di Indonesia dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu singkeh dan peranakan. Singkeh atau totok adalah sebutan orang Cina asli yang tidak melakukan kawin campur dengan perempuan penduduk lokal. Sedangkan peranakan adalah keturunan perkawinan campur antara laki-laki cina dengan wanita lokal. Populasi terbesar peranakan hidup di

Proposal Final Project | Page

22

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

pulau Jawa. Peranakan tidak lagi berbicara dengan bahasa Cina dan telah membaur dengan cara hidup penduduk lokal. Kegiatan-kegiatan bagi orang Cina totok dalam bidang sosial ekonomi atau dalam bidang politik hampir selalu merupakan kegiatan seluruh anggota keluarga atau kerabatnya, khususnya dari pihak laki-laki. Lembaga keluarga merupakan lembaga dimana anggotanya saling menolong dan berlindung. Dalam keluarga inti maupun keluarga luas, fungsi rumah menjadi pusat segala aktifitas termasuk aktifitas religi, dimana abu leluhur disimpan dan dihormati. Sehubungan dengan kedudukan rumah yang sangat penting demikian ini, maka orang Cina umumnya membuat rumah dengan suatu ukuran yang memungkinkan semua aktifitas sosial keluarga luas dapat dijalankan di sana. Rumah dengan segala sarana dan prasaranya, termasuk pagar tembok tinggi yang ada disekelilingnya tidak ubahnya sebuah kekaisaran atau kerajaan kecil. Dari dalam rumah-rumah besar seperti inilah orang Cina mengatur sebuah bisnis keluarga, bahkan termasuk

perekonomian wilayah. Sistem Kepercayaan Kehidupan masyarakat Cinaerat kaitannya dengan kepercayaan mereka. Selain identik dengan perdagangan, agama, dan kepercayaan masyarakat Cina merupakan unsur yang tidak lepas dengan keberadaan mereka. Dalam kehidupan orang Cina, ada tiga ajaran yang mereka pahami yaitu Taoisme, Konfusianisme, dan Budha. Pada dasarnya, pandangan berfikir mereka selalu mengembalikan hakekat keharmonisan antara kehidupan langit (alam gaib) dan kehidupan di bumi (alam dunia nyata). Dalam pandangan orang Cina, kehidupan ini adalah perwujudan dari pasangan unsur baik dan buruk yang sifatnya relatif atau nibsi. Kedua sifat tersebut diungkapkan sebagi dualisme yin dan yang. Yin adalah simbol dari sifat perempuan, bulan, arah utara, dingin, gelap atau malam, dan segala

Proposal Final Project | Page

23

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

yang bersifat pasif. Sebaliknya dengan yang adalah sifat laki-laki, matahari, arah selatan, panas, cahaya, dan segala sesuatu yang bersifat aktif. Kedua sifat ini melekat di dalam alam semesta (makro kosmos) maupun pada diri manusia yang diperbcaya sebagai unsur mikro dari alam semesta. Sebaliknya, sebagai unsur mikro maka manusia harus

menyesuaikan dirinya dengan sifat bumi (yin) dan langit (yang). Keselarasan ritme ini disebut tao. Ketentraman dan kesejahteraan termasuk kesehatan akan dapat dicapai jika ada tao atau antara harmoni antara yin dan yang. Membangun rumah juga harus dilakukan dengan memperhatikan aspek tao ini. Pengetahuan akan petunjuk-petunjuk yang sesuai dengan unsur yin dan yang ini dinamakan feng shui. Jika salah satu yin dan yang mendominasi, maka akan muncul ketidakstabilan,

ketidakberuntungan, penyakit atau bahkan kematian pemiliknya. Sistem pengetahuan penting yang dimiliki masyarakat Cina termasuk pengetahuan tentang penyakit, pengobatan, dan obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit adalah upaya menciptakan harmoni unsur yin dan yang di dalam tubuh manusia.

Proposal Final Project | Page

24

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Gambar 9. Miniatur Kapal Cheng Ho

Gambar 10. Gapura Klenteng SPK

Gambar 11. Gapura Pecinan Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

Gambar 12. Ornamen Khas Pecinan

Arsitektur permukiman tradisional Cina, dapat dikenali dengan beberapa parameter. Parameter ini menurut beberapa kajian teori adalah struktur dan bentuk kota, jaringan jalan, lokasi dan posisi klenteng, tipe dan arsitektur bangunan, orientasi dan arah hadap, serta sistem simbol yang terkait dengan bentuk, fungsi dan warna. Struktur jalan yang berbentuk grid, klenteng di ujung gang, dan rumah tipe courtyard dan ruko masih bisa si jumpai di kawasan ini, walaupun jika dicermati lebih dalam, beberapa pengaruh budaya moderen dan Jawa juga sudah mulai terasa. Dari sisi penerapan fenghsui, walaupun masyarakat saat ini tidak mengerti mengapa dan kenapa, tetapi jika di telusur, konsep utara-selatan, peletakan benda penangkal hawa buruk baik berupa klenteng di ujung gang, patung sepasang singa, tulisan kaligrafi lilian tui, gambar patung penjaga pintu

Proposal Final Project | Page

25

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Letak Klenteng Pecinan

Gambar 13. Peta Letak Klenteng Pecianan. Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

dan pewarnaan merupakan bebarapa contoh dari penerapan ilmu Feng Shui yang sampai saat ini masih mereka jalankan. Terkait sengan penerapan sistem simbol, tidak ada perbedaan dengan negeri asal, mengingat bahan dan pemahat langsung didatangkan dari Cina. Kawasan Pecinan terbentuk oleh blok-blok bangunan yang saliang berhimpitan memanjang yang mengakibatkan terciptanya lorong-lorong jalan jalan yang disebut gang. Masing masing gang memiliki karakteristik tersendiri. Salah satu keunikannya adalah namanya yang mengindikasi kegiatan utama pada masa lalunya dan menunjukan orientasi/letak posisinya. Saat sekarang ini kegiatan utama masing-masing gang telah berbeda terutama pada jenis perdagangan dan jasanya, seperti yang telah dijelaskan terdahulu.

Proposal Final Project | Page

26

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Gambar 14. Ornamen Khas Pecinan

Gambar 15. Hunian / Rumah

Gambar 16. Klenteng

Gambar17. Hunian / Rumah

Gb. 18. Ornamen Jalan

Gb. 19. Klenteng

Gb.20 Klenteng

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

27

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Gb.21. Ornamen

Gb.22. Klenteng

Gb. 23. Ornamen

Gb.24. Tenda Pasar Semawis

Gb. 25. Ruko Khas Pecinan Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

Gb.26. Pagar Rumah Rapat

Proposal Final Project | Page

28

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

b. Slump Area Pecinan Semarang

Gb. 27 33. Slump Area di Kawasan Pecinan Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

29

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Beberapa Artefak Bangunan Yang Berubah Menjadi Slump Area

