pROMKES dr hertian

54
BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah promosi kesehatan. Pada 21 November 1986, World Health Organization (WHO) menyelenggarakan Konferensi Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan yang diadakan di Ottawa, Kanada. Konferensi ini dihadiri oleh para ahli kesehatan seluruh dunia, dan menghasilkan sebuah dokumen penting yang disebut Ottawa Charter (Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan bagi program promosi kesehatan di tiap negara, termasuk Indonesia. Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan adalah kesadaran di dalam diri orang-orang 1

Transcript of pROMKES dr hertian

Page 1: pROMKES dr hertian

BAB I

PENDAHULUAN

Dewasa ini promosi kesehatan (health promotion) telah menjadi bidang yang

semakin penting dari tahun ke tahun. Dalam tiga dekade terakhir, telah terjadi

perkembangan yang signifikan dalam hal perhatian dunia mengenai masalah

promosi kesehatan. Pada 21 November 1986, World Health Organization (WHO)

menyelenggarakan Konferensi Internasional Pertama bidang Promosi Kesehatan

yang diadakan di Ottawa, Kanada. Konferensi ini dihadiri oleh para ahli kesehatan

seluruh dunia, dan menghasilkan sebuah dokumen penting yang disebut Ottawa

Charter (Piagam Ottawa). Piagam ini menjadi rujukan bagi program promosi

kesehatan di tiap negara, termasuk Indonesia.

Dalam Piagam Ottawa disebutkan bahwa promosi kesehatan adalah proses

yang memungkinkan orang-orang untuk mengontrol dan meningkatkan kesehatan

mereka (Health promotion is the process of enabling people to increase control over,

and to improve, their health, WHO, 1986). Jadi, tujuan akhir promosi kesehatan

adalah kesadaran di dalam diri orang-orang tentang pentingnya kesehatan bagi

mereka sehingga mereka sendirilah yang akan melakukan usaha-usaha untuk

menyehatkan diri mereka.

Lebih lanjut dokumen itu menjelaskan bahwa untuk mencapai derajat

kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, maupun sosial, individu atau kelompok

harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasi-aspirasinya untuk memenuhi

kebutuhannya dan agar mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya

1

Page 2: pROMKES dr hertian

(lingkungan fisik, sosial budaya, dan sebagainya). Kesehatan adalah sebuah konsep

positif yang menitikberatkan sumber daya pada pribadi dan masyarakat

sebagaimana halnya pada kapasitas fisik. Untuk itu, promosi kesehatan tidak hanya

merupakan tanggung jawab dari sektor kesehatan, akan tetapi jauh melampaui gaya

hidup secara sehat untuk kesejahteraan (WHO, 1986).

Penyelenggaraan promosi kesehatan dilakukan dengan mengombinasikan

berbagai strategi yang tidak hanya melibatkan sektor kesehatan belaka, melainkan

lewat kerjasama dan koordinasi segenap unsur dalam masyarakat. Hal ini didasari

pemikiran bahwa promosi kesehatan adalah suatu filosofi umum yang

menitikberatkan pada gagasan bahwa kesehatan yang baik merupakan usaha

individu sekaligus kolektif (Taylor, 2003).

Bagi individu, promosi kesehatan terkait dengan pengembangan program

kebiasaan kesehatan yang baik sejak muda hingga dewasa dan lanjut usia (Taylor,

2003). Secara kolektif, berbagai sektor, unsur, dan profesi dalam masyarakat seperti

praktisi medis, psikolog, media massa, para pembuat kebijakan publik dan perumus

perundang-undangan dapat dilibatkan dalam program promosi kesehatan. Praktisi

medis dapat mengajarkan kepada masyarakat mengenai gaya hidup yang sehat dan

membantu mereka memantau atau menangani risiko masalah kesehatan tertentu.

Para psikolog berperan dalam promosi kesehatan lewat pengembangan bentuk-

bentuk intervensi untuk membantu masyarakat memraktikkan perilaku yang sehat

dan mengubah kebiasaan yang buruk. Media massa dapat memberikan

kontribusinya dengan menginformasikan kepada masyarakat perilaku-perilaku

tertentu yang berisiko terhadap kesehatan seperti merokok dan mengonsumsi

alkohol. Para pembuat kebijakan melakukan pendekatan secara umum lewat

penyediaan informasi-informasi yang diperlukan masyarakat untuk memelihara dan

mengembangkan gaya hidup sehat, serta penyediaan sarana-sarana dan fasilitas

2

Page 3: pROMKES dr hertian

yang diperlukan untuk mengubah kebiasaan buruk masyarakat. Berikutnya, perumus

perundang-undangan dapat menerapkan aturan-aturan tertentu untuk menurunkan

risiko kecelakaan seperti misalnya aturan penggunaan sabuk pengaman di

kendaraan (Taylor, 2003).

3

Page 4: pROMKES dr hertian

BAB II

Pengertian

Promosi kesehatan adalah upaya membantu masyarakat memberdayakan dirinya

untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya.

Menurut WHO tahun 1986, Promosi Kesehatan adalah proses yang

memberdayakan manusia untuk mengendalikan dan meningkatkan kesehatan

mereka sendiri.

Menurut Green dan Ottoson (1998) Promosi Kesehatan adalah

kombinasiberbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan, dan

peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang

menguntungkan kesehatan.

Menurut definisi yang selama ini dipakai Pusat Promosi Keehatan, Promosi

Kesehatan itu adalah proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat agar

mampu memelihara, meningkatkan, dan melindungi, kesehatannya melalui

peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan, serta pengembangan

lingkungan sehat.

Dalam pengertian Promosi Kesehatan tersebut terkandung beberapa

pengertian operasional sebagai berikut:

- Promosi Kesehatan merupakan bagian dari upaya kesehatan

masyarakat (Public Health) secara keseluruhan, yang fokusnya adalah:

pemberdayaan masyarakat, yaitu upaya agar masyarakat dapat memelihara,

4

Page 5: pROMKES dr hertian

meningkatkan, dan melindungi kesehatannya. Dengan demikian, Promosi

Kesehatan lebih bersifat upaya promotif-preventif, tanpa mengesampingkan

upaya kuratif-rehabilitatif.

