PROJEK MATA KULIAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI ... … · Penulis menyadari bahwa masih...
Transcript of PROJEK MATA KULIAH ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI ... … · Penulis menyadari bahwa masih...
PROJEK MATA KULIAH
ETIKA PROFESI TEKNOLOGI INFORMASI &
KOMUNIKASI
https://wahyanart.wordpress.com/
Nama Kelompok : 7
Ketua Kelompok : 12174542 Ferdiawan Arya Putra
Anggota : 12173581 Awaludin Azhar
12173481 Wahyu Yayan Andriyanto
Kelas : 12.6A.27
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Bina Sarana Informatika
Jakarta
2020
ii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT serta
Slawat dan Salam kepada Rasulullah saw karena, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul
“UNAUTHORIZED ACCESS TO COMPUTER AND SERVICE”.
Dengan selesainya makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak telah
memberikan masukan-masukan kepada penulis. Untuk itu penulis mengucapkan banyak
terimakasih.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari makalah ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, memgingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar penulis
dapat melakukan perbaikan jika ada kekurangan dan kesalahan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Tangerang Selatan, Juni 2020
Penulis
iii
Daftar Isi
Lembar Judul Laporan .......................................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
Daftar Isi .............................................................................................................................. iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Cyber Law ......................................................................................... 1
1.2. Pengertian Cyber Law ................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................................. 2
2.1. Pengertian Cyber Crime.............................................................................................. 2
BAB III ................................................................................................................................. 4
3.1. Sejarah UNAUTHORIZED ACCESS TO COMPUTER AND SERVICE .................. 4
3.2. Definisi Unauthorized Access To Computer And Service ....................................... 4
3.3. Penyebab terjadinya Unauthorized Access To Computer Sistem and Service .............. 5
3.4. Hukum tentang Unauthorized Access To Computer Sistem and Service ..................... 5
3.5. Contoh Kasus Unauthorized Access To Computer And Service ............................ 5
BAB IV................................................................................................................................. 8
4.1. Kesimpulan ............................................................................................................... 8
4.2. Saran ......................................................................................................................... 8
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Cyber Law
Cyber law erat letaknya dengan dunia kejahatan. Hal ini juga didukung oleh globalisasi.
Zaman terus berubah-ubah dan manusia mengikuti perubahan zaman itu. Perubahan itu diikuti
oleh dampak positif dan dampak negatif. Ada 2 unsur terpenting dalam globalisasi. Pertama,
dengan globalisasi manusia dipengaruhi dan kedua, dengan globalisasi manusia mempengaruhi
(jadi dipengaruhi atau mempengaruhi).
1.2. Pengertian Cyber Law
Cyber law adalah hukum yang digunakan didunia maya (cyber space) yang umumnya
diasosiasikan dengan internet. Cyber law merupakan aspek hukum yang ruang lingkupnya
meliputi suatu aspek yang berhubungan dengan orang perorang atau subjek hukum yang
menggunakan dan memanfaatkan teknologi internet yang dimulai pada saat online dan
memasuki dunia cyber atau dunia maya. Cyber law sendiri merupakan istilah yang berasal dari
Cyberspace law. Cyber law akan memainkan peranannya dalam dunia masa depan, karena
nyaris tidak ada lagi segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh keajaiban teknologi dewasa ini
dimana kita perlu sebuah perangkat aturan main didalamnya.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Cyber Crime
Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet
(cyberspace), baik yang menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan
pribadi. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-
line crime, dan cybercrime. Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan
utama antara ketiganya adalah keterhubungan dengan jaringan informasi publik (internet).
Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan
telekomunikasi.
The Prevention of Crime and The Treatment of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun
1999 dan di Wina, Austria tahun 2000, menyebutkan ada 2 istilah yang dikenal:
1. Cybercrime dalam arti sempit disebut computer crime, yaitu prilaku ilegal/ melanggar
yang secara langsung menyerang sistem keamanan komputer dan/atau data yang diproses
oleh komputer.
2. Cybercrime dalam arti luas disebut computer related crime, yaitu prilaku ilegal/
melanggar yang berkaitan dengan sistem komputer atau jaringan.
Dari beberapa pengertian di atas, cybercrime dirumuskan sebagai perbuatan melawan
hukum yang dilakukan dengan memakai jaringan komputer sebagai sarana/ alat atau komputer
sebagai objek, baik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak
lain.
Contoh Kasus Cyber Crime
a. Pencurian dan Penggunaan account internet milik orang lain salah satu dari sebuah ISP
(Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan
digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik,
“pencurian” account cukup menangkap “userid” dan “password” saja. Hanya informasi
yang dicuri.Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya “benda” yang
dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak
berhak. Akibat dari pencurian ini, penggunan dibebani biaya penggunaan acocunt
tersebut.Kasus ini banyak terjadi di ISP. Namun yang pernah diangkat adalah
penggunaan account curian oleh dua Warnet di Bandung.
3
b. Membajak situs Web Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah
mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat
dilakukan dengan mengeksploitasi lubang keamanan.Sekitar 4 bulan yang lalu, statistik
di Indonesia menunjukkan satu situs web dibajak setiap harinya. Hukum apa yang dapat
digunakan untuk menjerat cracker ini.
