PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU...

55
PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI KIMIA UNSUR SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun Oleh : Asti Syakila 11140162000020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019/1441 H

Transcript of PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU...

Page 1: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

PENGEMBANGAN BUKU SUPLEMEN KIMIA BERBASIS

CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA MATERI KIMIA

UNSUR

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi

Prasyarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun Oleh :

Asti Syakila

11140162000020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2019/1441 H

Page 2: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

ii

LEMBAR PENGESAHAN

Page 3: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Page 4: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

iv

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Page 5: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

v

ABSTRAK

Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Contextual

Teaching and Learning pada Materi Kimia Unsur”. Skripsi, Program Studi

Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Buku suplemen adalah buku tambahan di luar buku pelajaran untuk membantu

siswa dalam memahami materi secara luas dan mendalam. Penggunaan buku

suplemen masih minim di sekolah, selain itu buku yang terdapat di sekolah masih

kurang dalam mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Penelitian ini

bertujuan untuk mengembangkan buku suplemen kimia berbasis contextual

teaching and learning pada materi kimia unsur. Buku suplemen kimia berbasis

CTL ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi dan

kaitannya dengan kehidupan. Metodologi yang digunakan yaitu penelitian dan

pengembangan menggunakan model ADDIE (analyze, design, develop,

implement, dan evaluate) yang disederhanakan hanya sampai tahap implementasi.

Tahapan yang dilakukan yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan,

dan tahap implementasi. Hasil uji coba yang didapatkan dalam tahap

implementasi pada 4 aspek penilaian kelayakan buku yaitu, aspek materi 87,6%,

aspek bahasa 83,2%, aspek sajian 81,3% dan aspek kegrafisan 80,45%.

Kata Kunci : Buku Suplemen, Contextual Teaching and Learning,

Pengembangan Buku, Kimia Unsur

Page 6: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

vi

ABSTRACT

Asti Syakila. “Development of Chemical Supplement Book Based on Contextual

Teaching and Learning in Elemental Chemistry’s Subject”. Thesis, Programme

of Study in Chemistry Education, Department of Natural Sciences Education,

Faculty of Tarbiya and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic

University Jakarta, 2019.

The Supplement Book is an additional book outside the textbook to help students

in understand the material broadly and deeply. The use of supplement book in

school is not still optimal, beside that the use of books in school were still lacking

to link the subject with daily life. The object of this research is to develop a

chemical supplement book based on contextual teaching and learning in

elemental chemistry’s subject. A chemical supplement book based on CTL is

expected to help students understanding in chemical subject and its relation to

daily life. The methodology used in this research is research and development

according to ADDIE (analyze, design, develop, implement, and evaluate) which is

simplifed into implement’s step. The research steps were analyze, design, develop,

and implement. The result obtained after the trial 4 aspects of the assessment in

the test of worthiness book were material aspects 87,6%, language aspects 83,2%,

persentation aspect 81,3%, and graphic aspects 80,45%.

Keywords : Contextual Teaching and Learning, Development of book,

Elemental Chemistry, Suplement Book

Page 7: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrohim

Alhamdulillahirabil’alamin, Puji Syukur Kehadirat Allah Subhanahuu Wa

Ta’ala yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul

“Pengembangan Buku Suplemen Kimia Berbasis Contextual Teaching and

Learning pada Materi Kimia Unsur”. Sholawat serta salam semoga senantiasa

tercurah kepada Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam beserta keluarga,

sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

memberikan dukungan dengan ikhlas, dan rendah hati penulis menyampaikan

terimakasih kepada :

1. Dr. Sururin M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Burhanuddin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang

telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di

beberapa Madrasah Aliyah Kota Tangerang Selatan.

3. Munasprianto Ramli, Ph.D, selaku dosen pembimbing I yang telah

meluangkan waktu, memberikan ilmu, bimbingan, motivasi, dan semangat

serta saran kepada penulis dengan penuh kesabaran dan penuh keikhlasan

dalam penyusunan skripsi ini hingga akhir.

4. Dewi Murniati, M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan

waktu, memberikan ilmu, bimbingan, motivasi, dan semangat serta saran

kepada penulis dengan penuh kesabaran dan penuh keikhlasan dalam

penyusunan skripsi ini hingga akhir.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPA, Khususnya dosen Program Studi

Pendidikan Kimia FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada penulis selama menjadi mahasiswa di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 8: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

viii

6. Orang Tua tercinta yaitu Bapak Asmadi dan Neneng Hermawati yang selalu

memberikan kasih sayang, doa, bimbingan, dan motivasi dalam penyusunan

skripsi ini juga dukungan baik moril atau pun materil.

7. Adik Tersayang yaitu Dika Hermawan dan Kayyasah Adzra yang selalu

memberikan doa, dukungan, dan motivasi serta menjadi penyemangat penulis

dalam penyusunan skripsi ini.

8. Ibu Mela selaku Guru Kimia di SMAN 5 Tangerang selatan dan 2 siswanya

yang telah bersedia menjadi narasumber penulis dalam pembuatan skripsi.

9. Nanda Saridewi, M.Si; Dedi Irwandi, M.Si; Dr. Baiq Hana Susanti, M.Sc;

dan Munasprianto Ramli, Ph.D yang bersedia menjadi validator dalam

pembuatan buku suplemen.

10. Keluarga besar Bapak dan Ibu yang selalu memberikan doa kepada penulis

agar sukses dan sehat selalu.

11. Teman – teman seperjuangan di Pendidikan Kimia 2014 yang saling

memberikan motivasi selama perkuliahan dan penyelesaian skripsi

12. Nahaary, Suci, Devita dan Auliya yang telah sabar dan ikhlas menjadi teman

seperjuangan selama 5 tahun.

13. Teman – teman bimbingan skripsi Pak Munas dan Bu Dewi yang sudah

berbagi waktu, kesabaran, semangat, dan motivasi dalam menyelesaikan

skripsi.

14. Teman – teman seperjuangan PPKT yang sampai saat ini masih saling

memotivasi dalam pengerjaan skripsi.

15. Teman – teman akhwat squad yaitu Riesya, Ismi dan Firdha yang selalu

memberikan do‟a, dukungan dan motivasi dalam pembuatan skripsi.

16. Keluarga besar SMA C2 baik itu Kepala sekolah, guru, karyawan, siswa/i

yang telah memberikan do‟a dan motivasi penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

17. Mahasiswa pendidikan kimia tahun 2018 yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian skripsi

18. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat penulis sebutkan satu –

persatu.

Page 9: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih

jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan, kritik,

dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

memberikan manfaat bagi banyak pihak yang menggunakannya.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb.

Jakarta, 13 September 2019

Asti Syakila

NIM. 11140162000020

Page 10: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ..................................................... iii

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ........ Error! Bookmark not defined.

ABSTRAK ............................................................................................................. v

ABSTRACT ........................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4

C. Batasan Masalah........................................................................................... 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR ............................... 6

A. Kajian Teori ................................................................................................. 6

1. Bahan Ajar ................................................................................................... 6

a. Pengertian Bahan Ajar.............................................................................. 6

b. Sekuens Bahan Ajar ................................................................................. 7

2. Buku Suplemen ............................................................................................ 8

a. Karakteristik Buku Suplemen .................................................................. 8

b. Komponen Buku Suplemen .................................................................. 10

3. Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (CTL)..................................... 10

a. Filosofi CTL ........................................................................................... 10

b. Pengertian CTL ...................................................................................... 12

c. Karakteristik CTL................................................................................... 13

d. Pengaitan CTL terhadap mata pelajaran ................................................ 14

Page 11: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

xi

4. Materi Kimia Unsur ................................................................................... 15

a. Unsur Golongan Utama .......................................................................... 15

b. Unsur Transisi Periode 4 ........................................................................ 17

5. Metode Penelitian dan Pengembangan ...................................................... 18

B. Penelitian yang Relevan ............................................................................. 19

C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 23

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23

B. Metode Penelitian....................................................................................... 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 23

D. Desain Penelitian ........................................................................................ 24

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 27

F. Instrumen Penelitian................................................................................... 27

G. Teknik Pengolahan Data ............................................................................ 32

H. Jenis Data ................................................................................................... 34

I. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 35

A. Hasil Penelitian .......................................................................................... 35

1. Tahap Analisis ........................................................................................ 35

2. Tahap Desain .......................................................................................... 44

3. Tahap Pengembangan ............................................................................. 45

4. Tahap Implementasi ............................................................................... 52

B. Pembahasan ................................................................................................ 57

1. Tahap Analisis ........................................................................................... 57

2. Tahap Desain ............................................................................................. 62

3. Tahap Pengembangan ................................................................................ 62

4. Tahap Implementasi ................................................................................... 70

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 75

A. Kesimpulan ................................................................................................... 75

B. Saran ............................................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 77

Page 12: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan Buku Teks dan Buku Nonteks ............................................... 9

Tabel 3.1 Kompetensi Dasar ................................................................................. 24

Tabel 3.2 Indikator Wawancara ............................................................................ 28

Tabel 3.3 Lembar Analisis Buku Teks .................................................................. 28

Tabel 3.4 Lembar Validasi Ahli Materi ................................................................ 28

Tabel 3.5 Lembar Validasi Ahli Media................................................................. 30

Tabel 3.6 Kisi-kisi Anget Respon Uji Coba Buku Suplemen ............................... 31

Tabel 3.7 Skala Lembar Validasi Ahli Materi ...................................................... 33

Tabel 3.8 Skala Lembar Validasi Ahli Media ....................................................... 33

Tabel 3.9 Skala Likert ........................................................................................... 33

Tabel 3.10 Interval Penilaian Buku Suplemen ...................................................... 34

Tabel 4.1 Hasil Wawancara Siswa ........................................................................ 38

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Guru ......................................................................... 40

Tabel 4.3 Hasil Analisis Buku Teks Kimia ........................................................... 41

Tabel 4.4 Rancangan Buku Supelemen berbasis CTL .......................................... 44

Tabel 4.5 Revisi Buku Suplemen .......................................................................... 50

Tabel 4.6 Hasil Validasi Ahli Materi .................................................................... 51

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media..................................................................... 52

Tabel 4.8 Hasil Uji Coba Buku Suplemen ............................................................ 53