- Pemberdayaan dilakukan dengan menumbuhkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat disertai dengan

mengembangkan iklim yang mendukung, sehingga penekanan Promosi

Kesehatan pada pengembangan perilaku dan lingkungan sehat.

- Pemberdayaan tersebut merupakan upaya kemitraan berbagai

pihak dan merupakan upaya dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat,

sehingga masyarakat aktif sebagai pelaku atau subyek, bukan pasif

menunggu sebagai obyek semata.

- Pemberdayaan dilakukan sesuai dengan kondisi dan budaya

setempat, sehingga Promosi Kesehatan diwarnai oleh suasana lokal.

5

Page 6: pROMKES dr hertian

BAB III

TUJUAN

Tujuan Umum

Tujuan umum dari upaya Promosi Kesehatan adalah tercapainya perubahan

perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara

perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan

derajat kesehatan yang optimal, dan juga memberdayakan kemampuan masyarakat

untuk hidup lebih sehat.

Tujuan Khusus

1. Timbulnya kesadaran penduduk akan nilai kesehatan.

2. Meningkatnya pengembangan Puskesmas dan pemanfaatannya sebagai

sarana pelayanan kesehatan dan sebagai sumber penerangan dan

penyuluhan kesehatan

3. Terbantunya orang-orang dan masyarakat pada umumnya, dalam menjaga

kesehatan mereka pada tingkat yang sebaik-baiknya. Termasuk dalam hal ini

adalah penerimaan paham kebersihan sebagai perilaku kehidupan, dan

paham keluarga kecil serta penjarangan kelahiran sebagai hal yang wajar.

Dengan demikian, tingkat kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial dari

keluarga mereka sendiri dan masyarakat akan naik.

6

Page 7: pROMKES dr hertian

Tujuan Promosi Kesehatan secara Keseluruhan

Adalah tersosialisasinya program-program kesehatan, terwujudnya

masyarakat Indonesia baru yang berbudaya hidup bersih dan sehat, serta

tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakat, menuju terwujudnya kabupaten

atau kota sehat, propinsi sehat, Indonesia sehat 2010.

Tujuan PHBS

Meningkatnya pengetahuan, kesadaran, kemauan dan kemampuan

masyarakat agar hidup bersih dan sehat, serta meningkatnya peran serta aktif

masyarakat termasuk swasta dan dunia usaha, dalam upaya mewujudkan derajat

kesehatan yang optimal.

Tujuan Penyuluhan Kesehatan

Tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam

membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat serta berperan aktif

dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.

7

Page 8: pROMKES dr hertian

BAB IV

KEGIATAN

Promosi kesehatan mencakup baik kegiatan promosi (promotif), pencegahan

penyakit (preventif), pengobatan (kuratif), maupun rehabilitasi. Dalam hal ini, orang-

orang yang sehat maupun mereka yang terkena penyakit, semuanya merupakan

sasaran kegiatan promosi kesehatan. Kemudian, promosi kesehatan dapat dilakukan

di berbagai ruang kehidupan, dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat-tempat

umum, dan tentu saja kantor-kantor pelayanan kesehatan.

Dari paparan di atas, tampaklah bahwa lingkup promosi kesehatan bukan

semata-mata pendidikan, penyuluhan, atau serangkaian kampanye mengenai

masalah kesehatan. Menurut Kapalawi, pendidikan atau penyuluhan kesehatan

memang memiliki sasaran yang sama, yaitu perubahan perilaku individu atau

kelompok untuk peningkatan derajat kesehatan. Namun sebenarnya keduanya

hanya merupakan bagian kecil dari promosi kesehatan. Promosi kesehatan bersifat

lebih luas atau lebih makro lagi dan lebih menyentuh sisi advokasi pada level

pembuat kebijakan di mana promosi kesehatan berusaha melakukan perubahan

pada lingkungan dengan harapan terjadinya perubahan perilaku yang lebih baik

(Kapalawi, 2007). Menurut Green dan Ottoson (dalam Iqi, 2008), promosi kesehatan

adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan,

dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang

menguntungkan kesehatan.

8

Page 9: pROMKES dr hertian

Oleh karena itu, lingkup promosi kesehatan dapat disimpulkan sebagai

berikut (Iqi, 2008):

1. Pendidikan kesehatan (health education) yang penekanannya pada

perubahan/perbaikan perilaku melalui peningkatan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan.

2. Pemasaran sosial (social marketing), yang penekanannya pada pengenalan

produk/jasa melalui kampanye.

3. Upaya penyuluhan (upaya komunikasi dan informasi) yang tekanannya pada

penyebaran informasi.

4. Upaya peningkatan (promotif) yang penekanannya pada upaya pemeliharaan

dan peningkatan kesehatan.

5. Upaya advokasi di bidang kesehatan, yaitu upaya untuk memengaruhi

lingkungan atau pihak lain agar mengembangkan kebijakan yang

berwawasan kesehatan (melalui upaya legislasi atau pembuatan peraturan,

dukungan suasana, dan lain-lain di berbagai bidang/sektor, sesuai keadaan).

6. Pengorganisasian masyarakat (community organization), pengembangan

masyarakat (community development), penggerakan masyarakat (social

mobilization), pemberdayaan masyarakat (community empowerment), dll.

Kesehatan memerlukan prasyarat-prasyarat yang terdiri dari berbagai

sumber daya dan kondisi dasar, meliputi perdamaian (peace), perlindungan

(shelter), pendidikan (education), makanan (food), pendapatan (income), ekosistem

yang stabil (a stable eco-system), sumber daya yang berkesinambungan (a

9

Page 10: pROMKES dr hertian

sustainable resources), serta kesetaraan dan keadilan sosial (social justice and

equity) (WHO, 1986). Upaya-upaya peningkatan promosi kesehatan harus

memerhatikan semua prasyarat tersebut.

