PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat...

52
1 BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 Universitas Sanata Dharma Kampus II, Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta 55284 Telp. (0274) 883037, 883968 Fax. (0274) 886529 Homepage :www.usd.ac.id Email : [email protected]

Transcript of PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat...

Page 1: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

1

BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

EDISI REVISI 2018

Universitas Sanata Dharma Kampus II, Paingan, Maguwoharjo, Depok Sleman, Yogyakarta 55284

Telp. (0274) 883037, 883968 Fax. (0274) 886529 Homepage :www.usd.ac.id Email : [email protected]

Page 2: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

2

Daftar Isi

Halaman Judul ..................................................................................................... Daftar Isi .............................................................................................................. Surat Keputusan Rektor ....................................................................................... Sejarah Berdirinya Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma ………….................................................................. Struktur Organisasi Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma ………….................................................................. Staff Pengajar Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma ………….................................................................. Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma (Visi, Misi, Tujuan, Masa Studi, Kurikulum, Profil Lulusan dan Capaian Pembelajaran) ………………………………………………………… Materi pembelajaran.............................................................................................

1. MPK Industri ..................................................................................... 2. MPK Komunitas ................................................................................ 3. MPK Rumah Sakit ............................................................................. 4. Psikologi Kesehatan ........................................................................... 5. Penyalahgunaan dan Penggunasalahan Obat ..................................... 6. Layanan Residensial .......................................................................... 7. Ketrampilan Komunikasi Praktis ....................................................... 8. Root cause Analysis ........................................................................... 9. Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................... 10. Scale up .............................................................................................. 11. Validasi Proses ................................................................................... 12. Resistensi Antibiotika ........................................................................ 13. Manajemen Penyimpanan .................................................................. 14. Penggunaan Obat Rasiona ................................................................. 15. Development of Biotechnology ......................................................... 16. Herbal medicine ................................................................................. 17. PKPA di Sarana Distribusi ................................................................ 18. PKPA di Industri Farmasi .................................................................. 19. PKPA di Puskesmas .......................................................................... 20. PKPA di Komunitas .......................................................................... 21. PKPA di Rumah Sakit ......................................................................

1 2 3 5 7

8 9

12 14 16 17 19 20 21 22 23 25 27 29 30 32 34 35 38 40 42 43 45

Page 3: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

3

Page 4: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

4

Page 5: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

5

SEJARAH BERDIRINYA PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) berdiri pertama kali dengan nama Program Profesi Apoteker (PPA). Perencanaan diselenggarakannya Program Profesi Apoteker ini bersamaan dengan mulai diselenggarakannya Fakultas Farmasi yang merupakan salah satu Fakultas Eksata pertama di USD sebelum Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA. Program Studi S-1 Farmasi mulai diselenggarakan tanggal 15 Juni 1995 dengan SK DIRJEN DIKTI No. 167/DIKTI/Kep/1995. Pada saat pendirian tersebut disusun sebuah kurikulum program studi S-1 Farmasi sekaligus Program Profesi Apoteker yang ditandatangani oleh Rektor USD dan Koordinator Kopertis Wilayah V. Bersamaan dengan dihasilkannya lulusan pertama Program Studi S-1 Farmasi yakni pada tanggal 30 Oktober tahun 1999, sesuai rencana awal Fakultas Farmasi akan menyelenggarakan Program Profesi Apoteker, akan tetapi rencana belum bisa berjalan terlaksana karena belum ada ketentuan yang jelas tentang pendirian Program Profesi khususnya Program Profesi Apoteker. Ketentuan yang ada pada saat itu dan kemudian diacu oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan dan Ujian Profesi yakni bahwa Penyelenggaraan Program Profesi bagi Program Studi yang telah terakreditasi dengan nilai minimal C di bawah pengawasan/pembinaan dari organisasi profesi. Berdasarkan hal tersebut dibuat suatu perjanjian kerjasama tentang Penyelenggaraan Pendidikan Pelatihan serta Penguji Profesi Apoteker/Farmasis antara Fakultas Farmasi USD dengan Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) yang merupakan organisasi Profesi Farmasis/Apoteker yang diakui di Indonesia pada saat itu. Naskah kerjasama tersebut tertanggal 10 Agustus 2001 ditandatangani oleh Dekan Fakultas Farmasi USD dan Ketua Badan Pimpinan Pusat ISFI, selanjutnya program ini bekerjasama dengan perguruan tinggi negeri yakni Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal ini didasarkan pada masukan dari APTFI (Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia), selain itu juga pertimbangan bahwa pada saat itu Fakultas Farmasi USD bisa dikatakan baru saja berdiri sehingga untuk dapat mencari/membentuk diri dan kemudian berkembang diperlukan juga masukan-masukan dari Fakultas Farmasi yang sudah berpengalaman. Fakultas Farmasi UGM adalah perguruan tinggi farmasi tertua di Indonesia dan satu-satunya perguruan tinggi Farmasi negeri yang ada di wilayah KOPERTIS V, disamping itu telah ada MOU antara Fakultas Farmasi USD & Fakultas Farmasi UGM. Kerjasama tersebut direalisasi dalam bentuk pembahasan tentang kurikulum, silabus dan teknis pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan ujian termasuk penentuan kriteria dan nama-nama penguji komprehensif (berupa ujian akhir lisan PKL bidang Rumah Sakit, Apotik, dan Industri) yang terdiri dari unsur akademisi dan praktisi. Dengan komposisi penguji seperti di atas dapat membuktikan bahwa lulusan Program Profesi Apoteker benar-benar berkualitas, karena penguji merupakan orang yang kompeten baik secara teoritis (akademisi) maupun secara realistis (praktisi).

Penyelenggaraan Program Profesi Apoteker terealisasi dengan dikeluarkannya SK Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta No. 017 tahun 2000 yang mulai berlaku tanggal 1 Agustus 2000 oleh Romo Dr. Sastrapratedja, SJ. Dekan pada saat itu yakni Bapak Dr. Imono Argo Donatus, SU., Apt (beliau adalah dosen Fakultas Farmasi yang diperbantukan ke USD

Page 6: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

6

sebagai Dekan Fakultas Farmasi USD) yang kemudian menugaskan Bapak Drs. Sulasmono, Apt., Dipl. FDA (beliau adalah mantan Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan DIY yang telah memasuki masa pensiun kemudian mengabdikan diri pada Universitas Sanata Dharma) dosen pada Fakultas Farmasi sebagai Ketua Program Profesi Apoteker, sebagai Sekretaris Program ditugaskan Ibu Aris Widayati, S.Si., Apt, dan karyawan untuk Program Profesi Apoteker adalah Bapak A. Totok Endaryanto yang masuk ke Universitas Sanata Dharma mulai bulan September 2000, sebelumnya untuk urusan sekretariat dibantu oleh FX Sunarto staff sekretariat S-1 Fakultas Farmasi. Pembantu Dekan I pada saat itu yang banyak berperan dari sisi akademik adalah Drs. Ag. Yuswanto, SU, Apt., PhD (Dosen tetap pada Fakultas Farmasi UGM yang diperbantukan di USD); sedang PD II yang mengatur sistem manajerial keuangan pada saat itu adalah Drs. FA Sinardi, M.Pd (dosen tetap prodi MIPA USD yang diperbantukan di Fakultas Farmasi).

Kuliah pertama diselenggarakan pada bulan September 2000 di ruang 101 Kampus III USD Paingan Maguwoharjo Depok Sleman dengan jumlah mahasiswa pertama 46. Pada awal pendiriannya, program ini ingin memberlakukan metode spesialisasi minat bagi mahasiswa dengan cara penjurusan tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang meliputi bidang Farmasi Rumah Sakit dan Farmasi Industri, sedangkan Farmasi Perapotekan wajib diambil. Akan tetapi ISFI belum menyetujui konsep tersebut sedang spesialisasi dilakukan nanti setelah melewati tahap umum tersebut (setara dengan dokter umum, untuk spesialisasi ada pendidikan lanjutan).

PPA banyak bekerjasama dengan instansi lain terutama dalam kaitannya dengan tempat bagi PKL mahasiswanya. Untuk periode PKL pertama kali mahasiswa PKl di Industri Farmasi (PT. Konimex, PT. Berlico, PT. Phapros, PT. Meiji Indonesia, PT. Pharos, PT. Yekatria Farma), di Apotik (Apotik Shinta, Apotik Puji Waras, Apotik Hayam Wuruk, Apotik Maryati, Apotik WIPA, Apotik Sehat, Apotik Kasih Farma 21, Apotik Mekar Medika, Apotik Mentari, Apotik Optima, Apotik Prima, Apotik Rajawali, Apotik Sehat, Apotik Shinta) dan Rumah Sakit (RS. Bethesda Yogyakarta, RS. Panti Rapih Yogyakarta, RS. Borromeus Bandung, RS. Pertamina Jakarta, RS. Moewardi Solo, dll).

