Webinar AMAN BERTRANSPORTASI DI MASA PANDEMI ......Penyampaian Usulan Kebijakan Stimulus Dalam...
Transcript of Webinar AMAN BERTRANSPORTASI DI MASA PANDEMI ......Penyampaian Usulan Kebijakan Stimulus Dalam...
-
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
30 September 2020
AMAN BERTRANSPORTASI DI MASA PANDEMI : TANTANGAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
Webinar
1
Sub Tema : Kontraksi Transportasi Umum Selama Pandemi
-
DAMPAK PANDEMI TERHADAP EKONOMI KHUSUSNYA SEKTOR TRANSPORTASI
2
4.66
0.08
1.23
3.06
15.46
3.54
4.44
6.28
3.8
10.56
1.14
19.87
12.84
1.83
1.86
2.28
3.57
10.88
4.56
3.71
2.3
2.19
1.21
1.03
-2.72
-3.22
-5.39
-5.46
-6.19
-7.57
-12.09
-12.6
-22.02
-30.84
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30
Informasi dan Komunikasi
Pengadaan Air
Jasa Kesehatan dan Keg. Sosial
Real Estate
Pertanian
Jasa Pendidikan
Jasa Keuangan dan Asuransi
Pertambangan
Adm Pemerintahan
Konstruksi
Pengadaan Listrik dan Gas
Industri
Perdagangan
Jasa Perusahaan
Jasa lainnya
Akomodasi dan Makan Minum
Transportasi dan Pergudangan
Pertumbuhan Struktur PDB
Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan Sektor (Q2-2020)
• Sektor Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi paling dalam yakni -30,84% (Triw II-2020 Terhadap Triw II-2019 (y-on-y). Transportasi menyumbang 3,57% dari total perekonomian Indonesia.
• Berdasarkan data BPS, pertumbuhan sub-sektor transportasi pada triwulan II 2020 mengalami tren negatif pada Angkutan Udara mengalami penurunan sebesar 80,23%, disusul Angkutan Perkeretaapian dengan penurunan sebesar 63,75%, lalu Angkutan Laut dan Darat masing-masing sebesar 17,65% dan 17,48%.
• Kadin Indonesia Bidang Perhubungan mencatat penurunan pada angkutan penumpang telah mencapai 75 persen hingga 100 persen pada seluruh moda, baik moda angkutan antarkota maupun angkutan perkotaan non-PSO. Bahkan kemerosotan omzet untuk angkutan pariwisata telah mencapai 100 persen. Sementara untuk angkutan barang terdapat penurunan omzet angkutan barang telah mencapai 25 persen hingga 50 persen.
• Terkait hal tersebut, Kementerian Perhubungan telah melakukan upaya Penyampaian Usulan Kebijakan Stimulus Dalam Rangka Penanggulangan Dampak COVID-19 kepada Sesmenko Bidang Perekonomian berdasarkan surat Sekretaris Jenderal No: PR001/1/2 PHB tanggal 9 April 2020.
Ekonomi Indonesia pada triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar 5,32% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2019 (BPS, 2020).