WHO, lewat Konferensi Internasional Pertama tentang Promosi Kesehatan di

Ottawa pada tahun 1986, telah merumuskan sejumlah kegiatan yang dapat

dilakukan oleh setiap negara untuk menyelenggarakan promosi kesehatan. Berikut

akan disediakan terjemahan dari Piagam Ottawa pada bagian yang diberi subjudul

Health Promotion Action Means. Menurut Piagam Ottawa, kegiatan-kegiatan

promosi kesehatan berarti:

1. Membangun kebijakan publik berwawasan kesehatan (build healthy public

policy)

Promosi kesehatan lebih daripada sekadar perawatan kesehatan.

Promosi kesehatan menempatkan kesehatan pada agenda dari pembuat

kebijakan di semua sektor pada semua level, mengarahkan mereka supaya

sadar akan konsekuensi kesehatan dari keputusan mereka dan agar mereka

menerima tanggung jawab mereka atas kesehatan.

Kebijakan promosi kesehatan mengombinasikan pendekatan yang

berbeda namun dapat saling mengisi termasuk legislasi, perhitungan fiskal,

perpajakan, dan perubahan organisasi. Ini adalah kegiatan yang terkoordinasi

yang membawa kepada kesehatan, pendapatan, dan kebijakan sosial yang

menghasilkan kesamaan yang lebih besar. Kegiatan terpadu memberikan

kontribusi untuk memastikan barang dan jasa yang lebih aman dan lebih

sehat, pelayanan jasa publik yang lebih sehat dan lebih bersih, dan

lingkungan yang lebih menyenangkan.

10

Page 11: pROMKES dr hertian

Kebijakan promosi kesehatan memerlukan identifikasi hambatan

untuk diadopsi pada kebijakan publik di luar sektor kesehatan, serta cara

menghilangkannya. Hal ini dimaksudkan agar dapat membuat pilihan yang

lebih sehat dan lebih mudah untuk pembuat keputusan.

2. Menciptakan lingkungan yang mendukung (create supportive environments)

Masyarakat kita kompleks dan saling berhubungan. Kesehatan tidak

dapat dipisahkan dari tujuan-tujuan lain. Kaitan yang tak terpisahkan antara

manusia dan lingkungannya menjadikan basis untuk sebuah pendekatan

sosio-ekologis bagi kesehatan. Prinsip panduan keseluruhan bagi dunia,

bangsa, kawasan, dan komunitas yang serupa, adalah kebutuhan untuk

memberi semangat pemeliharaan yang timbal-balik —untuk memelihara

satu sama lain, komunitas, dan lingkungan alam kita. Konservasi sumber daya

alam di seluruh dunia harus ditekankan sebagai tanggung jawab global.

Perubahan pola hidup, pekerjaan, dan waktu luang memiliki dampak

yang signifikan pada kesehatan. Pekerjaan dan waktu luang harus menjadi

sumber kesehatan untuk manusia. Cara masyarakat mengatur kerja harus

dapat membantu menciptakan masyarakat yang sehat. Promosi kesehatan

menciptakan kondisi hidup dan kondisi kerja yang aman, yang menstimulasi,

memuaskan, dan menyenangkan.

Penjajakan sistematis dampak kesehatan dari lingkungan yang

berubah pesat.—terutama di daerah teknologi, daerah kerja, produksi energi

dan urbanisasi–- sangat esensial dan harus diikuti dengan kegiatan untuk

memastikan keuntungan yang positif bagi kesehatan masyarakat.

11

Page 12: pROMKES dr hertian

Perlindungan alam dan lingkungan yang dibangun serta konservasi dari

sumber daya alam harus ditujukan untuk promosi kesehatan apa saja.

3. Memerkuat kegiatan-kegiatan komunitas (strengthen community actions)

Promosi kesehatan bekerja melalui kegiatan komunitas yang konkret

dan efisien dalam mengatur prioritas, membuat keputusan, merencanakan

strategi dan melaksanakannya untuk mencapai kesehatan yang lebih baik.

Inti dari proses ini adalah memberdayakan komunitas –-kepemilikan mereka

dan kontrol akan usaha dan nasib mereka.

Pengembangan komunitas menekankan pengadaan sumber daya

manusia dan material dalam komunitas untuk mengembangkan kemandirian

dan dukungan sosial, dan untuk mengembangkan sistem yang fleksibel untuk

memerkuat partisipasi publik dalam masalah kesehatan. Hal ini memerlukan

akses yang penuh serta terus menerus akan informasi, memelajari

kesempatan untuk kesehatan, sebagaimana penggalangan dukungan.

4. Mengembangkan keterampilan individu (develop personal skills)

Promosi kesehatan mendukung pengembangan personal dan sosial

melalui penyediaan informasi, pendidikan kesehatan, dan pengembangan

keterampilan hidup. Dengan demikian, hal ini meningkatkan pilihan yang

tersedia bagi masyarakat untuk melatih dalam mengontrol kesehatan dan

lingkungan mereka, dan untuk membuat pilihan yang kondusif bagi

kesehatan.

Memungkinkan masyarakat untuk belajar melalui kehidupan dalam

menyiapkan diri mereka untuk semua tingkatannya dan untuk menangani

12

Page 13: pROMKES dr hertian

penyakit dan kecelakaan sangatlah penting. Hal ini harus difasilitasi dalam

sekolah, rumah, tempat kerja, dan semua lingkungan komunitas.

5. Reorientasi pelayanan kesehatan (reorient health services)

Tanggung jawab untuk promosi kesehatan pada pelayanan kesehatan

dibagi di antara individu, kelompok komunitas, profesional kesehatan,

institusi pelayanan kesehatan, dan pemerintah.

Mereka harus bekerja sama melalui suatu sistem perawatan

kesehatan yang berkontribusi untuk pencapaian kesehatan. Peran sektor

kesehatan harus bergerak meningkat pada arah promosi kesehatan, di

samping tanggung jawabnya dalam menyediakan pelayanan klinis dan

pengobatan. Pelayanan kesehatan harus memegang mandat yang meluas

yang merupakan hal sensitif dan ia juga harus menghormati kebutuhan

kultural. Mandat ini harus mendukung kebutuhan individu dan komunitas

untuk kehidupan yang lebih sehat, dan membuka saluran antara sektor

kesehatan dan komponen sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan fisik yang

lebih luas.

