PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN...

35
1 KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI KONSULTASI TEKNIS SISTEM KENDALI MUTU PROGRAM KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG TAHUN 2015

Transcript of PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN...

Page 1: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

1

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/ BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN SKMPP ATR SEBAGAI SUPPORTING

SYSTEM MONITORING DAN EVALUASI

KONSULTASI TEKNIS SISTEM KENDALI MUTU PROGRAM KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG

TAHUN 2015

Page 2: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

DIREKTORAT PENATAGUNAAN TANAH

PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN

NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2015

2

Page 3: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Perusahaan (Penanaman Modal/ UU N0.

25 Thn 2007)

Perlu Izin Lokasi

(Bupati/Walikota/Gubernur)

Izin Prinsip dari Bupati/ Walikota

(PP 15/2010) Pasal 163

Pe

rmo

ho

nan

PTP

(3) Risalah PTP ATR/ BPN

PTP dari BPN

1 4

Izin Lokasi SK IZIN LOKASI PETA (Lampiran)

Dalam Rangka ONE MAP POLICY

Lampiran Peta Skala : Bupati/wk = 1 : 10.000 Gubernur = 1 : 50.000

Tata Cara pemberian Izin Lokasi dari Bupati/ Walikota

(PERMEN ATR 5/2015) Pasal 15

SERTIPIKAT HAT : HGU HGB

Tidak Perlu Izin Lokasi

(Psl 2 (3))

Pemohon (Pasal 10): - Sosialisasi - membebaskan tanah dalam

areal IL - Tidak menutup atau mengurangi

aksesibilitas dan melindungi kepentingan umum

- Melaporkan ke Kakantah setiap 3 bulan mengenai perolehan tanah & penggunaannya

(7) MONEV (Pasal 14)

Mengontrol : - perolehan tanah - penggunaan & pemanfaatan tanah dan ruang - pengamanan terhadap tanah yang sudah

diperoleh - pengawasan & pengendalian terhadap batas

tanah yang telah diperoleh - Izin Lokasi dan PTP sebagai syarat permohonan

Hak atas Tanah

(Pasal 14 ayat (5))

Bila TIDAK SESUAI dengan SK

IL dapat dijadikan bahan

PEMBATALAN IZIN LOKASI

Permen ATR / BPN No. 5 Tahun 2015 IZIN LOKASI

(5)

(6 a)

Wajib Didaftarkan HAT (Lampiran PTP, IL) (8)

Perpanjangan IL (Pasal 5)

(6 b)

(9) (2)

(Pasal 9, ayat (6))

Tem

bu

san

Keterangan:

Produk Pemda

Produk ATR

Kegiatan Pemohon

3

Page 4: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Luasan (1) Pasal 4 ayat (1) Permen ATR/BPN No. 5/2015

Jenis Usaha Untuk

1 (satu) Provinsi* Untuk

Seluruh Indonesia

a. Pengembangan perumahan dan permukiman

1) Kaw. perumahan permukiman

400 Ha 4.000 Ha

2) Kaw. resort perhotelan 200 Ha 4.000 Ha

b. Kawasan Industri 400 Ha 4.000 Ha

c. Perkebunan besar dengan HGU 1) Komoditas tebu 60.000 Ha 150.000 Ha

2) Komoditas pangan lainnya*

20.000 Ha 100.000 Ha

d. Tambak 1) Di Pulau Jawa 100 Ha 1.000 Ha

2) Di luar Pulau Jawa 200 Ha 2.000 Ha

*Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat maksimum luas penguasaan tanah adalah dua kali maksimum luas penguasaan tanah untuk satu Propinsi 4

Page 5: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Luasan (2) Pasal 4 ayat (4) dan (5) Permen ATR/BPN No. 5/2015

Ketentuan tentang luasan sebelumnya tidak berlaku untuk:

a) Badan usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (PERUM) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD);

b) Badan Usaha yang seluruh atau sebagaian besar sahamnya dimiliki oleh Negara, baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah;

c) Badan Usaha yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh masyarakat dalam rangka “go Public”.