Tabel 4.9 Hasil Respon Uji Coba Buku Suplemen Kimia Berbasis CTL ............. 56

Page 13: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 22

Gambar 3.1 Alur Penelitian................................................................................... 26

Gambar 4.1Sampul Buku Suplemen Kimia berbasis CTL ................................... 46

Gambar 4.2 Indentitas Buku Suplemen Kimia berbasis CTL ............................... 46

Gambar 4.3 Kata Pengantar dan Daftar Isi pada Buku Suplemen Kimia berbasis

CTL ....................................................................................................................... 47

Gambar 4.4 Bagian Isi Buku Suplemen Kimia berbasis CTL .............................. 48

Gambar 4.5 Bagian Isi Buku Suplemen Kimia berbasis CTL .............................. 48

Gambar 4.6 Bagian Isi Buku Suplemen Kimia berbasis CTL .............................. 48

Gambar 4.7 Daftar Pustaka dan Sumber Gambar pada Buku Suplemen Kimia

berbasis CTL ......................................................................................................... 49

Gambar 4.8 Biodata Penulis Buku Suplemen Kimia berbasis CTL ..................... 50

Gambar 4.9 Grafik Penilaian Aspek Materi .......................................................... 54

Gambar 4.10 Grafik Penilaian Aspek Bahasa ....................................................... 54

Gambar 4.11 Grafik Penilaian Aspek Sajian ........................................................ 55

Gambar 4.12 Grafik Penilaian Aspek Kegrafisan ................................................. 55

Gambar 4.13 Gambar sebelum revisi (a) dan gambar setelah revisi (b) ............... 65

Gambar 4.14 Materi sebelum revisi (a) dan materi setelah revisi (b) ................... 66

Gambar 4.15 Materi sebelum revisi (a) dan materi setelah revisi (b) ................... 67

Gambar 4.16 Materi sebelum revisi (a) dan materi setelah revisi (b) ................... 68

Gambar 4.17 Materi sebelum revisi (a) dan materi setelah revisi (b) ................... 69

Gambar 4.18 Margin sebelum revisi (a) dan margin setelah revisi (b) ................. 70

Gambar 4.19 Gambar sebelum revisi (a) dan gambar setelah revisi (b) ............... 73

Gambar 4.20 Gambar sebelum revisi (a) dan gambar setelah revisi (b) ............... 74

Page 14: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Skrip Wawancara Siswa ................................................................... 82

Lampiran 2 Skrip Wawancara Guru ..................................................................... 85

Lampiran 3 Validasi Ahli Materi .......................................................................... 86

Lampiran 4 Validasi Ahli Media........................................................................... 97

Lampiran 5 Data Respon Siswa ............................................................................ 97

Lampiran 6 Rancangan Buku Suplemen Kimia berbasis CTL ........................... 102

Lampiran 7 Daftar Revisi Buku Suplemen Kimia berbasis CTL ....................... 109

Lampiran 8 Lembar Uji Referensi ...................................................................... 115

Page 15: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum pendidikan di Indonesia saat ini telah mengatur tujuan

pendidikan nasional yang tertuang dalam UU RI No. 20 tahun 2003 pasal 3

yang berisi agar peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Oleh sebab itu untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pemerintah

mewajibkan anak untuk mendapatkan pendidikan selama 12 tahun. Pendidikan

wajib yang harus ditempuh anak di Indonesia ada 3 jenjang yaitu jenjang

Sekolah Dasar yang ditempuh selama 6 tahun, jenjang Sekolah Menengah

Pertama selama 3 tahun, dan jenjang Sekolah Menengah Atas selama 3 tahun.

Setiap anak yang menempuh pendidikan akan mengikuti Ujian tingkat

Nasional atau UN sebagai tahap akhir dari setiap jenjang sekolah. Pada setiap

jenjang mempunyai muatan mata pelajaran yang berbeda untuk diujikan dalam

UN. Pada jenjang SD muatan ujian mata pelajaran yaitu matematika, bahasa

indonesia dan IPA. Begitu pula pada jenjang SMP muatan mata pelajaran yang

diujikan yaitu matematika, bahasa indonesia, IPA ditambah dengan mata

pelajaran bahasa inggris. Pada jenjang SMA yang membedakan muatan ujian

pada jenjang SMP yaitu adanya penambahan mata pelajaran IPA atau IPS yang

dibagi menjadi 3 konsentrasi. Pada jurusan IPA terdapat kimia, fisika dan

biologi, sedangkan pada jurusan IPS terdapat ekonomi, geografi dan sosiologi.

Muatan ujian pada jenjang SMA menjadi 6 mata pelajaran yaitu pada jurusan

IPA matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, kimia, fisika dan biologi,

sedangkan jurusan IPS matematika, bahasa indonesia, bahasa inggris, geografi,

ekonomi dan sosiologi (BSNP, 2018).

Pada tahun 2018 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru untuk siswa

SMA dalam mengikuti UN. Siswa SMA tidak perlu memngikuti ujian semua

Page 16: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

2

mata pelajaran IPA ataupun IPS, melainkan memilih salah satu mata pelajaran

IPA atau IPS yang diminati. Berdasarkan data siswa pada jurusan IPA di SMA

X Tangerang selatan ternyata lebih banyak siswa memilih mata pelajaran fisika

dan biologi dibandingkan dengan kimia. Fakta tersebut membuktikan kimia

kurang diminati oleh siswa SMA. Minat siswa sangat berpengaruh besar dalam

proses pembelajaran, jika siswa tidak minat dengan kimia berarti siswa kurang

tertarik dengan mata pelajaran kimia (Haryati, 2015).

Kurangnya minat siswa pada kimia ada banyak faktor salah satunya

materi kimia dianggap sulit untuk dipahami dan tidak menarik untuk dipelajari.

Hal ini karena pada materi kimia sebagian besar bersifat abstrak, saling

berhubungan antara materi satu dengan lainnya, lalu ilmu kimia mengkaji

materi yang luas, bukan sekedar memecahkan soal, tetapi mempelajari fakta,

teori, istilah-istilah, dan lain sebagainya (Yakina, Kurniati & Fadhilah, 2017).

Kurangnya minat itulah yang membuat siswa sulit memahami materi kimia.

Pada dasarnya materi kimia sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari yang

dapat membuat siswa tertarik untuk mempelajari dan dapat memahami materi

dengan baik. Pada proses pembelajaran kurangnya pengaitan materi kimia

dalam kehidupan sehari-hari membuat siswa merasa materi kimia sulit untuk

dipahami (Yunisfu, 2014).

Pada proses pembelajaran ada beberapa metode yang dapat digunakan

agar siswa dapat mengaitkan materi yang dipelajari dengan kehidupan sehari-

hari, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu pembelajaran dan

pengajaran kontekstual atau contextual teaching and learning. CTL ini adalah

salah satu cara untuk mengaitkan materi yang dipelajari dan hubungan dengan

kehidupan sehari-hari (Berns & Erickson, 2001). Selain itu, pembelajaran dan

pengajaran kontekstual merupakan cara untuk memperkenalkan konten kimia

menggunakan berbagai teknik pembelajaran aktif dan untuk membangun

pengetahuan baru yang dapat membantu siswa dalam belajar (Hudson &

Whisler, 2007). Pembelajaran dan pengajaran kontekstual membuat siswa

terlibat dalam kegiatan belajar dan siswa dapat memahami materi yang sedang

dipelajari sehingga tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai (Davtyan, 2014).

Page 17: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

3

Sebagian besar materi kimia dapat berhubungan langsung dengan

kehidupan sehari-hari, sebagai contoh materi kimia unsur. Pada hakikatnya

materi kimia unsur ini mudah dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari, karena

hampir semua yang ada di alam tersusun oleh unsur-unsur kimia. Materi kimia

dapat lebih mudah dipahami jika dilakukan pembelajaran dan pengajaran

kontekstual (Yunisfu 2014). Hal ini karena pembelajaran dan pengajaran

kontekstual bukan hanya mempelajari konten tetapi mempelajari konteks,

sehingga pembelajaran menjadi bermakna (Johnson, 2009).

Materi kimia unsur adalah materi kimia kelas 12 tingkat sekolah

menengah atas pada jurusan ilmu pengetahuan alam atau IPA. Berdasarkan

hasil analisis buku teks kimia saat ini, pada materi kimia unsur hanya beberapa

unsur yang disertakan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagian unsur hanya di jelaskan kegunaan dalam kehidupan sehari-hari secara

umum, seperti unsur magnesium digunakan pada kembang api dan reduktor.

Pada penjelasan tersebut, tidak dijelaskan secara mendalam konteks tersebut

berfungsi untuk apa dalam kembang api. Selain itu, materi kelimpahan unsur

dituliskan secara umum dan tidak dijelaskan kegunaan unsur tersebut sebagai

penyusun dari bumi.

Pada buku terdapat sedikit materi kontekstual yang dijelaskan dengan

gambar. Ada beberapa konsep kontekstual yang tidak disertai gambar,

sehingga konsep kontekstual belum tersampaikan dengan maksimal, sebagai

contoh unsur fosfor terdapat pada korek api. Pada buku pembaca hanya sebatas

mengetahui kegunaan konteks secara umum, tetapi tidak mengetahui unsur

fosfor yang dimaksud berada dimana pada korek api. Fungsi gambar dapat

mendukung dan membuat siswa tertarik dalam membaca buku dan memahami

materi yang disampaikan. Hakikatnya gambar digunakan sebagai alat penuntun

dan penarik perhatian kepada informasi penting yang ingin disampaikan

(Arsyad, 2011).

Buku dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar yang berperan untuk

membuat siswa dalam memahami dan manarik perhatian siswa. Sumber belajar

atau dalam hal ini buku akan menjadi bermakna bagi siswa apabila sumber

Page 18: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

4

belajar dibuat dengan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, benda, dan

orang (Majid, 2008). Buku atau bahan ajar sangat berperan penting dalam

proses pembelajaran. Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan

bahan ajar adalah sejauh mana materi dalam bahan ajar dapat diterima,

dimengerti dan dipahami oleh siswa. Bahan ajar yang benar yaitu

memperhatikan aspek softskill dan mengarahkan siswa bukan hanya menguasai

materi tetapi dapat memahami materi dengan baik dan dapat menghubungkam

materi pembelajaran dengan wawasan lingkungan siswa (Rizqiana, Widodo, &

Supardi, 2017).