4
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Sejarah UNAUTHORIZED ACCESS TO COMPUTER AND SERVICE
Kejahatan yang dilakukan dengan memasuki/menyusup ke dalam suatu sistem jaringan
komputer secara tidak sah, tanpa izin atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan
komputer yang dimasukinya.Biasanya pelaku kejahatan (hacker) melakukannya dengan
maksud sabotase ataupun pencurian informasi penting dan rahasia.Namun begitu, ada juga
yang melakukannya hanya karena merasa tertantang untuk mencoba keahliannya menembus
suatu sistem yang memiliki tingkat proteksi tinggi.Kejahatan ini semakin marak dengan
berkembangnya teknologi Internet/intranet. Contoh kasus Unauthorized Access : Ketika
masalah Timor Timur sedang hangat- hangatnya dibicarakan di tingkat internasional,
beberapa website milik pemerintah RI dirusak oleh hacker (Kompas, 11/08/1999). Beberapa
waktu lalu, hacker juga telah berhasil menembus masuk ke dalam database berisi data para
pengguna jasa America Online (AOL), sebuah perusahaan Amerika Serikat yang bergerak
dibidang ecommerce yang memiliki tingkat kerahasiaan tinggi (Indonesian Observer,
26/06/2000). Situs Federal Bureau of Investigation (FBI) juga tidak luput dari serangan para
hacker, yang mengakibatkan tidak berfungsinya situs ini beberapa waktu lamanya
3.2. Definisi Unauthorized Access To Computer And Service
Unauthorized access to computer system and service merupakan bentuk-bentuk
kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet beberapa pandapat
mengasumsikan unauthorized access to computer system and service dengan computer the U.S
department of justice memberikan pengertian computer unauthorized access to computer
system and service sebagai pengertian tersebut indentik dengan yang diberikan organization of
European community development, yang mendefinisikan computer sebagai “any illegal
unethical or unauthorized behavior relating to the automatic processing and/or the
transmission of data “adapun andi hamzah (1989) dalam tulisannya “aspek –aspek pidana
dibidang computer “mengartikan kejahatan komputer sebagai “Kejahatan di bidang komputer
secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer secara ilegal”. Dari beberapa
pengertian diatas, secara ringkas dapat dikatakan bahwa unauthorized access to computer
system and service dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan
5
dengan menggunakan internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi, komputer dan
telekomunikasi untuk membuka atau menggakses suatu system seseorang tanpa sepengetahuan
pemilik untuk memperoleh keuntungan ataupun tidak, dengan merugikan pihak lain.
3.3. Penyebab terjadinya Unauthorized Access To Computer Sistem and Service
Ada beberapa hal yang menyebabkan makin maraknya kejahatan komputer
(UNAUTHORIZED ACCESS) diantaranya:
1. Akses internet yang tidak terbatas
2. Kelalaian pengguna komputer
3. Mudah dilakukan dan sulit untuk melacaknya
4. Para pelaku umumnya orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan rasa ingin tahu
yang besar Semakin lemahnya pengamanan sistem sehingga memudahkan
para hacker/cracker untuk mencuridata. Banyak hal yang dapat
dilakukan para hacker/cracker untuk membobol suatu system.
3.4. Hukum tentang Unauthorized Access To Computer Sistem and Service
Dasar Hukum Cyber Crime – UNAUTHORIZED ACCESS:
Bunyi pasal 406 KUHP : Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum menghancurkan,
merusakkan, membikin tak dapat dipakai atau menghilangkan barang sesuatu yang seluruhnya
atau sebagian milik orang lain, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan
bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah.
3.5. Contoh Kasus Unauthorized Access To Computer And Service
Kronologi Pembobolan Situs www.dkpp.go.id. (Dewan Kehormatan Penyelenggara
Pemilu) Harison alias Chmod755 alias Setan dari Surga (21) meretas website Dewan
Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) www.dkpp.go.id hanya mengubah tampilan
website lembaga yang dipimpin Jimly Asshiddiqie tersebut.
Peretasan tersebut dilakukan pada 27 Desember 2013.Peretasan tersebut di ketahui
ketika admin tidak bisa mengakses situs DKPP.Kabareskrim Polri Komjen Pol Suhardi Alius
langsung memerintahkan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri
Brigjen Pol Arief Sulistyanto menindaklanjuti informasi peretasan situs DKPP tersebut.
Setelah itu, Arief memerintahkan Subdit Cyber Crime untuk segera melacak peretasnya.
6
Kemudian pada Selasa 07 Januari 2014 pukul 20.00 WIB tim Bareskrim membekuk Harison
saat sedang menjaga Warnet Delta Net yang terletak di Jalan Mayor Ruslan III, Lahat,
Sumatera Selatan.
Pria kelahiran Muara Mais, 14 Januari 1992 tersebut tidak berkutik saat polisi
menangkapnya.
"Penangkapan dilakukan setelah melalui penyidikan oleh tim CCIC (Cyber Crime
Investigation Center)," ucap Brigjen Pol Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan,
Rabu (8/1/2014).
