Proposal Instalasi Perumahan
-
Upload
yozri-uncu -
Category
Documents
-
view
981 -
download
182
description
Transcript of Proposal Instalasi Perumahan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Listrik merupakan energi yang bersih, mudah dibangkitkan, disalurkan,
dikendalikan dan diubah dalam berbagai bentuk energi lain seperti cahaya, gerak, panas
dan sebagainya. Oleh karena itu listrik banyak dimanfaatkan untuk menunjang
kehidupan, baik dalam rumah tangga, industri, komersial, maupun pelayanan umum.
Sesuai dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan manusia
dengan listrik, itu di sebabkan karena kebanyakan peralatan sehari-hari yang di gunakan
adalah peralatan yang membutuhkan arus listrik dengan tegangan rendah.
Pada saat sekarang ini listrik sudah menjadi kebutuhan pokok bagi manusia.
Energi listrik begitu vital keberadaannya. Tanpa energi tersebut maka secara otomatis
keberadaan peralatan lain akan sulit untuk berfungsi. Pada saat ini penerangan sangat di
butuhkan baik itu di kota-kota besar maupun pedesaan yang sampai pada saat ini masih
minim mendapatkan supply energi listrik.
Dalam perencanaan dan pemasangan instalasi listrik juga ada faktor lain seperti
segi keamanan dan penyambungan kabel juga menjadi urgen untuk diperhatikan.
Karena berkaitan dengan keamanan dari sistem dan pengguna sistem itu sendiri.
Dengan kata lain keamanan mempunyai prioritas yang sangat tinggi dalam perencanaan
dan pemasangan instalasi. Dan berdasarkan tujuan dari penggunaan energi listrik itu
sendiri adalah untuk kebaikan hidup manusia. Jangan sampai akibat kelalaian dalam
pemasangan instalasi listrik ini mengakibatkan masalah baru bahkan mengancam jiwa
manusia. Salah satu wadah untuk mengaplikasikan semua ini adalah dengan mengikuti
perkuliahan Praktikum Instalasi Perumahan.
Pada lokasi pedesaan yang tidak terjamah oleh energi listrik, sangat dibutuhkan
energi listrik sebagai penerangan dan tunjangan hidup mereka. Pada umumnya intalasi
penerangan di pedesaan tersebut hanya menggunakan instalasi penerangan rumah
tangga yang sederhana. Yaitu instalasi rumah sederhana yang tidak bertingkat, hal ini
disebabkan karena lokasi pemukiman yang masih mungkin untuk di kembangkan
kesamping. Pada instalasi seperti ini menggunakan sekring 1 fasa dengan 2 group.
1
Apabila instalasi tersebut sudah di perhatikan dengan sangat mendetail maka
memperkecil kemungkinan akan terjadinya konsleting. Dengan banyaknya perusahaan
instalasi yang menawarkan jasa instalasi yang berbeda namun harus memperhatikan
tentang peraturan-peraturan yang sesuai dengan Peraturan Umum Instalasi Listrik
(PUIL 2000).
Kami sebagai Mahasiswa jurusan teknik elektro melakukan instalasi penerangan
rumah sederhana dengan menggunakan PUIL 2000 sebagai acuan dalam pelaksanaan
praktek penerangan rumah sederhana.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang diatas, identifikasi masalah yang ditemukan yaitu ketidak
sesuaian penggunaan komponen instalasi listrik di lapangan, seperti:
a) Warna kabel penghantar.
b) Luas penampang pengahantar.
c) Proteksi utama.
d) Penyambungan kabel dalam kotak sambung.
C. Batasan masalah
Peraturan instalasi rumah sederhana terdapat dalam PUIL 2000. Pada kegiatan kali
ini hanya terbatas pada perancangan instalasi rumah sederhana. Yaitu rumah
sederhana yang tidak bertingkat.