Slump Area ini dahulu merupakan sebuah hunian ataupun toko-toko kecil yang padat yang ditempati kaum China sebelum era revolusi kemerdekaan, namun sayangnya sekarang menjadi area yang tidak terawat dan tidak layak huni akibat kurang tanggapnya pemerintah akan hal ini.. Artefak bangunan pada kawasan Pecinan antar lain terdapat bangunanbangunan utama berupa : Rumah Tinggal Rumah tinggal pada pemukiman pada dasarnya ditentukan oleh rencana kota/kawasan. Pada kawasan perkotaan yang padat maka rumah Cina biasanya sempit memanjang ke belakang dan terdiri atas dua lantai. Rumah tersebut biasanya merupakan rumah deret beratap pelana yang sambung menyambung dengan tetangganya. Sebagian rumah dalam tipe ini merupakan rumah toko, artinya sebagian lantai bawah dimanfaatkan untuk toko atau tempat usaha lainnya, sedangkan bagian atas merupakan merupakan tempat tinggal yang biasanya terdiri atas kamar-kamar tidur. Dapur dan peturasa semuanya ada di lantai bawah. Karena ventilasi merupakan masalah besar, maka ada bagian yang dibiarkan terbuka, membentuk inner court. Rumah yang bukan toko mempunyai tata ruang dasar yang hampir sama, hanya mempunyai keleluasan dengan memiliki satu kamar tidur, biasanya untuk pemilik rumah (master bedroom). Rumah Cina perantauan umumnya dibuat dari batu bata yang pengerjaannya sudah dikuasai semenjak lama. Pada saat persinggahanpelayar Belanda pertama kalinya, di Banten telah ditemui rumah-rumah pemukim yang dibangun dari batu bata. Namun demikian dijumpai pula rumah dari kayu berdinding papan atau anyaman bambu. Tentu ini tidak lepas dari faktor ketersediaan sumber daya alam setempat.

Proposal Final Project | Page

30

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Ciri mencolok rumah Cina di Indonesia yang langsung dapaat dikenali ialah atapnya. Kendati demikian perkawinan dengan budaya dan teknologi setempat menghasilkan beraneka bentuk atap seperti kampung dan limasan. Denah rumah tradisional orang Cina berbentuk segi empat dengan kamarkamar mengelilingi halaman terbuka persegi empat. Balok, kaso, dan gelagar dibuat masuk ke dalam sopi dinding pendukung depan yang menyangga beban, yang biasanya lebih tinggi daripada ujung atap. Setangkup merupakan dasar rancangan yang penting dengan altar keluarga utama yang terletak lurus dibelakang rumah depan. Bangunan Toko Bangunan pertokoan di Indonesia berkaitan erat dengan sejarah pemukiman orang Cina di Indonesia. Banyaknya imigran datang dari Cina Selatan terutama propinsi Quandong, dan arsitektur daerah itu sangat berpengaruh pada sebagian besar pertumbuhan bangunan pertokoan Cina di Indonesia. Bangunan pertokoan berpetak-petak mungkin dapat dipahami sebagai rumah berhalaman tradisional yang terbagi dua oleh tembok sepanjang poros tengah. Urutan-urutan ruang Rancangan rumah pertokoan yang panjang dan sempit sebagai suatu rangkaian bagian ruangan yang saling terhubung, beberapa terbuka dan yang lain tertutup. Kesan secara keseluruhan sempit, tetapi rancangan ini sebenarnya paling tepat guna dalam memanfaatkan ruang yang terbatas untuk berbagai kebutuhan. Lebih jaubh lagi, perasaan terkungkung disisihkan oleh perasaan lapang yang diciptakan oleh halaman belakang dan lubang udara, ketika orang menjumpai halaman tengah setelah mengalami kegelapan dalam bangunan, kesan pertama yang dirasakan oleh elapangan dan cahaya terang. Rumah pertokoan Cina menunjukkan hubungan antara jalan, bagian depan rumah dan halaman di dalamnya. Sebagai akibat lorong dan ambang pintu, pergerakan dari jalan, bagian depan rumah, dan halaman di dalamnya.

Proposal Final Project | Page

31

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Sebagai akibat lorong dan ambang pintu, pergerakan dari jalan ke bagian dalam bangunan merupakan pergeseran nilai ruang umum ke pribadi. Pintu sekaligus jendela tradisional di depan bangunan, sangat berguna untuk berbagai acara. Panel-panel dan pintu yang berdaun ganda mudah dilepas dan memudahkan penyelenggaraan acara-acara seperti pembukaan toko, untuk menutupi ruang keluarga, pemindahan peti mati, dan menyediakan tempat yang luas unttuk pesta perkawinan. Jadi bentuk rumah pertokoan juga merupakan unsur yang menyatu dalam dunia fisik dan sosial Cina di tempat tinggalnya. Bangunan Ibadah/Klenteng Rumah ibadah yang secara umum disebut klenteng digolongkan atas tempat pemujaan dewa/dewi tertentu, tempat menaruh abu leluhur. Biasanya setiap klenteng tidak mempunyai fungsi eksklusif, dan yang umum ialah penggabungan antara dua atau tiga fungsi sekaligus. Berdasarkan ukurannya, klenteng dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kiong yang berukuran kecil dan bio untuk yang berukuran besar. Bagian utama Bio adalah Kiong atau istana, sedang bangunan yang lebih kecil disebut Tong dan yang lebih kecil lagi disebut Ting. Pusat aktifitas sosial dan religi yang penting selain rumah yaitu klenteng. Klenteng biasanya didirikan atau dibangun sebagai wujud syukur oleh seseorang yang berhasil dalam usahanya. Selain dihiasi berbagai ukiran dan lukisan yang indah, puisi dan kata-kata mutiara sebagai pujian dan peringatan, di dalam klenteng juga diletakkan patung sejumlah dewa-dewi dan leluhur yang dipercaya dapat membantu orang-orang yang tengah menghadapi aneka masalah. Pada klenteng yang lebih kecil ukuran patungnya diletakkan adalah patung tokoh setempat semacam pahlawan atau patung leluhur keluarga yang membangun klenteng tersebut. Tata Ruang Tata ruang klenteng kecil sangat sederhana dan bisa dikatakan sebagai anjungan beruang tunggal. Penambahan yang diberikan ialah anjungan disamping kiri dan kanannya, dan serambi di depan. Selain bangsal utama tempat altar, terdapat ruang-ruang di kiri-kanannya yang menyerupaiProposal Final Project | Page 32

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

kamar-kamar pada rumah tinggal besar. Antara anjungan satu dengan yang lain terdapat inner court tempat memasukkan cahaya. Lokasi letak klenteng selalu diistimewakan. Selain berkaitan dengan kepercayaan/hongsui, lokasi klenteng juga mempertimbangkan aspek

fungsional yaitu berfungsi semacam suar. Selain pada lokasi tersebut, bila kondisi tidak memungkinkan maka klenteng dibangun pada tapak tusuk sate, atau pada Y-junction yang menurut hongsui merupakan tapak kurang baik untuk rumah.

Arsitektur rumah ibadah Cina sangat kolot. Unsur-unsur struktural dasar dan hubungan perbandingannya sudah dibakukan sejak zaman Dinasti Han. Seperti rumah tradisional Cina pada umumnya, halaman yang lurus setangkup dan ruangan-ruangan berdinding merupakan undur kunci, sedangkan feng-shui menentukan keselarasan bangunan dengan unsur alam sekitarnya. Sungguh disayangkan hampir seluruh artefak ini sekarang berada di area kumuh dikarenakan tiadanya andil pemerintah dalam menyikapi pecinan. Sudah kewajiban pemerintah mengupayakan revitalisasi kawasan yang kaya akan budaya dan historis.

