My project

30
Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, 2013 Pekanbaru, 29 Juli 2013 SEMINAR AKHIR

Transcript of My project

Page 1: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi

Kemiskinan

Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Riau, 2013

Pekanbaru, 29 Juli 2013

SEMINAR AKHIR

Page 2: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

Outline…

sasaran dan output kegiatanlingkup kegiatanmodel dan kerangka pikir

hasil perhitunganrekomendasi

isu-isu strategis

dasar teoritismetodologi penelitian

Page 3: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

Wilayah pesisir belum menjadi prioritas utama bagi pertumbuhan ekonomi, sehingga mendorong timbulnya DISPARITAS antar wilayah yang semakin melebar

Isu-Isu Strategis…

Imbas pendekatan pembangunan yang sentralistik sehingga terabaikannya aspirasi dan kreativitas masyarakat lokal, yang berimplikasi pada pembangunan yang tidak sesuai (compatible) dengan kebutuhan masyarakat lokal

1

2

Page 4: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

Menemukenali gejala dan fakta yang berkenaan dengan KONDISI perekonomian WILAYAH pesisir terutama berkaitan dengan POTENSI SUMBER EKONOMI BARU yang KOMPETITIF

Sasaran Kegiatan

Menyusun kerangka pemanfaatan POTENSI wilayah pesisir yang dapat dikembangkan terutama berbasis pada sumber daya LOKAL yang ada

1

2

Page 5: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

Tersedianya POTRET kondisi EKSISTING perekonomian WILAYAH pesisir sebagai ACUAN untuk mengurangi DISPARITAS wilayah pesisir dan PERKOTAAN

OUTPUT Kegiatan

Tersedianya DOKUMEN perencanaan yang IMPLEMENTATIF dalam rangka pembangunan EKONOMI WILAYAH PESISIR yang ditujukan UNTUK mengatasi KEMISKINAN di Provinsi Riau

1

2

Page 6: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

LINGKUP pekerjaan

2. ANALISIS dilakukan berdasarkan MODEL pengambilan KEPUTUSAN berdasarkan KRITERIA MAJEMUK yang memungkinkan SELURUH pemangku KEPENTINGAN ikut serta memberikan masukan berdasarkan kebutuhan daerah masing-masing

1.Pelaksanaan Survei dimaksudkan untuk menggali seluruh informasi awal dalam rangka merumuskan GEJALA dan FAKTA yang berkenaan dengan KONDISI PEREKONOMIAN masyarakat PESISIR dan POTENSI LOKAL yang ada

3. Rencana Strategis PEMANFAATAN potensi wilayah PESISIR disusun untuk KEBUTUHAN 10 TAHUN yang akan datang yang dijabarkan kedalam ROADMAP

Page 7: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir

Untuk Mengatasi Kemiskinan

1. Kabupaten Rokan Hilir IKAN2. Kabupaten Bengkalis IKAN3. Kabupaten Siak4. Kabupaten Kepulauan Meranti5. Kabupaten Pelalawan6. Kota Dumai7. Kabupaten Indragiri Hilir KELAPA

Wilayah SURVEY

kerangka pelaksanaan KEGIATAN

Page 8: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir

Untuk Mengatasi Kemiskinan

Model PENDEKATAN

Page 9: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir

Untuk Mengatasi Kemiskinan

Langkah2 PELAKSANAAN pekerjaan

Page 10: My project

Kajian Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan

3 Hal utama FOKUS PEMANFAATAN Sumberdaya WILAYAH PESISIR

Apapun persepsi pengelolaan sumberdaya pesisir, maka sebagai sumber ekonomi baru yang kompetitif haruslah bermuara pada PENGURANGAN KEMISKINAN MASYARAKATFokus kegiatan pengelolaan sumberdaya pesisir sebagai sumber ekonomi baru harus berangkat pada pemikiran untuk meningkatkan pembangunan kegiatan ekonomi yang berbasis pada SUMBER DAYA LOKAL yang adaSedini mungkin MEMBUAT RAMBU-RAMBU pengelolaan sumberdaya pesisir dengan melibatkan masyarakat

Page 11: My project

Akademisi

Pemerintah

Industri

Hubungan/interaksi antar kelembagaan

dalam “pusaran spiral” sebagai

“PROSES TRANSISI TANPA

AKHIR DAN DINAMIS”

Triple HELIX model percepatan PEMBANGUNAN wilayah PESISIR

Page 12: My project

SECARA IMPLISIT, pemanfaatan POTENSI lokalitas harus mencerminkan keterpaduan beberapa aspek meliputi sumber daya manusia (human embodied technology) yang diwujudkan dalam penguasaan atas pengetahuan melekat, sikap, intuisi, dan wawasan yang luas dalam bidangnya), serta teknologi yang terdapat pada informasi, sistem, serta organisasinya (document embodied technology)