Catatan : Untuk ketiga Badan Hukum tersebut diatas tidak dibatasi luasannya

Ayat (5) Dalam rangka efisiensi dan efektivitas usaha kawasan industri diperlukan tanah dengan luasan lebih dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b, maka dapat dilakukan setelah Kakantah dan Kakanwil BPN Provinsi setempat mendapat persetujuan dari Menteri ATR/Kepala BPN*.

Ayat (4)

5

Page 6: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Jangka Waktu Izin Lokasi Pasal 5 Permen ATR/BPN No. 5/2015

Ketentuan

Ayat (1)

Izin Lokasi diberikan untuk jangka waktu 3 tahun

Ayat (3)

Apabila dalam jangka waktu Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perolehan tanah belum selesai, maka Izin Lokasi dapat diperpanjang jangka waktunya selama 1 tahun apabila tanah yg sudah diperoleh mencapai 50 % atau lebih dari luas tanah yang ditunjuk dalam Izin Lokasi

Ayat (5)

Apabila dalam jangka waktu Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perolehan tanah kurang dari 50 % dari luas tanah yg ditunjuk dalam Izin Lokasi, maka Izin Lokasi tidak dapat diperpanjang

Dalam hal perolehan tanah kurang dari 50 % dari luas tanah yg ditunjuk dlm Izin Lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), tanah yg telah diperoleh dilepaskan kepada perusahaan atau pihak lain yg memenuhi syarat

6

Page 7: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Tata Cara Pemberian Izin Lokasi Pasal 9 Permen ATR/BPN No. 5/2015

Pasal 10 Ayat :

(1) Bahan-bahan utk keperluan PTP dan Rapat Koordinasi dipersiapkan oleh Kakantah

(2) Rapat koordinasi disertai konsultasi dgn masyarakat pemegang HAT dlm lokasi yg dimohon

(3) Konsultasi meliputi 4 aspek : Penyebarluasan informasi; Pemberian kesempatan kepada pemegang HAT;

Pengumpulan informasi langsung dari masyarakat; Peran serta masyarakat.

Pertimbangan Teknis Pertanahan

(PTP)

(Pasal 9 ayat (1))

Rapat Koordinasi instansi terkait, disertai

Konsultasi dengan Masyarakat

(Pasal 10)

Pemberian Izin Lokasi

oleh Bupati/Walikota atau Gubernur (untuk DKI Jakarta)

(Pasal 9 ayat (3), (4), (5))

Catatan:

1. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemberian Izin Lokasi ditetapkan oleh Bupati/Walikotamadya atau untuk DKI Jakarta oleh Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

7

Page 8: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Monev Pasal 14 Permen ATR/BPN No. 5/2015

Monev

1) Monev meliputi :

- Monitoring kegiatan perolehan tanah; penggunaan & pemanfaatan tanah dan ruang; pengamanan yg dilakukan oleh Badan Usaha terhadap tanah yg diperoleh; pengawasan dan pengendalian batas tanah yg diperoleh

2) Monev diselenggarakan oleh Menteri ATR/Kepala BPN (Tk. Nasional); Kakanwil BPN Prov (Tk .Prov) dan Kakantah (Tk. Kab/Kota)

3) Penyelenggaraan monev memperhatikan SK Izin Lokasi*

4) Hasil monev menjadi bahan pertimbangan dlm pembatalan Izin Lokasi

5) Pembatalan Izin Lokasi oleh Menteri ATR/Kepala BPN atas usulan : Kakanwil BPN Prov. dan Kakantah Kab/Kota

