Kalimantan Timur

download Kalimantan Timur

of 25

Transcript of Kalimantan Timur

Kalimantan TimurDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Kalimantan timur) Untuk wilayah Kalimantan Timur pada masa Republik Indonesia Serikat, lihat Negara Kalimantan Timur.

Kalimantan Timur Provinsi

Lambang

Motto: Ruhui Rahayu(Bahasa Banjar: "kehidupan yang harmonis, sejahtera, aman dan tenteram")

Peta lokasi Kalimantan Timur

Indonesia Negara 1 Januari 1957 Hari jadi Dasar hukum UU No. 25 Tahun 1956 Samarinda Ibu kota 2 25' LS - 4 24' LU Koordinat 113 44' - 119 00' BT Pemerintahan - Gubernur Awang Faroek Ishak Rp. 51.446.845.000,- (2011)[1] - DAU Luas [2] 245.237,80 km2 - Total Populasi (2010)[3] 3.550.586 - Total - Kepadatan 14,5/km Demografi Jawa (29,55%), Bugis (18,26%), - Suku bangsa Banjar (13,94%), Dayak (9,91%),

Kutai (9,21%), dan suku lainnya 19,13%. [4] Islam (82,3%), Kristen (Protestan & Katolik) (16,4%), Hindu (0,58%), dan - Agama Budha (0,78%) (2009)[5] Bahasa Indonesia, Banjar, Dayak, - Bahasa Kutai Zona waktu WITA (UTC+8) Kabupaten 10 4 Kota Kecamatan 122[6] Desa/kelurahan 191 / 1.347[6] Indung-Indung, Buah Bolok, Lamin Lagu daerah Talunsur Rumah Rumah Lamin tradisional Mandau, Bujak, Serepang, Kelibit, Senjata tradisional Sumpit, Gayang www.kaltimprov.go.id Situs web Kalimantan Timur adalah wilayah yang berstatus provinsi di Indonesia. Provinsi ini merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas kedua di Indonesia, dengan luas wilayah 245.237,80 km2 atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur.[6]

Daftar isi[sembunyikan]

1 Sejarah o 1.1 Pembentukan Provinsi Kalimantan Timur o 1.2 Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru 2 Pemerintahan o 2.1 Gubernur o 2.2 Daftar wakil gubernur 2.2.1 Pembantu Gubernur o 2.3 Kabupaten dan Kota 3 Kondisi Geografis dan Sumber Daya Alam o 3.1 Keanekaragaman Hayati o 3.2 Sumber Daya Alam 4 Perekonomian 5 Sosial Kemasyarakatan o 5.1 Suku Bangsa o 5.2 Bahasa Daerah

5.3 Pariwisata, Seni dan Budaya 5.3.1 Lagu Daerah 5.3.2 Seni Suara 5.3.3 Seni Berpantun o 5.4 Agama 6 Seni dan Budaya o 6.1 Musik o 6.2 Tarian o 6.3 Penyembuhan Penyakit o 6.4 Tolak Bala/Hajatan/Selamatan o 6.5 Perkawinan o 6.6 Senjata Tradisional o 6.7 Upacara Adat Kematian 7 Referensi 8 Lihat pula 9 Pranala luar

o

[sunting] SejarahArtikel utama untuk bagian ini adalah: Sejarah Kalimantan Timur Sebelum masuknya suku-suku dari Sarawak dan suku-suku pendatang dari luar pulau, wilayah ini sangat jarang penduduknya. Sebelum kedatangan Belanda terdapat beberapa kerajaan yang berada di Kalimantan Timur, diantaranya adalah Kerajaan Kutai (beragama Hindu), Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Kesultanan Pasir dan Kesultanan Bulungan. Wilayah Kalimantan Timur meliputi Pasir, Kutai, Berau dan juga Karasikan diklaim sebagai wilayah taklukan Maharaja Suryanata, gubernur Majapahit di Negara Dipa (Amuntai) hingga masa Kesultanan Banjar. Sebelum adanya perjanjian Bungaya, Sultan Makassar pernah meminjam tanah untuk tempat berdagang meliputi wilayah timur dan tenggara Kalimantan kepada Sultan Mustain Billah dari Banjar sewaktu Kiai Martasura diutus ke Makassar dan mengadakan perjanjian dengan Sultan Tallo I Mangngadaccinna Daeng I Bale Sultan Mahmud Karaeng Pattingalloang[7], mangkubumi dan penasehat utama bagi Sultan Muhammad Said, Raja Gowa tahun 1638-1654[8][9] yang akan menjadikan wilayah Kalimantan Timur sebagai tempat berdagang bagi Kesultanan Makassar (Gowa-Tallo)[7] sejak itulah mulai berdatanganlah etnis asal Sulawesi Selatan. Sejak 13 Agustus 1787, Sunan Nata Alam dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur mejadi milik perusahaan VOC Belanda dan Kesultanan Banjar sendiri dengan wilayahnya yang tersisa menjadi daerah protektorat VOC Belanda. Sesuai traktat 1 Januari 1817, Sultan Sulaiman dari Banjar menyerahkan Kalimantan Timur, Kalimatan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan (termasuk Banjarmasin) kepada Hindia-Belanda. Pada tanggal 4 Mei 1826, Sultan Adam al-Watsiq Billah dari Banjar menegaskan kembali penyerahan wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Barat dan sebagian Kalimantan Selatan kepada pemerintahan kolonial Hindia Belanda. [10] Pada tahun 1846, Belanda mulai menempatkan Asisten Residen di Samarinda untuk wilayah Borneo Timur (sekarang provinsi Kalimantan Timur dan bagian