PPA meluluskan apoteker pertama kali program ini diambil sumpahnya sebagai apoteker pada tanggal 8 September 2001 oleh Ketua BPP ISFI Bapak Drs. Ahaditomo, MS., Apt di ruang Koenjono, Kampus II Universitas Sanata Dharma Mrican, Jl. Gejayan Yogyakarta. Berdasarkan data terakhir yang diterima oleh sekretariat PPA, alumni Fakultas Farmasi USD telah bekerja di berbagai bidang baik Rumah Sakit, Apotik, Industri Farmasi maupun instansi pemerintah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan Surat dari Dikjen Dikti No.362/D/T/ 2010 tanggal 31 Maret 2010 tentang pemberian ijin penyelenggaraan Program Pendidikan Profesi Apoteker, saat ini Program Profesi Apoteker menjadi Program Studi Profesi Apoteker (PSPA). Kemudian dilakukan akreditasi PSPA FF USD untuk pertama kali dan diperoleh peringkat akreditasi A melalui SK BAN-PT No: 001/BAN-PT/Ak-I/PSPA/II/2012 yang berlaku sampai dengan 3 Februari 2017. Pada tahun 2017 PSPA melakukan reakreditasi dan memperoleh peringkat akreditasi B melalui SK Pengurus Perkumpulan LAM-PTKes No.0133/LAM-PTKes/Akr/Pro/III/2017, yang berlaku sampai 5 Maret 2022.

Page 7: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

7

STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)

FAKULTAS FARMASI USD (Periode 2018-2022)

Dekan Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. Wakil Dekan Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. Ketua Program Profesi Apoteker Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt. Wakil Ketua Program Profesi Apoteker Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. Staff Sekretariat Program Profesi Apoteker Antonius Totok Endaryanto F.A Ottok

Page 8: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

8

STAFF PENGAJAR PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER (PSPA)

FAKULTAS FARMASI USD

1. Dr. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. 2. T.B. Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt. 3. Dr. Agatha Budi Susiana Lestari, M.Si., Apt. 4. Beti Pudyastuti, M.Sc., Apt. 5. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. 6. Yunita Linawati, M.Si., Apt. 7. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt 8. Dr. Erna Tri Wulandari, M.Si., Apt. 9. Dr. Rini Dwiastuti, M.Si., Apt. 10. drs. Djaman Ginting Manik, Apt. 11. dr. FX. Haryatno 12. M. Ratih Maharani, M.Psi., Psikologi 13. Lukas Octavianus Manalu, S.I.P., M.M. 14. R. Agus Wibowo Slamet, S.Si., M.Sc. 15. Dr. Nunung Priyatni W, M.Biomed., Apt.

Page 9: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

9

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

I. VISI PSPA Misi Program Studi Profesi Apoteker Universitas Sanata Dharma adalah : Menjadi program studi yang unggul, berwawasan global, dan mampu mewarnai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian sesuai dengan perannya sebagai tenaga kesehatan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat.

II. MISI PSPA Misi Program Studi Profesi Apoteker Universitas Sanata Dharma adalah :

1. Menyelenggarakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang berkualitas. 2. Mempersiapkan apoteker yang profesional. 3. Mempromosikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi pada penderita. 4. Menumbuhkan sikap saling terbuka dan menghargai dalam relasi bersama jejaring

profesional di bidang kesehatan masyarakat. 5. Mengembangkan penuh oleh potensi alumni dan orangtua mahasiswa.

III. TUJUAN PSPA Tujuan Program Studi Profesi Apoteker Universitas Sanata Dharma adalah :

1. Terwujudnya pengajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip Paradigma Pedagogi Ignasian (konteks-pengalaman-refleksi-aksi-evaluasi).

2. Terwujudnya solusi-solusi untuk permasalahan kesehatan pada masyarakat melalui penelitian aplikatif di bidang kefarmasian.

3. Terlayaninya pendidikan kesehatan di masyarakat tentang penggunaan obat yang benar melalui kegiatan pengabdian masyarakat.

4. Terbangunnya pembelajaran kontekstual yang berorientasi pada penderita. 5. Tercapainya tingkat soft skills yang tinggi dari sarjana farmasi dan apoteker yang mampu

mengembangkan ilmu serta mengaplikasikannya di dunia kerja. 6. Terwujudnya jejaring mitra dan atau profesional di bidang kesehatan dalam mendukung

proses pengembangan kapasitas institusi. 7. Terwujudnya pendidikan partisipatif yang didukung penuh oleh potensi alumni dan

orangtua mahasiswa

IV. MASA STUDI Masa studi yang tersedia untuk menyelesaikan pendidikan di PSPA paling lama 3 tahun. Dalam hal khusus, kepada mahasiswa yang belum berhasil menyelesaikan studinya dalam batas waktu sebagaimanan disebut di atas (3 tahun) dapat diberikan perpanjangan waktu studi sebanyak-banyaknya 1 semester oleh Dekan atas rekomendasi Ketua PSPA. Semester I : Paket mata kuliah keahlian yang terdiri dari 3 mata kuliah wajib (9 SKS) dan

minimal 3 mata kuliah pilihan (6 SKS). Semester II : Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) yang wajib dilaksanakan di 5 bidang

yaitu Sarana Distribusi (1 SKS), Industri Farmasi (3 SKS), Puskesmas (1 SKS), Komunitas/Apotek (6 SKS) dan Rumah Sakit (6 SKS).

Page 10: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

10

V. KURIKULUM Kurikulum yang berlaku di PSPA USD adalah Kurikulum 2017, dengan distribusi mata kuliah sebagai berikut :

SEMESTER I

Kode MK Mata Kuliah Prasyarat SKS Sifat

PHA 921 Pharmacy Quality Assurance workshop - 0 Wajib

PHA 946 Manajemen & Pekerjaan Kefarmasian di Industri - 3 Wajib

PHA 918 Manajemen & Pelayanan Kefarmasian di Komunitas - 3 Wajib

PHA 919 Manajemen & Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit - 3 Wajib

JUMLAH 9 Kode MK Mata Kuliah Prasyarat SKS Sifat PHA 922 Farmasi Kesehatan Masyarakat - 2 Pilihan PHA 917 Terapi Komplementer - 2 Pilihan PHA 923 Psikologi Kesehatan - 2 Pilihan PHA 945 Phytopharmaceutical Technology - 2 Pilihan PHA 930 Penyalahgunaan dan

Penggunasalahan Obat - 2 Pilihan

PHA 925 Layanan Residensial - 2 Pilihan PHA 926 Ketrampilan Komunikasi Praktis - 2 Pilihan PHA 952 Root Cause Analysis - 2 Pilihan PHA 953 Manajemen Sumber Daya

Manusia - 2 Pilihan

PHA 954 Kesehatan dan Keselamatan Kerja - 2 Pilihan PHA 949 Scale Up - 2 Pilihan PHA 950 Validasi Proses - 2 Pilihan PHA 951 Manajemen Penyimpanan - 2 Pilihan PHA 955 Pharmapreuner - 2 Pilihan PHA 927 Patient Empowerment - 2 Pilihan PHA 928 Resistensi Antibiotika - 2 Pilihan PHA 929 Penggunaan Obat Rasional - 2 Pilihan PHA 956 Development of Biotechnology - 2 Pilihan PHA 932 Herbal Medicine - 2 Pilihan

SEMESTER II Kode MK Mata Kuliah Prasyarat SKS Sifat PHA 947P PKPA di Sarana Distribusi - 1 Wajib PHA 944P PKPA di Industri Farmasi - 3 Wajib PHA 924P PKPA di Puskesmas - 1 Wajib PHA 914P PKPA di Komunitas - 6 Wajib PHA 915P PKPA di Rumah Sakit - 6 Wajib

JUMLAH 17

Page 11: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

11

VI. PROFIL LULUSAN DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

Profil Lulusan Capaian Pembelajaran Apoteker yang memiliki karakter seven stars yang cerdas dan humanis sehingga mampu berperan sebagai tenaga kesehatan yang profesional, adil, dan bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia

1. Mampu melakukan praktik kefarmasian secara professional, legal, dan etik

2. Mampu mengelola proses produksi sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku

3. Mampu memberikan informasi obat dan alat kesehatan melalui praktik komunikasi dan kolaborasi

4. Mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat melalui optimalisasi penggunaan obat

5. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan standar yang berlaku

6. Mampu mengelola organisasi dan hubungan interpersonal dalam melakukan praktik kefarmasian

7. Mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berhubungan dengan kefarmasian melalui kajian yang dilakukan di tempat praktik kerja

Page 12: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

12

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 946 / Manajemen dan Pekerjaan Kefarmasian di Industri SKS/JP/Sifat mata kuliah : 3 / 3 / Wajib Deskripsi : Mata kuliah Manajemen dan Pekerjaan Kefarmasian di Industri berkontribusi pada capaian kemampuan dalam melakukan secara profesional, legal, dan etik di industri dan distributor farmasi melalui penerapan konsep-konsep manajemen dan aspek-aspek pedoman cara pembuatan dan distribusi sediaan farmasi yang baik, serta mampu mengidentifikasi permasalahan sains teknologi dan alternatif solusinya, sebagai dasar pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker di industri dan distributor farmasi. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengevaluasi secara teliti, sistematis, komprehensif, benar, dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan aspek-aspek pedoman CPOB, CDOB, manajemen di unit produksi dan logistik, system manajemen mutu (QMS), manajemen risiko mutu (QRM), serta alur pengembangan sediaan farmasi, untuk menghasilkan sediaan farmasi yang efektif, aman, sesuai, dan terjangkau bagi masyarakat melalui proses kerja yang efisien Pokok Bahasan