-
TREN PENUMPANG DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB)
Setelah mengalami penurunan pada periode Januari-Mei, Jumlah Penumpang mulai meningkat pada Bulan Juni-September seiring penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB)
3
-
2,000,000
4,000,000
6,000,000
8,000,000
10,000,000
12,000,000
14,000,000
16,000,000
18,000,000
20,000,000
0
200,000
400,000
600,000
800,000
1,000,000
1,200,000
1,400,000
1,600,000
1,800,000
2,000,000
Mar Apr Mei Jun Jul
Pe
nu
mp
ang
KR
L
Pe
nu
mp
ang
no
n K
RL
Jumlah Penumpang Kereta Api
JAUH SEDANG DEKAT KRD KRL
0
100,000
200,000
300,000
400,000
500,000
600,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
Jumlah Penumpang Transportasi Laut
Naik Turun Transit
0
1,000,000
2,000,000
3,000,000
4,000,000
5,000,000
6,000,000
7,000,000
8,000,000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep
Jumlah Penumpang Pesawat
Domestik Internasional
0
50000
100000
150000
200000
250000
300000
Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agu
Jumlah Penumpang Penyebrangan
BAKAUHENI GILIMANUK KETAPANG MERAK
Data September: hingga 27 September 2020 (Tren penumpang KA data per 14 September 2020)
-
HIERARKI KEBIJAKAN
7 Mei s/d 31 Mei 2020
24 April 2020
PENGATURAN PENYELENGGARAAN TRANSPORTASI DALAM RANGKA PENCEGAHAN COVID-19
PM 25/2020
SE 4 GT/2020
21 April 2020 31 Maret 2020
PP 21/2020
9 April 2020
PMenhub 18/2020
SE DRJD SE DRJL SE DRJU SE DRJKA
Ratas Larangan Mudik
3 April 2020
PMenkes 9/2020
SE 5/2020
25 Mei 2020
4
PM 41/2020 8 Juni 2020
Periode 1 (1-23 April 2020) : sebelum ada larangan mudik = PM 18 Periode 2 (24 April - 6 Mei 2020) : pemberlakuan larangan mudik = PM25 Periode 3 (7 Mei - 7 Juni 2020) : setelah pemberlakuan perjalanan orang dengan pengecualian sesuai SE 4/2020 dari Gugus Tugas = SE 4 DAN 5 dari gugas
3 Periode Kebijakan:
-
PENGENDALIAN TRANSPORTASI DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19
• Pemesahan tiket di Kantor Pusat/Cabang Penyelenggara Transportasi Umum
• Kru/personil transportasi memakai masker dan sarung tangan serta memiliki surat keterangan negatif Covid-19
• Penyelenggara wajib memastikan penumpang memenuhi persyaratan sesuai SE BNPB
• Penumpang selalu memakai masker selama perjalanan
5
Peraturan Menteri Perhubungan No 41 Tahun 2020
SOP yang diterapkan:
Tantangan Pengelolaan Sektor Transportasi di Masa Kenormalan Baru memerlukan kolaborasi dan sinergi pentahelix, yakni sinergi antara perguruan tinggi, bisnis, pemerintah, masyarakat, dan media.
• Pembatasan jumlah penumpang
• Penerapan physical distancing
• Penggunaan masker dan sarung tangan.
• Penumpang bersuhu badan normal dan tidak sakit
• Pembatasan waktu operasional
• Pembatasan jumlah penumpang
• Penerapan physical distancing
• Kapal angkutan perintis mengangkut logistik dukungan penanganan dan pencegahan COVID-19 serta bahan kebutuhan pokok, barang penting, dan esensial
• Pembatasan jumlah penumpang
• Penerapan physical distancing
KA antarkota, KA Perkotaan, KA lokal, KA prambanan express, dan KA bandara
Transportasi Udara
• Pengurangan kapasitas (slot time) bandar udara berdasarkan evaluasi
• Penerapan physical distancing
• Penyesuaian tarif batas atas dan/atau pemberlakuan surcharge
Transportasi Darat
Transportasi Laut
Transportasi Perkeretaapian
ANGKUTAN PENUMPANG
-
6
UPAYA PEMERINTAH DALAM MENJAGA KETERSEDIAAN LAYANAN TRANSPORTASI DAN DUKUNGAN TERHADAP PELAKU USAHA JASA TRANSPORTASI
Peraturan menteri keuangan nomor 44/pmk.03/2020 tentang insentif pajak untuk wajib pajak terdampak pandemi corona virus disease 2019, yang kemudian diubah menjadi Peraturan Menteri Keuangan nomor 110/pmk.03/2020
Bentuk Insentif
1. PPh Pasal 21 Ditanggung Pemerintah (DTP)
2. PPh Final UMKM Ditanggung Pemerintah
3. Pembebasan PPh Pasal 22 Impor
4. Pengurangan Angsuran PPh Pasal 25 sebesar 30%
5. Pengembalian pendahuluan PPN sebagai PKP berisiko rendah bagi WP yang menyampaikan SPT Masa PPN lebih bayar restitusi paling banyak 5 miliar rupiah
KEMENHUB MENDUKUNG SEPENUHNYA AGAR PEREKONOMIAN DAN MASYARAKAT TETAP BERJALAN PRODUKTIF NAMUN TETAP AMAN DARI COVID-19
1. Membangun sistem transportasi berbudaya higienis dan humanis (transportasi humanitarian);
2. Penerapan pelayanan transportasi yang lebih terdigitalisasi; 3. Pertimbangan subsidi dari pemerintah yang lebih besar dan/atau kenaikan tarif oleh
pelaku jasa transportasi dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat; 4. Membangun budaya baru yang harus diikuti melalui perubahan perilaku masyarakat
pengguna jasa transportasi dengan patuh dan tertib protokol kesehatan;
-
EQUILIBRIUM ANTARA ASPEK EKONOMI DAN KESEHATAN
7
Kalau kita perhatikan pada prasarana transportasi, sekarang telah dilengkapi handsanitizer dan juga tempat cuci tangan.
