Program Tahunan Lab 14 15

download Program Tahunan Lab 14 15

of 11

description

Program Lab IPA

Transcript of Program Tahunan Lab 14 15

BAB I

PROGRAM KEGIATANTAHUN AJARAN 2014/2015LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN ALAMSMA YOS SUDARSO SOKARAJA

KEPALA LAB IPA

LABORATORIUM ILMU PENGETAHUAN ALAM

SMA YOS SUDARSO SOKARAJA

BANYUMAS 2014BAB I

PENDAHULUAN

1.1LATAR BELAKANG

Sekolah Menengah Atas (SMA) Yos Sudarso Sokaraja yang lokasinya berada di daerah Sokaraja Kabupaten Banyumas dengan kesadaran yang tinggi melaksanakan 4 pilar pembelajaran yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together. Khusus pengajaran IPA di Tingkat Menengah Atas Kurikulum tahun ini adalah melatih siswa menggunakan metode ilmiah serta mampu menumbuhkan ide yang inovatif dan produktif dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.

Metode ilmiah pada pokoknya adalah merupakan korespondensi antara teori dan praktek, antara pernyataan dan kenyataan dan antara pengalaman dan pengetahuan.

Dengan demikian, khusus pengetahuan (konsep) eksakta seperti ilmu fisika, kimia, dan biologi yang dimiliki siswa hendaknya diperoleh melalui suatu proses yang melibatkan penalaran rasional dan kegiatan eksperimen. Oleh karena itu keberadaan Laboratorium IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) tidak bisa dipisahkan dari pengajaran IPA. Pada tahun ajaran 2006/2007 telah diterapkan kurikulum yang berbasis kompetensi (KBK), maka peranan laboratorium menjadi sangat strategis dalam proses belajar mengajar, tidak itu saja bahwa penerapan sistem full day school sangatlah menunjang pelaksanaan kurikulum yang berbasis kompetensi. Pada pengembangan selanjutnya bentuk sistem pendidikan yang semula KBK saat ini pada kurikulum 2010/2011 menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang sebenarnya merupakan penyempurnaan dari sistem KBK. Pada sistem KTSP ini bentuk pengajaran dikelas akan lebih bervariatif dan materi pelajaran yang dibebankan pada siswa semakin bertambah serta tuntutan pola pengajaran berbentuk praktikum semakin tinggi, dalam arti peran Laboratorium IPA sangat diperlukan untuk dioptimalkan secara sempurna. Dan mulai sekarang di tahun ajaran 2010/2011 dimana untuk SMA dituntut untuk mandiri dari segi pengolahan administrasi dan sebagainya diharapkan dengan adanya kemandirian ini akan tercipta iklim pengajaran yang lebih bagus dan adanya sinergi yang saling melengkapi antar lembaga. Adalah kewajiban para guru IPA serta Kepala Lab untuk mengelola dan mendayagunakan laboratorium beserta alat-alat dan bahan kerja praktek semaksimal mungkin sebagai salah satu Lab yang dapat diunggulkan.

1.2TUJUAN

Program ini bertujuan agar dapat memberikan gambaran kegiatan pelaksanaan praktikum, dan sebagai pijakan program-program yang akan dilakukan di samping program yang sudah ada, agar lebih aktual dan terarah dalam mendukung tujuan pendidikan nasional.1.2.1 Tujuan teknis pelaksanaan kegiatan Laboratorium IPA yaitu kemampuan siswa dalam hal:

a. Pengamatan obyek

b. Membuat klasifikasi

c. Melakukan interpretasi data pengamatan

d. Memprediksi suatu fenomena

1.2.2 Tujuan Perencanaan

1.2.2.1 Tujuan tahap I ( pertama ).

Tahap ini menyesuaikan dengan pelaksanaan program kurikulum yang sudah berjalan. Di tahun ajaran 2014/2015 ini, tujuan tahap I ditetapkan sebagai berikut:

1. Menginventarisir kembali alat dan bahan yang ada.

2. Merencanakan penataan alat dan bahan sesuai klasifikasi ( jenis, sifat dan kondisi Lab. ).

3. Menata kembali struktur organisasi dan sistem kerja laboratorium IPA yang lebih mandiri.

4. Mengkonsolidasi kerja tim Laboratorium dengan guru IPA melalui penataan kurikulum pengajaran yang ada, siswa dan lembaga terkait.

5. Melengkapi administrasi Laboratorium IPA yang lebih baik.

6. Menetapkan prosedur kerja di Laboratorium IPA (misalnya tata cara peminjaman alat dan bahan, penyimpanan dan pengembaliannya).

