PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

84
PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DI DESA KARYA MUKTI KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANG HARI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Syariah Oleh : ANNASTA ARNIANTI NIM: 105170395 Pembimbing : Dr. Sayuti Una, S. Ag., M. H Nofi Nurman, M. Si PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 1443 H/ 2021 M

Transcript of PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

Page 1: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

PELAKSANAAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DI DESA KARYA

MUKTI KECAMATAN MARO SEBO ILIR KABUPATEN BATANG

HARI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014

TENTANG DESA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)

Dalam Ilmu Syariah

Oleh :

ANNASTA ARNIANTI

NIM: 105170395

Pembimbing :

Dr. Sayuti Una, S. Ag., M. H

Nofi Nurman, M. Si

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS SYARIAH

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

JAMBI

1443 H/ 2021 M

Page 2: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar sarjana strata 1 (S1) di Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN STS Jambi.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di UIN STS Jambi.

Jambi, Maret 2021

Annasta Arnianti

NIM: 105170395

Page 3: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

v

Pembimbing I : Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H

Pembimbing II : Nofi Nurman, M. Si

Alamat : Fakultas Syari’ah UIN STS Jambi-Muaro Bulian

K.M 16 Simpang. Sungai Duren, Kab. Muaro Jambi 31346

Telp. (0741) 582021

Jambi, Maret 2021

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Syariah

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di –

Jambi

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu’alaikum wr. wb.

Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka skripsi

Saudara Annasta Arnianti NIM 105170395 yang berjudul “Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang

Hari Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa” telah di

setujui dan dapat diajukan untuk dimunaqasahkan guna melengkapi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Pemerintahan pada

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Sayuti Una, S.Ag., M.H Nofi Nurman, M. Si

NIP. 19720102 2000031 005 NIDN. 2010118703

Page 4: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

vi

Page 5: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

iv

MOTTO

اميه بالقسط أوفسكم أو الىالديه والقربيه إن يكه غىيا أو يا أيها الذيه آمىىا كىوىا قى ولى عل شهداء لل

بهما فل تتبعىا الهىي أن تعدلىا وإن تلىوا أو تعرضىا فإن الل أول ا فالل ا كان بما ت فقير عملىن خبير

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar

penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri

atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih

tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin

menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau

enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala

apa yang kamu kerjakan.(Q.S An-nisa’(4) Ayat 135 1

1 Q.S An-nisa’(4) Ayat 135

Page 6: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

v

ABSTRAK

Skirpsi ini membahas tentang Pelaksanaan Prioritas Pembangunan di Desa Karya

Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari Berdasarkan Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Yang bertujuan untuk mengetahui

bagaimana pelaksanaan prioritas pembagunan di Desa Karya Mukti dan apa saja

yang menjadi hambatan ataupun kendala pada saat pembangunan berlangsung.

Skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data

melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang

dilakukan di peroleh hasil dan kesimpulan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan

Prioritas Pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir sesuai dengan RKPDes dan terdapat lima hal penting dalam Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014 tentang Desa pada Paragraf 2 Pasal 81 diantaranya adalah:

pelaksanaan program pembangunan menyesuaikan Rencana Kerja Pemerintah

Desa, melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan, optimalisasi sumber

daya, kemandirian dan integrasi pembangunan; (2) Terdapat kendala pada saat

pelaksanaan prioritas pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo

Ilir Kabupaten Batang Hari yaitu aksess jalan yang buruk dari kota ke Desa untuk

membawakan material menyebkan keterlambatan pembangunan berlangsung; (3)

tingginya partisipasi masyarakat pada saat pembangunan berlangsung, partisipasi

masyarakat disini yaitu bergotong royong pada hari libur.

Kata Kunci: Pelaksanaan, prioritas, pembangunan.

Page 7: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

vi

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah

Puji syukur saya panjatkan kehadira ALLAH SWT yang selalu melimpahkan dan

memberikan kemudahan kepada saya dan menghadirkan orang-orang yang bearti

di sekeliling saya. Yang selalu memberi saya semangat dan doa, sehingga skripsi

saya terselesaikan dengan baik.

Ku persembahkan semua ini sebagai tanda cinta dan baktiku dan kasih sayang

serta doa yang ku terima. Dengan ini ku persembahkan untuk ayahanda (

TAMRIN) dan Ibunda ( ENDRAYATI ) Terima kasih untuk doa dan keridhoan

kedua orang tuaku sehingga saya semangat menyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih untuk kedua adikku ( MUHAMMAD ZIKRI ) dan ( M. ABID

RAJENDRA) yang selalu memberi saya semangat untuk cepat menyelesaikan

perkuliahan ini agar menjadi orang sukses dan menjadi contoh yang baik untuk

kalian.

Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada Kakek saya ( ARDI AHMAD)

yang selalu memberi semangat dan doa kepada saya sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Page 8: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang mana dalam

penyelesaian skripsi ini penulis selalu diberikan kesehatan dan kekuatan, sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Di samping itu, iringan shalawat

serta salam penulis sampaikan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW yang

telah membawa kemashalatan bagi umat manusia.

Skripsi ini berjudul “Pelaskanaan Prioritas Pembangunan di Desa Karya

Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari Ditinjau dari Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa”. Skripsi ini disusun sebagai

sumbangan pemikiran terhadap perkembangan ilmu dan memenuhi sebagai

persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana satu (S1) pada Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifudin Jambi.

Kemudian dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari tidak sedikit

hambatan dan rintangan yang penulis temui baik dalam mengumpulkan data

maupun dalam penyusunannya. Dan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak,

terutama bantuan dan bimbingan yang diberikan oleh dosen pembimbing, maka

skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, hal yang pantas

penulis ucapkan adalah kata terima kasih kepada semua pihak yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini, terutama sekali kepada Yang Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su’aidi, MA., Ph. D selaku Rektor UIN STS Jambi.

2. Bapak Dr. Sayuti Una, S. Ag., M. H selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS

Jambi.

Page 9: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

viii

3. Bapak Agus Salim, S. Th. I, MA, M. IR., Ph. D, Dr. Ruslan Abdul Ghani,

SH., M. Hum, dan Dr. H. Ishaq, S. H., M. Hum selaku Wakil Dekan I, II, dan

III di lingkungan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

4. Ibu Irmawati Sagala, S. IP., M. Si dan Bapak Yudi Armansyah, M. Hum

selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Ilmu Pemerintahan Fakultas

Syariah UIN STS Jambi.

5. Bapak Sayuti Una, S. Ag., M.H dan Bapak Nofi Nurman, M. Si selaku

Pembimbing I dan Pembimbing II skripsi ini.

6. Bapak dan ibu dosen, asisten dosen, dan seluruh karyawan/karyawati

Fakultas Syariah UIN STS Jambi.

7. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung

maupun tidak langsung.

Di samping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karenanya diharapkan kepada semua pihak untuk dapat

memberikan kontribusi pemikiran demi perbaikan skripsi ini. Kepada Allah SWT

kita memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemaafannya.

Semoga amal kebajikan kita dinilai seimbang oleh Allah SWT.

Jambi Maret 2021

Penulis,

Annasta Arnianti

NIM: 105170395

Page 10: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

ix

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN .............................................................................................................. v

MOTTO.................................................................................................................. vi

ABSTRAK .............................................................................................................. v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

E. Kerangka Teori............................................................................................. 6

1. Pembangunan ........................................................................................... 6

2. Desa ........................................................................................................ 12

3. Pemerintahan Desa ................................................................................. 14

4. Pembangunan Desa ................................................................................ 15

5. Partisipasi Masyarakat ............................................................................ 17

F. Tinjauan Pustaka……………………………...…………………………....19

BAB II………………….………………………………………………………...21

METODE PENELITIAN………………………………………………………...21

A.Tempat Penelitian…………………………………………………………...21

B. Pendekatan Penelitian………………………………………………………21

C. Jenis Dan Sumber Data……………………………………..……………....22

D.IntrumenPengumpulanData…………………...…………………………….22

E. Teknis Analisis Data……………...…………………………………….…..23

Page 11: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

x

F. Sistematika Penulisan.....................................................................................24

G. Jadwal Penelitian…..…………………………………………………….…25

BAB III……………………………..…………………………………………….27

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN…………………….…………..27

A. Aspek Geografis Desa………………………………………………….....27

B. Aspek Demografis…………………………………………………….…..28

C. Aspek Pemerintahan……………………………………………………....31

BAB IV……………………………………………………………………..……35

HASIL PENELITIAN……………………………………………………………35

A. Pelaksanaan Pembangunan Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014………………………………………………………………….…35

B. Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Di Desa Karya Mukti Kecamatan

Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari………………………………………..44

C. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Prioritas Pembangunan……..55

BAB V……………………………………………………………………………58

PENUTUP………………………………………………………………………..58

A. Kesimpulan……………………………………………………………….58

B. Saran-Saran……………………………………………………………….60

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………61

DOKUMENTASI WAWANCARA…………………………………………….65

CURRICULUM VITAE…………………………………………………………71

Page 12: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan adalah hal yang sangat penting dalam pembangunan daerah,

adanya pembangunan juga terdapat berbagai masalah sehingga perlu suatu

perencanaan yang sesuai dengan undang-undang yang mengaturnya. Berdasarkan

hal tersebut, muncul pertanyaan apakah perencanaan pembangunan yang

dilaksanakan oleh desa sudah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun

20142.

Berbagai ketentuan yang harus dilakukan oleh Desa atau perangkat desa

berdasar Undang – Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 adalah hal yang baru dan

sangat mungkin dalam penerapannya banyak mengalami berbagai hambatan atau

kendala. Lain pihak Undang Undang ini telah dilaksanakan tahun 2015, dengan

demikian desa atau kelurahan wajib untuk melakukannnya termasuk dalam hal ini

kewajiban untuk menyusun Perencanaan Pembangunan Desa.3

Terdapat pada pasal 74 dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang

Desa. Bahwa belanja desa akan di prioritaskan untuk memenuhi kebutuhan

pembangunan yang disepakati dalam Musyawarah Desa dan sesuai dengan

Prioritas Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Derah Provinsi.

2PeraturanPemerintah No 12 Tahun 2011 TentangPeraturanPelaksanaanUndang –undang

No 6Tahun 2014 TentangDesa. 3Undang-Undang No 6 Tahun2014 Tentang Desa

Page 13: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

2

Terdapat dalam undang-uandang nomor 6 tahun 2014 tentang desa

paragraph 2 pasal 81 terdapat 5 point yaitu:

- Pembangunan desa dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja pemerintah

desa

- Pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh

pemerintah desa dengan melibatkan masyarakat dengan semnagat bergotong-

royong

- Pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam.

- Pembangunan lokal berskala desa dilaksanakan sendiri oleh desa.

- Pelaksanaan program sektoral yang masuk ke desa diinformasikan kepada

pemerintah desa untuk diintegrasikan dengan pembangunan desa.

Pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk

melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan

ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan alat-alat yang diperlukan siapa

yang melaksanakan dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara

yang harus dilaksanakan, suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah

program atau kebijaksanaan ditetapkan yang terdiri atas pengambilan keputusan,

langkah yang strategis maupun operasional atau kebijaksanaan menjadi kenyataan

guna mencapai sasaran dari program yang ditetapkan semula4.

Selain itu dalam proses implementasi terdapat tiga unsur penting yaitu :

4 Abdullah Syukur. 1987. KumpulanMakalah “Study Implementasi Latar Belakang

Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan”, Persadi, Ujung Pandang. Hlm 40

Page 14: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

3

1. Adanya program (kebijaksanaan) yang dilaksanakan

2. Kelompok masyarakat yang menjadi sasaran dan manfaat dari program

perubahan dan peningkatan

3. Unsur pelaksanaan baik organisasi maupun perorangan yang bertanggung

jawab dalam pengelolaan pelaksana dan pengawasan dari proses

implementasi tersebut. Dari pendapat di atas dapatlah dikatakan bahwa

pelaksana suatu program senantiasa melibatkan ketiga unsur tersebut5.

Keadaan di dalam suatu desa tentunya sangat beragam atau bervariasi

antara desa satu dengan desa yang lainnya. Keberagaman desa dapat dilihat dari

potensi sumber daya alam yang dimiliki, maupun sumber daya manusia di daerah

perdesaan tersebut. Beragam perbedayaan diantaranya ada desa yang sangat

potensial, ada juga memiliki jumlah dan kepadatan penduduk yang sangat kurang,

ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai, tingkat pendapatan rendah,

lokasi yang sangat jauh dari Ibu Kota Kabupaten atau Kecamatan, dan beragam

karakteristik lainnya6.

