Proposal Fisika Setengah Jadi 1
-
Upload
iis-isnawati -
Category
Documents
-
view
37 -
download
3
description
Transcript of Proposal Fisika Setengah Jadi 1
BAB I
PENDAHULUAN
(Margin kiri,atas (4), bawah kanan (3) diberi no halaman untuk yang ada kata BAB penomoran ditulis pd
bagian bawah tepat ditengah untuk yg tdk ada kata BAB penomoran di sebelah pojok kanan atas
A. Latar Belakang ( point A,B,C dst 7 spasi dr margin kiri)
Air adalah salah satu bentuk zat cair yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari
hari dan air itu memiliki banyak manfaat bagi semua makhluk hidup. Air memiliki sifat-sifat,
antara lain menempati ruang, melarutkan zat, dan berpindah dari tempat yang tinggi ke tempat
yang rendah. Seperti prinsip Bernoulli yang berbunyi “jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang
sama”. Oleh sebab itu, kita akan membuktikan prinsip tersebut dengan cara mengalirkan air
melewati lubang-lubang yang telah dibuat sedemikian rupa, agar bisa membuktikan hukum
Bernoulli tersebut.
Hukum Bernoulli juga berhubungan dengan teorema torriceli, (Salah satu penerapan dari
Prinsip bernoulli adalah Torriceli (Tangki berlubang). dimana sebuah air yang ditempatkan dalam
sebuah wadah terbuka dan di sisi bagian samping terdapat lubang setinggi (h), maka air akan
menyembuh sejauh ketinggian tersebut. Namun teorema torricelli hanya berlaku jika permukaan
wadah terbuka.(kalimat terakhir menggantung mohon diperjelas)
B. RumusanMasalah
1. Apakah (?)
2. Apakah ada hubungan antara Teorema Torricelli dengan rumusan debit air?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menguasai materi tentang fluida dinamis
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Teorema Torricelli
3. Mahasiswa dapat menghitung kecepatan air dan membandingkan dengan Teorema Torricelli
4. Mahasiswa dapat menerapkan konsep tentang Hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari –
hari
D. Hipotesis
1. Adanya hubungan antara Teorema Torrecelli dengan rumusan debit air
2. Kecepatan air yang mengalir berbanding lurus dengan kecepatan pada Teorema Torrecelli
BAB II
A. Dasar Teori ( Gunakan footnote jgn innote)
Suatu fluida (fluid) adalah suatu zat yang dapat mengalir. Contoh dari fluida
ialah zat cair dan gas. Salah satu cara untuk menjelaskan gerak suatu fluida adalah
dengan membagi-bagi fluida tersebut menjadi elemen - elemen volume yang sangat kecil,
yang dapat dinamakan partikel-partikel fluida. Agar mudah menjelaskan gaya yang
beraksi pada suatu fluida dangan menentukan tekanan (P), yang didefinisikan sebagai
besarnya gaya normal persatuan luas permukaan. Tekanan ditransmisikan kepada batas-
batas padat (solid boundaries) atau melalui bagian-bagian yang sebarang dari fluida di
dalam arah tegak-lurus kepada batas-batas atau bagian-bagian di setiap titik. Tekanan
adalah suatu kuantitas skalar. Suatu fluida yang mengalami tekanan akan mengarahkan
sebuah gaya pada setiap permukaan yang bersentuhan dengan fluida tersebut. Massa jenis
dari suatu fluida homogen (massanya dibagi volumenya). Dapat bergantung pada banyak
faktor, seperti temperatur fluida dan tekanan yang mempengaruhi fluida tersebut. Untuk
zat cair maka massa jenis sangat sedikit berubah pada jangkauan tekanan dan temperatur
yang lebar, maka massa jenis tersebut dapat dikatakan sebagai konstanta. (Halliday, 1985
: 553-578)
Tiga keadaan umum, atau fase dari suatu materi dapat berwujud padat, cair, atau
gas. Benda padat mempertahankkan bentuk dan ukuran yang tetap, bahkkan jika sebuah
gaya diberikkan pada sebuah benda padat benda tersebut tidak langsung berubah bentuk
dan volumenya. Benda cair tidak mempertahanan bentuk yang tetap melainkan
mengambil bentuk yang ditempatinya, benda cair tiidak langsung dapat ditekan dan
perubahan volume cukup sangat signifikan terjadi jika diberikan gaya yang besar. Gas
tidak memiilikki bentuk atau volume yang tetap dan akan menyebar untuk memenuhi
tempatnya. Karena zat cair dan gas tidakk mempertahankan bentuk yang tetap, maka
keduanya memiliki kemampuan untuk mengalir, oleh karenanya zat cair dan gas
dikatakan sebagai zat yang dapat mengalir sedangkan zat padat tidak. Zat cair dan zat gas
sering disebut sebagai fluida atau zat alir. (Sutrino, 200 : 2008 )
Massa jenis Besi dikatakan “lebih berat” dari kayu. Hal tersebut belum tentu
benar, karena satu batang kayu yang besar lebih berat dari sebuah paku besi. Seharusnya
adalah besi lebih rapat dari kayu. Massa jenis (density), sebuah benda didefinisikan
sebagai massa per satuan volume. Dengan m adalah massa benda dan V merupakan
volumenya. ( Giancoli, 2001 : 325 ) (kurang relevan dengan judul)
Fluida dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagian-bagiannya.