timur Kalimantan Selatan) bernama H. Von Dewall. [11] Kaltim merupakan bagian dari Hindia Belanda.[12] Kaltim 1800-1850.[13] Dalam tahun 1879, Kaltim dan Tawau merupakan Ooster Afdeeling van Borneo bagian dari Residentie Zuider en Oosterafdeeling van Borneo. [14] Dalam tahun 1900, Kaltim merupakan zelfbesturen (wilayah dependensi)[15] Dalam tahun 1902, Kaltim merupakan Afdeeling Koetei en Noord-oost Kust van Borneo.[16][17] Tahun 1942 Kaltim merupakan Afdeeling Samarinda dan Afdeeling Boeloengan en Beraoe.[18] provinsi Kalimantan Timur selain sebagai kesatuan administrasi, juga sebagai kesatuan ekologis dan historis. Kalimantan Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 dengan gubernurnya yang pertama adalah APT Pranoto. Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu karesidenan dari Provinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.

Kantor Gubernur Kalimantan Timur.

[sunting] Pembentukan Provinsi Kalimantan TimurDaerah-daerah Tingkat II di dalam wilayah Kalimantan Timur, dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959, Tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1955 No.9). Lembaran Negara No.72 Tahun 1959 terdiri atas:

Pembentukan 2 kotamadya, yaitu:

1. Kotamadya Samarinda, dengan Kota Samarinda sebagai ibukotanya dan sekaligus sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur. 2. Kotamadya Balikpapan, dengan kota Balikpapan sebagai ibukotanya dan merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.

Pembentukan 4 kabupaten, yaitu: Kabupaten Kutai, dengan ibukotanya Tenggarong Kabupaten Pasir, dengan ibukotanya Tanah Grogot. Kabupaten Berau, dengan ibukotanya Tanjung Redeb. Kabupaten Bulungan, dengan ibukotanya Tanjung Selor.

1. 2. 3. 4.

[sunting] Pembentukan Kota dan Kabupaten Baru

Gedung DPRD Kaltim Berdarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1981, maka dibentuk Kota Administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam Perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Otonomi Daerah, maka dibentuk 2 Kota dan 4 kabupaten, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar Kabupaten Kutai Timur, beribukota di Sangatta Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau Kabupaten Nunukan, beribukota di Nunukan Kota Tarakan (peningkatan kota administratif Tarakan menjadi kotamadya) Kota Bontang (peningkatan kota administratif Bontang menjadi kotamadya)

Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2002, maka Kabupaten Pasir mengalami pemekaran dan pemekarannya bernama Kabupaten Penajam Paser Utara. Pada tanggal 17 Juli 2007, DPR RI sepakat menyetujui berdirinya Tana Tidung sebagai kabupaten baru di Kalimantan Timur, maka jumlah keseluruhan kabupaten/kota di Kalimantan Timur menjadi 14 wilayah. Pada tahun yang sama, nama Kabupaten Pasir berubah menjadi Kabupaten Paser berdasarkan PP No. 49 Tahun 2007.

[sunting] Pemerintahan[sunting] GubernurNo. Foto Nama Dari Sampai

1.

A.P.T. Pranoto

1956

1962

2.

I.A. Moeis[19]

1959

1959

3.

A. Moeis Hasan

10 Agustus 1962

14 September 1966

4.

Soekadio

1966

1967

5.

Abdoel Wahab Sjahranie 1967

1978

6.

Ery Soepardjan

1978

1983

7.

H. Soewandi

1983

1988

8.

H.M. Ardans, SH

1988

1998

9.

Suwarna A.F.[20]

1998

2006

10.

Drs. Yurnalis Ngayoh[21] 8 Desember 2006

3 Juli 2008

Tarmizi Abdul Karim[22] 3 Juli 2008

17 Desember 2008

11.

Awang Faroek Ishak[23]

17 Desember 2008 sekarang

[sunting] Daftar wakil gubernurNo. Nama Dari Sampai Keterangan

1.

H.M. Ardans, SH

1983 1988

2.

H. Harsono, S.Sos

1988 1993

3.

Suwarna A.F.

1993 1998

4.

Drs.H. Chaidir Hafiedz 1998 2002

5.

Drs. Yurnalis Ngayoh

1998 2003

6.

Drs. Yurnalis Ngayoh

2003 2006

7.

Farid Wadjdy

2008 sekarang

Saat ini Gubernur dijabat oleh Awang Faroek Ishak. Ia mencalonkan diri sebagai menjadi Gubernur Kalimantan Timur pada tahun 2008 dan akhirnya terpilih pada putaran kedua dan dilantik pada 17 Desember 2008. [sunting] Pembantu Gubernur Selanjutnya sebagai perpanjangan tangan dari Gubernur Kepala Dearah Provinsi Kalimantan Timur dalam mengelola Administrasi Pemerintahan dan Pembangunan di daerah ini, dibentuk 2 (dua) Pembantu Gubernur yang bertugas Mengkoordinir Wilayah Utara dan Wilayah Selatan, yaitu:

1. Pembantu Gubernur Wilayah Utara, berkedudukan di Kota Tarakan yang dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan gubernur untuk Wilayah Kabupaten Berau, Bulungan dan Kota Administratif Tarakan. 2. Pembantu Gubernur Wilayah Selatan, berkedudukan di Kota Balikpapan yang dalam hal ini merupakan perpanjangan tangan gubernur untuk Kotamadya Balikpapan, Kabupaten Kutai, Kabupaten Paser dan Kota Administratif Bontang. Kemudian institusi dua Pembantu Gubernur Kalimantan Timur Wilayah Selatan dan Utara tersebut telah ditiadakan sejak tahun 1999. Kebijakan penghapusan institusi ini semata-mata untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.