Berdasarkan uraian di atas dibutuhkan buku tambahan pada materi kimia

unsur yang dapat mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Oleh sebab

itu perlu adanya inovasi dalam pembuatan bahan ajar yang dapat membantu

siswa dalam memahami materi kimia, sehingga peneliti mengambil judul

“Pengembangan Buku Suplemen Kimia berbasis Contextual Teaching and

Learning pada Materi Kimia Unsur”.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan, maka permasalahan

pada penelitian ini yaitu:

1. Pelajaran kimia yang kurang diminati siswa karena dianggap sulit untuk

dipahami

2. Buku yang ada masih sedikit yang mengaitkan materi kimia unsur dalam

kehidupan sehari-hari disertai dengan gambar yang mendukung.

C. Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan tidak meluas dan terarah, maka peneliti

membatasi permasalahan yaitu, Pengembangan buku suplemen kimia berbasis

CTL pada Materi Kimia Unsur menggunakan metode pengembangan model

ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, and Evaluation)

yang dikembangkan oleh Robert Branch, tahapan pengembangan dibatasi

hanya sampai tahap Implementation.

Page 19: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

5

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini yaitu bagaimana pengembangan

buku suplemen kimia berbasis Contextual Teaching and Learning pada materi

kimia unsur ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk menghasilkan buku suplemen

kimia berbasis CTL pada materi kimia unsur.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukan penelitian ini yaitu:

1. Bagi siswa

Siswa dapat memahami konsep berdasarkan konteks sehingga menjadi

pembelajaran bermakna.

2. Bagi Guru

Sebagai tambahan bahan ajar untuk mengajarakan materi kimia Unsur yang

berbasis CTL

3. Bagi Peneliti

Mengetahui bagaimana mengembangkan Buku Suplemen Kimia berbasis

CTL pada Materi Kimia Unsur.

Page 20: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

6

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Teori

1. Bahan Ajar

a. Pengertian Bahan Ajar

Bahan ajar adalah bahan yang dapat digunakan dalam membantu

guru pada pelaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan tersebut bisa

berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Dengan penggunaan

bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu kompetensi

atau kompetensi dasar secara runut dan sistematis sehingga mampu

menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu. Bahan ajar

berperan sebagai informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktor

dalam perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran (Majid,

2018).

Bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara

sistematis sehingga tercapai lingkungan yang dapat memungkinkan siswa

belajar dengan baik. Bentuk bahan ajar dikelompokkan menjadi empat

yaitu bahan ajar cetak (printed) antara lain buku handout,, modul, lembar

kerja siswa dan lain sebagainya; bahan ajar dengar (audio) seperti kaset,

radio, piringan hitam, dan compact disk audio; Bahan ajar pandang

dengar (audio visual) seperti video, compact disk, film; bahan ajar

interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif

(Majid, 2008).

Bahan ajar cetak dapat disajikan dalam berbagai macam bentuk.

Bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan jika disusun secara

baik diantaranya:

Bahan ajar dalam bentuk cetak yang biasanya menampilkan daftar isi,

sehingga memudahkan guru untuk menunjukkan kepada peserta didik

bagian mana yang sedang dipelajari.

Page 21: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

7

Biaya dalam pengadaannya relatif sedikit,

Bahan ajar tertulis cepat digunakan dan dapat dengan mudah dipindah-

pindahkan.

Memberikan kemudahan secara luas dan kreativitas untuk individu.

Bahan tertulis relatif lebih ringan dan dapat dibaca dimana saja.

Bahan ajar yang baik dapat memotivasi pembacanya untuk melakukan

aktivitas, seperti menandai, mecatat, membuat sketsa.

Bahan tertulis dapat dinikmati oleh pembaca sebagai sebuah dokumen

yang bernilai besar.

Pembaca dapat mengatur tempo secara individu (Majid, 2008).

b. Sekuens Bahan Ajar

Bahan ajar yang diberikan pada peserta didik perlu disesuaikan

dengan tingkat perkembangan peserta didik. Hal ini dilakukan dengan

pengemasan pada penyajian (package) dengan menarik supaya dapat

membangun minat (interest building) dan membangun motivasi

(motivation building) peserta didik dalam belajar. Adapun penyusunan

penyajian bahan ajar dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Sekuens kronologis, penyusunan bahan ajar bagi siswa bedasar

urutan waktu, seperti peristiwa sejarah, perkembangan historis suatu

institusi, atau kronologis penemuan ilmiah.

2. Sekuens kasual, penyusunan bahan ajar di mana siswa dihadapkan

untuk mempelajari sesuatu sebab (casual) sehingga menemukan

sesuatu akibat.

3. Sekuens struktural, bahan ajar disusun/disajikan berdasarkan struktur

keilmuan, misalnya belajar angka 1-10, selanjutnya tambah, kurang,

kali, bagi, dan seterusnya.

4. Sekuens logis, bahan ajar disusun dari bagian menuju keseluruhan;

dari nyata ke abstrak; atau dari sederhana menuju kompleks.

5. Sekuens psikologis, bahan ajar disusun dari keseluruhan ke bagian,

atau dari kompleks ke sederhana.

Page 22: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

8

6. Sekuens spiral, bahan ajar dipusatkan pada topik atau pokok bahasan

tertentu (populer dan sederhana), kemudian diperluas, diperdalam

dan kompleks.

7. Rangkaian ke belakang (backward chaining), belajar dimulai dari

langkah terakhir dan mundur ke belakang.

8. Sekuens berdasarkan hierarki belajar dengan prosedur, di antaranya:

a. tujuan khusus dalam pembelajaran analisis;

b. kemudian dicari suatu hierarki urutan bahan ajar untuk mencapai

tujuan;

c. hierarki tersebut dapat menggambarkan urutan perilaku apa yang

mula-mula harus dikuasai siswa sampai dengan urutan perilaku

terakhir (Hanafiah & Cucu, 2009).

2. Buku Suplemen

Buku suplemen atau buku tambahan berfungsi sebagai bacaan

pengayaan bagi siswa. Pembuatan buku suplemen dipergunakan sebagai

pendamping buku teks utama (Kurniasari, Rusilowati, & Subekti, 2012).

Buku suplemen dibutuhkan untuk menambah pengetahuan dan kreativitas

peserta didik. Pada proses pembelajaran membutuhkan banyak sumber agar

pengetahuan peserta didik berkembang, tidak hanya aspek pengetahuan tapi

juga aplikasi dan penerapannya dalam aspek keterampilan (Rizki, Irwandi,

& Bahriah, 2016). Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2008 pasal

1 ayat 5 mengatakan buku pengayaan adalah buku yang memuat materi

yang dapat memperkaya buku teks pendidikan dasar, menengah, dan

perguruan tinggi.

a. Karakteristik Buku Suplemen

Buku suplemen termasuk ke dalam buku nonteks pelajaran. Adapun

ciri-ciri buku nonteks pelajaran yang dijadikan sebagai ketentuan adalah

sebagai berikut.

1) Buku nonteks pelajaran bukan merupakan buku pegangan pokok bagi

peserta didik atau pendidik dalam mengikuti/menyampaikan mata

Page 23: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

9

pelajaran tertentu.

2) Bagian isi buku tidak dilengkapi dengan instrumen evaluasi dalam

bentuk pertanyaan, tes, ulangan, LKS, atau lainnya.

3) Buku tidak disajikan secara serial berdasarkan tingkat kelas dan/atau

semester.

4) Isi buku terkait dengan sebagian lingkup materi dan tingkat

kompetensi standar isi, baik secara langsung maupun tidak.

5) Khusus untuk panduan pendidik materi/isi buku harus terkait dengan

Standar Kompetensi Pendidik.

6) Isi buku cocok untuk dijadikan sebagai, bahan pengayaan, atau

referensi (rujukan), atau panduan pendidik, atau spesifikasi lain

(Puskurbuk, 2014).

Adapun karakteristik perbedaan antara buku teks dengan buku

nonteks yaitu.

Tabel 2.1 Perbedaan Buku Teks dan Buku Nonteks

No Karakteristik Buku Teks Buku Nonteks

1. Target Terdiri dari materi

yang dipahami siswa

dalam satuan

pendidikan

Menambah wawasan

siswa dan guru

dalam satuan

pendidikan

2. Kegunaan dalam

satuan pendidikan

Sumber utama Bukan sumber

utama, hanya

sebagai pelengkap

3. Kedudukan dalam

satuan pendidikan

Wajib Sebagai pendukung

sumber utama

4. Kegunaan sebagai

alat pendukung

Tinggi Tidak tinggi

5. Keterangan

Penulisan

Berkaitan dengan

Kurikulum

Tidak terkait dengan

kurikulum (mata

pelajaran sains,

kebutuhan hidup,

perencanaan atau

perkembangan

zaman, pengalaman

hidup)

Page 24: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

10

6. Anatomi buku Berisi materi

Pelajaran lengkap

-

(Puskurbuk, 2014)

b. Komponen Buku Suplemen

Buku-buku yang sudah memenuhi ketentuan dasar dan ciri-ciri buku

nonteks pelajaran dilanjutkan pada pemeriksaan pemenuhan persyaratan

komponen dasar struktur buku. Buku harus memenuhi komponen dasar

atau bagian-bagian buku sebagai berikut.

1) Bagian Awal

Pada bagian ini terdapat struktur dasar buku yang harus terdapat

dalam buku yaitu, judul buku yang menggunakan bahasa Indonesia

dengan baik dan benar, kecuali seluruh isi buku tersebut merupakan

buku nonteks pelajaran yang boleh menggunkan selain bahasa

Indonesia. Selain itu terdapat halaman Hak Cipta (copyrights), kata

pengantar atau prakata, dan terdapat daftar isi buku.

2) Bagian Materi atau Isi

Pada bagian ini terdapat uraian materi atau isi buku yang

memenuhi ketentuan dasar jumlah halaman.