Proposal Final Project | Page

33

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

c. Bisnis Area Pecinan Semarang

Gb. 34 43. Pusat Kawasan Perdagangan di Jl. Gang Warung Sumber : Dokumentasi Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

34

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Gambar Perkembangan Kawasan Pecinan Semarang Di Keluranhan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah

Gambar 44. Perubahan Pecinan Pada Tahun 1700 s/d 1900 Gambar 45. Perubahan Pecinan. Kiri Pada Tahun 1930, Kanan Pada Tahun 2000

Kawasan Pecinan Semarang dengan luas 19.7 ha terletak di sebelah timur Kauman dan dihubungkan dengan jalan Wahid Hasyim. Di sebelah barat pecinan dibatasi oleh Jalan Beteng sedangkan semua arah lain dibatasi oleh kali Semarang. Kawasan ini tidak memiliki pusat wilayah dan ciri khasnya adalah bersifatProposal Final Project | Page 35

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

homogen dan padat. Sejarah perkembangan Pecinan Semarang sudah lama dan rumit, karena kaum china terlibat sejak pendirian kota Semarang. Penguasa koloni sadar adanya pengaruh yang besar dari orang China di Semarang, sehingga mereka selalu mencoba untuk membatasi pengaruh dan kuasa ekonomi kaum Tiong Hoa. Pertentangan tersebut sangat mempengaruhi pola susunan pusat kota Semarang. Berkali kali orang cina terpaksa beradaptasi dengan dikeluarkannya peraturan baru terhadap mereka. Pada pertengahan abad ke-17 mereka dipaksa kembali pindah dari termpat aslinya ke suatu daerah baru di sebelah timur kali Semarang, yaitu di selatan Kota Lama, sehingga kala itu kontrol mudah dilakukan oleh kolonial belanda. Pecinan dibangun kembali di tempat baru di sebelah barat kali Semarang, dimana berada sampai saat ini. Dekat perbatasan pecinan dibangun empat jalan, yaitu Pecinan Lor, Pecinan Kidul, Pecinan Kulon, dan Pecinan Wetan. Kawasan di tengah Pecinan tidak dibangun karena berfungsi sebagai kolam guna penyiraman tanah19. Bedasarkan peraturan penguasa kolonial, Pecinan tidak dapat diperluas, sehingga hanya dapat berkembang kedalam daerahnya saja 20. Pada pertengahan abad ke-18, semua wilayah pecinan terbangun dnegan sistem grid. Di tempat yang dianggap strategis juga dibangun berbagai klenteng sesuai geomansi cina. Penyusunan wilayah dibangun dengan sistem rasional dalam bentuk grid yang paling cocok untuk perdagangan dan menggunakan properti secara fleksibel. Tradisi pembangunan yang sesuai dengan prinsip Feng Shui diperhatikan khususnya pada rumah-rumah Pecinan. Pada akhir era jaman kolonial, kaum Cina untuk tinggal diam di luar kawasan Pecianan telah ditiadakan, sehingga banyak kaum Cina yang tergolong kaya mulai beralih tinggal di wilayah orang Barat, dikarenakan status sosial diwilayah tersebut lebih tinggi. Semakin lama pertambahan jumlah kaum Cina yang mengikuti jejak keluar kawasan Pecinan makin bertambah. Mereka mulai mendiami di jalan raya di kota-kota lain dikarenakan kondisi kawasan Pecinan sudah menurun dan kurang sehat.19 20

Kolam yang memiliki metafisik cina Widodo, Johannes, op.cit. 1988. hlm: 14 - 15

Proposal Final Project | Page

36

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

d. Aspek Demografi Kota Semarang Secara Demografi, Kota berdasarkan Semarang data periode statistik tahun Kota 2005-

Semarang penduduk

2009 mengalami peningkatan rata-rata sebesar 1,4% per tahun. Pada tahun 2005 adalah 1.419.478 jiwa, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 1.506.924 jiwa, yang terdiri dari 748.515 penduduk laki-laki, dan 758.409 penduduk perempuan.Tabel 1. Jumlah Penduduk Kota Semarang Tahun 2005-2009

Sumber: Kota Semarang Dalam Angka, BPS Kota Semarang, 2009

Peningkatan jumlah penduduk tersebut dipengaruhi oleh jumlah kelahiran, kematian dan migrasi. Pada tahun 2005 jumlah penduduk yang datang sebanyak 38.910 jiwa dan penduduk yang pergi sebanyak 29.107 jiwa. Besarnya penduduk yang datang ke Kota Semarang disebabkan daya tarik kota Semarang sebagai kota perdagangan, jasa, industri dan pendidikan.Tabel 2. Perkembangan Penduduk Lahir, Mati, Datang dan Pindah Kota Semarang Tahun 2005 2009

Sumber: Kota Semarang Dalam Angka, BPS Kota Semarang, 2009.

Proposal Final Project | Page

37

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa penduduk yang datang ke Kota Semarang dan penduduk yang lahir setiap tahunnya lebih besar dari pada penduduk yang pindah dan penduduk yang mati, hal tersebut menggambarkan bahwa peningkatan penduduk Kota Semarang disebabkan oleh penduduk yang datang dan lahir dengan proporsi rata-rata 60,04% per tahun dibanding penduduk pindah dan penduduk yang mati.Tabel 3. Komposisi Penduduk Kota Semarang Berdasarkan Mata Pencaharian

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

JENIS PEKERJAAN Petani Sendiri Buruh Tani Nelayan Pengusaha Buruh Industri Buruh Bangunan Pedagang Angkutan PNS/ABRI Pensiunan Lainnya Jumlah

2005 30.440 17.271 2.468 15.771 185.604 131.453 76.672 26.614 93.707 34.208 255.717 869.925

2006 28.185 22.409 2.256 24.580 192.473 106.217 75.951 30.144 88.486 38.101 258.815 867.617

JUMLAH (jiwa) 2007 2008 26.494 18.992 2.506 51.304 152.557 71.328 73.431 22.187 86.918 32.855 76.657 615.229 26.203 18.783 2.478 52.514 152.606 72.771 73.457 22.195 86.949 32.667 76.684 617.507

2009 38.945 27.791 3.657 77706 225.897 107.692 108.788 32.819 128.718 48.635 111.714 912.362

Sumber data : BPS Kota Semarang Tahun 2009

Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian di Kota Semarang : Pedagang sebesar 11,92%, Pengusaha sebesar 8,52%, Hal ini menggambarkan bahwa aktivitas penduduk Kota Semarang bergerak pada sektor perdagangan dan jasa.

Proposal Final Project | Page

38

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Dengan bedasarkan data kependudukan, jelas terlihat pertumuhan penduduk terus meningkat di wilayah kawasan pecinan. Bila hal ini terus menerus terjadi dan tanpa adanya upaya untuk mengembangkan permukiman wilayah, tidak terelakan kawasan pecinan akan mengalami permasalahan kepadatan hunian, kawasan kumuh, dan lahan parkir. Salah satu solusi adalah dengan perencanaan hunian vertikal dan space area yang luas untuk lahan parkir. Flat House dengan perencanaan sistem parkir area yang baik dirasa tepat guna rekonsiliasi problematika yang terjadi.

e. Letak Geografis Kota Semarang Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik.