[sunting] Kabupaten dan KotaWilayah Provinsi Kalimantan Timur dibagi menjadi 10 kabupaten dan 4 kota, yaitu: No. Kabupaten/Kota Ibu kota 1 Kabupaten Berau Tanjungredep 2 Kabupaten Bulungan Tanjungselor 3 Kabupaten Kutai Barat Sendawar 4 Kabupaten Kutai Kartanegara Tenggarong 5 Kabupaten Kutai Timur Sangatta 6 Kabupaten Malinau Malinau 7 Kabupaten Nunukan Nunukan 8 Kabupaten Paser Tanah Grogot 9 Kabupaten Penajam Paser Utara Penajam 10 Kabupaten Tana Tidung Tideng Pale 11 Kota Balikpapan 12 Kota Bontang 13 Kota Samarinda 14 Kota Tarakan -

[sunting] Kondisi Geografis dan Sumber Daya AlamArtikel utama untuk bagian ini adalah: Geografi Kalimantan Timur

Salah satu kawasan Hutan hujan tropis di Pujungan, Malinau. Kalimantan Timur merupakan provinsi terluas di Indonesia dengan luas wilayah kurang lebih 245.237,80 km atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura atau 11% dari total luas wilayah Indonesia. Provinsi ini berbatasan langsung dengan negara tetangga, yaitu Negara Bagian Sabah dan Serawak, Malaysia Timur. [24]

[sunting] Keanekaragaman HayatiKalimantan Timur memiliki kekayaan flora dan fauna.[25] Di Kalimantan Timur kira-kira tumbuh sekitar 1000-189.000 jenis tumbuhan,[rujukan?] antara lain anggrek hitam yang harga per bunganya dapat mencapai Rp, 100.000,- hingga Rp, 500.000,-

[sunting] Sumber Daya AlamMasalah sumber daya alam di sini terutama adalah penebangan hutan ilegal yang memusnahkan hutan hujan, selain itu Taman Nasional Kutai yang berada di Kabupaten Kutai Timur ini juga dirambah hutannya. Kurang dari setengah hutan hujan yang masih tersisa, seperti Taman Nasional Kayan Mentarang di bagian utara provinsi ini. Pemerintah lokal masih berusaha untuk menghentikan kebiasaan yang merusak ini.

[sunting] PerekonomianHasil utama provinsi ini adalah hasil tambang seperti minyak, gas alam dan batu bara. Sektor lain yang kini sedang berkembang adalah agrikultur, pariwisata dan industri pengolahan. Beberapa daerah seperti Balikpapan dan Bontang mulai mengembangkan kawasan industri berbagai bidang demi mempercepat pertumbuhan perekonomian. Sementara kabupatenkabupaten di Kaltim kini mulai membuka wilayahnya untuk dibuat perkebunan seperti kelapa sawit dan lain-lain. Kalimantan Timur memiliki beberapa tujuan pariwisata yang menarik seperti kepulauan Derawan di Berau, Taman Nasional Kayan Mentarang dan Pantai Batu Lamampu di Nunukan, peternakan buaya di Balikpapan, peternakan rusa di Penajam, Kampung Dayak Pampang di Samarinda, Pantai Amal di Kota Tarakan, Pulau Kumala di Tenggarong dan lainlain. Tapi ada kendala dalam menuju tempat-tempat di atas, yaitu transportasi. Banyak bagian di provinsi ini masih tidak memiliki jalan aspal, jadi banyak orang berpergian dengan perahu dan pesawat terbang dan tak heran jika di Kalimantan Timur memiliki banyak bandara perintis. Selain itu, akan ada rencana pembuatan Highway Balikpapan-Samarinda-BontangSangata demi memperlancar perekonomian.

[sunting] Sosial Kemasyarakatan[sunting] Suku BangsaArtikel utama untuk bagian ini adalah: Suku bangsa di Kalimantan Timur

Tarian dari warga Suku Dayak Kenyah. Kalimantan Timur memiliki beberapa macam suku bangsa. selama ini yang dikenal oleh masyarakat luas, padahal selain dayak ada 1 suku yang juga memegang peranan penting di Kaltim yaitu suku Kutai. Suku Kutai merupakan suku melayu asli Kalimantan Timur, yang awalnya mendiami wilayah pesisir Kalimantan Timur. Lalu dalam perkembangannya berdiri dua kerajaan Kutai, kerajaan Kutai Martadipura yang berdiri lebih dulu dengan rajanya Mulawarman, lalu berdiri pula belakangan kerajaan Kutai Kartanegara yang kemudian menaklukan Kerajaan Kutai Martadipura, dan lalu berubah nama menjadi kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Di Kalimantan Timur terdapat juga banyak suku suku pendatang dari luar, seperti Banjar, Bugis, Jawa dan Makassar. Bahasa Banjar,Jawa dan Bahasa Bugis adalah dua dari banyak bahasa daerah yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Timur. Suku Banjar dan Bugis banyak mendiami Kalimantan, Samarinda, Sangatta dan Bontang. Sedangkan suku Jawa banyak mendiami Samarinda dan Balikpapan.