8

Page 9: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

IP4T KAWASAN HUTAN

9

Page 10: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

MONITORING SK TIM IP4T DALAM KAWASAN HUTAN KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN TAHUN 2015

No. SATUAN KERJA SK TIM

KETERANGAN ADA TDK ADA

1 KANTAH KAB. SUKABUMI √

2 KANTAH KAB. SLEMAN √

3 KANTAH KAB. BINTAN Pilot Project

4 KANTAH KAB. MUARA JAMBI √

5 KANTAH KAB. LAHAT √

6 KANTAH KAB. LAMPUNG TENGAH √

7 KANTAH KAB. BARITO SELATAN Pilot Project

8 KANTAH KAB. MURUNG RAYA √

9 KANTAH KAB. KATINGAN √

10 KANTAH KAB. TANAH BUMBU √

11 KANTAH KAB. NUNUKAN √ DALAM PROSES

12 KANTAH KAB. HALMAHERA TENGAH √

13 KANTAH KABUPATEN BANGKA BARAT √

Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah 10

Page 11: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

DIREKTORAT Penataan Wilayah Pesisir Pulau Pulau Kecil Perbatasan dan Wilayah Tertentu (PWP3WT)

11

Page 12: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

PERBATASAN DARAT

a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Percepatan

Pembangunan 7 (Tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang

di Kawasan Perbatasan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan

Nasional, untuk mempercepat proses legalisasi aset pada lokasi pembangunan Pos Lintas

Batas Negara Terpadu dan lokasi sekitarnya sesuai tata ruang dan peraturan perundang-

undangan.

b. Lokasi 7 (tujuh) Pos Lintas Batas Negara Terpadu dan Sarana Prasarana Penunjang di

Kawasan Perbatasan :

1. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Aruk, Kabupaten Sambas, Provinsi Kalimantan Barat 2. Pos Pos Lintas Batas Negara Terpadu Entikong, Kabupaten Sanggau, Provinsi

Kalimantan Barat 3. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Nanga Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi

Kalimantan Barat 4. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motaain, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara

Timur 5. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motamasin, Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa

Tenggara Timur 6. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa

Tenggara Timur 7. Pos Lintas Batas Negara Terpadu Skouw, Kota Jayapura, Provinsi Papua

12

Page 13: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Kawaluso

Sebatik

Pulau-Pulau Kecil Terluar

Terdapat 47 pulau yang didalamnya ada bidang tanah yang sudah bersertipikat, sedangkan pada 45 pulau lainnya belum ada bidang tanahnya yang disertipikatkan (program 2015).

13

Page 14: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

92 PULAU TERLUAR (47 sudah bersertipikat dan 45

belum bersertipikat) 1. P. Nipa 2. P. Nongsa 3. P. Pelampong 4. P. Batu Berhanti 5. P. Berhala 6. P. Batu Mandi 7. P. Iyu Kecil 8. P. Karimun Kecil 9. P. Sentut 10. P. Tokong Malang Biru 11. P. Damar 12. P. Mangkai 13. P. Tokong Nanas 14. P. Tokong Berlayar 15. P. Tokong Boro 16. P. Semiun 17. P. Senua 18. P. Subi Kecil 19. P. Kepala 20. P. Sebatik

21. P. Karabggosungan 22. P. Maratua 23. P. Sambit 24. P. Lingian 25. P. Salado 26. P. Dolangan 27. P. Sebetul 28. P. Sekatung 29. P. Bangkit 30. P. Manterawu 31. P. Makalehi 32. P. Kawalusu 33. P. Kawio 34. P. Marore 35. P. Batubawaikang 36. P. Miangas 37. P. Marampit 38. P. Intata 39. P. Kakarutan 40. P. Bepondi

41. P. Bras 42. P. Budd 43. P. Fani 44. P. Fanildo 45. P. Jiew 46. P. Miossu 47. P. Liki 48. P. Kolepon 49. P. Kultubai Selatan 50. P. Kultubai Utara 51. P. Laag 52. P. Penambulai 53. P. Sophialouisa 54. P. Larat 55. P. Ararkula 56. P. Barung 57. P. Batugoyang 58. P. Dana 59. P. Deli 60. P. Enu