Tabel 4. Pembagian Wilayah Kota Semarang

Kecamatan Kelurahan Semarang Tengah Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, SekayuSumber : Data Monografi Kecamatan Semarang Tengah - Semarang, 2001.

Kecamatan Kranggan adalah lokasi pecinan berada.

Proposal Final Project | Page

39

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

f. Aspek Monografi Kawasan Pecinan Semarang

Berdasarkan papan monografi21 Kelurahan Kranggan Kecamatan Semarang Tengah Kota Semarang Propinsi Dati I Jawa Tengah, keadaan : bulan Juni 2011 adalah sebagai berikut : I. Umum 1. Luas dan Batas Wilayah a. Luas Kelurahan b. Batas Wilayah Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur 2. Kondisi Geografis a. Ketinggian tanah dari permukaan laut b. Banyak curah hujan Mm/Tahun c. Topografi (dataran rendah, tinggi, pantai) rendah 3. Orbitasi (jarak dari pusat pemerintahan) a. Jarak dari Pemerintahan Kecamatan b. Jarak dari Ibukota Kotamadya Dati II c. Jarak dari Ibukota propinsi Dati I d. Jarak dari Ibukota negara : 1,5 km : 2 km : 3,4 km : 500 km : dataran : 2 (dua) : 500 : Kelurahan Kauman : Kelurahan Grabahan : Kelurahan Bangunharjo : Kelurahan Jagalan : 25,25 Ha.

21

Monografi: keadaan wilayah desa/kecamatan suatu kawasan atau daerah. Suharso & Retnoningsih, A. 2009, Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Lux,8th edn. Semarang: Penerbit Widya Karya.

Proposal Final Project | Page

40

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

II. Pertanahan 1. Tanak Kas Kelurahan 2. Tanah bersertifikat 8,10 Ha 3. Tanah yang belum bersertifikat 9,15 Ha III. Kependudukan 1. Jumlah penduduk menurut usia a. Kelompok pendidikan 04 06 tahun 07 12 tahun 13 15 tahun 16 19 tahun b. Kelompok tenaga kerja 20 26 tahun 27 40 tahun 41 60 tahun c. Kelompok usia lanjut 2. Jumlah penduduk menurut mata pencaharian a. Karyawan b. Wiraswasta c. Pertukangan d. Pensiunan e. Jasa : 2.224 orang : : : : 213 orang 69 orang 12 orang 478 orang : 403 orang : 500 orang : 384 orang : 412 orang : 380 orang : 853 buah : --- Ha : 810 buah

: 1.069 orang : 1.972 orang : 424 orang

Proposal Final Project | Page

41

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

3. Jumlah penduduk menurut mobilitas/mutasi penduduk a. Lahir b. Mati c. Datang d. Pindah IV. Sarana Olahraga/ Kesenian, Keudayaan dan Sosial 1. Sarana Olahraga buah 2. Sarana Kesenian/Kebudayaan 3. Sarana Sosial buah V. Komunikasi 1. Jumlah jenis sarana komunikasi 2. Jumlah sarana komunikasi VI. Alat Transportasi 1. Jumah jenis sarana transportasi 2. Jumlah sarana transportasi VII. Perdagangan/ Jasa 1. Perdagangan : a. Jumlah jenis sarana perdagangan b. Jumlah sarana perdagangan 2. Jasa : a. Jumlah jenis sarana perdagangan b. Jumlah sarana perdagangan VIII. Perumahan dan jenis komplek pemukiman 1. Perumahan : a. Rumah permanen b. Rumah semi permanen c. Rumah non permanen : 1.353 unit : 263 unit : 29 unit : 2 jenis : 4 jenis : 5 jenis : 1.570 unit : 1 jenis : 582 unit : - jenis - buah : 1 jenis : 4 jenis 4 : 25 orang : 20 orang : 17 orang : 36 orang

: 288 unit

: 19 unit

Proposal Final Project | Page

42

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

2. Komplek Pemukiman : a. BTN b. Real Estate c. Perumahan IX. Kesenian/ Kebudayaan 1. Jumlah jenis kesenian/keudayaan 2. Jumlah perkumpulan/kelompok kesenian/ Kebudayaan X. Sarana Perekonomian 1. Jumlah pasar Pasar umum 2. Jumlah toko/kios/warung unit 3. Jumlah perusahaan / usaha a. Industri besar dan sedang b. Industri kecil 45 orang c. Industri rumah tangga 32 orang d. Perhotelan 15 orang e. Rumah makan/ warung makan 38 orang f. Perdagangan 175 orang g. Angkutan 76 orang h. Jasa jasa 45 orang : 15 unit ; tenaga kerja : 19 unit ; tenaga kerja : 85 unit ; tenaga kerja : 12 unit ; tenaga kerja : 1 unit ; tenaga kerja : 5 unit ; tenaga kerja :: 5 unit ; tenaga kerja : 1 unit : 1 unit : 239 / 6 / 15 : 6 unit : 7 jenis :::-

Proposal Final Project | Page

43

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

i.

Lain lain tenaga kerja 10 orang

: 10 unit ;

XI. Banyaknya rumah dan luasnya (luas rata-rata) 1. Dinding terbuat dari gedung/batu (permanen) 100 m2 2. Dinding terbuat dari seb. gedung (semi permanen) : 50 m2 3. Dinding terbuat dari kayu/papan m2 4. Dinding terbuat dari bambu :: 29 unit 203 unit : 1.353 unit

Problematika yang disorot dalam aspek monografi kawasan adalah permasalahan tanah tempat tinggal yang masih banyak belum memilki sertifikat. Kasus ini banyak terjadi di area jalan Menyangan di kawasan pecinan. Secara keseluruhan : Tanah yang belum bersertifikat 9,15 Ha Rumah non permanen : 29 unit : 853 buah

Kawasan/Area Jl. Menyangan Menurut Data Terdapat 18 hunian liar yang tidak bersrtifikat dan merupakan rumah non permanen. Kawasan ini juga merupakan slump area teresar di kawasan pecinan. Inilah yang menjadi dasar guna membeli lahan tersebut dari pemerintah dan memberikan kompensasi bagi para penghuni liar untuk ganti rugi dan relokasi serta untuk menghidarkan dari konflik sosial.

Proposal Final Project | Page

44

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

2.

Latar Belakang Arsitektural Kota atau sebuah kawasan yang baik haruslah meruapkan sebuah

satu kesatuan sistem organisasi yang baik yang bersifat sosial, visual, maupun fisik yang terencana secara terpadu. Oleh karena itu kota tidak hanya direncanakan (plan), tetapi harus juga dirancang (design), terutama dalam skala micro (spasial), dimana unsur-unsur kegiatan kota serta perilaku masyarakat dapat dibaca dengan jelas. Di tingkat micro, suatu panduan rancang kota/kawasan harus cukup fleksibel guna menghasilkan wujud kota yang dikehendaki, dan sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Pertumbuhan dalam suatu kota menunjukkan adanya

kecenderungan perkembangan kota. Semakin bertambah banyaknya jumlah penduduk, maka akan semakin banyak pula permasalahan yang ditimbulkan seperti adanya kebutuhan kota terhadap ketersediaan hunian yang memadai. Tingkat kebutuhan tersebut diawali dari pusat kota yang menjadi titik tolak dari perkembangan kota. Pertumbuhan penduduk perkotaan yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan peningkatan permintaan terhadap kebutuhan akan tempat tinggal atau perumahan di perkotaan. Peningkatan permintaan akan perumahan ini secara nasional sangat menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi akan tetapi hal ini hanya menjadi prospektif bagi penyediaan rumah untuk kalangan menengah-atas (high-middle income). Di daerah berkembang, pola kehidupannya dipengaruhi oleh pembagian waktu yang ketat, akibat dari mekanisme pekerjaan dan aktifitas yang serba massal. Daerah yang sedang mengembangkan sistem pemerintahan, perdagangan dan bisnis, seluruh tata kehidupannya menjadi lebih kompleks dan kelak akan membutuhkan sistem permukiman dan centra bisnis dalam satu wadah.