[sunting] Bahasa DaerahArtikel utama untuk bagian ini adalah: Bahasa daerah di Kalimantan Timur Bahasa-bahasa daerah di Kalimantan Timur merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia, diantaranya adalah Bahasa Tidung,Bahasa Banjar, Bahasa Berau dan Bahasa Kutai. Bahasa lainnya adalah Bahasa Lundayeh.

[sunting] Pariwisata, Seni dan Budaya[sunting] Lagu Daerah

Burung Enggang (bahasa Kutai) Meharit (Bahasa Kutai) Sabar'ai-sabar'ai (Bahasa Banjar) Anjat Manik (Bahasa Berau Benua) Bebilin (Bahasa Tidung) Andang Sigurandang (Bahasa Tidung) Bedone (Bahasa Dayak Benuaq) Ayen Sae (Bahasa Dayak) Sorangan (Bahasa Banjar) Lamin Talunsur (Bahasa Kutai) Buah Bolok (Bahasa Kutai) Aku Menyanyi (Bahasa Kutai)

Sungai Kandilo (Bahasa Pasir) Rambai Manguning (Bahasa Banjar) Ading Manis (Bahasa Banjar) Indung-Indung (Bahasa Melayu Berau) Basar Niat (Bahasa Melayu Berau) Berampukan (Bahasa Kutai) Undur Hudang (Bahasa Kutai) Kada Guna Marista (Bahasa Banjar) Tajong Samarinda (Bahasa Kutai) Citra Niaga (Bahasa Kutai) Taman Anggrek Kersik Luwai Ne Poq Batangph Banuangku Kekayaan Alam Etam (Bahasa Kutai) Mambari Maras (Bahasa Banjar) Kambang Goyang (Bahasa Banjar) Apandang Jakku Keledung Ketuyak Jalung Antu Mena Wang Langit Tung Tit To Kejaa Ting Ting Nging Endut-Endut Enjung-Enjung Julun Lajun Sungai Mahakam Samarinda Kota Tepian (Bahasa Kutai) Jagung Tepian Kandania Sarang Kupu Adui Indung Nasi Bekepor (Bahasa Kutai) Nasib Awak Tenau Luwai Balarut di Sungai Mahakam (Bahasa Banjar) Leleng (Bahasa Kenyah) Merutuh(Bahasa Tonyooi-Benuaq)

[sunting] Seni Suara

Bedeguuq (Dayak Benuaq) Berijooq (Dayak Benuaq) Ninga (Dayak Benuaq) Enluei (Dayak Wehea)

[sunting] Seni Berpantun

Perentangin (Dayak Benuaq) Ngelengot (Dayak Benuaq) Ngakey (Dayak Benuaq) Ngeloak (Dayak Benuaq)

[sunting] AgamaMasyarakat di Kalimantan Timur menganut berbagai agama yang diakui di Indonesia, yaitu:

Buddha Hindu Islam Katolik Kristen

[sunting] Seni dan Budaya[sunting] Musik

Tingkilan (suku Kutai) Musik Sempek/Kejien (suku Dayak Wehea)

[sunting] Tarian

Tarian Bedewa dari suku Tidung (Kabupaten Nunukan) Tarian Iluk Bebalon dari suku Tidung (Kota Tarakan) Tarian Besyitan dari suku Tidung (Kabupaten Malinau) Tarian Kedandiu dari suku Tidung (Kabupaten Bulungan) Tarian Gantar dari Suku Dayak Benuaq Tarian Ngeleway dari Suku Dayak Benuaq Tarian Ngerangkaw dari Suku Dayak Benuaq Tarian Kencet dari Suku Dayak Kenyah Tarian Datun dari Suku Dayak Kenyah Tarian Hudoq dari Suku Dayak Wehea Tarian Kejien dari Suku Dayak Wehea Belian Tarian Jepin Ujang Bentawol Suku Tidung (Kota Tarakan)

[sunting] Penyembuhan Penyakit

Beliatn Bawo (suku Dayak Benuaq) Beliatn Sentiyu (suku Dayak Benuaq) Beliatn Kenyong (Suku Dayak Benuaq) Beliatn Luangan (suku Dayak Benuaq) Beliatn Bejamu (suku Dayak Benuaq)

[sunting] Tolak Bala/Hajatan/Selamatan

Nuak (dari Suku Dayak Benuaq)

Bekelew (suku Dayak Benuaq) Nalitn Tautn (suku Dayak Benuaq) Paper Maper (suku Dayak Benuaq) Besamat (suku Dayak Benuaq) Pakatn Nyahuq (suku Dayak Benuaq)

[sunting] Perkawinan

Ngompokng (suku Dayak Benuaq) Tari Kanjar (suku Kutai)

[sunting] Senjata Tradisional

Mandau

Mandau - Manaau Gayang Keris Buritkang Sumpit - Potaatn Perisai - Keleubet Tombak - Belokokng

[sunting] Upacara Adat Kematian

Kwangkey/Kuangkay (suku Dayak Benuaq) Kenyeuw (suku Dayak Benuaq) Parepm Api/Tooq (suku Dayak Benuaq)

[sunting] Referensi

Kota BontangDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Bontang) Belum Diperiksa