61. P. Karang 62. P. Karaweira 63. P. Mangudu 64. P. Manuk 65. P. Ndana 66. P. Nusakambangan 67. P. Panehan 68. P. Sekel 69 . P. Selaru 70. P. Batek 71. P. Alor 72. P. Liran 73. P. Wetar 74. P. Kisar 75. P. Leti 76. P. Meatimiarang 77. P. Masela 78. P. Batarkusu 79. P. Asutubun 80. P. Batukecil

81. P. Enggano 82. P. Mega 83. P. Sibarubaru 84. P. Sinyaunyau 85. P. Simuk 86. P. Wunga 87. P. Simeulucut 88. P. SelautBesar 89. P. Raya 90. P. Rusa 91. P. Benggala 92. P. Rondo

14

Page 15: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

PULAU KECIL TERLUAR

Dibawah ini merupakan data Pulau Kecil Terluar yang belum pernah terjadi sertipikasi tanah. Data diambil berdasarkan pendataan tahun 2011.

15

Page 16: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

KONSOLIDASI TANAH

16

Page 17: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Penyediaan tanah untuk

kepentingan umum

(Infrastruktur)

Penataan Wilayah

(Lingkungan, Sosial,

Ekonomi, Budaya)

Pemberdayaan Masyarakat

Penyediaan Tanah dan Penataan Wilayah

Konsolidasi Tanah

17

Page 18: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

1. Pengadaan Tanah

2. Pengembangan Perumahan

3. Pertanian Pangan Berkelanjutan

4. Peremajaan Kota

5. Pengembangan Wilayah

6. Perolehan Tanah dalam rangka Tindak lanjut Izin Lokasi

KONSOLIDASI TANAH DAPAT DILAKUKAN DALAM

RANGKA:

18

Page 19: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

I. LATAR BELAKANG PELAKSANAAN

1. Akan dilaksanakan Pembangunan outer ring road sisi Lintas Timur Kota Pekanbaru

yang menghubungkan Kecamatan Tenayan Raya dan dengan Kecamatan Rumbai.

Outer ring road terdiri 5 trase tahapan pembangunan yaitu:

Trase 1 sepanjang ± 4,5 km;

Trase 2 sepanjang ± 3,6 km;

Trase 3 sepanjang ± 7,2 km;

Trase 4 sepanjang ± 6,5 km;dan

Trase 5 sepanjang ± 8 km.

2. Selain melalui pengadaan tanah, pelaksanaan rencana pembangunan outer ring road akan dilaksanakan melalui konsolidasi tanah, khususnya untuk penataan disekitar outer ring road.

3. Konsolidasi Tanah direncanakan akan dilaksanakan pada ± 3.100 bidang tanah.

4. Rencana penyelenggaraan konsolidasi tanah ini merupakan kelanjutan rencana pada tahun 2014 yang terhambat pelaksanaannya karena dimulai pada akhir tahun anggaran.

5. Konsolidasi Tanah akan dimulai pada trase outer ring road yang telah mencapai kesepakatan masyarakat 85% atau lebih. Pada saat ini yaitu pada trase 1 dan 2.

6. Anggaran yang digunakan untuk Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah adalah APBD Pemerintah Kota Pekanbaru.

CONTOH PELAKSANAAN KOSOLIDASI TANAH

PEMBANGUNAN OUTER RING ROAD KOTA PEKAN BARU

19

Page 20: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Trase I :Titik 1 – 2 ± 4,5 Km

Trase 2 :Titik 2 – 3 ± 3,6 Km

Trase 3 :Titik 4 – 5 ± 6 Km

Trase 4 :Titik 6 – 8 ± 14,5 Km

• Titik 6 – 7 ± 6,5 Km bisa di KT kan

• Titik 7 – 8 ± 8 Km tidak bisa di KT kan karena berdasarkan RTRW

Provinsi Riau (Perda 10/1994) termasuk kedalam wilayah

kehutanan

Simpang

Badak

± 7,2 Km

Rencana Konsolidasi Tanah Outer Ring Road

Kota Pekanbaru

20

Page 21: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

II. PERMASALAHAN DAN KENDALA

Masih perlu kejelasan mekanisme pengalihan

anggaran APBD kepada BPN, apakah melaui

mekanisme hibah atau PNBP.