Proposal Final Project | Page

45

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Trend hunian vertikal terus berkembang dan diminati oleh penduduk di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi bisnis yang pesat, dan juga disebabkan oleh pusat pusat bisnis baru didirikan di wilayah downtown perkotaan. Namun pada kenyataannya sebagian besar masyarakat masih lebih menyukai model hunian yang langsung berhubungan dengan tanah' atau lebih dikenal dengan sebutan landed house cenderung menghendaki adanya alternatif hunian yang dapat menciptakan problem solving kepadatan permukiman di perkotaan. Menjawab semua tuntutan tersebut, hadirnya hunian model flat-houses dirasakan tepat guna dan menjadi alternatif atas segala permasalahan diatas. Kota Semarang merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki perkembangan pembangunan dalam aspek fisik cukup pesat dan maju. Salah satunya adalah ditandai dengan pendapatan perkapita yang tinggi dan terus meningkat tiap tahunnya. Hal ini menunjukan pembangunan bisnis properti berjalan baik di kota Semarang. Wilayah Semarang Tengah merupakan daerah potensial bagi para pengembang untuk melebarkan sayap bisnis propertinya. Salah faktor yang memberikan nilai plus daerah ini adalah letak/posisi yang berada di tengah kota (downtown) selain itu kawasan pecinan ini sudah menjadi kawasan centra bisnis yang terkenal di Semarang. Ini menjadikan para pengembang properti berlomba lomba menancapkan tiang bisnisnya di area yang sudah sarat akan nilai sejarah dan trademark-nya. Alasan lain yang sering diungkap adalah keunggulan aksesibilitas dan kelengkapan infrastruktur di pusat kota. Peluang bisnis pada sektor pembangunan properti menjadi hal yang tak terelakan. Aktifitas di wilayah Semarang Tengah terus meningkat akibat dari pertumbuhan investasi yang terus menanjak dan membaik, memberi impact kebutuhan hunian yang semakin tinggi. Otherwise, adanya

Proposal Final Project | Page

46

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

pembatasan area terbangun menjadi suatu masalah bagi pengembangan wilayah. Flat-House adalah salah satu solusi dari masalah tersebut. FlatHouse memberikan sebuah solusi hunian massal dengan konsep vertikal. Konsep hunian vertikal dapat mengoptimalkan fungsi lahan terbangun. Hal tersebut untuk mengantisipasi adanya tuntutan pemerintah daerah dalam menekan penghunaan lahan di area downtown semarang tengah, khususnya pada kawasan pecinan yang juga akan di revitalisasi.

Proposal Final Project | Page

47

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

a. Fleksibilitas Ruang Sebagai Wadah KegiatanAcara kultural di kawasan pecinan semarang yang perlu untuk diwadahi kedalam sebuah ruang yang memiliki nilai fleksibilitas guna mengoptimakan efisiensi ruang: 1. Upacara Cap-Go-MehCap-Go-Meh adalah malam 15 atau pertengahan bulan satu. Biasa juga diartikan festival malam bulan satu. Capgome mulai dirayakan di Indonesia sejak abad ke 17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Semasa dinasti Han, pada malam capgome tersebut, raja sendiri khusus keluar istana untuk turut merayakan bersama dengan rakyatnya. Setiap hari raya baik religius maupun tradisi budaya ada asal- usulnya setiap tanggal 15 malam bulan satu Imlek para etnis tionghoa memasang lampionlampion yang dinamakan Chau Tian Can di sekeliling kawasan permukiman mereka guna tercipta pemandangan yang indah dimalam hari tanggal 15 bulan satu. Dan mereka menambah segala bunyi-bunyian serta bermain barongsai, agar lebih ramai. Kepercayaan dan tradisi budaya ini berlanjut turun menurun, baik didaratan Tiongkok maupun diperantauan diseluruh dunia. Capgome dinilai sebagai pesta karnevalnya etnis Tionghoa, karena adanya pawai yang pada umumnya dimulai dari Kelenteng. Cagomeh tanpa adanya barongsai dan liong (naga) rasanya tidaklah komplit. Tarian barongsay atau tarian singa biasanya disebut Nong Shi.22

Penyelenggaraan : Bulan Januari Tanggal : 15 16 Januari

2. Barongsai China TownPada awalnya tarian barongsai ini tidak pernah dikaitkan dengan ritual keagamaan manapun juga, tetapi akhirnya karena rakyat percaya, bahwa barongsai itu dapat mengusir hawa-hawa buruk dan roh-roh jahat. Jadi budaya atau kepercayaan rakyat itulah yang akhirnya dimanfaatkan atau bersinergi dengan lembaga keagamaan. Walaupun demikian pada saat sekarang ini sudah ada aliran modern lainnya yang tidak mengkaitkan dengan upacara keagamaan sama sekali, karena mereka menilai barongsai hanya sekedar asesories untuk nari atau media entertainment.23

Penyelenggaraan : Mengikuti Event Perayaan

22 23

www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011.

Proposal Final Project | Page

48

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

3. Pasar Malam ChinaAcara yang Menyediakan berbagai kebutuhan menyambut tahun baru imlek dan aneka ragam sajian kuliner khas Semarang. Acara ini biasanya dimulai jam 09.00 pagi - 23.00 wib.24

Penyelenggaraan : Sebelum Penyelenggaraan Imlek Tanggal : 21 22 23 Januari

4. Pasar Malam JIE KAO MEEPasar Malam Jie Kao Mee di pasar Gang Baru biasanya diselenggarakan pada bulan Januari. Dimulai pk 05.00 wib pagi hari selama 24 jam hingga tanggal 25 Januari menjelang sore. Ada banyak sajian unik yang hanya muncul menjelang Sin Cia di pasar Gang Baru ini.25

Penyelenggaraan : Bulan Januari Tanggal : 24 25 Januari

5. Pagelaran Wayang Po Tay HieAdalah wayang boneka khas dari Tiongkok yang sudah langka di Indonesia, mirip dengan wayang golek di jawa barat. Khusus di PIS, wayang ini akan dimainkan menggunakan bahasa indonesia. Menyajikan cerita - cerita legenda tiongkok kuno. Acara mulai pk 23.00 - 02.00 wib setiap hari selama Pasar Imlek Semawis.26

Penyelenggaraan : Bulan Januari Tanggal : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Januari

6. Jien JieAdalah permainan khas dari tiongkok yang pada masa lalu sangat populer di Pecinan Semarang. Permainan mirip sepak takraw ini menggunakan jienje yang terbuat dari bulu ayam dan karet. 27

Penyelenggaraan : Bulan Januari Tanggal : 19 20 21 22 Januari.24 25

www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. Ibid. 26 Ibid. 27 Ibid.