Pemandangan Lansekap Kota Bontang

Kota Bontang

Lambang Kota Bontang Motto: Bessai Berinta (bahasa setempat): "Mendayung Bersama" Semboyan: Kota "Taman" (Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman)

Peta lokasi Kota Bontang Koordinat: 11721'-11729' BT 001'-011' LU

Provinsi Hari jadi Dasar hukum Tanggal Ibu kota Pemerintahan - Walikota - {{{wakil kepala daerah}}}

Kalimantan Timur {{{hari jadi}}} UU No. 47 Tahun 1999 12 Oktober 1999 {{{ibukota}}} Ir. H. Adi Darma, M.Si {{{nama wakil kepala daerah}}}

- {{{nama {{{nama ketua DPRD}}} ketua DPRD}}} - {{{nama {{{nama ketua pengadilan ketua negeri}}} pengadilan negeri}}} - {{{nama {{{nama komandan distrik komandan militer}}} distrik militer}}} - {{{nama {{{nama kepala kepolisian kepala resor}}} kepolisian resor}}} - {{{nama {{{nama kepala kejaksaan kepala negeri}}} kejaksaan negeri}}} - APBD {{{apbd}}} - DAU Rp. 93.934.545.000,- (2011)[1] 497,57 km Luas Populasi - Total 140.787 (2010) - Kepadatan 282 Demografi - Suku bangsa {{{suku bangsa}}} - Agama {{{agama}}} - Bahasa {{{bahasa}}} {{{zona waktu}}} Zona waktu 0548 Kode area telepon Bandar udara {{{bandar udara}}} Pembagian administratif - Kecamatan 3 15 Desa/kelurahan {{{flora}}} Flora resmi {{{fauna}}} Fauna resmi http://www.bontangkota.go.id Situs web Kota Bontang adalah sebuah kota di provinsi Kalimantan Timur, Indonesia. Kota ini terletak sekitar 120 kilometer dari Kota Samarinda, berbatasan langsung dengan Kabupaten Kutai Timur di utara dan barat, Kabupaten Kutai Kartanegara di selatan dan Selat Makassar di timur. Letak geografisnya 0.137 LU dan 117.5 BT.

Di kota ini berdiri tiga perusahaan besar di bidang yang berbeda-beda, Badak NGL (gas alam), Pupuk Kalimantan Timur (pupuk dan amoniak) dan Indominco Mandiri (batubara) serta memiliki kawasan industri petrokimia yang bernama Kaltim Industrial Estate. Kota Bontang sendiri merupakan kota yang berorientasikan di bidang industri, jasa serta perdagangan. Kota Bontang selain terkenal karena ada tiga perusahaan itu, juga karena adanya keberadaan tim sepak bola, Bontang FC (dulu Bontang PKT) yang bermain di Superliga, Marching Band Bontang PKT binaan Pupuk Kalimantan Timur dan Marching Band Eroh Dahana Patra binaan Badak NGL. Sementara itu, studio siaran televisi lokal, LNGTV dan PKTV juga terletak di Kota Bontang. Kota Bontang memiliki dua sekolah besar dan ternama, yaitu VIDATRA yang dibina oleh Badak NGL dan YPK binaan Pupuk Kalimantan Timur. Kantor pengurus Taman Nasional Kutai yang berada di utara Kota Bontang, juga berada di kawasan ini. Kota Bontang memiliki bandara yang dinamakan Bandar Udara Bontang. Semboyan Kota Bontang adalah "Kota TAMAN": "Tertib, Agamais, Mandiri, Aman dan Nyaman".

Daftar isi[sembunyikan]

1 Sejarah o 1.1 Asal-usul nama Bontang 2 Pemerintahan o 2.1 Kecamatan dan kelurahan o 2.2 Kepala daerah 3 Ekonomi 4 Penduduk o 4.1 Agama 5 Obyek Wisata 6 Pusat Perbelanjaan 7 Catatan Kaki 8 Pranala luar

[sunting] SejarahDalam perjalanan sejarah, Bontang yang sebelumnya hanya merupakan perkampungan yang terletak di daerah aliran sungai, kemudian mengalami perubahan status, sehingga menjadi sebuah kota. Ini merupakan tuntutan dari wilayah yang majemuk dan terus berkembang. Pada awalnya, sebagai kawasan permukiman, Bontang memiliki tata pemerintahan yang sangat sederhana. Semula hanya dipimpin oleh seorang yang dituakan, bergelar Petinggi di bawah naungan kekuasaan Sultan Kutai di Tenggarong. Nama-nama Petinggi Bontang

tersebut adalah: Nenek H. Tondeng, Muhammad Arsyad yang kemudian diberi gelar oleh Sultan Kutai sebagai Kapitan, Kideng dan Haji Amir Baida alias Bedang. Bontang terus berkembang sehingga pada 1952 ditetapkan menjadi sebuah kampong yang dipimpin Tetua Adat. Saat itu kepemimpinan terbagi dua: hal yang menyangkut pemerintahan ditangani oleh Kepala Kampung, sedangkan yang menyangkut adat-istiadat diatur oleh Tetua Adat. Jauh sebelum menjadi wilayah Kota Administratif, sejak 1920 Desa Bontang ditetapkan menjadi ibu kota kecamatan yang kala itu disebut Onder Distrik van Bontang yang diperintah oleh seorang asisten wedana yang bergelar Kiyai. Adapun Kyai yang pernah memerintah di Bontang dan masih lekat dalam ingatan sebagian penduduk adalah: Kiai Anang Kempeng, Kiai Hasan, Kiai Aji Raden, Kiai Anang Acil, Kiai Menong, Kiai Yaman dan Kiai Saleh. Sebelum menjadi sebuah kota, status Bontang meningkat menjadi kecamatan dibawah pimpinan seorang asisten wedana dalam Pemerintahan Sultan Aji Muhammad Parikesit, Sultan Kutai Kartanegara XIX (1921-1960), setelah ditetapkan Undang-undang No. 27 Tahun 1959 tentang pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan Timur dengan menghapus status Pemerintahan Swapraja.

