Proposal 19 lingkungan yang aman
-
Upload
elisa-sutanudjaja -
Category
Documents
-
view
1.423 -
download
1
Transcript of Proposal 19 lingkungan yang aman
almt.SYN
Formulir
Nomor :
(diisi oleh panitia)
FORMULIR
SAYEMBARA NASIONAL PRAKARSA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG
UNTUK KOTA LESTARI
Sayembara ini terbuka untuk umum : Warga negara Indonesia, baik individu maupun kelompok, dan
merupakan warga kota sesuai dengan usulan lokasi kegiatan
*Coret yang tidak perlu
INDIVIDU / KELOMPOK *
Judul Proposal " LINGKUNGAN YANG AMAN "
PROPOSAL KEDUA
Lokasi Proposal LINGKUNGAN PERUMAHAN DIMANAPUN
Nama Peserta IMPRASART1 Iman Prasetyo,Ir,IAI (Leader) : Cordev,Litbang
(jika kelompok, harap 2 Joko P N Utomo , Ir : Komis.,ABUJAPI.
dituliskan nama selu- 3 Agoes Wibowo , SE : Cordev,Logistic
ruh anggota kelompok) 4 Youdi Isnaoen , Ir : Cordev,Pol.Proc.
5 Zainal Sudarmadji,MSc, : Intel.,SAHLI.,HES
6 Elmar Hendracaroko M., S.Sos. (Ctcp).: Penulis, editor
Alamat Kantor D/a. PT.Bravo Satria Perkasa
Jl.Dewi Sartika 4 C,Cililitan Jak Tim - 13640.
Tilp.0218013934,Fax.0218013935
Leader Jl.Utama I,Kav.285B,P.Aren.Tangerang-15225.
No Telepon Telkom 217370053 (home)
Cellular 81808783747 , 081802796778
Email [email protected]; [email protected]
Harap mengisi formulir ini, lalu dikembalikan bersamaan dengan proposal
Proposal dan Formulir dikirimkan ke: [email protected].
Sayembara Nasional
LINGKUNGAN KOTA LESTARI
Lingkungan yang Aman
IMPRASART
NovemberNovemberNovemberNovember 2009 2009 2009 2009
JakartaJakartaJakartaJakarta
Proposal KeduaProposal KeduaProposal KeduaProposal Kedua
LINGKUNGAN YANG AMAN
DAFTAR ISI
Pendahuluan
Bab 1. DEFINISI
Bab 2. TUPOKSI
Bab 3. SIKON
Bab 4. PETUGAS
Bab 5. BIN
Bab 6. SOP
Bab 7. ASPEK EKONOMI
Bab 8. KESIMPULAN
Penutup
Lampiran PETA Skematik
Pendahuluan
Kebutuhan dasar mahluk hidup, setelah kebutuhan biologis, seperti makan,
minum, tidur, bekerja mencari makan, adalah kebutuhan akan Rasa Aman .
Sesuai dengan pendapat ahli Sosiologi, Anthropologi, Psikologi, Abraham
Maslow, PhD. dalam bukunya: 'The Pyramid of Needs', cetakan I, tahun 1952,
oleh penerbit Mc.Graw Hill Co. London, Tebal 264 hal.
Sehinga dapat disimpulkan bahwa Rasa Aman, merupakan kebutuhan mutlak
bagi mahluk hidup .
Bab 1. DEFINISI
1 KEAMANAN
Keadaan bebas dari gangguan rasa takut
2 LINGKUNGAN
Keadaan sekeliling atau sekitar kita
Gangguan yang menimbulkan rasa takut , disebabkan karena :
1 Gangguan oleh ALAM : disebut BENCANA ALAM
2 Gangguan oleh MANUSIA : disebut KRIMINAL
Karena Bencana Alam bersifat temporer, atau berkala, sedangkan Kriminal
bersifat selalu, rutin, atau terus menerus sepanjang masa, maka disini yang
diutamakan adalah "Ilmu Security" atau Ilmu Keamanan sebagai antisipasinya.
