Proposal KWU

13
PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN F-COFFEE Oleh : 1. Dwi Hardono Putro (115090101111007) 2. Andi Kurniawan (115090101111007) 3. Muhammad Fahmi (115090101111007) 4. Ahmad Febri Pratama (115090101111007) Dosen Pengampu : Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D Lukman Hakim, S.Si., M.Agr. Sc.,Ph. D JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Transcript of Proposal KWU

Page 1: Proposal KWU

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN

F-COFFEE

Oleh :

1. Dwi Hardono Putro (115090101111007)

2. Andi Kurniawan (115090101111007)

3. Muhammad Fahmi (115090101111007)

4. Ahmad Febri Pratama (115090101111007)

Dosen Pengampu :

Amin Setyo Leksono, S.Si., M.Si., Ph.D

Lukman Hakim, S.Si., M.Agr. Sc.,Ph. D

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2: Proposal KWU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha mikro dan kecil (UMK) di Indonesia kebih dari 54 juta bentuk usaha yang

memberikan sumbangan besar kepada perekonomian. Berdasarkan Undang-Undang Nomor

20 Tahun 2008 tentang usaha bagi menjadi tiga yaitu, makro, kecil dan menengah (UMKM)

yang memiliki kriteria sesuai dengan aset dan omset. Usaha mikro adalah usaha produktif

milik perorangan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria, yaitu dengan aset

maksimal 50 juta dan omset minimal 300 juta. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif

yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki

kriteria, yaitu aset lebih dari 50 juta sampai 500 juta dan omset sebesar 300 juta sampai 2,5

milyar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang

perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian langsung maupun tidak langsung

dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan

tahunan yaitu lebih dari 2,5 milyar sampai dengan 50 milyar dengan aset lebih dari 500 juta

sampai dengan 10 milyar.

Tanaman kopi merupakan tanaman pekebunan yang penting di Indonesia. Sejarah

perkopian Indonesia mencatat bahwa pertama kali masuk ke Indonesia sekitar tahun 1699

yang merupakan jenis kopi Arabika (Coffea arabica). Kopi Arabika merupakan kopi andalan

ekspor utama Indonesia. Jenis kopi Arabika tersebut menyebar ke berbagai wilayah Indonesia,

dengan nama sesuai dengan daerah pengembangannya selain yang dikenal dengan kopi Jawa

diantaranya dikenal dengan kopi Gayo, kopi Sidikalang dan kopi Toraja. Tumbuhan kopi

(Coffea sp.) termasuk famili Rubiacieae yang dikenal mempunyai sekitar 500 jenis dengan

tidak kurang dari 600 spesies. Genus Coffea merupakan salah satu genus penting dengan

beberapa spesies yang mempunyai nilai ekonomi dan dikembangkan secara komersial

terutama : Coffea arabica, Coffea liberica dan Coffea canephora (diantaranya varietas

robusta).

Malang sebagai kota yang sedang berkembang memiliki banyak usaha kecil menengah

yang dikembangkan oleh masyarakatnya sendiri. Berbagai makanan khas, jajanan khas serta

berbagai macam minuman banyak dijual di kota Malang. Malang juga memiliki berbagai

warung yang lengkap menyediakan berbagai macam minuman, khususnya kopi. Minuman

Page 3: Proposal KWU

jenis kopi merupakan minuman yang sangat digemari oleh masyarakat berbagai kalangan,

rasa dan aromanya yang khas membuat minuman ini lebih disukai daripada minuman jenis

lainnya. Namun, sebagian besar jenis kopi yang dijual merupakan kopi instan yang telah

dijual luas di pasaran, dengan variasi rasa yang sama dari tahun ke tahun, seperti kopi hitam,

kopi susu, dan kopi mocca. Tidak ada variasi jenis selain ketiga jenis di atas. Hal ini tentunya

akan menimbulkan kepenatan bagi masyarakat, perlu adanya variasi jenis dari minuman kopi.

Maka dari itu, jenis kewirausahaan yang berjudul F-Coffee akan memberikan variasi dari

jenis minuman kopi yang dipadukan dengan aneka rasa buah yang mana memberikan sensasi

rasa buah terhadap kopi tanpa menghilangkan unsur penting dari kopi itu sendiri.

1.2 Tujuan Usaha

Jenis wirausaha dengan nama F-Coffe ini bertujuan untuk memberikan variasi rasa buah

dari minuman kopi yang dapat dinikmati semua lapisan masyarakat, sehingga tidak

menghilangkan kepenatan masyarakat terhadap minuman jenis kopi.