Reorientasi pelayanan kesehatan juga memerlukan perhatian yang

kuat untuk penelitian kesehatan sebagaimana perubahan pada pelatihan dan

pendidikan profesional. Hal ini harus membawa kepada perubahan sikap dan

pengorganisasian pelayanan kesehatan dengan memfokuskan ulang kepada

kebutuhan total dari individu sebagai manusia seutuhnya.

13

Page 14: pROMKES dr hertian

6. Bergerak ke masa depan (moving into the future)

Kesehatan diciptakan dan dijalani oleh manusia di antara pengaturan

dari kehidupan mereka sehari-hari di mana mereka belajar, bekerja, bermain,

dan mencintai. Kesehatan diciptakan dengan memelihara satu sama lain

dengan kemampuan untuk membuat keputusan dan membuat kontrol

terhadap kondisi kehidupan seseorang, dan dengan memastikan bahwa

masyarakat yag didiami seseorang menciptakan kondisi yang memungkinkan

pencapaian kesehatan oleh semua anggotanya.

Merawat, kebersamaan, dan ekologi adalah isu-isu yang penting

dalam mengembangkan strategi untuk promosi kesehatan. Untuk itu, semua

yang terlibat harus menjadikan setiap fase perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi kegiatan promosi kesehatan serta kesetaraan antara pria dan wanita

sebagai acuan utama.

Dari enam hal di atas, setidaknya dapat disimpulkan dua kata kunci

kegiatan promosi kesehatan, yakni advokasi (advocacy) dan pemberdayaan

(empowerment).

Advokasi

Advokasi terhadap kesehatan merupakan sebuah upaya yang dilakukan

orang-orang di bidang kesehatan, utamanya promosi kesehatan, sebagai bentuk

pengawalan terhadap kesehatan. Advokasi ini lebih menyentuh pada level pembuat

kebijakan, bagaimana orang-orang yang bergerak di bidang kesehatan bisa

memengaruhi para pembuat kebijakan untuk lebih tahu dan memerhatikan

14

Page 15: pROMKES dr hertian

kesehatan. Advokasi dapat dilakukan dengan memengaruhi para pembuat kebijakan

untuk membuat peraturan-peraturan yang bisa berpihak pada kesehatan dan

peraturan tersebut dapat menciptakan lingkungan yang dapat mempengaruhi

perilaku sehat dapat terwujud di masyarakat (Kapalawi, 2007). Advokasi bergerak

secara top-down (dari atas ke bawah). Melalui advokasi, promosi kesehatan masuk

ke wilayah politik.

Pemberdayaan

Di samping advokasi kesehatan, strategi lain dari promosi kesehatan adalah

pemberdayaan masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan kesehatan. Pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan lebih kepada untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat dalam bidang kesehatan. Jadi sifatnya bottom-up (dari bawah ke atas).

Partisipasi masyarakat adalah kegiatan pelibatan masyarakat dalam suatu program.

Diharapkan dengan tingginya partisipasi dari masyarakat maka suatu program

kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan memiliki daya ungkit yang lebih besar bagi

perubahan perilaku karena dapat menimbulkan suatu nilai di dalam masyarakat

bahwa kegiatan-kegiatan kesehatan tersebut itu dari kita dan untuk kita (Kapalawi,

2007).

Dengan pemberdayaan masyarakat, diharapkan masyarakat dapat berperan

aktif atau berpartisipasi dalam setiap kegiatan. Sebagai unsur dasar dalam

pemberdayaan, partisipasi masyarakat harus ditumbuhkan. Pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan pada dasarnya tidak berbeda dengan

pemberdayaan masyarakat dalam bidang-bidang lainnya.

Partisipasi dapat terwujud dengan syarat (Tawi, 2008):

15

Page 16: pROMKES dr hertian

1. Adanya saling percaya antaranggota masyarakat

2. Adanya ajakan dan kesempatan untuk berperan aktif

3. Adanya manfaat yang dapat dan segera dapat dirasakan oleh masyarakat

4. Adanya contoh dan keteladanan dari tokoh/pemimpin masyarakat.

Partisipasi itu harus didukung oleh adanya kesadaran dan pemahaman

tentang bidang yang diberdayakan, disertai kemauan dari kelompok sasaran yang

akan menempuh proses pemberdayaan. Dengan begitu, kegiatan promosi

kesehatan akan berlangsung dengan sukses.

16

Page 17: pROMKES dr hertian

BAB V

PELAKSANAAN KEGIATAN PROMKES DI PUSKESMAS

Kegiatan Promkes yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Tebet meliputi kegiatan:

1. Advokasi kesehatan, misalnya adanya kebijakan gerakan PSN-3M selama 30

menit setiap hari jumat

2. Gerakan masyarakat, berupa pengenalan masalah kesehatan oleh

masyarakat dan melaksanakan para kader atau tenaga pelaksana yang

terlatih, misalnya dengan adanya Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di tingkat

RT.

3. Bina suasana, misalnya melalui berbagai kegiatan penyuluhan (penyuluhan di

Posyandu balita setiap bulan di hari Rabu minggu pertama, Posyandu Lansia

setiap hari Selasa setiap minggu), pelatihan kader-kader Posyandu untuk

imunisasi Mopping Up Polio, dan lokakarya.

Berdasarkan kegiatan di lapangan (dalam hal ini di Puskesmas kecamatan

Tebet), baik yang dilakukan di dalam maupun di luar gedung Puskesmas,

hasilnya adalah cukup baik. Namun, petugas yang tersedia masih terbatas.