Sedangkan "Ilmu Safety" atau Ilmu Penyelamatan sebagai ilmu khusus dari
pengamanan.
Proposal ini mengutamakan bagaimana mengamankan suatu Lingkungan
dari kriminalitas manusia, atau rekayasa manusia, sehingga menjadi
"LINGKUNGAN YANG AMAN "
Gangguan Alam diantisipasi oleh "Ilmu Safety" atau Ilmu Penyelamatan,
tidak dibahas dalam proposal ini.
Bab 2. TUPOKSI
Artinya adalah Tugas Pokok dan Fungsi, dari petugas keamanan (security)
Tugas Pokoknya, adalah menjaga, dan mencegah terjadinya kejahatan
Fungsinya, adalah berperan sebagai pembantu kepolisian dengan wewenang
terbatas, dalam hal tertangkap tangan dan hanya dalam area lingkungan tugas.
Dalam melaksanakan Tugasnya seorang security harus melakukan penjagaan
karena kriminal akan berlangsung terus menerus.
Karena wewenangnya terbatas, maka harus selalu melapor kepada kepolisian,
untuk melindungi dari tuntutan, dan prosedur yang salah secara hukum.
Tupoksi ini harus dilaksanakan dengan suatu teori pengawasan dari Polri,
yang disebut "TURJAWALI "
Berikut adalah uraian dari singkatan TUR - JA - WA - LI
1 TUR adalah Pengaturan
Petugas security melakukan pengaturan di lokasi
tugasnya.
Misal, Tamu2 yang ingin masuk gedung diarahkan
menuju Pintu Masuk, dan yang keluar diarahkan
menuju Pintu Keluar.
Demikian juga untuk Mobil, Motor, sepeda, barang,
paket, dokumen, uang, dst.
Untuk area lokasi yang luas, maka harus dibuat pos-
pos, agar tidak bercampur, sehingga dapat teratur.
2 JA adalah Penjagaan
Petugas security melakukan penjagaan pada pos-pos
sambil selalu mengatur, selama jam atau waktu tugas.
Jika terjadi konflik harus diselesaikan, dan lapor kepa-
da komandan. Sesuai SOP (standard operation proce-
dure) yang ditetapkan.
3 WA adalah Pengawalan
Petugas melakukan pengawalan baik orang, kendara-
an, barang, dokumen, (jika diperlukan), yang melalui
atau melewati pos. Tujuannya adalah untuk keaman-
an obyek dan subyek, maupun pos itu sendiri.
4 LI adalah Patroli
Petugas melakukan patroli di dalam area tugasnya,
dengan memeriksa keamanan dan ketertiban pos-
pos yang ditentukan tersebut.
Patroli ini wajib dilakukan secara rutin, tiap 3 jam
atau lebih tergantung prediksi tingkat kerawanannya.
Patroli ini wajib dilakukan oleh petugas, dan dilapor-
kan komandan (regu/Danru ).
Para komandan juga wajib melakukan sidak atau
inspeksi mendadak, atau patroli pada area yang
lebih luas dan lapor kepada komandannya lagi.
Demikianlah pentingnya Turjawali, sebagai Metoda Pengamanan
Bab 3. SIKON
Artinya adalah Situasi dan Kondisi dari Lingkungan yang diamankan
Situasi berarti tataletak dari lokasi dan perangkat di dalamnya, berarti Peta,
sedangkan kondisi adalah suasana di area tersebut.
Sistem Keamanan Lingkungan (siskamling) ini harus dilaksanakan pada area
lokasi, maka harus dibuat terlebih dahulu Peta atau Denah dari Lokasi tersebut.
1 Pada Lokasi harus dibagi minimal 2 bagian.
Misal; Kiri dan Kanan; Depan dan Belakang; atau Atas dan Bawah.