Pokok-pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas,
persamaan kontinuitas, hukum Bernoulli yang membahas tekanan pada fluida yang
bergerak, dan penerapan hukum Bernoulli.
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar kecilnya
gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, makin sulit suatu fluida
mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di dalam fluida tersebut. Viskositas zat
cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang disebut koefisien viskositas
(ᵑ)Satuan SI untuk koefisien viskositas adalah Ns/m atau pascal sekon (Pa s). (kurang
relevan dengan judul)
Hukum Kontinuitas adalah apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa
dengan luas penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka banyaknya fluida
(volume) yang mengalir melalui penampang tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit.
Dalam persamaan debit dinyatakan sebagai berikut :
Q = Av dan Q= Vt (turunkan persamaannya)
Dengan keterangan :
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volume fluida yang mengalir (m3)
t = kecepatan aliran fluida (m/s)
Persamaan bernoulli adalah sebuah hubungan fundamental di dalam mekanika
fluida. Seperti semua persamaan di dalam mekanika fluida maka persamaan Bernoulli
tersebut bukanlah sebuah prinsip yang baru akan tetapi dapat diturunkan dari hukum-
hukum dasar mekanika Newton, penurunan dari teorema kerja-tenaga, karena persamaan
Bernoulli tersebut pada pokoknya adalah sebuah pernyataan teorema kerja-tenaga untuk
aliran fluida. ( Halliday, 1985 : 584 )
Rumus Bernoulli adalah sebagai berikut :
P+ ρgh + ½ ρv2 = konstan
dimana p adalah tekanan setempat di dalam cairan yang mengalir, ρ ialah massa jenis
cairan itu, v adalah kecepatan air, g adalah gravitasi, dan h adalah tinggi tempat terhadap
permukaan acuan yang dipilih. (Soedojo, 2004 : 39 )
Tekanan fluida di tempat yang kecepatannya besar lebih kecil daripada tekanan
fluida di tempat yang kecepatannya kecil. Terdapat dua kasus istimewa berkenaan dengan
persamaan Bernoulli :
1. Fluida diam atau tidak mengalir (v1=v2=0)
Persamaan ini menyatakan tekanan hidrostatis dalam zat cair pada kedalaman
tertentu.
P1-P2 = ρ g (h2-h1) (turunkan persamaannya)
Dengan keterangan :
P1 dan p2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
H1 dan h2 = tinggi tempat 1 dan 2 (m)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
2. Fluida mengalir pada pipa horizontal (h1=h2=h)
Persamaan ini menyatakan jika v2 > v1, maka p1>p2 yang berarti jika kecepatan aliran
fluida disuatu tempat besar maka tekanan fluida ditempat tersebut kecil dan berlaku
sebaliknya.
P1-P2= ½ ρ(v22-v12) (turunkan persamaannya)
Dengan keterangan :
P1 dan P2 = tekanan pada titik 1 dan 2 (N/m2)
V1 dan v2 = kecepatan pada 1 dan 2 (m)
Ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Persamaan Bernoulli dapat
diterapkan pada banyak situasi praktis.