Pada sarana transportasi, dilakukan penerapan Physical Distancing.
Semua hal tersebut dimaksudkan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan aman dan produktif.
Perlu kita ketahui bahwa semenjak awal tahun 2020 telah terjadi tren penurunan penumpang pada semua moda transportasi.
Dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Kementerian Perhubungan berupaya untuk mencapai titik Equilibrium antara kepentingan kesehatan dan kepentingan ekonomi, dengan mengutamakan kesehatan untuk melindungi masyarakat selama masa Pandemi Covid-19.
Mendorong kembali masyarakat untuk produktif dan menerapkan Gaya Hidup Sehat, tidak terkecuali pada saat bertransportasi.
-
STRATEGI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN : DUKUNGAN ANGGARAN TA. 2021 TERHADAP PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL Melalui Pembangunan Infrastruktur Transportasi Pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas
8
KSPN Danau Toba, antara lain: 1. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan di KSPN
Danau Toba (Tongging, Balige, Bakti Raja, Sipinggan, Ambarita, Posea, Onan Rungu, Silalahi, Sigapiton)
2. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda 3. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana Bandara Sibisa (Terminal,Taxiway, Apron, Runway Strip)
KSPN Borobudur, antara lain: 1. Pembangunan Jalur KA Bandara New
Yogyakarta International Airport (NYIA) 2. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda
KSPN Likupang, antara lain: 1. Rehabilitasi Pelabuhan Penyeberangan Likupang
dan Pelabuhan Penyeberangan Lembeh 2. Pengembangan Faspel Laut Likupang
3. Subsidi Penyeberangan Perintis
4. Pembangunan Kapal Bottom Glass
KSPN Mandalika, antara lain: 1. Pembangunan Fasilitas Pendukung BRT 2. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda
KSPN Mandalika 3. Pekerjaan Lanjutan Pengembangan Fasilitas
Pelabuhan Gili Trawangan
KSPN Labuan Bajo, antara lain: 1. Pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan
Laut Labuan Bajo 2. Pembangunan Kapal Bottom Glass 3. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda
Bandara Komodo – Labuan Bajo KSPN Labuan Bajo
KSPN Bangka Belitung, antara lain: 1. Rehabilitasi Faspel Tanjung Batu 2. Pembangunan Fasilitas Dermaga Pelabuhan
Tanjung Ular 3. Pembangunan Fasilitas Pendukung dan
Integrasi Moda Di wilayah KSPN Tanjung Kelayang
KSPN Morotai, antara lain: 1. Penyelesaian pekerjaan perluasan terminal
Bandara Morotai 2. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda 3. Pembangunan Fasilitas Pendukung dan
Integrasi Moda Di wilayah KSPN Morotai 4. Pembangunan Prasarana Sandar Bus Air dan
ops
KSPN Raja Ampat, antara lain: 1. Pembangunan, Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana Bandara Marinda 2. Pembangunan Fasilitas Pendukung
Pelabuhan Raja Ampat 3. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan
Salawati dan Batanta
KSPN Wakatobi, antara lain: 1. Pembangunan, Rehabilitasi dan Pemeliharaan
Prasarana Bandara Matahora Wakatobi 2. Pembangunan kapal penyeberangan g Ro-Ro 500 GT 3. Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda 4. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Tomia,
Binongko, Siompu, Kadatua 5. Perkuatan Dermaga Pelabuhan Wanci
KSPN Bromo-Tengger-Semeru, antara lain: Subsidi Angkutan Multimoda dan Antarmoda
TOTAL ANGGARAN
Rp. 1,64 Triliun
-
9
Penyeberangan : Kapal Roro Wisata 500 GT (1 Unit)
Kegiatan untuk mendukung konekstivitas dan aktivitas pariwisata dari Pulau Bali ke Pulau Nusa Penida yang akan dilaksanakan dalam skema multiyears TA. 2021-2022.