Terutama jika areanya cukup luas, apalagi jika pada gedung bertingkat.
Maka bisa terbagi atas; 5 , 6 , 7, . . . . 10, 20, , , dst.
2 Pada tiap bagian lokasi harus ditentukan titik pusatnya, atau inti,
sebagai titik koordinatnya, seperti skema berikut :
a Dibagi dua
A
Lokasi
B
Area
atau
b Dibagi banyak
a b c d
Lokasi e f
s t
Area
c Dibuat Pusat / Inti
jaraknya
sama
A pusat/
inti
pada pusat ini dibuat pos Disebut Pos A
3 Pada tiap Pos, ditempatkan satu anggota security, yang bertugas
seluas area lokasinya, yang diberi batas-batas fisik, misal dinding,
pohon, pintu, bahkan bibir sungai, dan sebagainya .
Pada gedung bertingkat, bisa dibagi tiap lantai dengan batas tangga,
atau lift, escalator, dan sebagainya.
4 Inilah yang disebut "Pengaturan"
5 Petugas security melakukan "Penjagaan" di Area nya masing2.
6 Pada kenyataannya, orang dan atau barang bergerak melewati pos-
pos security dan diperiksa oleh petugas
7 Pada kebutuhan khusus, security melakukan "Pengawalan" demi
keamanan obyek dan subyek, maupun pos-pos itu sendiri.
8 Petugas melakukan Patroli, demikian juga komandan, melakukan
patroli pada area yang lebih luas.
9 Hasil Patroli ini dicatat, atau dibuatkan Laporan, baik Harian, Minggu
an, atau Bulanan, disebut Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan.
10 Laporan ini merupakan bahan untuk melakukan ANEV, yaitu Analisa
dan Evaluasi, untuk membuat Kesimpulan, TKA. Terkendali Aman.
Bab 4. PETUGAS
Karena mengamankan adalah pekerjaan fisik, dikerjakan oleh tenaga
manusia, maka petugas harus memiliki fisik yang baik.
Oleh karena itu harus dilakukan melalui sistem Rekrutmen dan Seleksi.
Petugas adalah Personil Security yang memiliki Persyaratan sebagai berikut:
a Fisik:
1 Sehat, dinyatakan dengan surat dokter
2 Tidak ada cacat panca indera dan anggota badan
3 Tinggi 160 cm, dan berat 60 kg
4 dll.
b Intelektual dan Sikap:
1 Memiliki KTP, (DKI lebih baik)
2 Lulusan minimal SMA atau sederajat
3 Berkelakuan baik, dinyatakan oleh Polisi
4 Ada rekomendasi dari Instansi
5 Memiliki Ijazah Diklat Security / Lulus
6 Memiliki / minat ilmu bela diri
dll
c Lulus Test Petugas Sistem Keamanan Lingkungan:
1 Test Administrasi
2 Test Fisik
3 Wawancara.
d Orientasi
Orientasi adalah pengarahan awal tugas, dari Instruktur mengenai
giat yang harus dilaksanakan sehari-hari.
Yang sering diingatkan adalah bahwa fisik harus tetap dalam kondisi
baik dan prima, karena bekerja di outdoor , atau lapangan terbuka
Kemudian Mental harus dijaga terhadap tekanan2 yang ada di lapangan
Tak kalah pentingnya adalah Moral harus tetap tinggi, tidak tergiur
oleh godaan2 di lapangan.
Sebagai profesional, harus tetap menjaga disiplin dan kepatuhan.
Bab 5. BIN
BIN artinya adalah Pembinaan.
Setelah lulus tes masuk dan diterima, lalu mulai bertugas
Dalam bertugas dan selama tugas, untuk memelihara stamina dan skill
security, para petugas lapangan harus mendapat pembinaan.