3) Bagian Akhir

Pada bagian akhir ini, daftar pustaka yang wajib ada , kecuali

buku fiksi, dan untuk atlas diharuskan menggunakan indeks. Selain

itu, pada bagian akhir dilengkapi pula dengan glosarium dan lampiran

sesuai dengan kebutuhan (Puskurbuk, 2014).

3. Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (CTL)

a. Filosofi CTL

CTL dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang digagas oleh

Mark Baldwin dan dikembangkan oleh Jean Piaget. Menurut filsafat

konstruktivisme, proses belajar merupakan proses mengkosntrusksi

pengetahuan melalui pengalaman, bukan hanya sekedar menghafal. Pada

pembelajaran kontekstual, pengetahuan akan bermakna jika dibangun

Page 25: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

11

sendiri oleh siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran kontekstual ini dapat

membentuk struktur kognitif pada anak (Sanjaya, 2016).

CTL berakar pada sebuah pandangan baru mengenai penemuan

terbaru dalam ilmu pengetahuan modern mengenai otak, dan prinsip-

prinsip dasar tertentu yang membantu semua sistem kehidupan dan

keseluruhan alam semesta; menjadi dasar bagi pembelajaran dan

pengajaran kontekstual. Penemuan ilmiah terbaru saat ini memberi tahu

kita bahwa justru hubungan antara bagian-bagian tersebutlah yaitu

konteks yang memberikan makna (Johnson, 2009).

Ahli fisika teoritis dan kosmolog matematikal, Brian Swimme

beserta temannya, Thomas Berry, menekankan pola hubungan ini dengan

mengatakan, “Ada berarti berhubungan karena hubungan adalah inti dari

keberadaan. Setiap partikel di alam semesta terhubung dengan partikel

lain di dalam semesta. Tidak satu benda pun berdiri sendiri tanpa adanya

yang lain”. Ahli biologi bernama Lynn Margilus dan Dorion Sagan

memperkuat pola hubungan tersebut. Meraka menjelaskan bahwa segala

sesuatu yang ada di bumi merupakan bagian dari sebuah pola hubungan.

Alam adalah kesaling-bergantungan; alam terbentuk berasal dari banyak

pola hubungan. Oleh sebab itu, kata konteks dipahami sebagai pola

hubungan-hubungan yang ada di dalam lingkungan seseorang secara

langsung (Johnson, 2009).

CTL dipengaruhi oleh pandangan abad ke-20, sebagai sebuah

sistem mengajar yang didasarkan pada gagasan bahwa makna akan

muncul dari hubungan antara isi dan konteksnya. Konteks akan

memberikan makna pada isi. Jika semakin banyak keterkaitan yang

ditemukan oleh siswa dalam suatu konteks yang luas, maka semakin

bermaknalah isinya bagi siswa. Sama halnya jika semakin banyak makna

yang mereka dapatkan, maka siswa akan mengerti makna dari

pengetahuan dan keterampilan yang menuntun mereka pada penguasaan

keterampilan dan pengetahuan (Johnson, 2009).

Page 26: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

12

b. Pengertian CTL

CTL ialah sebuah sistem yang dapat merangsang otak dalam

menyusun pola-pola yang dapat mewujudkan makna. CTL adalah sistem

pengajaran yang cocok dengan otak yang akan menghasilkan makna

dengan menghubungkan pelajaran dengan konteks dalam kehidupan

sehari-hari siswa. CTL berhasil karena membuat siswa bertindak dengan

cara alamiah. Cara alamiah itu sesuai dengan kegunaan otak, psikologi

dasar manusia, dan tiga prinsip alam semesta yang ditemukan para

fisikawan dan ahli biologi modern (Johnson, 2009).

CTL adalah konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan

antara materi yang akan diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik

dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimilikinya dengan pengaplikasiannya dalam kehidupan mereka sehari-

hari. CTL menekankan pada berpikir tingkat lebih tinggi, transfer

pengetahuan lintas disiplin, serta pengumpulan, penganalisisan dan

pensitesisan informasi dan data dari berbagai pandangan dan sumber.

Berikut enam unsur kunci CTL yaitu.

1) Pembelajaran bermakna yaitu pemahaman, relevansi dan penghargaan

pribadi siswa bahwa ia berpengaruh terhadap konten yang harus

dipelajari. Pembelajaran dipresepsi relevan dengan hidup mereka;

2) Penerapan pengetahuan yaitu kemampuan siswa untuk melihat

bagaimana materi yang diterapkan dalam susunan lain dan fungsi-

fungsi pada masa sekarang dan yang akan datang;

3) Berpikir tingkat tinggi yaitu siswa dilatih dalam berpikir kritis dan

kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu, atau

memecahkan suatu masalah;

4) Kurikulum dikembangkan berdasarkan standar merupakan konten

pengajaran berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar

lokal, negara bagian, nasional, asosiasi, dan/atau industri;

Page 27: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

13

5) Responsif terhadap budaya yaitu sebagai pendidik harus memahami dan

menghormati nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan kebiasaan-kebiasaan

siswa, sesama rekan pendidik dan masyarakat tempat mereka mendidik;

6) Penilaian autentik yaitu penggunaan berbagai macam strategi penilaian

yang secara valid mencerminkan hasil belajar yang diharapkan dari

siswa. Strategi-strategi ini dapat meliputi penilaian atas proyek dan

kegiatan siswa, penggunaan portofolio, rubrik, check list, dan panduan

pengamatan yang dapat memberikan peluang kepada siswa turut aktif

dan berperan serta dalam menilai pembelajaran mereka sendiri (Trianto,

2009).

c. Karakteristik CTL

Proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

1) Activiting knowledge atau proses pengaktifan pengetahuan yang sudah

ada artinya pengetahuan yang akan dipelajari siswa tidak terlepas dari

pengetahuan yang sudah ia dipelajari, dengan demikian pengetahuan

yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang

memiliki keterkaitan satu sama lain.

2) Acquiring knowledge atau belajar dalam rangka memperoleh dan

menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru diperoleh dengan

cara deduktif yang artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari

secara umum atau keseluruhan, kemudian memerhatikan secara

khusus atau detailnya.

3) Understandig knowledge atau pemahaman pengetahuan artinya

pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihapalkan tetapi untuk

diyakini dan dipahami, misalnya dengan cara meminta tanggapan

tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan

tersebut barulah pengetahuan itu dapat dikembangkan.

4) Applying knowledge atau penerapan pengetahuan dan pengalaman

tersebut artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya

Page 28: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

14

harus dapat diterapkan dalam kehidupan siswa, sehingga muncul

perubahan perilaku siswa.

5) Reflecting knowledge atau melakukan refleksi terhadap strategi

pengembangan pengetahuan. Hal tersebut dilakukan sebagai umpan

balik dalam proses perbaikan dan penyempurnaan strategi

pengembangan pengetahuan (Sanjaya, 2016).

d. Pengaitan CTL terhadap mata pelajaran

Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung dari

pembelajaran dan pengajaran kontekstual. Ketika siswa dapat

mengaitkan isi dari mata pelajaran seperti matematika, ilmu pengetahuan

alam, atau sejarah dengan pengalaman mereka sendiri, mereka

menemukan makna, dan makna memberi mereka alasan untuk belajar.

Mengaitkan pembelajaran dalam kehidupan seseorang membuat proses

belajar menjadi hidup dan keterkaitan inilah inti dari pembelajaran dan

pengajaran kontekstual (Johnson, 2009).

Cara mengaitkan pengajaran dan pembelajaran diikuti dengan

contoh-contoh. Ada enam motode yaitu: Pertama, ruang kelas tradisional

yang dapat mengaitkan materi dengan konteks yang terdapat pada siswa.

Kedua, memasukkan materi yang sedang dipelajari dengan bidang lain di

dalam kelas. Ketiga, mata pelajaran yang tetap terpisah, tetapi mencakup

topik-topik yang saling berhubungan satu dengan lainnnya. Keempat,

mata pelajaran gabungan yang dapat menyatukan dua atau lebih disiplin

ilmu. Kelima, menggabungkan sekolah dan pekerjaan seperti,

pembelajaran berbasis pekerjaan, jalur karir dan pengalaman kerja

berbasis sekolah. Keenam, model kuliah kerja nyata atau penerapan

terhadap hal-hal yang dipelajari di sekolah dan diaplikasikan ke

masyarakat (Johnson, 2009).

CTL didasarkan pada pengetahuan bahwa mengaitkan merupakan

kegiatan alami manusia. Tepatnya, hal itu disebabkan oleh CTL sesuai

dengan fungsi otak dan prinsip-prinsip alam. Oleh karena itu, CTL suatu

Page 29: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

15

cara yang tepat untuk mempersiapkan para pemuda kita dalam

menghadapi tantangan era reformasi, perubahan instan, dan kehadiran

teknologi dimana-mana. Membangun keterkaitan untuk menemukan

makna dapat meningkatkan pengetahuan dan memperdalam wawasan

(Johnson, 2009).

4. Materi Kimia Unsur

a. Unsur Golongan Utama

Pada unsur golongan utama mempunyai kelimpahan,

kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan

unsur-unsur yang berbeda-beda setiap golongan. Golongan utama

terdapat delapan golongan diantaranya alkali atau golongan IA, alkali

tanah golongan IIA, boron atau golongan IIIA, karbon atau golongan IV

A, nitrogen atau golongan VA, oksigen atau golongan VIA, halogen atau

golongan VIIA dan gas mulia atau golongan VIIIA.

Pada golongan alkali atau IA terdapat unsur-unsur, litium (Li),

natrium (Na), kalium (K), Rubidium (Rb), Sesium (Cs) dan Fransium

(Fr). Golongan alkali bersifat logam, biasanya logam mempunyai

rapatan massa tinggi dan tidak reaktif. Namun dalam kenyataannya

golongan alkali mempunyai rapatan yang rendah dan sangat reaktif.

Kereaktifan golongan alkali semakin bertambah diikuti dengan kenaikan

nomor atom (Sugiyarto & Suyanti, 2010).

Pada golongan alkali tanah atau IIA terdapat, berilium (Be),

magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium

(Ra). Pada golongan ini ada yang bersifat logam, semilogam dan

radioaktif. Semakin bertambahnya nomor atom sifat logam pada

golongan alkali tanah semakin berkurang. Unsur Be, Mg, Ca dan Sr

merupakan logam, sedangkan Ba adalah semilogam dan Ra merupakan

usnur radioaktif (Sugiyarto & Suyanti, 2010).