Adapun situs-situs yang dihacking Harison diantaranya adalah situs milik beberapa
universitas, Pelita pos, dan instansi kesehatan.
Polisi menyita barang bukti berupa 1 unit PC komputer, 1 unit hp dengan dua simcard, 1
buah akun email atas atas nama [email protected], dan satu akun Facebook Setan
dari Surga.
Dalam meretas website DKPP, Harison menggunakan modus defacing yaitu mengganti
tayangan asli website DKPP dengan MBT berlayar hitam yang merupakan tampilan untuk
komunitasnya di dunia maya.
"Jadi website DKPP dideface, diganti tayangan seperti itu sebelumnya ada foto anggota
DKPP diganti dengan MBT yang gambarnya hitam," katanya. Setelah pria yang bernama 'Setan
dari Surga' dalam akun facebooknya tersebut ditangkap, barulah diketahui bahwa dia sudah
meretas 169 website.
"Dia sudah melakukan peretasan 169 situs yang sebagaian besar di Indonesia, baik situs-
situ pemerintah, pendidikan, kesehatan, dan swasta," ujarnya. Pria yang hanya lulus SMA
tersebut mampu meretas 169 website setelah belajar secara otodidak.Ia meretas hanya untuk
kepuasan semata dalam rangka menunjukan keahlian kepada komunitasnya.
"Dia melakukan hanya ingin menunjukan eksistensi di dunia maya.Ini loh aku sudah bisa
menghack menerobos situs ini dengan MBT. Jadi ada 169 situs, begitu selesai meretas, dia
ngomong di dunia maya dalam sosial media, bahkan dia pun memberikan panduan pada orang-
orang yang bertanya, bagaimana caranya melakukan hacking," jelas Arief.
Pada kesempatan tersebut Arief mengungkapkan, meskipun Harison hanya mengganti
tampilan website seseorang, organisasi, atau lembaga tertentu, tetapi tindakannya merupakan
bagian dari tindak pidana yang hukumannya bisa mencapai tujuh tahun seperti yang tertuang
dalam pasal 50 junto pasal 22 huruf b Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 1999 Tentang
Telekomunikasi dan atau Pasal 46 ayat 1 dan ayat 3 junto pasal 30 ayat 1, ayat 2, ayat 3, pasal
48 ayat 1 junto pasal pasal 32 ayat 1 Undang-undang RI nomor 11 Tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik dan atau pasal 406 KUHP.
7
"Ini perlu disampaikan kepada masyarakat, keliatannya sepele perbuatannya mengganti
tampilan atau deface, tetapi dia sudah melakuan akses ilegal pada sistem elektronik milik orang
lain dan ini pidana," katanya.
Pada tanggal 08 Mei 2014 Pengadilan Negeri Lahat memvunis Horison alias Chmod755
10 bulan penjaran dan denda Rp 1.000.000.Keputusan tersebut lebih ringan dari tuntutan jaksa
penuntut umum (JPU) yang menuntut terdakwa selama 12 bulan penjara. Persidangan
berlangsung pukul 16.00 di Ruang Sidang IPN Lahat yang di pimpin oleh Hakim Ketua Abdul
Ropik Sh MH beserta Hakim Anggota Andris Henda Gautama SH dan JoniMauluddin Saputra
SH.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami
simpulkan, Unauthorized access computer and service merupakan kejahatan yang timbul dari
dampak negative perkembangan aplikasi internet.Sarana yang dipakai tidak hanya komputer
melainkan juga teknologi , sehingga yang melakukan kejahatan ini perlu proses belajar, motif
melakukan kejahatan ini disamping karena uang juga iseng. Kejahatan ini juga bisa timbul
dikarenakan ketidakmampuan hukum termasuk aparat dalam menjangkaunya.Kejahatan ini
bersifat maya dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.
4.2. Saran
Berkaitan dengan Unauthorized access computer and service tersebut maka perlu adanya
upaya untuk pencegahannya, untuk itu yang perlu diperhatikan adalah :
1. Segera membuat regulasi yang berkaitan dengan Unauthorized access computer and
service pada umumnya dan kejahatan pada khususnya.
2. Kejahatan ini merupakan global maka perlu mempertimbangkan draft internasional yang
berkaitan dengan Unauthorized access computer and service.
3. Melakukan perjanjian ekstradisi dengan Negara lain.
4. Mempertimbangkan penerapan alat bukti elektronik dalam hukum pembuktian.
9
Daftar Pustaka
Barda Nawawi Arief, Pembaharuan Hukum Pidana Dalam Perspektif Kajian
Perbandingan, Bandung: Citra Aditya, 2005.
Barda Nawawi Arief, Tindak Pidana Mayantara, Perkembangan Kajian Cybercrime
di Indonesia, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
http://keamananinternet.tripod.com/pengertian-definisi-cybercrime.html
http://www.setkab.go.id
Ahmad Fauzi 11131592, Edo Indriyanto 11131954, Inka Syaifa F 11131165, Sonia
Istiqomah 11131225 dan Wawan Nastangin 11131499