Prolove Kalimantan

53
Identifikasi faktor- faktor lingkungan yang dianggap penting (KALIMANTAN)

description

Prolove Kalimantan

Transcript of Prolove Kalimantan

Identifikasi faktor-faktor lingkungan yang dianggap penting

(KALIMANTAN)

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu berupa

sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang

utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara. Lingkungan yang sehat akan terwujud

apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Kalimantan yang terkenal dengan potensi alam dan potensi wisata alam kini keadaanya sangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan sudah menjadi pemandangan biasa dimana-mana. Eksploitasi tambang yang berlebihan, perubahan fungsi hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, kebakaran hutan serta sejumlah isu lingkungan lainnya dituding menjadi penyebab utama.

Parameter Lingkungan

•Kualitas Udara•Kualitas Air (Sungai)•Tutupan Hutan•Tanah

KUALITAS AIR

• KekeruhanAir yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Derajat kekeruhan dinyatakan dengan satuan unit.• Tidak berwarnaAir untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.

Persyaratan Fisik

• Rasanya tawarAir yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam anorganik.

• Tidak berbauAir yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian) oleh mikroorganisme air.

• Temperaturnya normalAir yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.

• Tidak mengandung zat padatanBahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105oC.

PERSYARATAN KIMIA

• pH netral.pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. Air murni mempunyai pH 7. • Tidak mengandung bahan kimia beracun

Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun seperti sianida sulfida, fenolik

• Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain.• Kesadahan rendah

Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya ionion (kation) logam valensi dua. Tingginya kesadahan berhubungan dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan Mg.

PERSYARATAN BAKTERIOLOGIS

KUALITAS TANAH• Kualitas tanah adalah kapasitas dari suatu tanah dalam suatu

lahan untuk menyediakan fungsi-fungsi yang dibutuhkan manuasia atau ekosistem alami dalam waktu yang lama. Fungsi tersebut adalah kemampuannya untuk mempertahankan pertumbuhan dan produktivitas tumbuhan serta hewan atau produktivitas biologis, mempertahankan kualitas udara dan air atau mempertahankan kualitas lingkungan, serta mendukung kesehatan tanaman, hewan dan manusia. Tanah berkualitas membantu hutan untuk tetap sehat dan menumbuhkan tumbuhan yang baik atau lansekap menarik. Sedangkan degradasi tanah adalah penurunan kualitas tanah

Dalam penilaian atau interpretasi kualitas tanah harus mempertimbangkan proses evaluasi sumberdaya lahan berdasar fungsinya dan perubahan fungsi tanah sebagai tanggapan alami khusus atau cekaman dan juga praktek pengelolaan.

Lima fungsi tanah yaitu :

1. menopang aktivitas biologi, keanekaragaman, dan produktivitas;

2. mengatur dan memisahkan air dari larutan;3. menyaring, menyangga, mendegradasi, imobilisasi dan

mendetoksifikasi bahan-bahan organik dan an organik, termasuk hasil samping industri dan kota serta endapan atmosfer;

4. menyimpan dan mendaur hara dan unsur-unsur lain dalam biosfer bumi; serta

5. memberikan dukungan bagi bangunan struktur sosial-ekonomi dan perlindungan kekayaan arkeologis yang berhubungan dengan pemukiman manusia.

KUALITAS UDARA• Udara sebagai komponen lingkungan yang penting

dalam kehidupan perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya sehingga dapat memberikan daya dukungan bagi mahluk hidup untuk hidup secara optimal.

• Jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999, yang meliputi : Sulfur dioksida (SO2), Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (NO 2), Oksidan (O3), Hidro karbon (HC), PM 10 , PM 2,5, TSP (debu), Pb (Timah Hitam), Dustfall (debu jatuh).

KUALITAS AIR SUNGAI• Air, terutama air sungai mempunyai peranan yang sangat

strategis dalam kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

• Selain itu air sungai juga menjadi sumber air baku untuk berbagai kebutuhan lainnya, seperti industri, pertanian dan pembangkit tenaga listrik.