Tanggapan masyarakat terhadap kegiatan yang diikutinya cukup baik.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah

tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat

serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

17

Page 18: pROMKES dr hertian

PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga ber PHBS yang

melakukan 10 PHBS yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

2. Memberi ASI ekslusif

3. Menimbang balita setiap bulan

4. Menggunakan air bersih

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

6. Menggunakan jamban sehat

7. Memberantas jentik dd rumah sekali seminggu

8. Makan buah dan sayur setiap hari

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

10. Tidak merokok di dalam rumah

PHBS di Institusi Kesehatan adalah upaya untuk memberdayakan pasien,

masyarakat pengunjung dan petugas agar tahu, mau dan mampu untuk

mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan aktif dalam

mewujudkan Institusi Kesehatan Sehat dan mencegah penularan penyakit di institusi

kesehatan.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Institusi

Kesehatan yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan Jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

18

Page 19: pROMKES dr hertian

4. Tidak merokok di institusi kesehatan

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

PHBS di Tempat - tempat Umum adalah upaya untuk memberdayakan

masyarakat pengunjung dan pengelola tempat - tempat umum agar tahu, mau dan

mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat

- tempat Umum Sehat.

Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh

pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi

masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana

perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di Tempat -

Tempat Umum yaitu :

1. Menggunakan air bersih

2. Menggunakan jamban

3. Membuang sampah pada tempatnya

4. Tidak merokok di tempat umum

5. Tidak meludah sembarangan

6. Memberantas jentik nyamuk

19

Page 20: pROMKES dr hertian

PHBS di Sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta

didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan

kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat.

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah

yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat

4. Olahraga yang teratur dan terukur

5. Memberantas jentik nyamuk

6. Tidak merokok di sekolah

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

8. Membuang sampah pada tempatnya

PHBS di Tempat kerja adalah upaya untuk memberdayakan para pekerja agar

tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam mewujudkan Tempat Kerja Sehat.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Tempat kerja antara lain :

1. Tidak merokok di tempat kerja

2. Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja

3. Melakukan olahraga secara teratur/aktifitas fisik

20

Page 21: pROMKES dr hertian

4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan sesudah buang

air besar dan buang air kecil

5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja

6. Menggunakan air bersih

7. Menggunakan jamban saat buang air kecil dan besar

8. Membuang sampah pada tempatnya

9. Mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

SASARAN

Digolongkan atas masyarakat yang sudah ada dalam suatu system tertentu yang

disebut sebagai tatanan/pranata

Tatanan Sasaran Primer Sasaran Sekunder Sasaran TersierRumah tangga Anggota keluarga Ibu Kepala keluargaInstitusi pendidikan

Seluruh siswa Guru,karyawan,OSIS Kepala sekolah

Tempat kerja Seluruh karyawan Pengurus/sarikat pekerja

Direksi/pemilik

Tempat umum pengunjung Pegawai/karyawan Direksi/pemilikInstitusi kesehatan

Pasien/pengunjung Petugas kesehatan Pimpinan/direktur

Strategi dan manajemen PKM puskesmas

Strategi PKM puskesmas

Dalam management PKM, dikenal 3 strategi, yaitu pemberdayaan masyarakat

(empowerment), pembinaan dukungan suasana (social support), dan pendekatan

pimpinan/kelompok (advocacy). Ketiga strrrategi tersebut harus dilakukan secara

21

Page 22: pROMKES dr hertian

bersamaan, saling mengisi, dan melengkapi. Secara lebih jelas ketiga strategi

tersebut dapat dilihat dibawah ini :

strategi sasaran Tujuan Cara Pemberdayaaan (empowerment)

primer Peningkatan pengetahuan sikap dan perilaku (PHBS)

Penyuluhan perorangan, kelompok dan masal, pelatihan, distribusi bahan penyuluhan

Pembinaan suasana (social support)

sekunder Pengembangan pendapat umum,opini, norma

Pendekatan peroramngan dan kelompok

Pendekatan pimpinan (advocacy)

Tersier Persetujuan, dukungan

Konsultasi, pertemuan

Manajemen PKM di puskesmas

Manajemen PKM di puskesmas dilaksanakan melalui 4 fungsi tahapan, yaitu :

Pengkajian

Pemantauan dan Perencanaan

Penilaian

Penggerakan dan

Pelaksanaan

22

Page 23: pROMKES dr hertian

Secara singkat, tahapan manajemen PKM dapat dilihat dalam table berikut:

Tahapan manajemen Luaran a. Pengkajian

(i) Pengkajian masalah kesehatan

(ii) Pengkajian masalah PHBS(iii) Pemetaan wilayah(iv) Pengkajian sumber daya

10 penyakit terbanyak,factor pendorongPemetaan masalah PHBSMasalah strata kesehatan wilayahKetersediaan SDM

b. Perencanaan Rumusan tujuan,kegiatan,intervensi dan jadwal kegiatan

c. Penggerakan dan pelaksanaan Daftar kegiatan dan penanggung jawab masing-masing kegiatan yang telah disepakati

d. Pemantauan dan penilaian Rencana pertemuan/supervisi berkalaRencana evaluasi akhir tahun

Kebijaksanaan Pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut,kegiatan promosi kesehatan

masyarakat dilaksanakan sebagai berikut :

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian integral dari setiap

program kesehatan dan berfungsi sebagai katalisator program-program

tersebut.

b. Peningkatan perilaku penduduk dalam membina hidup sehat juga diarahkan

untuk meningkatkan peran sertanya mewujudkan masyarakat yang mandiri

dalam membina derajat kesehatan yang dimulai dalam keluarganya.

23

Page 24: pROMKES dr hertian

c. Penyuluhan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan baik oleh

pemerintah secar a lintas program dan lintas sektoral, maupun oleh

masyarakat termasuk pihak LSM.

d. Puskesmas dimanfaatkan sebagai pusat pengembangan dan pembinaan

kesadaran dan peran serta masyarakat di bidang kesehatan di wilayahnya.

e. Sikap mental petugas kesehatan, terutama yang akan dikembangkan dan

diarahkan kea rah sikap mental yang partisipatif dan lebih berorientasi pada

aspek pencegahan dan peningkatan.

f. Peningkatan penyuluhan kesehatan pada lembaga-lembaga pendidikan

dasar, pemerintah, dan swasta agar kesadaran dan perilaku hidup sehat

dapat ditumbuhkan dan dibudidayakan sedini mungkin.