Berdasarkan hasil observasi penulis bahwa Desa Karya Mukti terletak di

Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari. Desa Karya Mukti ini

termasuk desa yang terpencil yang terletak di daerah Trasmigrasi yang jauh dari

jangkauan Perkotaan. Mayoritas masyarkatnya adalah petani sawit. Hasil tani

yang terus meningkat tidak didukung dengan akses jalan yang baik. Dimana jalan

5 Abdullah Syukur. 1987. KumpulanMakalah “Study Implementasi Latar Belakang

Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan”, Persadi, Ujung Pandang. Hlm 398 6 Ismail Marzuki, “Good Corporate Government Dalam Penyeluran Kredit Perbankan”,

Jurnal. Ilmiah IKIP MATARAM, Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FPMIPA IKIP

Mataram, 2002. Hlm, 22

Page 15: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

4

yang dilalui masyarakat untuk membawa hasil kebunnya mengalami kerusakan,

sehingga menghambat perputaran ekonomi. Adapun partisipasi masyarakat dalam

pelaksanaan pembangunan sangat baik, dimana masyarakat menyempatkan waktu

pada hari libur ikut serta bergotong-royong agar pembangunan berjalan dengan

baik dan sesuai yang di inginkan masyarakat7.

Adapun Prioritas Pembangunan yang di bangun di Desa Karya Mukti.

Adalah8:

1. Jalan Rabat Beton Panjang 800 Meter Tahun 2018

2. Jalan Rabat Beton Panjang 1.100 Meter Tahun 2019

3. Madrasah (DTA) Sumber Dana Dari Bantuan Provinsi Jambi Tahun

2018 Yang Pelaksanaannya Tahun 2019

Melihat penomena tersebut maka ini lah yang akan di teliti mengenai

Pelaksanaan Pembangunan berdasarkan Undang-undang No 6 Tahun 2014

dengan mengambil penelitian yang berjudul “Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten

Batang Hari Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang

Desa ”

7 Wawancara dengan Bapak Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti. Pada tanggal 20 Oktober

2020 8 Wawancara Dengan Bapak Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti. Pada Tanggal 20

Oktober 2020

Page 16: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang di atas, untuk mempermudah pemahaman

dalam pembahasan permasalahan yang akan di diteliti, maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pembangunan di desa menurut Undang-Undang No 6

Tahun 2014?

2. Bagaimana pelaksanaan pembangunan fisik di Desa Karya Mukti berdasarkan

Undang-Undang No 6 Tahun 2014?

3. Bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Karya

Mukti?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarka Rumusan Masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam

permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembangunan di Desa menurut

Undang-Undang No 6 Tahun 2014

2. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksana Pembangunan Jalan Rabat Beton

dan Pembangunan Madrasah (DTA) di Desa Karya Mukti

3. Untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pembangunan di Desa Karya

Mukti

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat atau berguna baik secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Manfaat secara Teoritis

Page 17: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

6

a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya mengenai pelaksanaan

prioritas pembangunan Desa Karya Mukti.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan pertimbangan bagi

peneliti-peneliti lain yang terkait dengan analisis pelaksanaan prioritas

pembangunan Desa Karya Mukti yaitu prinsip swakelola dan partisipatif,

transaparan, demokratis, efektifan efisien, tertib administrasi dan prinsip

saling percaya.

c. Hasil penelitian juga dapat bermanfaat untuk memberikan landasan dari

pembuat kebijakan dalam membuat suatu keputusan tentang Pelaksanaan

Prioritas Pembangunan Desa Karya Mukti. Dan hasil-hasil yang

diperoleh dapat menimbulkan permasalahan baru untuk diteliti lebih

lanjut tentang Prioritas Pembangunan Desa Karya Mukti.

2. Manfaat secara prakti

Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dan mahasiswa sebab dengan

adanya penelitian ini maka dapat menambah pemahaman dan wawasan terkait

priritas pembanguna Desa Karya Mukti oleh masyarakat tersebut. Dan dapat

meningkat kan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.

E. Kerangka Teori

1. Pembangunan

Menurut S.P. Siagian mengartikan pembangunan ialah sebagai suatu usaha

atau rangkaian usaha atau pertumbuhan dan perubahan yang sederhana yang

Page 18: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

7

dilakukan secara sadar oleh suatu Bangsa, Negara, dan Pemerintah menuju

modernitas dalam rangka pembinaan Bangsa. Sedangkan menurut Bintoro

Tjokroamidjojo bahwa pembangunan merupakan suatu proses pembaharuan yang

kontinue dan terus menerus dari suatu keadaan tertentu kepada suatu keadaan

yang lebih baik9.

Pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan

perubahan kearah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana

dengan menggunakan sumberdaya untuk mencapai tujuan kesejahteraan rakyat

yang berkeadilan10

.

Ada 3 kelompok teori yang dibahas dalam pembangunan. yaitu11

:

a. Teori modernisasi menekankan faktor manusia dan nilai-nilai budaya sebagai

pokok persoalan dalam pembangunan. Teori modernisasi merupakan

kelompok teori yang dominan dalam mengkaji masalah pembangunan di

Indonesia.

b. Teori ketergantungan, teori ini merupakan reaksi terhadap teori modernisasi.

Teori ini mula-mula tumbuh di kalangan para ahli ilmu sosial di Amerika

Latin kemudian meluas sampai ke Amerika Serikat, Eropa dan Asia. Teori ini

dipengaruhi oleh metode analisis Marxis.

9 Ita Ulumiyah, Abdul Juli Andi Gani, dkk, Peran Pemerintah Desa Dalam

Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten

Malang), Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, hlm. 891. Diakses pada tanggal 23

Npvember 2020. Pukul 19:00 WIB 10

Mukmin Muhammad, Perencanaan Pembangunan, (Makasar:Dua Bersaudara, 2017),

hlm. 2. 11

Kumba Digdowiseiso, Teori Pembangunan, (Jakarta: LPU-UNAS, 2019), hlm. 56.

Page 19: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

8

c. Teori yang merupakan reaksi terhadap teori ketergantungan. Teori ini sering

disebut sebagai teori pasca ketergantungan. Di dalamnya ada teori sistem

dunia, teori artikulasi dan sebagainya.

Tantangan utama pembangunan adalah untuk memperbaiki kehidupan.

Kualitas kehidupan yang lebih baik memang mensyaratkan adanya pendapatan

yang tinggi. Hal lain yang tidak kalah penting yang perlu di perjuangkan adalah

masalah Pendidikan, peningkatan standar kesehatan, pemberantasan kemiskinan,

dan kondisi lingkungan hidup. Tujuan pembangunan desa akan terlaksana dengan

baik dan terarah secara khusus dari pembangunan desa sebagai berikut 12

:

- Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat ditingkat desa dalam

penyusunan perencanaan pembangunan secara partisipatif

- Meningkatkan keterlibatan seluruh elemen masyarakat dalam memberikan

makna dalam perencanaan pembangunan

- Meningkatkan transfaransi dan akuntabilitas pembangunan

- Menghasilkan keterpaduan antar bidang atau sektor kelembagaan dalam

kerangka.

Faktor-faktor yang dapat menunjang program pelaksanaan adalah sebagai

berikut13

:

1. Komunikasi

12

Solekhan Moch, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, (Wisma Kalimetro Malang,

2014), hlm. 46. 13

Edward, “Komunikasi Publik”, jurnal komunikasi, Vol. 3. No. 1, (Februarai 2008),

hlm. 149.

Page 20: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

9

Komunikasi, sangat penting menentukan keberhasilan pencapaian tujuan

dari implementasi kebijakan publik. Implementasi yang efektif terjadi apabila para

pembuat keputusan sudah mengetahui apa yang akan mereka kerjakan.

Pengetahuan atas apa yang akan mereka kerjakan dapat berjalan apabila

komunikasi berjalan dengan baik, sehingga setiap keputusan kebijakan dan

peraturan impelementasi harus ditansmisikan (atau dikomunikasikan) kepada

bagian personalia yang tepat. Selain itu, kebijakan yang dikomunikasikan pun

harus tepat, akurat, dan konsisten.

Terdapat tiga indikator yang dapat dipakai dalam mengukur keberhasilan

variabel komunikasi yaitu :

a. Transmisi

Adalah penyaluran komunikasi yang baik akan dapat menghasilkan suatu

implementasi yang baik pula. Seringkali yang terjadi dalam penyaluran

komunikasi adalah adanya salah pengertian.

b. Kejelasan

Adalah komunikasi yang diterima oleh para pelaksana kebijakan haruslah

jelas dan tidak membingungkan atau tidak ambigu.

c. Konsistensi

Adalah perintah yang diberikan dalam melaksanakan suatu komunikasi

haruslah konsisten dan jelas untuk diterapkan atau dijalankan. Karena jika

Page 21: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

10

perintah yang diberikan sering berubah-ubah, maka dapat menimbulkan

kebingungan bagi pelaksana di lapangan14

.

2. Sumber Daya

Indikator sumber daya terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

a) Staf

Sumber daya utama dalam implementasi kebijakan dalah staf. Kegagalan

yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salah satunya disebabkan oleh

karena staf yang tidak mencukupi, memadai, ataupun tidak kompeten di

bidangnya.

b) Informasi

Dalam implementasi kebijakan, informasi mempunyai dua bentuk, yaitu

pertama informasi yang berhubungan dengan cara melaksanakan kebijakan.

Implementor harus mengetahui apa yang harus mereka lakukan saat mereka diberi

perintah. Kedua, informasi mengenai data kepatuhan dari para pelaksana terhadap

peraturan dan regulasi pemerintah yang telah ditetapkan.

c) Wewenang

Pada umumnya kewenangan harus bersifat formal agar perintah dapat

dilaksanakan. Kewenangan merupakan otoritas atau legitimasi bagi para

pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yang ditetapkan secara politik. Ketika

wewenang nihil, maka kekuatan para implementor dimata publik tidak

terlegitimasi, sehingga dapat menggagalkan proses implementasi kebijakan.

d) Fasilitas

14

Husaini Usman, Manajemen, Teori Praktik dan Riset Pendidikan,(Jakarta: Bumi

Aksara, 2006), hlm. 3.

Page 22: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

11

Fasilitas fisik juga merupakan faktor penting dalam implementasi

kebijakan. Implementor mungkin memiliki staf yang mencukupi, mengerti apa

yang harus dilakukan dan memiliki wewenang untuk melaksanakan tugasnya,

tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung.15

3. Disposisi

Variabel ketiga yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan

adalah disposisi. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada variabel disposisi,

menurut Goerge C.Edward III adalah :

a. Pengangkatan birokrat

Disposisi atau sikap pelaksana akan menimbulkan hambatan-hambatan

yang nyata terhadap implementasi kebijakan apabila personil yang ada tidak

melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diinginkan oleh pejabat-pejabat tinggi.

Karena itu, pemilihan dan pengangkatan personil pelaksana kebijakan haruslah

orang-orang yang memiliki dedikasi pada kebijakan yang telah ditetapkan.

b. Insentif

Edward menyatakan bahwa salah satu teknik yang disarankan untuk

mengatasi masalah kecenderungan para pelaksana adalah dengan memanipulasi

insentif. Oleh karena itu, pada umumnya orang bertindak menurut kepentingan

mereka sendiri, maka memanipulasi insentif oleh para pembuat kebijakan

mempengaruhi tindakan para pelaksana kebijakan. Dengan cara menambah

keuntungan atau biaya tertentu mungkin akan menjadi faktor pendorong yang

15

Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan Remaja Rosdakarya, (Bandung:

Remaja Rosda Karya, 2008), hlm. 143.

Page 23: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

12

membuat para pelaksana kebijakan melaksanakan perintah dengan baik. Hal ini

dilakukan sebagai upaya memenuhi kepentingan pribadi atau organisasi16

.

4. Struktur Birokrasi

Keberhasilan implementasi kebijakan publik adalah struktur birokrasi.

Walaupun sumber daya untuk melaksanakan suatu kebijakan tersedia, atau para

pelaksana kebijakan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan, dan mempunyai

keinginan untuk melaksanakan suatu kebijakan, kemungkinan kebijakan

tersebut tidak dapat dilaksanakan atau direalisasikan karena terdapatnya

kelemahan dalam struktur birokrasi.17

2. Desa

Menurut H.A.W. Widjaja Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa. Landasan

pemikiran dalam Pemerintahan Desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli,

demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat18

. Sementara Pasal 1 angka 12 UU Pemda

mengartikan Desa atau yang disebut nama lain adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang

diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dengan demikian, pengertian Desa menurut Widjaja dan UU Pemda sama-sama

menyebutkan bahwa desa merupakan sebuah komunitas yang mempunyai wewenang

16

Agostiono, Implementasi Kebijakan Publik Model Van Meter dan Van Horn, ( Jakarta:

Rajawali Press, 2010), hlm. 154. 17

Tabrani Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2006), hlm. 4. 18

H.A.W Widjaja, Otonomi Desa Merupakon Otonomi yang Asli, Butot, don Utuh,

(Jakarta: Raja Grafindo persada, 2003), hlm.3.

Page 24: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

13

mengatur dirinya sendiri atau kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan

sosial budaya setempat. Dengan kata lain, desa memiliki otonomi asli yang perlu

mendapat perhatian dalam kerangka penyelenggaraan pemerintahan, khususnya

penyelenggaraan otonomi daerah.19

Desa dalam arti umum juga dapat dikatakan sebagai permukiman manusia

yang letaknya di luar kota dan penduduknya bermata pencaharian dengan bertani

atau bercocok tanam.20

Hak dan Kewajiban Desa 21

1. Desa berhak:

a. Mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan hak asal-

usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat desa

b. Menetapkan dan mengelola kelembagaan desa

c. Mendapatkan sumber pendapatan.

