Proposal Dp Bedah Baru
-
Upload
efanda-bagus-prastya -
Category
Documents
-
view
149 -
download
4
Transcript of Proposal Dp Bedah Baru
LAPORAN KEGIATAN
DISCHARGE PLANNING
PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN
DI RUANG DAHLIA RSUD MARDI WALUYO BLITAR
TANGGAL 17 OKTOBER 2010
Kelompok 6
Arifudin SamadDevy ArisantiDyah Ayu KEfanda Bagus PKukuh Wahyu PLaura HadistiaLili Sunita LaosRengga YuriSinta KYovita Bano K
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATANSTIKES KARYA HUSADA
PARE-KEDIRI2011
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 1990). Perencanaan pasien pulang bertujuan untuk memandirikan
pasien di rumah sehingga pelaksanaan dan pendokumentasian perencanaan pulang
diperlukan komunikasi yang efektif dan tepat yang diharapkan tercapainya tujuan.
Pelaksanaan discharge planning di ruang bedah Dahlia sudah berjalan mulai
dari adanya mahasiswa praktek profesi manajemen keperawatan dan dapat terus
berjalan sampai sekarang yang dilakukan oleh perawat ruangan, dan kartu discharge
planning juga sudah tersedia. Namun pelaksanaan discharge planning belum sesuai
standard karena keterbatasan tenaga kesehatan. Discharge planning yang tidak
berjalan dapat mengakibatkan kegagalan dalam program perencanaan perawatan
pasien di rumah yang akan berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pasien, dan
tingkat keparahan pasien saat di rumah.
Dengan adanya mahasiswa Stikes Karya Husada Pare Kediri dalam praktik
manajemen keperawatan diharapkan pelaksanaan discharge planning di ruang Bedah
Dahlia RSUD Mardi Waluyo Blitar dapat dilakukan lebih baik lagi, sehingga tujuan
yang diharapkan dapat tercapai secara maksimal.
1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktek manajemen keperawatan diharapkan mahasiswa
dan perawat di Ruang Dahlia mampu menerapkan discharge planning dengan
baik dan benar.
2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk discharge planning.
2. Mengidentifikasi masalah pasien dalam discharge planning
3. Memprioritaskan masalah untuk discharge planning
4. Membuat jadwal pelaksanaan untuk pasien discharge planning.
5. Melaksanakan discharge planning
6. Membuat evaluasi pada pasien selama pelaksanaan discharge planning
7. Pendokumentasian discharge planning
1.3 Manfaat
1. Bagi Klien
a. Meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan perawatan
di rumah.
b. Meningkatkan kemampuan klien dalam kesiapan melakukan
perawatan di rumah.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan dalam
memperbaiki dan mempertahankan status kesehatan klien.
2. Bagi Perawat
a. Terjadinya pertukaran informasi antara
mahasiswa sebagai perawat dengan klien sebagai penerima pelayanan.
b. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang
terencana pada penyembuhan pasien.
c. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan
melakukan perawatan di rumah.
d. Meningkatkan kualitas perawatan secara
berkelanjutan pada klien saat di rumah.
BAB 2
MATERI DISCHARGE PLANNING
2.1 Pengertian
Discharge planning merupakan suatu proses terintegrasi yang terdiri dari fase-
fase yang ditujukan untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.
(Raden dan Tafft, 1990).
2.2 Tujuan
Menurut Jipp dan Sirass (1998) discharge planning bertujuan untuk :
1. Menyiapkan klien secara fisik, psikologis dan sosial.
2. Meningkatkan kemandirian klien saat perawatan di rumah.
3. Meningkatkan perawatan yang berkelanjutan pada klien.
4. Membantu rujukan pada klien pada sistem pelayanan yang lain.
5. Membantu klien dan keluarga agar memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan dalam mempertahankan status kesehatan klien.