MATRIK POSISI PEMANFAATAN POTENSI

Page 13: My project

MATRIK POSISIKEPENTINGAN – DAYA KOMPETISI

Memberikan gambaran tentang posisi (daya) kompetisi DAERAH , menurut skala pemimpin, sama dan pengikut

Menunjukkan posisi (nilai guna) dalam setiap PEMANFAATAN dan hubungannya dengan tingkat kepentingan sesuai denga visi DAERAH menurut skala tinggi, medium, dan rendah

Page 14: My project

MATRIK POSISIKEPENTINGAN – DAYA KOMPETISI

T1

T2

T3T4

T5

Posisi Kompeti

si

Kontribusi Tinggi Menengah Rendah

Lead

er

Sam

aFo

llow

er

Page 15: My project

daerah memiliki kompetensi tinggi/memimpin dalam penguasaan sumber daya lokal, sekaligus memberikan kontribusi tinggi dalam pembangunan ekonomi masyarakat

T1

Page 16: My project

Daerah tidak memiliki POTENSI yang memadai dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sehingga posisi kompetisinya dengan daerah lain sangat lemah, pada kondisi ini langkah antisipasi yang memungkinkan dilakukan adalah dengan membangun kerjasama dalam bentuk kemitraan yang saling menguntungkan.

T4

Page 17: My project

Daerah memimpin dalam potensi LOKALITAS, tetapi tingkat kontribusinya dalam mendukung pembangunan ekonomi masyarakat rendah (Daerah dapat menjual potensi tersebut dengan melisensikannya kepada daerah lain yang membutuhkan atau melakukan kerjasama dengan daerah yang membutuhkan untuk meningkatkan kekuatan partnernya)

T5

Page 18: My project

Jenis PENELITIAN Penelitian Survey dengan METODA PERKEMBANGAN (Development Research)

Variabel Yang Akan DIUKURVariabel yang diperlukan untuk Pembangunan Ekonomi Desa Wilayah Pesisir Untuk Mengatasi Kemiskinan yaitu Potensi Wilayah Pesisir yang memungkinkan untuk ditata dan dimanfaatkan sedemikian rupa guna pembangunan ekonomi masyarakat

Data yang DIPERLUKANSesuai dengan variabel yang dirumuskan, maka data2 yang diperlukan meliputi : data ekonomi wilayah (aktivitas ekonomi masyarakat), kondisi sosial dan kependudukan, ketersediaan bahan baku yang berkaitan dengan aktivitas perekonomian masyarakat, potensi daerah yang berkaitan dengan sumber daya alam dan kualitas SDM, kebijakan pemerintahan daerah dan preferensi pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan upaya-upaya strategis pemanfaatan potensi wilayah pesisir dalam rangka pembangunan ekonomi.

Metodologi PENELITIAN

Page 19: My project

Metoda PENGUMPULAN DATAData PRIMER yang diperlukan dalam kegiatan ini dikumpulkan dengan metoda RAPID RURAL APPRAISAL karena dalam rumusan capaian dan sasaran kegiatan ini diperlukan suatu data/informasi dan penilaian secara umum dilapangan dan dilakukan dengan pendekatan partisipasi. RAPID RURAL APPRAISAL dilakukan dalam bentuk diskusi fokus bersama beberapa orang (narasumber) yang memahami dan kompeten dengan substansi pekerjaan pelaksanaan diskusi fokus ini difasilitasi dengan sebuah perangkat INSTRUMEN penelitain (KUESIONER). Sementara DATA SEKUNDER dikumpulkan melalaui kolekting data dari DINAS-DINAS terkait di masing-masing daerah survey.

Metodologi PENELITIAN

Page 20: My project

Metoda ANALISIS• Data dan informasi yang sudah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan

menggunakan pendekatan DESKRIPTIF sehingga menghasilkan nilai kepusatan yang memungkinkan dijadikan dasar untuk tahap berikutnya.

• Metoda LQ (Location Quitions) guna menentukan sektor UNGGULAN BASIS berdasarkan konstribusi PDRB masing-masing daerah dan perbandinngannya dengan PROVINSI.

• Metoda MPE (Metoda Perbandingan Eksponential) yang ditujukan untuk menentukan urutan prioritas alternatif keputusan berdasarkan beberapa sektor yang sudah ditetapkan.

• Analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) yang digunakan untuk menyusun prioritas pembangunan ekonomi wilayah pesisir berdasarkan rekomendasi nilai MPE

Metodologi PENELITIAN

Page 21: My project

Location QUITIENTSEi

r = Jumlah Kontribusi PDRB pada sektor i didaerah R

Er = Jumlah Kontribusi PDRB didaerah R

EiN

= Jumlah Kontribusi PDRB pada sektor i didaerah ref NEr

= Jumlah Kontribusi PDRB didaerah Ref N

Metoda perbandingan EKSPONENSIAL

TNi = Total Nilai Alternatif ke-iRKij = Derajat Kepentingan relatif kriteria keputusan ke-j TKKj > 0 (bulat)m = Jumlah kriteria keputusan

Page 22: My project

Kriteria Location

QUITIENTSJika LQ > 1Daerah relatif terspesialisasi secara berlebihan pada aktivitas ekonomi sektor yang bersangkutanJika LQ = 1Daerah tidak terspesialisasi secara berlebihan pada aktivitas ekonomi sektor yang bersangkutanJika LQ < 1Daerah tidak kurang terspesialisasi secara berlebihan pada aktivitas ekonomi sektor yang bersangkutan

Page 23: My project

Data POTENSI PEMANFAATAN SUMBER DAYA LOKALITASPotensi LOKALITAS wilayah PESISIR yang ada di PROVINSI RIAU dirumuskan berdasarkan DATA SEKUNDER dan KEBUTUHAN PEMBANGUNAN DAERAH, yang meliputi :1. Perikanan2. Perkebunan Kelapa3. Limbah Padat Industri CPO4. Perkebunan Sagu

Page 24: My project

FOKUS PEMANFAATANUsaha Olahan Makanan, Kerajinan dalam mendukung percepatan pembangunan kluseter industry

FOKUS PEMANFAATANUsaha Olahan Makanan, Kerajinan dalam mendukung percepatan pembangunan kluseter industry

INDUSTRI PENDUKUNGUsaha Penangkapan Ikan, Industri mesin dan peralatan, industry kemasan

INDUSTRI PENDUKUNGUsaha Penangkapan Ikan, Industri mesin dan peralatan, industry kemasan

INDUSTRI TERKAITIndustri Pariwisata, perdagangan dan jasa

INDUSTRI TERKAITIndustri Pariwisata, perdagangan dan jasa

SASARAN PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH· Mendorong tumbuhnya industry baru yang mendukung percepatan pemanfaatan

potensi wilayah pesisir untuk 4 arah pemanfaatan, perikanan, kelapa, limbah industry cpo dan sagu.

· Meningkatkan produktifitas dan mutu produk industry pengolahan pada masing-masing potensi sumber daya lokalitas.

· Meningkatkan ketersediaan pasokan bahan baku untuk menjamin kontiniutas usaha· Mendorong percepatan standarisasi dan sertifikasi untuk menjamin mutu bahan baku· Meningkatkan akses pasar produk industri olahan pada masing-masing potensi

sumber daya

SASARAN PENGEMBANGAN JANGKA MENENGAH· Mendorong tumbuhnya industry baru yang mendukung percepatan pemanfaatan

potensi wilayah pesisir untuk 4 arah pemanfaatan, perikanan, kelapa, limbah industry cpo dan sagu.

· Meningkatkan produktifitas dan mutu produk industry pengolahan pada masing-masing potensi sumber daya lokalitas.

· Meningkatkan ketersediaan pasokan bahan baku untuk menjamin kontiniutas usaha· Mendorong percepatan standarisasi dan sertifikasi untuk menjamin mutu bahan baku· Meningkatkan akses pasar produk industri olahan pada masing-masing potensi

sumber dayaStrategi· Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi industry pada masing-masing sector

potensial· Peningkatan produktivitas dan mutu pengolahan yang efektif dan efisien· Penguasaan teknologi pengolahan yang menjamin efektifitas dan efisienai usaha· Mendorong semangat kewirausahaan yang kuat bagi SDM atau masyarakat pesisir· Meningkatkan program kemitraan dengan industry-industri mapan· Membangun dan memperkuat system kluster industry dan jaringan inovasi bagi

usaha-usaha potensial

Strategi· Penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi industry pada masing-masing sector

potensial· Peningkatan produktivitas dan mutu pengolahan yang efektif dan efisien· Penguasaan teknologi pengolahan yang menjamin efektifitas dan efisienai usaha· Mendorong semangat kewirausahaan yang kuat bagi SDM atau masyarakat pesisir· Meningkatkan program kemitraan dengan industry-industri mapan· Membangun dan memperkuat system kluster industry dan jaringan inovasi bagi

usaha-usaha potensial

Kerangka Pengembangan

Page 25: My project

Skema Percepatan Pembangunan EKONOMI PESISIR Berdasarkan Pendekatan KLUSTER INDUSTRI

LembagapendukungLembaga

pendukung

Industri Terkait

Industri Pendukung

Pemasok Pembeli

Pemicu untuk program percepatan PEMBANGUNAN ekonomi PESISIR yang langsung dilakoni oleh MASYARAKAT