2. Desa berkewajiban:

a. Melindungi dan menjaga persatuan, kesatuan, serta kerukunan

masyarakat desa dalam rangka kerukunan nasional dan keutuhan Negara

Kesatuan Republik Indonesia

b. Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat desa

c. Mengembangkan kehidupan demokrasi

d. Mengembangkan pemberdayaan masyarakat desa

e. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa.

19

Novianto M. Hantoro, “Perubahan Status Desa Menjadi Keturahan Dalam Sistem

Ketatan Egaraan”, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 78. No. 4, (Desember 2013), hlm. 240. 20

N.Daldjoeni,Interaksi Desa-Kota, (Jakarta: Rineka Cipta, 1987), hlm. .44 21

Sugiman, “Pemerintahan Desa”, Jurnal Bina Mulia Hukum, Vol. 7. No. 1, (September

2018), hlm. 89.

Page 25: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

14

3. Pemerintahan Desa

Pemerintahan Desa menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 1979

disebutkan bahwa yang dimaksud dengan pemerintahan desa adalah “kegiatan

dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh

Pemerintahan Desa dan Pemerintah Kelurahan”. Penyelenggaraan Pemerintahan

Desa berdasarakan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 pengaturannya

berdasarkan pemikiran keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi

dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu penyelenggraan pemerintahan

desa merupakan subsistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa

mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat22.

Dalam UU No.32 tahun 2004, UU tersebut disinggung pula perihal

pemerintahan desa, yang kemudian secara spesifik diatur dalam Peraturan

Pemerintah (PP) No.72 tahun 2005 tentang Desa sebagai salah satu aturan

pelaksana dari UU No.32/2004. Kemudian pada Permendagri nomor 39 tahun

2010 tentang badan usaha milik desa yang menyebutkan: “Pemerintahan Desa

adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan

Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

22

Ita Ulumiyah, “Peran Pemerintah Desa Dalam Memberdayakan Masyarakat Desa Studi

Pada Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis Kabupaten Malang”, Jurnal Administrasi Publik (JAP),

Vol. 1. No. 5,(Oktober 2014), hlm. 892.

Page 26: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

15

Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan

Perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa”.23

Pemerintah Desa sebagai pelaku pelayanan masyarakat sangat perlu

memberikan yang terbaik untuk kepuasan masyarakat. Dibalik kewenangan-

kewenangan yang ditopang oleh adanya dukungan aspek yang melalui peraturan-

peraturan yang berhubungan dengan kepentingan pelayanan masyarakat. Hal ini

sesuai dengan karaktristik pelayanan, yakni sebagai berikut24

:

a. Pelayanan bersifat abstrak yaitu pelayanan sangat berlawanan sifatnya dengan

barang jadi.

b. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan merupakan

pengaruh yang sifatnya adalah tindakan sosial.

c. Produksi dan konsumen dari pelayanan tidak dapat dipisahkan secara nyata,

karena pada umumnya kejadian tersebut bersamaan dan terjadi ditempat yang

sama

4. Pembangunan Desa

Pembangunan adalah membangun masyarakat atau bangsa secara

menyeluruh, demi mencapai kesejahteraan rakyat.Dalam merealisasikan tujuan

pembangunan, maka segenap potensi alam harus digali, dikembangkan, dan

dimanfaatkan sebaik-baiknya. Pasca Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014

disahkan, maka payung hukum terhadap eksistensi Desa menjadi kuat karena

23

Coristya Berlian Ramadana, “Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sebagai

Penguatan Ekonomi Desa Studi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang”,

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1. No. 6,(Desember 2015), hlm. 5. 24

Panji Aritonga, Psikologi Kepemimpinan, (Bandung: Reneka Cipta, 1990), hlm. 60

Page 27: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

16

Desa diatur berdasarkan asas rekognisi, subsidiritas, keberagaman, kebersamaan,

kegotongroyongan, kekeluargaan, musyawarah, demokrasi, kemandirian,

partisipasi, kesertaan, pemberdayaan dan berkelanjutan.25

Pembangunan desa adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan

kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Pembangunan

desa tidak terlepas dari konteks manajemen pembangunan daerah baik di tingkat

Kabupaten maupun tingkat Provinsi karena kedudukan desa dalam konteks yang

luas (sosial, ekonomi, akses pasar, dan politik) harus melihat keterkaitan antar

desa, desa dalam Kecamatan, antar Kecamatan dan Kabupaten26

.

Pembangunan sebenarnya meliputi dua unsur pokok :petama, masalah

materi yang ingin di hasilkan dan dibagi, dan kedua, masalah manusia yang

menjadi pengambil inisiatif, yang menjadi manusia pembangun. Bagaimana pun

juga pembangunan pada akhirnya harus ditunjukkan pada pembangunan manusia

yang dibangun adalah manusia yang kreatif dan bisa mengembangkan

kreatifitasnya.27

Berikut tiga prinsip pokok pembangunan desa28

25

Yusuf Hermawan, “Analisis Perencanaan Pembangunan Desa di Desa Sukamaju

Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut”, Jurnal Pembangunan dan Kebijakan Publik, Vol. 10. No.2,

(September 2019), hlm. 1. 26

Widjaja, Pemerintah Desa/ Marga, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 3 27

Budiman, Teori pembangunan Dunia Ketiga. (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum,

1996), hlm. 108. 28

Regi Revian, “Analisis Implementasi 4 Program Prioritas Kementerian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di Kabupaten Ciamis”, Jurnal FISIP

Universitas Galuh, Vol. 3. No. 1, (Desember 2015), hlm. 114.

Page 28: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

17

1) Kebijakan dan langkah-langkah disetiap desa mengacu kepada pencapaian

sasaran pembangunan berdasarkan trilogi pembangunan. Ketiga unsur trilogi

pembangunan tersebut yaitu :

a. pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.

b. pertumbuhan ekonomi yan cukup tinggi.

c. stabilitas yang sehat dan dinamis diterapkan disetiap sektor dan antar

sektor disetiap daerah, termasuk desa dan kota, disetiap wilayah dan antar

wilayah, secara saling terkait, serta dikembangkan secara selaras dan

terpadu.

2) Pembangunan desa dilaksanakan dengan prinsip-prinsip pembangunan yang

berkelanjutan mensyaratkan setiap daerah lebih mengandalkan sumber-

sumber alam yang terbaharui sebagai sumber pertumbuhan. Disamping itu

setiap desa perlu memanfaatkan SDM secara luas, memanfaatkan modal fisik,

prasarana mesin-mesin dan peralatan seefisien mungkin.

3) Meningkatkan efisiensi masyarakat melalui kebijaksanaan deregulasi,

debirokratisasi, dan sedentralisasi dengan sebaik-baiknya.

5. Partisipasi Masyarakat

Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan adalah

Keikutsertaan sekelompok orang atau tiap individu yang mampu secara aktif

dalam setiap kegiatan pembangunan untuk memberikan masukan pikiran, waktu,

tenaga atau material sehingga tercapainya hasil pembangunan yang sesuai dengan

Page 29: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

18

kebutuhan dan keinginan masyarakat yang merupakan suatu terobosan yang

terhenti ke suatu pertumbuhan komulatif yang bersifat terus menerus29

.

Partisipasi masyarakat merupakan dedikasi penuh untuk mengontrol,

mengawasi, dan mengawal jalannya program pembangunan dan kebijakan dan

sasarannya adalah kepentingan masyarakat30

.

Partisipasi dapat dilihat dari dua hal yaitu31

:

1. Partisipasi dalam perencanaan, dapat dilihat dari dua aspek posistif dan

negatif. Pada segi positif partisipasi adalah dapat mendorong munculnya

keterlibatan secara emosional terhadap programprogram pembangunan desa yang

telah direncanakan bersama. Sedangkan, negatifnya adalah kemungkinan tidak

dapat dihindarinya pertentangan antar kelompok dalam masyarakat yang dapat

menunda atau bahkan menghambat tercapainya suatu keputusan bersama.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan. Segi positifnya adalah program yang telah

direncanakan dapat selesai dikerjakan.Tetapi segi negatifnya adalah cenderung

menjadikan warga masyarakat sebagai objek pembangunan dimana warga hanya

dijadikan pelaksana pembangunan tanpa didorong untuk mengerti dan menyadari

permasalahan yang mereka hadapi. Sehingga warga masyarakat tidak secara

emosional terlibat dalam program, yang berakibat kegagalan seringkali tidak

dapat dihindari.

29 Rizal Andreeyan, “Studi Tentang Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan

Pembangunan Di Kelurahan Sambutan Kecamatan Sambutan Kota Samarinda”, eJournal

Administrasi Negara, Vol. 2. No. 4, (Oktober 2014), hlm. 1942.

30

Siti Hajar, Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Pesisir, (Medan: Lembaga

Penelitian dan Penulisan Ilmiyah Aqli, 2018), hlm. 4. 31

Ray Septianis Kartika, “Partisipasi Masyarakat Dalam Mengelola Alokasi Dana Desa

(Add) Di Desa Tegeswetan Dan Desa Jangkrikan Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo”, Jurnal

Bina Praja, Vol. 4. No. 3, (Desember 2012), hlm. 181.

Page 30: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

19

F. Tinjauan Pustaka

Tinjauan Pustaka adalah uraian hasil-hasil penelitian terdahulu (penelitian-

penelitian lain) yang berkaitan dengan penelitian ini pada aspek fokus/ tema yang

diteliti.

Pertama, skripsi yang di temukan adalah Skripsi Masril Mahasiswa IAIN

STS Jambi yang berjudul, Partisipasi Pemuda dalam Pembangunan (Studi Karang

Taruna Karya Remaja Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi),

penelian mengkaji tugas pokok dan fungsi karang taruna dalam pembangunan. 32

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi pemuda dalam

pembangunan di Desa Pulau Mentaro sangat sedang, walaupun ditunjang dengan

berbagai program yang melibatkan pemuda dan masyarakat.Dan kurangnya

koordinasi di antara Pemerintah desa dengan pemuda sehingga membuat program

yang dilakukan tidak berkesinambungan.Namun, pelaksanaan yang diambil oleh

peneliti ini dalam hal partisipasi masyarakat Desa Karya Mukti bukan hanya

partisipasi dari pemuda saja.Sedangkan persamaannya sama-sama membahas

tentang partisipasi dalam pembangunan desa.

Kedua, Skripsi yang di temukan adalah Desti Nurtiasih Mahasiswa

Universitas Islam Raden Intan Lampung yang berjudul, Tinjauan Fiqh Siyasah

Terhadap Implementasi Pasal 78 Undang-undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa

(Studi Pembagunan Desa Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten

32

Masril, Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan (Studi Karang Taruna Karya Remaja

Desa Pulau Mentaro Kecamatan Kumpeh Muaro Jambi ), Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan,

Fakultas Syariah IAIN STS Jambi, 2012

Page 31: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

20

Pringsewu) 33

penelitian ini mengakaji tentang implementasi pembangunan dalam

pasal 78 dan bagaimana implementasi terhadap hukum siyasah. Namun, yang di

teliti oleh peneliti saat ini membahas tentang pelaksanaan prioritas pembangunan

berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sedangkan

persamaannya sama-sama membahas tentang Desa dan menuju pada

pembangunan berdasarkan Pasal 76 dalam Undang-Undang No 6 Tahun 2014

tentang Desa.

Ketiga, Skripsi yang di temukan adalah Sitti Nurfatimah Rahman

Universitas Hasanuddin yang berjudul, Perencanaan Partisipatif Dalam Proses

Pembangunan Di Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Goa34

, penelitian ini

mengkaji tentang perencanaan partisipatif dalam pembangunan desa

tersebut.Namun yang diteliti oleh peneliti pada saat ini membahas tentang

partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan prioritas pembangunan.Sedangkan

persamaannya sama-sama membahas tentang pembangunan desa.

33

Desti Nurtiasih, Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Implementasi Pasal 78 Undang-

undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi Pembagunan Desa Pandansari Kecamatan

Sukoharjo Kabupaten Pringsewu) Skripsi, Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan

Hukum Universitas Islam Raden Intan Lampung, 2019 34

Sitti Nurfatimah Rahman, Perencanaan Partisipatif Dalam Proses Pembangunandi

Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Goa, skripsi, jurusan ilmu administrasi negara, fakultas

ilmu sosial dan ilmu politik, 2016

Page 32: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

21

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat di Desa Karya Mukti

Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari yang terletak di Daerah

Transmigrasi. Pengambilan lokasi ini dengan pertimbangan bahwa sumber data

dilokasi tersebut telah sesuai dengan tujuan penelitan yang akan mengkaji lebih

lanjut mengenai Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Berdasarkan Undang-ungan

No 6 Tahun 2014 Tentang Desa.

B. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan empiris yaitu

penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan

mengadakan penelitian data primer di lapangan sebagai sumber utama sebagai

hasil wawancara dan observasi. Peraturan ini mengacu pada peraturan-peraturan

tertulis untuk kemudian di kaji penerapannya di lapangan35

. Dalam hal ini terkait

perkembangan sarana fisik tertentu yang terjadi pada sebuah fenomenal dan

kemudian dikaji dilapangan, dalam hal ini terkait tentang Pelaksanaan Prioritas

Pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang

Hari Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

C. Jenis dan Sumber Data

a. Jenis Data

35

Bambang Sunggon, Metode Penelitian Hukum, Jakarta:PT Grafindo Persada 2003, hlm

41

Page 33: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

22

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan prosedur pemecahan

masalah dengan cara menggambarkan objek penelitian pada saat keadaan

sekarang berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya kemudian di analisis dan

interpretasikan, bentuknya berupa survey dan studi perkembangan36

. Sehingga

akan dideskripsikan secara rinci dan mendalam mengenai kondisi sebenarnya

yang terjadi atau tampak dilapangan untuk keemudian diperoleh analisa dan fakta

secara cermat, teliti, dan jenis tentang Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

Berdasarkan Undang-undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa, Studi di Desa

Karya Mukti. .

Adapun jenis data yang disajikan dalam penelitian ini adalah data primer

dan data sekunder. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari sumbernya tampa ada

pelantara atau data diperoleh secara langsung di lapangan oleh yang melakukan

penelitian atau orang yang melakukannya di lokasi penelitian.37

Data primer disini

adalah suatu data yang di peroleh penulis dari data hasil observasi, wawancara,

dan dokumentasi langsung di Desa Karya Mukti. Adapun yang diwawancarai

adalah Kepala Desa, Perangkat Desa dan Tokoh Mayarakat.

2. Data Sekuder

36

Ir. Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan Perbandingan

Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm 8 37

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi), Jambi: Syariah Press, 2001,

hlm. 178

Page 34: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

23

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari dua data ini diperoleh

dengan cara mengutip dari sumber lain, sehingga tidak bersifat autentik, karna

sudah diperoleh dari tangan kedua, ketiga dan seterusnya38

, atau data sekunder

adalah yang berupa data data yang sudah tersedia dan dapat diperoleh peneliti

dengan cara membaca, mendengar, dan melihat secara langsung. Adapun data nya

meliputi Dokumentasi Desa.

b. Sumber Data

Sumber Data dalam penelitian adalah subjek dari mana data

diperoleh.39

Dalam penelian ini penulis mengambil sumber data yang meliputi:

- Kantor Desa Karya Mukti

- Tokoh Masyarakat Desa Karya Mukti

- Dokumentasi

D. Intrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpilan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah40

. Instrumen pengumpulan data merupakan langkah

utama dalam kegiatan suatu penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah untuk

memperoleh data. Adapun data yang akan digunakan adalah sebagai berikut:

a. Observasi

38

Sayuti Una, Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi), Jambi: Syariah Press, 2001,

hlm. 178

39

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:Rineka

Cipta, 2011. Hlm. 129 40

Sudaryono, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2016. Hlm. 76

Page 35: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

24

Observasi merupakan bagian dalam pengumpulan data, observasi berarti

mengumpulkan data langsung dari lapangan.Data observasi juga dapat berupa

interaksi dalam suatu organisasi atau pengalaman para anggota dalam

berorganisasi.41

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh informasi langsung dari sumbernya42

. Untuk mendapatkan data yang

akurat penulis akan mewawancarai secara langsung dengan beberapa pihak yang

berada di kantor Desa Karya Mukti, dan beberapa masyarakat di Desa Karya

Mukti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah kumpulan data yang berbentuk variabel tulisan, atau

mencari data mengenai hal-hal atau sesuatu yang berkaitan dengan masalah

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, dan sebagainnya yang ada hubungannya dengan penelitian. 43

E. Teknis Analisis Data

Analisis data adalah proses penyusunan, mengkategorikan data, mencari

pola atau tema, dengan maksud untuk memahami maknanya44

. Berdasarkan hal

41

Dr. J. R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik Dan Keunggulannya,

(Jakarta: Grasindo, 2008), hlm. 112 42

Dominikus Dolet Unaradjan, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Grafindo, 2019)

hlm. 136 43

DRs. Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada

Pendidikan Anak Usia Dini (Jakarta, Kencana: 2013) hlm. 100 44

Dr. DRs. I Wayan suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Social,

Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan, (Bandung, Nilacakra: 2018) hlm. 74

Page 36: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

25

di atas dapat dikemukakan disini bahwa analisis data yang digunakan peneliti

adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis dan yang diperoleh dari

hasil catatan lapangan, wawancara dan bahan lain sehingga dapat dipahami

dengan mudah, serta membuat kesimpulan atau analisa dengan tujuan agar

diinformasikan dan mudah untuk dipahami oleh orang lain.

Analisis data dalam penelitian secara teknis dilaksanakan secara induktif

yaitu dimulai dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan verifikasi

data

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data adalah pengumpulan yang diperoleh dari lapangan baik

catatan dilapangan, gambar, dokumen, dan lainnya kemudian diperiksa kembali,

diatur kemudian di urutkan.

b. Reduksi Data

Reduksi data merupakan bentuk analisi data yang menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan hasil penelitian

dari lapangan sebagai bahan mentah dirangkumkan kemudian disusun supaya

lebih sistematis, yang dipokuskan pada pokok pokok dari hasil penelitian yang

disusun secara sistematis untuk mempermudah penelitian didalam mencari

kembali data yang diperoleh apabila diperlukan kembali sehingga dapat menarik

kesimpulan finalnya dapat tertarik dan diverifikasi.

c. Penyajian Data

Page 37: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

26

Penyajian data ini merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang

dapat memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan atas bagian bagian

tertentu dari hasil penelitian.

d. Verifikasi Data

Verifikasi data merupakan yang sudah dilakukan peneliti sejak

pengumpulan data kendati masih bersifat sementara. Virifikasi adalah data yang

diperoleh dari hasil wawancara, dokumentasi, studi literatur, kemudian peneliti

mencari makna dari hasil peneliti tersebut atau hasil yang terkumpul.

F. Sistematika Penulisan

Agar mempermudah dalam penulisan dan penyusunan skripsi maka

penulis membuat atau melakukan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan yang terdiri dari sub bab sebagai berikut: Latar

Belakang, Rumusan Masalah, Batasan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian

, Kerangka Teori, dan Tinjauan Pustaka.

BAB II Metode Penelitian yang terdiri dari sub bab sebagai berikut:

Pendekatan, Jenis dan Sumber Data, Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data

dan Jadwal Penelitian.

BAB III Gambaran Umum atau Lokasi Penelitian yang terdiri dari sub

bab sebagai berikut: Sejaran dan Letak Geografis tempat penelitian.

Page 38: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

27

BAB IV Pembahasan dan Hasil Penelitian yang terdiri dari sub bab

sebagai berikut: apakah pembangunan di Desa Karya Mukti sudah sesuai dengan

landasan Undang-undang No 6 Tahun 2014 dan apa kendala yang di alami saat

melaksanakan pembangunan tersebut.

BAB V Penutup yang terdiri dari sub bab sebagai berikut: Kesimpulan

dan Saran

G. Jadwal Penelitian

Agar penelitian dan penulis skripsi terencana dengan waktu yang efektif

dan efesien sehingga dapat selesai tepat waktu, maka penulis membagi langkah-

langkah penelitian yang akan dijalani dalam bentuk jadwal untuk menjadi

pedoman. Adapun jadwal penelitian yang dijadwalkan sebagai berikut:

No

.

Kegiatan

Tahun 2020-2021

Mei –Juli Agustus-

Oktober

November

-Januari

Februari-

April

Mei-

Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

x

2. Pembuatan

Proposal

x x x

3. Perbaikan

Proposal

x

x x

x

x x x

Page 39: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

28

dan

Seminar

4. Surat Izin

Riset

x x

5. Pengumpula

n Data

x x

6. Pengolahan

dan Analisis

Data

x x

7. Pembuatan

Laporan

X

8. Bimbingan

dan

Perbaikan

x x x

9. Agenda dan

Ujian

Skripsi

x x x

10. Perbaikan

dan

Penjilidan

Page 40: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

29

BAB III

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Aspek Geografis Desa 45

Desa Karya Mukti merupakan sebuah Desa yang sedang berkembang,

sebuah Desa yang terletak di kawasan Transmigrasi, Desa yang berada di

Kabupaten Batang Hari, Kecamatan Maro Sebo Ilir. Desa Karya Mukti yang

mayoritas penduduknya adalah petani sawit.

Kecamatan Maro Sebo Ilir adalah Kecamatan pemekaran dari Kecamatan

Muara Bulian dan Kecamatan Pemayung berdasarkan Peraturan Daerah

Kabupaten Batang Hari Nomor 02 Tahun 2003. Kecamatan Maro Sebo Ilir terdiri

dari 7 Desa dengan Ibu Kota Desa Terusan. Desa Karya Mukti mempunyai

wilayah yang sangat stategis, wilayah yang luasnya mencapai 15. 825Ha. Jumlah

Dusun/ RW 5 dan jumlah RT 11. Wilayah Desa Karya Mukti berbatasan langsung

dengan:

- Sebelah utara : Kecamatan Pemayung

- Sebelah Selatan : Desa Bulian Jaya

- Sebelah Barat : Desa Tidar Kuranji

- Sebelah Timur : Desa Bukit Sari46

Jarak pusat pemerintahan Kecamatan dengan:

- Desa Terjauh 25 Km

- Ibu Kota Kabupaten 40 Km

45

Dokumentasi Kantor Balai Desa tentang Letak Geografis Desa Karya Mukti. Senin, 22

Februari 2021 46

Dokumentasi Kantor Balai Desa tentang Batas Desa Karya Mukti. Senin, 22 Februari

2021

Page 41: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

30

- Ibu Kota Provinsi 105 Km

B. Aspek Demografis

1. Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kabupaten Batang Hari adalah 1. 577 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga 477.

Berikut tabel yang menunjukkan jumlah penduduk Desa Karya Mukti:

Tabel 1

Jumlah Penduduk tahun 202047

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Jumlah

0-5 Tahun ( Balita ) 101 98 199

6- 17 Tahun 194 154 348

18-50 Tahun 503 407 910

50- Dewasa/ Lansia 66 54 120

Jumlah 864 713 1.577

2. Pendidikan

Pendidikan adalah upaya menuntun anak sejak lahir untuk mencapai

kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya.

Tanpa sektor pendidikan pemerintah tidak akan berjalan dengan baik dan akan

terjadi berbagai hambatan. Pendidikan merupakan suatu pendukung untuk

meningkatkan perekonomian masyarakat dan kesejahteraan rakyat48

47

Kantor Desa Karya Mukti, Daftar Jumlah Penduduk Tahun 2020, 22 Februari 2021 48

Nurkholis, Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi, Jurnal kependidikan,

volume 1, no 1, 2013, hlm. 26

Page 42: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

31

Tabel 2

Pendidikan di Desa Karya Mukti49

No Tingkat Pendidikan Jumlah

2. TK/ PAUD 4

3. SD/ MI 4

4. SMP/ MTS 1

4. SMA/ SMK/MA 0

2. Perguruan Tinggi 0

Jumlah 5

3. Mata Pencarian

Berikut Mata Pencarian masyarakat Desa Karya Mukti:

Tabel 3

Mata Pencarian Penduduk Desa Karya Mukti 50

No Mata Pencarian Masyarakat

1. PNS 14

2. Swasta/ Wirausaha 61

3. Pedagang 21

4. Petani 376

5. Buruh Bangunan 10

6. Pensiun 1

49

Data Dokumentasi Desa Karya Mukti, Pendidikan Tahun 2020, 22 Februari 2021 50

Data Dokumentasi Desa Karya Mukti, Mata Pencarian Tahun 2020, 22 Februari 2021

Page 43: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

32

7. Buruh 125

8. Honorer 37

9. Guru DTA 21

10. Jasa/ Supir 12

11. URT 366

12. Belum/ Tidak Kerja 241

4. Agama

Agama adalah proses hubungan manusia yang dirasakan terhadap sesuatu

yang diyakininya bahwa sesuatu yang lebih tinggi dari pada manusia. Agama

sebagai simbol, keyakinan, nilai dan perilaku51

.

Tabel 4

Agama di Desa Karya Mukti52

No Agama Masyarakat

1. Islam 1.487

2. Protestan 0

3. Katolik 90

4. Budha 0

5. Hindu 0

6. Khonghuncu 0

5. Kesehatan

51

Daradjad, Ilmu Jiwa Agama,( Jakarta:Bulan bintang, 2005), hlm 10 52

Data DokumentasiDesa Karya Mukti, Agama Tahun 2020, 22 Februari 2021

Page 44: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

33

Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat

secara jasmani dan rohani. Kondisi kesehatan masyarakat di Desa Karya Mukti

cukup baik, hal ini dapat dilihat dari prasarana kesehatan Desa Karya Mukti.

Tabel 5

sarana Kesehatan Desa Karya Mukti53

No Sarana Kesehatan Jumlah

1. Puskesmas Pembantu 1 Unit

2. Posyandu 1 Unit

3. Depot Obat 2 Unit

4. Bidan Desa 2 Orang

5. Dukun Bayi 3 Orang

6. Mantri 2 Orang

53

Data Dokumentasi Desa Karya Mukti, Prasarana Kesehatan Tahun 2020, 22 Februari

2021

Page 45: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

34

C. Aspek Pemerintahan

1. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Karya Mukti54

2.