D. Rumusan masalah
a. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana yang sesuai dengan Peraturan Umum
Instalasi Listrik (PUIL 2000) ?
b. Bagaimana cara instalasi rumah sederhana tersebut?
E. Tujuan
Dengan di ajukannya proposal praktek ini diharapkan agar mahasiswa dapat
melakukan praktek instalasi perumahan (rumah tidak bertingkat, 1 fasa 2 group)
sesuai dengan rancangan gambar instalasi yang telah di buat agar lebih memahami
dan terampil dalam pemasangan instalasi listrik.
2
a. Tujuan internal
- Sebagai tugas akhir pada mata kuliah praktikum instalasi perumahan
- Sebagai praktek terakhir praktikum instalasi perumahan yaitu rumah
sederhana yang tidak bertingkat
b. Tujuan eksternal
- Sebagai acuan pemasangan instalasi rumah sederhana di lingkungan
masyarakat
F. Ruang lingkup kegiatan
a. Judul kegiatan
“ praktek instalasi perumahan ( instalasi perumahan tidak bertingkat, 1 fasa 2
group)
b. Bentuk kegiatan
Bentuk kegiatan yang akan dilakukan adalah :
1. Observasi, merencanakan semua penempatan komponen-komponen listrik
yang akan dipasang
2. Drawing, menggambarkan single line diagram wearing diagram, dan
pemasangan pipa
3. Rekapitulasi, membuat data teknis dari komponen-komponen yang akan di
gunakan, contohnya rekapitulasi daya
4. Pemasangan instalasi, di mulai dari pemipaan, pengkabelan dan
pemasangan komponen-komponen lainnya
c. Waktu dan tempat kegiatan
Tanggal :
Tempat :
3
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Syarat-syarat pemasangan instalasi rumah
Untuk pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga untuk rumah terlebih
dahulu harus melihat gambar-gambar rencana instalasi yang sdah di buat oleh perencana
berdasarkan denah rumah atau bangunan dimana instalasinya akan di pasang.Selain itu
juga spesifikasi dan syarat-syarat pekerjaan yang di terima dari pemilik bangunan atau
rumah, dan syarat tersebut tidak terlepas dari peraturan yang harus di penuhi dari yang
berwajib yang mengeluarkan peraturan yaitu PLN setempat.
Syarat-syarat pekerjaan instalasi rumah :
1. Gambar instalasi, yaitu rencana penempatan semua peralatan listrik yang
akan di pasang dan sarana pelayanannya, misalnya : titik lampu, saklar, dan
kotak kontak, Panel Hubung Bagi, data teknis yang penting dari setiap
peralatan listrik yang akan di pasang
2. Rekapitulasi, rekapitulasi atau perhitungan jumlah dari komponen yang akan
di perlukan antara lain :
- Rekapitulasi material
- Rekapitulasi daya
Oleh karena itu dengan mengacu pada ketentuan-ketentuan diatas semua
pekerjaan listrik termasuk pemasangan instalasi penerangan dan instalasi tenaga pada
suatu bangunan atau rumah akan bekerja dengan baik. Hal ini juga sangat berguna bagi
kami sebagai mahasiswa tentunya agar nantinya bisa menjadi seorang perencana yang
terampil.
Pedoman pemilihan kabel listrik
Tanda pengenal
Pilihlah kabel yang pada sepanjang permukaanya tertera
1. Tandsa pengenal standart (SNI,IEC,SPLN)
2. Tanda pengenal produsen
3. Jumlah dan ukuran inti
4
Warna inti dan selubung kabel
Dan termasuk penting adalah memastikan warna inti kabel yang
dipilih agar tidak menyimpang dari ketentuan PUIL 2000 [7.2] yang
mensyaratkan:
1. Warna biru hanya untuk pengantar netral
2. Warna loreng hijau kuning untuk penghantar pembumian
3. Warna merah untuk fasa R
4. Warna kuning untuk fasa S
5. Warna hitam untuk fasa T
Pemilihan Kabel
Menurut ir.setiawan dalam bukunya ““Instalasi Listrik Arus Kuat”
menjelaskan bahwa setiap kabel itu mempunyai batas hantar arus tertentu.
