Proposal Definitif POSDAYA

14
I. PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Desa dan RW/Dukuh/Dusun 1. Lokasi Desa Desa Laren berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Adapun batas-batas wilayah Desa Laren antara lain adalah : Sebelah Utara : Desa Kalierang Sebelah Barat : Desa Kaliwadas Sebelah Timur : Desa Kalierang Sebelah Selatan : Desa Bumiayu 2. Keadaan Alam Desa Laren memiliki luas wilayah 240,466 Ha. Areal ini terdiri dari 53,037 Ha luas pemukiman/pekarangan/bangunan, 7,000 Ha untuk wilayah kebonan/tegalan, 4,441 Ha luas lain-lain (pekuburan, sungai, dll), tanah bengkok perangkat desa 0,445 Ha yang terdiri dari sawah 0,365 Ha dan tanah kering 0,080 Ha. Tanaman yang diusahakan antara lain adalah padi dan palawija. Sedangkan ternak yang dipelihara meliputi

description

sejumlah kegiatan yang dilakukan pada masa KKN di banyumas

Transcript of Proposal Definitif POSDAYA

I. PENDAHULUANA. Analisis Situasi Desa dan RW/Dukuh/Dusun1. Lokasi Desa

Desa Laren berada di wilayah pemerintahan Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Adapun batas-batas wilayah Desa Laren antara lain adalah :

Sebelah Utara:Desa Kalierang

Sebelah Barat:Desa Kaliwadas

Sebelah Timur:Desa Kalierang

Sebelah Selatan:Desa Bumiayu

2. Keadaan Alam

Desa Laren memiliki luas wilayah 240,466 Ha. Areal ini terdiri dari 53,037 Ha luas pemukiman/pekarangan/bangunan, 7,000 Ha untuk wilayah kebonan/tegalan, 4,441 Ha luas lain-lain (pekuburan, sungai, dll), tanah bengkok perangkat desa 0,445 Ha yang terdiri dari sawah 0,365 Ha dan tanah kering 0,080 Ha. Tanaman yang diusahakan antara lain adalah padi dan palawija. Sedangkan ternak yang dipelihara meliputi ayam kampung, ayam ras, angsa, itik, kerbau dan kambing.3. Keadaan Penduduk

Desa Laren terdiri dari 7 Rukun Warga dan 31 Rukun Tetangga. Jumlah penduduk Desa Laren adalah 5.540 jiwa yang terdiri dari 2.727 jiwa laki-laki, 2. 813 jiwa perempuan.Tabel 1. Keadaan Penduduk Desa Laren Menurut Tingkat Pendidikan

NoUraianJumlah (orang)

1.Belum sekolah775

2.Tidak tamat SD290

3.Tamat SD atau sederajat2524

4.SLTP atau sederajat490

5.SLTA atau sederajat551

6.Tamat akademi/perguruan tinggi85

7.Belum tamat SD825

8.Tidak sekolah-

9.S-1136

Sumber : Profil Desa Laren Tahun 2009

Tabel 2. Mata Pencaharian Penduduk Desa Laren

NoUraianJumlah (orang)

1.Petani224

2.Pegawai Negri (sipil/ABRI)65

3.Buruh tani112

4.Pedagang773

5.Pengusaha6

6.Buruh industry298

7.Buruh bangunan203

8. Pengangkutan27

9.Nelayan-

10.Pensiunan23

11.Lain-lain1508

Sumber : Profil Desa Laren Tahun 20094. Potensi Desa

Desa Laren Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes mempunyai beberapa potensi yang bisa dikembangkan, antara lain :

1) Sektor Pertanian

Produksi tanaman pangan yang dapat dikembangkan di Desa Laren Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes antara lain padi.2) Sektor Peternakan

Desa Laren mempunyai sektor peternakan dalam skala rumah tangga meliputi : ayam kampung, ayam ras, angsa, itik, kambing dan kerbau.

3) Sektor PerdaganganMasyarakat Desa Laren yang bekerja di sektor perdagangan berjumlah 773 orang. Transaksi jual beli dilakukan di rumah atau di pasar Bumiayu dan pasar wage.