• Di lain pihak sungai juga dijadikan tempat pembuangan berbagai macam limbah sehingga tercemar dan kualitasnya semakin menurun.

Berikut adalah penggolongan kualitas air sungai menurut PP. No 82 Tahun 2001, tentang “Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air”.

1. Kelas satu, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum

2. Kelas dua, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, irigasi

3. Kelas tiga, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, irigasi

4. Kelas empat, air yang peruntukannya dapat digunakan untuk irigasi

Tingkat Kerentanan (TK) Laut dari Setiap Habitat

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas

Lingkungan di Kalimantan

HUTAN•Kebakaran Hutan•Penebangan Liar (illegal logging)

• Fungsi hutan yang paling penting adalah produksi oksigen. Fungsi hutan sebagai penghasil oksigen tak dapat dipisahkan dengan fungsi hutan sebagai penyerap karbon. Dalam menjalankan kedua fungsi tersebut, proses interaksi antara hutan dan lingkungan yang terjadi sangat berkaitan proses fotosintesis dan siklus karbon. • Hutan, yang merupakan kumpulan dari banyak pohon,

menjalankan proses fotosintesis (yang merupakan salah satu bagian dari siklus karbon) yang menyerap karbondioksida di atmosfer serta menghasilkan oksigen ke udara • Proses fotosintesis yang dijalankan oleh pohon-pohon dalam

hutan tersebut sangat berguna dalam mengurangi dampak perubahan iklim global (global climate change mitigation) karena dapat mengurangi jumlah karbon di udara sebagai gas rumah kaca penyebab pemanasan global (global warming).

Penebangan Hutan• Dampak yang ditimbulkan dari penebangan hutan yaitu banjir,

tanah longsor dan berkurangnya ekosistem di dalam hutan itu sendiri (baik flora maupun fauna).

• Mengalami degradasi (penurunan baik secara kuantitas maupun kualitas) SDA.

• Menurunkan tingkat batas air tanah dan Mempercepat terjadinya efek rumah kaca, serta terjadinya pemanasan global.

• Terjadinya erosi yang disebabkan oleh penebangan hutan mempercepat perusakan tanah yang akhirnya dapat mengakibatkan perubahan dari tanah yang subur menjadi gurun yang tandus.

• Degradasi Sumber Daya Tanah/Lahan. Kerusakan tanah/lahan akan berpengaruh terhadap habitat semua makhluk hidup yang ada di dalamnya dan kerusakan habitat sangat berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup yang disangganya.).

• Degradasi Sumber Daya Air: Semakin kecilnya debit air sungai dari tahun ke tahun dan semakin besarnya perbedaan debit air sungai pada musim hujan dengan musim kemarau.

• Punahnya Spesies HutanHutan di Indonesia dikenal kaya akan keragaman hayatinya. Dengan rusaknya hutan, dapat dipastikan keanekaragaman ini sulit untuk dipertahankan. Efek dari berkurangnya hutan, tampak pada aliran sungai yang tidak biasa, erosi tanah, dan berkurangnya hasil dari produk-produk hutan. Polusi dari pemutih khlorin yang digunakan untuk memutihkan sisa-sisa dari tambang telah merusak sistem sungai dan hasil bumi di sekitarnya, sementara perburuan ilegal telah menurunkan populasi dari beberapa spesies endemik

Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) yang dulu terkenal di Kalimantan Timur kini jadi berkurang populasinya karena perubahan iklim, Anggrek ini hanya tumbuh di Pulau Kalimantan dan menjadi maskot Provinsi Kaltim. Meski masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway, jumlahnya dalam tahap yang memprihatinkan.

• Di kabupaten Ketapang misalnya, sasaran penebangan liar adalah Taman Nasional Gunung Palung. Sasaran penebangan adalah pohon pohon dengan jenis Kayu Ramin, Meranti, Klansau, Mabang, Bedaru, dan jenis Kayu Tengkawang yang termasuk jenis kayu dilindungi. Setiap hari jumlah truk yang mengangkut kayu ini ke wilayah Malaysia sekitar 50 –60 truk.

