Project

8
SAMBEL PECEL “ ISTIQOMAH ” Indikator GMP 1. Secara keseluruhan sanitasi pada ruang produksi sudah cukup baik, kondisi lantai yang bersih, dindingnya bersih tetapi masih terdapat beberapa kotoran/sarang laba-laba di langit- langit sehingga mengurangi sanitasi bangunan yang baik, ventilasi udara dari pintu masuk dan pintu belakang dan pencahayaan berasal dari atap genting kaca dan bantuan lampu pada ruang produksi. Kondisi genting atap di ruang produksi dalam kondisi baik (tidak mengalami kebocoran). 2. Untuk sanitasi pekerja sangat kurang. Hal ini dikarenakan kurang kesadaran dari para pekerja tidak memakai sarung tangan, masker, penutup rambut dari para pekerja. Pemakaian peralatan tersebut dipakai apabila terdapat kunjungan dari pihak-pihak tertentu seperti dinas kesehatan. Pekerja tetap melakukan sanitasi dalam hal kebersihan tangan dan peralatan. 3. Resiko kesalahan dalam proses produksi sambel pecel yaitu pemilihan bahan baku sambel pecel yang kurang tepat, percampuran formulasi, takaran netto produk yang tidak sesuai dan penutupan plastik yang hanya dilakukan dengan menggunakan api dari lilin. Resiko kesalahan proses dapat ditangani yaitu dengan melakukan proses kembali pada sambel pecel ditambahkan bumbu, pengecekan penutupan kemasan agar

description

Project blitar

Transcript of Project

SAMBEL PECEL ISTIQOMAH

Indikator GMP1. Secara keseluruhan sanitasi pada ruang produksi sudah cukup baik, kondisi lantai yang bersih, dindingnya bersih tetapi masih terdapat beberapa kotoran/sarang laba-laba di langit-langit sehingga mengurangi sanitasi bangunan yang baik, ventilasi udara dari pintu masuk dan pintu belakang dan pencahayaan berasal dari atap genting kaca dan bantuan lampu pada ruang produksi. Kondisi genting atap di ruang produksi dalam kondisi baik (tidak mengalami kebocoran). 2. Untuk sanitasi pekerja sangat kurang. Hal ini dikarenakan kurang kesadaran dari para pekerja tidak memakai sarung tangan, masker, penutup rambut dari para pekerja. Pemakaian peralatan tersebut dipakai apabila terdapat kunjungan dari pihak-pihak tertentu seperti dinas kesehatan. Pekerja tetap melakukan sanitasi dalam hal kebersihan tangan dan peralatan. 3. Resiko kesalahan dalam proses produksi sambel pecel yaitu pemilihan bahan baku sambel pecel yang kurang tepat, percampuran formulasi, takaran netto produk yang tidak sesuai dan penutupan plastik yang hanya dilakukan dengan menggunakan api dari lilin. Resiko kesalahan proses dapat ditangani yaitu dengan melakukan proses kembali pada sambel pecel ditambahkan bumbu, pengecekan penutupan kemasan agar tidak terjadi kebocoran dan dengan melakukan pelatihan terhadap tenaga kerja terlebih dahulu serta pendampingan dari pemilik usaha dalam proses produksi sambel pecel selama beberapa bulan. 4. Pengaturan Efisiensi fasilitas produksi yaitu dengan memanfaatkan ruang produksi yang terbatas yaitu melakukan pengaturan jarak antar peralatan produksi dibuat sedekat mungkin dan efisien agar proses produksi berjalan cepat. Dalam produksi sambel pecel peralatan yang digunakan dalam proses produksi menggunakan sedikit pemakaian listrik yaitu peralatan yang tradisional seperti sendok, wajan, dll.5. Tingkat kestabilan formulasi pada awalnya dilakukan trial-trial terhadap proses produksi sambel pecel, sehingga dapat ditemukan formulasi yang pas untuk sambel pecel yang digunakan sampai sekarang dan dapat terjual dipasaran. Pemilik juga melakukan pendampingan atau ikut membantu melakukan proses produksi sambel pecel apabila ada beberapa pegawai yang tidak masuk kerja. 6. Pengemasan sambel pecel yang berhubungan dengan sanitasi yaitu para pekerja tidak menggunakan peralatan sanitasi seperti sarung tangan dan masker pada saat melakukan proses pengemasan. Pekerja tetap melakukan sanitasi yaitu dengan mencuci tangan sebelum melakuakan pengemasan sambel pecel dan membersihkan peralatan seperti sendok sebelum melakukan pengemasan, sehingga kebersihan tetap terjaga.