[sunting] Asal-usul nama BontangDalam perbendaharaan asli Kalimantan, tidak dikenal kata "bontang". Menurut cerita turuntemurun, "bontang" merupakan akronim Bahasa Belanda bond yang berarti kumpulan atau Bahasa Inggris yang artinya ikatan persaudaraan serta tang dari kata pendatang. Sebutan ini diberikan karena cikal bakal kampung Bontang tidak lepas dari peran pendatang. Asal Muasal nama Bontang, berdasarkan kitab saway yang ada di Kesultanan Kutai Kartanegara bahwa yang memberi nama Bontang Adalah Adji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325)

[sunting] Pemerintahan[sunting] Kecamatan dan kelurahanKota Bontang dibagi menjadi 3 kecamatan dan 15 kelurahan, yaitu:

Bontang Barat, terdiri atas 3 kelurahan, yaitu: o Belimbing o Kanaan o Telihan Bontang Selatan, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: o Tanjung Laut o Tanjung Laut Indah o Berbas Tengah o Berbas Pantai o Bontang Lestari o Satimpo

Bontang Utara, terdiri atas 6 kelurahan, yaitu: o Api-Api o Bontang Baru o Bontang Kuala o Guntung o Gunung Elai o Lok Tuan

[sunting] Kepala daerahBerikut ini adalah daftar nama-nama yang pernah memimpin Kota Bontang sejak tahun 1999:

No. Foto Nama

Wakil

Periode

Keterangan

1.

dr. H.A. Sofyan Hasdam, Sp.S

Drs. Sjahid Daroini

20012011

Sofyan Hasdam juga menjadi penjabat wali kota pada tahun 1999

2.

Ir. H. Adi Darma, M.Si

H. Isro Umarghani

2011 sekarang

Disahkan oleh SK Menteri Dalam Negeri No.131.64-82/2011[2]

[sunting] Ekonomi

Kawasan Industri Kota Bontang (Pupuk Kaltim dan Badak NGL) dilihat dari atas. Kota Bontang dikenal dengan kota industri dan jasa, dua sektor tersebut telah memberikan nilai pendapatan yang utama bagi daerah ini . Di Kota Bontang, dalam kawasan tiga perusahaan raksasa itu, berbagai fasilitas moderen lengkap tersedia, mulai dari fasilitas perumahan bagi karyawan, tempat olahraga, rekreasi, taman bermain, rumah sakit hingga hotel berbintang yang tentunya menambah kas daerah dari sektor jasa, sektor jasa dan industri pengolahan adalah dua lapangan usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Dari tiga perusahaan besar itulah tulang punggung perkembangan perekonomian kota ini. Keberadaan perusahaan raksasa itu punya andil dalam meningkatkan kegiatan perdagangan dengan munculnya kebutuhan baru akan komoditas keperluan hidup sehari-hari. Di sektor pariwisata, Wilayah pesisir dengan pantai yang bersih, landai, berpasir putih bisa menjadi obyek wisata yang potensial. Bontang Kuala misalnya, selain menarik wisatawan

karena perkampungan nelayan di atas laut, juga tengah dikembangkan sebagai obyek wisata. Kota ini memiliki potensi menjadi kota pariwisata dengan beberapa tempat andalan, Pulau Beras Basah, Pulau Segajah serta Taman Nasional Kutai yang berdampingan dengan wilayah Kutai Timur. Potensi budidaya perikanan laut dengan komoditas unggulan berupa udang, kepiting, ikan kerapu, udang lobster, kakap merah, teripang, rumput laut dan tiram banyak diminta oleh pasar luar negeri. Gas Alam Cair (LNG) merupakan komoditi utama yang menopang perekonomian Kota Bontang. Kota ini dianugrahi kekayaan alam, terutama gas alam yang sangat besar. Pada tahun 2005 produksi LNG mencapai 42.889.510 M3. Sebagian besar produksi itu sebanyak 42.623.823 M3 untuk konsumsi ekspor. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor LNG adalah PT. Badak LNG & Co. Ekspor keseluruhan Kota Bontang menghasilkan devisa sebesar US$ 8.119.872.685. Sebagian besar nilai ekspor tersebut berasal dari ekspor migas, yaitu sebesar US$ 7.216.713.333,[rujukan?] sedangkan ekspor non migas hanya sebesar US$ 903.159.352. Selain LNG, di Kota Bontang terdapat industri lainnya, yaitu industri yang memproduksi amoniak dan urea. Perusahaan yang memproduksi dan mengekspor urea dan amoniak dari daerah ini adalah PT. Pupuk Kaltim. Produksi amoniak pada tahun 2005 mencapai 389.099 ton. Mayoritas dari produksi tersebut untuk keperluan ekspor, sebesar 311.230,68 ton. Sedangkan produksi Urea, dalam hal ini urea curah sebesar 1.009.693,79 ton. Seperti produk industri lainnya produksi urea curah untuk ekspor, mencapai sebesar 543.782,23 ton. Dominasi berbagai industri di atas terlihat jelas dalam komposisi PDRB Kota Bontang. Dari keseluruhan nilai PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000, tahun 2005 sebesar Rp. 26,26 trilyun, konstribusi sektor industri pengolahan mencapai Rp. 24,73 trilyun atau 94,17 persen. Dominasi industri yang berhubungan dengan hasil alam ini tidak hanya bermanfaat bagi perekonomian kota Bontang sendiri, melainkan juga menghasilkan devisa yang besar bagi negara. Dilihat dari banyaknya industri, di Kota Bontang terdapat berbagai jenis industri antara lain industri aneka sebesar 196 buah, industri hasil pertanian dan kehutanan 299 buah dan industri logam, mesin dan kimia sebesar 205 buah. Industri aneka menyerap tenaga kerja 838 orang dengan nilai investasi sebesar Rp. 2,39 milyar. Sedangkan industri hasil pertanian dan kehutanan menyerap 893 tenaga kerja dan nilai investasi sebesar Rp. 14,91 milyar. Sementara industri logam, mesin dan kimia menyerap 4.020 tenaga kerja dengan nilai investasi sebesar Rp. 5,29 trilyun.