• Sekitar 80 % dari 90.000 ha luas TNGP sudah dirambah para penebang dan mengalami rusak berat yang membawa dampak bagi masyarakat dan ekologi lingkungan di sekitarnya

Kebakaran Hutan• Dampak yang ditimbulkan kebakaran hutan ternyata sangat

kompleks. Kebakaran hutan dapat berdampak terhadap ekologi dan mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan

• Hilangnya sejumlah spesies; selain membakar aneka flora, kebakaran hutan juga mengancam kelangsungan hidup sejumlah binatang. Bebrabagai spesies endemik (tumbuhan maupun hewan) terancam punah akibat kebakaran hutan.

• Erosi; Hutan dengan tanamannya berfungsi sebagai penahan erosi. Ketika tanaman musnah akibat kebakaran hutan akan menyisakan lahan hutan yang mudah terkena erosi baik oleh air hujan bahkan angin sekalipun.

• Alih fungsi hutan; Kawasan hutan yang terbakar membutuhkan waktu yang lama untuk kembali menjadi hutan. Bahkan sering kali hutan mengalami perubahan peruntukan menjadi perkebunan atau padang ilalang.

• Penurunan kualitas air; Salah satu fungsi ekologis hutan adalah dalam daur hidrologis. Terbakarnya hutan memberikan dampak hilangnya kemampuan hutan menyerap dan menyimpan air hujan.

• Pemanasan global; Kebakaran hutan menghasilkan asap dan gas CO2 dan gas lainnya. Selain itu, dengan terbakarnya hutan akan menurunkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon. Keduanya berpengaruh besar pada perubahan iklim dan pemansan global.

• Sendimentasi sungai; Debu dan sisa pembakaran yang terbawa erosi akan mengendap di sungai dan menimbulkan pendangkalan.

• Meningkatnya bencana alam; Terganggunya fungsi ekologi hutan akibat kebakaran hutan membuat intensitas bencana alam (banjir, tanah longsor, dan kekeringan) meningkat.

PERTAMBANGAN

• Pencemaran air,Permukaan batubara yang mengandung pirit (besi sulfide) berinteraksi dengan air menghasilkan Asam sulfat yang tinggi sehingga terbunuhnya ikan-ikan di sungai, tumbuhan, dan biota air Batubara yang mengandung uranium dalam konsentrasi rendah, torium, dan isotop radioaktif yang terbentuk secara alami yang jika dibuang akan mengakibatkan kontaminasi radioaktif. Emisi merkuri ke lingkungan terkonsentrasi karena terus menerus berpindah melalui rantai makan dan dikonversi menjadi metilmerkuri, yang merupakan senyawa berbahaya dan membahayakan manusia. Terutama ketika mengkonsumsi ikan dari air yang terkontaminasi merkuri.

Pertambangan batubara

• Pencemaran udaraPolusi/pencemaran udara yang kronis sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut logika udara kotor pasti mempengaruhi kerja paru-paru. Peranan polutan ikut andil dalam merangsang penyakit pernafasan seperti influensa, bronchitis dan pneumonia serta penyakit kronis seperti asma dan bronchitis kronis.yang sensitive terhadap perubahan pH yang drastis.

• Pencemaran TanahPenambangan batubara dapat merusak vegetasi yang ada, menghancurkan profil tanah genetic, menggantikan profil tanah genetic, menghancurkan satwa liar dan habitatnya, degradasi kualitas udara, mengubah pemanfaatan lahan dan hingga pada batas tertentu dapat megubah topografi umum daerah penambangan secara permanen.Disamping itu, penambangan batubara juga menghasilkan gas metana, gas ini mempunyai potensi sebagi gas rumah kaca. Kontribusi gas metana yang diakibatkan oleh aktivitas manusia, memberikan kontribusi sebesar 10,5% pada emisi gas rumah kaca.

• Aktivitas pertambangan batubara juga berdampak terhadap peningkatan laju erosi tanah dan sedimentasi pada sempadan dan muara-muara sungai.