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS DAN WILAYAH KERJA

MASYARAKAT

Agar dapat mencapai tujuan penyuluhan kesehatan masyarakat , maka

upaya kegiatan penyuluhan perlu diselaraskan dengan fungsi dan tugas puskesmas

serta kemampuan daripada sumber tenaga, dana, serta sarana yang dimiliki.

Pelaksanaaan kegiatan puskesmas yang biasa dilaksanakan ialah :

a. Penyuluhan institusi : kegiatan penyuluhan yang dilakukan di institusi

bersangkutan seperti puskesmas, ataupun di rumah tinggal para dokter dan

paramedic.

Secara tidak langsung Secar a langsungMemberi tauladan serta contoh dari para dokter atau paramedik

Dialog do kamar periksa antara dokter dan pasien

24

Page 25: pROMKES dr hertian

Penampilan yang rapih dan sehat dari bangunan puskesmas

Dialog dokter, paramedik, dan keluarga pasien tentang hal yang bias dilakukan pasien atau keluarga pasien

Menggunakan media penyuluhan, seperti poster dll

Melakukan penyuluhan kelompok di puskes yang sudah direncanakan.

b. Penyuluhan di masyarakat (di luar gedung puskesmas) : pelaksanaannya

dilaksanakan berdasarkan “ pendekatan edukatif “ melalui tahap-tahap

berikut:

1. Pertemuan tingkat kecamatan : tujuannya ialah memeperoleh

kesepakatan dan dukungan dari pimpinan wilayah

2. Pertemuan tingkat desa : tujuannya ialah memeperoleh kesepakatan dan

dukungan dari kepala desa bererta aparatnya

3. Melakukan survey mawas diri : mendapatkan data dari msyarakat

tentang idea tau program promosi kesehatan yang akan diterapkan

kepada mereka.

4. Perencanaan: membuat rencana penyuluhan kesehatan

5. Pelaksanaan penyuluhan : dalam pelaksaan, perlu dilibatkan masyarakat

dan petugas harus mampu menerapkan metode dan tehnik penyuluhan

6. Evaluasi kegiatan penyuluhan : evaluasi dilakukan sesuai dengan tehnik

penyuluhan yang dilakukan.

Metode dan tehnik penyuluhan masyarakat

Metode

25

Page 26: pROMKES dr hertian

Secara sederhana pengertiannya adalah cara untuk melaksanakan

penyuluhan kepada masyarakat.

Untuk mengetahui metode apa yang dipilih perlu ditentukan terlebih dahulu

tahapan perubahan perilaku yang ingin dicapai :

Metode untuk merubah pengetahuan

Metode untuk merubah sikap

Metode untuk merubah tindakan

- Ceramah- Kuliah- Presentasi- Wisata karya- Curah pendapat- Seminar- Studi kasus- Tugas baca- Symposium - Panel - Konferensi

- Diskusi kelompok- Tanya jawab- Role playing- Pemutaran film- Video - Tape recorder- Simulasi

- Latihan sendiri- bengKel kerja- demonstrasi- experiment

Menentukan sasaran

Karena keterbatasan sumber daya, maka metode penyuluhan yang paling sering

dilakukan puskesmas adalah ceramah yang disertai Tanya jawab, wawancara dan

demonstrasi.

Teknik penyampaian

Ceramah

26

Page 27: pROMKES dr hertian

Ceramah adalah salah satu cara menerangkan atau menjelaskan suatu ide,

pengertian atau pesan secara lisn kepada suatu kelompok pendengar yang disertai

diskusi dan Tanya jawab, serta dibantu oleh alat peraga.

a. Ciri-ciri ceramah

- ada sekelompok pendengar yang dipersiapkan

- ada suatu pesan yang disampaikan

- ada kesempatan bertanya bagi pendengar

- ada alat peraga yang digunakan

b. langkah langkah melakukan ceramah

- persiapan

-menentukan maksud dan tujuan ceramah

- menentukan sasaran pendengar

- mempersiapkan materi

- topic yang dikemukakan hanya satu

- mempersiapkan alat peraga

- mempersiapkan waktu dan tempat yang tepat

-mempersiapkan undangan

- mempersiapkan bahan bacaan

- pelaksanaan

- perkenalan diri

- mengemukakan maksud dan tujuan

- menjelaskan sistematika ceramah

- men yampaikan ceramah dengan suara jelas

- ciptakan suasana santai

- sediakan waktu untuk Tanya jawab

27

Page 28: pROMKES dr hertian

-menyimpulkan ceramah

- penilaian

Suatu ceramah akan terlihat berhasil bila :

-ada respon dari pendengar

- ada minat pendengar

- ada jawaban pada pengisian angket

Wawancara

Adalah suatu metode penyuluhan kesehatan dengan jalan Tanya jawab yang

diarahkan kepada pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

a. Cirri –ciri wawancara

- Ada pihak yang bertanya

- Ada pihak yang ditanya

- Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak interviewer

b. Langkah-langkah melakukan wawancara

- Persiapan

1. Menentukan tujuan wawancara

2. Menentukan isi pesan yang akan disampaikan

3. Menentukan sasaran

4. Menentukan waktu

5. Menentukan pokok-pokok pertanyaan

- Pelaksanaan

1. Memperkenalkan diri

2. Rumuskan pertanyaan dengan sederhana

3. Diarahkan kepada persoalan pokok

28

Page 29: pROMKES dr hertian

4. Gunakan alat peraga

5. Catat jawaban yang dianggap perlu

- Penilaian

1. Suasana menyenangkan

2. Kelancaran wawancara

Demonstrasi

Adalah suatu cara penyajian yang dipersiapkan dengan teliti untuk

memperlihatkan bagaimana cara melakukan suatu tindakan , adegan atau

menggunakan suatu proedur. Penyajian ini disertai penggunaan alat peraga dan

Tanya jawab. Biasanya hanya diberikan pada individu yang terbatas jumlahnya.