Soal Pemicu Materi pembelajaran Referensi

1 Alur pengembangan produk, reformulasi, regulasi obat, manajemen produksi, uji stabilitas

1-15 2 QMS, QRM, QA, CAPA, Kapabilitas proses, Pengkajian Mutu Produk 3 SCM, CDOB, Manajemen distribusi, Manajemen penyimpanan

Referensi 1. Anonim, 2003, Pedoman Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB), Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 2. Anonim, 2008, Registrasi Obat Jadi, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Anonim, 2010, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik, Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 4. Anonim, 2011, Persyaratan Teknis Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB), Badan

Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 5. Anonim, 2011, Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia, Jakarta. 6. Anonim, 2012, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 7. Anonim, 2012, Registrasi Obat Tradisional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Page 13: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

13

8. Anonim, 2013, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012,Jilid 1, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

9. Anonim, 2013, Kriteria dan Tata Laksana Registrasi Obat (terkait registrasi obat generik), Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

10. Anonim, Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

11. ACTD regulation and registration 12. Berry, I.R. and Nash, R.A. (Ed.), 1993, Pharmaceutical Process Validation, 2nd Ed, Revised and

Expanded, Marcel Dekker, Inc, New York. 13. Levin, M. (Ed.), 2004, Pharmaceutical Process Scale-Up, 2nd ed, Taylor & Francis 14. Nally J.D. (Ed.), Good Manufacturing Practices for Pharmaceuticals, 6th Ed., Informa Healthcare,

New York. 15. Priyambodo, B., 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta.

Page 14: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

14

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 918 / Manajemen dan Pekerjaan Kefarmasian di Komunitas SKS/JP/Sifat mata kuliah : 3 / 3 / Wajib Deskripsi : Mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Kefarmasian di komunitas berkontribusi pada capaian kemampuan dalam melakukan secara profesional, legal, dan etik praktik kefarmasian di komunitas melalui keterampilan kepemimpinan dan managemen untuk mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta melakukan pelayanan sediaan farmasi dan alat kesehatan melalui komunikasi dan kolaborasi. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu melakukan secara sistematis, logis, kritis, dan inovatif pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta pelayanan kefarmasian di komunitas dalam menjalankan peran apoteker sebagai tenaga kesehatan Pokok Bahasan

Soal Pemicu Materi pembelajaran Referensi 1 Teori studi kelayakan

2 Manajemen dan pelayanan resep serta KIE 3 Layanan residensial

Referensi

1. Banting and Best Diabetes Centre, 2009, Approach to The Management of Diabetes Mellitus, Faculty of Toronto, 20-23,28-33, 35-40

2. Dunning, T., 2009, Care of People with Diabetes, A Manual of Nursing Practice, Wiley-Blackwell, 104-130

3. Holt, T and Kumar, S., 2010, ABC of Diabetes, 6th ed., Wiley Blackwell, p. 1-4, 12-16, 25-30, 34-36

4. McWhinney, I.R., and Freeman, T., 2009, Textbook of Family Medicine 3rd ed., Oxford University Press

5. Perkeni, Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Indonesia 2006 6. Palaian, S., Prabhu, M., and Shankar, P.R., Patient Counselling by Pharmacist-A Focus on Chronic

Illness, Pak.J.Pharm.Sci, 2006, Vol. 19 (1) 65-72 7. Dirjen Binfar-Alkes dan PP IAI, 2011, Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian Yang Baik,

Kementrian Kesehatan RI 8. McDonough, R.P., and Bennett, M.S., Improving Communication Skills of Pharmacy Student

Through Effective Precepting, American Journal of Pharmaceutical Education 2006; 70 (3) Article 58

9. Reddy, S.P., and Vaidya, R.,., How Community Pharmacist Can Promote Patient Counselling in Wuliji, T and Airaksinen, M (editor), 2005, Counseling, Concordance and Communication:

Page 15: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

15

Innovative Education for Pharmacist, IPSF and FIP, p. 26-30 10. Wallmann, A., Vaudan, C., and Sporrong, S.K., 2013, Communications Training in Pharmacy

Education, 1995-2010, American Journal of Pharmaceutical Education 2013, 77 (2) article 36 11. Taylor, K and Harding, G,2005, Pharmacy Practice, Taylor and France, New York12. Brock, K.A.,

Casper, K.A,. Green, T.R., Pederson C.A., Documentation of Patient Care Services in a Community Pharmacy Setting, J.Am Pharm Assoc. 2006; 46

Page 16: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

16

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 919 / Manajemen dan Pekerjaan Kefarmasian di Rumah Sakit SKS/JP/Sifat mata kuliah : 3 / 3 / Wajib Deskripsi : Mata kuliah Manajemen dan Pelayanan Kefarmasian di rumah sakit berkontribusi pada capaian kemampuan dalam melakukan secara profesional, legal, dan etik praktik kefarmasian di rumah sakit melalui keterampilan kepemimpinan dan penerapan konsep-konsep managemen untuk mengelola sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta melakukan pelayanan farmasi klinik sebagai dasar pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker di rumah sakit dan puskesmas. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengevaluasi secara teliti, sistematis, komprehensif, benar, dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta pelayanan farmasi klinik dalam menjalankan peran apoteker sebagai tenaga kesehatan. Pokok Bahasan

Soal Pemicu Materi pembelajaran Referensi 1 Standar pelayanan kefarmasian dalam pengelolaan perbekalan farmasi

1-5 2 Standar pelayanan kefarmasian dalam layanan farmasi klinis

3 Peraturan yang mengatur kualitas pelayanan kesehatan di Rumah Sakit dan Puskesmas

Referensi

1. Undang-undang no 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 2. Peraturan Menteri Kesehatan no 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah

Sakit 3. Peraturan Menteri Kesehatan no 58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah

Sakit 4. Peraturan Menteri Kesehatan no 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit 5. Peraturan Menteri Kesehatan no 34 tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakit

Page 17: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

17

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 923 / Psikologi Kesehatan SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Psikologi Kesehatan adalah salah satu kajian yang spesifik dalam ilmu Psikologi yang mempelajari perilaku dan proses mental yang berkaitan dengan kesehatan manusia serta berbagai aplikasinya. Tujuan umum ilmu psikologi kesehatan adalah melakukan perubahan pada gaya hidup yang merusak kesehatan, sedangkan tujuan khususnya antara lain untuk melaksanakan promosi, prevensi, dan identifikasi hubungan sehat, sakit, dan hal-hal yang disfungsional di antaranya, serta meningkatkan system layanan dan kebijakan kesehatan. Mata kuliah psikologi kesehatan bagi mahasiswa Prodi Apoteker bermaksud membekali para calon apoteker dengan pemahaman dan ketrampilan mengenai dimensi psikologis manusia, gaya hidup, perubahan perilaku (modifikasi perilaku), promosi kesehatan, psikologi orang sakit, dan kemampuan komunikasi terapeutik dalam lingkup pelayanan di bidang kesehatan. Capaian Akhir Pembelajaran : Dengan mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal ruang lingkup psikologi kesehatan dan hubungannya dengan ilmu lain, mengenal konsep psikologis manusia dan memahami kompleksitas dinamika perilaku dan proses mental manusia, memahami konsep stress dan hubungannya dengan kesehatan manusia, memahami gaya hidup sehat, teori perubahan perilaku, dan pendekatan untuk mengubah gaya hidup diri dan masyarakat, melakukan asesmen kebutuhan dan merancang promosi kesehatan berdasarkan teori perubahan perilaku, memahami dinamika psikologis orang sakit dan prinsip dasar pelayanan kesehatan terhadap pasien, memahami gaya komunikasi efektif antara praktisi kesehatan dan pasien serta memiliki ketrampilan dasar melakukan praktik komunikasi terapeutik. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Pengantar Psikologi Kesehatan: konsep dasar biopsikososial

1-3

2 Memahami manusia: perilaku, persepsi, emosi 3 Memahami manusia: konsep stress (2) 4 Fisiologi Stres: sistem saraf, endokrin, imunitas 5 Fisiologi Stres: sistem pencernaan, pernapasan, kardiovaskuler 6 Coping & Management Stress 7 Perilaku Sehat & Teori modifikasi perilaku 8 Gaya hidup & kesehatan 9 Prevensi & Promosi Kesehatan 10 Merancang program promosi kesehatan 11 Dealing with patients 12 Manajemen pasien dengan sakit kronis

Page 18: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

18

13 Konsep & Praktik komunikasi terapeutik & Wrap Up

Referensi

1. Sarafino, E.P., & Smith, T.W. (2011). Health Psychology: Biopsychosocial Interactions: 7th edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.

2. Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT Gramedia 3. Allen, J., & Brock, S.A. (2000). Health Care Communication Using Personality Type: Patients are

different. London & Philadelphia: Routledge

Page 19: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

19

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 930 / Penyalahgunaan dan Penggunasalahan Obat SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Penyalahgunaan dan Penggunasalahan Obat berkontribusi pada capaian kemampuan dalam mampu berkontribusi dalam upaya preventif dan promotif kesehatan masyarakat melalui optimalisasi penggunaan obat melalui keterampilan komunikasi untuk memberikan edukasi terhadap pengguna narkoba atau penggunasalahan obat. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu berpikir sistematis, logis, kritis dan inovatif dalam melakukan upaya preventif atau komunikasi dengan pengguna narkoba untuk memberikan solusi terbaik dalam peningkatan kualitas hidup Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Pengantar penyalahgunaan dan/atau penggunasalahan obat

1-4

2 Review materi perUU tentang narkotika dan psikotropika 3 Teori Adiksi 4 Penyalahgunaan alkohol 5 Penyalahgunaan narkotika dan psikotropika di komunitas 6 Komplikasi akibat penyalahgunaan narkotika dan/atau psikotropika 7 Penggunasalahan obat : intervensi farmakologi dan sosial 8 Penyalahgunaan obat di tempat kerja

Referensi

1. Rassool, G.H., 2009, Alcohol and Drug Misuse: A Handbook for Student and Health Profesional, Routledge, Taylor & Francis Group, London

2. Drug of Abuse 2011, produce and published by Drug Enforcement Administration, www.dea.gov 3. Karch, S.B (editor), 1997, Drug Abuse Handbook, CRC Press 4. Substance and Drug Dependency, published by Departement of Social Protection

Page 20: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

20

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 925 / Layanan Residensial SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah layanan residensial ini berkontribusi pada capaian kemampuan apoteker dalam melakukan pelayanan kefarmasian di rumah. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu berpikir sistematis, logis, analitis , komunikatif dan kritis dan inovatif dalam melakukan layanan residensial pada pasien di rumah Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Konsep pelayanan kefarmasian residensia

1-4

2 Peran apoteker dalam layanan residensial 3 Prosedur pelayanan residensial 4 Dokumentasi layanan residensial 5 Monitoring dan evaluasi layanan residensial 6 Studi kasus layanan residensial untuk pengobatan TBC 7 Studi kasus layanan residensial untuk pengobatan hipertensi 8 Studi kasus layanan residensial untuk pengobatan diabetes

Referensi :

Page 21: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

21

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 956 / Ketrampilan Komunikasi Praktis SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Komunikasi Praktis dengan bobot 2 SKS perkuliahan diberikan dalam bentuk tutorial dan role play. Pokok bahasan yang dipelajari dalam matakuliah ini meliputi prinsip-prinsip komunikasi secara efektif dalam komunitas kesehatan. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu melakukan komunikasi secara efektif dan efisien untuk mendukung perannya sebagai tenaga kesehatan.

Pokok Bahasan No Materi pembelajaran Referensi

1 What is patient care Importance of communication in meeting your patient care responsibilities

1-5

2 Component of interpersonal communication model Important of perception in communication

3 Personal barrier and how to solve it

4 Interviewing in pharmacy practice Documenting interviewing information

5 Important element of nonverbal communication Dealing with sensitive issues

6 Technique to improve patient understanding 7 Building trust : the cornerstone to succesfull collaborative relationship

Referensi :

1. Dirjen Binfar-Alkes dan PP IAI, 2011, Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian Yang Baik, Kementrian Kesehatan RI

2. Beardsley S.R, Kimberlin L.C., Tindall N.W., 2008. Communication Skills in Pharmacy Practice: A Practical Guide for Students and Practitioners, 5th Edition, Lipincot Williams and Wilkins, Philladelphia.

3. Wallmann, A., Vaudan, C., and Sporrong, S.K., 2013, Communications Training in Pharmacy Education, 1995-2010, American Journal of Pharmaceutical Education 2013, 77 (2) article 36

4. McDonough, R.P., and Bennett, M.S., Improving Communication Skills of Pharmacy Student Through Effective Precepting, American Journal of Pharmaceutical Education 2006; 70 (3) Article 58

5. Putri, T.H., dan Fanani, A., 2013, Komunikasi Kesehatan, Merkid Press Yogyakarta

Page 22: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

22

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 952 / Root cause analysis SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah analisa akar permasalahan berkontribusi pada capaian kemampuan dalam mampu berkontribusi dalam upaya identifikasi dan promotif keselamatan pasien dalam pelayanan kefarmasian melalui prinsip penyelesaian dan penemuan akar masalah. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu berpikir sistematis, logis, kritis dan inovatif dalam melakukan upaya preventif keselamatan pasien dan peningkatan kompetensi diri serta ketrampilan organisasi. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi

1 Latar belakang munculnya analisa sebab akibat Definisi dan langkah –langkah yang dilakukan

1-4

2 Error : Human error dan Error Wisdom Klasifikasi insiden

3 Being open dan Apologies

4 Keselamatan pasien Seleksi tim penyelidik

5 Penggalian data dan pemetaan informasi 6 Incident Decision 7 Analyzing the problems 8 Corrective Action 9 Kasus Pelayanan di Rumah Sakit 10 Kasus Pelayanan di Komunitas 11 Kasus Penggunaan Produk Industri

Referensi

1. PerMenKes No 1691 th 2011 Tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit 2. Root Cause Analysis: The NSW Health Incident Management System, 2002 3. Tanggung Jawab Apoteker Terhadap Keselamatan Pasien (patient safety), 2008 4. Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, 2015, Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien

(Patient Safety Incident Report).

Page 23: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

23

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 953 / Manajemen Sumber Daya Manusia SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah manajemen sumber daya manusia berkontribusi pada capaian kemampuan ketrampilan organisasi dalam upaya optimalisasi kontribusi diri terhadap pekerjaan dan kemampuan penyelesaian masalah terkait pengelolaan sumber daya manusia melalui kemampuan untuk memberikan informasi yang benar dan tepat Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu berpikir sistematis, logis, kritis dan inovatif dalam melakukan upaya pelaksanaan praktik kefarmasian secara optimal dalam upaya percepatan dan pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mahasiswa memiliki bekal untuk menjadi pemimpin/ manajer berwawasan global, dengan kemampuan menemukan dan mengelola sumber-sumber keunggulan usaha atau perusahaan, khususnya di lingkungan industri farmasi. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi

1 Pengantar pengelolaan sumber daya manusia dalam berbagai bentuk organisasi.

1-7

2 Strategi pengelolaan sumber daya dalam mendukung business strategy: Job design and job analysis

3 Upaya penentuan the type of skills need to do the work and hiring employees

4 Manfaat dan kriteria penyusunan workplace training 5 Appraisal Methods 6 Pay System 7 Labor Management Relation

Page 24: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

24

Referensi 1. Bangun, Wilson, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Erlangga, 2012 2. Barney, Jay, Gaining And Sustaining Competitive Advantage, 2nd Edition, Pearson Education, Inc.,

2002 3. Bernardin, H. John & Joyce E.A. Russel, Human Resource Management: An Experential Approach,

International Editions, McGraw-Hill, Inc., 1997 4. Cascio, Managing Human Resources : Productivity, Quality of Work Life, Profits, 8th Edition,

McGrawHill International, 2010. 5. Flipo, Personel Management, McGrawHill International. 6. Ranupandojo, H. & Husnan, S., Manajemen Personalia, Fak Ekonomi UGM. 7. Ulrich, Dave, Human Resource Champions: The Next Agenda For Adding Value And Delivering

Results, Harvard Business School Press, 1996

Page 25: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

25

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 949 / Scale up SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah manajemen sumber daya manusia berkontribusi pada capaian kemampuan ketrampilan organisasi dalam upaya optimalisasi kontribusi diri terhadap pekerjaan dan kemampuan penyelesaian masalah terkait pengelolaan sumber daya manusia melalui kemampuan untuk memberikan informasi yang benar dan tepat Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu berpikir sistematis, logis, kritis dan inovatif dalam melakukan upaya pelaksanaan praktik kefarmasian secara optimal dalam upaya percepatan dan pencapaian derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mahasiswa memiliki bekal untuk menjadi pemimpin/ manajer berwawasan global, dengan kemampuan menemukan dan mengelola sumber-sumber keunggulan usaha atau perusahaan, khususnya di lingkungan industri farmasi. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Product life cycle

1-8

2 Alur pengembangan produk Acuan pengembangan produk

3 Definisi, prinsip, dan proses transfer teknologi 4 Definisi, fungsi, regulasi untuk proses scale up

5 Metode pendekatan scale up Konsep bilangan tidak berdimensi

6 Aplikasi teori scale up dalam proses pencampuran kering 7 Aplikasi teori scale up dalam proses pencampuran basah 8 Aplikasi teori scale up dalam proses fluid bed granulation 9 Aplikasi teori scale up dalam proses penyalutan 10 SUPAC (scale up and post approval changes) 11 Analisis jurnal

Referensi

1. Anonim, 2017, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 Tentang Kriteria Dan Tata Laksana Registrasi Obat, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta.

2. Anonim, 1995, Guidance for IndustryAsean, Scale-up and Postapproval Changes: Chemistry, Manufacturing, and Controls, In Vitro Dissolution Testing, and In Vivo Bioequivalence Documentation.