2.3 Jenis pemulangan pasien
1. Conditional discharge (pemulangan sementara)
Jika klien pulang dalam keadaan baik dan tidak ada komplikasi, klien pulang
untuk sementara di rumah dan masih dalam proses perawatan dan harus ada
pengawasan dari pihak rumah sakit atau puskesmas terdekat.
2. Absolute discharge (pulang mutlak atau selamanya)
Jika klien sudah selesai masa perawatan dan dinyatakan sembuh dari sakitnya.
Jika klien perlu perawatan kembali, maka prosedur perawatan dapat dilakukan
kembali.
3. Judocal discharge (pulang paksa)
Jika kondisi klien masih perlu perawatan dan belum memungkinkan untuk
pulang, tetapi klien harus dipantau dengan melakukan kerjasama dengan
perawat puskesmas terdekat.
2.4 Komponen perencanaan pulang
1. Perawatan di rumah
2. Pemberian pembelajaran dan pendidikan kesehatan mengenai : diet,
mobilisasi, waktu kontrol, tempat kontrol, intake dan output cairan, latihan
kencing, pengetahuan tentang batu buli-buuli dan pengobatannya.
3. Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
4. Obat-obatan yang dihentikan. Walaupun obat-obatan klien sudah tidak
diminum lagi, namun tetap dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan
menyimpan obat tersebut.
5. Hasil pemeriksaan
6. Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu
pulang.
7. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
2.5 Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
Tindakan perawatan yang diberikan pada perencanaan pulang yaitu meliputi:
1. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang
diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan
pengetahuan pasien serta keluarga.
2. Program pulang bertahap.
3. Melatih pasien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang
dilakukan pasien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
4. Rujukan.
5. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung
antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat mengetahui
perkembangan pasien di rumah.
PP
Identifikasi pasien
Persiapan pasien :-Kontrak waktu
-Obat-Rencana kontrol
Apa yang menjadi masalahBagaimana perencanaan pulang
Tindakan/diskusi/demonstrasi
Evaluasi
Follow up
Pra discharge planing
Pelaksanaan discharge
Post pelaksanaan discharge
2.6 Alur discharge Planning
2.7 Peran perawat dalam discharge planning
Kepala ruangan
1. Membuka acara discharge planning kepada pasien
2. Menyetujui dan menandatangani format discharge planning
Perawat primer
1. Membuat rencana discharge planning
2. Membuat leaflet dan kartu discharge planning
3. Memberikan konseling
4. Memberikan pendidikan kesehatan
5. Menyediakan format discharge planning
6. Mendokumentasikan discharge planning
7. Melakukan agenda discharge planning (pada awal perawatan
sampai akhir perawatan)
Perawat associate
Ikut membantu dalam melaksanakan discharge planning yang sudah
direncanakan oleh perawat primer.
BAB 3
KEGIATAN
3.1 Pelaksanaan Kegiatan
Topik : Discharge planning perawatan klien dengan
diagnosa.....
Hari/tanggal : Selasa / 1 Nopember 2011
Waktu : Pukul 09.00
Tempat : Ruang Bedah Dahlia RSUD Mardi Waluyo Blitar
Pelaksana : KARU,PP,PA.
Sasaran : Klien dan keluarga klien
3.2 Pengorganisasian
Kepala Ruangan : Efanda Bagus, S.Kep
Perawat Primer 1 : Devy Rahayu AS, S.Kep
Perawat Associate : Sinta Kurniasari, S.Kep
Perawat Associate : Diah Ayu K, S.Kep
Perawat Associate : Laura Hadistya, S.Kep
Perawat Primer 2 : Rengga Yuri, S.Kep
Perawat Associate : Lili Sunita, S.Kep
Perawat Associate : Yovita Bano, S.Kep
Perawat Associate : Arifuddin Sammad, S.Kep
Perawat Associate : Kukuh Wahyu, S.Kep
3.3 Metode
Metode yang digunakan dalam discharge planning adalah diskusi dan
tanya jawab setelah diberikan penjelasan tentang hal-hal yang perlu diberikan
dalam perencanaan pulang, meliputi:
A. Komponen perencanaan pulang
a. Perawatan di rumah
Pemberian pendidikan kesehatan mengenai : Diet, mobilisasi, waktu
kontrol, tempat kontrol, intake dan output cairan.