2. Data Perangkat Desa Karya Mukti

Tabel 6

Data Perangkat Desa Karya Mukti55

No Nama Jenis kelamin Umur Pendidikan Jabata

n

1. Dasmin Lk 56 Thn SMA Kepala

Desa

2. Asep

Nurrohman

Lk 31 Thn SMA Sekretaris

Desa

3. Purwanto Lk 50 Thn SMA Kaur

Umum

54

Data Dokumentasi Desa Karya Mukti, Struktur Organiasasi Pemeri tahan Desa Tahun

2020, 22 Februari 2021 55

Data Dokumentasi Desa Karya Mukti, Data Perangkat Desa Tahun 2020, 22 Februari

2021

Kepala Desa

Dasmin

Sekretaris Desa

Asep Nurrohman

Kaur Umum

Purwanto

Kaur Keuangan

Selpa Debora, S.Pd

Kasi Kesra

Fitria

Kasi Pemerintahan

Erpani

Kadus III Kadus II Kadus I Kadus IV Kadus V

Hariatmo Mukhlis Noral Ediyanto Saniman Damanik Agus Mulyana

Page 46: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

35

4. Selpa

Debora, S. Pd

Pr 25 Thn S1 Kaur

Keuangan

5. Fitria Pr 32 Thn SMA Kasi

Kesra

6. Erfani Lk 48 Thn SMA Kasi

Pemerimn

tahan

7. Hariatmo Lk 56 Thn SMA Kadus I

8. Mukhlis Lk 50 Thn SMA Kadus II

9. Noral

Ediyanto

Lk 39 Thn SMA Kadus III

10. Saniman

Damanik

Lk 45 Thn SMA Kadus IV

11. Agus

Mulyana

Lk 50 Thn SMA Kadus v

Visi dan Misi Desa Karya Mukti 56

Dalam sebuah organisasi atau pemerintahan sangat di perlukam adanya

Visi dan Misi yang sangat menentukan arah dari pembangunan desa tersebut.

a. Visi

Visi adalah gambaran kondisi masa depan yang lebih baik, dibanding dengan

kondisi yang ada saat ini, di rumuskan dengan pertimbangan potensi, masalah,

nilai-nilai budaya yang ada didalam masyarakat. Penyusunan visi Desa Karya

Mukti dilakukan dengan musyawarah yang melibatkan pemeritah Desa, BPD,

Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, dan Lembaga Masyarakat pada umumnya.

Dan terbentuklah visi Desa Karya Mukti “IMAN DAN TAQWA SUPAYA

NYAMAN DAN TENTRAM”.

Adapun Visi diatas mengandung makna bahwa pemerintah Desa akan

berupaya membentuk masyarakat yang tentram dan nyaman. Dan menyesuaikan

56

Dokumentasi Kantor Balai Desa tentang Visi dan Misi Desa Karya Mukti. Senin, 22

Februari 2021

Page 47: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

36

Visi tersebut agar masyarkat meningkatkan ketaqwaan dan keimanan agar

terciptanya desa tentram dan nyaman.

Dilihat dari Visi Desa kita dapat berfikir bahwa pemerintah Desa berupaya

untuk menciptakan desa yang beriman namun pemerintah desa tidak lupa pula

menyeimbangkan antara dunia dan akhirat.

b. Misi

Misi adalah rumusan untuk mengenal upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan Visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah, dan

tindakan nyata bagi segenap komponen masyarakat yang ada di Desa Karya

Mukti. Dalam mengantisipasi kondisi dan permasalahan yang ada serta

memperhatikan tantangan kedepan. Adapun Misi yang ada di Desa Karya Mukti

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Pelayanan Masyarakat Desa Karya Mukti Dengan Sebaik-

Baiknya Dan Ikhlas

2. Meningkatkan Kinerja Perangkat Desa Karya Mukti Dari Tingkat Rt, Kadus

Dan Para Kaur

3. Meningkatkan/ Mendukung Kegiatan Karang Taruna, Olahraga, Seni Dan

Budaya

4. Mendukung Kegiatan Keagamaan Khususnya Agama Islam

5. Mendukung Dan Meningkatkan Perekonomian Desa Karya Mukti Melalui

Wadah Koperasi Unit Desa ( KUD) Barokah

6. Mendukung Dan Meningkatkan Pendidikan Dan Kesehatan Yang Ada Di

Desa Karya Mukti.

Page 48: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Pembangunan Desa Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2014

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, terdapat

lima hal penting terkait pelakasanaan pembangunan berdasarkan Undang-Undang

Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam Paragraf 2 Pasal 81 tentang

pelaksanaan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Pembangunan Menyesuaikan Rencana Kerja

Pemerintah Desa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Terdapat

pada Paragraf 2 Pasal 81 point pertama adalah pembangunan desa dilaksanakan

sesuai dengan rencana kerja pemerintah desa.

Rencana Kerja Pemerintah Desa adalah penjabaran dari dokumen RPJM

Desa yang membahas tentang rencana strategis yang akan dilaksanakan dalam

jangka waktu satu tahun. Dengan dimilikinya RKP Desa yang mengacu pada

rencana pembangunan jangka menengah 6 (enam) tahunan yang berkualitas,

diharapkan dapat menjamin terjadinya kesinambungan pelaksanaan program

pembangunan desa. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) disusun

bertujuan57

:

a. Sebagai dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa

(APB Desa)

57

Saraswati Soegiharto, Teknik Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa,

(Jakarta:Kemendesa,2019), Hlm. 1-2

Page 49: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

38

b. Acuan dalam menyusun rencana operasional dan pelaksanaan pembangunan

desa dalam 1 (satu) tahun.

c. Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap program

pembangunan yang akan dijalankan dalam 1 (satu) tahun.

d. Sebagai bahan dalam melakukan evaluasi pelaksanaan pembangunan

tahunan.

e. Sebagai ruang pembelajaran bersama warga dan pemerintahan desa.

f. Memastikan bahwa dana desa yang direncanakan dan digunakan bermanfaat

untuk pembangunan desa.

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa adalah

aktivitas/kegiatan yang dilakukan setelah kebijakan tersebut disahkan oleh

Menteri DalamNegeri yang ditetapkan dan diterbitkannya pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa

untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Impementasi penyusunan Rencana

Kerja Pemerintah Desa berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114

Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa bahwa dokumen RKP Desa

harus memuat tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Kemudian pada pasal 30 ayat (1) Kepala Desa menyusun RKPD dengan

melibatkan masyarakat desa. Ayat (2) Penyusunan RKPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan dengan kegiatan sebagaimana berikut58

:

a. Penyusunan perencanaan pembangunan Desa melalui musyawarah Desa

58

Ahmad Suprastiyo, “Implementasi Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Desa Studi di Desa Trucuk Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro”, Jurnal Ilmiah Manajemen

Publikdan Kebijakan Sosial, Vol. 2. No. 2, (November 2018), hlm. 258.

Page 50: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

39

b. Pembentukan tim penyusun RKP Desa

c. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk

ke Desa

d. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa

e. Penyusunan rancangan RKP Desa

f. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa

g. Penetapan RKP Desa

h. Perubahan RKP Desa

i. Pengajuan daftar usulan RKP Desa

Badan Permusyawaratan Desa mengadakan musyawarah desa dalam

rangka penyusunan rencana pembangunan desa. Kemudian hasil musyawarah

Desa menjadi pedoman bagi pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa

dan usulan RKPD. Badan Permusyawaratan Desa mengadakan musyawarah desa

paling lambat bulan Juni tahun berjalan. Kepala Desa membentuk tim penyusun

RKPD terdiri dari, Kepala Desa selaku Pembina, Sekretaris Desa selaku ketua,

ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris, dan anggota yang

meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader

pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat59

.

2. Melibatkan Masyarakat Dalam Proses Pembangunan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada

Paragraf 2 Pasal 81 point kedua adalah pembangunan desa sebagaimana dimaksud

59

Wahyudin Kessa, Perencanaan Pembangunan Desa, (Jakarta: Kementrian Desa,

2015). Hlm. 35

Page 51: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

40

pada ayat (1) dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan melibatakan seluruh

masyarakat desa dengan semangat bergotong royong.

Partisipasi masyarakat merupakan keterlibatan anggota masyarakat dalam

pembangunan dan pelaksanaan implementasi program atau proyek pembangunan

yang dilakukan dalam masyarakat lokal. Partisipasi tenaga adalah partisipasi yang

diberikan dalam bentuk tenaga untuk pelaksanaan usaha-usaha yang dapat

menunjang keberhasilan suatu program. Sedangkan partisipasi keterampilan, yaitu

memberikan dorongan melalui keterampilan yang dimilikinya kepada anggota

masyarakat lain yang membutuhkannya. Dengan maksud agar orang tersebut

dapat melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosialnya60

.

Upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud dan ikhtisar. Upaya

merupakan segala sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal

supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan maksud, tujuan

dan fungsi serta manfaat suatu hal tersebut dilaksanakan. Upaya sangat berkaitan

dengan penggunaan sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan tersebut,

agar berhasil maka digunakanlah suatu cara, metode dan alat penunjang dll.

Upaya pemerintah desa untuk melibatkan masyarakat sangat penting karena tanpa

adanya dorongan dari pemerintah desa masyarakat tidak akan ikut serta dalam

pembangunan seperti gotong-royong61

.

60

Akhwan Ali, “Analisis Tingkat Partisipasi Masyarakat Terhadap Pembangunan Sumber

Daya Manusia di Desa Cemba Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang”, Jurnal Moderat, Vol.

5. No. 2,(Desember 2019), hlm. 6. 61

Kasim Markono, “Upaya Pemerintah Desa Mendorong Partisipasi Masyarakat Dalam

Membangun Desa Ngayau Kecamatan Muara Bengkal Kabupaten Kutai Timur”, Jurnal

Universitas Widya Gama Mahakam, Vol. 5. No. 2, (November 2019), hlm. 4.

Page 52: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

41

Partisipasi adalah hal ikut sertanya setiap orang suatu kegiatan merupakan

aktivitas dalam organisasinya untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Bila

kita hubungkan dengan pembangunan untuk mencapai tujuan pembangunan

nasional yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat menuju terwujudnya

masyarakat yang adil dan sejahtera. Masyarakat dalam kedudukannya sebagai

subyek pembangunan dituntut dalam memberikan sumbangan terhadap apa yang

dibutuhkan dalam pembangunan, kesediaan memberikan sumbangan ini bukan

lahir begitu saja, akan tetapi terdorong oleh motivasi-motivasi tertentu yang

dicapai. Selain itu juga adanya upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dalam membangkitkan kesadaran masyarakat dalam pembangunan dengan

mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam bergotong royong62

.

3. Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Paragraf

2 Pasal 81 point ketiga adalah pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan

sumber daya alam. Sumberdaya adalah suatu nilai yang dimiliki oleh suatu materi

atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Sumber Daya Manusia

Pengembangan sumber daya manusia ditujukan untuk mewujudkan

manusia yang berbudi luhur, tangguh, cerdas, terampil, mandiri, memiliki rasa

kesetiakawanan, bekerja keras, produktif, kreatif, dan inovatif, disiplin dan

orientasi ke masa depan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Kegiatan

62

Gently Thesen, “Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Pembangunan Fisik Di

Kelurahan Kawangkoan Bawah Kecamatan Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan”, Jurnal

UNSRAT Manado, Vol. 2. No. 2, (Desember 20180, hlm. 6.

Page 53: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

42

pengembangan sumber daya manusia dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk

membentuk para pegawai agar menguasai berbagai kemampuan yang dibutuhkan

organisasi untuk melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien63

.

Bagi suatu organisasi, pengelolaan sumber daya manusia menyangkut

keseluruhan urusan organisasi dan tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu seluruh

komponen atau unsur yang ada di dalamnya yaitu para pengelola dengan berbagai

aktifitas harus memfokuskan pada perencanaan yang menyangkut penyusunan

staff, penetapan program latihan jabatan dan lain sebagainya. Hal ini perlu

dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan jangka pendek dan jangka panjang

dari suatu organisasi tersebut, khususnya yang menyangkut kesiapan sumber daya

manusianya. Pengelolaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi tidak

dapat terlepas dari lingkungan internal maupun eksternal, yang pada suatu saat

akan dapat mempengaruhi keberadaan organisasi tersebut64

.

b. Sumber Daya Alam

Pengelolaan sumber daya alam yang baik akan meningkatkan

kesejahteraan umat manusia, dan sebaliknya pengelolaan sumber daya alam yang

tidak baik akan berdampak buruk bagi manusia. Dengan demikian sumber daya

alam harus dimanfaatkan dengan berhati-hati karena adaya faktor ketidakpastian

63

Onius Wakerwa, “Peranan Sumber Daya Manusia Dalam Meningkatkan Pembangunan

Masyarakat Di Desa Umbanume Kecamatan Pirime Kabupaten Lanny Jaya”, Jurnal Holistik, Vol.