3. Common Technical Dossier, Part II Quality (ACTD_PartIIQuality_Apr05.pdf)

Page 26: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

26

4. Gibson, M., 2004, Pharmaceutical Preformulatian and Formulation, IHS Health Group 5. ICH Q8(R2), Pharmaceutical Development, 2009 6. ICH Q10, Pharmaceutical Quality System, 2009 7. Levin, M., 2002, Pharmaceutical Process Scale-Up, 2nd ed, Taylor & Francis, New Jersey 8. Jurnal-jurnal scale-up terkait

Page 27: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

27

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 950 / Validasi Proses SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Validasi Proses berkontribusi pada capaian kemampuan dalam melakukan secara profesional, legal, dan etik khususnya di industri farmasi melalui penerapan konsep-konsep proses validasi, yang meliputi validasi peralatan (kualifikasi), validasi proses atau prosedur, validasi metode analisis, validasi sarana pendukung dan validasi sistem komputer, serta mampu mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi terkait dengan kegiatan validasi proses di industri farmasi, untuk mendukung pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker di industri farmasi. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengevaluasi secara teliti, sistematis, komprehensif, benar, dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses validasi khususnya di bidang industri farmasi untuk menjamin sediaan farmasi yang acceptable bagi masyarakat melalui proses kerja yang efisien. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Pharmaceutical product quality : an introduction

1-9

2 Validasi proses 3 Validation lifecycle 4 Desain fasilitas produksi 5 Transfer teknologi dalam validasi proses 6 Kualifikasi dan Kalibrasi 7 Validasi sistem penunjang (utility system) 8 Validasi metode analisis 9 Validasi pembersihan 10 Validasi sistem informasi 11 Kapabilitas proses

Referensi

1. Anonim, 2003, ISPE Good Practice Guide, Technology, ISPE 2. Anonim, 2012, Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Anonim, 2013, Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik 2012, Jilid 1,

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 4. Anonim, Pedoman Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB), Badan Pengawas Obat dan Makanan

Republik Indonesia, Jakarta.

Page 28: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

28

5. Berry, I.R. and Nash, R.A. (Ed.), 1993, Pharmaceutical Process Validation, 2nd Ed, Revised and Expanded, Marcel Dekker, Inc, New York

6. Nally J.D. (Ed.), Good Manufacturing Practices for Pharmaceuticals, 6th Ed., Informa Healthcare, New York.

7. Priyambodo, B., 2007, Manajemen Farmasi Industri, Global Pustaka Utama, Yogyakarta 8. Katz, P., and Campbell, C., 2012, FDA 2011 process Validation Guidance : Process Validation

Revisited , Journal of Validation Technology 9. Ostrove S., 2016, How to Validate a Pharmaceutical Prosess, Academic press

Page 29: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

29

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 928 / Resistensi Antibiotika SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah resistensi antibiotika berisi pokok-pokok bahasan mengenai definisi antibiotika dan penggolongannya; prinsip metode pengujian antibiotik; definisi resistensi; penyebab terjadinya resistensi antibiotik; klasifikasi resistensi antibiotik; aspek genetik yang mempengaruhi resistensi; mekanisme terjadinya resistensi antibiotik; pengendalian terhadap resistensi antibiotik; solusi resistensi bakteri terhadap antibiotik. Capaian Akhir Pembelajaran : Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai definisi antibiotika dan penggolongannya; prinsip metode pengujian antibiotik; definisi resistensi; penyebab terjadinya resistensi antibiotik; klasifikasi resistensi antibiotik; aspek genetik yang mempengaruhi resistensi; mekanisme terjadinya resistensi antibiotik; pengendalian terhadap resistensi antibiotik; solusi resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Definisi antibiotik dan penggolongannya

1-4

2 Prinsip metode pengujian antibiotik 3 Definisi resistensi antibiotik 4 Penyebab resistensi antibiotik 5 Klasifikasi resistensi antibiotik 6 Aspek genetik yang mempengaruhi resistensi antibiotik 7 Mekanisme terjadinya resistensi antibiotik 8 Pengendalian terhadap resistensi antibiotik 9 Solusi resistensi bakteri terhadap antibiotik

Referensi 1. Jawetz, E., Melnick, Y dan Adelberg, E, 2013. Medical Microbiology., 26th Edition, Prentice-Hall Inc,

New York 2. Hugo, W.B., Russel A.D., (Eds), 2011. Pharmaceutical Microbiology, 8th ed, Blackwell Scientific

Publications, Oxford, London EdinburgBarh 3. www.nps.org.au/antibiotics 4. http://ecdc.europa.eu/en/eaad/Pages/Home.aspx

Page 30: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

30

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 951 / Manajemen Penyimpanan SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah ini membahas tentang manajemen penyimpanan obat serta distribusi, khususnya di pelayanan kesehatan publik. Penyimpanan merupakan salah satu fungsi manajemen obat, yang terdiri dari komponen seleksi dan perencanaan, pengadaan, penyimpanan dan distribusi serta penggunaan. Komponen manajemen merupakan fungsi yang berkesinambungan yang tidak dapat berdiri sendiri. Fungsi manajemen tersebut didukung dengan pendukung manajemen, yang terdiri dari sumber daya manusia, organisasi, anggaran serta sistem informasi. Manajemen penyimpanan dan distribusi di pelayanan kesehatan publik sangat berperan dalam mendukung pelaksanaan kesehatan era BPJS. Capaian Akhir Pembelajaran : Mahasiswa mampu merancang tempat penyimpanan sesuai peraturan perundangan untuk menjamin kualitas bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan, merencanakan dan menetapkan penyimpanan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan bentuk sediaan, legalitas, keberbahayaan, farmakologi dan alfabetis, melakukan penerimaan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan kriteria dengn baik dan benar sesuai prosedur, memilih cara transportasi yang mampu menjamin mutu, keamanan dan kemanfaatan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan, memilih metode distribusi yang sesuai dengn kondisi pasien di area pelayanan, melakukan distribusi bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai prosedur dengan baik dan benar, serta menjamin mutu, keamanan dan kemanfaatannya, melakukan pengawasan mutu terhadap bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima dan disimpan sehingga terjamin mutunya sesuai standar, mengendalikan tingkat persediaan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan analisis informasi persediaan dan rasio yang ditetapkan, melakukan identifikasi dan menetapkan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan yang mengalami penyimpangan mutu, kemnfaatan dan atau keamanannya, mengendalikan faktor yang berpengaruh terhadap manfaat serta keamanan bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan, mendokumentasikan data dan proses penyimpanan dan distribusi bahan baku, sediaan farmasi dan alat kesehatan. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi

1 Teori manajemen obat Permasalahan obat

1-7

2 Komponen manajemen obat Komponene pendukung manajemen obat

3 Pengertian manajemen penyimpanan Komponen penyimpanan obat Pembuatan SOP penyimpanan obat

4 Seleksi obat Metode perencanaan kebutuhan obat : konsumsi, morbiditas, basis

Page 31: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

31

pelayanan dan proxy

5 Kegiatan penyimpanan obat di instalasi famasi kabupaten/kota Indikator penyimpanan dan distribusi

6 Supervisi penyimpanan obat Evaluasi penyimpanan obat Komponen supervisi obat

7 Distribusi obat publik, CDOB Komponen CDOB : pengadaan, penyimpanan, penyaluran

8 CDOB : pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran

9 Distribusi obat untuk pelayanan kesehatan public Konsep manajemen transport dari instalasi farmasi ke puskesmas

10 Studi kasus : penyimpanan dan distribusi obat bagi faskes publik dan swasta

11 Manajemen penyimpanan pelayanan publik di UPT-POAK Kabupaten Sleman/Gudang Farmasi Dinkes DIY

Referensi

1. Management Sciences for Health (2012). MDS-3: Managing Access to Medicines and Health Technologies, Chapter IV. Arlington, VA: Management Science for Health Drug Supply, Kumarian Press

2. Satibi (2014). Manajemen Obat di Rumah sakitKemenkes (2016). Permenkes 72/2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di RS.

3. Iwan Dwiprahasto. Modul Manajemen Obat. FK UGM 4. Kemenkes (2010). Manajemen Kefarmasian Di Instalasi Farmasi Kabupaten/Kota 5. Peraturan Kepala Badan POM No. HK.03.1.34.11.127542 Tahun 2012 tentang Cara Disribusi Obat

yang Baik (CDOB) 6. Kepmenkes No 059 tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Obat Bencana 7. Artikel tentang penyimpanan obat di beberapa jurnal nasional

Page 32: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

32

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 929 / Penggunaan Obat Rasional SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata. Capaian Akhir Pembelajaran : Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan mengenai definisi antibiotika dan penggolongannya; prinsip metode pengujian antibiotik; definisi resistensi; penyebab terjadinya resistensi antibiotik; klasifikasi resistensi antibiotik; aspek genetik yang mempengaruhi resistensi; mekanisme terjadinya resistensi antibiotik; pengendalian terhadap resistensi antibiotik; solusi resistensi bakteri terhadap antibiotik. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi

1

Isu global dan nasional penggunaan obat Pengertian POR Komponen penggunaan obat Dampak penggunaan obat yang tidak rasional

1-4

2 Sistem Kesehatan Nasional (SKN) terkait dengan POR Konsep Kebijakan Obat Nasional (KONAS) terkait dengan POR Faktor yang mempengaruhi penggunaan obat

3 Siklus memperbaiki penggunaan obat Teknik identifikasi masalah penggunaan obat

4 Indikator POR Teknik sampling untuk identifikasi indicator POR

5 Indikator POR Teknik sampling untuk identifikasi indicator POR

6 Perbaikan penggunaan obat rasional Strategi memperbaiki POR Strategi edukasi, regulasi, manajerial dan ekonomi

7 Memilih strategi yang tepat sesuai dengan permaslahan POR

8 Aspek legal terkait hak pasien HAM dan hak pasien Hak pasien sesuai UU

9 Tujuan pendidikan masyarakat Pendidikan masyarakat yang efektif Pemilihan pendidikan masyarakat yang tepat

10 CBIA Teknik pelaksanaan CBIA

11 Prinsip pembuatan poster, leaflet, dan video pada penerapan perbaikan POR

Page 33: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

33

Referensi

1. NRUD, 2000, International Training Course on Promoting Rational Use of Medicine; International Network for Rational Use of Drugs, Washington.