1.3 Manfaat

Manfaat adanya usaha kecil ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk

berkreasi, bekerja sama dalam tim juga memupuk keterampilan wirausaha dan manajemen

finansial. Memaksimalkan potensi produk lokal varietas kopi yang dipadukan dengan rasa

buah tertentu sebagai produk minuman berkualitas dan memiliki cita rasa yang tinggi.

Page 4: Proposal KWU

BAB II

ANALISA PASAR

2.1 Target Konsumen

Konsumen yang menjadi target dalam pemasaran produk dari Fruit Coffee yaitu

mahasiswa, karyawan, dosen, serta warung kopi di lingkungan Malang, khususnya

Universitas Brawijaya. Warung di lingkungan kampus Universitas Brawijaya sebagai target

konsumen merupakan konsumen dengan konsumsi yang diharapkan paling besar, hal ini

dikarenakan warung kopi di lingkungan kampus merupakan tempat bagi mahasiswa

menghilangkan penat dari rutinitas akademik maupun organisasi. Hal ini didukung dengan

banyaknya volume tugas yang diberikan kepada mahasiswa hingga dapat mengambil waktu

malam hari untuk mengerjakan tugas tersebut. Karyawan dan Dosen sebagai fasilitator dalam

proses belajar mengajar menjadi target konsumen pada jam kerja. Hal ini bertujuan untuk

memberikan kenyamanan kepada karyawan dan dosen dengan adanya produk kopi rasa buah.

Selanjutnya dilakukan pemasaran di luar lingkungan kampus Universitas Brawijaya dengan

target konsumen masyarakat di kota Malang.

2.2 Ukuran dan Tren Pasar

Ukuran pasar yang ditargetkan adalah dari semua lapisan masyarakat, sehingga semua

lapisan dapat menikmati adanya produk kopi rasa buah yang memiliki kualitas tinggi. Mulai

dari lapisan atas, menengah, serta lapisan ke bawah dapat menikmati produk ini. Tren pasar

yang sedang berkembang di lingkungan kampus Universitas Brawijaya untuk minuman kopi

yaitu menyediakan minuman kopi instan dengan berbagai merk dan berbagai rasa yang dijual

di warung-warung serta dijual keliling wilayah Universitas Brawijaya.

2.3 Situasi Persaingan

Persaingan yang dihadapi yaitu persaingan dengan berbagai merk kopi instan yang

mana telah lebih dulu masuk dalam pasar yang sama dengan F-Coffee. F-Coffee bersaing

dengan kopi instan seperti kopi susu, kopi mocca, maupun kopi-kopi local agar dapat

mengambil hati konsumen di lingkungan kampus Unversitas Brawijaya yang kebanyakan

mahasiswa.

Page 5: Proposal KWU

BAB III

ASPEK PRODUKSI

3.1 Lokasi Produksi

Produk F-Coffee di produksi di jalan Simandhara 5 Sawojajar, Malang. Rumah

produksi ini berfungsi sebagai tempat persiapan bahan yang akan di olah menjadi produk.

3.2 Kebutuhan Produksi

Kebutuhan produksi meliputi 4 komponen penting yang harus diperhatikan yakni

bahan baku, modal, peralatan dan tenaga kerja.

a. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan pada proses produksi kopi F-Coffee adalah biji kopi pilihan

yang berasal dari petani kopi di Batu, serta sari buah yang diperas dari buah yang tela matang.

b. Modal

Modal kerja, terbagai atas:

- Modal financial (materi): berasal dari dana pribadi anggota

- Modal non financial (tenaga dan keahlian) yang diberikan langsung dari anggota

c. Peralatan Perlengkapan yang digunakan

Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam proses produksi yaitu kompor gas,

tabung gas, blender, mesin giling, panci, gelas, dan sendok.

d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam tahap pembuatan produk kopi dari F-Coffee adalah

anggota kelompok kewirausahaan yang terdiri dari 4 orang.

3.3 Supply dan Transportasi

Suplai bahan baku didapatkan dengan cara memesan bahan kepada pemasok yang

berada di daerah asal bahan baku. Hal dilakukan dengan cara menghubungi pemasok melalui

telefon. Kemudian bahan diambil dan pembayaran dilakukan di tempat. Transportasi yang

digunakan untuk pengambilan bahan baku tempat penerimaan adalah sepeda motor.

Page 6: Proposal KWU

BAB IV

STRATEGI BISNIS DAN RENCANA PEMASARAN

4.1 Strategi Pasar

Penjualan produk kopi dari F-Coffee ini yaitu ditujukkan kepada beberapa elemen

masyarakat. Penjualan awal dilakukan di lingkungan Universitas Brawijaya dengan cara

menitipkan produk di warung-warung di lingkungan kampus Universitas Brawijaya. Pada jam

kerja produk ditawarkan dengan cara langsung kepada karyawan dan dosen saat jam istirahat.