7. Evaluasi program-program Laboratorium IPA sebagai masukan untuk tujuan tahap II (kedua).

1.2.2.2 Tujuan tahap II ( kedua )

Tujuan tahap ini untuk pengembangan dan persiapan menyongsong tahun ajaran berikutnya, yaitu:

1. Menginventarisir alat dan bahan yang ada ( baik dan rusak ) dan yang akan diadakan.

2. Usulan pengembangan Laboratorium IPA menjadi Lab. IPA khusus fisika, kimia dan biologi secara mandiri dan menghasilkan produk Lab yang bisa diandalkan.

3. Evaluasi program-program yang ada di tahap II, sebagai masukan untuk tahap III.

1.2.2.3 Tujuan tahap III ( ketiga )

Tujuan tahap III merupakan tonggak awal, bahwa Laboratorium IPA benar-benar menjadi sarana yang diperlukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dan dapat menjadi andalan lembaga.

BAB II

PROGRAM KEGIATAN

2.1.Langkah-langkah Program Kegiatan Reguler

Sasaran program laboratorium IPA di tahun ini sebagai konsekuensi logis dari pengembangan tersebut yaitu penataan kembali aspek-aspek yang masih dianggap relevan dan penting, serta menambahnya yang meliputi :

1. penataan kembali jadwal.

2. penataan tempat dan bahan praktikum

3. penetapan target evaluasi pratikum yang baru

4. perubahan jumlah materi atau judul praktikum (sesuai dengan buku paket

pegangan siswa/ guru)

5. mengevaluasi kebutuhan peralatan dan bahan

6. menata kembali administrasi laboratorium.7. pengamanan / perawatan peralatan.

add.

1. Penataan kembali jadwal.

Penataan kembali jadwal ini sangat penting, digunakan sebagai pedoman kegiatan baik reguler maupun non reguler (KIR). Penataan ini difokuskan pada penambahan porsi / jumlah praktikum di semua mata pelajaran IPA di seluruh tingkat termasuk sekarang pada pelajaran IPA yang diberikan pada tingkat SLTP sudah ada pelajaran Kimia.

Perlu diingat sekarang ini, untuk 1 (satu) ruangan praktikum, telah ada kurang lebih 5 periode praktikum (3 periode efektif), 5 hari sekolah efektif, sehingga total kegiatan dalam satu bulan 42 kali pertemuan, dengan durasi waktu masing-masing 2 jam pelajaran ( 90 ). Sehingga di Tahun Pelajaran 2014/2015 ini direncanakan pada tingkatan pendidikan atas (SMA) akan mengalami peningkatan jumlah kegiatan praktikum kurang lebih 30 %, sesuai dengan tuntutan Kurikulum berbasis KTSP dimana materi yang dibebankan pada siswa semakin banyak dan kompleks menuntut keseimbangan antara teori dan praktek. Dengan menggunakan tiga ruang praktikum, yakni lab. biologi khusus bidang biologi, Lab Kimia digunakan untuk praktikum kimia dan Lab. Fisika digunakan untuk praktikum fisika.

Untuk lebih mengefisienkan program praktikum, karena jadwal yang telah diplot untuk mata pelajaran tertentu kadang tidak dapat dilaksanakan praktikumnya yang biasanya disebabkan oleh materi yang belum selesai atau kendala lain, maka kami berikan kesempatan mata pelajaran yang lain untuk memanfaatkannya, tetapi haruslah berkoordinasi dulu dengan guru pembina mata pelajaran yang dipakai waktunya, dan pihak laboratorium dengan cara menuliskan rencana tersebut pada papan order yang tersedia atau melalui lisan (telpon).

2. Penataan tempat dan bahan praktikum.

Penataan tempat dan bahan praktikum sangat penting khususnya untuk mengecek setelah praktikum dan untuk persiapan praktikum baru. Untuk bahan kimia disediakan ruangan khusus dan ditata berdasarkan jenisnya asam/ basa didalam rak. Untuk alat-alat praktek lainnya ditempatkan dalam loker atau almari dengan diberi kode untuk masing-masing mata pelajaran. ( K untuk Kimia, F untuk Fisika, B untuk Biologi dan U untuk umum )

3. Penetapan target evaluasi yang baru.

Penetapan target yang baru penting dilakukan agar seluruh hasil kegiatan di lab. IPA dapat di monitoring dengan baik. Target evaluasi ini meliputi komponen-komponen yaitu meliputi agenda/jurnal harian di tiap mata pelajaran, penanganan laporan yang tuntas, dan sistem penilaian hasil pratikum ( berupa laporan ataupun hasil kerja yang sesuai prosedur ). Serta tidak kalah pentingnya adalah adanya evaluasi tentang pelaporan itu sendiri di tiap kelompok / bidang studi.

