Lab Respirasi

27
DR. RAEHANUL BAHRAEN Pemeriksaan Laboratorium pada sistem Respirasi

description

fhggjhhjh

Transcript of Lab Respirasi

Slide 1

DR. RAEHANUL BAHRAENPemeriksaan Laboratorium pada sistem RespirasiTES CAIRAN PLEURA

Pengertian:Tes cairan pleura adalah tes laboratorium terhadap spesimen cairan pleura (cairan yang berada antara pleura visceralis dan pleura parietalis)Tes cairan pleura meliputi tes makroskopik, kimia, mikroskopik.

Tujuan:Untuk menunjang diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan, dan komplikasi penyakit.

Pra AnalitikPersiapan Pasien: tidak ada persiapan khusus, untuk tes kimia protein dan glukosa, pasien harus berpuasa 6 8 jam sebelum pengambilan sampel

Persiapan Sampel- tidak ada persiapan khusus, kecuali untuk tes kimia protein dan glukosa: serum tidak boleh hemolisis, cairan pleura disentrifus lebih dulu.- identifikasi sampel: nama, nomor, alamat, umur- untuk tes mikroskopik: sampel harus diperiksa paling lambat 1 jam setelah pengambilan untuk mencegah degenerasi sel yang ada. 3AnalitikTes Makroskopik: Perhatikan warna dan ke jernihanUkur volume cairan menggunakan gelas ukurUkur BJ dengan urinometer (bila cairannya banyak) dan refraktometer (bila cairan sedikit)Biarkan sampel selama 1 jam, kemudian lihat apakah ada bekuan atau tidakTes KimiaTes RivaltaTes Protein Total, Glukosa, dan Laktat Dehidrogenase (LDH)

Tes Mikroskopis :Jumlah eritrositJumlah leukositMorfologi

Pemeriksaan mikrobiologiPengecatan gramPengecatan BTAPasca Analitik ( Interpretasi hasil )

Nilai rujukan:Warna : tidak berwarna dan jernihBJ : < 1,018 berarti transudat dan > 1,018 eksudatBekuan : tidak membekuTes Rivalta : tidak ada kekeruhanProtein : Bila kadar protein < 3 gr% transudat Bila kadar protein > 3 gr% eksudatGlukosa: sama dengan glukosa darahLDH: 100 190 IUEritrosit : < 10.000 mm3 Lekosit : < 1000 mm 3Hitung jenis: Netrofil < 25 %

Perbedaan Transudat dan EksudatParameterTransudatEksudatCairanJernihKeruhWarnaKuning mudaKuning hijauBerat jenis< 1,018> 1,018BauTidak berbauBerbauBekuan ( - ) bekuan ( + ) bekuanpH> 7,31< 7,31Protein< 3 gr%> 3 gr%Glukosa= plasma darah< plasma darahKadar LDH< 200 I U> 200 I URivalta(-) (+) kekeruhanHitung sel PMNSedikitBanyakPewarnaan Gram(-) negatif(+) biru-unguBTATidak ditemukan Ditemukan berwarna merahKultur kuman(-)(+)Pemeriksaan SputumPemeriksaan mikrobiologiPengecatan gramPengecatan BTAKultur sputumTES ANALISIS GAS DARAH Pra analitikPersiapan pasienSebelum dilakukan pengambilan darah arteri harus selalu diperhatikan diagnosis awal dan keadaan pasien.Anamnesis penggunaan obat antikoagulan, serta adanya kelainan pembekuan darah, penyakit infeksi yang ditularkan melalui darahPasien harus selalu dalam keadaan tenang, istirahat sekitar 15 menit sebelum pengambilan darah.Persiapan sampel Digunakan whole blood yang diberi antikoagulan heparin, sebaiknya harus segera dilakukan setelah 15 menit pengambilan darah arteri, Bila disimpan selama 1 2 jam harus disimpan dalam termos es dan dipertahankan suhunya 1 5 0C.Alat dan bahanDisposible syringeAntikoagulan (lithium heparin)Alkohol, kain kasa dan plesterLidocain 0,5% (bila perlu)Pemilihan tempat pengambilan darah arteri Nilai gas darah adalah sama pada semua arteri. Tiga pembuluh darah yang paling sering digunakan untuk tes analisis gas darah pada orang dewasa adalah arteri radialis, brachialis, dan femoralis (gambar )

Tes Allen Tangan dikepal kearah ibujari , arteri radialis dan ulnaris ditekanTangan kemudian dibuka (tetapi tidak ekstensi maksimal), telapak tangan dan jari-jari Tekanan pada arteri ulnaris dilepaskan.