Proposal Final Project | Page

49

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

7. Pentas KesenianSetiap hari dibulan januari panggung diisi oleh pementasan berbagai jenis kesenian dari masyarakat, sekolah maupun perkumpulan seni lainnya. Acara setiap hari mulai pk 15.00 - 22.00 wib. Khusus tanggal 22 Januari digunakan untuk Opening Ceremony mulai pk 18.30 - 21.00 wib.28

Penyelenggaraan : Bulan Januari - Februari Tanggal : 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Januari 01 02 Februari

8. Konser Music10 Februari menampilkan Traditional Chinese Music. 11 Februari menampilkan Teng Teng Live in Chinatown.29

Penyelenggaraan : Bulan Februari Tanggal : 10 11 Februari

9. Pameran & Workshop Batik PesisiranPameran batik khas pesisir utara pulau Jawa yang berbeda corak dengan batik Solo dan Yogya. Selain pameran juga ada workshop membatik serta basaar batik. tanggal 22 - 24 Februari, pk 10.00 - 21.00 wib30

Penyelenggaraan : Bulan Februari Tanggal : 22 23 24 Februari

10. Pameran Sketsa Pecinan & ArsitekturMenampilkan hasil karya Coempoelan Arsitek Toewa Semarang (CATS) dan hasil lomba Sketsa Pecinan Semarang di Masa Depan.Bertempat di jl Gang Lombok tanggal 22 - 24 Februari pk 10.00 - 21.00 wib.31

Penyelenggaraan : Bulan Februari Tanggal : 22 23 24 Februari

28 29

www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. www.gangbaru.com. 2011. Pasar China Imlek. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. 30 Ibid. 31 Ibid.

Proposal Final Project | Page

50

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

11. Pameran & Pemutaran FilmPemutaran Film Kebudayaan China. Dselenggarakan tanggal 15 Februari - 21 Februari.32

Penyelenggaraan : Bulan Februari Tanggal : 15 16 17 18 19 20 21 Februari

12. Pasar SemawisWisata Kuliner Khas Pecinan Semarang menyajikan hidangan - hidangan khas makanan chinese. Dan termasuk jajanan yang mulai langka seperti wedang tahu, pisang plenet, aneka jajan pasar dan lain - lain. Buka setiap hari jumat, sabtu, dan minggu. Dimulai pk 17.00 - 23.00 wib di sepanjang Gg. Warung.33

Penyelenggaraan : Sepanjang Tahun Hari : Jumat Sabtu Minggu

13. Tradisi dan Event Telur BerdiriAda sebuah tradisi unik di masyarakat tionghoa dalam memperingati sembahyang yang jatuh setiap tanggal 5 bulan 5 kalender imlek, yaitu mendirikan telur. Tepat tengah hari tanggal 5 bulan 5 imlek, telur - telur dapat dengan mudah didirikan diatas lantai. Menurut para ahli pada tanggal tersebut posisi bulan tepat berada pada garis lurus bumi sehingga gaya gravitasi bulan pada tengah hari akan tepat berada dibawah bumi sehingga kuning - kuning telur akan tertarik sedikit lebih rendah dibanding pada hari - hari biasa, hal ini yang membuat titik berat telur lebih kebawah dan membantu sang telur berdiri pada ujung lancipnya.34 Dan karena penanggalan imlek mengandalkan peredaran bulan, maka momen tersebut akan selalu jatuh tepat tengah hari tanggal 5 bulan 5 imlek.

Penyelenggaraan : Bulan Mei Tanggal : 4 5 Mei

32 33

www.gangbaru.com. 2011. Pasar China Imlek. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. 34 Ibid.

Proposal Final Project | Page

51

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

14. Tradisi Sembahyang RondeFestival Dongzhi biasanya jatuh pada tanggal 22 Desember kalender masehi. Datangnya siklus Dongzhi ini oleh masyarakat tiongkok dianggap sebagai hari terakhir masa panen dan dirayakan sebagai lambang datangnya rejeki bagi mereka. Arak arakan barongsai sering juga disertakan dalam peristiwa ini.35

Penyelenggaraan : Bulan Desember Tanggal : 22 23 Desember

15. Perayaan Ji Kao MehTanggal 29 bulan 12 penanggalan Imlek, bagi masyarakat Tionghoa di Semarang dikenal dengan sebutan Ji Kao Meh (malam tanggal 29), sejak berpuluh - puluh tahun lalu diramaikan dengan pasar malam di pasar Gang Baru. Pasar Malam yang datang hanya sekali dalam setahun itu benar - benar unik karena barang - barang yang dijajakan, terutama makanan dan jajanan, khas hanya dijual pada malam itu saja.36 Ji Kao Meh biasanya jatuh pada tanggal 16 - 18 Maret Kalender Masehi dan diadakan di Pasar Imlek Semawis.

Penyelenggaraan : Bulan Maret Tanggal : 16 17 18 Maret

16. Perayaan Sam Poo CilikTanggal 12,13,14 bulan Juni, Pada perayaan itu akan digelar kirab Sampoo Kecil Sejak itu setiap hari ulang tahun kedatangan Kim Sin Konco Poo Seng Tay Tee selalu diperingati dan dirayakan seperti perayaan kirab napak tilas. 37

Penyelenggaraan : Bulan Juni Tanggal : 12 13 14 Juni

35 36

www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. Ibid. 37 Ibid.

Proposal Final Project | Page

52

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

17. Perayaan Kong CoHari ke 4 bulan 1 kalender Imlek dipercaya para dewata kembali turun ke bumi setelah selama sepuluh hari naik ke langit. Seminggu setelah perayaan tahun baru imlek akan diadakan upacara menghormat ikepada Tuhan dengan Upacara Sembahyang dan perayaan yang jatuh pada 21 Februari.38

Penyelenggaraan : Bulan Januari Tanggal : 4 5 21 Januari

18. Festival Bukan Bee-kunSetiap tanggal 30 bulan 6 Imlek atau sekitar akhir Juli hingga awal Agustus adalah salah satu momen yang spesial. Tradisi arak-arakan Sam Poo Besar, memperingati datangnya patung Sam Poo Tay Jin di pantai laut Semarang menjadi momen yang ditunggu-tunggu sebagian warga Semarang dan wisatawan. Selain menggelar perayaan ritualnya, arak-arakan juga akan dimeriahkan dengan Festival Bukan Bee-kun Sampo. Bee-kun merupakan pasukan pengawal kuda Cheng Hoo. Mereka terdiri dari orang-orang yang jumlahnya biasanya hingga puluhan orang. Tentunya barongsai juga tidak ketinggalan.39

Penyelenggaraan : Bulan Juli - Agustus Tanggal : 28 29 30 31 Juli - 01 02 Agustus

19. Pertunjukan Akrobat China TownEvent tahunan akrobat diselenggarakan ketika setelah perayaan Imlek. Pertunjukan sulap, alih jubah dan akrobat dari Surabaya, Jakarta, dan Semarang di Pasar Semawis 18 Feb - 20 Februari.40

Penyelenggaraan : Bulan Februari Tanggal : 18 19 20 Februari

38 39

www.gangbaru.com. 2011. Pasar China Imlek. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. www.gangbaru.com. 2011. Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011. 40 www.gangbaru.com. 2011. Pasar China Imlek. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011.