4) Sektor Pendidikan dan Peningkatan Sumber Daya Manusia

Di sektor pendidikan, Desa Laren memiliki 3 Sekolah Dasar yaitu SD N 1, 3, dan4 Laren serta 1 MI, 1 TK yaitu TK (Raudlatul Athfal) Al-Ishlah, dan 1 MTS.B. Profil POSDAYA1. Proses Pembentukkan POSDAYAPada akhir bulan Nopember 2006, saat menutup Kongres Pembangunan Manusia Indonesia 2006, Presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono, menyerukan agar semua pihak bekerja sama menyingsingkan lengan baju ikut membangun manusia Indonesia yang jumlahnya melimpah. Melihat perkembangan penduduk yang makin tinggi, Presiden berpesan agar program KB digalakan lagi. Presiden juga menegaskan bahwa pembangunan, utamanya pembangunan manusia dan keluarga, tidak saja menjadi tanggung jawab dan monopoli pemerintah, tetapi memerlukan kerja sama dan partisipasi masyarakat luas.Pada tahun 1990-an, sejalan dengan makin majunya gerakan KB sebagai upaya awal pemberdayaan keluarga, Posyandu makin dituntut menjadi wahana pemberdayaan keluarga secara paripurna. Dengan diterima dan disahkannya Undang-Undang tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera sebagai UU no. 10 tahun 1992, Posyandu makin dipersiapkan dan dikembangkan menjadi wahana pemberdayaan keluarga. Tugas pokoknya melebar menjadi lembaga pemberdayaan untuk membantu keluarga mengembangkan delapan fungsi keluarga yang utama.

Selain untuk menyambut dan membantu seruan Presiden agar berubah menjadi kenyataan di lapangan, pengembangan Pos Pemberdayaan juga dimaksudkan untuk mengantisipasi perluasan unit-unit pelayanan mandiri atau swasta yang akan membanjiri pedesaan. Unit-unit itu akan dibangun pemerintah atau masyarakat berupa unit-unit pelayanan keagamaan, kesehatan, pendidikan, wirausaha, lembaga keuangan, atau bahkan pembinaan lingkungan yang kondusif.

Melalui Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA), yang dibangun, dibina dan dikembangkan oleh perorangan, organisasi atau pemerintah daerah, keluarga Indonesia diharapkan dapat bersatu dan mempersiapkan diri secara dini. Atau minimal, dapat saling belajar dengan keluarga lain sesama anggota POSDAYA. Keluarga yang lebih mampu diharapkan bisa memberi bantuan pencerahan, sebaliknya keluarga yang masih tertinggal dapat meluangkan waktu belajar mandiri bersama anggota POSDAYA lain2. Terbentuknya POSDAYA di desa Laren

Desa Laren melaksanakan kegiatan posyandu secara bergilir tiap pedukuhan. Namun kegiatan tersebut hanya mengatasi masalah seputar kesehatan, sehingga dirasa perlu pelebaran fungsi posyandu menjadi pos yang tidak hanya menangani bidang kesehatan, tetapi juga menjadi pos pemberdayaan keluarga (POSDAYA) yang mewadahi empat bidang utama yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.

Pada KKN Unsoed bulan Januari lalu dalam rapat koordinasi selama 2 hari pertama dengan perangkat desa menghasilkan keputusan untuk memilih dukuh krajan sebagai posyandu yang akan dijadikan POSDAYA. Selanjutnya hari ketiga yakni tanggal 27 Januari 2010 dilanjutkan dengan acara Rakor dan Lokakarya Mini POSDAYA yang dilaksanakan di balai desa dan diikuti oleh ketua RW dan RT serta ibu-ibu PKK dukuh Krajan. Output dari kegiatan ini adalah terbentuknya POSDAYA beserta pengurusnya serta program kerja KKN POSDAYA selama 35 hari.

Hari keempat dan kelima yakni tanggal 28 dan 29 Januari dilanjutkan dengan acara rakor pengurus POSDAYA untuk merumuskan AD/ART dan stake holder masing-masing kegiatan. Untuk kegiatan ini dibutuhkan dana sebesar Rp.150.000,00 untuk konsumsi. Dana yang digunakan berasal dari uang kas kkn bersumber dari iuran masing-masing mahasiswa.