Pada golongan boron atau III A terdiri dari, boron (B), aluminium

(Al), galium (Ga), indium (In), dan talium (Tl). Pada golongan III, hanya

boron yang bersifat nonlogam dan diklasifikasina pada usnur semilogam.

Page 30: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

16

Titik leleh pada golongan ini tidak teratur seperti halnya titik didihnya

yang semakin rendah diikuti dengan bertambahnya nomor atom

(Sugiyarto & Suyanti, 2010).

Pada golongan karbon atau IVA terdapat 5 unsur diantaranya,

karbon (C), silikon (Si), germanium (Ge), timah (Sn), timbal (Pb).

Golongan III ini semunya bersifat logam, timah dan timbal yang

mempunyai sifat logam lebih dibanding ketiga unsur lainnya. Timah dan

timbal logam yang mempunyai sifat lunak, tidak kuat dan mempunyai

titik leleh yang rendah (Sugiyarto & Suyanti, 2010).

Pada golongan nitrogen atau V A terdiri dari unsur, nitogen (N),

posfor (P), arsen (As), antimon (Sb), dan bismut (Bi). Nitrogen dan

posfor merupakan kedua unsur yang elektronegatif dan dapat membentuk

ikatan kovalen dengan unsur lain yang bersifat elektronegatif. Senyawa

nitrogen yang penting yaitu amonia yang merupakan bahan baku

pembuatan urea (Syukri, 1999).

Pada golongan oksigen atau VI A terdapat unsur-unsur, oksigen

(O), sulfur/belerang (S), selenium (Se), telurium (Te), dan polonium

(Po). Pada golongan ini terdiri dari logam dan nonlogam. Unsur yang

bersifat nonlogam diantaranya oksigen dan belerang, sedangkan

selebihnya logam. Oksigen dan sulfur kedua unsur tersebut dapat

membetuk senyawa ionik dengan unsur bersifat logam dan dapat

membentuk senyawa kovalen jika berikatan dengan unsur nonlogam

(Petrucci, 2011).

Pada golongan halogen atau VII A terdiri dari unsur-unsur, flor (F),

klor (Cl), brom (Br), iodin (I), dan astatin (At). Nama halogen berasal

dari bahasa Yunani yang artinya „pembentuk garam‟, hal ini karena

senyawa halogen dapat membetuk garam. Halogen berada sebagai

molekul diatom dengan simbol X2, dengan X merupakan atom halogen.

Titik leleh dan titik didih golongan semakin meningkat dengan

bertambahnya nomor atom. Lain halnya dengan kereaktifan golongan

Page 31: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

17

halogen semakin kecil nomor atom, kereaktifannya semakin meningkat

(Petrucci, 2011).

Pada golongan utama terakhir yaitu golongan gas mulia atau VIII A

terdiri dari unsur-unsur, helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),

xenon (Xe), dan radon (Rn). Semua unsur dalam gas mulia bewujud gas

dan mempunyai elektron valensi penuh sesuai hukum oktet. Berdasarkan

elektron valensinya, gas mulia cenderung tidak menerima atau

melepaskan elektron sehingga dapat dikatakan golongan ini tidak dapat

membentuk senyawa dengan unsur lain. Tetapi penelitian selanjutnya

menemukan unsur gas mulia yang bersenyawa dengan atom lain yaitu

xenon (Syukri, 1999).

b. Unsur Transisi Periode 4

Pada golangan transisi terdapat 8 golongan dan 3 periode yaitu

periode 4 ,5 dan 6. Unsur transisis periode ke 4 diantaranya Sc, Ti, V,

Cr, Mn, Fe, Co, Ni, Cu, Zn. Berikut beberapa penjelasan mengenai

unsur golongan transisi periode 4:

1) Titanium (Ti)

Titanium merupakan unsur transisi terbanyak ke sembilan di

dalam kerak bumi. Logam titanium lebih banyak dimanfaatkan

dibandingkan logam zirkonium dan hafnium. Titanium sangat vital

bagi industri pertanahan, namun jumlah yang sangat besar dari bijih

tambang titanium ini dimanfaatkan untuk pembuatan bahan pigmen

cat (Sugiyarto & Suyanti, 2010).

2) Vanadium (V)

Vanadium dalam kerak bumi diduga terdapat sekitar 136ppm dan

merupakan unsur transisi terbanyak ke 5 setelah besi, titanium,

mangan, dan zirkonium. Langkah pertama ekstraksi logam ini adalah

mendapatkan betuk oksidanya, dari bijihnya melalui mcam proses dan

reaksi (Sugiyarto & Suyanti, 2010).

Page 32: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

18

3) Ferum (Fe)

Besi telah dikenal sejak ~4000 BC dan sangat banyak digunakan

untuk berbagai macam keperluan industri. Besi lebih reaktif daripada

kedua logam anggota golongan 8 lainnya, ataupun golongan triad-

triad lainnya. Misalnya, besi bereaksi dengam asam monooksidator

maupun asam oksidator. Oksida logam besi secara perlahan oleh

oksigen udara dikenal sebagai proses pengaratan (Sugiyarto &

Suyanti, 2010).

5. Metode Penelitian dan Pengembangan

Metode penelitian dan pengembangan merupakan penelitian yang

terkait dengan produk. Produk yang dimaksud bisa berupa alat (Mobil,

Pesawat terbang, Handphone, Alat Pengangkat, Mesin perkakas, Alat-alat

kedokteran, dan lain-lain), obat-obatan, makanan, kebijakan, program

pembangunan, sistem kerja, buku ajar, media pembelajaran, kurikulum,

model pembelajaran, model evaluasi, model kepemimpinan, model

manajemen, model uji kompetensi, dan lain-lain (Sugiyono, 2016).

Model pengembangan ADDIE merupakan singkatan dari analyze

(analisis), design (desain), develop (pengembangan), implement

(implementasi), dan evaluate (evaluasi) (Branch, 2009). Berikut penjabaran

mengenai tahapan model pengembangan ADDIE.

a. Analyze (Tahap Analisis)

Tahap analisis bertujuan untuk mengidentifikasi kemungkinan

penyebab atau masalah. Terdapat enam tahapan umum yang dilakukan

pada tahap analisis yaitu analisis kesenjangan kinerja, merumuskan

tujuan instruksional, mengidentifikasi karakteristik siswa,

mengidentifikasi sumber-sumber yang diperlukan untuk pengembangan

bahan ajar, menentukan strategi pembelajaran yang tepat, dan menyusun

rencana proses pengembangan.

b. Design (Tahap Desain)

Tahapan desain ini bertujuan tahap ini yakni memverifikasi konten

yang diharapkan sesuai dengan metode. Terdapat 4 tahapan umum yang

Page 33: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

19

dilakukan yaitu membuat daftar tujuan, menyususn tujuan, melakukan

pengujian konten yang digunakan, mendapatkan hasil pengujian yang

dilakukan.

c. Develop (Tahap Pengembangan)

Tahap pemgembangan bertujuan untuk menghasilkan produk dan

memvalidasinya. Terdapat 6 tahapan umum yang dilakukan yaitu

membuat konten, memilih dan mengembangkan media pendukung,

mengembangkan panduan untuk siswa, mengembangkan panduan untuk

guru, melakukan revisi, melakukan uji konten.

d. Implement (Tahap Implementasi)

Kegiatan pada tahap ini adalah mempersiapkan dan menggunakan

buku yang telah disiapkan ke target pembelajaran. Pada tahap ini

penggunaan produk dimaksudkan agar apa yang telah diasumsikan pada

tahap desain, diuji ketepatannya.

e. Evaluation (Tahap Evaluasi)

Evaluasi bertujuan untuk menilai kualitas produk pembelajaran dan

proses yang terjadi baik sebelum dan sesudah implementasi. Sebelum

tahap implementasi evaluasi pada setiap tahap pengembangan, baik revisi

maupun validasi serta perbaikan yang disarankan oleh validator. Evaluasi

yang dilakukan setelah implementasi dilakukan menggunakan angket

respon.

B. Penelitian yang Relevan

1. Pengembangan handout berbasis kontekstual pada materi faktor-faktor yang

mempengaruhi laju reaksimenggunakan model penelitian pengembangan

ADDIE yaitu tahap analisis, tahap desain, tahap pengembangan, tahap

implementasi dan tahap evaluasi (Salfrika & Adlim, 2015)

2. Bahan ajar berbasis kontekstual yang dihasilkan dikembangkan dengan

metode penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall yang

disederhanakan dalam 5 tahap yaitu, analisis kebutuhan, tahap

pengembangan produk, uji coba ahli materi dan ahli media kemudian revisi,

Page 34: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

20

uji coba kelompok kecil pada siswa dan guru kemudian revisi dan uji coba

kelompok besar pada siswa dan guru kemudian revisi (Stephanie, Slamet, &

Purwanto, 2011).

3. Buku suplemen yang dikembangkan oleh Setyanto, Amin, & Lestari (2016)

menggunakan model pengembangan Borg and Gall dalam 5 tahapan.

Tahapan tersebut antara lain (1) penelitian dan pengumpulan informasi

(research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3)

pengembangan bentuk awal produk (develop preliminary form of product),

(4) uji lapangan awal (preliminary field testing), dan (5) revisi produk utama

(main product revision).

4. Penelitian pengembangan berdasarkan model yang dikembangkan oleh Borg

dan Gall. Prosedur pengembangan penelitian ini meliputi: (1) Penelitian dan

megumpulkan informasi, (2) Perencanaan, (3) Pengembangan draft produk,

(4).Uji coba lapangan awal, (5) Merevisi hasil uji coba lapangan awal, dan

(6) Uji coba lapangan utama (Arlitasari, Pujayanto, & Budiharti, 2013).

5. Menurut Mufidah (2013), Proses pengembangan yang digunakan dalam

pengembangan modul pembelajaran menggunakan model pengembangan

dengan pendekatan 4-D atau bisa disebut 4-P, yaitu pendefinisian (define),

perancangan(design), pengembangan (develop), dan penyebaran

(disseminate),tetapi hanya samapi 3-D karena keterbatasan peneliti.