Proposal Final Project | Page

53

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Kawasan Pecinan Semarang mempunyai kurang lebih tujuh kelenteng yang letaknya tersebar di kawasan tersebut dan diantara ketujuh klenteng tersebut yang terbesar adalah Kelenteng Tay Kak Sie Gang Lombok. Keberadaan klenteng-klenteng tersebut merupakan salah satu keunikan yang dimiliki Pecinan Semarang dibandingkan dengan kawasan Pecinan lain di nusantara, bahkan ada yang menyebut kawasan Pecinan di Semarang sebagai surganya Pecinan di Indonesia dengan eksotika 1001 klenteng dimana hampir di setiap ujung gang di kawasan ini terdapat kelenteng yang masing-masing mempunyai keistimewaan tersendiri. Selain keberadaan klenteng, keunikan lain adalah masih banyak ditemukannya bangunan tempat tinggal yang bercorak ke-Cinaan dengan bentuk atapnya yang khas danornamen-ornamen detail lainnya seperti bentuk konsol, daun pintu dan jendela. Ditinjau dari aspek struktur morfologinya Kawasan Pecinan Semarang yang merupakan kawasan hunian padat menunjukkan pola grid yang masih jelas dan tipologi kawasan ini menunjukkan dengan jelas sebagai kawasan perdagangan.41 Kawasan Pecinan Kota Semarang tidak hanya kaya dari segi arsitekturnya yang khas seperti bangunan klenteng, namun sekaligus kaya juga dengan berbagai atraksi budaya atau festival seperti Festival Sam Po, serta nuansa dan keberadaan pasar-pasar eksklusif di sekitar Gang Baru. Dikaitkan dengan kondisi yang ada sekarang fungsi kawasan Pecinan sebagai kawasan preservasi atau cagar budaya mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata terutama wisata budaya sehingga selain dapat mempertahankan fungsinya sebagai cagar budaya juga dapat bermanfaat bagi masyarakat sebagai tempat rekreasi alternatif, yaitu alternatif objek wisata yang sifatnya tradisional, orisinil dan unik serta sekaligus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

41

Riyanto. 2004. Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Bedasarkan Persepsi Masyarakat Stempat. Tugas Akhir, Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. ( Kurniati. 2001. the Chinnese Business Districts : 30 ).

Proposal Final Project | Page

54

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Adanya kecenderungan masyarakat Semarang untuk melakukan kegiatan window shopping di pusat-pusat perbelanjaan atau mall-mall, serta masih sedikitnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Semarang. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih minimnya objek wisata yang menawarkan atraksi wisata yang menarik serta kurang

dikembangkannya seni dan kebudayaan khas Semarang sebagai potensi wisata di Kota Semarang. Kondisi tersebut tentu saja mengakibatkan perkembangan pariwisata hal ini dapat dilihat perbandingannnya dengan Kota Yogyakarta dalam hal tingkat hunian hotel dimana pada tahun 2002 tingkat hunian hotel di Kota Semarang adalah 1,5 sedang Kota Yogyakarta sebesar 2,0 (Statistik Indonesia-BPS, 2002). Kota Semarang menjadi kurang optimal, oleh sebab itu perlu upaya pencarian objek wisata alternatif yang dapat dijadikan komoditas sekaligus image tersendiri bagi Kota Semarang, sehingga jika orang Semarang hendak berwisata ataupun orang luar Semarang datang ke Semarang maka mereka akan mendapatkan sesuatu yang tidak didapat di kota lain dan menjadikan mereka sering datang berkunjung ke Kota Semarang. 42 Kurang berkembangnya pariwisata di Kota Semarang terutama atraksi wisata dan kebudayaan menjadikan kawasan Pecinan potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu alternatif objek wisata di Kota Semarang terutama sebagai kawasan wisata heritage. Hal ini didukung pula oleh rencana Pemerintah Kota Semarang untuk merevitalisasi Kawasan Pecinan dan menjadikannya sebagai kawasan wisata budaya serta dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah yang telah mengadakan penelitian mengenai paket Wisata Pecinan Jawa Tengah, yang salah satunya Paket Eksotika 1001 Klenteng di Semarang. Dukungan terhadap upaya tersebut tidak hanya datang dari pihak pemerintah kota namun juga

42

Riyanto. 2004. Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Bedasarkan Persepsi Masyarakat Stempat. Tugas Akhir, Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Proposal Final Project | Page

55

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

dari masyarakat, seperti Kopi Semawis (Komunitas Pecinan Semarang untuk Wisata).43

Melihat banyaknya dukungan dari berbagai pihak manjadikan upaya pengembangan Kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata perlu

ditindaklanjuti secara nyata. Namun sebelum dikembangkan menjadi kawasan wisata warisan budaya perlu adanya identifikasi dan

pembentukan karakter kawasan Pecinan. Selain itu juga perlu adanya penggalian budaya, upacara ritual, kesenian, hingga legenda yang mengiringi masuknya bangsa Tionghoa/Cina. Bahkan dengan

pengkonsentrasian culinary khas Pecinan diharapkan bisa menarik wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Sehingga sebelum meresmikan kawasan Pecinan sebagai salah satu objek wisata kota, yang pelu dilakukan terlebih dahulu adalah mengaktifkan kegiatan yang berbudaya Cina, sehingga ketika orang berada di kawasan Pecinan seakan-akan mereka berada di Cina.(Darwis, 2003:32). Kondisi eksisting lingkungan dan masyarakat Pecinan, adalah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum menjadikan kawasan Pecinan sebagai kawasan wisata. Hal ini dirasa penting dimana lebih dari tiga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudparta) sedang menjajaki kemungkinan paket

wisata lintas Kabupaten yang mencakup obyek wisata-wisata yang ada di wilayah Semarang. Dengan wisata ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan sekaligus meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Jawa Tengah.44

43

Riyanto. 2004. Pengembangan Pecinan Semarang Sebagai Kawasan Wisata Warisan Budaya Bedasarkan Persepsi Masyarakat Stempat. Tugas Akhir, Dipublikasikan. Semarang : Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.44

www.jawapos.com. 2010. Revitalisasi Kawasan Pariwisata Semarang. Diunduh Pada Tanggal 25 September 2011.

Proposal Final Project | Page

56

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Tabel 5. Number of Tourism Pleces Guests by Regency/City in Jawa Tengah 2006 - 2008

Kab. SEMARANG Foreign Guest 3.894 4.394 4.887 Domestic Guest 401.245 438.478 470.293 Total 405.139 442.872 475.180

Sumber : Regional Tourism Service of Jawa Tengah Province

Selain

isu

mengenai

pariwisata,

semarang sendiri sebenarnya juga tengah mendapati masalah perkotaan (terutama

masalah pemukiman) dan sedang membuat suatu planning untuk menselaraskan tujuan dan realita yang ada sekarang. Disisi lain kota ini ingin meng-Go Public kan kota secara internasional, namun disisi lain permasalahan kota seperti kawasan kumuh, kesemrawutan pemukiman, pemukiman liar, area pedagang kaki lima yang tidak terkondisi, kawasan pecinan yang sempit dan tidar teratur, hal tersebut harus dapat teratasi. Dengan banyaknya event, festival, perayaan, tradisi kebudayaan, dan kegiatan pasar temporary, serta permasalahan efisiensi ruang di kawasan pecinan, usungan konsep fleksibilitas ruang dirasa tepat untuk merekonsiliasi problematika yang ada. Perencanaan ruang lansekap multi fungsi yang dapat mewadahi aktifitas budaya akan meciptakan efisiensi ruang di kawasan pecinan.