4. Perubahan jumlah materi atau judul praktikum.

Perubahan ini disamping sebagai patokan dalam merencanakan pengadaan kebutuhan alat dan bahan praktikum, tapi juga sebagai acuan tentang apa yang akan dilakukan dalam praktikum, sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini yaitu peningkatan akselerasi kegiatan (volume praktikum) secara otomatis akan membawa dampak penambahan materi atau judul praktikum yang akan dilakukan. Untuk tahun ajaran ini materi praktikum masing-masing pelajaran disesuaikan dengan buku pegangan siswa/ guru karena pada buku tersebut sudah ada petunjuk praktikumnya per bab ( Buku karangan Erlangga serta Yudhistira).

5. Mengevaluasi pengadaan kebutuhan peralatan dan bahan.

Hal lain yang tidak kala pentingnya adalah evaluasi tentang kebutuhan peratalan dan bahan praktikum yang disesuaikan dengan peningkatan akselerasi kegiatan. Hal ini akan disesuaikan dengan perubahan (penambahan) materi / judul praktikum, dan hal ini harus sudah direalisasikan paling lambat 1-2 bulan setelah tahun pelajaran 2014/2015 dimulai. Untuk itu dilakukan identifikasi kebutuhan bahan dan peralatan yang sesuai, sebagai berikut :

a. Bidang fisika direncanakan akan diadakan peralatan-peralatan pelengkap tahap selanjutnya, untuk melengkapi peralatan yang sudah ada di beli tahun sebelumnya.

b. Bidang kimia tentunya banyak di titik beratkan pada bahan-bahan yang habis pakai, serta peralatan-peralatan dikategorikan sekali pakai.

c. Bidang biologi tentu akan mengalami banyak penambahan bahan praktikum berupa awetan binatang, alat peraga dan alat-alat penunjang lainnya.

6. Penataan administrasi laboratorium.

Pengembangan fisik lab.IPA juga membawa dampak penataan kembali administrasi laboratorium IPA, meliputi administrasi praktikum berupa jurnal kegiatan, format laporan dan pengumpulannya, prosedur peminjaman alat, dan pengarsipan surat keluar dan masuk, program kegiatan. Serta pengumpulan laporan praktikum yang telah dilakukan di Lab, seperti biasa akan dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan diserahkan pada Kepala Lab IPA.

7. Pengamanan / perawatan peralatan.

Pengamanan dan perawatan peralatan yang ada di laboratorium merupakan satu rangkaian kegiatan yang berlangsung saling terkait, selama ini kegiatan ini hanya terbatas dilakukan oleh petugas lab. saja terutama pengamanannya, tapi ke depan haruslah dimulai dengan menyadarkan secara adaministratif bahwa sebelum dan sesudah pemakaian peralatan guru-guru benar-benar tahu kondisi bahan dan peralatan yang telah dipakai, yang selama ini masih kurang.

Dengan demikian tanggungjawab masalah pengamanan dan perawatan peralatan tidak terfokus pada petugas laboratorium saja, tapi juga merupakan tanggungjawab kita semua (siswa, guru pembina).

2.2Aktualisasi dan Perencanaan Program Lab Secara Keseluruhan

1. Meningkatkan program praktikum reguler bidang IPA sesuai tuntutan program pendidikan berbasis KTSP dengan mengadakan forum diskusi MGMP antar guru IPA. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu praktikum yang tidak bisa hanya dengan bekerja secara individu, tapi butuh masukan-masukan dari pihak lain yang benar-benar mengerti tentang keberadaan Lab IPA itu sendiri, diskusi antar guru pembina sangatlah penting mengingat guru merupakan ujung tombak dari seluruh kegiatan praktikum, jika diskusi ini terlaksana maka akan terjadi arus informasi yang saling memberikan nuansa positif baik berkaitan materi, waktu dan inovasi praktikum, untuk itu perlu adanya tim work yang benar-benar sepaham. Disinilah pentingnya forum secara formal atau non formal bagi guru-guru IPA. Di tingkat perencanaan pengembangan dan pelayanan perlu dilakukan juga diskusi-diskusi dengan pimpinan lembaga dan sekolah, agar kita tetap pada satu jalur yang segaris dengan visi dan misi lembaga dalam peningkatan mutu pendidikan.