6. Proses pengembangan buku suplemen kimia berbasis sains teknologi

masyarakat pada materi kimia polimer terdapat tiga tahap, yaitu: tahap

perancangan menghasilkan indikator buku suplemen kimia yang telah

diintegrasikan dengan lima ranah STM, tahap produksi menghasilkan buku

suplemen dan tahap evaluasi ialah tahap untuk memperoleh data respon atau

penilaian terhadap buku suplemen kimia berbasis STM pada materi kimia

polimer (Rizki dkk., 2016)

7. Penelitian pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK Teknologi Kelas X

Berbasis Kontekstual dilakukan melalui 4 (empat) tahapan penting yang

masing-masing memilki karakteristik berbeda namun saling berhubungan

Page 35: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

21

dan saling mendukung. Keempat tahapan tersebut adalah tahap analisis,

desain, pengembangan, dan evaluasi (Asliyani, Rusdi, & Asrial, 2014)

C. Kerangka Berpikir Pada tahun 2018 pemerintah membuat peraturan mengenai UN tingkat

SMA. Peraturan terbaru tersebut, menunjukkan kurangnya minat terhadap

kimia karena siswa yang memilih UN kimia paling sedikit dibanding fisika

dan biologi. Kurangnya minat siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah

satunya siswa merasa kesulitan dalam memperlajari kimia. Agar siswa lebih

memahami dalam mempelajari kima digunakan pembelajaran dan pengajaran

kontekstual. Peneliti melakukan survey mengenai bahan ajar yang digunakan

di SMA Negeri X di daerah Tangerang Selatan. Peneliti menemukan bahan

ajar yang digunakan di sekolah masih belum mengaitkan materi dengan

kehidupan sehari-hari disertai gambar yang mendukung. Sumber belajar akan

bermakna jika dapat memanfaatkan lingkungan alam sekitar. Materi yang

dapat bersumber dari alam yaitu, materi kimia unsur. Permasalahan yang ada

dapat diberikan solusi dengan membuat pengembangan bahan ajar berupa

buku suplemen yang berbasis CTL pada materi kimia unsur. Diharapkan

Buku suplemen berbasis CTL ini dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.

Page 36: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

22

Gambar 2.1 Kerangka Berpikr

Buku tek

s yan

g m

asih sed

ikit m

engaitk

an m

ateri den

gan

keh

idu

pan

sehari-h

ari

Pelajaran

kim

ia yan

g k

uran

g d

imin

ati siswa k

arena d

ianggap

sulit d

ipah

ami

Ino

vasi d

alam P

embuatan

Bah

an A

jar

Pen

gem

ban

gan

Buku S

uplem

en K

imia b

erbasis

Contextu

al T

each

ing a

nd L

earn

ing

pad

a Materi K

imia

Unsu

r

Sum

ber b

elajar dap

at mem

anfaatk

an lin

gkun

gan

alam

sekitar

Materi K

imia

Un

sur

Co

ntextu

al

Tea

chin

g a

nd

Lea

rnin

g

Bu

ku

Suplem

en K

imia b

erbasis C

TL

pad

a Materi K

imia U

nsu

r

Page 37: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

23

Page 38: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

23

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri X Tangerang Selatan pada tahun

pelajaran 2017/2018 dan UIN Jakarta pada tahun pelajaran 2018/2019. Waktu

penelitian dilakukan pada bulan Mei 2018 hingga Mei 2019 yang dibagi

menjadi beberapa tahapan antara lain:

Tahap Analisis : Mei 2018

Tahap Desain : Juni 2018

Tahap Pengembangan : Agustus 2018 – April 2019

Tahap Implementasi : Mei 2019

B. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu penelitian dan

pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk

mengembangkan atau memvalidasi produk yang digunakan dalam

pembelajaran dan pendidikan (Sugiyono, 2017).

C. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dan objek pada penelitian ini yaitu:

1. Subjek penelitian pada penelitian pengembangan ini ialah:

a. 2 Ahli/pakar konten kimia dan 2 Ahli/pakar media

b. Siswa yang telah mengalami mata pelajaran kimia materi kimia unsur

untuk uji coba Buku Suplemen

2. Objek penelitian pada penelitian ini yaitu Buku Suplemen Kimia berbasis

CTL pada materi Kimia Unsur.

Page 39: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

24

D. Desain Penelitian

Penulis menggunakan model pengembangan ADDIE. Penulis dalam hal

ini mempunyai keterbatasan waktu penelitian, oleh karena itu peneliti

melakukan 4 tahapan (Branch, 2009):

1. Tahap Analisis

a. Analisis Kebutuhan Buku Suplemen berbasis CTL

Analisis kebutuhan buku suplemen digunakan untuk mengetahui

pentingnya pembuatan buku suplemen. Analisis kebutuhannya dilakukan

dengan wawancara kepada guru dan siswa di sekolah menengah atas.

Selain itu dilakukan analisis buku teks yang terdapat di sekolah

menengah atas.

b. Analisis Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Analisis kompetensi inti dan kompetansi dasar untuk mengetahui

capaian materi untuk tingkat SMA. Kompetensi Dasar yang digunakan

dalam penelitian ini terdapat dalam tabel 3.1 yaitu:

Tabel 3.1 Kompetensi Dasar

3.7 Menganalisis kelimpahan,

kecenderungan sifat fisika dan

kimia, manfaat, dan proses

pembuatan unsur-unsur golongan

utama (gas mulia, halogen, alkali,

dan alkali tanah)

4.7 Menyajikan data hasil

penelusuran informasi sifat dan

pembuatan unsur-unsur

golongan utama (halogen, alkali,

dan alkali tanah)

3.8 Menganalisis kelimpahan,

kecenderungan sifat fisika dan

kimia, manfaat, dan proses

pembuatan unsur-unsur periode 3

dan golongan transisi (periode 4)

4.8 Menyajikan data hasil

penelusuran informasi sifat dan

pembuatan unsur-unsur Periode

3 dan unsur golongan transisi

(periode 4)

(Permendikbud Tahun 2016 No.24)

2. Tahap Desain

a. Tahap Perancangan Buku Suplemen berbasis CTL

Pada tahapan ini dilakukan analisis kurikulum dan materi untuk

mengetahui cakupan materi yang akan terdapat dalam Buku Suplemen

berbasis CTL sesuai KI dan KD yang harus dicapai siswa pada materi

Page 40: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

25

Kimia Unsur. Pada tahapan ini juga dilakukan perencanaan software

yang digunakan dalam penyusunan buku suplemen berbasis CTL.

b. Tahap Penyusunan Buku Suplemen berbasis CTL

Tahap ini dilakukan untuk menetapkan judul, bab yang terdapat

dalam buku, dan subbab berbasis CTL. Tahapan selanjutnya yaitu

validasi judul, indikator dan subbab.

3. Tahap Pengembangan

a. Tahap Pembuatan Buku Suplemen berbasis CTL

Tahapan yang sudah divalidasi dalam perencanaan produk

selanjutkan dilakukan penulisan buku suplemen berbasis CTL. Pada

tahapan ini dilakukan pembuatan buku suplemen berbasis CTL.

b. Tahap Validasi Buku Suplemen

Pengecekan dilakukan oleh ahli/pakar untuk uji validasi bahan

ajar. Aspek yang di validasi yaitu kelayakan materi, penyajian, bahasa

dan grafika.

c. Tahap Revisi Buku Suplemen

Revisi dilakukan setelah dilakukan validasi berdasarkan masukan

dari validator ahli. Peneliti melakukan penyempurnaan buku berdasarkan

validator dan selanjutnya akan dilakukan tahap implentasi.

4. Tahap Impelmentasi

Pada tahap ini yaitu dilakukan uji coba buku Suplemen berbasis CTL

yang dilakukan pada siswa yang telah mengalami mata pelajaran kimia

khususnya materi kimia unsur. Peneliti memilih mahasiswa semester 2

jurusan pendidikan kimia. Uji coba dilakukan kepada 25 orang mahasiswa

yang telah mengalami pelajaran kimia unsur pada kelas XII IPA. Responden

diminta untuk merespon buku suplemen melalui pengisian angket. Produk

yang telah diuji coba dilakukan revisi kembali untuk menghasilkan produk

berupa buku suplemen kimia berbasis CTL pada materi kimia unsur. Berikut

alur penelitian terdapat pada gambar 3.1.

Page 41: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

26

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Tahap Implentasi

Kesimpulan

Analisis Data

Tahap

Pengembangan

Penulisan

Buku

Tahap Desain Perancangan

Buku

Tahap Analisis

Wawancara

Analisis Buku dan KD

Revisi Produk

Validasi

Produk

Revisi

Produk

Peyusunan

Buku

Page 42: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

27

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data data secara lisan dan

langsung untuk mendapatkan hasil yang lebih mendalam (Darmadi, 2011).

Wawancara dilakukan untuk mengetahui analisis awal mengenai kebutuhan

bahan ajar.

2. Analisis Buku Teks Kimia

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui materi yang terdapat dalam

buku sudah atau belum mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari

disertai dengan gambar yang mendukung. Analisis yang didapatkan untuk

membantu penulis membuat buku suplemen kimia berbasis CTL pada

materi kimia unsur.

3. Validasi

Validasi dilakukan oleh para ahli untuk mengetahui penilaian

kevalidan dari buku suplemen (Puskurbuk, 2014). Hasil validasi akan

dijadikan pertimbangan bagi peneliti untuk merevisi bahan ajar. Setelah

bahan ajar dianggap valid maka dilakukan uji coba produk.

4. Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data yang berisi daftar pertanyaan

yang berhubungan dengan penelitian dan disebarkan kepada responden

untuk memperoleh informasi (Darmadi, 2011). Angket akan diberikan

kepada responden untuk menilai kualitas buku suplemen yang dibuat

peneliti.

F. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Bahan Ajar berupa

Buku Suplemen berbasis Contextual Teaching and Learning pada Materi

Kimia Unsur“ diperlukan tiga instrumen yang perlu dibuat. Instrumen yang

digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini, yaitu:

1. Pedoman wawancara untuk analisis kebutuhan buku suplemen berupa

lembar analisis kebutuhan buku suplemen sebagai tahap pendahuluan.