1. Tujuan

- Memperlihatkan kepada kelompok bagaimana cara membuat sesuatu

dengan prosedur yang benar

- Meyakinkan kelompok bahwa ide tersebut bias dilaksanakan

- Meningkatkan minat orang untuk belajar

2. Langkah-langkah melakukan demonstrasi

- Persiapan

a. Menentukan maksut dan tujuan

b. Menentukan materi

c. Menentukan sasaran dengan latar belakang sosioekonomi

d. Menentukan perkiraan lamanya

e. Menentukan alat atau peraga

- Pelaksanaan

29

Page 30: pROMKES dr hertian

a. Memperkenalkan diri

b. Menciptakan suasana nyaman

c. Memberi materi

d. Member kesempatan Tanya jawab

- Penilaian

a. Banyaknya pertanyaan

b. Adanya permintaan melakukan demonstrasi

c. Hasil pengisian angket

Alat peraga penyuluhan kesehatan masyarakat

- kemudahan bagi pihak penyuluh

a. memiliki bahan nyata

b. dapat menambah percaya diri

c. menghindari kejenuhan

- kemudahan bagi pihak yang disuluh

a. melihat nyata inti materi

b. menghindari kejenuhan

beberapa alat bantu peraga yang dapat digunakan adalah :

a. papan tulis

b. OHP

c. Kertas flipchart

d. Poster

e. Flash card

f. Model

g. Leflet, dll

30

Page 31: pROMKES dr hertian

Pemantauan dan penilaian

Pemantauan kegiatan dilakukan secara berkala. Pemantauan dapat juga

dilakukan dengan kunjungan lapangan ke tiap tatanan untuk melakukan

perkembangan strata bersih dan sehat (PHBS) setelah dilakukan intervensi

kesehatan masyarakat. Penilaian dilakukan pada akhir tahun dengan cara pengkajian

kembali seperti pada tahap pertama manajemen PKM. Hasil pengkajian tiap tahun

dibandingkan hasil pengkajian awal tahun, keberhasilan dapat dilihat dari strata

PHBS tiap tahun. Evaluasi dapat dilakukan dengan menilai :

a. Kegiatan yang dapat terlaksana dibandingkan dengan perencanaan

b. Indicator masing-masing program yang menjadi topic penyuluhan

c. Strata PHBS di wilayah kerja

Indikator PKM

Dalam kegiatan penilaian, digunakan indikator-indikator tertentu, yaitu

petunjuk yang membatasi focus perhatian suatu penilaian. Indikator yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Indikator Tatanan Rumah Tangga

a. Ibu :

- pemeriksaan kehamilan oleh petugas minimal 4 kali

- proses melahirkan dibantu oleh petugas kesehatan

- ikut KB bag wanita usia subur

31

Page 32: pROMKES dr hertian

- sudah imunisasi TT, bagi ibu muda yang belum punya anak

b. bayi : sudah diimunisasi

c. balita : ditimbang setiap bulan

d. seluruh keluarga buang air besar di jamban

e. tidak ada sampah berserakan

f. seluruh keluarga menggunakan air bersih

g. kuku anggota keluarga pendek dan bersih

h. keluarga biasa makan makanan yang beraneka ragam

i. semua anggota keluarga tidak merokok

j. pernah mendengar AIDS

k. keluarga menjadi anggota dana sehat (JPKM)

Indikator Tatanaan Institusi Pendidikan

Tatanan pendidikan adalah Sekolah Dasar Negeri, Swasta termasuk Madrasah

Ibtidaiyah

a. Tersedia jamban yang bersih

b. Tersedia air yang bersih

c. Tidak ada sampah berserakan

d. Ketersediaan UKS

32

Page 33: pROMKES dr hertian

e. Menjadi anggota dana sehat (JPKM)

f. Siswa pada umumnya (60%) kukunya pendek dan bersih

g. Guru tidak merokok

h. Siswa ada yang menjadi dokter kecil

Kesehatan Anak Sekolah dan Remaja

Tatanan istitusi pendidikan adalah Puskesmas atau Puskesmas Pembantu

a. Tatanana air bersih

b. Tersedia jamban yang bersih

c. Tidak ada sampah yang berserakan

d. Tertata poster kesehatan

e. Radio kaset penyuluhan berfungi setiap hari

f. Penyuluhan kelompok teratur dilaksanakan

g. Semua petugas tidak merokok

h. Semua petugas kukunya pendek dan bersih

Indikator Tatanan Umum

a. Indikator warung makan

- Makanan dan minuman tidak menggunakan bahan kimia berbahaya

- Makanan dan minuman terhindar dari serangga berbahaya

33

Page 34: pROMKES dr hertian

- Tersedia jamban yang bersih

- Tersedia air yang bersih

- Tidak ada sampah berserakan

- Kuku pengelola makanan pendek dan bersih

- Menjadi anggota dana sehat

b. Indikator tempat ibadah

- Sekeliling tempat ibadah dalam keadaan bersih

- Tersedia air bersih

- Tersedia jamban yang bersih

- Tersedia pembuangan air limbah (SPAL)

- Kuku pengelola pendek dan bersih

- Semua pengelola dan pengunjung tidak merokok

- Pernah mendengan AIDS

- Tersedia media penyuluhan

c. Indikator pasar

- Sekeliling pasar dalam keadaan bersih

- Tersedia air bersih

- Tersedia jamban yang bersih

- Tersedia pembuangan air limbah (SPAL)