2. Quick et al (eds), 2012 MDS 3 , Kumarian Press 3. Suryawati S, 2009, MTP : Quality Improvement management cycle for better medicine use in

hospital. Yayasan Melati Nusantara. Yogyakarta. 4. Suryawati S, 2009, CBIA : Community-based Interactive Approach to improve medicine use in

the community. Yayasan Melati Nusantara, Yogyakarta.

Page 34: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

34

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 956 / Development of Biotechnology SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah Pengembangan Bioteknologi berisi pokok-pokok bahasan mengenai aplikasi omics dalam bidang kesehatan yang meliputi: proteomik; epigenomik; farmakogenomik; toksikogenomik; nutrigenomik dan aplikasi teurapeutiknya; dan biomarker untuk deteksi awal kanker payudara dan terapi gen berbasis molekuler yang meliputi: vector berbasis retrovirus untuk terapi gen-1; vector berbasis adenovirus untuk terapi gen-1; terapi gen non-viral; terapi dengan stem cell; terapi kanker. Capaian Akhir Pembelajaran : Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan berbagai aplikasi dari omics dalam bidang kesehatan dan terapi gen berbasis molekuler. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi 1 Proteomik dan epigenomik

1-4

2 Farmakogenomik 3 Toksikogenomik 4 Nutrigenomik dan aplikasi terapetiknya 5 Biomarker untuk deteksi awal kanker payudara 6 Vector berbasis retrovirus untuk terapi gen 7 Vector berbasis adenovirus untuk terapi gen 8 Terapi gen non viral 9 Topik spesifik terapi gen 10 Terapi dengan stem cell 11 Terapi kanker

Referensi

1. Barh, D., V. Zambare., dan Azevedo, V. “Omics: Application in Biomedical, Agricultural, and Environmental Sceinces”. CRC Press (18 Maret 2013)

2. Campbell, A. Malcolm and Heyer, Laurie J. Discovering Genomics, Proteomics & Bioinformatics. Benjamin Cummings. 2007. [Pustaka Utama]

3. Herzog RW and Zolotukhin S (2010) A guide to human gene therapy. World Scientific 4. Jurnal dan Literatur Terkait

Page 35: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

35

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / Herbal Medicine SKS/JP/Sifat mata kuliah : 2 / 2 / Pilihan Deskripsi Mata Kuliah : Mata ini berkontribusi dalam capaian pembelajaran: (1) mampu menelusuri dan menyediakan informasi penggunaan bahan obat dari alam, dan menjelaskan posisi obat tradisional terhadap obat sintetik dalam praktik pengelolaan kesehatan masyarakat. (2) mampu memberi informasi dan edukasi tentang pendayagunaan kekayaan obat tradisional Indonesia kepada masyarakat, kualitas produk obat tradisional dan kemungkinan pengembangan produk obat tradisional khususnya bagi home industri dan industri kecil obat tradisional berdasar regulasi yang berlaku serta berlandaskan ilmu kefarmasian terkini. Capaian Akhir Pembelajaran : Setelah mengikuti kuliah (dan praktikum), mahasiswa mampu memahami/menjelaskan secara komprehensif tentang memahami kedudukan obat tradisional dalam posisinya secara budaya, sosial, ekonomi, dan regulasi secara nasional maupun internasional, untuk dapat berkontribusi secara professional dalam pengelolaan kesehatan masyarakat dengan layak; serta menjelaskan peluang pengembangan tanaman obat dan produk tanaman obat serta memanfaatkan teknologi informasi terkini secara benar dan etis dalam rangka pengamanan pemakaian maupun pengembnagan tanaman obat dan produk obat tradisional. Pokok Bahasan

No Materi pembelajaran Referensi

1 Hasil RISTOJA Depkes RI 2016-2018 Kebijakan obat tradisional Indonesia

1-28

2 Peraturan perundang-undangan terkait bahan & produk OT: UU, PP, KepPres 2. Permenkes, SK Menkes, PerKBPOM, Kep. KBPOM, Ketentuan lain yang terkait misalnya harmonisasi asean

3

Evaluasi terhadap potret pemakaian bahan obat dan produk OT pada masyarakat Studi pustaka terkait bahan dan produk OT: 1. Tempat & cara akses 2. Memaknai isi pustaka 3. Etika akses dan pengutipan

4

1. Senyawa aktif dalam tanaman 2. Interaksi antar senyawa dalam tanaman 3. Formulasi sediaan obat berbahan tanaman 4. CPOTB 5. Bahan Kimia Obat dalam OT (jenis, contoh kasus, cara analisis)

5

Aspek produk OT berupa : 1. Komposisi 2. Dosis 3. Klaim khasiat

Page 36: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

36

4. Formulasi 5. Kemasan 6. Labelisasi 7. Cara promosi produk OT

6

1. Trend terkini penggunaan tanaman obat 2. Pengenalan produk obat yang beredar di masyarakat 3. Studi pustaka terkait produk obat 4. Analisis kerasionalan produk obat berbahan tanaman yang beredar di

pasar

Referensi 1. Samuellson, G., 1999, Drugs of Natural Origin, A Texbook of Pharmcognosy, 4th revised edition,

Swedish Pharmaceutical Press, Swedia. 2. Anonim, 2006 , Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik,

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Ahmad, I., Aqil, F., and Owais, M., 2006, Modern Phytomedicine, Wiley-VCH Verlag GmbH &

co. KgaA, Weinheim, Germany. 4. Liang YZ, Xie P, Chan K, 2004, Quality Control of Herbal Medicines, J. Chromat B Anal Tecnol

Biomed Life Sci., Des 5 (812):53-70 5. Songlin Li, Quanbin Han, Chunfeng Xiao, 2008, ChemicalMarker for The Quality of Herbal

Medicines : an overview, CM Journal-Biomed central, 28 Juni 2008 6. Website dari lembaga-lembaga terkait OT yakni : www.who.int ;www.pom.go.id

;www.depkes.go.id 7. Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu 2012, 2015 & 2018, Depkes RI 8. Undang undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 9. Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014 tentang Pengobatan Tradisional 10. Peraturan Menteri Kesehatan No. 006 tahun 2012 tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional 11. Peraturan Menteri Kesehatan No.007 tahun 2012 tentang Registrasi Obat Tradisional 12. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 12 tahun 2014 tentang Persyaratan Mutu

Obat Tradisional 13. Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK.00.05.4.2411 tahun 2004

Ketentuan Pokok Pengelompokan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia 14. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. HK. 00.05.41.1384 tahun 2005 tentang

Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat Tradisional, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka 15. Alamgir ANM, 2017, Therapeutic Use if Medicinal Plants and Their Extracts: Vol 1, in Progres in

Drug Research 73 ed. Rainsford, Springer International Publishing, Switzerland. 16. Badal S and Delgoda R, 2017, Pharmacognosy: Fundamental, Applications and Strategy,

Academic Press, Oxford 17. Departemen Kesehatan, 2010, Riset Keseahatn Dasar, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. 18. Departemen Kesehatan, 2016, Formularium Obat Herbal Asli Indonesia, Departemen Kesehatan

RI, Jakarta. 19. Departemen Kesehatan, 2017, Formularium Ramuan Obat Tradisiona Indonesia, Departemen

Kesehatan RI, Jakarta. 20. Elfahmi, Woerdenbag HJ, and Kayser O, 2014, Jamu: Indonesia traditional herbal medicine

towards rational phytopharmacological use, Journal of Herbal Medicine 4:51-73 21. Evans WC, 2002, Trease and Evans Pharmacognosy, 15th ed., WB Saunders Ltd. Nottingham 22. Houghton PJ and Mukherjee P, 2009, Evaluation of Herbal Medicinal Product, Pharmaceutical

Press, London. 23. Raskin I and Ripoll C 2004. Can an apple a day keep the doctor away? Curr Pharm Des 10: 3419-

3429. 24. Saad B, Zaid H, Shanak S, and Kadan S, 2017, Anti-diabetes and Anti-obesity Medicinal Plants

and Phytochemicals: Safety, Efficacy, and Action Mechanisms, Springer International Publishing, Switzherland

Page 37: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

37

25. Williamson EM, 2001, Synergy and other interactions in phytomedicines, Phytomedicine 8:401-409.

26. Wink M., 2010, Functions and Biotechnology of Plant Secondary Metabolites, 2nd ed., John Willer & Sons Ltd., Iowa

27. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 13 tahun 2014 tentang Pedoman Uji Klinik Obat Herbal

28. Keputusan Menteri Kesehatan No.381/Menkse/SK/III/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasio

Page 38: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

38

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / PKPA di Sarana Distribusi SKS/JP/Sifat mata kuliah : 1 / Wajib Tujuan :

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker dalam pekerjaan kefarmasian di PBF.