Indikator Kemasan1. Secara keseluruhan kemasan telah dapat menjaga produk sambel pecel tetap bersih dan memberikan perlindungan terhadap kotoran dan kontaminasi, hanya perlu dilakukan pengecekan pada saat penutupan plastik yang hanya menggunakan api dari lilin agar tidak terjadi kebocoran pada kemasan sehingga produk bisa mempuntai daya tahan yang lama. Kemasan primer produk sambel pecel adalah plastik yang diberi label ditutup dengan sealer rapat dan kemasan sekundernya dari plastik berukuran besar.2. Pada kemasan primer dan sekunder dari sambel pecel (ukuran kecil dan besar) yaitu plastik tipis tidak dapat melindungi sambel pecel terhadap kerusakan fisik, produk dapat dengan mudah hancur bila di simpan dengan tumpukan yang tidak sesuai dan terkena tekanan keras. Untuk menghindarkan sambel pecel dari kerusakan fisik, perubahan kadar air dan penyinaran yaitu bahan di simpan pada suhu ruangan atau suhu yang sesuai sehingga sambel pecel tidak mengalami perubahan kadar air, rasa maupun warna produk dan sebaiknya bahan kemasan primer yang tetap dari plastik dan kemasan sekunder yaitu dari kardus agar tidak rusak pada saat didistribusikan.3. Fungsi kemasan (primer dan sekunder) yaitu untuk melindungi suatu produk. Kemasan primer pada sambel pecel yaitu kemasan plastik dapat mudah dibuka tetapi tidak dapat ditutup kembali. Plastik merupakan bahan yang murah, dapat didaur ulang dan tidak menyebabkan kerusakan kimia terhadap sambel pecel serta termasuk mudah dalam proses penanganannya. Dalam pengangkutan dan distribusi kemasan dari plastik kurang baik digunakan, apabila sambel pecel ditumpuk terlalu banyak maka akan menimbulkan kerusakan fisik.4. Secara keseluruhan kemasan primer dan sekunder yang berbahan plastik memiliki fungsi yang baik, efisien, ekonomis (murah), dapat didaur ulang sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. 5. Kemasan plastik pada sambel pecel dapat mudah dibentuk dan telah memiliki ukuran, bentuk maupun bobot yang sesuai standar. Kemasan plastik mudah dicetak sehingga pemilik mudah mendapatkan kemasan ini. 6. Kemasan primer dan sekunder maupun dari sambel pecel dapat menampilkan identifikasi dan informasi dari produk karena dengan bahan plastik bening dapat memperlihatkan produk sambel pecel secara langsung terlihat produk sambel pecel sehingga membantu dalam hal promosi penjualan. 7. Pada umumnya pemilik mencari harga kemasan plastik yang seminimum mungkin, karena biaya kemasan dapat mempengaruhi total biaya produksi. Bahan pengemasan plastik sudah termasuk ekonomis sesuai dengan harga sambel pecel dan terjangkau untuk konsumen.