Salah satunya adalah mengitung
kecepatan (v1) cairan yang mengalir
keluar dari keran yang terletak di dasar sebuah tangki atau reservoir. Gbr. 10-23. Kita
memilih titik 2 untuk persamaan :
P2+ ½ ρv22+ ρgy2 = P1+ ½ ρv1
2+ ρgy1 (turunkan persamaannya)
Berupa sebuah titik pada permukaan atas cairan didalam tangki. Dengan mengasumsikan
bahwa garis tengah tangki jauh lebih besar daripada garis tengah lubang keran, v2 akan
bernilai mendekati nol. Titik 1 (mulut keran) dan titik 2 (permukaan atas cairan) terbuka
ke udara bebas (atmosfir), sehingga tekanan di kedua titik ini sama dengan tekanan
atmosfir : P1=P2 maka, persamaan Bernoulli akan tersederhanakan menjadi :
½ ρv22+ ρgy2 = P1+ ½ ρv1
2 (turunkan persamaannya)
Atau
v1 = √2g ( y2− y1) (turunkan persamaannya)
hal ini dikenal sebagai Teorema Torrecelli. (Giancoli, 2005 : 347)
B. Alat dan Bahan
Alat :
1. Soldier
2. Lakban hitam
3. Mistar
4. Jangka
Bahan :
1. Pipa Paralon
2. Tutup Pipa Paralon
3. Lakban
4. Air secukupnya
C. Langkah Kerja
C.1. Prosedur Pembuatan Alat
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Beri tanda pada pipa paralon untuk dilubangi dengan menggunakan jangka,
dibuat tiga tanda dengan ketinggian yang berbeda.
3. Lubangi paralon pada tempat yang sudah diberi tanda dengan menggunkan
soldier.
4. Tutp salah satu lubang pipa paralon menggunakan penutup paralon.
5. Jika pipa paralon sudah dilubangi, tutup lubang menggunakan lakban.
C.2. Prosedur pemakaian
1. Siapkan alat peraga
2. Cek tetrlebih dahulu alat peraga yang akan digunakan, pastikan lakban
menutupi lubang
3. Isi pipa paralon dengan air secukupnya
4. Buka lakban yang menutupi lubang pertama dengan ketinggian paling tinggi
5. Catat waktu yang dibutuhkan air sehingga tidak keluar lagi dari pipa atau
sampai batas air tidak keluar lagi dari pipa.
6. Lakukan langkah 4 dan 5 pada lubang kedua dan ketiga.
(terlalu menjorok kedalam)
D. Pembahasan project berdasarkan konsep fisika
BAB III
A. Kesimpulan
Berdasarkan alat peraga yang telah kami buat, dapat disimpulkan bahwa :
1. Fluida Dinamis adalah fluida yang mengalami perpindahan bagian- bagiannya. Pokok-
pokok bahasan yang berkaitan dengan fluida bergerak, antara lain, viskositas, persamaan
kontinuitas, hukum Bernoulli yang membahas tekanan pada fluida yang bergerak, dan
penerapan hukum Bernoulli.
2. Teorema Torrecelli merupakan salah satu penerapan konsep Bernoulli.
3. Kecepatan air yang keluar dari tangki sama dengan atau mendekati dengan penerapan
Teorema Torrecelli.
4. Pengaplikasian Hukum Bernoulli dalam kehidupan sehari – hari dapat dijumpai pada
pesawat terbang, Teorema Torricelli, bola baseball, dan aliran darah.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. FISIKA PRINSIP DAN APLIKASI JILID I. Jakarta : Erlangga.
Giancoli, Douglas C. 2005. FISIKA PRINSIP DAN APLIKASI EDISI 7 JILID 1. Jakarta : Erlangga.
Halliday, David., dan Robert Resnick. 1985. FISIKA EDISI KETIGA. Jakarta : Erlangga.
Soedojo, Peter. 2004. FISIKA DASAR. Yogyakarta : C.V Andi Offset
Sutrisno., dan Sitti Ahmiarti. 2007. FISIKA DASAR I (MEKANIKA, FLUIDA, DAN GELOMBANG).
Jakarta : UIN Jakarta Press.
Fani Yayuk Supomo. 2015. DINAMIKA FLUIDA. Diambil dari :
http://fani_ts.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/36455/Dinamika+Fluida_pertemuan5.ppt. (13
November 2015, pukul 21.16 WIB)
Hambali Al-Gebra. 2015. PENERAPAN HUKUM BERNOULLI. Diambil dari :
https://www.academia.edu/4906161/Penerapan_Hukum_Bernoulli-Perhatikanlah_Gambar. (13
November 2015, pukul 21.34 WIB)
Rizky Fauzan. 2015. FLUIDA DINAMIS. Diambil dari :
https://www.academia.edu/7387722/Fluida_Dinamis. (13 November 2015, pukul 21.23 WIB)