INDUSTRI INTI

Page 26: My project

Roadmap

Pembangunan Ekonomi Wilayah Pesisir dalam Mengentasi Kemiskinan

INISIASI PENINGKATAN

PERLUASAN

PEMANTAPAN

PENGEMBANGAN

Pemetaan potensi dan NILAI TAMBAH pembangunan ekonomi wilayah pesisir (pemberdayaan masyarakat)

2013Pembentukan kelembagaan dan penguatan klaster industri

2014Pelaksanaan agenda implementasi dan perluasan klaster industri di tingkat kawasan

2015Pemantapan implementasi klaster industri dan perluasan jaringan di tingkat regional

2016Pengembangan jaringan klaster industri di tingkat regional

2017

Page 27: My project

Tahapan Strategis

2017

2022

2026

• Implementasi program pembangunan ekonomi wilayah pesisir

• Pembentukan dan penataan kelembagaan dan penyusunan peraturan daerah

• Pengembangan dan peningkatan fungsi kelembagaan

• Penyusunan master plan pembangunan ekonomi wilayah pesisir

• Perencanaan kawasan strategis dan Kluster Industri berbasis industri inti masing-masing daerah

ROADMAP (2013-2017)

• Pengembangan infrastruktur antar lembaga dan daerah untuk menjamin kontiniutas program

• Pengembangan dan peningkatan kinerja kelembagaan

• Penguatan jaringan lokal, regional

• Implementasi master plan pembangunan ekonomi wilayah pesisir

• Pembangunan dan Pengembangan kawasan strategis

ROADMAP(2018-2022) • Peningkatan kualitas

infrastruktur jaringan antar lembaga dan daerah

• Pemantapan dan peningkatan jaringan kelembagaan

• Pemantapan jaringan regional

• Penguatan dan pengembangan pembangunan ekonomi wilayah pesisir

• Operasional dan pemantapan kawasan strategis

ROADMAP(2023-2026)

Page 28: My project

Rekomendasi 1Pembangunan EKONOMI wilayah PESISIR seyogyanya dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu: • Kelembagaan. Bahwa untuk memperkuat posisi tawar

masyarakat, mereka haruslah terhimpun dalam suatu kelembagaan yang kokoh, sehingga segala aspirasi dan tuntutan mereka dapat disalurkan secara baik. Selain itu kelembagaan ini juga dapat menjadi suatu forum untuk menjamin terjadinya perguliran dana produktif diantara kelompok lainnya.

• Pendampingan. Masyarakat belum dapat berjalan sendiri mungkin karena kekurangtauan, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan yang rendah, atau mungkin masih kuatnya tingkat ketergantungan mereka karena belum pulihnya rasa percaya diri mereka akibat paradigma-paradigma pembangunan masa lalu.

• Dana Usaha Produktif Bergulir. Pengaturan pergulirannya akan disepakati di dalam forum atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi pemerintah setempat dan tenaga pendamping

Page 29: My project

Rekomendasi 2• Pengelolaan sumberdaya pesisir dalam kerangka

pengentasan kemiskinan, akan lebih efektif bila dilaksanakan secara bersama-sama dari seluruh stakeholder yang terkait baik di tingkat pusat maupun daerah. Dengan demikian, antara pemerintah dan masyarakat akan semakin dekat dan terpetakan berbagai masalah yang dihadapi sebagian besar masyarakat.

• Pembangunan perekonomian daerah, terutama yang didasarkan pada sumberdaya wilayah pesisir dapat dilakukan dengan lebih baik dan memperhatikan kelestarian lingkungan, sehingga didapat konsep pembangunan yang berkelanjutan yaitu pembangunan yang berusaha memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka

Page 30: My project

Referensi Ahmed, P.K. (1998), “Culture and Climate for innovation”,Europan Journal of

Innovation ManagemenentAnderson, M. and Sohal, A.S. (1996), “A study of the relationship between quality

management practices and performances in small business”,International Journal of Quality & Reliability Management,

Atuahene-Gima, K. (1996), “Market orientation and innovation”, Journal of Business Research.

Bruton, Garry D; White, Margaret A., 2006, “The Management of Technology and Innovation: A strategic Approach”, Thomson.

Departemen Perindustrian (2007), “Membangun Daya Saing Industri daerah”, Cetakan I, Departemen Perindustrian.

Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Pilot Project Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 1999.

Bappenas, Pengembangan Ekonomi Masyarakat di Daerah. Laporan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, 2000.

Departemen Kelautan dan Perikanan, Pedoman Umum Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir. 2001

Forker, L.,Mendez, D.,and Hershouer, I., (1997), “Total Quality Management in the Supply Chain: what is its impact on Performance?”, International Journal of Production Research,

Flynn,B.B. (1994), “The Relationship between Quality Management Practicies, Infrastructure and Fast Product Innovation”, Benchmarking for Quality Management and Technology