b. Obat-obatan yang masih diminum dan jumlahnya
Penjelasan mengenai obat-obatan yang masih diminum, dosis, cara
pemberian, dan waktu yang tepat untuk minum obat.
c. Obat-obatan yang dihentikan
Walaupun obat-obatan klien sudah tidak diminum lagi, namun tetap
dibawa oleh klien serta ditentukan siapa yang akan menyimpan obat
tersebut.
d. Hasil pemeriksaan
Hasil pemeriksaan luar sebelum MRS dibawakan kepada klien waktu
pulang.
e. Surat-surat seperti surat keterangan sakit.
B. Tindakan keperawatan pada waktu perencanaan pulang
a. Pendidikan (edukasi, reedukasi, reorientasi) kesehatan yang
diharapkan dapat mengurangi angka kekambuhan dan meningkatkan
pengetahuan klien serta keluarga.
b. Program pulang bertahap.
Melatih klien kembali ke lingkungan dan masyarakat antara lain yang
dilakukan klien di rumah sakit, dan tugas keluarga.
c. Rujukan.
d. Integrasi pelayanan kesehatan harus mempunyai hubungan langsung
antara perawatan komunitas dengan rumah sakit sehingga dapat
mengetahui perkembangan klien di rumah.
3.4 Instrumen
1. Status klien
2. Lembar discharge planning (terlampir)
3. Kartu Perencanaan Pulang (Discharge Planning Card) (terlampir)
4. Leaflet (terlampir)
5. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang.
3.5 Mekanisme kegiatan
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana Persiapan 1. Karu mengucapkan
salam kemudian menanyakan bagaimana persiapan PP untuk pelaksanaan discharge planning
2. PP sudah siap dengan status klien dan format discharge planning
3. Menyebutkan masalah-masalah klien.
4. Menyebutkan hal-hal yang perlu diajarkan pada
10 menit R.Karu Karu
PP
PPPP
Karu
klien dan keluarga.5. Karu memeriksa
kelengkapan discharge planning.
Pelaksanaan 1. Karu membuka acara discharge planning.
2. PP dibantu PA menyampaikan pendidikan kesehatan, dan menjelaskan tentang :a. Definisi .....b. Tanda dan gejala ....
Menjelaskan manfaat, aturan pengobatan dan rencana kontrol setelah pulang dari rumah sakit saat ada keluhan atau sesuai jadwal kontrol.
3. PP menanyakan kembali kepada klien dan keluarga tentang materi yang telah disampaikan.
4. PP mengucapkan terima kasih.
5. Pendokumentasian.6. Timbal balik antara Karu, PP
& PA dengan keluarga klien.
30 menit Bed pasien
Karu
PP & PA
Penutup Karu memberikan pujian dan masukan atau saran kepada PP dan PA
2 menit R.Karu Karu
3.6 Evaluasi
1. Stuktur
2. Proses
3. Hasil
3.7 Resume Pelaksanaan Discharge Planning
Hari / Tanggal :
Jam :
Tempat :
Acara :
1. Acara dihadiri oleh
2. Hasil evaluasi
1. Evaluasi stuktur
2. Evaluasi proses
NO WAKTU KEGIATAN
3. Evaluasi Hasil
BAB 4
PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta
Dr.Bambang Sutopo, SP.PD. Terutama Yang Banyak Duduk dan Kurang
minum. www.rsudtchillers.com Jumat, 02 Mei 2008 Pukul 22.05
Dr.Liza Communications. Mengenal Batu Ginjal dan Beberapa Tipsnya.
www.lizaherbal.com. Jumat, 02 Mei 2008 pukul 22.15