Pelabuhan Bias Munjul, Bali
Rehabilitasi fasilitas pelabuhan laut Nusa Penida Bali (1 Paket)
Pelabuhan Nusa Penida sangat dibutuhkan untuk menopang pembangunan dan menjadi satu-satunya dermaga pelabuhan untuk bongkar muat barang.
Nusa Penida, Bali
1 2
Bandara Labuan Bajo, Pemotongan Bukit (obstacle) (189,135 m3 )
Di arah perpanjangan runway 17 terdapat obstacle bukit dengan sudut pendaratan bervariasi (maksimal sebesar 5%) sehingga perlu dilakukan pekerjaan pemotongan bukit.
Labuan Bajo, NTB
3 Subsidi Angkutan Jalan dari dan menuju KSPN (19,584 rit)
meningkatkan aksesibilitas dan konektivitas jaringan infrastruktur jalan dengan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan perjalanan menuju KSPN
Banyuwangi, Bali, Ende
4
Dapat mendukung bangkitnya perekonomian Indonesia melalui sektor pariwisata dengan menjaga keberlangsungan industri penerbangan dan akan memberikan multiplier effect positif.
Jakarta, Batam, Medan, Denpasar, Kulon Progo, Lombok, Semarang, Manado, Labuan Bajo, Silangit, Banyuwangi, Jogjakarta
Program pemberian insentif kepada penumpang angkutan udara dalam bentuk PJP2U PSC
5
USULAN KEGIATAN TA. 2021 MENDUKUNG PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL SEKTOR PARIWISATA
Usulan merupakan tindak lanjut dari rapat Tindak Lanjut Percepatan Pembangunan Destinasi Pariwisata Prioritas Melalui PEN
-
SKENARIO PEMULIHAN BISNIS TRANSPORTASI PASCA PANDEMI COVID-19
Skenario Bentuk-V Cepat bangkit kembali Bentuk-U Lebih lambat, tetapi pemulihan dalam 2020
Bentuk-U Panjang Pemulihan bertahap hingga 2021
Bentuk-L Perubahan struktural; tingkat pertumbuhan industri berkurang
Bentuk-W Pemulihan dua kali membentang hingga 2021
Model Kemungkinan Rendah Sedang Tinggi Sedang Sedang
Waktu untuk Pemulihan
3 – 6 bulan 6 – 9 bulan 12 – 18 bulan 12 bulan untuk stabil 12 – 18 bulan
Tingkat keparahan dan penyebaran virus
Penanganan cepat (kasus positif dan kematian baru drastis menurun)
Penurunan kasus dan kematian baru secara bertahap
Lambat, penurunan kasus dan kematian baru secara bertahap
Lambat, penurunan kasus dan kematian baru secara bertahap
Penyebaran virus menurun tetapi kemudian meningkat dengan cepat (trend baru)
Tindakan pemerintah untuk warga negara
Penanganan berhasil; kebijakan relaksasi dan meningkatkan kepercayaan publik
Penutupan akses selama beberapa bulan; transportasi jarak jauh tidak disarankan; perbatasan secara bertahap dibuka kembali
Penutupan akses selama beberapa bulan; transportasi jarak jauh tidak disarankan; perbatasan lambat/perlahan dibuka kembali
Kebijakan Penutupan akses untuk waktu yang lama; transportasi jarak jauh tidak disarankan; perbatasan lambat/ perlahan dibuka kembali
Kebijakan relaksasi diberlakukan kemudian diganti dengan kebijakan ketat kembali
Sentimen dan perilaku konsumen
• Bisnis transportasi dan pariwisata bangkit kembali dengan cepat