Pada malam hari, produk dijual keliling lingkungan kampus dengan harapan konsumennya

mahasiswa. Penjualan dilakukan dengan menyeduh kopi panas atau hangat sesuai dengan

selera pembeli ditempatkan pada gelas plastik yang telah disiapkan.

4.2 Penetapan Harga

Harga untuk tiap produk kopi dari F-Coffee ditetapkan sesuai dengan harga bahan

baku yang didapat. Harga yang ditawarkan per sachet kopi buah yaitu Rp.2500,- sedangkan

jika diseduh harganya yaitu Rp. 3000,-

4.3 Iklan dan Promosi

Promosi produk dari F-Coffee dilakukan di lingkungan kampus Universitas Brawiajya

dengan cara mengenalkan secara langsung kepada para konsumen. Beberapa media yang

digunakan juga sebagai sarana promosi dan iklan adalah jejaring social seperti facebook,

twitter dan blog serta media cetak berupa leaflet dan brosur. Harapannya dengan adanya

publikasi tersebut dapat menarik konsumen dari berbagai wilayah, tidak hanya di lingkungan

Universitas Brawijaya tetapi juga di lingkungan Universitas di sekitar Malang. Media cetak

yang telah disiapkan, disebarkan pada setiap kantin serta majalah dinding dari masing-masing

lembaga yang terdapat di lingkungan Universitas Brawijaya serta langsung dibagikan kepada

mahasiswa, karyawan dan dosen sebagai konsumen.

Page 7: Proposal KWU

BAB V

ANALISIS EKONOMI

5.1 Pengertian

Analisis yang sering dilakukan untuk analisis suatu usaha salah satunya adalah analisis

Break Event Point (BEP). Analisis BEP merupakan suatu keadaan dimana dalam operasi

perusahaan, perusahaan itu tidak memperoleh laba dan tidak menderita kerugian (penghasilan

= total biaya). Pengertian impas merupakan suatu keadaan dimana suatu usaha tidak

memperoleh laba dan tidak menderita kerugian, dengan kata lain suatu usaha dikatakan impas

apabila jumlah penghasilan sama dengan biaya, atau apabila laba konstribusi hanya dapat

digunakan untuk menutupi biaya tetap saja. Analisis BEP merupakan analisis yang mampu

memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan serta hubungannya kem

ungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.

Analisis unsur-unsur yang mempengaruhi break event point yaitu Biaya, Volume,

Harga, harga jual serta laba itu sendiri. Didalam pengertian biaya dan beban di dalam bahasa

Indonesia belum dibedakan dengan tepat. Cost adalah bagian dari harga perolehan tahun

harga belli aktiva yang ditunda pembebanannya atau belum di manfaatkan dalam

hubungannya realisasi penghasilan. Sedangkan expense adalah cost yang di korbankan

didalam usaha memperoleh penghasilan. Volume yang terdapat dalam analisis BEP adalah

jumlah unit produksi atau jumlah unit penjualan. Harga jual perunit adalah sejumlah uang

yang diterima atau piutang yang timbul atas penyerahan barang dan jasa kepada setiap

consume dalam setiap unitnya. Harga jual bisa berupa harga jual bersih atau bisa harga jual

kotor. Sedangkan yang digunakan dalam analisis BEP adalah harga jual bersih yang terlepas

dari berbagai potongan. Laba adalah keuntungan yang diperoleh perusahaan, dimana

keuntungan ini berasal dari penghasilan setelah dikurangi biaya.

Page 8: Proposal KWU

5.2 Analisis BEP

BEP (Q) = 35.000

2000 – 1500

= 70 unit

BEP (Rupiah) = 35000

1 – 1500

2000

= 140000

Berdasarkan analisis BEP maka dapat hasil bahwa My Coffe Shop sudah dapat melebihi titik impas. Berdasarkan hal ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan wirausaha telah mendapatkan keuntungan karena dapat melebihi titik impas dan dapat mengembalikan modal yang telah digunakan.

Page 9: Proposal KWU

BAB VI

JADWAL

6.1 Penetuan Waktu

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Pemasaran My Coffe Shop

KegiatanBulan/Minggu

11/1 11/2 11/3 11/4 12/1 12/2 12/3

Mencari informasi tentang bahan

baku

Promosi dan Iklan

Pemasaran Produk

Pembuatan Laporan

6.2 Batas Waktu

Batas waktu pemasaran produk hingga pembuatan lapotran keuangan dari F-Coffe

adalah mulai dari November minggu ke-1 sampai dengan Desember minggu ke-3. Pemasaran

dilakukan dengan jangka waktu selama satu bulan, diharapkan laba yang diperoleh sesuai

dengan perhitungan analisis ekonomi.