Masih belum jelas mekanisme pemberian ganti rugi

tanaman keras dan bangunan milik masyarakat

kaitannya dengan letak anggaran.

Pada trase 5 terkendala pembangunannya karena

RTRW Provinsi Riau (Perda No. 10 Tahun 1994)

menegaskan kawasan tersebut peruntukannya adalah

kawasan pengembangan hutan.

Masih banyaknya masyarakat yang belum setuju

dengan rencana konsolidasi tanah.

21

Page 22: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

III. ALTERNATIF PENYELESAIAN

Mekanisme pengalihan anggaran APBD kepada BPN untuk

Penyelenggaraan Konsolidasi Tanah akan dikoordinasikan dengan Biro Keuangan Dan Pelaksanaan Anggaran dan Biro Perencanaan dan Kerjasama BPN RI.

Pemerintah Kota Pekanbaru akan mengusahakan anggaran untuk pemberian ganti rugi dengan terlebih dahulu melalui proses penilaian pertanahan dan berkoordinasi dahulu dengan Kementerian Dalam Negeri.

Terkait terhambatnya pelaksanaan pembangunan di Trase 5 Pemerintah Kota Pekanbaru menjelaskan bahwa dalam pemabahasan RTRW yang baru akan merubah peruntukan pengembangan kehutanan di lokasi tersebut karena tanah di wilayah tersebut bukan milik kehutanan atau merupakan kawasan hutan tetapi merupakan tanah Pemerintah Kota Pekanbaru yang diperuntukkan untuk pengembangan kehutanan.

Terkait masyarakat yang belum setuju Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kantor Pertanahan Kota Pekanbaru serta dibantu oleh Kanwil BPN Provinsi Riau akan terus mengupayakan agar tercapai kesepakatan untuk pelaksanaan konsolidasi tanah .

22

Page 23: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

Tersedia

Tanah untuk

Prasarana dan

Sarana

Meningkatka

n Nilai

Tanah

Bidang-

bidang Tanah

Tertata

Bidang-bidang

Tanah

Tersertipikat

Masyarakat

Menikmati Hasil

yang Dibangun

Implementasi

RTRW

Meningkatkan

Kualitas

Lingkungan dan

SDA Terpelihara

MANFAAT

Efisiensi

Anggaran

(KONSOLIDASI TANAH)

IV. Manfaat

23

Page 24: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

DIREKTORAT LANDREFORM 24

Page 25: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

TARGET REDISTRIBUSI TOL DALAM RPJMN (2015-2019)

107.150 1.098.213 1.098.213 1.098.212 1.098.212

2015 2016 2017 2018 2019

Pelaksanaan Redis

Identifikasi untuk 2016

Pelepasan Kawan dan

Pendayagunaan TT

Identifikasi untuk 2017

Pelepasan Kawan dan

Pendayagunaan TT

Pelaksanaan Redis 2016

Identifikasi untuk 2018

Pelepasan Kawan dan

Pendayagunaan TT

Pelaksanaan Redis 2017

Identifikasi untuk 2019

Pelepasan Kawan dan

Pendayagunaan TT

Pelaksanaan Redis 2018

Pelaksanaan Redis 2019

25

Page 26: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

26 26

TARGET REDISTRIBUSI TOL TAHUN 2015

Capaian B09 Tahun

(per 19 Okt 2015):

75,08%

Capaian B12?