• Kepercayaan konsumen pulih dengan cepat
• Tidak ada perubahan signifikan pada perilaku
Kepercayaan konsumen pulih dengan cepat , Bisnis dan pariwisata jarak pendek mulai bangkit, diikuti oleh pariwisata jarak jauh serta Agen Perjalanan mulai beroperasi
Kepercayaan pelanggan membutuhkan waktu lama untuk pulih kembali , Bisnis mempertahankan kebijakan ketat , Resesi Ekonomi dan Agen perjalanan mengalami masa sulit/kegagalan
Perjalanan wisata dikurangi khawatir akan rasa takut; masalah keberlanjutan, Cara kerja baru dalam normal baru; kebijakan ketat tetap diberlakukan, Depresi ekonomi dan Semakin banyak agen perjalanan mengalami masa sulit/kegagalan
Kepercayaan kembali pulih namun terus menurun seiring dengan terjadi peningkatan kasus
Sumber: Dimodifikasi dari Paparan UI (Juni 2020); BCG Analysis dan Mc Kinsey & Company, April 2020
10
2021 2021 2021 2021 2021
-
LAMPIRAN
-
12
STRATEGI KEMENTERIAN PERHUBUNGAN : Melalui Subsidi Operasional Keperintisan Kementerian Perhubungan Tahun 2021
PERINTIS JALAN 307 Trayek
Rp 135 M
PERINTIS KA 9 Lintas
Rp 219,20 M
PERINTIS PENYEBERANGAN 234 Lintas
Rp 500,00 M
BBM KARGO 2.375 Drum:
Rp. 9,4 milyar
PERINTIS KARGO 40 Rute: Rp. 128 milyar
PERINTIS PENUMPANG 199 Rute:
Rp. 422,7 milyar
SUBSIDI KARGO 1 Rute: Rp. 12,6 milyar
BBM PENUMPANG 9.300 Drum:
Rp. 34 milyar
Rp. 607 Milyar
Rp 1,78 Triliun
PERINTIS LAUT 110 Trayek: Rp 1,184 T
TOL LAUT 22 Trayek: Rp 496,6 M
KAPAL TERNAK 6 Trayek: Rp 77,6 M
KAPAL REDE 20 Unit: Rp30 M
Rp. 3,25 TRILIUN
-
21
DETAIL REKOMPOSISI SUBSIDI PARIWISATA (TRANSPORTASI DARAT)
1.
2.
3.
-
DETAIL REKOMPOSISI SUBSIDI PARIWISATA (TRANSPORTASI DARAT)
4.
5.
14
Jasa PengelolaanBiaya PPn Pokok PPn 10%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 BANDAR UDARA INTERNASIONAL BANYUWANGI - KAWASAN KAWAH IJEN
132 4 6 3.168 1.322 27% 14 61 193.248 304.902 9.608 19.600 33.411 7.350 374.871 105.840 28.000 852.290.728
2 TERMINAL BUS TERPADU BANYUWANGI - KAWASAN KAWAH IJEN 132 3 8 3.168 1.373 27% 14 44 139.392 228.408 6.930 - 23.534 5.177 264.050 86.940 23.000 561.084.927
3 PELABUHAN KETAPANG - KAWASAN KAWAH IJEN 132 2 6 1.584 1.534 27% 14 52 82.368 301.524 8.190 17.500 32.721 7.199 367.135 94.500 25.000 434.306.345
JUMLAH KSPN BROMO 396 9 20 7.920 4.230 27% 42 157 415.008 834.834 24.729 - 37.100 - 89.666 19.727 1.006.056 287.280 76.000 1.847.682.000
1.847.682.000
RENCANA ANGGARAN BIAYASUBSIDI ANGKUTAN UMUM UNTUK MENDUKUNG KAWASAN WISATA BANYUWANGI
TAHUN ANGGARAN 20220
JUMLAH (PEMBULATAN)
NO TRAYEK YANG DILAYANISosialisasi
Biaya Prod Per Rit SubsidiRit Total Km PendapatanL/F Kap.Pajak
(PPH 23)Tarif
KonsesiHari Jalan
Bus KMJml Rit BPA Per RitBPK
Kasubdit Angkutan Multimoda dan Antarmoda
-
15
PENYELENGGARAN TOL LAUT DENGAN MEKANISME PENUGASAN DAN SWASTA TA. 2021
SEBARAN TRAYEK TOL LAUT TA. 2021
22 TRAYEK
PANGKALAN BELAWAN 1 TRAYEK
PANGKALAN TELUK BAYUR 1 TRAYEK
PANGKALAN TG. PRIOK 2 TRAYEK