4. No. 17, (September 2016), hlm. 4 64

Nanang Nuryanta, “Pengelolaan Sumber Daya Manusia Tinjauan Aspek Rekrutmendan

Seleksi”, Jurnal Pendidikan Islam El-Tarbawj,Vol. 1. No. 1, (Desember 2008), hlm. 60-61

Page 54: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

43

terhadap apa yang akan terjadi terhadap sumber daya alam yang akan

mendatang65

.

4. Kemandirian

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Paragraf

2 Psal 81 point keempat adalah pembangunan lokal berskala desa dilaksanakan

sendiri oleh desa.

Dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa pasal 1 nomor

(6) menjelaskan bahwa Kewenangan desa merupakan hak yang dimiliki desa

untuk mengatur secara penuh urusan rumah tangga sendiri. Kewenangan ini

diselenggarakan oleh Pemerintah Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan

desa. Kemudian pada pasal 18 dikatakan bahwa Kewenangan desa tersebut

meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan

masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat

desa66

.

Kemandirian desa dapat terwujud apabila ada kerjasama antara elemen

masyarakat dan juga pemerintah dengan komitmen kuat untuk melakukan

perubahan terhadap ketergantungan yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan

memberdayakan kemampuan sumber daya manusia yang ada dan memanfaatkan

potensi yang ada di desa67

.

65

Akhmad Fauzi, Ekonomi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Teori Dan Aplikasi,

(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2016), hlm. 5 66

Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 1 ayat (6) 67

Kiki Endah, “Mewujudkan Kemandirian Desa Melalui Pengelolaan Badan Usaha Milik

Desa”, Jurnal Moderat, Vol. 4. No. 4, (November 2018), hlm. 28.

Page 55: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

44

Desa bukan obyek pembangunan, melainkan subyek yang bisa mandiri,

termasuk mendesain sektor pembangunan mana yang paling prioritas bagi sebuah

desa. Tugas Negara terbatas pada penyediaan alokasi dana dan berbagai standar,

sementara tugas membangun diserahkan kepada desa. Meskipun desa membangun

buka paradigma baru, karena sebelumnya telah menjadi praktik di beberapa

wilayah, Undang-Undang Desa telah menjadi spirit baru pembangunan

pedesaan68

.

5. Integrasi Pembangunan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Paragraf

2 Pasal 81 point kelima adalah Pelaksanaan Program Sektor yang masuk ke Desa

diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan dengan

pembangunan desa.

Pendekatan pembangunan sektoral adalah pencapaian sasaran

pembangunan suatu wilayah yang meliputi seluruh kegiatan dikelompokkan atas

sektor-sektornya, yaitu sektor primer sektor pertanian; sektor pertambangan dan

penggalian, kemudian sektor sekunder sektor industri pengolahan; sektor listrik,

gas dan air bersih; sektor bangunan/konstruksi69

.

Pembagunan sesuai dengan desentralisasi diperlukan adanya program

yang terencana secara bertahap diperlukan gagasan baru sehingga sesuai dengan

tujuan-tujuan dan sarana-sarana suatu program. Dalam pelaksanaan program

68

Ayu Diah, “Pembangunan Kemandirian Desa Melalui Konsep Pemberdayaan: Suatu

Kajian Dalam Perspektif Sosiologi”, Jurnal Sosio Informa, Vol. 1. No. 2, (Desember 2015), hlm.

180 69

Weni Widya, “Perencanaan Pembangunan Ekonomi Wilayah Berbasis Sektor

Unggulan Kasus : Kabupaten Pasaman Pasca Otonomi Daerah”, Jurnal Agribisnis Indonesia, Vol.

2. No. 2,(September 2014), hlm. 159

Page 56: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

45

tersebut tersedia waktu dan sumber yang cukup memadai merupakan suatu

perpaduan sumber-sumber yang diperlukan benar adanya. Untuk melaksanakan

semua program supaya terarah maka diperlukan implementasi kebijakan karena

sebagai alat administrasi hukum dimana sebagai faktor, organisasi dan teknik

yang bekerja yang dibuat pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya program

pemerintah daerah untuk mewujudkan kesejahteraan70

.

Permendagri Nomor 114 Tahun 2014 juga mengatur bagaimana

pelaksanaan pembangunan dilaksanakan sebagaimana penjelasan berikut.

Pembangunan desa dikoordinasikan oleh kepala desa dan dilaksanakan oleh

perangkat desa atau unsur masyarakat desa. Pembangunan desa meliputi

pembangunan berskala lokal desa dan pembangunan sektoral dan daerah yang

masuk ke desa. Pelaksanaan pembangunan yang berskala lokal dikelola melalui

swakelola desa, kerjasama antar desa atau kerjasama desa dengan pihak ketiga.

Kepala desa mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan pembangunan

terhitung sejak APB Desa ditetapkan. Pembangunan desa yang bersumber dari

program sektoral atau program daerah, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari

pemerintah pusat, pemerintah provinsi, atau pemerintah kabupaten. Jika ketentuan

menyatakan bahwa pelaksanaan program sektor atau program daerah

diintegrasikan ke dalam pembangunan desa, maka program sektor atau program

daerah di desa dicatat dalam APB Desa. Jika ketentuan menyatakan bahwa

70

Neni Sunarti, “Implementasi Program Pemerintah Dalam Melaksanakan Program

Pembangunan”, Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol. 2. No. 2, (Desember 2016), hlm. 789

Page 57: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

46

pelaksanaan program sektor atau program daerah didelegasikan kepada desa,

maka desa mempunyai kewenangan untuk mengurusnya71

.

B. Pelaksanaan Prioritas Pembangunan di Desa Karya Mukti

Terdapat lima hal penting terkait pelaksanaan pembangunan berdasarkan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dalam paragraf 2 pasal 81

tentang pelaksanaan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Program Pembangunan Menyesuaikan Rencana Kerja

Pemerintah Desa

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terdapat

pada pasal 81 point pertama adalah pembangunan desa dilaksanakan sesuai

dengan rencana kerja pemerintah desa.

Pasal 1 angka 2 Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 dana yang

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan

bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat. Selain kedua bidang kewenangan ini, pendanaannya dari sumber lain

seperti Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD), bagi hasil pajak dan restribusi daerah, serta

pendapatan asli desa. Prioritas kegiatan, anggaran dan belanja desa disepakati

dalam Musyawarah desa yang partisipatif. Hasil musyawarah desa inilah yang

71

Permendagri Nomor 114 Tahun 2014

Page 58: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

47

menjadi acuan dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).72.

Adapun pelaksanaan pembangunan Desa dalam Peraturan Pemerintah No.

43 Tahun 2014 pasal 121 adalah73

:

1. Kepala Desa mengoordinasikan kegiatan pembangunan Desa yang

dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau unsur masyarakat Desa.

2. Pelaksana kegiatan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

ditetapkan dengan mempertimbangkan keadilan gender.

3. Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

mengutamakan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya alam

yang ada di Desa serta mendayagunakan swadaya dan gotong royong

masyarakat

4. Pelaksana pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan

laporan pelaksanaan pembangunan kepada kepala Desa dalam forum

musyawarah Desa.

5. Masyarakat Desa berpartisipasi dalam musyawarah Desa sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) untuk menanggapi laporan pelaksanaan pembangunan

Desa.

72

Regi Refian, “Analisis Implementasi 4program Prioritas Kementerian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasidi Kabupaten Ciamis Studi Kasus Pada Lima

Desa Di Kabupaten Ciamis”, Jurnal Ilmu Pemerintahan, Vol. 2. No. 2, (Desember 2019), hlm.

112. 73

Welasari, “Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunandi Desa Makeruh

Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis”, Jurnal Ilmu sosial, Vol. 3. No. 4, (November 2019),

hlm. 216.

Page 59: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

48

Adapun Program Kerja Di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kabupaten Batang Hari untuk prioritas pembangunan tahun 2018-2019 adalah :

- Pembangunan Jalan Rabat Beton 800 Meter Tahun 2018

Tabel 12

Rincian Pembangunan Jalan Rabat Beton per RT Tahun 2018 74

No. Rt Jumlah

1 Rt 06 200 Meter

2 Rt 08 90 Meter

3 Rt 09 225 Meter

4 Rt 10 150 Meter

5 Rt 11 135 Meter

Jumlah 800 Meter

- Pembangunan Jalan Rabat Beton 1.100 Meter Tahun 2019

Tabel 13

Rincian Pembangunan Jalan Rabat Beton per RT Tahun 2019 75

No. Rt Jumlah

1 Rt 01 180 Meter

2 Rt 02 225 Meter

3 Rt 03 220 Meter

4 Rt 04 175 Meter

5 Rt 09 135 Meter

74

Kantor Desa Karya Mukti, Rincian Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2018, 22

Februari 2021. 75

Kantor Desa Karya Mukti, Rincian Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2019, 22

Februari 2021.

Page 60: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

49

6 Rt 11 165 Meter

Jumlah 1.100

- Pembangunan Madrasah ( DTA )

Semua program kerja pemerintah desa terlaksana dengan baik, walaupun

terjadi beberapa kendala. Sebagaimana dapat dilihat dari hasil wawancara penulis

bersama Bapak Asep Nurrahman selaku Sekretaris Desa karya Mukti Kecamatan

Maro Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari .

Semua rencana kerja kami berjalan sesuai yang kami ingin kan bersama

masyarakat untuk pembangunan jalan rabat beton itu dua tahun pada tahun

2018 800 meter dan untuk tahun 2019 110 meter itu dananya dari DD dan

untuk pembangunan Madrasah sumber dananya dari bantuan provinsi

tahun 2018 cuman ya di laksanakan pada tahun 2019 karena dana nya cair

pada akhir tahun 2018. Setiap pelaksanaan pembangunan pasti selalu ada

masalah atau pun kendala nya. Adapun kendala yang kami alami disini

yaitu dalam bentuk material, alat bangunan disini bukan karena

kekurangan dana melainkan kendalanya adalah akses jalan dari desa ke

kota. Dimana dapat dilihat jalan menuju kota sangat buruk apalagi kalau

banjir pasti mereka tidak akan mau mengantarkan bahan-bahan bangunan

ke desa karya mukti. Dan jarak tempuh juga lumayan jauh kurang lebih ya

1 jam lah. Dan untuk sistem pembagiannya kami melihat dari Rt mana

yang lebih membutuhkan disana kami melihat dari jeleknya akses jalan

yang paling buruk dan akses jalan yang sering dilewati warga itulah yang

kami utamakan dan lebih panjang dari Rt yang lainnya.76

Dilihat dari hasil wawancara penulis bersama bapak Asep Nurrahman

selaku sekretaris desa disini kendalanya adalah material atau bahan-bahan

bangunan karena akses jalan yang buruk dan jarak tempuh yang jauh dari desa ke

kota untuk membeli bahan-bahan bangunan itu menjadi kendala ataupun

hambatan pada saat pelaksanaan pembangunan berlangsung. Selain itu untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada pemerintah desa juga sering mengadakan

76

Wawancara dengan Asep Nurrahman, Sekretaris Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 61: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

50

rapat untuk mengevaluasi kinerja pada pelaksanaan pembangunan itu berlangsung

seperti terdapat dalam wawancara penulis bersama bapak asep nurrahman selaku

sekretaris desa karya mukti sebagai berikut:

Kemudian untuk mengatasi masalah pada pelaksanaan pembangunan

berlangsung disini kami perangkat desa mengadakan rapat rutin 2 dua

minggu sekali bersama tukang atau pekerja untuk mengevaluasi kinerjanya

dan rapatnya pun kami mengundang tokoh masyarakat untuk mendengar

langsung kendala maupun apapun permasalah yang ada pada saat

pelaksanaan berlangsung. Agar permasalahan yang ada dapat di pecahkan

bersama77

Dapat dilihat dari wawancara penulis bersama Bapak Sekretaris Desa

Karya Mukti penulis menyimpulkan bahwa perangkat desa selalu melibatkan

masyarakat dalam mengambil keputusan. Dan selalu mengajak masyarakat untuk

ikut serta dalam musyarawah pada saat pelaksanaan pembangunan berlangsung.

Perangkat Desa selalu mengadakan evaluasi dalam 2 minggu sekali untuk

kelancaran pembangunan agar tidak ada lagi hambatan dalam pembangunan.

2. Melibatkan Masyarakat Dalam Proses Pembangunan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pada

pasal 81 point kedua adalah pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan melibatkan seluruh masyarakat

desa dengan semangat bergotong royong.

Pada dasarnya partisipasi itu dilandasi dengan adanya pengertian bersama

dan adanya pengertian tersebut karena diantara orang-orang itu saling

berkomunikasi dan berinteraksi sesamanya. Dalam patisipasi diperlukan suasana

77

Wawancara dengan Asep Nurrahman, Sekretaris Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 62: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

51

yang bebas atau demokratis dan terbinanya kebersamaan. Partisipasi masyarakat

dalam pembangunan, ikut dalam kegiatan perencanaan pembangunan dan

ikutserta pemanfaatan dan menikmati hasil-hasil pembangunan. partisipasi

masyarakat dengan adanya komunikasi yang baik memberikan pengaruh yang

signifikan terhadap partisipasi masyarakat. Komunikasi yang bersifat dialogis,

berbasis kemitraan antara pemerintah dan masyarakat, yang menempatkan

komunikator dan komunikan dalam posisi yang sama sebagai subyek, akan

meningkatkan keterlibatan mental/emosional, kontibusi dan tanggung jawab

dalam pembangunan78

.