Page 27: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

27

• Pelaporan untuk SKMPP tahun 2015 untuk dilanjutkan

sesuai aplikasi yang telah ada, dengan penambahan

data dan evidence:

– B03: Penetapan lokasi dan pelaksana (SK Penetapan lokasi

dan SK Pelaksana)

– B06: Pelaksanaan Penyuluhan (Berita Acara dan daftar

hadir Penyuluhan )

– B09: Penegasan Tanah Negara menjadi TOL (SK Penegasan)

– B12: SK Redistribusi TOL, contoh sertipikat, laporan

rekapitulasi sertipikat yang sudah diserahkan

• Pelaporan harus dilampiri dengan bukti/evidence

Page 28: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

28 28

TARGET REDISTRIBUSI TOL TAHUN 2016

No. PROVINSI Target Anggaran Total Anggaran

(Bidang) (Rp) (Rp)

1 Aceh 5.000 668.000 3.340.000.000

2 Sumatera Utara 19.000 668.000 12.692.000.000

3 Sumatera Barat 2.000 668.000 1.336.000.000

4 Sumatera Selatan 8.200 530.000 4.346.000.000

5 Bangka Belitung 2.000 827.000 1.654.000.000

6 Riau 4.500 530.000 2.385.000.000

7 Kepulauan Riau 3.500 827.000 2.894.500.000

8 Jambi 2.500 530.000 1.325.000.000

9 Bengkulu 25.000 530.000 13.250.000.000

10 Lampung 4.500 530.000 2.385.000.000

11 Banten 3.600 530.000 1.908.000.000

12 DKI Jakarta 0

13 Jawa Barat 20.000 530.000 10.600.000.000

14 Jawa Tengah 1.750 530.000 927.500.000

15 DIY 150 530.000 79.500.000

16 Jawa Timur 6.000 530.000 3.180.000.000

Page 29: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

29 29

TARGET REDISTRIBUSI TOL TAHUN 2016

No. PROVINSI Target Anggaran Total Anggaran

(Bidang) (Rp) (Rp)

17 Kalimantan Barat 2.500 668.000 1.670.000.000

18 Kalimantan Tengah 6.850 668.000 4.575.800.000

19 Kalimantan Selatan 7.500 668.000 5.010.000.000

20 Kalimantan Timur 6.000 530.000 3.180.000.000

21 Bali 530.000 0

22 Nusa Tenggara Barat 8.000 827.000 6.616.000.000

23 Nusa Tenggara Timur 22.000 1.018.000 22.396.000.000

24 Sulawesi Utara 3.500 827.000 2.894.500.000

25 Gorontalo 1.000 668.000 668.000.000

26 Sulawesi Tengah 13.275 827.000 10.978.425.000

27 Sulawesi Selatan 10.250 668.000 6.847.000.000

28 Sulawesi Tenggara 6.000 827.000 4.962.000.000

29 Sulawesi Barat 4.500 668.000 3.006.000.000

30 Maluku 4.450 1.018.000 4.530.100.000

31 Maluku Utara 5.000 1.018.000 5.090.000.000

32 Papua 1.018.000 0

33 Papua Barat 4.000 1.018.000 4.072.000.000

TOTAL 212.525 148.798.325.000

Page 30: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

IP4T NON KAWASAN HUTAN

30

Page 31: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

144.900 BIDANG

2.464.400 Ha 2.464.400 Ha 2.464.400 Ha 2.464.400 Ha

2015 2016 2017 2018 2019

TARGET IP4T DALAM PERENCANAAN TAHUN 2016: 483.380 Bidang

MASIH UTANG TARGET RPJM

TARGET KEGIATAN IP4T (NON-HUTAN)

DALAM RPJMN (2015-2019)