Indikator Pelabelan1. Terdapat dua macam label yang digunakan yaitu label dari kertas A4 yang kemudian diprint dan label dengan kertas yang sudah agak tebal. Label yang dibuat hanya terdiri dari kata-kata saja tanpa adanya gambar produk yang menarik dan hanya menonjolkan nama Sambel Pecel ISTIQOMAH dan rasa yang dibuat dengan huruf paling besar dibanding huruf lainnya yang menjadikan label tersebut sudah memberikan informasi mengenai isi produk. Informasi yang terdapat pada label yaitu nama produk, label halal, Dep.Kes, P-IRT, kandungan produk, tempat produksi, komposisi produk, expired produk sambel pecel. Namun konsumen dapat melihat isi produk tanpa harus membuka kemasan karena kemasan sambel pecel yang dikemas dengan plastik bening.2. Pada label yang dibuat sudah memberikan informasi yang cukup pada konsumen tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang sambel pecel dengan adanya informasi pada label tersebut. Informasi yang perlu ditambahkan dari label ini adalah petunjuk pembuatan dan netto atau berat bersih maupun isi/jumlah kemasan juga lebih baik diberikan pada label.3. Pada label sudah mencantumkan semua informasi, hanya saja perlu ditambahkan informasi lagi untuk mendukung dalam hal promosi. Akan lebih baik pada kalimat sambel pecel istiqomah tersebut dirubah menjadi sambel pecel khas blitar menjelaskan bahwa memperlihatkan produk sebagai sambel pecel dengan khas dari Blitar.4. Pada label sudah berfungsi sebagai sarana periklanan bagi produsen dengan menunjukkan nama usaha dan tempat usaha. Akan lebih baik lagi bila diberi nama pemilik usaha yang dapat mengoptimalkan fungsi label sebagai sarana periklanan untuk produsen.5. Rasa aman bagi konsumen telah diberikan produsen melalui label yang memberikan informasi mengenai tanggal kadaluarsa, Departemen Kesehatan dan nomer P-IRT, label halal dan kandungan dari sambel pecel yang diolah tanpa bahan pengawet agar dari dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli sambel pecel.

Indikator Pemasaran1. Sasaran pasar yang dituju yaitu wilayah jawa (Blitar, Trenggalek, Malang, Jakarta) dan kalimantan. Untuk pemasaran yang di kalimantan dipasarkan oleh agen atau pelanggan untuk diperjualkan di toko-toko, supermarket. Segmentasi pasar dapat dari golongan anak-anak sampai orang tua. 2. Pemasaran yang dilakukan belum cukup memuaskan konsumen karena pemasaran yang dilakukan belum optimal dilihat dari segi kemasan (label) yang kurang menarik. 3. Pemasaran yang dilakukan sudah terukur, terjangkau, dan cukup luas, tetapi belum maksimal. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan pemilik akan cara pemasaran yang maksimal dan kemasan yang belum bisa bersaing dengan kemasan produk sambel pecel lainnya.4. Pemilik memiliki kemauan yang tinggi untuk memperbaiki cara pemasarannya dengan cara perbaikan pada desian kemasan (label) yang menarik agar dapat meningkatkan penjualan sambel pecel.5. Bauran pemasaran produk sambel pecel yaitu pemilik mendistribusikan atau menitipkan langsung ke agen-agen atau toko-toko dan menerima pesanan6. Proses pemasaran dilakukan oleh pemiliknya sendiri, ini dilakukan untuk mengurangi pengeluaran biaya tenaga kerja dan untuk memperoleh keuntungan yang lebih.7. Harga sambel pecel yang dipasarkan sudah terjangkau oleh konsumen. Penentuan harga menyesuaikan dengan harga sambel pecel yang dijual dipasaran dan biaya pengeluaran serta keuntungan yang didapat.8. Saluran distribusi pemasaran yaitu melalui agen-agen atau toko-toko yang kemudian dijual langsung ke konsumen.9. Promosi dilakukan langsung oleh pemilik usaha dengan menawarkan ke agen-agen dan dari label produk sambel pecel. 10. Dalam pemasaran produk sambel pecel tidak ada suatu kemitraan dengan usaha lain, karena pemasaran dilakukan oleh pemilik sendiri melalui agen-agen atau pelanggan saambel pecel.11. Tidak ada kemitraan dengan usaha lain.12. Sambel pecel diproduksi sendiri, pada label sambel pecel kurang mencantumkan nama orang yang memproduksi sambel pecel.