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di PBF.

3. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan PBF.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja. 5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di PBF.

Manfaat : Agar calon apoteker:

1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di PBF.

2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di PBF. 3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di PBF. 4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di PBF.

Materi :

A. Aspek Manajemen Persediaan Obat dan Administrasi 1. Struktur organisasi 2. Supply chain management 3. Sistem manajemen mutu 4. Manajemen resiko mutu 5. Dokumentasi dan sistem komputerisasi

B. Aspek Distribusi Sediaan Farmasi (CDOB) 1. Kualifikasi pemasok dan pelanggan 2. Operasional

• Penerimaan • Penyimpanan/pergudangan • Pemisahan obat dan atau bahan obat • Pemusnahan obat dan atau bahan obat • Pengambilan, pengemasan, pengiriman, ekspor-impor

3. Distribusi produk rantai dingin (Cold Chain Product/CCP) 4. Distribusi narkotika dan psikotropika 5. Distribusi berdasarkan kontrak 6. Suhu dan pengendalian lingkungan 7. Kualifikasi, kalibrasi, dan validasi 8. Penanganan keluhan, obat kembalian, obat diduga palsu 9. Penarikan kembali obat dan atau bahan obat

Page 39: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

39

10. Transportasi C. Evaluasi

1. Inspeksi diri dan audit mutu 2. Audit sediaan farmasi 3. Audit SOP manajemen 4. Audit SOP distribusi

Page 40: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

40

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / PKPA di Industri Farmasi SKS/JP/Sifat mata kuliah : 3 / Wajib Tujuan :

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker dalam pekerjaan kefarmasian di industri farmasi

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.

3. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan industri farmasi.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja. 5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.

Manfaat : Agar calon apoteker:

1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pekerjaan kefarmasian di industri farmasi.

2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pekerjaan kefarmasian di industri farmasi. 3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di industri farmasi. 4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di industri farmasi.

Materi :

A. Umum 1. Sistem manajemen mutu 2. Manajemen resiko mutu 3. Struktur organisasi 4. Sistem Air Handling Unit (AHU) 5. Pengolahan air untuk produksi 6. Pengolahan limbah 7. Registrasi 8. Penelitian dan pengembangan (R&D)

B. Produksi 1. Manajemen operasi 2. Pencegahan pencemaran silang 3. Produksi solid (serbuk, tablet, dan kapsul) 4. Produksi cair dan semi solid 5. Produksi sediaan steril 6. Pengawasan selama proses (In Process Control) 7. Penanganan produk yang ditolak dan atau diolah kembali 8. Karantina dan penyerahan produk jadi 9. Dokumen produksi 10. Evaluasi proses produksi

Page 41: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

41

C. Penjaminan dan Pengawasan Mutu 1. Inspeksi diri dan audit mutu 2. Audit eksternal 3. Penanganan keluhan terhadap produk dan obat kembalian 4. Penarikan kembali produk 5. Pembuatan dan analisis berdasarkan kontrak (toll-in/toll-out) 6. Validasi dan kualifikasi 7. Dokumen mutu 8. Cara berlaboratorium yang baik 9. Pengambilan sampel dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk

ruahan, dan produk jadi 10. Dokumen spesifikasi dan proses release bets produksi 11. Program stabilitas on-going 12. Penanganan sampel pertinggal 13. Evaluasi farmakovigilance / post marketing

D. PPIC dan pergudangan 1. Peramalan penjualan 2. Manajemen material 3. Perencanaan produksi dan pengendalian persediaan 4. Pengadaan bahan 5. Area penyimpanan/pergudangan

Page 42: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

42

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / PKPA di Puskesmas SKS/JP/Sifat mata kuliah : 1 / Wajib Tujuan :

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di puskesmas

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pelayanan kefarmasian di puskesmas.

3. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan puskesmas.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja. 5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pelayanan kefarmasian di puskesmas.

Manfaat : Agar calon apoteker:

1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di puskesmas.

2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pelayanan kefarmasian di puskesmas. 3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di puskesmas. 4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di puskesmas.

Materi :

A. Aspek manajemen persediaan obat dan administrasi B. Aspek pelayanan sediaan farmasi C. Pemeriksaan dan pencatatan obat keluar masuk D. Evaluasi

1. Audit sediaan farmasi 2. Audit SOP manajemen 3. Audit SOP pelayanan

Page 43: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

43

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / PKPA di Komunitas SKS/JP/Sifat mata kuliah : 6 / Wajib Tujuan :

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di apotek.

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pelayanan kefarmasian di apotek.

3. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan apotek.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja. 5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pelayanan kefarmasian di apotek.

Manfaat : Agar calon apoteker:

1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek.

2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pelayanan kefarmasian di apotek. 3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di apotek. 4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di apotek.

Materi :

A. Aspek legalitas dan organisasi 1. Peraturan perundang-undangan yang terkait dengan apotek 2. Sumpah dan kode etik profesi apoteker terkait bidang farmasi perapotekan 3. Tata cara perijinan pendirian apotek dan studi kelayakan 4. Struktur organisasi apotek

B. Aspek bisnis 1. Permodalan 2. Perhitungan BEP 3. Strategi pengembangan apotek 4. Perpajakan 5. Kewirausahaan

C. Aspek pengelolaan sumber daya 1. Sumber daya manusia 2. Sarana dan prasarana 3. Pengelolaan sediaan farmasidan perbekalan kesehatan lainnya 4. Administrasi

D. Aspek asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care) 1. Konseling promosi dan edukasi 2. Pengobatan sendiri (self medication) 3. Pelayanan residensial (home care)

E. Aspek pelayanan kefarmasian

Page 44: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

44

1. Pengelolaan resep 2. Pengelolaan Obat Wajib Apotek (OWA) 3. Pengelolaan obat keras, narkotika dan psikotropika 4. Pengelolaan obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan dan

perbekalan kesehatan lainnya 5. Pengelolaan obat rusak, kadaluarsa, pemusnahan obat dan resep

F. Evaluasi 1. Audit sediaan farmasi 2. Audit SOP manajemen 3. Audit finansial (cash flow, neraca, laporan rugi laba) 4. Survey kepuasan pelanggan 5. Audit SOP pelayanan 6. Dokumentasi pelayanan kefarmasian (Patient Medication Record, dokumentasi konsultasi)

Page 45: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

45

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS FARMASI PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

MATERI PEMBELAJARAN

Kode/Mata Kuliah : PHA 932 / PKPA di Rumah Sakit SKS/JP/Sifat mata kuliah : 6 / Wajib Tujuan :

1. Meningkatkan pemahaman calon apoteker tentang peran, fungsi, dan tanggung jawab apoteker dalam pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

2. Membekali calon apoteker agar memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

3. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan rumah sakit.

4. Mempersiapkan calon apoteker dalam memasuki dunia kerja. 5. Memberikan gambaran nyata tentang permasalahan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

Manfaat : Agar calon apoteker:

1. Mengetahui dan memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di rumah sakit.

2. Mendapatkan pengalaman praktis mengenai pelayanan kefarmasian di rumah sakit. 3. Mendapatkan pengetahuan manajemen praktis di rumah sakit. 4. Meningkatkan rasa percaya diri untuk menjadi apoteker yang profesional di rumah sakit.