31

Page 32: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

TARGET KEGIATAN IP4T 2015

NO PROVINSI TARGET

KEGIATAN

1 Aceh -

2 Sumatera Utara 7.000

3 Sumatera Barat 5.000

4 Sumatera Selatan 7.000

5 Bangka Belitung 2.500

6 Riau 9.300

7 Kepulauan Riau 9.300

8 Jambi 5.000

9 Bengkulu -

10 Lampung 5.000

11 Banten 5.000

12 DKI Jakarta 1.500

13 Jawa Barat 5.000

14 Jawa Tengah 5.000

15 DIY 4.500

16 Jawa Timur 5.000

17 Kalimantan Barat 5.000

NO PROVINSI TARGET

KEGIATAN

18 Kalimantan Tengah 9.300

19 Kalimantan Selatan 7.000

20 Kalimantan Timur 5.000

21 Bali 1.000

22 Nusa Tenggara Barat 5.000

23 Nusa Tenggara Timur 5.000

24 Sulawesi Utara 5.000

25 Gorontalo 3.000

26 Sulawesi Tengah 5.000

27 Sulawesi Selatan 2.000

28 Sulawesi Tenggara 5.000

29 Sulawesi Barat 4.500

30 Maluku 4.000

31 Maluku Utara -

32 Papua 1.500

33 Papua Barat 1.500

Jumlah 144.900

TARGET IP4T TAHUN 2016 Sebesar 483.380 Bidang di 33 Provinsi 32

Page 33: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

TARGET IP4T NON KAWASAN HUTAN TAHUN 2016

No Provinsi Target

Harga

SatuanAnggaran

1 DKI JAKARTA 4.000 95.919 383.676.000

2 JAWA BARAT 50.000 95.919 4.795.950.000

3 JAWA TENGAH 50.000 95.919 4.795.950.000

4 DI. YOGYAKARTA 20.000 95.919 1.918.380.000

5 JAWA TIMUR 50.000 95.919 4.795.950.000

6 ACEH 1.000 96.404 96.404.000

7 SUMATERA UTARA 56.250 96.404 5.422.725.000

8 SUMATRA BARAT 3.000 96.404 289.212.000

9 RIAU 24.792 96.404 2.390.047.968

10 JAMBI 7.688 96.404 741.153.952

11 SUMATRA SELATAN 4.000 96.404 385.616.000

12 LAMPUNG 2.000 95.919 191.838.000

13 KALIMANTAN BARAT 13.000 112.705 1.465.165.000

14 KALIMANTAN TENGAH 12.500 112.705 1.408.812.500

15 KALIMANTAN SELATAN 2.000 96.404 192.808.000

16 KALIMANTAN TIMUR 6.500 112.705 732.582.500

17 SULAWESI UTARA 8.800 112.705 991.804.000

IP4T NON KAWASAN 2016KEGIATAN

33

Page 34: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

TARGET IP4T NON KAWASAN HUTAN TAHUN 2016

18 SULAWESI TENGAH 20.000 96.404 1.928.080.000

19 SULAWESI SELATAN 8.200 96.404 790.512.800

20 SULAWESI TENGGARA 2.000 112.705 225.410.000

21 MALUKU 3.000 155.803 467.409.000

22 BALI 1.000 95.919 95.919.000

23 NUSA TENGGARA BARAT 7.500 112.705 845.287.500

24 NUSA TENGGARA TIMUR 25.000 155.803 3.895.075.000

25 PAPUA 1.000 155.803 155.803.000

26 BENGKULU 50.000 96.404 4.820.200.000

27 BANTEN 10.000 95.919 959.190.000

28 GORONTALO 5.000 96.404 482.020.000

29 BANGKA BELITUNG 1.500 112.705 169.057.500

30 MALUKU UTARA 2.500 155.803 389.507.500

31 SULAWESI BARAT 8.500 96.404 819.434.000

32 KEPULAUAN RIAU 17.650 112.705 1.989.243.250

33 PAPUA BARAT 5.000 155.803 779.015.000

JUMLAH 483.380 49.809.238.470

34

Page 35: PROGRAM STRATEGIS PENATAAN AGRARIA DAN PERANAN …skmpp.bpn.go.id/blog/wp-content/uploads/2015/10/SESDITJEN_PA.pdf · Sumber: Laporan Satuan Kerja ke Direktorat Penatagunaan Tanah

T E R I M A K A S I H

35