PANGKALAN SURABAYA 7 TRAYEK
PANGKALAN MAKASSAR 3 TRAYEK
PANGKALAN KENDARI 1 TRAYEK
PANGKALAN LUWUK 1 TRAYEK
PANGKALAN TAHUNA 1 TRAYEK
PANGKALAN MOROTAI 1 TRAYEK
PANGKALAN KUPANG 2 TRAYEK
PANGKALAN SAUMLAKI 1 TRAYEK
PANGKALAN DOBO 1 TRAYEK
-
KEBIJAKAN KEMENHUB
DALAM PENGENDALIAN
INFLASI
Tarif
Langsung
Tidak Langsung
Biaya Transport
Distribusi Logistik
Transport Management
Shifting ke Angkutan Umum
Massal
Subsidi Angkutan Perintis untuk
Penumpang, PSO
Pengembangan Angkutan Umum
Massal dan KA Perkotaan
Subsidi Angkutan Perintis untuk Barang, PSO
TOL LAUT
Kapal Ternak Angkutan Barang
Berjadwal
Pembangunan Perkeretaapian
Shifting Angkutan Barang dari Truk ke
KA
Akses Jalan ke Pelabuhan
SOLUSI LANGSUNG Jangka Pendek : Kebijakan Tarif meliputi PSO, Insentif dan Disinsentif dan subsidi angkutan perintis, Transport Management Jangka Panjang : pengembangan angkutan umum massal dan KA Perkotaan untuk mendukung Shifting ke Angkutan Umum Massal
SOLUSI TIDAK LANGSUNG Jangka Pendek : Tol Laut, Kapal Ternak, Akses Jalan ke Pelabuhan, Subsidi Angkutan Perintis untuk Barang, Deregulasi Perijinan Jangka Panjang : Shifting dari Truk ke KA, Pembangunan Jalur KA ke Pelabuhan/Gudang/Tempat Produksi Deregulasi
Perijinan
Insentif, Disinsentif
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DALAM PENGENDALIAN INFLASI
16
-
DEREGULASI SEKTOR PERHUBUNGAN
1. SEKTOR PERHUBUNGAN LAUT 44 IZIN MENJADI 11 IZIN
2. SEKTOR PERHUBUNGAN UDARA 112 IZIN MENJADI 3 IZIN
3. SEKTOR PERHUBUNGAN DARAT 27 IZIN MENJADI 3 IZIN
4. SEKTOR PERKERETAAPIAN: 14 IZIN MENJADI 4 IZIN
TOTAL PENYEDERHANAAN 197 IZIN MENJADI 21 IZIN
SISTEM PERIZINAN ONLINE
2
INTEGRASI SISTEM PELAYANAN INFORMASI DAN PERIZINAN
INVESTASI SECARA ELEKTRONIK
Perizinan Melalui Online Single Submission (OSS)
KA : 4, Darat : 9 Laut : 25, Udara : 72
1
KEBIJAKAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN YANG SECARA TIDAK LANGSUNG DALAM PENGENDALIAN INFLASI
17
-
• Sinkronisasi dan Koordinasi Kegiatan Pusat,Daerah dan sektor terkait lainnya
•Penyiapan Kelembagaan dan SDM oleh Pemda dalam pembangunan dan penyelenggaraan angkutan massal perkotaan
KELEMBAGAAN
•Penetapan kebijakan tarif untuk menjaga stabilitas biaya logistik dan mengatasi disparitas harga bahan pokok
•Penetapan tarif angkutan penumpang kelas ekonomi untuk keterjangkauan pelayanan transportasi
REGULASI
•Pendanaan APBN diprioritaskan untuk pengembangan dan pelayanan transportasi di luar Pulau Jawa guna memperlancar aksesbilitas dan membuka keterisolasian
•Pendanaan untuk infrastruktur komersial diarahkan dengan sumber pendanaan Swasta
•Prioritas pendanaan tahun 2016-2019 adalah untuk keselamatan, keamanan transportasi dan peningkatan kapasitas transportasi.
PROGRAM DAN PENDANAAN
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFLASI SEKTOR TRANSPORTASI
18
-
Terima Kasih
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA