proposal 18 kota lestari joyosuran

24
SAYEMBARA PENATAAN RUANG UNTUK KOTA LESTARI SUSTAINABLE RIVERSIDE OPEN SPACE KELURAHAN JOYOSURAN KOTA SURAKARTA DIAJUKAN OLEH : FORUM PEDULI LINGKUNGAN KELURAHAN JOYOSURAN KOTA SURAKARTA TIM PENDAMPING : Ir. Winny Astuti, MSc., PhD. Murtanti Jani Rahayu, ST., MT. Dyah Widi Astuti, ST., MSc. Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta SURVEYOR : Feri, Vellisa dan Zaini Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS ILUSTRATOR : Purwanto, ST., MT.

Transcript of proposal 18 kota lestari joyosuran

Page 1: proposal 18 kota lestari joyosuran

SAYEMBARA PENATAAN RUANG UNTUK KOTA LESTARI

SUSTAINABLE RIVERSIDE OPEN SPACE

KELURAHAN JOYOSURAN KOTA SURAKARTA

DIAJUKAN OLEH :

FORUM PEDULI LINGKUNGAN KELURAHAN JOYOSURAN KOTA SURAKARTA

TIM PENDAMPING : Ir. Winny Astuti, MSc., PhD.

Murtanti Jani Rahayu, ST., MT. Dyah Widi Astuti, ST., MSc.

Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah LPPM Universitas Sebelas Maret Surakarta

SURVEYOR :

Feri, Vellisa dan Zaini Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota FT UNS

ILUSTRATOR :

Purwanto, ST., MT.

Page 2: proposal 18 kota lestari joyosuran

1

Latar belakang 2 Tujuan pengajuan proposal 3 Manfaat proposal 4 Rencana kerja dan strategi 4 Penggalian masalah dan prakarsa 5 Hasil kompilasi masalah 6 Pemetaan masalah tiap RW 7 Kerangka analisis 8 Proses prioritisasi program 9 Analisa isu strategis terpilih 10 Perumusan strategi 11 Integrated approaches 12 Rencana makro strategis 13 Rencana mikro strategis 14 Eksisting lokasi 15 Eksisting site 16 Zonifikasi site 17 Siteplan : Riverside Open Space 18 Image : Riverside Open Space 19

Image : Riverside Open Space 20 Rencana anggaran biaya 21 Produk akhir 22 Keberlanjutan 23

Daftar isi

Contact persons :

Ir. Winny Astuti, MSc., PhD. Ph. No. 0817 945 1296

Email address : [email protected]

Dyah Widi Astuti, ST., MSc. Ph. No. 0881 283 3075

Email address : [email protected] [email protected]

Page 3: proposal 18 kota lestari joyosuran

2

Pada era otonomi daerah, sejak diundangkannya UU 32 / 2004, daerah dituntut untuk merencanakan sendiri wilayahnya sesuai dengan sumber dayanya. UU SPPN 25 / 2004 juga mengamanatkan pendekatan-pendekatan yang partisipatif dan bottom-up di dalam penyusunan perencanaan pembangunan. Disamping itu UU No. 26 / 2007 pasal 60 mengamanatkan hak, kewajiban dan peran serta masyarakat dalam penataan ruang, bahkan saat ini sedang disusun PP peran serta masyarakat dalam penataan ruang. Hal ini menjadi penting mengingat pembangunan yang diprakarsai masyarakat sendiri akan lebih sustainable karena lebih menyentuh kebutuhan mendasar yag saat ini benar-benar dihadapi oleh masyarakat. Inisiatif masyarakat menjadi penting karena sebetulnya potensi pengatasan masalah ada pada mereka sendiri. Kemampuan merencanakan wilayahnya sendiri dan mengintegrasikannya dengan sumber daya yang ada di luar wilayahnya (external) pada level diatasnya (kelurahan, kecamatan, kota, nasional dan bahkan internasional) adalah kunci pengatasan masalah pembangunan. Area studi yang dipilih adalah Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Surakarta. Melalui kegiatan Penelitian Strategis Nasional yang

dilaksanakan oleh Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D. dkk. dari PIPW LPPM UNS, warga kelurahan tersebut sudah melalukan penggalian masalah secara partisipatif sebelumnya. Secara partisipatif mereka mengenali permasalahan tata ruang, lingkungan, sarana-prasarana maupun masalah sosial-ekonomi di wilayahnya. Kelurahan Joyosuran termasuk di dalam administrasi Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta dan memiliki luas 59 Ha. Kelurahan Joyosuran bisa dikatakan sebagai kelurahan yang berada di pinggir Kota Surakarta bagian selatan, yang dilewati oleh Sungai / Kali Jenes sehingga wilayah yang berada di sepanjang sungai ini menjadi wilayah yang rawan banjir seperti yang terjadi pada tahun 2007 silam.

Latar belakang

Page 4: proposal 18 kota lestari joyosuran

3

Batas wilayah Kelurahan Joyosuran ialah : � Sebelah Utara : Kelurahan Pasarkliwon � Sebelah Timur : Kelurahan Semanggi � Sebelah Selatan : Kelurahan Joyotakan � Sebelah Barat : Kelurahan Danukusuman

Secara administrasi kelurahan Joyosuran dibagi menjadi 12 RW (Rukun Warga) yang terdiri dari 55 RT (Rukun Tetangga), yang dihuni sebanyak 2665 KK (Kepala Keluarga) atau setara dengan 9430 jiwa. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai buruh industri (1402 orang), meskipun ada pula beberapa yang mengembangkan home industri (lihat tabel). Karena itu tidak mengherankan jika angka kemiskinan di daerah ini cukup tinggi (18,9 %), bahkan di sebagian wilayah di RW 12 mencapai 46% (Astuti, W, 2009).

Home Industri di Kelurahan Joyosuran

No Lokasi Jenis usaha 1 RW 1 Pengrajin Peti Mati 2 RW 2 Pengrajin Batik Printing 3 RW 7 Pengrajin onde-onde

Pengrajin Getuk Pisang 4 RW 8 Pengrajin Suttle cook 5 RW 9 Tempat Fandel

Isu-isu penataan ruang dan lingkungan yang muncul yang paling mendasar adalah bahwa sebagian besar wilayah merupakan wilayah rawan banjir tiap tahunnya, mengingat kelurahan tersebut dilalui oleh Sungai Jenes. Selain itu, merebaknya lingkungan permukiman liar di sepanjang tanggul sungai serta permukiman kumuh juga merupakan permasalahan serius yang patut diperhatikan. Kurangnya ketersediaan air bersih di wilayah tersebut (beberapa wilayah tercemar oleh limbah home industri) dan buruknya sanitasi lingkungan (tidak dilengkapi dengan KM/WC dan jaringan septic tank sendiri) turut menambah panjang daftar permasalahan yang dihadapi oleh warga di kawasan tersebut. Melihat latar belakang kondisi lingkungan dan sosial dari masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta, maka tujuan pengajuan proposal adalah:

a. Untuk membangun bersama persepsi masyarakat akan adanya masalah lingkungan yang ada di wilayahnya terutama menyangkut banjir, permukiman dan sarana-prasarana lingkungan

Tujuan pengajuan proposal

Page 5: proposal 18 kota lestari joyosuran

4

b. Untuk mencari solusi secara partisipatif sebuah penataan ruang sebagai instrument yang bisa mengintegrasikan pembangunan di wilayah tersebut baik secara fisik lingkungan, sosial maupun ekonomi untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

c. Untuk meningkatkan kualitas lingkungan Kelurahan Joyosuran secara berkelanjutan dengan melibatkan aset-aset sosial masyarakat (social capital); aset-aset ekonomi masyarakat (economic capital) maupun aset sumber daya alam yang ada.

d. Untuk membangun kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan bagi seluruh stakeholders Kelurahan Joyosuran

Karena perencanaan dibangun bersama masyarakat maka diharapkan manfaatnya terhadap masyarakat akan lebih berkelanjutan. Adapun manfaat bagi warga dan lingkungan kelurahan Joyosuran adalah sbb:

a. terbangunnya kebersamaan bersama seluruh masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam menghadapi masalah lingkungan yang dihadapi

b. Didapatkannya solusi secara partisipatif akan masalah lingkungan yang selalu mereka hadapi setiap harinya

c. Peningkatan partisipasi masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam pembangunan di wilayahnya

d. Peningkatan kualitas lingkungan, kualitas sosial dan kesejahteraan masyarakat Kelurahan Joyosuran secara berkelanjutan

e. Terbentuknya forum peduli lingkungan dari masyarakat Kelurahan Joyosuran

Kerangka pikir perencanaan

Hasil penggalian masalah dan prakarsa

masyarakat

Penetapan program prioritas

Rencana Kerja dan

Strategi

Manfaat proposal Rencana kerja & strategi

Page 6: proposal 18 kota lestari joyosuran

5

Proses yang dilakukan: a. Identifikasi stakeholder kelurahan terdiri dari : aparat

kelurahan; pengelola RW/ RT; LPMK, wakil PKK. Karang Taruna, LKMD , Pokja-pokja .

b. Melakukan penggalian permasalahan permukiman dan lingkungan secara poartisipatif didampingi fasilitator dari Tim Penelitian Strategis Nasional PIPW LPPM Universitas Sebelas Maret

Penggalian masalah

Page 7: proposal 18 kota lestari joyosuran

6

Dari hasil kompilasi masalah kelurahan didapat 31 masalah yang segera harus ditangani yaitu:

Kompilasi masalah dan potensi penanganan

No MASALAH POTENSI (1) (2) (3) 1. Tamping sungai ambrol - Program Kota 2. Rawan banjir - program kota, masyarakat

kerja bakti 3. Talut tanggul jebol Program Kota 4. Pompa air buangan air banjir Program Kota 5. Rawan Demam Berdarah,

cikungunya Puskesma Masyarakat (PSN)

6. Kurangnya Ruang Publik - 7. Rawan Pekat (penyakit

masyarakat) Aparat terkait, PKK

8. Pencemaran limbah pabrik sablon (got)

Kurang penanganan

9 Pemukiman liar Relokasi 10 Jalan Rusak - Program Kota/ Propinsi 11 Saluran air mambeg Program kota/ Propinsi 12 Pencemaran Kali jenes Masyarakat 13 Rumah Kumuh - 14 Rawan Kecelakaan - 15 Banjir Pada Musim Hujan 1.- gotong royong

- ada tanggul

16 Penyakit Banjir, Cikungunya Ada Musim Hujan

2. kader PSN - puskesmas - perawat

17 Biaya Sekolah Pada Bulan Juni 3. Koperasi, pra koperasi; pegadaian, BOS

18 Konsumsi Puasa Bulan Puasa 4. Pekerjaan sampingan 19 Biaya Hari Raya, Natal Pekerjaan sampingan 20 Remaja Begadang 6/7 ada BKPM (polmas) ; ada

pelatihan 21 Jihat Setiap Malam Minggu - 22 Air Pdam Tidak Lancar 8. lapor 23 Air Sumur Gali Kotor 9. tenaga penguras 24 Kaderisasi tokoh masyarakat

kurang optimal banyak tokoh yang baik dan jujur

25 LPMK kurang komunikasi balik dengan masyarakat dan pengurus

SDM mampu dan berpendidikan tinggi

26 pengurus kurang komunikasi dengan pihak fasilitator PNPM

Pengurus mau kerja keras

27 Dana bantuan kota PNPM belum ada realisasi

-

28 Warga masyarakat kurang sadar akan program pemerintah

banyak warga masyarakat yang SDM nya tinggi

29 Ada warga yang tidak mau komunikasi dengan baik

sikap gotong royong masih ada

30 Program kota terlambat sampai ke masyarakat

banyak masyarakat yang mampu mengakses program

31 kaderisasi pengurus PKK banyak ibu muda yang mampu

Hasil Hasil kompilasi masalah

Page 8: proposal 18 kota lestari joyosuran

7

RW I - Kurangnya ruang publik - Saluran air mampat

RW IV - Kurangnya ruang publik - Pencemaran limbah cair pabrik - Banyaknya rumah kumuh

RW III - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Tamping sungai ambrol - Rawan demam berdarah, chikungunya - Rawan ‘penyakit masyarakat’ - Pencemaran limbah cair pabrik - Saluran air mampet - Banyaknya rumah kumuh

RW II - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Pencemaran limbah cair pabrik - Munculnya hunian liar

RW V - Kurangnya ruang publik - Rawan demam berdarah, chikungunya

RW VI - Kurangnya ruang publik - Rawan banjir

RW VII - Kurangnya ruang publik - Rawan banjir - Rawan demam berdarah, chikungunya - Pencemaran limbah cair pabrik - Munculnya hunian liar - Banyaknya rumah kumuh

RW VIII - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Pompa buangan air rusak - Rawan demam berdarah, chikungunya - Rawan ‘penyakit masyarakat’ - Pencemaran limbah cair pabrik - Jalanan rusak - Saluran air mampat - Banyaknya rumah kumuh

RW IX - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Rawan demam berdarah, chikungunya - Jalanan rusak - Saluran air mampat

RW X - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Talut jebol - Rawan ‘penyakit masyarakat’ - Jalanan rusak - Munculnya hunian liar

RW XI - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Rawan ‘penyakit masyarakat’ - Munculnya hunian liar

RW XII - Rawan banjir - Kurangnya ruang publik - Rawan ‘penyakit masyarakat’

Pemetaan masalah / RW

Page 9: proposal 18 kota lestari joyosuran

8

IDENTIFIKASI MASALAH

PRIORITISASI

LIMITASI

ISU STRATEGIS

RENCANA MAKRO

EKONOMI

‘INTEGRATED APPROACHES’

‘PILOT PROJECT’

Program Prioritas

Kerangka analisis

FISIK SOSIAL

RENCANA MIKRO

SWOT

Page 10: proposal 18 kota lestari joyosuran

9

Score MASALAH : TINGGI : 3 SEDANG : 2 RENDAH : 1

Proses prioritisasi program

FISIK

Penghasilan

Sumber daya manusia

Infrastruktur lingkungan

Rumah tidak layak huni Penyelesaian hunian liar

Perbaikan rumah kumuh

Peningkatan SDM

Peningkatan penghasilan

Perbaikan jalan rusak

Penyediaan air bersih

Perbaikan sanitasi

Penanggulangan banjir

Penyediaan ruang publik

SOSIAL

EKONOMI

IDENTIFIKASI MASALAH

a Bisa meningkatkan keterampilan, pemberdayaan dan kapasitas masyarakat b Bisa meningkatkan kesehateraan banyak orang / masyarakat c Bisa meningkatkan moral dan budi pekerti d Bisa meningkatkan kesadaran hukum e Bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 6 – 12 bulan f Bisa dilaksanakan dengan anggaran < 200 juta g Mempunyai multiplying effects yang besar bagi penyelesaian permasalahan lainnya

1 2 2 2 1 1 2 22 7

1 2 2 2 1 1 1 21 8

2 2 2 2 1 1 2 26 5

2 2 1 1 1 1 2 24 6

2 2 1 1 3 1 2 30 3

2 2 1 1 2 1 1 24 6

3 3 3 3 1 2 3 39 2

2 3 1 1 1 1 2 27 4

PRIORITISASI LIMITASI HASIL a

(2) b

(3) d

(1) c

(1) e

(3) f

(3) g

(3) h i

K E T E R A N G A N

h Jumlah penilaian i Peringkat

3 3 3 3 3 3 3 48 1

Page 11: proposal 18 kota lestari joyosuran

10

Analisa SWOT dengan isu strategis: tidak adanya ruang publik di Kelurahan Joyosuran Eksternal Internal

Opportunity : • Program relokasi • Program RTLH, SUF, NUSSP • Program PNPM Mandiri, Sanimas dan Pamsimas • Program Padat Karya (Program Kali Bersih dan

Perbaikan Jalan) • Pelatihan ketrampilan dari Disnaker • Program pengembangan Kota Layak Anak

Threat : • Sulitnya mencari lahan bagi ruang publik • Terdapat home industri sebagai sumber pencemar • Banjir musiman • Pinjaman dengan bunga tinggi

Strenght : • Jumlah Penduduk Besar • Gotong Royong Masyarakat • Terdapat home industri sebagai lapangan kerja • Terdapat lahan terbuka sebesar 6,3 ha • Dekat dengan sungai

Strategi S – O

1. Pengajuan program kali bersih secara periodik 2. Pelibatan/ partisipasi masyarakat dalam Prokasih 3. Menumbuhkan kesadaran akan perilaku peduli

lingkungan, melalui Forum Peduli Lingkungan

Strategi S – T

1. pemanfaatan lahan sekitar sungai bagi green space/open space

2. pembuatan IPAL bagi home industri

Weakness : • Tidak Mempunyai Ruang Publik • Rawan Banjir • Permukiman Kumuh • Permukiman Liar • Sanitasi Buruk • Jalan Rusak • Air Tanah dan Sungai Tercemar • Kapasitas SDM rendah • Pendapatan rendah • Rawan ‘penyakit masyarakat’

Strategi W – O

1. Pemanfaatan lahan peninggalan hunian yang relokasi

2. Perbaikan sanitasi melalui program Sanimas 3. Penyediaan air bersih melalui program Pamsimas 4. PNPM mandiri untuk perbaikan jalan 5. Relokasi permukiman liar 6. Program RTLH, SUF dan NUSSP bagi perbaikan

permukiman kumuh 7. Pelatihan ketrampilan dan peningkatan penghasilan 8. Penambahan area bermain anak dan area

berkumpul/berolah raga

Strategi W – T

1. Pemanfaatan lahan peninggalan hunian relokasi untuk ruang publik

2. Pengembalian fungsi area sekitar sungai bagi open space

3. pembuatan sumur respan dan biopori 4. pembersihan air sungai yang tercemar 5. pembentukan koperasi pemberdayaan masyarakat

Analisa isu strategis terpilih

Page 12: proposal 18 kota lestari joyosuran

11

Daftar STRATEGI yang dapat dirumuskan terkait ISU STRATEGIS : TIDAK ADANYA RUANG PUBLIK BAGI KEGIATAN MASYARAKAT

STRATEGI PRIORITAS JANGKA PENDEK (1 TAHUN)

RIVERSIDE OPEN SPACE BIOPORI DAN SUMUR RESAPAN di lingkungan permukiman

Pengembangan KOPERASI PEMBERDAYAAN dan FORUM PEDULI LINGKUNGAN

Peningkatan KETRAMPILAN sebagai income generating activity Pembersihan SUNGAI PARTISIPATIF

Pengembangan SARANA PRASARANA aktivitas sosial, olahraga dan area bermain layak anak

Perumusan strategi

1. Normalisasi sungai (kali bersih) partisipatif secara periodik dan menerus

2. Pemanfaatan lahan sekitar sungai sebagai green space (RIVERSIDE OPEN SPACE)

3. Relokasi permukiman liar bantaran 4. Peningkatan kualitas permukiman (RTLH, SUF, NUSSP) 5. Peningkatan sarana-prasarana lingkungan, IPAL bagi home

industri, SANIMAS, PAMSIMAS, perbaikan jalan, sumur resapan dan biopori

6. Pengembangan kelembagaan masyarakat melalui koperasi pemberdayaan masyarakat; ketrampilan

7. Peningkatan ekonomi masyarakat melalui koperasi pemberdayaan masyarakat; pengembangan kegiatan-kegiatan ekonomi di area open space

8. Peningkatan perilaku peduli lingkungan (Forum Peduli Lingkungan

PEMBUATAN

SUSTAINABLE RIVERSIDE OPEN SPACE BAGI MASYARAKAT KELURAHAN JOYOSURAN

Keberadaan ruang publik ini selain tidak mengurangi daerah resapan yang ada juga akan mampu menambah area hijau kawasan ini. Didalamnya akan dapat dilakukan pelatihan-pelatihan seperti pelatihan pembuatan kompos dan pengolahan sampah terpadu, pelatihan pembuatan biopori, pelatihan pembuatan batako dan paving serta sekaligus sebagai tempat praktek / workshop / ”bengkel kerja”. Sedangkan koperasi pemberdayaan masyarakat diharapkan dapat membantu warga dalam memulai kegiatan ekonomi mandiri dengan menerapkan ketrampilan yang dimiliki.

Pada jangka panjang dengan koordinasi antar SKPD di Kota Surakarta program ini mempunyai multiplying effect pada peningkatan kualitas perumahan permukiman

beserta sarana prasarananya serta normalisasi sungai.

Strategi jangka pendek namun memiliki multiplying effect yang besar

Page 13: proposal 18 kota lestari joyosuran

12

- Berpotensi sebagai pendukung kegiatan ekonomi bagi masyarakat yang membutuhkan penghasilan tambahan melalui program pengolahan sampah terpadu menjadi kompos serta kebun pembibitan tanaman

- Berpotensi mempunyai dampak sekunder sebagai embrio pembentukan Koperasi dengan berbagai unit UKM sesuai pelatihan-pelatihan yang diperoleh berkaitan dengan penyediaan ruang publik ini, misalnya UKM pembuatan paving block, UKM pembibitan tanaman, dsb

- Merupakan penyelesaian atas masalah kurangnya ruang publik, yang bisa mewadahi kebutuhan warga untuk berkumpul, bersosialisasi, berolah raga, dsb

- Berpotensi sebagai daerah resapan untuk mengurangi banjir

- Berpotensi untuk dikembangkan sebagai alternatif area pengolahan sampah terpadu

- Mempunyai multiplying effect yang berpotensi untuk menarik DPU melalui program penanggulangan banjir dalam skala yang lebih besar, misalnya dengan pengerukan dan perbaikan tanggul

- Berpotensi untuk mengoptimalkan partisipasi masyarakat, baik dalam proses perencanaan, pembangunan maupun pemeliharaannya

- Mempunyai multiplying effect terhadap peningkatan kualitas SDM dan kegiatan ekonomi warga dengan adanya pelatihan dan kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan ruang publik ini, misalnya pelatihan pembuatan kompos, pengelolaan sampah terpadu, pembuatan paving block, pembibitan, dsb

- Berpotensi untuk mengurangi masalah berkaitan dengan kerawanan terhadap ‘penyakit masyarakat’ yang dilakukan oleh remaja setempat, yaitu dengan menyediakan wadah untuk menyalurkan kegiatan ke arah yang lebih positif, misalnya olah raga, serta mensukseskan program kota layak anak

- Berpotensi untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif masyarakat setempat dalam memelihara lingkungan, melalui Forum Peduli Lingkungan

Integrated approaches

Program prioritas

SUSTAINABLE

RIVERSIDE OPEN SPACE

SOSIAL

FISIK

EKONOMI

Page 14: proposal 18 kota lestari joyosuran

13

WILAYAH SEPANJANG KALI KECING DAN SUNGAI JENES

Dimanfaatkan seoptimal mungkin sebagai area penghijauan serta resapan air, dan bila memungkinkan bisa dikembangkan sebagai alternatif untuk mengatasi kurangnya ruang publik di wilayah kelurahan Joyosuran. Rumah-rumah (dengan status tanah legal) yang sudah terbangun di area tersebut ditata ulang sehingga lebih ramah lingkungan. Sedangkan untuk hunian liar, sesuai dengan program pemerintah kota Surakarta, akan direlokasi. Sedangkan untuk penyelesaian masalah banjir, akan dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum, terkait dengan pengerukan serta perbaikan tanggul sungai. Pembersihan sungai dari endapan lumpur, sampah serta pencemaran limbah bisa diupayakan untuk diselesaikan melalui PROKASIH. WILAYAH RW III

DAN RW VIII Daerah yang bermasalah dengan banyaknya rumah-rumah kumuh serta buruknya infrastruktur lingkungan akan disinergikan dengan program perbaikan permukiman kumuh yang sudah di mulai baik pada tingkat nasional seperti program SUF (Slum Upgrading Facility), NUSSP (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project), ataupun pada tingkat pemerintahan daerah kota Surakarta, yaitu program perbaikan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni). Masalah buruknya infrastruktur lingkungan akan diusahakan untuk diselesaikan melalui program PNPM Mandiri, misalnya dengan pembuatan SANIMAS (Sanitasi Masyarakat), PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum Berbasis Masyarakat), perbaikan jalan, dan sebagainya.

WILAYAH PENGEMBANGAN UKM SABLON

Khusus pada daerah yang terkena paparan limbah dari industri sablon pemanfaatan Instalasi Pengelolaan Limbah Terpadu untuk menghindari pencemaran lebih dioptimalkan, sehingga tidak mengganggu sumur warga.

WILAYAH PENGEMBANGAN PERMAKAMAN

Fungsinya lebih dioptimalkan sehingga selain untuk permakaman juga bisa berfungsi sebagai area penghijauan dan resapan air melalui penanaman pohon-pohonan serta pembuatan biopori di titik-titik yang memungkinkan. Hunian liar yang terdapat diarea permakaman tersebut diusulkan untuk direlokasi.

WILAYAH RAWAN BANJIR DAN RAWAN ‘PENYAKIT MASYARAKAT’

Pada wilayah yang rawan banjir dan rawan ‘penyakit masyarakat’ akan diupayakan untuk menduplikasi model proyek percontohan ‘penyediaan publik terbuka’ pada titik-titik yang memungkinkan. Hal ini selain untuk menanggulangi banjir, mengelola sampah secara terpadu, juga untuk mewadahi aktivitas pemuda setempat kearah positif. Lubang-lubang biopori dibuat semaksimal mungkin, termasuk pada area permukiman warga, sehingga area resapan air semakin banyak.

Rencana makro strategis

Page 15: proposal 18 kota lestari joyosuran

14

Rencana mikro strategis

Usulan Paket Rencana Tindak Jangka Pendek PROGRAM PRIORITAS

PENYEDIAAN RUANG PUBLIK TERBUKA SUSTAINABLE RIVERSIDE OPEN SPACE

1. Relokasi hunian liar 2. Penanaman pohon-pohonan (green space) dan pembuatan biopori 3. Pengolahan sampah terpadu (daur ulang) 4. Pembentukan komunitas sadar lingkungan (Forum Peduli

Lingkungan) 5. Pelatihan dan peningkatan kapasitas warga 6. Pembentukan koperasi dengan unit-unit usahanya

a. pembuatan paving b. pembuatan kompos c. pembibitan tanaman

7. Penambahan sarana olahraga dan bermain anak serta area temu warga

LOKASI

Page 16: proposal 18 kota lestari joyosuran

15

Eksisting lokasi

Page 17: proposal 18 kota lestari joyosuran

16

Eksisting site

Page 18: proposal 18 kota lestari joyosuran

17

Zonifikasi site

Page 19: proposal 18 kota lestari joyosuran

18

Siteplan : Riverside Open Space

Page 20: proposal 18 kota lestari joyosuran

19

Image : Riverside Open Space

Page 21: proposal 18 kota lestari joyosuran

20

Image : Riverside Open Space

Page 22: proposal 18 kota lestari joyosuran

21

No. Uraian Pekerjaan Jumlah (Rp.)

Keterangan AKTOR PELAKSANA PROGRAM

Jadwal Pelaksanaan (dlm bulan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pengolahan Tanah a. Pembersihan Semak-semak b. Penggalian dan pemindahan

4.000.000

• Masyarakat (POKJA)

*

2. Pengukuran, pemasangan bouwplank dan penentuan peil

3.000.000 • Masyarakat didampingi ahli *

3. Pekerjaan Galian dan Urugan a. Galian b. Persiapan Urugan dan pengurugan c. Pemadatan d. Pemiringan e. Pemeriksaan Penggalian dan Pengurugan

16.000.000

• Masyarakat didampingi ahli *

4. Pekerjaan Utama a. Pekerjaan Pondasi dan Pavingisasi b. Pekerjaan Rangka dan Bangunan Pagar c. Penyediaan Air dan Daya Dukung Listrik d. Pekerjaan Drainase

20.000.000

• Kontraktor dibantu masyarakat * * *

5. Perlengkapan Pelatihan dan Pelaksanaan a. Pelatihan Batako, Paving b. Pelatihan Kompos c. Pelatihan Pengolahan Sampah Terpadu d. Pelatihan Pembibitan Tanaman e. Pelatihan Pembuatan Biopori

75.000.000

• Penyelenggara Kelurahan • Pengajar dari luar • Masyarakat sasaran

* * * * * * *

6. Embrio Koperasi Usaha Masyarakat 30.000.000 • Aparat Kelurahan dan BPD 7. Program Kali Bersih 10.000.000 • Masyarakat 8. Pembuatan Biopori pada lingkup kampung (RW) dan

sumur resapan 25.000.000 • Masyarakat didampingi ahli

9. Penyediaan Peralatan Olah Raga 12.000.000 • Masyarakat Jumlah

(seratus sembilan puluh lima juta rupiah) 195.000.000

Anggaran ke-5 untuk kegiatan pelatihan ketrampilan termasuk modal awal bagi warga setempat dalam kurun waktu 1 tahun kegiatan

Rencana anggaran biaya

Page 23: proposal 18 kota lestari joyosuran

22

PRODUK AKHIR YANG DIHARAPKAN :

a. terciptanya Ruang Terbuka Hijau (RTH) – Riverside Open space di sepanjang bantaran sungai Jenes sehingga secara fisik menciptakan keindahan lingkungan serta meningkatkan tingkat peresapan air sehingga mengurangi bahaya akibat banjir.

b. Terciptanya lingkungan permukiman yang mempunyai daya serap air tinggi karena masing- masing hunian menerapkan biopori di lingkungannya sehingga terjadi peningkatan kualitas lingkungan

c. terbentuknya ruang komunikasi sosial bagi warga masyarakat kelurahan Joyosuran d. adanya peningkatan ekonomi bagi masyarakat karena adanya peluang pengembangan ekonomi berupa pembuatan kompos, budidaya tanaman

obat dan tanaman lain e. terbentuknya forum peduli lingkungan di masyarakat Joyosuran

Produk akhir

Page 24: proposal 18 kota lestari joyosuran

23

KEBERLANJUTAN PROPOSAL PASCA PELAKSANAAN (TAHAP PEMELIHARAAN)

a. JANGKA PENDEK: a. Pengelolaan dan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau (RTH) oleh masyarakat (forum peduli lingkungan) untuk peningkatan kualitas

lingkungan, peningkatan kondisi ekonomi dan kehidupan sosial b. Pemeliharaan biopori dan sumur resapan oleh masyarakat c. Pengelolaan limbah terpadu oleh masyarakat d. Pengelolaan sampah dengan konsep 3 R (reduce, reuse, recycle) oleh masyarakat e. Pengelolaan koperasi pemberdayaan masyarakat oleh masyarakat

b. JANGKA MENENGAH/ PANJANG:

a. Pembukaan Ruang Terbuka Hijau baru di sepanjang sungai Jenes sebagai tindak lanjut dari relokasi bantaran b. Adanya konservasi air sungai pada jangka panjang bekerjasama dengan Departemen PU c. Adaanya penguatan talut oleh departemen PU d. Adanya peningkatan kualitas perumahan permukiman melalui program RTLH, SUF, NUSSP e. Pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat (SANIMAS) f. Pengelolaan penyediaan air minum berbasis masyarakat (PAMSIMAS) g. Peningkatan kualitas lingkungan secara berkelanjutan

Keberlanjutan