Pemerintah desa karya mukti selalu melibatkan masyarakat pada saat

pembangunan berlangsung yang bertujuan untuk mendapatkan usulan-usulan

dalam pembangunan. Sebagaimana dapat dilihat wawancara penulis bersama

Bapak Dasmin selaku Kepala Desa Karya Mukti sebagai berikut:

Kami selalu rapat bersama masyarakat sebelum mengambil keputusan dan

kami selalu melibatkan masyarakat. Karena menurut kami pendapat

masyarakat itu penting untuk menjadikan pembangunan yang lebih baik

lagi, selain itu kami selalu mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam

pembangunan dengan bergotong-royong. Biasanya kami mengajak

masyarakat untuk royongan pada hari libur saja karena masyarakat disini

meliliki kesibukan masing-masing jadi kami memanfaatkan hari minggu

untuk gotong royong. Tetapi disini kami royongan hanya untuk

pembangunan jalan rabat beton saja untuk pembangunan madrasah semua

nya oleh tukang79

.

Dapat dilihat dari hasil wawancara penulis bersama Bapak Kepala Desa

Karya Mukti bahwasannya partisipasi masyarakat disini dapat dikatakan baik

78

Melis, “Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Studi di Desa

Wawolesea Kecamatan Lasolo Kabupaten Konawe Utara”, Jurnal Ekonimi, Vol. 1. No. 1,

(September 2016), hlm. 102. 79

Wawancara dengan Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 63: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

52

karena mereka meluangkan waktu liburnya untuk bergotong-royong agar

pembangunan jalan rabat beton cepat selesai. Dan untuk kedepannya semoga

masyarakat dan perangkat desa bisa selalu kompak dalam pembangunan desa agar

terwujudnya desa yang lebih baik lagi kedepannya.

Tranparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Tranparansi

yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Karya Mukti dalam pelaksanaan prioritas

pembangunan desa, salah satu nya dengan mengundang masyarakat untuk ikut

serta dalam musyawarah desa. Seperti yang di katakana Bapak Dasmin selaku

Kepala Desa Karya Mukti. Beliau mengatakan:

Kami selalu mengatakan apa adanya kepada masyarakat dan kami selalu

melibatkan masyarakat dalam melakukan rencana pembangunan desa. Dan

kami selalu mendengarkan keluhan maupun aspiransi dari masyarakat

terkait pembangunan desadan mengambil keputusan atas rapat bersama80

Berdasarkan hasil wawancara dapat dipahami bahwa bentuk transparansi

yang dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat berjalan cukup baik,

namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tercapainya bentuk

transparansi yang akuntabel dan menyeluruh,maksudnya adalah agar seluruh

aktivitas penyelenggaraan pemerintahan desa bisa di publikasikan kepada

masyarakat dan harus dapat di pertanggung jawabkan, agar adanya keterbukaan

tentang anggaran dana desa yang di kelola kepada masyarakat desa. Seperti hasil

wawancara penulis dengan salah satu tokoh masyarakat Desa Karya Mukti beliau

mengatakan:

Ya benar pemerintah desa selalu melibatkan tokoh masyarakat dalam

pembangunan, namun itu hanya orang-orang tertentu yang di undang

dalam rapat desa tidak menyeluruh. Jadi kami yang tidak di undang ini

80

Wawancara Dengan Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 64: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

53

tidak tau apa-apa yang di bangun desa. Tau-taunya sudah ada

pembangunan. Seharusnya mereka bisa memberikan informasi kepada

kami apa saja yang dibangun dan dana-dana nya agar tidak ada kesalah

pahamanan81

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah satu masyarakat desa

karya mukti dapat diambil kesimpulan bahwa, hanya elemen-elemen tertentu saja

yang di undang dalam musyawarah desa, masyarakat berharap agar pemerintah

desa bisa menyampaikan ataupun mempublikasikan kepada masyarakat tentang

pembangunan desa agar masyarakat mengetahui kemana saja dana desa tersebut

di implementasikan. Dan masyarakat berharap untuk pembangunan kedepannya

bisa lebih terbuka luas dengan membuatkan papan informasi atas pelaksanaan

pembangunan.

3. Optimalisasi pemanfaatan Sumber Daya

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa pasal 81

point ke tiga adalah pelaksanaan pembangunan desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) di lakukan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan sumber daya alam.

Sumber daya adalah suatu nilai yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu

dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik.

Sumber daya terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia adalah aspek yang sangat penting dalam sebuah

organisasi maupun perusahaan. Sumber daya manusia adalah sumber yang paling

penting untuk menetukan perkembangan sebuah organisasi maupun perusahaan.

Indikator sumber daya manusia terdiri dari beberapa elemen. Yaitu, staf yang

81

Wawancara Dengan Enida, Masyarakat Desa Karya Mukti, 23 Februari 2021

Page 65: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

54

tidak mencukupi, memadai, atau tidak sesuai di bidangnya. Kemudian informasi

yang berhubungan dengan cara melaksanakan kebijakan dan informasi mengenai

data. Kemudian wewenang dan fasilitas. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak Dasmin Selaku Kepala Desa mengatakan:

Kami selaku pemerintah desa selalu memberikan yang terbaik untuk

masyarakat. Dan kami menyediakan berbagai staf sesuai bidangnya jadi

kalau masyarakat ingin mengurus surat-menyurat langsung bisa menemui

yang bersangkutan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Dan untuk

informasi itu sendiri kami memberikan surat undangan kepada setiap

masyarakat untuk ikut dalam musyawarah. Selain itu masyarakat bisa

langsung datang ke kantor desa untuk mendapatkan informasi yang di

inginkan82

Dan dengan adanya pembangunan di Desa Karya Mukti ini menjadikan

masyarakat lebih baik dimana sebelum adanya pembangunan jalan rabat

beton masyarakat selalu mengeluh dengan keadaan jalan dimana pada saat

hujan jalan menjadi becek dan sulit untuk dilewati. Dengan adanya

pembangunan ini sangat membantu aktifitas masyarakat83

Berdasarkan wawancara diatas bearti pemerintah desa belum bisa

mengoptimalkan atau memberikan informasi dengan baik kepada masyakat.

Seharusnya pemerintah desa memanfaatkan internet yang ada agar mempermudah

masyarakat untuk mendapatkan informasi. Bisa dengan memanfaatkan sosial

media yang ada.

b. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang

dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Untuk di Desa

82

Wawancara dengan Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021 83

Wawancara dengan Dasmin, Kepala Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 66: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

55

Karya Mukti Sumber daya alam nya adalah perkebunan sawit. Masyarakat disini

mata pencariaannya adalah tani. Meraka bekerja sama dengan desa untuk menjual

hasil panennnya untuk kebutuhan sehari-hari. Sebagaimana bisa dilihat dari hasil

wawancara penulis bersama Bapak Asep Nurrahman selaku Sekretaris Desa

Karya Mukti mengatakan:

Masyarakat disini mayoritasnya adalah petani sawit. Disini kami

pemerintah desa berkerja sama dengan KUD (Koperasi Unit Desa)

Barokah untuk menjual hasil penen masyarakat yang akan di terima

sebulan sekali. Disana masyarakat bisa meminjamkan uang, selain itu

KUD juga menyediakan barang makanan pokok yang bisa di ambil

masyarakat dan untuk sistem pembayarannya dapat di ansur selama tiga

kali. Yang bertujuan untuk membantu perekonamian masyarakat dengan

harga yang lebih murah dari pada di warung-warung sini kan harganya

agak mahal jadi kasian masyarakat84

.

Berdasarkan wawancara penulis bersama Bapak Sekretaris desa.

Masyarakat Desa Karya Mukti sangat terbantu dengan adanya Koperasi Unit Desa

karena disana mereka bisa meminjamkan uang dan membeli barang manakan

pokok dengan mencicil. Dan uang yang lain dapat di gunakan untuk kebutuhan

lainnya.

4. Kemandirian

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 81

pada point keempat adalah pembangunan lokal berskala Desa dilaksanakan

sendiri oleh desa.

Desa merupakan self communityyaitu komunitas yang mengatur dirinya

sendiri. Dengan pemahaman bahwa desa memiliki kewenangan untuk mengurus

dan mengatur kepentingan masyarakatnya sesuai dengan kondisi dan sosial

84

Wawancara dengan Asep Nurrahman, Sekretaris Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 67: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

56

budaya setempat. Posisi desa yang memiliki otonomi asli sangat strategis

sehingga memerlukan perhatian yang seimbang terhadap penyelenggaraan

otonomi daerah. Dengan otonomi desa yang kuat akan mempengaruhi secara

signifikan perwujudan otonomi daerah.Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun

2014 tentang Desa pasal 1 nomor (6) menjelaskan bahwa Kewenangan desa

merupakan hak yang dimiliki desa untuk mengatur secara penuh urusan rumah

tangga sendiri. Kewenangan ini diselenggarakan oleh Pemerintah Desa sebagai

unsur penyelenggara pemerintahan desa85

.

Desa karya mukti untuk pembangunan yang dilakukan adalah dengan

menggunakan jasa dari warga desa karya mukti sendiri tidak memakai jasa dari

luar ataupun proyek. Karena perangkat desa juga sangat peduli terhadap

perekonomian masyarakat disini. Dapat dilihat dari hasil wawancara penulis

bersama Ibuk Fitria selaku Kaur Kesejahteraan Masyarakat Desa Karya Mukti

sebagai berikut:

kami disini sengaja menggunakan tukang dari masyarakat karya mukti

sendiri dan kami tidak menggunakan tukang borongan dari luar yang

bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa karya

mukti. Dimana kami melihat masih ada yang menganggur seperti anak

muda disini makanya kami memilih untuk tidak menggunakan pekerja dari

luar. Dan ternyata antusiasi masyarakat disini sangat baik bukan hanya

anak muda saja yang ingin bekerja pada saat pelaksanaan pembangunan

berlangsung bapak-bapak pun juga ikut serta dalam pelaksanaan

pembangunan. 86

85

Kiki Endah, “Mewujudkankemandirian Desa Melaluipengelolaanbadan Usaha Milik

Desa”, Jurnal Moderat, Vol. 4. No. 4, (Desember 2016), hlm. 26 86

Wawancara dengan Fitria, Kaur Kesejahteraan Masyarakat Desa Karya Mukti, 22

Februari 2021

Page 68: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

57

Dapat dilihat dari hasil wawancara penulis bersama ibuk fitria selaku kaur

kesejahteraan masyarakat disini perangkat desa juga memperhatikan

perekonomian masyarakat agar mengurangi penggangguran di Desa Karya Mukti.

5. Integrasi Pembangunan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 81

pada point kelima adalah Pelaksanaan Program Sektoral yang masuk ke Desa

diinformasikan kepada Pemerintah Desa untuk diintegrasikan dengan

Pembagunan Desa. Pembangunan Desa yang bersumber dari program sektoral

atau program daerah, dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, atau Pemerintah Kabupaten. Jika ketentuan

menyatakan bahwa pelaksanaan program sektoral atau program daerah

diintegrasikan kedalam pembangunan desa maka program sektoral di desa di catat

dalam APD Desa. Jika ketentuan menyatakan bahwa pelaksanaan program

sektoral didelegasikan kepada desa maka desa mempunyai kewenangan untuk

mengurusnya. Sebagaimana bisa dilihat wawancara penulis bersama Bapak Asep

Nurrahman selaku Sekretaris Desa Karya Mukti mengatakan:

Untuk pembangunan sektoral ini kami membangun Madrasah dana yang

di cairkan dari Provinsi, sebelum melakukan pembangunan kami juga

rapat terlebih dahulu bersama beberapa tokoh masyarakat dan hasilnya

kesepakatan bersama untuk pembangunan madrasah, karena madrasah

untuk sekarang tidak layak pakai lagi karena bangunannya yang kayu

membuat murid tidak nyaman dalam pembelajaran. 87

Berdasarkan wawancara penulis bersama Bapak Asep Nurrahman. Penulis

mengambil kesimpulan bahwa dana sektoral ini yang di cairkan dari provinsi di

gunakan untuk pembangunan madrasah, sama halnya dengan dana-dana lainnya

pembangunan ini juga melalui berberapa tahap diantaranya musyarwah

87 Wawancara dengan Asep Nurrahman, Sekretaris Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021.

Page 69: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

58

pemerintah desa bersama masyarakat untuk memutuskan pembangunan mana

yang harus dibangun dengan kesepakatan bersama yaitu untuk pembangunan

madrasah.

C. Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

Pemerintah Desa Karya Mukti mengajak seluruh masyarakat desa untuk

ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan Desa Karya Mukti. Hal ini dilakukan

pemerintah desa yang bertujuan untuk mencapai pembangunan Desa Karya Mukti

yang cepat dan sesuai apa yang di inginkan. Sebagaimana dapat dilihat dari

wawancara penulis bersama Bapak Asep Nurrohman, selaku Sekretaris Desa

Karya Mukti sebagai berikut:

Kami selaku perangkat desa berkerja sama dengan Rt dan Kadus untuk

bekerjasama mengajak masyarakat bergotong-royong. Untuk hari nya

biasanya kami setiap hari minggu gotong-royong nya yak arena kalau hari

biasa masyarakat pasti mempunyai aktifitas lain jadi kami mengajak

masyarakat bergotong-royong pada hari libur saja. Saya lihat selama ini

masyarakat sangat antusiasi dalam pelaksanaan pembangunan ini.88

Dapat dilihat dari hasil wawancara penulis bersama Bapak Asep

Nurrohman selaku Sekretaris Desa Karya Mukti bahwa partisipasi masyarakat

disini sangat baik. Yang bertujuan agar Desa Karya Mukti menjadi lebih baik lagi

kedepannya. Karena disini yang di prioritas kan pemeritah desa adalah akses jalan

yang sangat dibutuhkan masyarakat. Selain ini penulis juga mewawancarai KAUR

KESRAMAS yaitu ibu Fitri sebagai berikut:

Untuk pembangunan jalan rabat beton sendiri masyarakat ikut langsung

dalam berpartisipasi karena ya yang kita bangunan adalah sangat

dibutuhkan masyarakat yaitu akses jalan. Saya sendiri selaku bagian

88

Wawancara dengan Asep Nurrohman, Sekretaris Desa Karya Mukti, 22 Februari 2021

Page 70: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

59

KESRAMAS sendiri mengerakkan terutama kepada ibuk-ibuk untuk ikut

serta dalam pelaksanaan pembangunan dengan saya mengerakkan kepada

ibu RT untuk ikut serta agar ibuk-ibuk juga bersemangat dalam

pelaksanaan pembangunan biasanya ibu-ibuk membawakan snack berupa

makanan kecil dan minuman dingin untuk bapak-bapak pada saat gotong-

royong berlangsung.89

Hasil wawancara penulis di atas dapat di cermati bahwa keterlibatan

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa karya mukti sangat baik bukan

hanya bapak-bapak nya saja yang ikut serta dalam pelaksanaan pembangunan

ibuk-ibuk juga ikut serta dalam pembangunan di desa karya mukti. Selain itu

masyarakat juga dapat melihat kinerja perangkat Desa Karya Mukti dalam

mengawasi pelaksanaan pembangunan di Desa Karya Mukti sebagimana

wawancara penulis bersama ibuk Enida selaku masyarakat Desa Karya Mukti

sebagai berikut:

Selaku masyarakat kami pasti selalu mendukung apa yang di kerjakan

Desa pasti semua itu untuk kebaikan masyarakat. Kami pun semangat

dalam membantu apa yang dapat kami bantu, disini kami ikut dalam setiap

minggu bergotong-royong dan kami melihat perangkat desa ikut serta

dalam pelaksanaan pembangunan mereka mengawasi langsung dan ikut

juga bersama kami bergotong-royong.90

Dapat dilihat dari wawancara penulis bersama masyarakat. Penulis

menyimpulkan bahwa kerjasama yang baik antara perangkat desa bersama

masyarakat, tingginya partisipasi masyarakat dalam pembangunan bukan hanya

dari bapak-bapak saja akan tetapi ibuk-ibuk di Desa Karya Mukti juga ikut serta

dalam berpartisipsi, mereka meluangkan waktu libur untuk berpartisipasi dalam

pembangunan desa untuk membangun desa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

89

Wawancara dengan Fitria, Kaur Kesejahteraan Masyarakat, 22 Februari 2021 90

Wawancara dengan Enida, Masyarkat Desa Karya Mukti, 23 Februari 2021

Page 71: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian pada bab-bab sebelumnya tentang

Pelaksanaan Prioritas Pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro Sebo

Ilir Kabupaten Batang Hari Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014

tentang Desa. Maka bab ini kan memberikan kesimpulan dan juga saran sebagai

sumbangan pemikiran penulis yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan

Pelaksaan Prioritas Pembangunan Desa Karya Mukti

1. Pelaksanaan prioritas pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro

Sebo Ilir Kabupaten Batanag Hari terdapat lima hal penting dalam Undang-

Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa terdapat pada Pargraf 2 Pasal 81

sebagai berikut: Pelaksanaan Program Pembangunan menyesuaikan Rencana

Kerja Pemerintah Desa, Melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.

Optimalisasai sumber daya, Kearifan lokal. Kemandirian, dan Intergarsi

pembangunan.

2. Dalam pelaksanaan pembangunan di Desa Karya Mukti Kecamatan Maro

Sebo Ilir Kabupaten Batang Hari terdapat kendala dalam pelaksanaan

pembangunan berupa material. Dimana sulitnya akses jalan dari desa ke kota

untuk membeli bahan bangunan karena akses jalan yang buruk dan jarak

tempuh yang lumayan jauh, hal ini lah yang menyebakan keterlamabatan

dalam pelaksanaan pembangunan berlangsung

Page 72: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

61

3. Pasrtisipasi masyarakat disini sangat baik masyarakat ikut serta dalam

bergotong royong pada hari libur. Mengingat pada hari biasa masyarakat

mempunyai kesibukan masing-masing. Selain bergotong-royong hal ini juga

bermanfaat karena dapat meningkatkan kekeluargaan satu sama lainnya

dengan adanya pembangunan ini.

c. Saran-Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat penulis sajikan adalah

sebagai berikut:

1. Kepada seluruh perangkat Desa Karya Mukti lebih melakukan keterbukaan

yang luas untuk masyarakat agar tidak ada lagi kesalah pahaman antara

masyarakat dan perangkat desa.

2. Kepada seluruh perangkat Desa Karya Mukti untuk melakukan pelatihan

khusus dalam kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja perangkat desa.

3. Untuk masyarakat teruslah menjalin silaturrahmi antar sesama, bukan hanya

pada saat pembangunan berlangsung melaikan setiap hari untuk

meningkatkan kekeluargaan.

Page 73: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

62

DAFTAR PUSTAKA

Referensi Buku

Anggoro, M toha, dkk. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka

Arikunto Suharsimi. 2011, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,

Jakarta:Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta

Budiman, Arief. 1996. Teori pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Umum

Dimyati, Johni. 2013. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya

Pada Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana

Prasetya, Dila Eka dan Ishariyanto. 2016. Hukum Pemerintahan Desa

(perspektif, konseptualisasi, dan kontek yudiris). Yogyakarta: Absolute

Media

Raco, J.R. Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Karakteristik Dan

Keunggulannya. Jakarta: Grasindo

Rahayu, Ani Sri. 2018. Pengantar Pemerintahan Deerah Kajian Teori,

Hukum, dan Aplikasinya. Jakarta: Sinar Grafika

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif dilengkapi dengan

Perbandingan Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta: Kencana

Sudaryono.2016, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Kencana

Suwendra, Wayan. 2018. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Social,

Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan.Bandung: Nilacakra

Tanjungirwan sary, HajarSiti, dkk. 2018. Pemberdayaan dan Partisipasi

Masyarakat Pesisir. Medan: Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiyah

Aqli

Una, Sayuti. 2001. Pedoman Penulisan Skripsi, (Edisi Revisi). Jambi: Syariah

Press

Unaradjan, Dominikus Dolet. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Grafindo

Page 74: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

63

Widjaja, 2003. Otonomi Desa Merupakon Otonomi yang Asli, Butot, don

Utuh,,Jakarta: Raja Grafindo persada

Undang-Undang

Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi

Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana

Desa

Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2011 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang –undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Permendesa PDTT No 11 Tahun 2019 Tentang prioritas pembangunan Dana

Desa

PP No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Undang-undang No 6 Tahun 2014 pasal 74 Tentang Desa

Undang-Undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Jurnal

Aririfin, Muh. Zainudin. 2018. “Pengelolaan Anggaran Pembangunan Desa

Di Desa Bungin Tinggi, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten

Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan” Jurnal Thengkyang. Vol 1, No.

1 (halaman 7)

Coristya Berlian Ramadana, Heru Ribawanto,dkk. Keberadaan Badan Usaha

Milik Desa (Bumdes) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Studi di Desa

Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang), Jurnal

Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 6.

Hermawan, yusuf. 2019. “Analisis Perencanaan Pembangunan Desa Di Desa

Sukamaju Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut” Jurnal Pembangunan

dan Kebijakan Publik. Vol.10 No.02 (halaman 1)

Page 75: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

64

Ita Ulumiyah, Abdul Juli Andi Gani, dkk, Peran Pemerintah Desa Dalam

Memberdayakan Masyarakat Desa (Studi pada Desa Sumberpasir

Kecamatan Pakis Kabupaten Malang), Jurnal Administrasi Publik

(JAP), Vol. 1, No. 5, hlm. 891.

Kartika, Ray Septianis. 2012. “Partisipasi Masyarakat Dalam Mengelola

Alokasi Dana Desa (Add) Di Desa Tegeswetan Dan Desa Jangkrikan

Kecamatan Kepil Kabupaten Wonosobo”. Jurnal Bina Praja. Volume 4.

Nomor 3. (halaman 118)

Mahayana Wayan. 2013. “Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan

Pembangunan Desa Di Desa Bumi Rapak Kecamatan Kaubun

Kabupaten Kutai Timur” eJournal Ilmu Pemerintahan. Volume

1.Nomor 1. (halaman 400-401)

Melis, Abd. Azis Muthalib. 2016. “Analisis Partisipasi Masyarakat Dalam

Pembangunan Desa (Studi Di Desa Wawolesea Kecamatan Lasolo

Kabupaten Konawe Utara)” Jurnal Ekonomi (JE). Vol .1. Nomor 1.

(halaman 101-102)

Revian, Regi.“Analisis Implementasi 4 Program Prioritas Kementerian Desa

Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi Di Kabupaten

Ciamis” Jurnal FISIP Universitas Galuh. (halaman 114)

Suseno, Aji deki dan Sunarto, St. 2016. “Analisis Perencanaan Pembangunan

Desa Berbasis Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014 di Kecamatan

Gunung Pati Kota Semarang” Vol 8, No 2 (halaman 125)

Lainnya

Desti Nurtiasih, 2019. Tinjauan Fiqh Siyasah Terhadap Implementasi Pasal

78 Undang-undang No 6 Tahun 2014 Tentang Desa (Studi Pembagunan

Desa Pandansari Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu) Skripsi,

Jurusan Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum Universitas

Islam Raden Intan Lampung

http://risehtunong. Blogspot.com. diakses pada tanggal 15 Maret 2020

Page 76: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

65

Kartasasmita Ginandjar, Konsep Pembangunan Yang Berakar Pada

Masyarakat,Jawa Timur Surabaya, 14 Maret 1997, Tersedia di

www.ginandjar.com di akses pada tanggal 18 september 2020 pukul

19:45 WIB

Kartono,Drajat Tri, dkk. Konsep dan Teori Pembangunan, Modul 1, hal 1.14-

1.15

Masril. 2012. Partisipasi Pemuda Dalam Pembangunan (Studi Karang

Taruna Karya Remaja Desa Pulau Mentaro Kecamatan KumpehMuaro

Jambi ), Skripsi, Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Syariah IAIN

STS Jambi

Sitti Nurfatimah Rahman, 2016. Perencanaan Partisipatif Dalam Proses

Pembangunandi Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Goa, skripsi,

jurusan ilmu administrasi negara, fakultas ilmu sosial dan ilmu politi

Page 77: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

66

DOKUMENTASI WAWANCARA

Wawancara bersama Bapak Asep Nurrahman Sekretaris Desa Karya Mukti

Wawancara bersama Ibu Fitrian Kasi Kesra

Page 78: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

67

Wawancara Bapak Erpani Kasi Pemerintahan

Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2018

Page 79: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

68

Proses Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2018

Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2018

Page 80: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

69

Proses Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2019

Pembangunan Jalan Rabat Beton Tahun 2019

Page 81: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

70

Proses Pembangunan Madrasah Tahun 2019

Proses Pembangunan Madrasah Tahun 2019

Page 82: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

71

Pembangunan Madrasah Tahun 2019

Sebelum Pembangunan Madrasah

Page 83: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

72

CURRICULUM VITAE

A. Identitas Diri

Nama : Annasta Arnianti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/ tgl. Lahir : Koto Payang, 29 Juli 1999

NIM : 105170395

Alamat

Alamat asal : Desa Karya Mukti

Kecamatan Maro Sebo Ilir

Kabupaten Batang Hari

Alamat Sekarang : Perumahan bugenvilla lestari, Kota Jambi

No. Telp/HP : 082178287155

Nama/ Pekerjaan Ayah : Tamrin/ PNS

Nama/ Pekerjaan ibu : Endrayati/ IRT

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SD/ MI, tahun lulus : SDN 175/I Karya Mukti/ 2011

b. SMP/ MTs, tahun lulus : PKP Al hidayah Jambi

c. SMA/ MA, tahun lulus : PKP Al hidayah Jambi

Mahasiswa

Annasta Arnianti

NIM 105170395

Page 84: PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SYARIAH …

73