34

Page 35: pROMKES dr hertian

- Cukup pencahayaan dan ada penghawaan

- Kuku pengelola pendek dan bersih

- Semua pengelola dan pengunjung tidak merokok

- Pernah mendengan AIDS

- Tersedia media penyuluhan

1. Kajian PHBS

- Sasaran : ibu-ibu balita

- Jumlah sasaran : 50 orang

- Kajian kuantitatif : dengan kuisioner

2. Indikator PHBS

- Perilaku tentang KIA

- Perilaku tentang gizi

- Perilaku tentang kesehatan lingkungan

- Perilaku tentang gaya hidup

3. Pengelolaan Program PHBS

1. Tahap persiapan:

a. Sosialisasi dan advokasi kesehatan

b. Persiapan sarana

c. Persiapan administrasi

35

Page 36: pROMKES dr hertian

d. Persiapan pelaksanaan

2. Tahap pengkajian:

a. Pengkajian

3. Tahap perencanaan:

a. Menentukan prioritas

b. Menentukan tujuan

c. Menentukan jenis kegiatan/intervensi

d. Jadwal kegiatan

4. Tahap pergerakan pelaksanaan

5. Pemantauan dan penilaian

Tahap Persiapan

No. Kegiatan Tujuan Luaran

1. Sosialisasi dan advokasi

Agas LS/LP/LSM/ Mitra

mengetahui program

PHBS

- Dukungan dana/ kebijakan

politis/ kemitraan

- Sepakat melaksanakan

PHBS

- Peran dan fungsi masing-

masing jelas

2. Persiapan saranaIdentifikasi kebutuhan

sarana

- Daftar jenis dan jumlah

sarana yang dibutuhkan

- Kuisioner

3. Persiapan administrasi Identifikasi lapangan

- Daftar surat yang

diperlukan

- Format pencatatan dan

pelaporan

36

Page 37: pROMKES dr hertian

4. Persiapan pelaksanaanIdentifikasi, siapa

melakukan apa

- Daftar penanggung jawab

masing-masing kegiatan

Tahap Pengkajian

No. Kegiatan Tujuan Luaran

1.Pengkajian masalah

kesehatan

Untuk mengetahui 10

penyakit terbanyak,

penyebab, sifat,

epidemiologi masalah

- Daftar 10 penyakit

terbanyak

- Daftar penyebab sifat,

epidemiologi masalah

2. Pengkajian sumber daya

Identifikasi sarana,

tenaga, dana yang

tersedia

- Daftar tenaga, sarana, dan

dana yang tersedia

3. Pengkajian PHBS

Untuk mengetahui

perilaku keluarga pada

tatanan rumah tangga

- Adanya klasifikasi PHBS di

setiap RT

4. Pengkajian wilayah

Untuk mengetahui

klasifikasi PHBS di

setiap wilayah

- Adanya klasifikasi wilayah

sehat atau tidak sehat

Tahap Perencanaan

No. Kegiatan Tujuan Luaran

37

Page 38: pROMKES dr hertian

1. Rumusan tujuanUntuk membuat target

yang ingin dicapai

Adanya target yang bisa

diukur

2.Rumusan rencana

kegiatan intervensi

Untuk

mengembangkan

berbagai alternatif

intervensi

Adanya rencana kegiatan

entervensi yang menyeluruh,

meliputi penyluhan massa/

terpadu dan rancangan

media

3.Pembuatan jadwal

kegiatan

Untuk menetapkan

waktu bagi setiap

kegiatan

Adanya jadwal kegiatan

intervensi

Tahap Pergerakan dan Pelaksanaan

No. Kegiatan Tujuan Luaran

1. Advokasi - Untuk mempengaruhi

peraturan dan

kebijakan yang

mendukung

pemberdayaan PHBS

- Mempengaruhi pihak

lain agar mendukung

PHBS

- Meningkatkan

kerjasama antara

masyarakat dan

pemerintah

- Adanya dukungan politik

dari pengambilan keputusan

- Adanya kepedulian LSM

terhadap PHBS

- Adanya anggaran rutin

yang dinamis

- Fasilitas umum simakin

merata terutama di daerah

kumuh

38

Page 39: pROMKES dr hertian

- menggalang

dukungan lewat

pendapat umum

melalui media massa

2. Bina suasana

Untuk menciptakan

berbagai opini yang

ada di masyarakat yang

mendukung

tercapainya PHBS di

semua tatanan

Terciptanya opini, etika,

norma, dan kondisi

masyarakat ber-PHBS

3.Pemberdayaan atau

gerakan masyarakat

Untuk

menumbuhkembangka

n potensi masyarakat

untuk mendukung dan

membudayakan PHBS

- Mengungkapkan UKBM

- Meningkatkan peserta

dana sehat (JPKM)

Pemantauan dan Penilaian

No. Kegiatan Tujuan Luaran

1. Pemantauan

Untuk mengetahui

seberapa jauh suatu

program PHBS

berjalan, mengacu

kepada perncanaan

dan penjadwalan

adanya laporan

bulanan/triwulan/tengah

tahun

2. Penilaian Untuk mengetahi

seberapa jauh target

adanya hasil pencapaian

program PHBS dalam kurun

39

Page 40: pROMKES dr hertian

yang ditetapkan

tercapaiwaktu tertentu

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Promosi kesehatan adalah proses memberdayakan atau memandirikan

masyarakat agar mampu memelihara, meningkatkan, dan melindungi kesehatannya

melalui peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan, serta pengembangan

lingkungan sehat. Dengan demikian kegiatan promosi kesehatan merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari setiap program yang ada di Puskesmas. Kegiatan yang

dilakukan berupa advokasi kesehatan, bina suasana, dan gerakan masyarakat.

Saran

Untuk lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan pada masyarakat maka

sebaiknya para petugas kesehatan, terutama pada bagian promosi kesehatan,

ditambah. Selain itu para petugas kesehatan terus berupaya untuk memberikan

masukan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.

40

Page 41: pROMKES dr hertian

41

Page 42: pROMKES dr hertian

DAFTAR PUSTAKA

Dachroni, Drs, MPH. Buku Panduan Straegi Promosi Kesehatan di Indonesia.

Jakarta Selatan: Sudin Kesehatan Masyarakat 2003

Dachroni, Drs, MPH. Seri PHBS: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Petugas

Puskesmas. Jakarta Selatan: Sudin Kesehatan Masyarakat 2003

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Kerja Puskesmas 2009

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan Online.htm

Sudin Kesehatan Masyarakat. Surat Keputusan Direktur Jenderal Kesehatan

Masyarakat No: HK.00.06.1.7.1570 tentang Kebijakan Teknis Promosi Kesehatan

2003

UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

42