Page 43: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

28

Berikut indikator wawancara yang digunakan peneliti terdapat dalam tabel

3.2.

Tabel 3.2 Indikator Wawancara

No. Indikator

1. Keadaan buku paket yang digunakan di sekolah

2. Bagaimana guru menjelaskan materi kimia unsur

3. Buku paket di sekolah sudah atau belum memuat kontekstual atau

mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari

4. Pentingnya pembuatan buku suplemen/tambahan materi kimia

unsur yang kontekstual

2. Instrumen untuk menganalisis buku teks kimia berupa lembar analisis

kebutuhan buku suplemen sebagai tahap pendahuluan. Berikut tabel 3.3

mengenai lembar analisis buku teks.

Tabel 3.3 Lembar Analisis Buku Teks

Unsur Kimia

Penjelasan menganai sudah atau belum buku

teks mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari disertai gambar yang mendukung

Buku Teks Kimia

3. Instrumen untuk menilai buku suplemen disusun berdasarkan 4 aspek, yaitu

materi, bahasa, penyajian, dan grafika (Puskurbuk, 2014). Pada proses

validasi oleh para ahli/pakar terbagi menjadi dua yaitu validator ahli materi

dan validator ahli media. Berikut lembar validasi untuk ahli materi pada

tabel 3.4 dan lembar validasi untuk ahli media tabel 3.5 yang berisi aspek

penilian dan indikator dari masing-masing aspek penilaian .

Tabel 3.4 Lembar Validasi Ahli Materi

Aspek Indikator

Materi Materi mendukung pencapaian tujuan pendidikan

nasional.

Page 44: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

29

Materi tidak bertentangan dengan peraturan dan

perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Materi merupakan karya orisinil (bukan hasil plagiat),

tidak menimbulkan masalah SARA dan tidak

diskriminasi gender.

Materi memiliki kebenaran keilmuan, sesuai dengan

perkembangan ilmu yang mutakhir, sahih,dan akurat.

Materi mencakup keterkaitan antara ilmu kimia yang

diperoleh di sekolah dengan kehidupan sehari-hari.

Materi yang disampaikan dapat menambah wawasan

siswa mengenai penerapan ilmu kimia dalam kehidupan

sehari-hari.

Penyajian materi buku pengayaan runtut, bersistem,

lugas, mudah dipahami.

Penyajian materi buku suplemen mengembangkan sikap

sosial masyarakat.

Penyajian materi mengembangkan pengetahuan kimia

yang berkonteks pada kehidupan sehari-hari dapat

menumbuhkan motivasi untuk berpikir lebih jauh.

Penyajian materi mengembangkan pengetahuan kimia

yang berkonteks pada kehidupan sehari-hari dapat

memotivasi untuk berkreasi dan berinovasi.

Penyajian materi yang berkonteks pada kehidupan

sehari-hari memotivasi untuk berkreasi, berinovasi dan

menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan

sehari-hari dalam masyarakat.

Bahasa Bahasa buku suplemen yang digunakan etis,estetis dan

komunikatif (sesuai dengan tingkat pemahaman

pembaca sasaran), fungsional, kontekstual, efektif dan

efesien.

Bahasa (ejaan, tanda baca, kosakata,

kalimat dan paragraf) sesuai dengan

kaidah dan istilah yang digunakan baku.

Page 45: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

30

Kegrafisan Kulit buku pengayaan: Ilustrasi mewakili isi, jenis huruf

mewakili keterbacaan tinggi, menarik, komposisi

seimbang dan harmonis anatara kulit depan, punggung

dan belakang.

Tata letak konsisten dan sesuai antara kulit buku (cover)

dengan isi buku.

Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada seluruh isi

buku konsisten.

Ilustrasi sesuai dengan materi dan memperjelas isi.

Tabel 3.5 Lembar Validasi Ahli Media

Komponen Indikator Komponen

Performa

Terbuat dari bahan yang kokoh dan tidak mudah rusak

Mampu menarik perhatian

Maintainable (kemudahan pemeliharaan, pengelolaan,

dan penyimpanan)

Usability (Kemudahan penggunaan/ pengoperasian)

Finishing touch tampak rapih

Warna dan

Tekstur

Variatif

Kontras

Meningkatkan realism

Menciptakan harmoni atau keterpaduan antar elemen

visual

Memberi kesan professional

Penyajian

Unsur Teks

Bahasa yang digunakan komunikatif

Mendorong siswa berpikir kritis

Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

Pemilihan kata dan kalimat mudah dipahami

Dibuat dalam kalimat pendek (pointers)

Simbol visual memiliki bentuk yang menarik (unik,

Page 46: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

31

Penyajian

Simbol

Visual

tampil beda, dan kreatif)

Simbol visual tertata secara proporsional (tidak rumit,

prinsip, kesederhanaan)

Simbol visual menampilkan key message yang jelas

(penekanan)

Simbol visual realistis

Simbol visual kontekstual

Kegrafisan

Tata letak konsisten

Ilustrasi mewakili isi

Jenis, ukuran huruf, dan penomoran pada seluruh isi buku

konsisten

Jenis huruf mewakili keterbacaan tinggi

Komposisi seimbang dan harmonis antara cover depan,

punggung, dan belakang.

4. Instrumen untuk mengukur kualitas bahan ajar berupa angket respon siswa

sebagai uji coba buku suplemen. Angket disusun dengan 4 aspek yaitu

kelayakan isi, bahasa, penyajian dan grafika. Berikut kisi-kisi lembar respon

siswa pada tabel 3.6 yang berisi aspek penilaian, indikator dan jumlah

pertanyaan yang digunakan.

Tabel 3.6 Kisi-kisi Anget Respon Uji Coba Buku Suplemen

Aspek

Penilaian Indikator

Pernyataan no

Pernyataan

positif

Pernyataan

negative

Materi

Manfaat dalam

kehidupan 1 5

Manfaat untuk

menambah wawasan

pengetahuan

2 3

Kesesuaian materi

dengan konteks dalam

kehidupan

4 6

Bahasa Mudah dibaca/dipahami 7 8

Page 47: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

32

Aspek

Penilaian Indikator

Pernyataan no

Pernyataan

positif

Pernyataan

negative

Kejelasan informasi 9 11

Penggunaan/pemilihan

kata 10 12

Sajian

Penyajian materi 13 14

Kelengkapan informasi 15 16

Kemenarikan dalam

dibaca 17 19

Pemberian dalam

motivasi 18 20

Kegrafisan

Penggunaan huruf

(jenis dan ukuran),

spasi, dan paragraph

21,22 23,24

Kesesuaian

layout/tataletak 25 26

Kesesuaian ilustrasi,

gambar, dan foto 27 28

Kesesuaian warna 29 30

Banyak pernyataan 15 15

G. Teknik Pengolahan Data

1. Data Wawancara

Data hasil wawancara dalam analisis buku suplemen ini diolah untuk dapat

melanjutkan tahap pembuatan buku suplemen.

2. Data Analisis Buku Teks Kimia

Data hasil analisis buku teks kimia diolah untuk dapat melanjutkan tahap

pembuatan buku suplemen.

3. Data Lembar Validasi

Data lembar validasi akan digunakan untuk menilai buku suplemen

dengan angket skala Guttman yang memiliki 2 alternatif jawaban yaitu “ya”

dan “tidak” (Riduwan, 2007) untuk lembar validasi ahli materi. Pada lembar

validasi ahli media dengan skala 4 alternatif jawaban (Puskurbuk, 2014).

Berikut skala yang digunakan pada lembar validasi ahli materi pada tabel

Page 48: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

33

3.7 dan skala yang digunakan pada lembar validasi ahli media pada tabel 3.8

yang berisi kriteria dan skor penilaian.

Tabel 3.7 Skala Lembar Validasi Ahli Materi

No Jawaban Alternatif Skor

1. Ya 1

2. Tidak 0

Tabel 3.8 Skala Lembar Validasi Ahli Media

Skor 3 Jika indikator yang diamati muncul dengan nyata dan

sesuai dengan aspek atau kriteria.

Skor 2 Jika indikator yang diamati muncul cukup nyata dan cukup

sesuai dengan aspek atau kriteria

Skor 1

Jika indikator yang diamati kurang nyata dan kurang sesuai

dengan aspek atau kriteria

Skor 0 Jika indikator yang diamati tidak nyata dan tidak sesuai

dengan aspek atau kriteria.

4. Data Angket Uji Coba Produk

Data angket ini digunakan untuk uji coba produk dengan angket skala

likert yang mempunyai 5 alternatif jawaban yaitu (Riduwan, 2007):

Berikut tabel 3.9 yang berisi jawaban alternatif dari skala likert dan skor

yang didapatkan.

Tabel 3.9 Skala Likert

No Jawaban Alternatif Skor

Pertanyaan (+) Pertanyaan (-)

1 Sangat Setuju 5 1

2 Setuju 4 2

3 Cukup Setuju 3 3

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 1 5

Page 49: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

34

H. Jenis Data

Dalam penelitian ini ada beberapa jenis data yang diperoleh yaitu:

1. Data kualitatif mengenai proses penyusunan Bahan Ajar berupa Buku

Suplemen berbasis CTL pada materi Kimia Unsur. Data ini berupa data

dalam bentuk kualitatif (uraian naratif) yang terdiri dari lima tahap yaitu

tahap analisis awal produk, tahap perencanaan produk, tahap pengembangan

produk, tahap uji coba produk, dan tahap revisi produk.

2. Data kuantitatif mengenai kualitas bahan ajar, berupa data angket sebagai

uji validasi dan uji coba produk.

I. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif mengenai proses pengembangan buku suplemen.