Materi :

A. Materi Umum 1. Struktur, tugas, dan fungsi IFRS 2. Panitia Farmasi dan Terapi (PFT) 3. Manajemen IFRS (perbekalan farmasi, keuangan sederhana, SDM, desain alur) 4. Pemusnahan obat 5. Perundang-undangan 6. Akreditasi 7. CSSD

B. Materi rawat jalan 1. Manajemen 2. Patient safety 3. Dispensing 4. Monitoring ADR 5. Clinical pharmacy 6. Quality assurance of pharmaceutical care service 7. Self medication 8. Chronic patient care 9. Meeting patient’s needs 10. Evidence based pharmacy 11. Pharmaceutical care

Page 46: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

46

C. Materi rawat inap 1. Chronic patient care 2. Patient safety 3. Management 4. Pharmaceutical care 5. Meeting patient’s needs 6. Monitor ADR 7. Quality Assurance of Pharmaceutical care service 8. Clinical pharmacy (PIO, konseling, edukasi pasien dan tenaga kesehatan, DUE, DRP, PMO,

rekonsiliasi obat, dispensing aseptik) 9. Evidence based pharmacy 10. Dispensing

D. Evaluasi 1. Audit sediaan farmasi 2. Audit SOP manajemen 3. Audit finansial (cash flow, neraca, laporan rugi laba) 4. Survey kepuasan pelanggan 5. Audit SOP pelayanan 6. Dokumentasi pelayanan kefarmasian (patient medication record, dokumentasi konsultasi)

Page 47: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

47

PENERIMAAN MAHASISWA BARU PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

1. Dilaksanakan dua kali setahun (tiap semester), sesuai kalender Akademik PSPA. 2. Syarat sebagai mahasiswa PSPA Fakultas Farmasi USD :

a. Fc Surat Bukti Akreditasi Prodi S-1 b. Fc Ijasah S-1 dan transkrip nilai yang sudah dilegalisir c. Hasil test TOEFL (Test of English as a Foreign Language) ITP nilai minimal 450 dari

lembaga bahasa penyelenggara TOEFL resmi d. Pas foto berwarna ukuran tidak lebih dari 200 Kb. e. Surat Keterangan Sehat Jasmani f. Surat Keterangan Bebas TBC dari dokter yang berwenang g. Surat Keterangan Sehat rohani/mental spiritual dari dokter yang berwenang h. Surat Keterangan Bebas Narkoba i. Form kesanggupan pembiayaan pendidikan bermeterai yang ditandatangani oleh orang

tua/penanggung biaya j. Fc Kartu Keluarga.

3. Biaya Pendidikan a. DPP (Dana Pengembangan Pendidikan) :

• Calon mahasiswa (S-1 dari Fakultas Farmasi USD) : Rp. 3.000.000,- • Calon mahasiswa (S-1 dari LUAR Fakultas Farmasi USD) : Rp. 10.000.000,-

b. Biaya pendidikan 1 tahun : Biaya pendidikan selama menempuh studi di Program Studi Profesi Apoteker adalah Rp. 26.200.000,- (paket 32 SKS), rincian: • Semester I :

- Uang Kuliah Tetap : Rp. 2.000.000,- - Biaya SKS @ Rp. 600.000,- : Rp. 9.000.000,-

Semester I mengambil 15 SKS (9 matakuliah wajib dan minimal 6 matakuliah pilihan)

• Semester II - Uang Kuliah Tetap : Rp. 2.000.000,- - Biaya SKS @ Rp. 600.000,- : Rp. 10.200.000,-

Semester II mengambil 17 SKS Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA)

Page 48: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

48

FASILITAS

1. Dasar dan tujuan program pendidikan serta kompetensi kelulusan yang jelas. 2. Kurikulum dan silabus yang selalu dievaluasi secara berkelanjutan. 3. Dosen-dosen yang kompeten baik praktisi maupun akademisi dari bidang farmasi komunitas,

industri maupun rumah sakit. 4. Pustaka yang selalu dilengkapi dari waktu ke waktu. 5. Laboratorium dan Apotek Pendidik USD untuk tempat pelatihan. 6. Kuliah tamu dari pakar dan praktisi di bidang farmasi. 7. Tempat praktek kerja di Apotek, Rumah Sakit, Sarana Distribusi, Instansi Pemerintah, dan

Industri Farmasi. 8. Pengelolaan Program Studi yang selalu di evaluasi dan follow up-nya untuk perbaikan yang

nyata. 9. Ruang kelas ber-AC, Desktop, Viewer, dan perlengkapan kuliah lainnya yang sangat membantu

proses belajar mengajar. 10. Penunjang

a. Sekretariat PSPA b. Ruang Kelas c. Apotek Pendidikan USD & Apotek Realino d. Poliklinik USD e. Perpustakaan f. Laboratorium : Lab komunitas farmasi, farmasetika, FTSF, & Fitokimia g. Kebun Obat h. Computer Based Test (CBT) center i. Objective Structured Clinical Exam (OSCE) center j. Arena Kegiatan mahasiswa : Sekretariat BEMF, Sekretariat Campus Ministry,

Mushola, Ruang Doa, Lapangan Basket dan Sepakbola, Kantin. 11. Sarana Penunjang Lainnya:

a. Sekretariat Biro Administrasi Akademik (BAA) b. Sekretariat Biro Administrasi Umum (BAU) c. Sekretariat BAPSI d. Bookshop e. Bank f. Tempat Parkir Dosen dan Mahasiswa

Page 49: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

49

TEMPAT PRAKTEK KERJA MAHASISWA PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

Tahun 2018

A. BIDANG INDUSTRI FARMASI

1. PT Combiphar 2. PT CKD-Otto 3. PT Ethica Industri Farmasi 4. PT Ultra Sakti 5. PT Kimia Farma Semarang 6. PT Kalbe Farma 7. PT Nufarindo Exeltis 8. PT Berlico Mulia Farma 9. PT Konimex 10. PT Ferron Par Pharmaceutical 11. PT Pertiwi Agung Landson 12. PT Betapharmacon 13. PT Soho Global Health 14. PT Fonko International Pharmaceutical 15. PT Glaxo Wellcome Indonesia 16. PT Mersifarma Tbk 17. PT Bayer Indonesia 18. PT Ifars 19. PT Darya Varia Laboratoria Tbk. Plant Citeureup 20. PT Indofarma Tbk 21. PT Novell Pharmaceutical Laboratories Jakarta 22. PT Dexa Medika 23. PT. Gratia Husada Farma (HUFA)

B. BIDANG RUMAH SAKIT

1. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta 2. RSUP Kariadi Semarang 3. RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung 4. RSUD Dr. Moewardi 5. RSUD Saiful Anwar Malang 6. RSUD Tidar Magelang 7. RS Bethesda Yogyakarta 8. RS Panti Rapih Yogyakarta 9. RS St. Elisabeth Semarang 10. RS SMC Telogorejo Semarang

Page 50: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

50

C. BIDANG APOTEK

1. Apotek Kimia Farma (KFA) Yogyakarta (KF 70, KF 275, KF 316, KF Sardjito, KF 225, KF 64, KF 21, KF 207)

2. KFA Klaten (KF 88 dan Suradji) 3. KFA Cilacap 4. KFA Purwokerto 5. KFA Salatiga 6. KFA Denpasar 7. KFA Tangerang 8. KFA Bandung 9. KFA Serpong

10. KFA Sidoarjo 11. KFA Malang 12. KFA Jakarta Pusat 13. KFA Palembang 14. KFA Semarang 15. KFA Jambi 16. KFA Cirebon 17. KFA Pekanbaru 18. KFA Batam 19. KFA Surakarta 20. KFA Bandar Lampung 21. KFA Sorong 22. KFA Singaraja, Bali 23. KFA Pontianak 24. KFA Makasar 25. Apotek WIPA 26. Apotek Farmarin 27. Apotek Sanitas 28. Apotek Pendidikan USD 29. Apotek Panasea

D. BIDANG PUSKESMAS

1. Puskesmas Depok 1 2. Puskesmas Depok 2 3. Puskesmas Depok 3 4. Puskesmas Godean 1 5. Puskesmas Godean 2 6. Puskesmas Ngemplak 1 7. Puskesmas Ngemplak 2 8. Puskesmas Ngaglik 1 9. Puskesmas Ngaglik 2 10. Puskesmas Sleman 11. Puskesmas Pakem 12. Puskesmas Mlati 1 13. Puskesmas Mlati 2 14. Puskesmas Prambanan 15. Puskesmas Kalasan

Page 51: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

51

E. BIDANG DISTRIBUSI FARMASI

1. Kimia Farma Trading and Distributor (KFTD) Semarang 2. KFTD Tangerang 3. KFTD Surakarta 4. KFTD Jambi 5. KFTD Pekanbaru 6. KFTD Yogyakarta 7. KFTD Bandar Lampung 8. KFTD Bandung 9. KFTD Serpong 10. KFTD Sidoarjo 11. KFTD Sorong 12. KFTD Malang 13. KFTD Jakarta Pusat 14. KFTD Palembang 15. KFTD Pontianak 16. KFTD Batam 17. KFTD Denpasar 18. KFTD Makasar 19. KFTD Cirebon

Page 52: PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER EDISI REVISI 2018 PEDOMAN...oleh Fakultas Farmasi USD adalah Surat Edaran dari Dirjen Dikti Nomor 3034/D/T/98 tanggal 13 Oktober 1998 tentang Pendidikan

52

DOSEN PEMBIMBING INTERNAL PKPA

1. TB. Titien Siwi Hartayu, Ph.D.M.Kes, Apt, Dra. 2. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. 3. Djaman Ginting Manik, Drs., Apt. 4. Yunita Linawati, M.Sc., Apt. 5. Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt. 6. Enade Perdana I, Ph.D., Apt. 7. Bety Pudyastuti, M.Sc., Apt. 8. Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt. 9. Dr. Yustina Sri Hartini, M.Si., Apt. 10. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. 11. Dr. Phebe Hendra, M.Si., Apt 12. Maywan Haryono, Ph.D., Apt 13. Wahyuning Setyani, M.Si., Apt 14. Putu Dyana Chistasani, M.Si., Apt 15. Christianus Heru, M.Si., Apt. 16. Dr. Agatha Budi Susiana, M.Si., Apt. 17. Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. 18. Dr. Yosef Wijoyo, M.Si, Apt.