Pembinaan ini sesuai dengan pedoman Polri maupun TNI, sebagai berikut;
a Pembinaan Fisik dan Mental:
1 PBB
2 Bela diri
3 Senam / Samapta
4 Outbound
5 Dll
b Pembinaan Moral:
1 Janji Satpam / Security
2 Disiplin
3 Prosedur.
c Pembinaan Loyalitas:
1 Loyal kepada Tugas
2 Loyal kepada Kepentingan Umum
3 Loyal kepada Kemanusiaan.
Pembinaan ini cukup berat, karena dengan standar profesi Polisi dan TNI
oleh karena itu, dapat dilakukan sebulan sekali, atau dua bulan sekali,
kecuali PBB, peraturan baris berbaris dan TUM, tata cara upacara militer.
Kegunaan dari pembinaan ini adalah menjaga, memelihara, dan meningkatkan
Moral dan Harga diri petugas security di masyarakat.
Pembinaan ini jika mungkin, dilakukan oleh purnawirawan Polri atau TNI,
tetapi jika tidak, dapat dilakukan oleh Security Senior, yang telah memiliki
Sertifikat Gada Pratama, Gada Madya atau Gada Utama.
Sebaiknya pada pembinaan ini, disertakan masyarakat penghuni, agar didapat
masukan2 yang menjadi bahan perbaikan sistem operasi dari pengamanan
Lingkungan tersebut. Karena setiap Lingkungan memiliki karakteristik kera-
wanan yang berbeda.
Bab 6. SOP
SOP adalah Standard of Operation Procedures, artinya adalah setiap giat
sudah mempunyai pedoman dalam pelaksanaanya, sehingga petugas hanya
mengikutinya, dan diawasi, diperiksa oleh komandannya.
a. Prosedur Setempat
Misal
1 Pengaturan
a Petugas menentukan Pintu masuk dan keluar
b Petugas memeriksa tamu dan pengunjung
c Petugas menyelesaikan problem, dan membuat laporan
d dst.
2 Penjagaan
a Petugas menjaga di posnya yang ditentukan
b Petugas menjaga sambil berkeliling tiap 3 atau 4 jam
di area wilayah posnya
c Petugas melihat, mengamati, memeriksa, dan memperbaiki
keamanan dan ketertiban pos wilayah tugasnya
d Petugas mencatat dan membuat laporan
e Dst.
3 Pengawalan
a Petugas mendata obyek dan atau subyek yang dikawal
b Petugas mengenali dengan jelas obyek dan atau subyek
c Petugas menentukan rute (route) trip tujuan
d Petugas mendata Tujuan Pengawalan
e Petugas mendata, mengetahui dan menguasai alat bantu
f Dst.
4 Patroli
a Petugas mendata, dan memahami pos2 tujuan
b Petugas mendatangi dan memeriksa keamanan dan tertib
c Petugas menyelesaikan problem, dan membuat laporan
d Dst.
Ini semua adalah SOP untuk Turjawali secara singkat dan Global, selain itu
ada Daerah tertentu yang memiliki SOP khusus, penanganan, dan ketrampil-
an khusus.
Misal: Area Parkir, Area Pintu Masuk di pinggir jalan raya, Area Bongkar dan
Muat Barang, Pasar, TK, Area Anak2 Bermain, dst.
Demikian juga ada SOP untuk Saat2 tertentu ,
Misal: Saat ada Perayaan HUT Kemerdekaan RI, Pernikahan Warga, Kematian,
kebakaran, banjir, dst.
b. Jadwal Tugas
SOP ini harus terkandung juga didalamnya JADWAL TUGAS, karena jika petugas
berkumpul pada suatu titik dan tidak merata, akan percuma.
Demikian juga jika saatnya sama, pada siang hari hadir semua, tetapi pada
malam hari, absen, tidur semua, atau tidak berada di pos nya masing2.
Jadwal Tugas ini, memuat Nama, Jam, Hari, Tanggal, Lokasi, Komandan, dsb.