Data yang diperoleh dari angket respon siswa selanjutnya akan dilakukan

pencarian persentase kemudian dianalisis dengan rumus berikut (Ashri &

Hasanah, 2016):

Analisis data yang sudah ada disederhanakan dalam bentuk yang lebih

mudah untuk dibaca dan diintepretasikan untuk memperoleh kesimpulan

mengenai pengembahan bahan ajar berupa buku suplemen berbasis CTL pada

materi kimia unsur termasuk dalam kategori sangat baik, baik, cukup, kurang,

atau sangat kurang, seperti tabel berikut (Riduwan, 2007): Berikut interval

penilaian buku suplemen beserta kategori dari setiap interval pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Interval Penilaian Buku Suplemen

No Interval Kategori

1. 81-100% Sangat Baik

2. 61-80% Baik

3. 41-60% Cukup

4. 21-40% Kurang

5. 0-20% Sangat Kurang

Page 50: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dalam mengembangkan

buku suplemen kimia berbasis CTL pada materi kimia unsur dilakukan dengan

lima tahapan, yaitu tahap analisis , tahap perancangan, tahap pengembangan,

dan tahap implementasi, maka diperoleh kesimpulan yaitu:

a. Tahap analisis dilakukan dengan analisis kebutuhan produk yaitu

wawancara guru mata pelajaran kimia dan siswa kelas XII IPA dihasilkan

belum tersedianya buku suplemen yang dapat mengaitkan materi kimia

unsur dengan kehidupan sehari-hari. Siswa dan guru setuju dalam

pembuatan buku suplemen kimia berbasis CTL. Selain itu, buku teks yang

terdapat di sekolah masih sedikit yang mengaitkan materi dengan kehidupan

sehari-hari disertai dengan gambar yang mendukung. Analisis Kompetensi

Dasar dengan materi kimia yang dipilih untuk dikembangkan yaitu kimia

unsur dan selanjutnya dibuat indikator yang diturunkan dari Kompetensi

Dasar.

b. Tahap desain yang dilakukan yaitu menganalisis indikator pada buku

suplemen, serta analisis konten isi/materi yang menghasilkan penjabaran

materi dari indikator buku suplemen. Selanjutnya menentukkan judul, bab

dan subbab pada buku suplemen.

c. Tahap pengembangan dilakukan dengan proses penyusunan buku hingga

dihasilkan buku suplemen berbasis CTL yang baik dan layak digunakan

menurut para ahli dari segi materi, bahasa, sajian, dan grafika.

d. Tahap implementasi digunakan untuk memperoleh data respon siswa

terhadap buku suplemen berbasis CTL pada materi kimia unsur.

Berdasarkan pengolahan data angket hasil uji coba terbatas buku suplemen

kimia mendapat kriteria sangat baik dengan persentase total 83,14%, dengan

rincian materi sebesar 87,6%, kemudian aspek bahasa 83,2%, aspek sajian

81,3%, dan aspek grafik yaitu sebesar 80,45%.

Page 51: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

76

B. Saran

Peneliti memberikan saran sebagai perbaikan untuk penelitian selanjutnya

diantaranya:

1. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya melakukan penelitian untuk

mengetahui efektivitas penggunaan buku suplemn ini dalam pembelajaran

di kelas.

2. Bagi penelitian selanjutnya hendaknya mengembangkan buku suplemen

kimia berbasis CTL untuk materi kimia lainnya.

Page 52: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

77

DAFTAR PUSTAKA

A‟yun, Q., Harjito, & Nuswowati, M. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa

Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantukan CRI

(Certainly of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia,

12(1), 2108-2117.

Arikunto, Suharmisi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Arlitasari, O., Pujayanto, & Budiharti, R. (2013). Pengembangan Bahan Ajar IPA

Terpadu Berbasis Salingtemas dengan Tema Biomassa Sumber Energi

Alternatif Terbarukan. Jurnal Pendidikan Fisika, 1(1), 81-89. ISSN:

2338-0691.

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Ashri, N. & Hasanah, L. (2016). Uji Keterpahaman dan Kelayakan Bahan Ajar

IPA Terpadu. Edusains, 8(2), 144-148. E-ISSN: 2443-1281

Asliyani, Rusdi, M., & Asrial. (2014). Pengembangan Bahan Ajar Kimia SMK

Teknologi Kelas X Berbasis Kontekstual. Edu Sains, 3(2), 1-7

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2018). Prosedur Operasional Standar

Penyelenggara Ujian Nasional. Jakarta: BSNP

Berns, R. G., & Erickson, P. M. (2001).Contextual Teaching and Learning:

Preparing Students for The New Economy. No.5

Branch, Robert Marie. (2009). Instructional Design: The ADDIE Approach. USA:

Springher Dordrecht Heidelberg London

Darmadi, Hamid. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Davtyan, Ruzanna. (2014). Contextual Learning. ASEE Zone I Conference

University of Bridgeport. Bridgeport: USA

Departemen Pendidikan Nasional. (2003). Tujuan Pendidikan Nasional Nomor

20 Pasal 3. Jakarta: Depdiknas

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Buku Nomor 2. Jakarta: Depdiknas

Ernawati, I., & Sukardiyono, T. (2017). Uji Kelayakan Media Pembelajaran

Administrasi Server. Jurnal Elinvo (Electronics, Informatics, and

Vocational Education), 2(2), 204-210.

Page 53: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

78

Fahma, A. I., Cholissodin, I., & Perdana, R. S. (2018). Identifikasi Kesalahan

Penulisan Kata (Typographical Error) pada Dokumen Berbahasa

Indonesia Menggunakan Motode N-garam dan Levenshtein Distance.

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 2(1),

53-62. E-ISSN: 2548-964X.

Hanafiah, N., & Cucu, S. (2008). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:

Refika Aditama

Haryati, Nanik. (2015). Hubungan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar

Matematika Siswa Kelas V SD Se-Gugus Wonokerto Turi Sleman

Tahun Ajaran 2014/2015. Jurnal Penelitian Guru Sekolah Dasar, 13,

1-11

Hudson, C. C., & Whisler, V. R. (2007). Contextual Teaching and Learning for

Practitioners. Systematic Cyebernetics and Information, 6(4), 54-58.

ISSN: 1690-4524

Jamilah. (2017). Penggunaan Bahasa Baku dalam Karya Ilmiah Mahasiswa.

Jurnal Tarbiyah (Jurnal Ilmiah Kependidikan), 6(2), 41-51. E-ISSN:

2548-8376.

Johnson, Elaine B. (2009). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan

Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikan dan Bermakna, Terjemahan

Ibnu Setiawan. Bandung: MLC

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kompetensi Inti dan

Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan

Menengah Nomor 24. Jakarta: Kemendikbud

Kurniasari, D. A. D., Rusilowati, A., & Subekti, N. (2012). Pengembangan Buku

Suplemen IPA Terpadu dengan Tema Pendengaran Kelas VIII. Unnes

Science Education Journal, 3(4), 462-467

Kustandi, C., & Sutjipto, B. (2013). Media Pembelajaran Manual dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Latifah, Lanny. (2018). Analisis Kelayakan Penyajian Buku Teks Bahasa

Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik SMA/SMK Kelas X Edisi

Revisi 2014.

Page 54: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

79

Majid, Abdul. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung, TP Rosdakarya

Mufidah, C. I. (2013). Pengembangan Modul Pembelajaran pada Kompetensi

Dasar Hubungan Masyarakat Kelas X APK di SMKN 10 Surabaya.

Jurnal Universitas Negeri Surabaya, 1-17.

Petrucci, Ralph H. 2011. Kimia Dasar Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Modern Edisi

Kesembilan Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Pusat Perbukuan. (2014). Pedoman Penilaian Buku Nonteks Pelajaran. Jakarta:

Kemendikbud RI

Riduwan. (2007). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta (hlm. 16-17)

Rizki, M., Irwandi, D., & Bahriah, E. S. (2016). Pengembangan Buku Suplemen

Kimia berbasis Sains Teknologi Masyarakat pada Materi Kimia

Polimer. Jurnal Tadris Kimiya, 1(2), 47-57. doi:

http://dx.doi.org//10.15575/jta.v1i2.1233

Rizqiana, F. A., Widodo, A. T., & Supardi, K. I., (2017). Pengembangan Bahan

Ajar Kimia Berbasis Pendekatan Investigasi untuk Meningkatkan

Kompetensi Siswa pada Materi Koloid. Journal of Innovative Science

Education, 6(1), 75-84. ISSN: 2252-6412

Salfrika, T & Adlim. (2015). Pengembangan Handout Berbasis Kontekstual pada

Materi Faktorfaktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi untuk

SMA/MA Kelas XI IPA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia

(JIMPK), 1(3), 17-26.

Sanjaya, Wina. (2016). Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Setyanto, A. H., Amin, M., & Lestari, U. (2016). Pengembangan Buku Suplemen

Pendekatan Molekular Taksonomi Hewan Vertebrata. Jurnal

Pendidikan: Teori Penelitian dan Pengembangan, 1(6), 1180-1184.

EISSN: 2502-471X

Sinaga, M., & Situmorang, M. (2015). Pengembangan Bahan Ajar Berbasis

Kontekstual unruk Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa pada

Page 55: PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS ILMU …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48234/1/ASTI SYAKILA... · v ABSTRAK Asti Syakila, “Pengembangan Buku Suplemen

80

Pengajaran Reaksi Redoks. Prosiding SEMIRATA bidang MIPA BKS

PTN Barat Universitas Tanjungpura Pontianak

Stephanie, M. M., Slamet, R., & Purwanto, A. (2011). Pengembangan Bahan Ajar

Berbasis Kontekstual pada Materi Larutan Penyangga sebagai Media

Pembelajaran SMA IPA Kelas XI. Jurnal Riset Pendidikan, 1(2), 1-

12. ISSN: 2252-5378.

Sugiyarto, K. H., & Suyanti, R. D. (2010). Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta:

Graha Ilmu

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian & Pengembangan. Bandung : Alfabeta

Syukri.(1999). Kimia Dasar 2. Bandung: ITB

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep

Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana

Yakina, Kurniati, Tuti., & Fadhilah, R. (2017). Analisis Kesulitan Belajar Siswa

pada Mata Pelajaran Kimia Kelas X di SMA Negeri Sungai

Ambwang. Ar-razi Jurnal Ilmiah, 5(2), 287- 297. ISSN: 2503-4448.

Yunisfu. (2014). Pembelajaran Kimia Unsur Menggunakan Konteks Keunggulan

Lokal Tambang Timah di Pulau Bangka dan Pengaruhnya pada

Literasi Sains SMA Kelas XII. Jurnal Pengajaran MIPA, 19(2), 248-

256.