Pada kabel NYA 1,5 yang dipasang dalam pipa dapat menghatarkan arus
maksimum sebesar 15A pada suhu keliling 30 derjat celcius. Maka penulis
memilih kabel NYA 1,5 mm sebagai penghantar dengan spesifikasi :
- Warna merah sebagai penghantar fasa
- Warna biru sebagai penghantar netral
- Warna hijau strip kuning sebagai penghantar pembumian.
B. Keselamatan dan kesehatan kerja
1. Gunakanlah pakaian praktek
2. Bacalah dan pahami petunjuk praktikum pada setiap lembar kegiatan
belajar
3. Janganlah memberikan tegangan pada rangkaian melebihi batas yang
ditentukan
4. Ikuti petunjuk standar keselamatan dan keamanan kerja
5. Ikuti tata cara pemasangan standar instalasi listrik berdasarkan PUIL
2000
6. Hati-hati dalam melakukan praktek
5
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa
Dari gambar denah yang telah dilampirkan, dapat dianalisa sebagai berikut:
1. Jumlah titik
Menurut PUIL 2000, bahwa standar titik dalam satu grup adalah 12 titik. Jadi
dari gambar yang telah dibuat, dapat ditentukan jumlah grup yaitu sebagai
berikut :
Jumlah grup= 1612
=1,3 grup , digenapkan menjadi 2 grup.
Jumlah titik dalam 1 grup yaitu,
Jumlah titik = 162
=8 titik
2. Menentukan alat proteksi
Grup 1= 800 watt, sehingga untuk alat proteksi 800220
=3,63 ampere. Sehingga
MCB yang digunakan adalah 4 ampere.
Grup 2= 800 watt, sehingga untuk alat proteksi 800220
=3,63 ampere. Sehingga
MCB yang digunakan adalah 4 ampere.
Jadi, untuk MCB keseluruhan (800 + 800)/ 220 = 7,27 ampere. Jadi MCB yang
digunakan adalah 10 ampere.
REKAPITULASI DAYA
GRUPLAMPU TL
40 W
LAMPU
PIJAR 25 W
STOP
KONTAK
1OO W
STOP
KONTAK
300 W
TOTAL
11 3 4 1
800 W25 75 400 300
24 4 1
800 W100 400 300
6
JUMLAH 1600 W
cos φ=0 , 75
maka Daya semuadalah=16000,75
=2133,3 VA
faktor kebersamaan=1
maka Daya yangakan diajukan ke PLN adala h:
1 ×2133,3=2133,3VA
Jadi Daya yang akan diajukan ke PLN adalah 2200 VA
B. Langkah Kerja Pemasangan
Adapun cara ataupun langkah kerja yang biasanya di lakukan dalam
penginstalasian rumah sederhana yaitu :
1. Melakukan survei ketempat pemasangan instalasi rumah
2. Melakukan inventarisasi
3. Buat gambar single line, wearing diagram dan pemipaan agar lebih mudah
pada perhitungan kabel dan bahan yang digunakan
4. Buat diagram pemipaan untuk membantu menghitung penggunaan pipa,
elbow, T-DOS,DLL
5. Lakukan pemasangan alat dan bahan sesuai dengan peraturan umum instalasi
listrik 2000
6. Lakukan pemasangan kabel sesuai dengan pipa yang telah terlebih dahulu di
pasang
7. Berilah label-label pada kabel tersebut, yang mana kabel phasa masuk, phasa
keluar, phasa ke lampu 1, dan phasa ke lampu 2. Agar pada saat pemuntiran
tidak terjadi kesalahan
8. Uji instalasi (kabel) yang di gunakan dengan menggunakan alat ukur
multimeter atau dengan alat ukur Meiger (alat pengukur tahanan dengan
satuan mega)
7
9. Lakukan pemasangan bahan pada titik-titik yang sudah di tentukan (fitting,