Melihat angka 50 personil untuk pengamanan memang banyak, tetapi jika di-
banding dengan luas area, jumlah asset (rumah) yang diamankan, dan waktu
jam tugas yang 24 jam, jika dibagi 2 shift, maka tinggal 25 personil .
Apalagi jika dibagi 3 shift, maka menjadi 12 orang security untuk 1.000 rumah.
c. Pembagian Regu
1 Regu terdiri dari 10 orang, termasuk 1 orang komandan regu.
Sehingga ada 5 Regu, yang tersebar pada area 100 rumah.
5 Danru (Komandan Regu) dikomandani oleh 1 Danton (Komandan Peleton)
yang memimpin Operasional Pengamanan, memimpin 50 personil security.
Di sinilah pentingnya latihan peraturan baris berbaris (PBB), agar pada saat koor-
dinasi dapat berbaris dengan rapi dan teratur. Terutama saat Upacara.
Tak kalah pentingnya GAM atau seragam yang dikenakan akan membuat bangga.
d. Prosedur Umum
Tata cara atau Prosedur pelaksanaan pengamanan adalah:
1 Pimpinan melakukan perencanaan pengamanan (renpam)
2 Pimpinan melakukan perancangan pengamanan
3 Dibuat sketsa2, denah, peta, situasi, dst
4 Melaksanakan Turjawali di pos2, posko, dan area tugas
5 Melakukan Monitoring
6 Menyelesaikan kasus, dan dibuat laporan
7 Pada kasus yang besar dan sulit, terutama hukum, lapor ke polisi
8 Koordinasi dengan aparat keamanan, tomas, toga, dan pemda
9 Melakukan ANEV triwulan atau semester dilaporkan ke Pemda dan Polri.
Bab 7. ASPEK EKONOMI
Aspek Ekonomi perlu dikemukakan, sebab: 'Keamanan itu Mahal, tetapi akan
lebih mahal jika tidak aman'. Demikian yang selalu diingatkan oleh Polri, dalam
menyadarkan masyarakat agar selalu menjaga dan memelihara Kamtib di-
Lingkungannya.
Yang dibutuhkan:
1 Personil Security
a GAM (seragam), Peci, Sepatu, Sabuk, Logo, tali kur, dsb.
b Honor / Gaji
c THR (tahunan, setelah 12 bulan mengabdi)
2 Pembina (tingkat Kecamatan, Kelurahan)
3 Pimpinan (tingkat Kecamatan, Kelurahan)
4 Instruktur
5 Posko2
6 Peralatan
a Kentongan
b Peluit
c Pentungan
7 ATK
a Meja kursi, rak
b Buku Mutasi
c Bolpen
d White board, spidol, penghapus
e Jas hujan, payung, senter
8 Alat Komunikasi
a TV, rak
b Telpon
c Handphone
REKAPITULASI ;