Tehnik pengambilan darah arteri radialis Diraba a.radialis dan ulnaris mengikuti aplikasi tes AllenBagian kulit yang akan ditusuk dibersihkan dengan menggosokkan alkohol dan penusukan jarum tidak dilakukan pada daerah kulit yang kemerahan atau abnormalDapat diberikan anastesi lokal dengan menggunakan spoitJarum sejajar dengan arteri, dianjurkan menggunakan jarum 20 atau 21 GANALITIKHal-hal yang perlu diperhatikanTindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh perawat yang sudah terlatihSpuit yang digunakan untuk mengambil darah sebelumnya diberi heparin untuk mencegah darah membekuKaji ambang nyeri klien, apabila klien tidak mampu menoleransi nyeri, berikan anestesi lokalBila menggunakan arteri radialis, lakukan test allent untuk mengetahui kepatenan arteriUntuk memastikan apakah yang keluar darah vena atau darah arteri, lihat darah yang keluar, apabila keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri

Apabila darah sudah berhasil diambil, goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata dan tidak membekuLakukan penekanan yang lama pada bekas area insersi (aliran arteri lebih deras daripada vena)Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil mengambil darah dan tutup ujung jarum dengan karet atau gabusUkur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah diambilSegera kirim ke laboratorium ( sito )

Kontraindikasi AGDModifikasi Allen tes negatif.Adanya infeksi atau penyakit pembuluh darah perifer pada tempat yang akan diperiksaAdanya koagulopati (gangguan pembekuan) atau pengobatan dengan antikoagulan dosis sedang dan tinggi merupakan kontraindikasi relatif.Komplikasi HematomaArteriospasm (spasme pembuluh darah arteri)Emboli udara atau bekuan darahAnaphilaksis yang timbul dari anastesi lokalKontaminasi pada tempat pungsi dan resiko infeksiPerdarahanNyeri/sakit Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan AGD Gelembung udara Tekanan oksigen udara adalah 158 mmHg. Jika terdapat udara dalam sampel darah maka ia cenderung menyamakan tekanan sehingga bila tekanan oksigen sampel darah kurang dari 158 mmHg, maka hasilnya akan meningkat. Antikoagulan Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung. Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO2, sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO2 terhadap pH dihambat oleh keasaman heparin. Metabolisme Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO2. Oleh karena itu, sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin beberapa jam. Suhu Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO2.

Nilai normal Blood Gas ArteriVena campuranVenapH

PaO2pCO2Saturasi O2HCO3Base exsess 7,40 ( 7,37 - 7,44 ) 80 10035 - 45 > 9522 - 26 (- 2) - (+ 2) 7,36 ( 7,31 7,41 ) 35 - 40 41 - 51 60 - 80 22 - 26 (- 2) - (+ 2) 7,36( 7,31 7,41 ) 30 - 50 40 - 52 60 - 85 22 - 28 (- 2) - (+ 2)INTERPRETASI HASIL AGD 1.Tentukan asidemia atau alkalemia dan pengukuran pH atau [ H + ]

2.Tentukan penyebab asidemia dan alkalemia. Asidemia menunjukkan adanya asidosis dan alkalemia menunjukkan adanya alkalosis. Dengan merujuk pCO2 dan kadar HCO3 tentukan penyebab primernya respiratorik atau metabolik.

Asidosis Normal AlkalosispH : < 7,35 > 7,45pCO2 : > 45 < 35[HCO3] : < 22 > 26Asidemia = pH < 7,35 atau [ H + ] > 44 nmol/LAlkalemia = pH > 7,45 atau [ H + ] < 36 nmol/LINTERPRETASIHipoksia Ringan PaO2 50 80 mmHg Sedang PaO2 30 50 mmHg Berat PaO2 20 30 mmHgHiperkapnia Ringan PaCO2 45 60 mmHg Sedang PaCO2 60 70 mmHg Berat PaCO2 70 80 mmHg

3.Tentukan apakah sudah terjadi kompensasi dengan menggunakan rumus KELAINAN PRIMERKOMPENSASIKOMPENSASI YANG DIHARAPKANAsidosis metabolikpCO2 pCO2 = 1,5 x [ HCO3 ] + 8 2[ HCO3 ] Alkalosis metabolikpCO2 Peningkatan pCO2 0,5 1 mmHg setiap [ HCO3 ] [HCO3] 1 mmol/LAsidosis respiratorik[HCO3] Akut : 1 mmol/l [HCO3] / 10 mmHg pCO2 diatas 40pCO2 Kronis : 4 mmol/l [HCO3] / 10 mmHg diatas 40Alkalosis respiratorik[HCO3] Akut : 2 mmol/l [HCO3]/ 10 mmHg dibawah 40pCO2 Kronik: 5 7 mmol/l [HCO3] / 10 mmHg pCO2 dibawah 40