2. Meningkatkan program Karya Ilmiah Remaja (KIR) yang merupakan bentuk program Ekstrakurikuler dan dijadikan program pengembangan laboratorium IPA pendukung kegiatan penelitian di Lab IPA dan juga dibidang sosial. Kegiatan ini merupakan kegiatan non reguler yang dilaksanakan di luar jadwal (jadwal ekstra), yang bersifat aplikatif dan inovatif, dimana tujuan akhirnya anak dapat dengan leluasan berinovasi menciptakan/menerapkan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan menurut disiplin ilmu yang ditekuni tentunya ilmu-ilmu eksakta, yang dapat digolongkan dalam kegiatan ini misalnya kegiatan made product group ataupun research group, tentunya dalam bimbingan guru bidang studi yang terkait. Dalam hal ini pihak laboratorium IPA menyediakan peralatan dan tempat serta vasilitasnya, guna mendukung kegiatan ini dan akan dijadwalkan pemakaian laboratorium berdasarkan hasil pembicaraan siswa, guru dan pihak pengelolah Lab IPA.Bentuk pelaksanaan penyelenggaraan Karya Tulis Ilmiah diperlukan Pembinaan secara kontinu dari Pembina KIR (dalam hal ini Kepala Lab IPA) dan guru yang terkait kepada siswa yang mengacu pada pedoman dan tuntunan operasional agar siswa dapat memiliki persepsi yang sama dalam menyusun karya tulis ilmiah. Satu hal yang mendasar pada pedoman karya tulis ilmiah saat ini adalah materi tulisan tidak harus sejalan dengan bidang ilmu yang sedang ditekuni. Hal ini dimaksudkan untuk mengakomodasikan pemikiran siswa tentang dunia yang diminati walaupun secara formal tidak ditekuni. Disamping itu keikutsertaan siswa dalam Karya Tulis Ilmiah ini tidak hanya timbul sebagai reaksi atas kepekaan mereka terhadap tuntutan masyarakat, tetapi juga karena keingintahuan ataupun keinginan untuk bereksperimen. Dengan pemikiran yang kreatif dan inovatif tersebut diharapkan diperoleh ide yang dapat dikembangkan dalam mencapai kesejahteraan dan ketentraman masyarakat.Adapun jadwal pembinaannya kepada setiap siswa yang mengikuti KIR diadakan setiap hari sabtu, dengan jadwal pembinaannya adalah sebagai berikut:

Pertemuan I : Perkenalan tentang KIR dan alur berpikir Ilmiah serta cara menentukan Tema yang cocok diangkat sebagai KIR

Pertemuan II : Perumusan masalah dan model penulisannya.

Pertemuan III : Metode Penulisan KIR

Pertemuan IV : Teknik Presentasi.

Pertemuan V : Pembinaan dari guru bidang studi IPA ( Biologi dan Kimia)

Pertemuan VI : Pembinaan dari guru bidang studi IPA (Fisika) dan IPS

Pertemuan VII : Pembinaan dari guru bidang studi Bahasa Indonesia dan Latihan Penyusunan KIR

Pertemuan VIII : Penyusunan dan Presentasi KIR

Di sela-sela pembinaan para siswa boleh mengajukan judul KIR atau pemberian judul dari guru yang terkait. Setelah dianggap cukup untuk pembinaan maka diadakan lomba intern KIR untuk tingkat SMP dan SMA, dan selanjutnya dari lomba intern diseleksi KIR yang terbaik dan di ikutkan di even-even luar sekolah. Seperti yang telah diikuti oleh para siswa diantaranya, yang diadakan oleh Lembaga Pendidikan Magistra Malang tema penelitian tentang Strategi Belajar Unggul dalam keterbatasan, Unibraw Malang tentang Otonomi Daerah, Pemkot Surabaya tentang Pelestarian Lingkungan dalam Menangani Efek Pemanasan Global.

3. Mengusahakan adanya teknologi informasi penunjang untuk kemajuan dan perkembangan Lab IPA. Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan sekarang ini, perlu adanya penambahan atau fasilitas untuk mengakses informasi global dari manapun untuk menambah wawasan semua guru yakni melalui jaringan Internet. Harus disadari bahwa tiap guru dalam memandang hal ini banyak muncul rasa tidak mampu, dan akhirnya merasa tidak berdaya dalam menyikapi perkembangan ilmu yang ada.

BAB III

PENUTUP

Demikian program laboratorium dalam menyonsong kurikulum berbasis KTSP di SMA Yos Sudarso Sokaraja. Semua ini tentunya tidak bisa berjalan jika tanpa dukungan dari semua Guru IPA dan para pimpinan sekolah apalagi ditengah-tengah kemandirian SMA. Semoga semua program yang telah direncanakan ini bisa berjalan dengan baik dan membawa dampak yang baik dan benar-benar dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini sesuai harapan kita bersama. Sekali lagi laboratorium sebagai pelayanan proses belajar mengajar mengajak kita semua agar berfikir dan bertindak secara sinergi di bidang ilmiah, demi kemajuan lembaga kita.

Saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak yang berkepentingan, agar laboratorium IPA benar-benar menjadi pusat pembelajaran yang sangat diperlukan.

Sokaraja, Juli 2014Kepala Lab IPA

R. Agus Riyanto, S.Si.