1 Asumsi ;
1 RT ada 20 Rumah
Wilayah: 1 Security untuk 1 RT
1 RW ada 10 RT
1 Kelurahan ada 5 RW
1 Kecamatan ada 4 Kelurahan
2 Jumlah Maka: 1 RW ada 10 Security
1 Kelurahan ada 50 Security
Untuk mengamankan 20 x 50 rumah adalah 1000 rumah
1 Kecamatan ada 200 Security
Untuk mengamankan 20 x 200 rumah adalah 4000 rumah
3 BIAYA
Dalam Ribuan Rupiah KELURAHAN AWAL BULANAN NOTE
volume hrg.sat. sub hrg. harga
1 Personil Security
a GAM 50 200 10,000
b Honor 50 500 25,000 25,000
c THR 50 500 25,000 setahun
2 Pembina (Kec.) 1 500 500 pol/tni.pur.
3 Pimpinan (Kec.) 1 400 400 500 pol/tni.pur.
4 Instruktur (Kec.) 4 200 800 400 pol/tni.pur.
5 Posko2 50 200 10,000
6 Peralatan
a Kentongan 100 20 2,000
b Peluit 200 5 1,000
c Pentungan 200 50 10,000
7 ATK 100
a Meja kursi/rak 200 2 400
b Buku Mutasi 100 5 500
c Bolpen 10 dus 10 100
d White board,spidol 2 bh 100 200
e Jshujan,pyung,snter 5 60 300
8 Alat Komunikasi 250
a TV, rak 1 bh 1000 1000 pln
b Telpon 1 bh 400 400 telkom
c Handphone 1 bh 400 400 pulsa
88,000 26,250
OWNERS ESTIMATE:
Modal AWAL dan Bulan Pertama: Rp. 88.000.000,-
Biaya Bulanan selanjutnya: Rp. 26.250.000,-
Mengamankan Satu Rukun Warga (1 RW) dengan 1.000 rumah.
Bab 8. KESIMPULAN
Aman berarti harus melakukan tindakan Pengamanan.
Pengamanan ternyata melibatkan banyak aspek, sedangkan aspek per-
sonil security dan operasionalnya tidak dapat dilaksanakan dengan se-
kehendak hati, tetapi sudah ada pedoman yang baku dari pemerintah,
dalam hal ini aparat keamanan, yaitu kepolisian.
Dari uraian di atas terlihat bahwa yang disebut Pengamanan sudah me-
miliki pola yang jelas, sehingga seluruh giat operasional dapat diukur
dikomparasi, dievaluasi, secara profesional.
Aman sendiri tidak ditujukan kepada subyek maupun obyek pengamanan,
tetapi kepada umat manusia atau masyarakat itu sendiri, khususnya di
Lingkungan tersebut.
Lingkungan yang aman memberikan rasa aman kepada Lingkungan dise-
kitarnya, demikian seterusnya.
Tetapi lingkungan yang tidak aman memberikan rasa tidak aman pada
beberapa lingkungan di sekitarnya.
Penampilan Security yang Profesional dan dinyatakan di lapangan akan
memberikan image atau citra yang baik bagi Lingkungannya.
Demikian juga SOP dan Sistem Keamanan Lingkungan yang digunakan,
dan terjaga secara konsisten menjamin Rasa Aman
Penutup
Lingkungan Yang Aman, ternyata harus ada kemauan bersama dari penghuni.
Upaya ini harus diwujudkan dengan menambah Kemampuan dari Personil
atau Petugas di lapangan, dan didukung oleh Metoda dan SOP yang tepat.
IMPRASART
Jakarta, 4 November 2009
Lampiran
PETA SKEMATIK 1
WILAYAH PENJAGAAN SECURITY
persil
brandgang
1 2 3 4 5 persil
rumah
pohon
jalan raya
10 9 8 7 6
DENAH SITUASI 1 RT , DIJAGA OLEH 1 SECURITY
brandgang
persil
jalan raya
JALAN RAYA
brandgang
persil
jalan raya
SITUASI 12 RT YANG DIJAGA OLEH 12 SECURITY
SITUASI 1 RW YANG DIJAGA OLEH 12 SECURITY
Lampiran
PETA SKEMATIK 2
SUNGAI
JALAN RAYA
rumah rumah rumah
RT1 RT9
RW 1 RW 6
LAPANGAN
jembatan
JALAN RAYA posko sec-1 JALAN RAYA
k rumah rumah
RT1 RT9
RW 2 RW 5
sungai rumah LAPANGAN
RT8 RT12
JALAN RAYA
rumah rumah
posko sec-2
LAPANGAN RT1 RT9
RW 3 RW 4
rumah rumah rumah
LAPANGAN
sungai JALAN RAYA posko sec-2
PETA SITUASI 1 KELURAHAN YANG DIJAGA 50 SECURITY
TANPA SKALA
GAMBARAN DEMIKIAN LUASNYA WILAYAH YANG DIAMANKAN