[sunting] PendudukKota Bontang memiliki luas 49,757 km dan penduduk berjumlah 167.328 jiwa pada tahun 2008 serta kepadatan sebesar 336,29 jiwa/km.

[sunting] AgamaMayoritas penduduk Kota Bontang memeluk agama Islam. Selain Islam, terdapat beberapa agama lain, yaitu Kristen, Hindu, Buddha, Katolik dan Konghucu.

[sunting] Obyek WisataObyek wisata di Kota Bontang amat beragam, berikut merupakan daftar obyek wisata di Kota Bontang:

Pulau Beras Basah Pulau Segajah Bontang Kuala Padang Golf Hotel Bukit Sintuk Taman Nasional Kutai Taman Cibodas Cafe Singapur

Masih banyak obyek wisata lainnya selain yang disebutkan di atas, seperti wisata belanja dan wisata kuliner (terutama seafood).

[sunting] Pusat PerbelanjaanBerikut adalah daftar pusat perbelanjaan yang berada di Kota Bontang:

Plaza Taman Bontang Plaza Andhika Plaza Bontang Trade Center (Home Mart) Koperasi Karyawan PKT Gunung Emas Swalayan Pasar Rawa Indah Pasar Telihan Pasar Malam Berbas Pasar Loktuan

BankaltimDari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Bank Kaltim) Belum Diperiksa

Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur

Jenis Industri Pendahulu Penerus Didirikan Pendiri Kantor pusat Daerah layanan Tokoh penting

Badan Usaha Milik Daerah Jasa keuangan Tidak ada Masih beroperasi 14 Oktober 1965[1] Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur[1] Samarinda, Indonesia Indonesia Abdullah Sani (Ketua Dewan Pengawas) Zainuddin Fanani (Direktur Utama) Simpeda Al-Amin Prama Tabungan Deposito Giro Kredit Rp 527.361 Miliar (FY 2010).[2] Rp 393.433 Miliar (FY 2010)[2] Rp 17.529 Triliun (FY 2010)[2] Pemerintah Kalimantan Timur[1] Unit Usaha Syariah[2] PT. BPR Pembangunan Gradha Kutai[1] PT. BPR Be Pe De Kutai Sejahtera[1] www.bankaltim.co.idabcde

Produk

Jasa Pendapatan Laba bersih Jumlah aset Pemilik Divisi Anak perusahaan Situs web

1. ^ [1], data diakses 25 Januari 2011. 2. ^ a b c d Laporan Keuangan, data diakses 25 Januari 2011.

Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur (disingkat BPD Kaltim), atau saat ini lebih dikenal dengan Bankaltim, adalah sebuah Badan Usaha Milik Daerah Kalimantan Timur yang bergerak dibidang keuangan. Dengan motto Bank Kebanggan Kaltim, Bankaltim bercita-cita menjadi Regional Champion Bank. Bankaltim berkantor pusat di Samarinda, dengan pemegang saham utama adalah Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur.

[sunting] SejarahDidirikan 14 Oktober 1965, kelahiran Bank BPD Kaltim bertujuan membantu dan mendorong pertumbuhan, perekonomian serta pembangunan daerah. Kehadiran Bank BPD Kaltim juga dimaksudkan menjadi salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

