Program rabies di puskesmas

22
PROGRAM RABIES PROGRAM RABIES DINAS DINAS KESEHATAN KESEHATAN Propinsi Sumatera Barat Propinsi Sumatera Barat

Transcript of Program rabies di puskesmas

Page 1: Program rabies di puskesmas

PROGRAM RABIES PROGRAM RABIES

DINASDINAS KESEHATAN KESEHATAN Propinsi Sumatera BaratPropinsi Sumatera Barat

Page 2: Program rabies di puskesmas

2

Apa itu RabiesApa itu RabiesRabies adalah penyakit

infeksi akut yang menyerang susunan syaraf pusat,

menyerang hewan berdarah panas dan manusia

disebabkan oleh virus Rabies (Rhabdovirus), biasanya

selalu diakhiri dengan kematian.

Page 3: Program rabies di puskesmas

1. Menurunkan angka kematian pada manusia

hingga nol

2. Meningkatkan cakupan post – exsposure treatment

kepada kasus gigitan beresiko tinggi terhadap

rabies

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap

rabies

Page 4: Program rabies di puskesmas

4

HEWANHEWAN PENULARAN PENULARAN RABIES RABIES

AnjingAnjingKucingKucingKeraKeraDi luar negeri : kelelawar, Di luar negeri : kelelawar,

serigala (fox), racoon (musang), serigala (fox), racoon (musang), dlldll

Page 5: Program rabies di puskesmas

5

Cara penularanCara penularan

Aerogen (udara)Aerogen (udara)Transplantasi (kornea)Transplantasi (kornea)Jilatan atau kontak dengan bahan Jilatan atau kontak dengan bahan

mengandung virus Rabies pada kulit mengandung virus Rabies pada kulit yang lecet atau mukosayang lecet atau mukosa

* Melalui gigitan* Bukan gigitan

Page 6: Program rabies di puskesmas

6

Sifat Agent PenyebabSifat Agent Penyebab

Sinar matahari dan sinar ultra violetSinar matahari dan sinar ultra violetZat pelarut dan lemak sabun / deterjen, Zat pelarut dan lemak sabun / deterjen,

ether, chloroform, yodium, betadin, dllether, chloroform, yodium, betadin, dllGleserin 10 % -> cepat matiGleserin 10 % -> cepat matiSuhu 56 dc -> selama 30 menit akan Suhu 56 dc -> selama 30 menit akan

matimati

Virus Mudah Mati

Page 7: Program rabies di puskesmas

7

InkubasiInkubasi

Jumlah dan besar lukaJumlah dan besar lukaLokasi luka gigitan (Route Inokulasi)Lokasi luka gigitan (Route Inokulasi)Banyaknya syaraf di luka gigitanBanyaknya syaraf di luka gigitanUmlah virus dan sifat strain virus Umlah virus dan sifat strain virus

(virulensi(virulensi

Yang berkisar antara 2 minggu s/d 2 tahun, tetapi pada umumnya 3 – 8

minggu

Masa Inkubasi

Page 8: Program rabies di puskesmas

8

Gejala klinisGejala klinis 1. Stadium Prodromal1. Stadium Prodromal Gejala awal berupa demam, malaise,mual dan rasa Gejala awal berupa demam, malaise,mual dan rasa

nyeri ditenggorokan selama beberapa hari.nyeri ditenggorokan selama beberapa hari.2. Stadium Sensoris2. Stadium Sensoris Rasa nyeri/panas disertai rasa kesemutan pada tempat Rasa nyeri/panas disertai rasa kesemutan pada tempat

bekas luka, disusul dengan rasa cemas dan reaksi yang bekas luka, disusul dengan rasa cemas dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsangan sensorik.berlebihan terhadap rangsangan sensorik.

3. Stadium Eksitasi3. Stadium Eksitasi Gelisah hebat dan kaget-kaget (tonus otot meninggi), Gelisah hebat dan kaget-kaget (tonus otot meninggi),

Hydrophobi, Aerophobi, Hyphersalivasi dan kejang-Hydrophobi, Aerophobi, Hyphersalivasi dan kejang-kejang Penderita sering meninggal pada stadium ini..kejang Penderita sering meninggal pada stadium ini..

4. 4. Stadium ParalisisStadium Paralisis Aphatis, stupor, koma dan meninggalAphatis, stupor, koma dan meninggal..

Page 9: Program rabies di puskesmas

9

Penanganan luka gigitan HPRPenanganan luka gigitan HPR

1.1. Pencucian luka gigitan dengan sabun/deterjen Pencucian luka gigitan dengan sabun/deterjen dibawah air mengalir selama 10-15 menit dibawah air mengalir selama 10-15 menit dilakukan berulang-ulang dan diberi antiseptis.dilakukan berulang-ulang dan diberi antiseptis.

2.2. Tidak dibenarkan menjahit luka, bila terpaksa Tidak dibenarkan menjahit luka, bila terpaksa dengan jahitan situasi perlu diberi SAR infiltrasi dengan jahitan situasi perlu diberi SAR infiltrasi sekitar luka gigitan. sekitar luka gigitan.

3.3. Pemberian pengobatan Pasteur (Post exposure Pemberian pengobatan Pasteur (Post exposure treatment) sesuai dengan Protap.treatment) sesuai dengan Protap.

4.4. Pemberian obat lain : antibiotik, ATS dll bila Pemberian obat lain : antibiotik, ATS dll bila diperlukan (symtomatis).diperlukan (symtomatis).

Page 10: Program rabies di puskesmas

10

Investigasi sebelum pemberian VAR atau SAR

Kontak/Jilatan/GigitanKejadiannya didaerah tertular atau bebasApakah didahului tindakan provokatifHewan yang menggigit ditangkap ?Apakah penderita pernah dapat VARHewannya apakah divaksin ?

Page 11: Program rabies di puskesmas

11

Identifikasi lokasi luka gigitan

Apakah lukanya resiko tinggiLuka pada mukosaLuka didaerah atas bahu ( muka, kepala,

leher )Luka pada jari tangan dan kakiLuka pada genetaliaLuka multipel ( banyak tempat )

Page 12: Program rabies di puskesmas

12

Untuk Luka didaerah resiko rendah diberi VAR

Untuk Luka didaerah resiko tinggi beri kombinasi VAR dan SAR

Kontak saliva dengan daerah yang tidak ada luka tidak perlu diberi VAR atau SAR

Page 13: Program rabies di puskesmas

13

Pemberian VAR Pemberian VAR 1.1. Purified Vero Rabies Vaccin (PVRV).Purified Vero Rabies Vaccin (PVRV).

Vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml.Vaksin kering dalam vial dan pelarut 0,5 ml.

Dosis dewasa dan anak-anak sama 0,5 ml Dosis dewasa dan anak-anak sama 0,5 ml metode 2-1-1 (4 kali pemberian)-->metode 2-1-1 (4 kali pemberian)-->

H.0 2 kali pemberian deltoideus ka,ki IM.H.0 2 kali pemberian deltoideus ka,ki IM.

H.7 dan H.21.H.7 dan H.21.

Cat : Kalau Cat : Kalau penderitapenderita mendapatkan SAR diulan mendapatkan SAR diulangg VAR 05 ml hari ke 90. VAR 05 ml hari ke 90.

Page 14: Program rabies di puskesmas

14

Pemberian SARPemberian SAR1.Serum Homolog kemasan 1vial 2 ml (1ml = 150 IU)1.Serum Homolog kemasan 1vial 2 ml (1ml = 150 IU) Dengan dosis 20 IU/kg BB disuntikan infiltrasi Dengan dosis 20 IU/kg BB disuntikan infiltrasi

disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya tidak diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya tidak dilakukan skin test.dilakukan skin test.

2. Serum Heterolog (kuda) kemasan 1vial 20 ml (1ml = 2. Serum Heterolog (kuda) kemasan 1vial 20 ml (1ml = 100 IU)100 IU)

Dengan dosis 40 IU/kg BB disuntikan infiltrasi Dengan dosis 40 IU/kg BB disuntikan infiltrasi disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, disekitar luka sebanyak mungkin dan sisanya IM, diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya diberikan bersamaan dengan VAR, sebelumnya dilakukan skin test.dilakukan skin test.

Page 15: Program rabies di puskesmas

15

Pemberian VAR untuk Profilak

Cara I Dasar hari 1 dan 28 Ulangan 1 tahun dan 3 tahun setelah pemberian pertama Disuntikkan secara IM didaerah deltoidius dengan dosis

0,5 mlCara ke II Dasar hari ke 1, 7 dan 28 Ulangan tiap 6 bulan sampai 1 tahun Disuntikkan secara intrakutan dibagian fleksor lengan

bawah dengan dosis 0,1 ml

Page 16: Program rabies di puskesmas

16

Untuk Siapa Profilak Boleh diberikan ?

Orang yang beresiko terinfeksiDokter HewanTekhnisi yang bekerja pada hewanKaryawan Lab yang bekerja dengan virus rabiesKaryawan rumah potong hewanNakes Yang merawat penderita rabiesPetugas peternakan yang menangani hewan rabies

Page 17: Program rabies di puskesmas

17

Pengobatan setelah gigitan ulang

Seseorang yang telah mendapat VAR dan digigit lagi oleh HPR

Sebelum 3 bulan setelah pemberian VAR lengkap tidak perlu divaksin lagi

3 bulan sampai 1 tahun setelah pemberian VAR lengkap diberi 1 boster

Lebih dari 1 tahun setelah pemberian VAR lengkap diulang dari awal

Page 18: Program rabies di puskesmas

18

Perawatan Rabies Pada Manusia

Penderita dirujuk kerumah sakitPasang Infus RL/Nacl dan difiksasiKalau diperlukan beri anti kejangPetugas yang merawat memakai alat

pelindung diriDi RS penderita harus dirawat diruang

Isolasi

Page 19: Program rabies di puskesmas

19

Efek samping Pemberian SAR

Serum Sicnes Hentikan segera pemberian SARSyok Anafilaktik Injeksi Adrenalin 0,3-0,5 IM atau SC ulangi

tiap 5-10 menit sampai Syok teratasi

Page 20: Program rabies di puskesmas

20

PERMASALAHAN DALAM PENANGANANRABIES

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat shg masih ada kasus gigitan berobat ke dukun dan tidak ke Sarkes

2. Masih kurangnya kerjasama Lintas Sektoral terkait dalam mewujudkan Pulau Sumatera bebas Rabies Tahun 2004.

3. Hewan penular Rabies banyak yang tidak terpelihara (liar) dan tingginya populasi binatang penular rabies.

4. Sebahagian Puskesmas RC belum berfungsi sesuai yg di harapkan

5. Pemakaian VAR cukup tinggi karena HPR yg mati/dibunuh sering di buang.

Page 21: Program rabies di puskesmas

21

PEMECAHAN MASALAH1. Meningkatkan penyuluhan pd masyarakat

mengenai Rabies2. Meningkatkan koordinasi lintas sektoral dan

LSM dan organisasi kemasyarakatan dalam penanggulangan Rabies.

3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat terhadap penanggulangan gigitan HPR.

4. Melatih petugas Puskesmas dan Puskesmas Rabies Centre dalam penanggulangan gigitan HPR.

5. Pengadaan VAR serta tersediaanya dana penunjang kegiatan Rabies di Provinsi dan dari DAU Kab/Kota

Page 22: Program rabies di puskesmas