saklar tunggal, saklar seri, dan stop kontak
10. Periksa pada setiap stop kontak apakah arus listrik sudah mengalir dengan
testpen, jika ada stop kontak yang tidak hidup periksa sambungan pada kotak
kontak serta dalam kotak sambung
11. Periksalah pemberian group apakah sudah sesuai dengan gambar
perencanaan instalasi
12. Menunggu antrian dari PLN untuk di uji dan memasukkan sumber arus
keproyek rumah itu
13. Serahkan proyek tersebut ke sipemilik proyek
C. Alat dan bahan
a. BAHAN
1. Saklar tunggal
2. Klem pipa
3. Saklar seri
4. Saklar tukar
5. Sekrup
6. Tedos
7. fitting
8. Pipa
9. Lampu pijar
10. Lampu TL
11. Kotak kontak
12. Elbow
b. ALAT
1. Tang potong
2. Tang kombinasi
3. Tang kupas
4. Tang pipih
5. Gergaji
6. Obeng plus
7. Obeng minus
8. Tespen
9. Penitik\jara
10. Mistar
8
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikian proposal ini kami sampaikan, dengan kesadaran akan moral dan
tanggung jawab intelektualitas, maka dari itu kami dapat menarik kesimpulan
bahwa :
- Untuk dapat melakukan instalasi dengan baik dan benar serta memenuhi
syarat perinstalasian yang ada di Indonesia maka haruslah mengikuti
petunjuk standar yang ada pada PUIL 2000
- Dalam melakukan proyek instalasi haruslah dilakukan perencanaan dan
observasi terlebih dahulu, untuk mencegah kesalahan dan kerugian baik
secara materi maupun non materi
- Utamakan keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengantisipasi kerusakan
alat dan kecelakaan pada diri
B. SARAN
1. Sebaiknya setip anggota kelompok yang bekerja untuk menginstalasi rumah
ini harus mengetahui bagaimana cara penyambungan di kotak sambung dan
harus mengetahui kode yang di berikan pada ujung-ujung kabel, sehingga
tidak terjadi kesalahan dalam penyambungan.
2. Untuk pemasangan ground atau elektroda hendaknya dipasang sesuai dengan
ketentuan PUIL instalasi, yakni harus sesuai dengan elektroda apa yang di
pasang untuk keadaan rumah pada tempat menginstalasi
3. Gunakan alat yang standar untuk memperoleh hasil yang baik
9
DAFTAR PUSTAKA
Sugandi, Imam.2001.Panduan Instalasi Listrik untuk Rumah.Jakarta:Yayasan usaha
penunjang tenaga listrik.
Badan Standar Nasional, persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000), SNI standar nasional indonesia SNI 04-0225-2000.
10
LAMPIRAN
A. REKAPITULASI MATERIAL
B. DAFTAR ALAT
11
C. REKAPITULASI UPAH
JUMLAH
PEKERJAUPAH SATUAN JUMLAH HARI TOTAL
6 ORANG @ Rp. 100.000 2 hariRp. 1.200.000
D. REKAPITULASI KEBUTUHAN DANA
SUMBER DANA BANYAK DANA JUMLAH
Rekapitulasi komponen Rp.847.500
Rekapitulasi upah Rp.1.200.000 Rp.1.200.000
Total Rp. 2.047.500
12
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Tang potong 2 buah
2 Tang kupas 2 buah
3 Tang kombinasi 2 buah
4 Tang buaya 2 buah
5 Obeng + besar 2 buah
6 Obeng + kecil 2 buah
7 Obeng – besar 2 buah
8 Obeng – kecil 2 buah
9 Palu 2 buah
10 Gergaji besi 1 buah
11 Mistar 1 buah
12 Bor tangan 1 buah
13 Pisau 1 buah