Proposal Final Project | Page

57

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

b. Calender Event Acara Perayaan di Kawasan Pecinan Tahun 2010.Sumber : www.gangbaru.com. 2011. Pasar China Imlek.& Chinatown Tradition. Diunduh Pada Tanggal 27 September 2011.

: Pentas Kesenian: Pasar Semawis

: Cap-Go-Meh : Pasar Malam Cina : Psr Mlm Jie Kao Mee : Wayang Po Tay Hie : Barongsai: Jien Je : Perayaan Kong Co

: Pasar Semawis : Pentas Kesenian : Konser Musik : Pameran Batik : Pam Arsitektur Pecinan : Pam & Pemutaran Film : Pertunjukan Akrobat

Proposal Final Project | Page

58

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

: Pasar Semawis : Perayaan Ji Kao Meh : Barongsai

: Pasar Semawis

: Pasar Semawis : Tradisi Telur Berdiri : Barongsai

Proposal Final Project | Page

59

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

: Pasar Semawis : Pryn. Sam Poo Cilik : Barongsai

: Pasar Semawis : Fstvl. Bukan Bee-Kun : Barongsai

: Pasar Semawis : Fstvl. Bukan Bee-Kun : Barongsai

Proposal Final Project | Page

60

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

: Pasar Semawis

: Pasar Semawis

: Pasar Semawis

: Pasar Semawis : Smbhyng Ronde : Barongsai

Proposal Final Project | Page

61

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

c. Karakter Aktifitas dan Pewadahan

STAGE (A)

STAGE (B)

STAGE (C)

STAGE (D)

Staging Type No Activity A PEMENTASAN 1 2 3 4 5 6 7Barongsai Jin Jie Pentas Kesenian Konser Music Pemutaran Film Akrobat Wayang Po Tay

Explanation B C D

B B A, C, D A, B, D A A, B, C, D C

Tabel 6. Karakter Ruang Pementasan Sumber : Analisis Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

62

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

A

B

C

D

Lay Out Type No Activity A BAZAAR 1 2 3 4 5 6 7Psr Mlm China

Explanation B C D

B, C B, D A, C, D A, B, D A, C A, B, C, D C, D

Psr Mlm Jie Kao Mee

Pmrn Workshop Batik

Konser Music

Psr Semawis

Cap Go Meh

Pmrn, Sketsa Arch

Tabel 7. Karakter Ruang Bazaar Sumber : Analisis Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

63

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Tabel 8. Karakter Calender Event 1. Sumber : Analisis Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

64

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Tabel 9. Karakter Calender Event 2. Sumber : Analisis Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

65

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Tabel 10. Karakter Calender Event 3. Sumber : Analisis Penulis, 2011.

Proposal Final Project | Page

66

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

Data Event Calender Budaya (tahun 2010) di atas dimaksudkan guna mengetahui pola dan jenis aktifitas / kegitan masyarakat pecinan tiap tahunnya. Festival tahunan, perayaan, pasar malam, dsb. Merupakan sebuah agenda rutin masyarakat tionghoa yang ada di china town. Dengan fakta yang telah ditunjukan diatas memaparkan berbagai macam kegiatan dan karakter budaya yang ada dikawasan pecinan, dan tentunya kegiatan ini merupakan objek penting yang akan diberikan suatu wadah. Wadah yang mampu mengakomodir tiap-tiap kegiatan temporary tersebut. Dengan banyaknya event yang ada di kawasan pecinan, tidaklah mungkin diberikan sebuah wadah satu per satu. Dikarenakan akan wasting places, wasting money, wasting efficiency, wasting time!. Dan tentunya kedepan akan memberikan dampak investasi merugi dikarenakan tempat yang minim penggunaan karena event yang bersifat temporary semata. Maka jelas diperlukan sebuah ruang yang memiliki flesibilitas guna mengakomodasi kegiatan-kegiatan kebudayaan masyarakat kawasan china town. Dengan mengusung konsep fleksibilitas, rancangan yang

menggabungkan antara housing dan fleksibility area diharapkan dapat memberikan support terhadap segala jenis kegiatan yang ada yang bersifat temporer. Efisiensi ruang juga akan tercipta dikarenakan space tersebut mampu menampung tidak hanya satu jenis fungsi melainkan berbagai macam fungsi yang lain. Nilai Investasi ruang juga tentunya akan memberikan keuntungan dalam jangka panjang dikarenakan intensitas yang tinggi dalam penggunaan.

Permasalahan yang diperkirakan akan muncul dan diselesaikan adalah : terkait dengan fungsi bangunan sebagai hunian dan perdagangan yang bersebelahan dengan kawasan konservasi pemerintah. Selain itu aspek ketertarikan yang minim dari pengembang terhadap kawasan yangProposal Final Project | Page 67

ARCHITECTURE CREATE

FLAT HOUSE PECINAN SEMARANG

CHAPTER I - PREFACE

berdekatan dengan area konservasi harus dapat di selesaikan dengan konsep yang matang dan tepat planning nya. Permasalahan land cost yang relatif tinggi harus juga dapat diselesaikan dengan pembuktian kalkulasi perhitungan payback periode yang berorientasi pada keuntungan comercial sehingga pengembang memiliki ketertarikan mengembangkan sayap propertinya di daerah tersebut. Permasalahan aspek keselamtan rusun haruslah juga diperhatikan. Beberapa kasus yang telah terjadi di negara ini adalah permasalahan kurangnya perhatian dan penekanan terhadap aspek keselamatan.. Tanpa kesematan yang baik mutlak bangunan jauh dari aspek kenyamanan privasi. Permasalahan arsitektural penempatan dan parkir juga akan timbul dikarenakan konflik antara sempitnya ketersediaan lahan site yang akan dibangun dengan hadirnya perencaan landscape multi fungsi yang mengakomodir berbagai kegiatan kultural masyarakat pecinan. Kegiatan kebudayaan, festifal, pasar malam, dsb yang bersifat open public mutlak mendatangkan pengunjung ke dalam area bangunan. Tetntunya lahan parkir menjadi krusial45 karena harus memenuhi kebutuhan pengunjung. Selain itu lahan parkir juga harus mampu menmpung penghuni flat itu sendiri. Lahan juga harus mempertimbangkan aspek effisiensi ruang guna pemaksimalan landscape area. Disisi lain, parkir ini menjadi sebuah keuntungan tersendiri ketika dapat dimanfaatkan dari sisi komersil. Pemanfaatan parkir menjadi ladang bisnis dapat di kembangkan karena efek dari hadirnya kegiatan budaya di area landscape bangunan. Dengan pengelolaan parkir yang baik,

pendapatan tambahan bangunan diperoleh.

45

Krusial : gawat, genting. Suharso & Retnoningsih, A. 2009, Kam