• Kejadian erosi merupakan dampak tidak langsung dari aktivitas pertambangan batubara melainkan dampak dari pembersihan lahan untuk bukaan tambang dan pembangunan fasilitas tambang lainnya seperti pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti perkantoran, permukiman karyawan,Dampak penurunan kesuburan tanah oleh aktivitas pertambangan batubara terjadi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk (top soil) dan tanah penutup (sub soil/overburden).

• Pengupasan tanah pucuk dan tanah penutup akan merubah sifat-sifat tanah terutama sifat fisik tanah dimana susunan tanah yang terbentuk secara alamiah dengan lapisan-lapisan yang tertata rapi dari lapisan atas ke lapisan bawah akan terganggu dan terbongkar akibat pengupasan tanah tersebut.

Dampak Terhadap manusia

• Limbah pencucian batubara zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia jika airnya dikonsumsi dapat menyebabkan penyakit kulit pada manusia seperti kanker kulit. Karena Limbah tersebut mengandung belerang ( b), Merkuri (Hg), Asam Slarida (Hcn), Mangan (Mn), Asam sulfat (H2sO4), di samping itu debu batubara menyebabkan polusi udara di sepanjang jalan yang dijadikan aktivitas pengangkutan batubara.

• Hal ini menimbulkan merebaknya penyakit infeksi saluran pernafasan, yang dapat memberi efek jangka panjang berupa kanker paru-paru, darah atau lambung. Bahkan disinyalir dapat menyebabkan kelahiran bayi cacat.

• Dalam operasi pemboran atau pertambangan minyak lepas pantai tidak selalu berjalan dengan lancar.

• Berbagai dampak bisa saja terjadi, baik positif maupun negatif. Dampak negatif dari kegiatan ini adalah : dapat menimbulkan berbagai substansi, seperti sedimentasi dan pengaliran air asam tambang yang beracun pada kadar tertentu .

• Semua substansi tersebut akan keluar/dibuang melalui suatu daerah aliran sungai (DAS) menuju pesisir dan laut di mana sungai tersebut bermuara.

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

• Di samping terjadi sepanjang DAS, akumulasi akan substansi tersebut dapat terjadi dalam komponen ekosistem di daerah pesisir dan laut, dan pada kadar tertentu akan merusak ekosistem tersebut.

• Kerusakan ekosistem dan sumberdaya pesisir dan laut tentu saja akan berdampak luas pada berbagai aspek yang berhubungan dengan kehidupan manusia, karena manusia sangat tergantung pada eksositem dan sumberdaya tersebut.

• Misalnya, degradasi kualitas lingkungan sebagai tempat hidup yang sehat bagi masyarakat yang bermukim di daerah pesisir. Selain itu degradasi sumberdaya perikanan dan aspek pariwisata.

• Pencemaran ini diakibatkan oleh kegiatan pengoperasian normal kapal, adanya kebocoran bahan bakar minyak dari instalasi permesinan, pipa-pipa, tangki-tangki, tumpahan lain, atau adanya bekas cucian, yang akhirnya tercampur dalam air, sehingga menjadi limbah berminyak. Pencemaran akibat kecelakaan kapal yang terjadi karena adanya tumpahan-tumpahan muatan minyak, muatan bahan cair beracun sebagai akibat terjadinya kecelakaan kapal seperti tubrukan, kandas, kebakaran, dan sebagainya.

PELAYARAN

KEGIATAN DUMPING DI LAUT• Aturan khusus dumping di laut belum ada sehingga masih

banyak kegiatan dumping di laut dan pantai secara liar. Semakin banyaknya kegiatan industri akan mengakibatkan makin banyak limbah industri yang dibuang di laut

Indeks Kualitas Lingkungan

Selama ini untuk mengukur kualitas lingkungan umumnya dilakukan secara parsial berdasarkan media, yaitu air, udara, dan lahan sehingga sulit untuk menilai apakah kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah bertambah baik atau sebaliknya. Salah satu cara untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah dengan menggunakan indeks.

Penyusunan indeks kualitas lingkungan hidup juga terkait erat dengan sasaran pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010 – 2014, yaitu terpeliharanya kualitas lingkungan hidup yang ditunjukkan dengan membaiknya indeks kualitas lingkungan hidup dalam 5 tahun ke depan.