II. Permasalahan dan Strategi Pemecahannya1) KesehatanSarana dan prasarana kesehatan di Laren telah memadai, hal ini dapat dilihat dari adanya tenaga kesehatan yaitu dokter/bidan desa berjumlah dua orang yang siap melayani warga. Sementara itu kegiatan POSYANDU di Desa Laren rutin diadakan seiap sebulan sekali di masing-masing RW.2) PendidikanPerhatian masyarakat terhadap dunia pendidikan dinilai masih kurang. Hal ini terbukti dengan presentase warga yang hanya lulus SD atau sederajat sebanyak 44,5 %. Akibat rendahnya kualitas SDM yang dimiliki, terutama pemuda sebagai modal pembangunan maka sulit sekali bagi mereka untuk membangun wilayahnya agar menjadi lebih maju dan berkualitas. Untuk itu, perlu solusi tepat guna meningkatkan kualitas SDM yang ada, salah satunya adalah dalam bentuk pelatihan- pelatihan yang bermanfaat dan menunjang keberhasilan serta kemajuan mereka. Pada gilirannya kesemuanya akan membawa kepada percepatan pembangunan di Desa Laren. 3) Lingkungan

Kondisi jalan Desa Laren di beberapa wilayah telah beraspal, yaitu berupa jalan desa aspal sepanjang 4,5 Km. Selanjutnya jalan kelas III sepanjang 2 Km serta jalan kelas IIIA sepanjang 2 Km. Selain itu permasalahan yang terjadi di desa Laren adalah tidak adanya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah warga desa, sehingga mengakibatkan warga membuang sampah di tempat yang tidak seharusnya seperti sungai, kebun dan lain-lain. Maka itu diperlukan TPA sampah bagi Desa Laren dan juga penyuluhan tentang pemisahan sampah keluarga dan pembuangan sampah pada tempatnya.4) EkonomiSebagian besar masyarakat Desa Laren bermata pencaharian sebagai pedagang, dan sedikit petani. Untuk lahan pertanian hampir 100% ditanami padi. Sementara itu kepemilikan lahan lebih banyak dimiliki oleh orang luar desa. Dari segi home industri di Desa Laren terdapat usaha dodol tape dan dodol sirsak yang produksinya sudah meluas sampai ke luar kota, namun permasalahan yang terjadi pada desa ini adalah pemasaran masih kurang maksimal seperti penjualan produk masih per individu. Maka dari itu diperlukan penyuluhan pemasaran hasil produksi. III. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATANA. Tujuan Kegiatan

1. Kesehatan

a. Mengembangkan POSYANDU Desa Laren sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi warga desa.

b. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi dan deteksi dini tumbuh kembang remaja.

c. Mengembangkan kemandirian anak-anak dan merangsang tumbuh kembang yang optimal.

d. Meningkatkan ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi anak.

e. Membina lansia tetap sehat, segar, dan produktif untuk meningkatkan kualitas hidupnya.f. Meningkatkan kesadaran bagi para perokok akan bahaya merokok.2. Pendidikan

a. Menggerakan anak-anak akan gemar membaca.

b. Memberikan pemahaman bagi warga akan pentingnya pendidikan balita.

c. Memberikan pemahaman pada orangtua akan pentingnya peran serta orangtua dalam proses pendidikan anak.

d. Membantu dan meningkatkan ketrampilan pelajar SD di Desa Laren.

e. Memperkuat sarana dan prasarana pendidikan warga desa.3. Ekonomi

a. Meningkatkan pengetahuan warga tentang pemasaran hasil produksi.

b. Meningkatkan ketrampilan warga desa dalam bidang ekonomi.

c. Meningkatkan pendapatan warga desa.

d. Meningkatkan pengelolaan usaha dengan baik pada warga desa.e. Meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan warga desa.4. Lingkungan

a. Mewujudkan masyarakat sehat dan sejahtera.

b. Mendukung lingkungan sehat.

c. Meningkatkan pemanfaatan limbah dapur sehingga dapat menjaga lingkungan menjadi bersih dan sehat.

d. Menyediakan Tanaman Obat keluarga sebagai persediaan obat keluarga.

e. Meningkatkan sumber gizi keluarga.

f. Meningkatkan usia harapan hidup warga desa dan menekan pengeluaran keluarga.

B. Manfaat Kegiatan

1. Kesehatana. Pelayanan kesehatan Masyarakat

b. Pengetahuan tambahan bagi remaja, anak-anak dan lansia.

c. Sarana menambah pengetahuan dan ketrampilan tentang kesehatan2. Pendidikana. Sarana menambah pengetahuan dengan gemar membaca.

b. Pengetahuan tambahan bagi orangtua.

c. Sarana dalam membantu pelajar SD.

3. Ekonomia. Ketrampilan tambahan bagi warga desa.

b. Sarana menambah pengetahuan tentang pemasaran hasil produksi.4. Lingkungana. Sumber gizi keluarga.b. Persediaan obat keluarga.

c. Sumber pendapatan keluarga.