Kelahirannya dibidani Gubernur KDH Tk. I Kaltim saat itu A. Moeis Hasan, dengan payung hukum Perda. Tingkat I Kalimantan Timur Nomor : 03/PD/64 tanggal 19 September 1964. Tanggal 01 April 1965, pendirian Bank BPD Kaltim mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri dengan SK No.9/10/8-45. Operasional Bank BPD Kaltim makin luwes, dengan terbitnya Izin Usaha dari Menteri Urusan Bank Central / Bank Indonesia Nomor : Kep.95/PBS/65 tanggal 21 September 1965. Perda. No. 03/PD/64 yang menjadi landasan hukum pertama kelahiran Bank BPD Kaltim, seiring waktu mengalami perubahan. Hingga terakhir, pendirian Bank BPD Kaltim diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tanggal 11 Pebruari 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur. Sejalan waktu, Bank BPD Kaltim makin berkembang. Sejumlah sektor usaha mulai dilirik untuk digarap. Namun payung hukum yang ada, membatasi ruang gerak Bank BPD Kaltim untuk berkembang dinamis. Antisipasi pun dilakukan pemilik, yakni Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltim, yang mengusulkan kembali perubahan Perda No 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kaltim. Tanggal 26 April 2006 lahirlah Perda Nomor 02 Tahun 2006 tentang Perubahan Pertama Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 02 Tahun 2002 tentang Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur. Dengan landasan hukum terbaru Perda 02 Th 2006 disertai surat BI No. 5/48/ KEP.DGS/2003 tanggal 13 Nopember 2003, Bank BPD Kaltim meningkatkan status operasionalnya menjadi Bank Umum Devisa. Selanjutnya berdasarkan Ijin Prinsip dan Ijin Operasional dari Bank Indonesia tertuang dalam surat BI Nomor : 8/5/ DS/Smr tanggal 27 Nopember 2006 serta surat BI Nomor : 8/7/DS/Smr tanggal 22 Desember 2006, Bank BPD Kaltim melaksanakan kegiatan Usaha Syariah yang resmi beroperasi tanggal 27 Desember 2006.

[sunting] Pengurus

H. ABDULLAH SANI:Ketua Dewan Pengawas H. IBNU NIRWANI:Anggota Dewan Pengawas SUGENG HARIYADI:Anggota Dewan Pengawas Non Independen IRIANTO LAMBRIE:Anggota Dewan Pengawas Non Independen

H. ZAINUDDIN FANANI:Direktur Utama AMIRUDDIN SHAHAK:Direktur Pemasaran H. APRIANSYAH:Direktur Umum KH. Fahruddin Wahab, M. Th:Ketua Dewan Pengawas Syariah, Wakil Ketua MUI Kaltim Mursyid, M.Si:Anggota Dewan Pengawas Syariah,Seketaris Umum BAZDA Kaltim [sembunyikan]

lbs

Bank di IndonesiaBank Sentral : Bank Indonesia Bank Persero Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Tabungan Negara Bank Mandiri Mutiara Bank Bank Agroniaga Bank Anda Bank Artha Graha Internasional Bank Bukopin Bank Bumi Arta Bank Capital Indonesia Bank Central Asia Bank CIMB Niaga Bank Danamon Bank Ekonomi Raharja Bank Ganesha Bank Hana Bank Himpunan Saudara 1906 Bank ICB Bumiputera Bank ICBC Indonesia Bank Index Selindo Bank Internasional Indonesia Bank Kesawan Bank Maspion Bank Mayapada Bank Mega Bank Mestika Dharma Bank Metro Express Bank Muamalat Indonesia Bank Nusantara Parahyangan Bank OCBC NISP Bank Permata Bank SBI Indonesia Bank Sinarmas Bank Swadesi Bank Syariah Mandiri Bank Syariah Mega Indonesia Bank Victoria Internasional Pan Indonesia Bank

BUSN Devisa

Anglomas Internasional Bank Bank Andara Bank Artos Indonesia Bank Barclays Indonesia Bank Bisnis Internasional Bank BRI Syariah Bank Central Asia Syariah Bank Dipo International Bank Fama Internasional Bank Harda Internasional Bank Ina Perdana Bank Jasa Jakarta Bank Bank Swasta Kesejahteraan Ekonomi Bank Liman International Bank BUSN Non Mayora Bank Mitraniaga Bank Multi Arta Sentosa Bank Devisa Nationalnobu Bank Pundi Indonesia Bank Purba Danarta Bank Royal Indonesia Bank Sinar Harapan Bali Bank STMIK Binamulia Bank Syariah Bukopin Bank Tabungan Pensiunan Nasional Bank Victoria Syariah Bank Yudha Bhakti Centratama Nasional Bank Pan Indonesia Bank Syariah Prima Master Bank ANZ Panin Bank Bank Agris Bank Commonwealth Bank BNP Paribas Indonesia Bank DBS Indonesia Bank KEB Indonesia Bank Maybank Syariah Indonesia Bank Mizuho Bank Indonesia Bank UOB Buana Bank Rabobank Internasional Campuran Indonesia Bank Resona Perdania Bank Windu Kentjana Internasional Bank Woori Indonesia Bank Chinatrust Indonesia Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Bank UFJ Indonesia Bank American Express Bank Ltd. Bank of America, N.A. Bank of

Asing

China Limited Citibank N.A. Deutsche Bank Ag. JP. Morgan Chase Bank, N.A. Standard Chartered Bank The Bangkok Bank Comp. Ltd. The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. The Hongkong & Shanghai B.C.

Bank Perkreditan Rakyat

BPR Karyajatnika Sadaya BPR Supra Wahana Arta BPR Nata Citra Perdana BPR Prisma Dana

Bank BNI Syariah Bank BRI Syariah Bank Maybank Syariah Indonesia Bank Mega Syariah Indonesia Bank Muamalat Indonesia Bank Syariah Bukopin Bank Syariah Mandiri Bank Victoria Syariah Pan Indonesia Bank Syariah Bank Syariah CIMB Niaga Syariah OCBC NISP Syariah Bank Danamon Syariah Bank Riau Kepri Syariah BCA Syariah Bank BJB Syariah Bank Permata Syariah Lihat pula : Daftar bank di Indonesia Artikel bertopik perbankan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya